A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara hukum. Hal ini sesuai dengan Pasal 1 ayat
adalah negara hukum. Konsekuensi dari negara hukum, bahwa segala tindakan
yang dilakukan pemerintah harus didasarkan pada aturan yang tertulis. Salah
Immanuel Kant yang mengartikan negara hukum adalah negara hukum formal
atau negara berada dalam keadaan statis atau hanya formalitas yang biasa
Perumusan ciri-ciri negara hukum yang dilakukan oleh F.J. Stahl kemudian
1
Fakthurohman, Dian Aminudin dan Sirajudin, Memahami Keberadaan Mahkamah Konstitusi
di Indonesia, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2004), hlm. 1.
1
diselenggarakan di Bangkok tahun 1965, yang memberikan ciri-ciri sebagai
berikut:2
6. Pendidikan Kewarganegaraan.
Jadi dari teori negara hukum di atas, kewajiban negara Indonesia adalah salah
dilarang dengan disertai ancaman atau sanksi berupa pidana tertentu bagi
2
Ibid.
3
Mulyatno, Asas-asas Hukum Pidana, (Yogyakarta: UGM Press, 1980), hlm. 1.
2
2. Menentukan kapan dan dalam hal-hal apa kepada mereka yang telah
telah diancamkan
tersebut.
serta orang yang melanggar larangan tersebut, dan ancaman pidananya serta
hukum pidana formil (hukum acara pidana) untuk mengatur tentang bagaimana
yang bersalah.
asasi manusia, bukan terhadap korban saja tetapi kepada tersangka maupun
pada falsafah dan pandangan hidup bangsa dan dasar negara, dimana
bangsa ini terhadap hak asasi manusia maka materi pasal dan ayat harus
hak asasi manusia. Hal ini tergambar dari sejumlah hak asasi manusia yang
3
terdapat dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (disingkat dengan
KUHAP) yang pada dasarnya juga diatur dalam dua aturan perundang-
praduga tidak bersalah. Asas praduga tak bersalah diatur dalam Pasal 8 ayat (1)
telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Selain dari ketentuan dalam Pasal 8
ayat (1) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009, terdapat pula secara tersirat
pelaku ketika diperiksa oleh para penyidik. Selain itu ada juga keterangan dari
4
Badan Diklat Kejaksaan RI, Modul Hukum Acara Pidana, (Jakarta: KAJARI, 2019), hlm. 12.
4
saksi yang menyatakan bahwa pelaku pembunuhan terhadap korban bukanlah
para terdakwa melainkan orang lain yang bernama Iyan, Brengos dan Jubai.
Melihat keseluruhan isi kasus ini, bisa dilihat terdapat beberapa isu menarik
seperti adanya dugaan penyiksaan terhadap para Terdakwa dan adanya dugaan
hukum dalam penerapan asas praduga tidak bersalah dan penulis akan
B. Identifikasi Masalah
pidana?
5
Dio Ashar, Anotasi Putusan Penyiksaan Penyidik terhadap Terdakwa untuk Mendapatkan
Pengakuan, (Depok: MaPPI – FHUI, 2015), hlm. 5.
5
3. Apa yang menjadi kendala dan permasalahan dalam penerapan asas
1. Maksud Penelitian
Bogor.
Kabupaten Bogor.
2. Tujuan Penelitian
6
dalam pelaksanaan asas praduga tidak bersalah pada tersangka dan
D. Kerangka Pemikiran
1. Kerangka Teoritis
ketentuan hukum acara pidana secara jujur dan tepat, dengan tujuan untuk
7
pidana.6 Penelitian ini membedah rumusan masalah dengan beberapa teori
dalam hukum acara pidana yaitu asas praduga tak bersalah, asas akusatoir.
menganut sistem Civil Law, asas ini di Indonesia dimuat dalam Pasal 8
diberikan hak oleh hukum untuk tidak memberikan keterangan yang akan
incrimination). Hak ini berasal dari beban negara untuk menuduh dan
6
I Ketut Sudjana, Hukum Acara Pidana dan Praktek Peradilan Pidana, (Bali: FH Udayana,
2016), hlm.3.
8
pemeriksaan, hanya diingatkan kalau hal itu terjadi, lalu pemeriksaan
dilarang dengan tujuan agar pemeriksaan itu mencapai hasil yang tidak
takut. Karena itu, wajib dicegah adanya paksaan atau tekanan terhadap
dirinya sendiri.
dijauhkan dari rasa takut. Oleh karena itu wajib dicegah adanya paksaan
atau tekanan terhadap tersangka atau terdakwa. Selain itu, Pasal 117
penyidik diberikan tanpa tekanan dari siapapun dan atau dalam bentuk apa
pun. Sebagaimana dimaksud dengan Pasal 189 ayat (3) KUHAP, adanya
9
suatu pengakuan terdakwa tidaklah dipergunakan sebagai alat bukti lagi,
bahkan hanya menempati urutan terakhir sebagai alat bukti seperti dalam
hukum acara pidana yang baru bahwa asas inquisitoir diterapkan dalam
biasanya pengakuan ini didapat dengan suatu dorongan yang hebat kearah
7
M.Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP Jilid II, (Jakarta:
Sinar Grafika, 2002), hlm. 725-726.
10
menempatkan seorang tersangka/terdakwa sebagai subyek yang memiliki
hak penuh untuk membela dirinya. Untuk memenuhi hal yang demikian
Keberadaan asas praduga tak bersalah dan prinsip akusatoir ini pada
penghargaan terhadap hak asasi manusia yaitu bahwa setiap orang diakui
yang adil dari pengadilan yang objektif dan tidak berpihak. Maka dari itu,
untuk tercapainya maksud dan tujuan dari penghargaan hak asasi manusia
yang diatur pada Pasal 28D ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 dan Pasal
11
untuk memberikan jaminan atas perlindungan hak asasi tersangka,
2. Kerangka Konseptual
sebagai berikut:
a. Implementasi adalah :
Perundang-undangan.
9
Nurhasan, Keberadaan Asas Praduga Tak Bersalah Pada Proses Peradilan Pidana, Jurnal
Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.3 Tahun 2017, hlm. 6.
10
Indonesia, Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman, UU No. 48 Tahun 2009, Pasal 8 ayat 1.
11
Indonesia, Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, UU No. 8 Tahun 1981, Pasal 1
angka 14.
12
Seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya,
berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku
tindak pidana.
sidang pengadilan.
e. Penyidik adalah : 13
g. Kepolisian adalah : 15
12
Ibid., Pasal 1 angka 15.
13
Ibid., Pasal 1 angka 1.
14
Ibid., Pasal 1 angka 6 huruf b.
15
Indonesia, Undang-Undang Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, UU No. 2
Tahun 2002, Pasal 1 angka 1.
16
Kejaksaan Republik Indonesia. “Pengertian Kejaksaan” Tersedia di https://www.kejaksaan.
go.id/. Diakses 23 April 2021.
13
E. Metode Penelitian
maka diperlukan metode penelitiaan yang tepat. Dalam penelitian ini penulis
1. Jenis penelitian
empiris yaitu pendekatan yang meneliti data sekunder terlebih dahulu dan
lapangan.17
17
Ronny Hanitijo Sumitro, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1994),
hlm. 3.
14
Teknik pengumpulan data dalam penulisan hukum ini menggunakan
penulis, surat kabar, jurnal, artikel hukum baik dari internet maupun
peraturan perundang-undangan.
F. Sistematika Penulisan
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
15
berhubungan antara satu sama lainnya, yang terbagi dalam 6 (enam)
Sistematika Penulisan.
16
Di dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai
penanggulangannya.
17
BAB II
Dalam bahasa Belanda, Hukum Acara Pidana atau hukum pidana formal
bahwa Hukum Acara Pidana disebut juga hukum pidana formal, yang mengatur
termasuk acara pidananya (Het formele strafrecht regelt hoe de Staat door
middel van zijne organen zijn recht tot straffen en strafoolegging doet gelden, en
omvat dus het strafproces). Hal ini dibedakan dari hukum pidana material, atau
hukum pidana yang berisi petunjuk dan uraian tentang delik, peraturan tentang
dapat dipidana, dan aturan tentang pemidanaan, mengatur kepada siapa dan
bagaimana pidana itu dapat dijatuhkan. Menurut Van Bemmelen ilmu hukum
Sedangkan menurut Van Hattum, hukum pidana formal adalah peraturan yang
mengatur bagaimana caranya hukum pidana yang bersifat abstrak itu harus
18
diberlakukan secara nyata (Het formele strafrecht bevat de voorshriften volges
welke het abstracte strafrech in concretis tot gelding moet worden gebracht).
Pidana menurut pendapat Andi Hamzah memiliki ruang lingkup yang lebih
KUHAP) yang kita miliki merupakan karya agung Bangsa Indonesia. KUHAP
adalah hukum pidana formal atau Hukum Acara Pidana yang berisi bagaimana
cara untuk menegakkan hukum pidana materiil. Tegasnya, KUHAP berisi tata
cara atau proses terhadap seseorang yang melanggar hukum pidana. KUHAP
Acara Pidana yang terdiri atas 22 bab dan 286 pasal. Secara garis besar KUHAP
19
5. Bab V tentang Penangkapan, Penahanan, Penggledahan Badan, Pemasukan
Pengadilan.
20
yang mengatur tentang penerapan atau tata cara antara lain penyelidikan,
sebagai hukum yang mengatur tentang kaidah dalam beracara di seluruh proses
hukum acara pidana adalah untuk mencari dan mendapatkan atau setidak-
acara pidana secara jujur dan tepat, dengan tujuan untuk mencari siapakan
menemukan apakah terbukti bahwa suatu pindak pidana telah dilakukan dan
KUHAP maka secara singkat KUHAP memiliki lima tujuan sebagai berikut:20
19
Eddy O.S. Hiariej, Op. Cit., hlm. 6-7.
20
Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana Kontemporer, (Jakarta: Prenada Media Group,
2010), hlm. 35.
21
1. Perlindungan atas harkat dan martabat manusia (tersangka atau terdakwa);
harkat dan martabat manusia maka asas-asas penegakan hukum yang telah
efisien dan efektif. “Biaya ringan” artinya adalah biaya perkara yang
22
diartikan “segera”. Peradilan cepat sangat diperlukan terutama untuk
tersebut tidak boleh lepas dari perwujudan hak asasi manusia. Begitu
pula dengan peradilan bebas yang jujur, dan tidak memihak pihak mana
begitu, dalam praktiknya asas ini sangat sulit untuk dicapai. Pada
23
Perkara-perkara yang diperiksa dalam sidang tertutup adalah mengenai
Prinsip ini disebut juga dalam Pasal 153 ayat (3) Undang-Undang Nomor
terdakwanyaanak-anak.
negara. Hukum juga tidak dapat membedakan apakah warga negara kaya
atau miskin, berkuasa atau tidak melainkan di mata hukum semua warga
negara memiliki hak-hak yang sama. Untuk itu simbol dari keadilan
adalah seorang dewi yang ditutup kedua matanya. Artinya seorang dewi
orang.
24
Umum. Seolah-olah kedua belah pihak itu sedang “bersengketa” di muka
bertujuan meneliti dan menyaring apakah suatu tindak pidana itu benar
atau tidak, apakah bukti-bukti yang dimajukan sah atau tidak, apakah
“kimwasmat” (Bab XX Pasal 277 ayat (1) KUHAP, Bab VI Pasal 55 ayat
25
sebaliknya. Implikasi dari asas ini, bahwa seseorang yang melakukan
hak- hak yang ada pada dirinya terlebih mengenai hak asasinya benar-
7. Asas Ganti Rugi dan Rehabilitasi. Ganti kerugian adalah hak seseorang
imbalan sejumlah uang karena ditangkap atau ditahan dituntut dan diadili
dalam undang-undang ini (Pasal 1 butir 22 KUHAP). Hal hal yang dapat
26
ditimbulkan oleh pemasukan rumah, penggeledahan dan penyitaan yang
tidak sah menurut hukum, termasuk penahanan yang lebih lama daripada
pengadilan. Menurut ketentuan yang diatur dalam Pasal 97 ayat (1) dan
(2) KUHAP apabila sesorang yang diadili oleh pengadilan diputus bebas
atau diputus lepas dari segala tuntutan hukum, maka kepadanya harus
keputusan pengadilan.
atas dirinya.
menunjukkan bahwa dengan KUHAP telah dianut asas akusator itu. Ini
Sama halnya dengan Ned. Sv. yang lama yaitu tahun 1838 yang direvisi
27
tahun 1885. Sejak tahun 1926 yaitu berlakunya Ned. Sv. yang baru di
10. Asas Formalitas. Asas ini memberikan pengertian bahwa setiap proses
badan lain tidak berwenang untuk itu. Dengan demikian, hakim hanya
Meskipun hakim tahu bahwa ada kasus pidana yang belum diajukan ke
28
Suatu tindakan yang dilakukan oleh manusia memiliki derajat yang
perbuatan yang wajar dan lazim dilakukan oleh manusia. Akan tetapi, tidak
semua perbuatan yang dilakukan oleh manusia adalah perbuatan yang dapat
melihat adalah perubatan yang wajar, akan tetapi apabila yang dilihat adalah
pekerjaan teman pada saat ujian alias mencontek, maka tindakan tersebut
melanggar norma hukum positif sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (1)
KUHP yang mengatur bahwa “Suatu perbuatan tidak dapat dipidana, kecuali
perbuatan dapat dikatakan sebagai tindak pidana apabila telah memenuhi dua
unsur, yakni unsur subjektif dan objektif. Unsur subjektif adalah unsur yang
ada hukum kalau tidak ada kesalahan. Kesalahan yang dimaksud adalah
Sedangkan yang dimaksud dengan unsur objektif adalah unsur yang berasal
29
1. Perbuatan manusia, dapat berupa perbuatan aktif ataupun perbuatan
pasif.
dibedakan antara lain pada saat perbuatan dilakukan dan keadaan setelah
perbuatan dilakukan.
4. Sifat dapat dihukum dan sifat melawan hukum. Sifat dapat dihukum
perintah.23
Proses dalam Hukum Acara Pidana secara garis besar dapat dibagi
terdiri atas tingkat penyelidik atau penyidik (kepolisian) dan pada tingkat
23
Gandjar Laksmana Bonaprapta Bondan, Modul Hukum dan Sistem Peradilan Pidana,
(Jakarta: KPK, 2019), hlm. 4.
30
bukti yang menguatkan maka penyidik akan mengirim BAP (berkas acara
diketahui terjadinya tindak pidana (delik). Perkara pidana disebut ada jika
diketahui adanya tindak pidana atau peristiwa pidana atau kejahatan yang
KUHAP;
31
4. Diketahui sendiri atau pemberitahuan atau cara lain sehingga penyidik
Ruang lingkup hukum acara pidana sangat erat kaitannya dengan proses
dalam hal ini adalah polisi, yaitu sejak adanya sangkan bahwa
berwenang, dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-
24
M. Taufik Makarao dan Suhasril, Hukum Acara Pidana Dalam Teori Dan Praktek, (Jakarta:
Ghalia Indonesia, 2004), hlm. 11.
32
selanjutnya bagi hakim pengadilan untuk memeriksa dan mengadili
pengadilan dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-
untuk dibebaskan.25
berikut:26
25
I Ketut Sudjana, Op. Cit., hlm. 16.
26
Riadi Asra Rahmad, Op. Cit., hlm. 39-44.
33
1. Hak untuk segera diperiksa perkaranya, sebagaimana menurut Pasal 50
yang ditahan dalam waktu satu hari setelah perintah penahanan itu
ayat (2) KUHAP, bahwa dalam hal tersangka bisu dan atau tuli
KUHAP.
34
mendapat bantuan hukum dari seorang atau lebih penasihat hukum
selama dalam waktu dan pada setiap tingkat pemeriksaan, menurut tata
pidana mati atau ancaman pidana lima belas tahun atau lebih atau bagi
mereka yang tidak mampu yang diancam dengan pidana lima tahun atau
cuma.
undang-undang.
35
yang dikenakan penahanan berhak menghubungi dan berbicara dengan
bantuan hukum.
36
langsung atau dengan perantaraan penasihat hukumnya menghubungi
dan menerima kunjungan sanak keluarganya dalam hal yang tidak ada
14. Hak untuk surat menyurat, sebagaimana menurut Pasal 62 ayat (1)
keluarga setiap kali yang diperlukan olehnya, untuk keperluan itu bagi,
adalah:
pengadilan.
37
b. Hak untuk mempersiapkan pembelaan, sebagaimana menurut Pasal 51
ayat (1) KUHAP, bahwa jika terdakwa atau saksi tidak paham bahasa
harus diterjemahkan.
ayat (2) KUHAP, bahwa dalam hal terdakwa bisu dan atau tuli
terdakwa atau saksi bisu dan atau tuli serta tidak dapat menulis, hakim
bergaul dengan terdakwa atau saksi itu. Jika terdakwa atau saksi bisu
38
dan atau tuli tetapi dapat menulis, hakim ketua sidang menyampaikan
selama dalam waktu dan pada setiap tingkat pemeriksaan, menurut tata
maupun tidak.
39
j. Hak untuk diberitahukan atau menghubungi keluarganya, sebagaimana
kepentingan kekeluargaan.
40
dan sanak keluarga setiap kali yang diperlukan olehnya, untuk
berhak untuk meminta agar saksi yang menurut Pasal 168 KUHAP
p. Hak untuk menuntut saksi, sebagaimana menurut Pasal 174 ayat (2)
palsu.
41
sebagaimana dimaksud pada Pasal 182 ayat (1) huruf a KUHAP;
menguntungkan baginya.
tersangka/terdakwa.28
28
Badan Diklat Kejaksaan RI, Op. Cit., hlm. 21.
42
BAB III
pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang-
tindakan penyidik dalam hal dan menurut acara yang diatur dalam undang-
undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu
membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan
sebagai berikut:29
43
5. Dengan alat apa tindak pidana dilakukan
7. Siapa pelakunya.
jelas hubungan erat antara tugas dan fungsi “penyidik” dan “penyelidik”.
penyidikan, melainkan merupakan hanya salah satu cara atau metode atau
sub dari pada fungsi penyidikan, yang mendahului tindakan lain yaitu
keterangan:31
30
Ibid. hm. 55.
31
Didik Endro Purwoleksono, Hukum Acara Pidana, (Surabaya: Airlangga University, 2015),
hlm. 62.
44
1. Tindak pidana apa yang dilakukan. Hal ini erat hubungannya dengan asas
legalitas.
2. Kapan tindak pidana itu dilakukan. Hal ini berhubungan dengan tempus
delicti.
3. Di mana tindak pidana itu dilakukan. Hal ini berhubungan dengan locus
delicti.
4. Dengan apa tindak pidana itu dilakukan. Hal ini berhubungan dengan
instrumenta delicti.
dendam.
7. Siapa pelakunya. Hal ini untuk menentukan subyek hukum yang dapat
sama seperti penyidik (pasal 7 ayat 1), kecuali terhadap penahanan yang
penyidik pembantu., hal ini dapat dilihat seperti ketentuan pasal 7 ayat 1
45
KUHAP. Penyidik Pembantu adalah penyidik juga, hanya saja apabila
harus berdasarkan surat perintah dan harus dibuatkan berita acara atas
barang bukti maupun tentang unsur-unsur tindak pidana yang telah terjadi.
dilakukan proses pemeriksaan di penyidik, maka BAP yang telah dibuat oleh
diikuti dengan pelimpahan tersangka dan barang bukti untuk segera dapat
yang ditunjuk oleh kepala kejaksaan negeri untuk menjadi Penuntut Umum
32
I Ketut Sudjana, Op. Cit., hlm. 27.
46
memeriksa, mempelajari dan segera melakukan tindakan untuk melakukan
penuntutan.33
atau relative kompetentie) sesuai dengan cara yang diatur dalam KUHAP.
dalam negeri.
33
Sugianto, Hukum Acara Pidana Dalam Praktek Peradilan di Indonesia, (Yogyakarta:
Deepublish, 2018), hlm. 15-16.
34
Ibid.
47
3. Fungsi kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang
masyarakat.
48
5. Memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum;
pengamanan swakarsa;
lainnya;
kepolisian;
asasi manusia;
49
Pada KUHAP dalam proses penyidikan, Penyidik pejabat Polisi
wewenang:35
pidana;
diri Tersangka;
saksi;
pemeriksaan perkara;
Umum, diatur dalam ketentuan umum pasal 1 butir 6 yaitu Jaksa adalah
50
memperoleh kekuatan hukum tetap. Penuntut Umum adalah jaksa yang
melaksanakan penetapan hakim. Jadi dari dua istilah dan pengertian tersebut
perkara, hal ini merupakan kewenangan Polisi. Namun hal yang demikian ni
tidak mutlak berlaku, karena dalam Tindak Pidana Tertentu jaksa juga diberi
36
Eddy O.S. Hiariej, Op. Cit., hlm. 22.
37
Indonesia, Undang-Undang tentang Kejaksaan, UU No. 16 Tahun 2004, Pasal 30.
51
d. Pelaksanaan kekuasaan negara, diselenggarakan oleh Kejaksaan
1. Melakukan penuntutan;
undang-undang;
wewenang penuntut umum diatur dalam Bab IV KUHAP dalam dua pasal
penyidik pembantu
38
Ibid.
39
Eddy O.S. Hiariej, Op. Cit., hlm. 23.
52
2. Mengadakan “pratuntutan” apabila ada kekurangan pada penyidik
ditentukan
7. Melakukan penuntutan
53
lainnya yang berhubungan dengan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Alur pertama adalah adanya laporan atau aduan kepada polisi dari
menilai apakah laporan atau aduan tersebut merupakan perkara pidana yang
lingkup kepolisian saja. Setelah proses penyelidikan dan layak untuk dilanjut
54
mendapatkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan
memberikan SP2HP kepada pihak pelapor baik diminta atau tidak diminta
pelapor baik diminta atau tidak diminta secara berkala paling sedikit 1 kali
terjadi suatu tindak pidana yang dilakukannya dan tersangka tidak dibebani
ditemukan dan setelah BAP lengkap maka penyidik menyerahkan BAP itu
kepada kejaksaan.41
41
Hasil Wawancara dengan Bripka Wahyu, yaitu Penyidik Pembantu di Polsek Cibinong pada
30 Juli 2021.
55
Kejaksaan Negeri Cibinong adalah kejaksaan yang melakukan tugas
1. Di bidang pidana :
a. melakukan penuntutan;
bersyarat;
undang- undang;
menyelenggarakan kegiatan:
42
Hasil Wawancara dengan Jesfry, yaitu Kepala Sub Seksi Pra Penuntutan Bidang Pidana
Umum pada 9 Agustus 2021.
56
a. peningkatan kesadaran hukum masyarakat;
sebagai berikut:43
penyidik pembantu.
dengan memperhatikan ketentuan Pasal 110 ayat (3) dan ayat (4)
43
Hasil Wawancara dengan Jesfry, yaitu Kepala Sub Seksi Pra Penuntutan Bidang Pidana
Umum pada 9 Agustus 2021.
57
6. Menyampaikan pemberitahuan kepada Terdakwa tentang ketentuan hari
Terdakwa maupun kepada saksi, untuk datang pada sidang yang telah
ditentukan
7. Melakukan penuntutan
58
1. Apa yang terjadi tindak pidana beserta kualifikasi dan Pasal yang
dilanggar).
Civil Law, asas ini di Indonesia dimuat dalam Pasal 8 ayat (1) Undang-
dari asas praduga tidak bersalah (presumption of innocence) ini yaitu kepada
tersangka atau terdakwa diberikan hak oleh hukum untuk tidak memberikan
(the right of non-self incrimination). Hak ini berasal dari beban negara untuk
59
menuduh dan membawa seseorang ke Pengadilan, untuk membuktikan
kesalahannya itu:
diteruskan46
Pertanyaan yang bersifat menjerat tidak boleh diajukan. Hal ini dilarang
takut. Karena itu, wajib dicegah adanya paksaan atau tekanan terhadap
tersangka/terdakwa47
60
Pasal 52 KUHAP, supaya pemeriksaan dapat mencapai hasil yang tidak
dijauhkan dari rasa takut. Oleh karena itu wajib dicegah adanya paksaan atau
tekanan terhadap tersangka atau terdakwa. Selain itu, Pasal 117 KUHAP
diberikan tanpa tekanan dari siapapun dan atau dalam bentuk apa pun.
Sebagaimana dimaksud dengan Pasal 189 ayat (3) KUHAP, adanya suatu
hanya menempati urutan terakhir sebagai alat bukti seperti dalam Pasal 184
"pengakuan terdakwa".49
49
M.Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP Jilid II, (Jakarta:
Sinar Grafika, 2002), hlm. 725-726.
61
BAB IV
yang ditahan dalam waktu satu hari setelah perintah penahanan itu
50
Hasil Wawancara dengan Bripka Wahyu, yaitu Penyidik Pembantu di Polsek Cibinong pada
30 Juli 2021.
51
Indonesia, Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, UU No. 8 Tahun 1981, Pasal 122.
62
2. Hak untuk bebas memberikan keterangan, sebagaimana menurut Pasal 52
(2) KUHAP, bahwa dalam hal tersangka bisu dan atau tuli diberlakukan
selama dalam waktu dan pada setiap tingkat pemeriksaan, menurut tata
pidana mati atau ancaman pidana lima belas tahun atau lebih atau bagi
63
mereka yang tidak mampu yang diancam dengan pidana lima tahun atau
cuma.
undang-undang.
64
berwenang, pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan,
bantuan hukum.
dan menerima kunjungan sanak keluarganya dalam hal yang tidak ada
14. Hak untuk surat menyurat, sebagaimana menurut Pasal 62 ayat (1)
keluarga setiap kali yang diperlukan olehnya, untuk keperluan itu bagi,
65
15. Hak untuk menghubungi dan menerima kunjungan dari rohaniawan,
untuk mengaku sebagai pelaku dari tindak pidana maka artinya Polsek
KUHAP.
52
Hasil Wawancara dengan Bripka Wahyu, yaitu Penyidik Pembantu di Polsek Cibinong pada
30 Juli 2021.
66
Implementasi asas praduga tidak bersalah dalam pemeriksaan
1. melakukan penuntutan;
undang- undang;
53
Hasil Wawancara dengan Jesfry, yaitu Kepala Sub Seksi Pra Penuntutan Bidang Pidana
Umum pada 9 Agustus 2021.
54
Ibid.
67
1. Hak untuk segera diperiksa perkaranya, sebagaimana menurut Pasal 50
pengadilan.
ayat (1) KUHAP, bahwa jika terdakwa atau saksi tidak paham bahasa
harus diterjemahkan.
ayat (2) KUHAP, bahwa dalam hal terdakwa bisu dan atau tuli
68
terdakwa atau saksi bisu dan atau tuli serta tidak dapat menulis, hakim
bergaul dengan terdakwa atau saksi itu. Jika terdakwa atau saksi bisu
dan atau tuli tetapi dapat menulis, hakim ketua sidang menyampaikan
selama dalam waktu dan pada setiap tingkat pemeriksaan, menurut tata
69
kepentingankesehatan baik yangada hubungannya dengan proses perkara
maupun tidak.
kepentingan kekeluargaan.
70
penasihat hukum-nya, dan menerima surat dari penasihat hukumnya
berhak untuk meminta agar saksi yang menurut Pasal 168 KUHAP
15. Hak untuk mengeluarkan saksi dari ruang sidang, sebagaimana menurut
16. Hak untuk menuntut saksi, sebagaimana menurut Pasal 174 ayat (2)
palsu.
17. Hak untuk menolak keterangan ahli, sebagaimana menurut Pasal 180
18. Hak untuk mengajukan pembelaan, sebagaimana menurut Pasal 182 ayat
71
pembelaan atas tuntutan pidana yang diajukan oleh penuntut umum
menguntungkan baginya.
asas praduga tak bersalah. Artinya kejaksaan tersebut telah yakin bahwa
Penanggulangannya
Cibinong adalah:
72
1. Apabila tersangka dan saksi tidak kooperatif dalam menjawab pertanyaan
pertanyaan.
persuasif dan menjebak agar tersangka dan saksi mau kooperatif dan hadir
yang dikehendakinya.
73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
55
Hasil Wawancara dengan Bripka Wahyu, yaitu Penyidik Pembantu di Polsek Cibinong pada
30 Juli 2021
74
undang. Namun Kejaksaan Negeri Cibinong memilik tujuan agar
pidana.
(empat puluh) hari. Bahkan tidak jarang berkas BAP dikembalikan oleh
75
KUHAP, jika sangkaan atau dakwaan yang disangkakan atau
yang dikehendakinya.
B. Saran
dengan begitu sama saja bahwa penerapan asas tersebut tidak maksimal.
76
DAFTAR PUSTAKA
A. Peraturan Perundang-undangan
Badan Diklat Kejaksaan RI. Modul Hukum Acara Pidana. Jakarta: KAJARI,
2019
Hiariej, Eddy O.S. Pengantar Hukum Acara Pidana. Tangerang Selatan: UT,
2015.
Makarao, M. Taufik dan Suhasril. Hukum Acara Pidana Dalam Teori Dan
Praktek. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004.
77
Rahmad, Riadi Asra. Hukum Acara Pidana. Depok: Rajagrafindo Persada,
2019.
Sudjana, I Ketut. Hukum Acara Pidana dan Praktek Peradilan Pidana. Bali:
FH Udayana, 2016.
C. Lain-lain
Kejaksaan Republik Indonesia, Pengertian Kejaksaan, Tersedia di
https://www.kejaksaan. go.id/. Diakses 23 April 2021.
Wawancara dengan Bripka Wahyu, yaitu Penyidik Pembantu di Polsek
Cibinong pada 30 Juli 2021 di Polsek Cibinong.
Wawancara dengan Jesfry, yaitu Kepala Sub Seksi Pra Penuntutan Bidang
Pidana Umum pada 9 Agustus 2021. Via Whatsapp.
78