Kelas 12
Pertemuan Kedelapan
Tujuan Pembelajaran :
1. Tersangka di dampingi
Advokat (Kuasa Hukum)
2. Kepolisian (Penyelidik
sampai kasus
dan Penyidikan) selesai/kepastian hukum
tetap.
Tahapan Penanganan Kasus Pidana :
1. Penyelidikan :
yaitu serangkaian tindakan penyelidikan
untuk mencari dan menemukan suatu
peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana
guna menentukan dapat atau idak dilakukan
penyidikan.
2. Penyidikan :
serangkaian tindakan penyidik untuk mencari
serta mengumpulkan bukti dalam rangka
membuat terang suatu tindak pidana, termasuk
untuk menemukan tersangka.
Tahapan Penanganan Kasus Pidana :
3. Penuntutan :
yaitu tindakan penuntut umum melimpahkan
perkara pidana ke pengadilan negeri yang
berwenang dengan permintaan supaya diperiksa
dan diputus oleh hakim di siding pengadilan.
Pada tahap ini ranah kewenanganpun beralih,
dari institusi Kepolisian ke institusi Kejaksaan.
4. Pemeriksaan di Pengadilan/Mengadili :
pemeriksaan di pengadilan atau mengadili yaitu
serangkaian tindakan hakim untuk menerima,
memeriksa dan memutus perkara pidana.
Lembaga-lembaga Penegak Hukum Republik
Indonesia :
Kewenangan Polri :
2. Melakukan penangkapan, penahanan,
penggeledahan dan penyitaan.
3. Melarang setiap orang meninggalkan atau
memasuki tempat kejadian perkara untuk
kepentingan penyidikan.
Lanjutan : Kewenangan Polri :
3. Membawa dan menghadapkan orang kepada
penyidik dalam rangka penyidikan.
4. Menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan
menanyakan dan memeriksa tanda pengenal
diri.
5. Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat.
6. Memanggil orang untuk diperiksa dan
didengar sebagai saksi atau tersangka.
7. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan
dalam hubungannya dengan pemeriksaan
perkara.
8. Mengadakan penghentian penyidikan.
Lanjutan : Kewenangan Polri :
9. Menyerahkan berkas perkara kepada
penuntut umum.
10.Mengajukan permintaan secara langsung
pada pejabat imigrasi untuk mencegah atau
menangkal orang yang disangka melakukan
tindak pidana.
11.Memberikan petunjuk dan bantuan
penyidikan kepada penyidik pegawai negeri
sipil dan menerima hasil penyidikan penyidik
pegawai negeri sipil untuk diserahkan ke
penuntut umum.
12.Mengadakan tindakan menurut hukum yang
bertanggung jawab, yaitu penyelidikan dan
penyidikan yang dilakukan dengan syarat :
Syarat-syarat Penyelidikan dan Penyidikan
POLRI adalah :
Peran Kejaksaan RI :
Menegakkan supremasi hukum, perlindungan
kepentingan umum, penegakan
HAM,pemberantasan KKN, terlepas dari
pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan
lainnya.
Tugas dan Wewenang Kejaksaan Republik
Indonesia di Bidang Pidana :
1. Melakukan penuntutan.
2. Melaksanakan keputusan hakim dan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
3. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
putusan pidana bersyarat, putusan pidana
pengawasan, dan putusan lepas bersyarat.
4. Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana
tertentu berdasarkan UU.
5. Melengkapi berkas perkara dan karena itu dapat
melakukan pemeriksaan tambahan sebelum
dilimpahkan ke pengadilan yang dikoordinasikan
dengan penyidik.
Tugas dan Wewenang Kejaksaan Republik Bidang
perdata dan Tata Usaha Negara :
Dapat bertindak baik di dalam maupun di luar
pengadilan untuk atau atas nama pemerintah atau
negara.
Tugas dan Wewenang Kejaksaan Republik Bidang
Ketertiban dan Ketenteraman umum :
1. Peningkatan kesadaran hukum masyarakat
2. Pengamaman kebijakan penegakan hukum
3. Pengawasan peredaran barang cetakan
4. Pengawasan aliran kepercayaan yang dapat
membahayakan masyarakat dan negara
5. Pencegahan penyalahgunaan dan penodaan
agama
6. Penelitian dan pengembangan hukum serta
statistik kriminal
3. Hakim, Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
(UU No. 48 Tahun 2009)
Hak Advokat :
Kewajiban Advokat :
Wewenang KPK :
1. Mengoordinasi penyelidikan, penyidikan, dan
penuntutan tindak pidana korupsi.
2. Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan
pemberantasan korupsi.
3. Meminta informasi tentang kegiatan
pemberantasan korupsi.
4. Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan
dengan instansi yang berwenang melakukan
pemberantasan korupsi.
5. Meminta laporan instansi terkait pencegahan
korupsi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
(UU No. 30 Tahun 2002)