Anda di halaman 1dari 25

Peran Lembaga Penegak Hukum dalam

Menjamin Keadilan dan Kedamaian

Kelas 12
Pertemuan Kedelapan
Tujuan Pembelajaran :

1. Mendeskripsikan peran-peran kepolisian dalam


perlindungan dan penegakan hukum
2. Menyebutkan wewenang Kepolisian Republik
Indonesia berdasarkan pasal 16 Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Republik Indonesia.
3. Mendeskripsikan peran Kejaksaan Republik
Indonesia
4. Menyebutkan tugas dan wewenang Kejaksaan
Republik Indonesia di bidang pidana
berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun
2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia.
Tujuan Pembelajaran :

5. Menyebutkan tugas dan wewenang Kejaksaan


Republik Indonesia di bidang perdata dan Tata
Usaha Negara berdasarkan Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan
Republik Indonesia.
6. Menyebutkan tugas dan wewenang Kejaksaan
Republik Indonesia di bidang ketertiban dan
ketenteraman umum berdasarkan Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang
Kejaksaan Republik Indonesia.
7. Menyebutkan kekuasaan kehakiman yang
berada di bawah Mahkamah Agung berdasarkan
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009
Tahapan Penanganan Kasus Pidana Umum dan
Tindak Pidana Korupsi :
KPK (Komisi
Pemberantasan Korupsi)
Mulai :
4. Kehakiman/Hakim 1. Penyelidikan.
(Mengadili) 2. Penyidikan.
3. Penuntutan.
4. Hakimnya, khusus yaitu
3. Kejaksaan (Penuntut Hakim Tipikor (Tindak
Umum) Pidana Korupsi).

1. Tersangka di dampingi
Advokat (Kuasa Hukum)
2. Kepolisian (Penyelidik
sampai kasus
dan Penyidikan) selesai/kepastian hukum
tetap.
Tahapan Penanganan Kasus Pidana :

1. Penyelidikan :
yaitu serangkaian tindakan penyelidikan
untuk mencari dan menemukan suatu
peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana
guna menentukan dapat atau idak dilakukan
penyidikan.

2. Penyidikan :
serangkaian tindakan penyidik untuk mencari
serta mengumpulkan bukti dalam rangka
membuat terang suatu tindak pidana, termasuk
untuk menemukan tersangka.
Tahapan Penanganan Kasus Pidana :

3. Penuntutan :
yaitu tindakan penuntut umum melimpahkan
perkara pidana ke pengadilan negeri yang
berwenang dengan permintaan supaya diperiksa
dan diputus oleh hakim di siding pengadilan.
Pada tahap ini ranah kewenanganpun beralih,
dari institusi Kepolisian ke institusi Kejaksaan.

4. Pemeriksaan di Pengadilan/Mengadili :
pemeriksaan di pengadilan atau mengadili yaitu
serangkaian tindakan hakim untuk menerima,
memeriksa dan memutus perkara pidana.
Lembaga-lembaga Penegak Hukum Republik
Indonesia :

1. Kepolisian Republik Indonesia/POLRI


(Menyelidik dan Penyidikan)
2. Kejaksaan Republik Indonesia (Sebagai
Penuntut Umum)
3. Hakim (Pemegang Kekuasaan Kehakiman)
4. Advokat/Pengacara
5. KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)
1. Kepolisian Republik Indonesia/POLRI
(Pasal 16 UU No. 2 Tahun 2002)

ialah lembaga negara yang berperan memelihara


keamanan dan ketertiban, menegakkan hukum,
memberikan perlindungan, pengayoman dan
pelayanan kepada masyarakat dalam memelihara
keamaman dalam negeri.

Kewenangan Polri :
2. Melakukan penangkapan, penahanan,
penggeledahan dan penyitaan.
3. Melarang setiap orang meninggalkan atau
memasuki tempat kejadian perkara untuk
kepentingan penyidikan.
Lanjutan : Kewenangan Polri :
3. Membawa dan menghadapkan orang kepada
penyidik dalam rangka penyidikan.
4. Menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan
menanyakan dan memeriksa tanda pengenal
diri.
5. Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat.
6. Memanggil orang untuk diperiksa dan
didengar sebagai saksi atau tersangka.
7. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan
dalam hubungannya dengan pemeriksaan
perkara.
8. Mengadakan penghentian penyidikan.
Lanjutan : Kewenangan Polri :
9. Menyerahkan berkas perkara kepada
penuntut umum.
10.Mengajukan permintaan secara langsung
pada pejabat imigrasi untuk mencegah atau
menangkal orang yang disangka melakukan
tindak pidana.
11.Memberikan petunjuk dan bantuan
penyidikan kepada penyidik pegawai negeri
sipil dan menerima hasil penyidikan penyidik
pegawai negeri sipil untuk diserahkan ke
penuntut umum.
12.Mengadakan tindakan menurut hukum yang
bertanggung jawab, yaitu penyelidikan dan
penyidikan yang dilakukan dengan syarat :
Syarat-syarat Penyelidikan dan Penyidikan
POLRI adalah :

1. Tidak bertentangan dengan suatu aturan


hukum.
2. Selaras dengan kewajiban hukum yang
mengharuskan tindakan tersebut dilakukan.
3. Harus patut, masuk akal, dan termasuk
dalam lingkungan jabatannya.
4. Pertimbangan yang layak berdasarkan
keadaan yang memaksa.
5. Menghormti HAM.
2. Kejaksaan Republik Indonesia
(UU No. 16 Tahun 2004)

Adalah lembaga negara yang melaksanakan


penuntutan dan melimpahkan perkara pidana
ke pengadilan negeri yang berwenang menurut
cara yang diatur dalam undang-undang.

Peran Kejaksaan RI :
Menegakkan supremasi hukum, perlindungan
kepentingan umum, penegakan
HAM,pemberantasan KKN, terlepas dari
pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan
lainnya.
Tugas dan Wewenang Kejaksaan Republik
Indonesia di Bidang Pidana :

1. Melakukan penuntutan.
2. Melaksanakan keputusan hakim dan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
3. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
putusan pidana bersyarat, putusan pidana
pengawasan, dan putusan lepas bersyarat.
4. Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana
tertentu berdasarkan UU.
5. Melengkapi berkas perkara dan karena itu dapat
melakukan pemeriksaan tambahan sebelum
dilimpahkan ke pengadilan yang dikoordinasikan
dengan penyidik.
Tugas dan Wewenang Kejaksaan Republik Bidang
perdata dan Tata Usaha Negara :
Dapat bertindak baik di dalam maupun di luar
pengadilan untuk atau atas nama pemerintah atau
negara.
Tugas dan Wewenang Kejaksaan Republik Bidang
Ketertiban dan Ketenteraman umum :
1. Peningkatan kesadaran hukum masyarakat
2. Pengamaman kebijakan penegakan hukum
3. Pengawasan peredaran barang cetakan
4. Pengawasan aliran kepercayaan yang dapat
membahayakan masyarakat dan negara
5. Pencegahan penyalahgunaan dan penodaan
agama
6. Penelitian dan pengembangan hukum serta
statistik kriminal
3. Hakim, Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
(UU No. 48 Tahun 2009)

Hakim adalah pejabat peradilan negara yang


berwenang untuk mengadili.
Mengadili adalah serangkaian tindakan hakim
untuk menerima, memeriksa, dan memutuskan
perkara hukum berdasarkan asas bebas, jujur, dan
tidak memihak di sidang pengadilan berdasarkan
UU.
Kekuasaan kehakiman di Indonesia dilakukan oleh
Mahkamah Agung (MA) dan badan peradilan yang
berada di bawah MA meliputi peradilan di
lingkungan peradilan umum, peradilan agama,
peradilan militer, PTUN, dan oleh sebuah
Mahkamah Konstitusi.
Hakim diklasifikasi menjadi tiga kelompok :

1. Hakim pada Mahkamah Agung disebut


Hakim Agung

2. Hakim yang berada pda badan peradilan di


bawah MA seperti peradilan umum, peradilan
agama, peradilan militer, PTUN, dan hakim
pada pengadilan khusus yang ada dalam
lingkungn peradilan tersebut.

3. Hakim pada Mahkamah Konstitusi disebut


Hakim Konstitusi.
4. Peran advokat
(UU No. 18 tahun 2003)
Adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum
baik di dalam maupun di luar pengadilan.
Jasa hukum berupa konsultasi hukum, bantuan
hukum, menjalankan kuasa, mewakili, membela,
mendampingi, dan melakuan tindakan hukum.
Tugas khusus advokat adalah membuat dan
mengajukan gugatan, jawaban, tangkisan,
sangkalan, memberi pembuktian, mendesak segera
disidangkan atau diputuskan perkaranya.
Tugas lain dari advokat atau pengacara
membantu hakim dalam mencari kebenaran dan
tidak bolehm memutarbalikkan peristiwa demi
kepentingan kliennya agar kliennya menang dan
bebas.
Hak dan Kewajiban advokat

Hak Advokat :

1. Bebas mengeluarkan pendapat atau pernyataan


dalam membela perkara yang menjadi tanggung
jawabanya di sidang pengadilan, bebas
menjalankan tugasnya dengan berpegang pada
kode etik profesi dan perturan perundang-
undangan.

2. Tidak bisa dituntut balik secara perdata atau


pidana dalam menjalankan tugas profesinya
denga etikad baik untuk kepentingan
pembelaaan klien daam sidang pengadilan.
Hak dan Kewajiban advokat

Lanjutan : Hak Advokat :


3. Berhak memperoleh informasi, data. Dokumen
lainnya baik dari instansi pemerintah atau
lainnya yang berkaitan dengan kepentingan
pembelaan kliennya.
4) Berhak atas kerahasiaan hubungannya dengan
klien, termasuk perlindungan atas berkas dan
dokumen terhadap penyitaan,
pemereiksaan.perlindungan terhadap
penyadapan dan komunikasi elektronik advokat.
5. Tidak dapat diidentikkan dengan kliennya dalam
membela perkara klien oleh pihak yang
berwenang atau masyarakat.
Hak dan Kewajiban Advokat

Kewajiban Advokat :

1. Dilarang membedakan perlakuan terhadap klien


berdasarkan kelamin, agama, politik, keturunan,
ras, latar belakang sosial budaya.

2. Wajib merahasiakan segala yang diperoleh dari


kliennya karena hubungan profesinya kecuali
berdasarkan UU.

3. Dilarang memegang jawaban lain yang


bertentangan dengan tugas dan martabatnya.
Hak dan Kewajiban Advokat

Lanjutan : Kewajiban Advokat :

4. Dilarang meminta jawaban lain yang meminta


pengabdian yang merugikan profesi advokat atau
yang mengurangi kebebasannya dalam tugas
advokatnya.

5. Advokat yang menjadi pejabat negara maka


tidak melaksanakan tugas profesi advokat
selamam memangku jabatan.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
(UU No. 30 Tahun 2002)
Tujuan KPK :
Untuk mengatasi, menanggulangi dan
memberantas korupsi.
Tugas KPK :
1. Pemberantasan korupsi dengan berkoordinasi
dengan instansi yang berwenang.
2. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan
penuntutan terhadap tindak pidana korupsi.
3. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan
tindak pidana korupsi.
4. Supervisi terhadap instansi berwenang
melakukan pemberantasan korupsi.
5. Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan
pemerintahan negara.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
(UU No. 30 Tahun 2002)

Wewenang KPK :
1. Mengoordinasi penyelidikan, penyidikan, dan
penuntutan tindak pidana korupsi.
2. Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan
pemberantasan korupsi.
3. Meminta informasi tentang kegiatan
pemberantasan korupsi.
4. Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan
dengan instansi yang berwenang melakukan
pemberantasan korupsi.
5. Meminta laporan instansi terkait pencegahan
korupsi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
(UU No. 30 Tahun 2002)

Pedoman KPK dalam menjalankan tugas dan


wewenangnya :

1. Kepastian hukum yakni asas yang


menngutamakan landasanhukum, UU,
kepatutan, kedilan daalam setip kebijakan KPK
dalam menjalankan tugas dan wewenang.

2. Keterbukaan yakni membuka diri terhadap hak


masyarakat untuk memperoleh informasi yang
jujur, tidak deskriminatif tentang kinerja KPK
dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
(UU No. 30 Tahun 2002)
Lanjutan : Pedoman KPK dalam menjalankan
tugas dan wewenangnya :

3. Akuntabilitas yakni setiap kegiatan dan hasil


akhir kegiatan KPK dapat dipertanggung
jawabkan kepada masyarakat atau rakyat
sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara
sesuai UU.
4. Kepentingan umum yakni asas yang
mendahulukan kesejahteraan umum dengan
cara yang aspiratif, akomodatif, dan selektif.
5. Proporsionalitas yakni mengutamakan
keseimbangan antara tugas, wewenang,
tanggung jawab, dan kewajiban KPK.

Anda mungkin juga menyukai