Anda di halaman 1dari 27

BAB 2

PERLINDUNGAN DAN
PENEGAKAN HUKUM DI
INDONESIA
Beda Peradilan dan Pengadilan

Peradilan adalah segala sesuatu atau sebuah proses yang dijalankan di Pengadilan yang
berhubungan dengan tugas memeriksa, memutus dan mengadili perkara dengan menerapkan
hukum dan/atau menemukan hukum “in concreto” (hakim menerapkan peraturan hukum
kepada hal-hal yang nyata yang dihadapkan kepadanya untuk diadili dan diputus) untuk
mempertahankan dan menjamin ditaatinya hukum materiil, dengan menggunakan cara
prosedural yang ditetapkan oleh hukum formal.

Pengadilan adalah badan atau instansi resmi yang melaksanakan sistem peradilan berupa
memeriksa, mengadili, dan memutus perkara. Bentuk dari sistem Peradilan yang dilaksanakan
di Pengadilan adalah sebuah forum publik yang resmi dan dilakukan berdasarkan hukum acara
yang berlaku di Indonesia.
Jadi pengadilan adalah lembaga tempat subjek
hukum mencari keadilan, sedangkan peradilan
adalah sebuah proses dalam rangka menegakkan
hukum dan keadilan atau suatu proses mencari
keadilan itu sendiri
A. Hakikat Perlindungan dan penegakan Hukum
1. Konsep Perlindungan dan Penegakan Hukum
Pengertian perlindungan hukum menurut para ahli
- Andi Hamzah yaitu sebagai daya upaya yang dilakukan secara sadar

oleh setiap orang maupun lembaga pemerintah dan swasta yang


bertujuan mengusahakan pengamanan, penguasaan, dan pemenuh-
an kesejahteraan hidup sesuai dengan hak azasi yang ada.
- Simanjuntak yaitu sebagai daya upaya pemerintah untuk menjamin
adanya kepastian hukum serta memberi perlindungan kepada
warganya agar hak – haknya sebagai seorang warga negara tidak di
langgar, dan bagi yang melanggarnya akan dpt dikenakan sanksi
sesuai peraturan yang berlaku.
- Setiono yaitu tindakan atau upaya utk melindungi masyarakat dari
perbuatan sewenag – wenang oleh penguasa yang tidak sesuai dgn
aturan hukum , utk mewujudkan ketertiban dan ketentraman
sehingga memungkinkan manusia utk menikmati martabatnya
sebagai manusia.
- Philipus M. Hadjon yaitu suatu tindakan untuk melindungi atau
memberikan pertolongan kepada subjek hukum, dengan meng-
gunakan perangkat – perangkat hukum.
- UU No 23 Thn 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dlm
Rumah Tangga yaitu segala upaya yang ditujukkan untuk mem-
berikan rasa aman kepada korban yang dilakukan olleh pihak
keluarga, advokat, lembaga sosial, Kepolisian, Kejaksaan, Pe-
ngadilan, atau pihak lainnya, baik sementara maupun berdasar-
kan penetapan pengadilan.
- UU No 13 Thn 2006 Pasal 1 butir ke 6 tentang Perlindungan
Saksi dan Korban yaitu segala upaya pemenuhan hak dan pem-
berian bantuan untuk memberikan rasa aman kepada saksi dan/
atau korban yang wajib dilaksanakan oleh Lembaga Perlindung
an Saksi dan Korban atau lembaga lainnya sesuai ketentuan
undang – undang ini
Jadi dapat disimpulkan bahwa
perlindungan hukum adalah upaya
melindungi yang dilakukan pemerintah
atau penguasa dengan sejumlah
peraturan yang ada kepada warganya
agar hak – haknya sebagai seorang
warga negara tidak dilanggar, dan bagi
yang melanggarnya akan dapat
dikenakan sanksi sesuai peraturan
yang berlaku di wilayah NKRI
Unsur – unsur perlindungan hukum
yaitu
1. Adanya perlindungan dan
pengayoman dari pemerintah terhadap
warga negaranya
2. Jaminan perlindungan hukum
3. Berkaitan dengan hak – hak warga
negara
4. Adanya sanksi hukuman bagi pihak
yang melanggarnya
Indonesia merupakan negara hukum,
ciri penting negara hukum (rule of
law) yaitu
1. Terjaminnya hak – hak manusia
dalam UU atau keputusan pengadilan
2. Supremasi hukum
3. Kedudukan yang sama di depan
hukum
Contoh perlindungan hukum
- UU No 8 thn 1999 tentang perlindungan
konsumen
- UU No 28 thn 2014 tentang hak cipta
- UU No 15 thn 2001 tentang Merek
- UU No 13 thn 2016 tentang Paten
- UU No 29 thn 2000 tentang perlindungan
varietas tanaman
- UU No 35 thn 2014 tentang perlindungan
anak
Perlindungan hukum dapat terwujud
apabila proses penegakan hukum
dilaksanakan……
Penegakan hukum menurut para ahli
1. Satjipto Raharjo yaitu usaha untuk mewujudkan ide dan
konsep – konsep tentang keadilan, kebenaran, kemanfaatan
sosial dan sebagainya menjadi kenyataan.
2. Soerjono Soekanto yaitu kegiatan menyerasikan hubungan
nilai – nilai yang terjabarkan di dalam kaidah –
kaidah/pandangan nilai yang mantap dan mengejawantah dan
sikap tindak sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap akhir
untuk menciptakan, memelihara, dan mempertahankan
kedamaian pergaulan hidup.
Jadi menurutku penegakan hukum yaitu proses dilakukannya
upaya tegaknya atau berfungsinya norma2 hukum secara nyata
sebagai pedoman pelaku dalam lalu lintas atau hubungan2
hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Contoh penegakan hukum
undang – undang perlindungan
konsumen dilaksanakan, hak cipta
dilaksanakan, norma2 dilaksanakan di
di lingkungan sekolah, keluarga,
masyarakat akan terwujud ketertiban,
keamanan dan ketentraman.
2. Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum
Perlindungan dan penegakan hukum sangat penting dilakukan untuk
mewujudkan
a. Tegaknya supremasi hukum
Supremasi hukum bermakna bahwa hukum mempunyai kekuasaan
mutlak dalam mengatur pergaulan manusia dalam berbagai macam
kehidupan
b. Tegaknya keadilan
Tujuan utama hukum adalah mewujudkan keadilan bagi setiap
warga negara
c. Mewujudkan perdamaian dalam kehidupan di masyarakat
damai itu indah lhooo…..
Menurut Soerjono Soekanto, faktor
keberhasilan proses perlindungan
dan penegakan hukum dipengaruhi
1. faktor hukumnya sendiri
2. penegak hukum
3. masyarakat
4. sarana atau fasilitas yang
mendukung penegakan hukum
5. Kebudayaan
B. Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin
Keadilan dan Kedamaian
1. P O L I S I
Dasar hukum:
a. Pasal 30 ayat 4 UUD 1945: Kepolisian Negara
Republik Indonesia sebagai alat
negara yang menjaga keamanan dan ketertiban
masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
b. Undang – Undang No 2 thn 2002 tentang
Kepolisian Republik Indonesia
Menurut Pasal 13 UU No 2 thn 2002
tentang Kepolisian
Tugas pokok Kepolisian Negara Republik
Indonesia adalah:
a. memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat;
b. menegakkan hukum; dan
c. memberikan perlindungan,
pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat
Dalam melaksanakan tugas pokoknya tsb, pasal 14 UU No 2 thn
2002 kepolisian bertugas utk:
a. melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan
patroli terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai
kebutuhan;
b. menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin
keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di jalan;
c. membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat, kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan
warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan
perundang-undangan;
d. turut serta dalam pembinaan hukum nasional;
e. memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum;
f. melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis
terhadap kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil, dan
bentuk-bentuk pengamanan swakarsa
g. melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua
tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan
peraturan perundang-undangan lainnya;
h. menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran
kepolisian, laboratorium forensik dan psikologi kepolisian
untuk kepentingan tugas kepolisian;
i. melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat,
dan lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan/atau
bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan
dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia;
j. melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara
sebelum ditangani oleh instansi dan/atau pihak yang
berwenang;
k. memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan
kepentingannya dalam lingkup tugas kepolisian; sertal.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang -
undangan
Pasal 15 UU No 2 thn 2002 secara umum wewenang Polisi:
a. menerima laporan dan/atau pengaduan;
b. membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang
dapat mengganggu ketertiban umum;
c. mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat
d. mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau
mengancam persatuan dan kesatuan bangsa;
e. mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan
administratif kepolisian;
f. melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari
tindakan kepolisian dalam rangka pencegahan;
g. melakukan tindakan pertama di tempat kejadian;
h. mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang
i. mencari keterangan dan barang bukti;
j. menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal Nasional;
k. mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang
diperlukan dalam rangka pelayanan masyarakat;
l. memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan
pelaksanaan putusan pengadilan, kegiatan instansi lain
m.menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu
Pasal 16 No 2 thn 2002 tugas polisi di bidang pidana
berwenang sbb:
a. melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan
penyitaan;
b. melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat
kejadian perkara untuk kepentingan penyidikan;
c. membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam
rangka penyidikan;
d. menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan
serta memeriksa tanda pengenal diri;
e. melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat;
f. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai
tersangka atau saksi;
g. mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya
dengan pemeriksaan perkara;
h. mengadakan penghentian penyidikan;
i. menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum;
j. mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat
imigrasi yang berwenang di tempat pemeriksaan imigrasi
dalam keadaan mendesak atau mendadak untuk mencegah
atau menangkal orang yang disangka melakukan tindak pidana
k. memberi petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik
pegawai negeri sipil serta menerima hasil penyidikan penyidik
pegawai negeri sipil untuk diserahkan kepada penuntut umum;
l. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung
jawab
Syarat Khusus Akpol

Laki-laki atau perempuan


Tinggi minimal 165 cm untuk laki-laki dan 163 cm untuk
perempuan, berat badan seimbang
Usia minimal 16 tahun dan maksimal 21 tahun saat mulai
pendidikan (sekitar Juni/Juli 2023)
Berdomisili minimal 1 tahun, dibuktikan dengan KTP atau Kartu
Keluarga
Pendidikan minimal SMA, MA, atau sederajat jurusan IPA atau
IPS, bukan lulusan Paket A, B, dan C
Nilai ijazah dengan nilai akumulasi minimal 70 atau rata-rata
minimal B
Syarat Khusus Bintara Polri

Laki-laki atau perempuan, bukan anggota atau mantan Polri, TNI, PNS,
serta tidak pernah ikut pendidikan Polri/TNI
Tinggi minimal 165 cm untuk laki-laki dan 160 cm untuk perempuan, berat
badan seimbang
Usia minimal 17 tahun 7 bulan dan maksimal 21 tahun saat mulai
pendidikan
Berdomisili minimal 2 tahun, dibuktikan dengan KTP atau Kartu Keluarga
Pendidikan minimal SMA atau MA jurusan IPA, IPS, Bahasa (bukan Paket
A dan Paket B) atau SMK (kecuali Tata Busana dan Tata Kecantikan)
Nilai ijazah rata-rata dengan akumulasi minimal 65.00 atau rata-rata
minimal B
KEJAKSAAN
Dasar hukum Kejaksaan
1. UU No 16 Thn 2004 Tentang Kejaksaan
Menurut pasal 2 ayat 1 Kejaksaan RI adalah
lembaga pemerintah yang melaksanakan
kekuasaan negara dlm bidang penuntutan serta
kewenangan lain berdasarakan UU, pasal 2
ayat 2 Kejaksaan adalah lembaga pemerintah
yang melaksanakan kekuasaan negara
dibidang penuntutan secara merdeka.
Tugas dan wewenang Kejaksaan menurut UU No 16 thn 2004,
pasal 30 ayat 1
(1) Di bidang pidana, kejaksaan mempunyai tugas dan wewenang:
a. melakukan penuntutan;
b. melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap
c. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana
bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan keputusan lepas
bersyarat;
d. melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu
berdasarkan undang-undang;
e. melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat
melakukan pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke
pengadilan yang dalam pelaksanaannya dikoordinasikan
dengan penyidik.
(2) Di bidang perdata dan tata usaha
negara, kejaksaan dengan kuasa
khusus dapat bertindak baik di dalam
maupun di luar pengadilan
untuk dan atas nama negara atau
pemerintah.
(3) Dalam bidang ketertiban dan ketenteraman
umum, kejaksaan turut
menyelenggarakan kegiatan:
a. peningkatan kesadaran hukum masyarakat;
b. pengamanan kebijakan penegakan hukum;
c. pengawasan peredaran barang cetakan;
d. pengawasan aliran kepercayaan yang dapat
membahayakan
masyarakat dan negara;
e. pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan
agama;
f. penelitian dan pengembangan hukum serta
statistik kriminal

Anda mungkin juga menyukai