PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Oleh sebab itu, makalah ini disusun untuk memberikan wawasan kepada
pembaca untuk mengetahui seperti apa itu Hukum Acara dan tahap-tahap dan tata
cara siding perkara pidana di Pengadilan Negeri . Selain dari fungsinya untuk
memenuhi tugas mata kuliah Praktek Peradilan. Karena Hukum Material dalam
penegakannya tidak terlepas dari alat untuk menegakkannya, yaitu Hukum Acara,
baik Hukum Pidana maupun Hukum Perdata. Peradilan dapat berjalan dengan
berpedoman pada sumber Hukum Acara. Sebab bila tidak ada Hukum Acara,
maka amburadullah peradilan itu, karena tidak memiliki pedoman untuk
menegakkan isi Hukum Materialnya.
B. Tujuan
1
C. Rumusan Masalah
1. Apa Fungsi Hukum Acara Pidana?
2. Apa sumber Hukum Acara Pidana ?
3. Apa saja Asas-asas Hukum Acara Pidana ?
4. Apa Sifat Hukum Acara Pidana ?
5. Apa Hak Tersangka dan Terdakwa ?
6. Apa Sifat pemeriksaan ?
7. Apa Subjek-subjek dalam Hukum Acara Pidana ?
8. Apa saja jenis Alat-Alat Bukti ?
9. Bagaimana Beracara Pidana ?
10. Apa Tahap-Tahap dan Tata Cara Persidangan Perkara Pidana di
Pengadilan Negeri ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
B. Sumber-sumber Hukum
1. Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945
2. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
3. Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)
4. Undang-Undang nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
5. Undang-Undang nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
6. Undang-undang nomor 3 tahun 2009 tentang Mahkamah Agung
7. Undang-Undang nomor 49 tahun 2009 tentang Peradilan Umum
8. Undang-Undang nomor 16 Tahun 2004 tentang kejaksaan
9. Yurisprudensi
10. Doktrin atau pendapat para ahli hukum
3
Asas tersangka sebagai subjek pemeriksaan;
4
4. Hak mendapat juru bahasa
5. Hak mendapat bantuan hukum pada setiap tingkatan pemeriksaan
6. Hak untuk mendapat nasihat hukum dari penasihat hukum secara Cuma-
Cuma bagi terdakwa hukuman mati
7. Hak untuk menghubungi dan berbicara dengan perwakilan negaranya
8. Hak untuk menghubungi dokter bagi tersangka/terdakwa yang di tahan
9. Hak untuk diberithukan kepada keluarganya guna kepentingan
pekerjaan/keluarga
10. Hak untuk di kunjungi sanak keluarganya
11. Hak untuk berhubungn surat menyurat
12. Hak mengajukan saksi ahli
13. Hak tidak dibebani pembuktian
14. Hak mengajukan upaya hukum
F. Sifat pemeriksaan
Ada dua macam sistem pemeriksaan dalam ilmu hukum acara pidana,
yaitu sistem inquisitor dan accusatoir.
5
2. Penuntut umum (kejaksaan)
3. Hakim (pengadilan)
4. Tersangkdilan yang diperiksa
5. Penasihat hukum/pembela
6. Panitera sidang
7. Eksekutor putusan pengadilan (kejaksaan)
H. Alat-alat Bukti
Tentang alat-alat bukti dalam perkara pidana diatur dalam pasal 184
KUHAP. Pasal tersebut menentukan bahwa alat-alat bukti dalam perkara pidana
adalah
1. Keterangan saksi
2. Keterangan ahli
3. Surat
4. Petunjuk
5. Keterangan terdakwa
6. Novum (bukti-bukti baru, dalam pengajuan PK)
7. Kasus-kasus aktual, seperti kasus PK Tomy yang ditolak.
6
pertama di pengadilan Negri untuk memeriksa perkara biasa terdiri dari empat
tahap sebagai berikut:
1. Sidang pertama :
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
Lilik Mulyadi, S. M. (2006). Hukum Acara Pidana. Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti.
http://rahmadsalim.blogspot.co.id/2012/06/tahap-tahap-dan-tata-cara-sidang.html
http://anjayastar.blogspot.co.id/2015/08/hukum-acara-pidana-dan-
hukum-acara.html