Anda di halaman 1dari 19

Bab 2

PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM


DI INDONESIA
A. Hakekat Perlindungan dan Penegakan Hukum

1. Konsep Perlindungan dan Penegakan Hukum

a. Menurut Andi Hamzah


Perlindungan hukum yaitu upaya yang dilakukan secara
sadar oleh setiap orang, lembaga pemerintah maupun
swasta yang bertujuan mengusahakan pengamanan,
penguasaan dan pemenuhan kesejahteraan hidup sesuai
dengan hak – hak yang ada .

b. Menurut Simanjutak
Perlindungan hukum adalah upaya pemerintah untuk
menjamin adanya kepastian hukum serta memberi
perlindungan kepada warganya agar hak-haknya sebagai
warga negara tidak dilanggar, dan bagi yang melanggar
dikenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku.
c. Landasan Konstitusional Penegakan dan Perlindungan
Hukum
1. UUD 1945 pasal 1, ayat ( 3 ), “ Negara Indonesia adalah negara
hukum “
2. UUD 1945 pasa 27, ayat ( 1 ), “ Segala warga negara
bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya “.
3. UUD 1945 pasal 28 D ayat ( 1 ), “ Setiap orang berhak atas
pengakuan, jaminan dan perlindungan dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum “.
d. Definisi Hukum , menurut J.C.T. Simorangkir, S.H. dan
Woerjo Sastropranoto , S.H.
Hukum adalah peraturan – peraturan yang bersifat memaksa,
yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan
masyarakat yang dibuat oleh badan – badan resmi yang
berwajib, pelanggaran terhadap peraturan tadi berakibat diambil
tindakan, yaitu dengan hukuman tertentu.

e. Unsur – unsur Hukum :


1) peraturan tingkah laku manusia
2) dilegalkan oleh badan resmi
3) bersifat mengatur dan memaksa
4) mempunyai sanksi yang tegas
f. Unsur – unsur perlindungan hukum :
1) Adanya perlindungan dari pemerintah kepada warganya
2) Jaminan kepastian hukum
3) Berkaitan dengan hak – hak warganya
4) Adanya sanksi hukum bagi yang melanggar

g. Tugas hukum :
5) Menjamin kepastian hukum bagi setiap orang
6) Menjamin ketertiban, ketentraman, kedamaian,
keadilan dan kebenaran
7) Mencegah terjadinya main hakim sendiri dalam
masyarakat
h. Contoh Undang-undang perlindungan hukum kepada
warga negara :
1) UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
2) UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM
3) UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
4) UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan
dalam Rumah Tangga
5) UU No. 13 tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan
Korban
6) UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
7) UU No. 15 Tahun 2015 tentang Merk Dagang
8) UU No. 13 Tahun 2016 tentang Hak Paten
9) Dsb.
2. Pentingnya penegakan hukum :
1) Tegaknya supremasi hukum
2) Tegaknya keadilan
3) Terwujudnya perdamaian dalam kehidupan
masyarakat

3. Faktor – faktor pendukung tegaknya hukum :


4) Hukumnya, harus dibuat oleh yang berwenang, tidak
bertentangan dengan ideologi serta sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi masyarakat
5) Penegak hukum yang profesional, bersih dan adil
6) Masyarakat yang sadar hukum
7) Fasilitas penegakan hukum yang memadahi
8) Tingkat budaya masyarakat yang lebih maju / tinggi
B. Peran Lembaga Penegak Hukum

1. Kepolisian Republik Indonesia ( POLRI )


Sesuai pasal 16 UU No. 2 Tahun 2002, POLRI diantaranya mempunyai
kewenangan sbb:
a) Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan
b) Melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki TKP untuk
kepentingan penyidikan
c) Membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik
d) Menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta
memeriksa tanda pengenal diri
e) Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat
f) Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka
atau saksi
g. Melakukan penyelidikan dan penyidikan dengan syarat :
1) tidak bertentangan dengan aturan hukum
2) selaras dengan kewajiban hukum yang mengharuskan
tindakan tsb.
3) harus patut, masuk akal, dan termasuk dalam lingkungan
jabatannya
4) pertimbangan yang layak berdasarkan keadaan yang memaksa
5) menghargai hak asasi manusia
h. Membuat BAP ( Berita Acara Penuntutan )
i. Melimpahkan BAP ke Kejaksaan, apabila sudah lengkap ( P 21 )
2. Peran Kejaksaan Republik Indonesia
Secara umum peran kejaksaan adalah melakukan penuntutan
pelaku tindak kejahatan / pelanggaran pidana atau perdata yang
dinyatakan bersalah didukung dengan pengakuan, bukti dan
saksi yang cukup, untuk diajukan dalam persidangan agar
diperiksa dan diputus perkaranya oleh hakim.
Berdasar UU No. 16 Tahun 2004, peran Kejaksaan diantaranya
yaitu :
a) Menegakkan supremasi hukum
b) Perlindungan kepentingan umum
c) Penegakan Hak Asasi Manusia
d) Pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ( KKN )
Tugas dan wewenang Kejaksaan :
a. Bidang Pidana :
1) Melakukan penuntutan
2) Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan
3) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan
pidana
4) Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu
( korupsi )
5) Melengkapi berkas perkara tertentu dengan berkoordinasi
dengan penyidik

b. Bidang Perdata dan Tata Usaha :


Dengan kuasa khusus, dapat bertindak, baik di dalam
maupun di luar pengadilan, untuk dan atas nama negara
atau pemerintah menegakkan hukum dan keadilan.
c. Dalam bidang ketertiban dan ketentraman umum :
a) Peningkatan kesadaran hukum masyarakat
b) Pengamanan kebijakan penegakan hukum
c) Pengawasan peredaran barang – barang cetakan
d) Pengawasan aliran kepercayaan yang dapat
membahayakan masyarakat dan negara
e) Pencegahan penyalahgunaan dan/ atau penodaan agama
f) Penelitian dan pengembangan hukum serta statistik
kriminal
3. Peran Hakim sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
Berdasarkan UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
diantaranya diatur ketentuan – ketentuan sebagai berikut :
a) Kekuasaan Kehakiman di Indonesia dilakukan oleh Mahkamah Agung
b) Mahkamah Agung membawahi Peradilan Umum, Peradilan Agama,
Peradilan Militer, Peradilan Tata Usaha serta Mahkamah Konstitusi
c)Lembaga Peradilan tersebut berperan sebagai penegak keadilan
yang bebas intervensi dari pihak manapun, baik ekskutif, legeslatif
maupun lembaga lainnya.
d) Hakim adalah pejabat peradilan negara yang diberi wewenang oleh
undang – undang untuk mengadili.
e) Mengadili adalah rangkaian tindakan hakim untuk menerima,
memeriksa, dan memutuskan perkara hukum berdasarkan asas
bebas, jujur dan tidak memihak di sebuah sidang pengadilan
berdasarkan ketentuan perundang undangan.
4. Peran Advokat dalam Penegakan Hukum
Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum,
baik di dalam maupun di luar pengadilan.
Jasa hukum yang diberikan berupa konsultasi hukum,
bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili, membela,
mendampingi, dan melakukan tindakan hukum.
Tugas advokat adalah membela klien dalam rangka
menegakkan kebenaran dan keadilan berdasarkan hukum
Syarat – syarat menjadi advokat berdasarkan UU No. 18
Tahun 2003 :
a) WNI
b) Bertempat tinggal di Indonesia
c) Tidak berstatus pegawai atau pejabat negara
d) Berusia sekurang kurangnya 25 tahun
e) Berijazah sekolah tinggi hukum
f) Lulus ujian yang diadakan organisasi advokat, dst.
Hak – hak Advokat dalam menjalankan profesinya,
diantaranya adalah :
a) Bebas menyampaikan pendapat atau pernyataan dalam
persidangan berdasarkan kode etik profesi dan UU yan
berlaku.
b) Tidak dapat dituntut baik secara pidana maupun perdata
dalam menjalankan profesinya asal dengan iktikad baik untuk
membela klien dalam sidang pengadilan
c) Memperoleh informasi, data dan dokumen lainnya baik
dari instansi pemerintah maupun pihak lain untuk
kepentingan pembelaan klien di persidangan sesuai aturan yang
berlaku
d) Menjaga rahasia dalam hubungannya dengan klien,
termasuk perlindungan atas berkas dan dokumen terhadap
penyitaan, pemeriksaan, atau penyadapan komunikasi
elektronik advokat.
Kewajiban Advokat diantaranya :
a) Tidak membeda-bedakan berdasarkan SARA
b) Menjaga rahasia klien
c) Tidak merangkap jabatan dengan profesi lain
d) Tidak sedang menjadi pejabat negara
5. Peran Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK )
KPK dibentuk berdasarkan UU No. 30 Tahun 2002 dengan
tujuan untuk mengatasi, menanggulangi dan memberantas
korupsi, karena korupsi di Indonesia dianggap sudah dalam
kondisi darurat .
Tugas KPK diantaranya :
a) Melaksanakan koordinasi dan dengan instansi lain yang
berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi ( Polisi , Jaksa dan Hakim )
b) Melakukan supervisi terhadap instansi lain yang bertugas
memberantas korupsi
c) Melakukan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan
terhadap tindak pidana korupsi
d) Melakukan tindakan tindakan pencegahan tindak pidana
korupsi
Wewenang KPK diantaranya :
1. Mengkoordinasi penyelidikan, penyidikan dan
penuntutan tindak pidana korupsi
2. Menetapkan sistem pelaporan kegiatan pemberantasan
korupsi
3. Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan
korupsi kepada instansi terkait
4. Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan
dengan instansi yang berwenang memberantas korupsi
5. Meminta laporan instansi terkait tentang pencegahan
tindak pidana korupsi
Pedoman KPK dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya :
1. Kepastian hukum, harus berlandaskan peraturan
perundang-undangan
2. Keterbukaan, harus menyampaikan informasi yang
benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang kinerjanya
kepada masyarakat
3. Akuntabilitas, tindakannya harus dapat dipertanggung
jawabkan
4. Kepentingan umum, mendahulukan kesejahteraan dan
kepentingan umum dengan cara yang aspiratif,
akomodatif dan selektif.
5. Proporsionalitas, mengutamakan keseimbangan dan
kesesuaian antara tugas, wewenang, tanggung jawab dan
kewajiban KPK.

Anda mungkin juga menyukai