a . Di Bidang Pidana
1. Melakukan penuntutan
2. Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hokum
3. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana masyarakat, putusan pidana pengawasan, dan keputusan lepas bersyarat.
4. Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan undang-undang
5. Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam pelaksanaannya dikoordinasikan dengan penyidik.
Hakim adalah pejabat peradilan negara yang diberi wewenang oleh undang undang untuk mengadili. Hakim tidak boleh
dipengaruhi oleh kekuasaan kekusaan lain dalam memutuskan perkara.Menurut ketentuan Undang Undang RI Nomor 48
Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, hakim berdasarkan lembaga peradilannya dapat diklasifikasikan menjadi tiga
kelompok yaitu:
Setiap hakim melaksanakan proses peradilan yang dilaksanakan disebuah tempat yang bernama pengadilan. Terdapat perbe-
daan antara konsep peradilan pengadilan. Peradilan menunjuk pada proses mengadili perkasa sesuai dengan kategori perkara
yang diselesaikan, sedangkan Pengadilan menunjuk pada tempat untuk melaksanakan proses pengadilan guna menegakkan
hukum.Pengadilan secara umum mempunyai tugas untuk mengadili perkara menurut hukum dengan tidak membeda be-
dakan orang. Pengadilan wajib memeriksa dan mengadili setiap perkara peradilan yang masuk.
4. Peran Advokat dalam Penegakan Hukum
Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan. Jasa hukum yang diberikan berupa memberikan konsultasi hukum, ban
tuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili, membela,
mendampingi, dan melakukan tindakan hukum.Adapun persyaratan untuk menjadi advokat di Indonesia diatur dalam Pasal 3
Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat, yaitu:
a. warga NRI;
b. bertempat tinggal di Indonesia;
c. tidak berstatus sebagai pegawai negeri atau pejabat negara;
d. berusia sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima) tahun;
e. berijazah sarjana yang berlatar belakang pendidikan tinggi hukum;
f. lulus ujian yang diadakan oleh Organisasi Advokat;
g. magang sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun terus-menerus pada kantor advokat;
h. tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana kejahatan yang
diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih; serta
a. Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi
b. Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi
c. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi
d. Melakukan tindakan pencegahan tindak pidana korupsi
e. Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.