Anda di halaman 1dari 14

Peran Lembaga Penegak Hukum dalam

Menjamin Keadilan dan Kedamaian


KELOMPOK 7: Afuza, Linda, Indah
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam
Menjamin Keadilan dan Kedamaian
Lembaga Penegak Hukum, seperti namanya, adalah organisasi atau entitas yang bertanggung jawab
untuk menerapkan dan menegakkan hukum dalam suatu negara. Mereka berperan sebagai garda
terdepan dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan keadilan di masyarakat. Berikut adalah
beberapa lembaga pengeak hukum yang bertugas untuk senantiasa menjaga keadilan dan
kedamaian

1. Peran Kepolisian Republik Indonesia (POLRI)


Kepolisian Republik Indonesia atau yang sering disingkat polri merupakan lembaga negara yang
berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegagkan hukum, serta
memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
terpeliharanya keamanan dalam negeri. Polri sebagai penyidik utama dalam kejahatan untuk
menciptakan keamanan dalam (Pasal 16 Undang Undang RI Nomor 2 Tahun 2002).
2. Peran Kejaksaan Republik Indonesia
Lembaga negara yang melaksanakan kekuasaan negara dibidang
penuntutan. Penuntutan merupakan tindakan jaksa untuk
melimpahkan pidana ke pengadilan negeri yang berwenang dalam
undang undang permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim
disidang pengadilan.

Kejaksaan Republik Indonesia diatur dalam aturan dalam undang


undang RI Nomor 16 Tahun 2004, tentang kejaksaan Republik Indonesia.
Kejaksaan RI, lembaga negara yang melaksanakan kekuasaan negara
dibidang penuntutan yang harus melaksanakan fungsi, tugas dan
wewenangnya. Wewenang kejaksaan dikelompokan menjadi 3
A. Bidang pidana
1. Melakukan penuntutan
2. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana
bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan keputusan lepas bersyarat;
3. Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan
undang undang.

B. Dibidang perdata dan Tata Usaha Negara


kejaksaan, dengan kuasa khusus, dapat bertindak, baik di dalam
maupun di luar pengadilan, untuk dan atas nama negara atau
pemerintah.

C. Dalam bidang ketertiban dan ketentraman umum


1. Peningkatan kesadaran hukum masyarakat
2. Pencegahaan penyalahgunaan dan penodaan agama
3. Pengamanan kebijakan penegakan hukum
3. Peran Hakim sebagai Pelaksana
Kekuasaan Kehakiman

Kekuasaan kehakiman diatur sepenuhnya dalam Undang Undang RI Nomor


48 Tahun 2009 tentang kekuasaan kehakiman, yang merupakan
penyempurnaan dari Undang Undang RI Nomor 42004 tentang kekuasaan
kehakiman.

Hakim adalah pejabat peradilan negara yang diberi wewenang oleh


undang undang untuk mengadili. Mengadili serangkaian tindakan hakim
untuk, menerima, memeriksa, dan memutuskan perkara hukum
berdasarkan asas bebas, jujur dan tidak memihak di sebuah sidang
pengadilan ketentuan perundang undangan. Hakim juga tidak boleh
dipengaruhi oleh kekuasaan lain dalam memutuskan perkara.
Menurut ketentuan Undang Undang RI Nomor 48 Tahun 2009
tentang kekuasaan kehakiman, hakim berdasarkan jenisnya
lembaga pengadilan dapat diklarifikasikan menjadi 3 kelompok;

1. Hakim pada Mahkamah Agung yang disebut dengan Hakim Agung.


2. Hakim pada badan peradilan yang berada di bawah Mahkamah
Agung, yaitu dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan
peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan
tata usaha negara, dan hakim pada pengadilan khusus yang berada
dalam lingkungan peradilan tersebut.
3. Hakim pada Mahkamah Konstitusi yang disebut dengan Hakim
Konstitusi.
4. Peran Advokat Dalam
Penegakan Hukum
Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam
maupun di luar pengadilan. Jasa hukum yang diberikan berupa memberikan
konsultasi hukum, bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili, membela,
mendampingi dan melakukan tindakan hukum. Melalui jasa hukum yang
diberikan, advokat menjalankan tugas profesi demi tegaknya keadilan
berdasarkan hukum untuk kepentingan masyarakat mencari keadilan,
termasuk usaha memberdayakan masyarakat dalam menyadari hak-hak
fundamental mereka di depan hukum.

Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 2003 tentang advokat. Melalui uu


ini, setiap orang yang memenuhi persyaratan dapat menjadi seorang
advokat. persyaratan untuk menjadi advokat di Indonesia diatur
dalam pasal 3 undang-undang RI Nomor 18 tahun 2003 tentang
advokat, yaitu:
1. Warga NRI
2. Bertempat tinggal di Indonesia
3. Tidak berstatus sebagai pegawai negeri atau pejabat negara
4. Berusia sekurang-kurangnya 25 tahun
5. Berijazah sarjana yang berlatar belakang pendidikan tinggi
hukum.

Seorang advokat mempunyai hak dan kewajiban yang dilindungi undang-


undang menjadi hak advokat adalah sebagai berikut.
- advokat bebas mengeluarkan pendapat atau pernyataan dalam membela
perkara.
- advokat berhak memperoleh informasi data dan dokumen lainnya
- advokat tidak dapat diidentikkan dengan kliennya dalam membela perkara
Kewajiban yang Harus dipatuhi oleh seorang advokat diantaranya
adalah sebagai berikut.
- advokat dalam menjalankan tugas profesinya dilarang
membedakan memperlakukan terhadap kliennya berdasarkan jenis
kelamin agama politik keturunan ras atau latar belakang sosial dan
budaya.
- advokat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui atau
diperoleh dari kliennya karena hubungan profesinya.
- advokat dilarang memegang jabatan lain yang meminta
pengabdian sedemikian rupa sehingga merugikan profesi advokat.
5. Peran Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK)
Komisi pemberantasan korupsi di tingkat KPK adalah sebuah komisi
yang dibentuk pada tahun 2003 berdasarkan undang-undang RI No.
30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak pidana
korupsi. tujuan dibentuknya KPK adalah untuk mengatasi
menanggulangi dan memberantas korupsi. KPK mempunyai tugas
sebagai berikut.
TUGAS KPK
1. Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan
pemberantasan tindak pidana korupsi.
2. Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan
pemberantasan tindak pidana korupsi.
3. Melakukan penyelidikan penyidikan dan penuntutan terhadap
tindak pidana korupsi.
4. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi
5. Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan
negara.
WEWENANG KPK

Selain memiliki tugas tersebut komisi ini memiliki beberapa


wewenang sebagai berikut.
1. Mengkoordinasi penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak
pidana korupsi.
2. Meminta laporan instansi terkait pencegahan tindak pidana
korupsi.
3. Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi
yang berwenang melakukan pemberantasan tindakan korupsi.
Dinamika Pelanggaran
hukum
1. Berbagai Kasus Pelanggaran Hukum
Pelanggaran hukum disebut juga perbuatan melawan
hukum, yaitu tindakan seseorang yang tidak sesuai atau
bertentangan dengan aturan aturan yang berlaku. Dengan
kata lain, pelanggaran hukum merupakan pengingkaran
terhadap kewajiban kewajiban yang berlaku.
Misalkan kasus pembunuhan merupakan pengingkaran
terhadap kewajiban.
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai