Anda di halaman 1dari 31

BAB II

KERANGKA TEORI HASIL, PENELITIAN, DAN ANALISIS

A. KERANGKA TEORI

1. Pengertian Dan Fungsi Tugas Pokok Polisi

Polisi merupakan aparat negara yang mempunyai tugas utama menjaga

keamanan dan ketertiban masyarakat. Sesuai dengan kamus umum bahasa

Indonesia, bahwa polisi Indonesia di artikan sebagai badan pemerintah yang

bertugas memelihara keamanan dan ketertiban umum (seperti menangkap orang

yang melanggar undang-undang), anggota dari badan pemerintah tersebut (pegawai

Negara yang bertugas menjaga keamanan)1.

Di Indonesia, keberadaan kepolisian secara kontitusi diatur dalam Pasal 30

ayat 4 UUD 1945. Di sana dinyatakan: “Kepolisian Negara Republik Indonesia

sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas

melindungi, mengayomi, melayani masyarakat serta menegakkan hukum”. Polisi

merupakan alat penegak hukum yang dapat memberikan

perlindungan,pengayoman, serta mencegah timbulnya kejahatan dalam kehidupan

masyarakat.

Pengertian lain sebagaimana yang di sebutkan dalam Pasal 1 angka 1 Undang-

Undang No. 2 tahun 2002 tentang polri “Kepolisian adalah segala hal ihwal yang

berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan peraturan perundang-

undangan”. Istilah kepolisian dalam undang-undang polri tersebut mengandung dua

pengertian, yakni fungsi polisi dan lembaga polis. Jika mencermati dari pengertian

fungsi polisi sebagaimana di sebut dalam undang-undang No 2 tahun 2002 Tentang

1
W.J.S. Purwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1986, h. 763.
Kepolisian Pasal 13 Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah

memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum,

memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

Sedangkan lembaga kepolisian adalah organ pemerintah yang ditetapkan sebagai

suatu lembaga dan diberikan kewenangan menjalankan fungsi berdasarkan

peraturan perundang-undangan.2

Satu hal yang perlu di cermati dari polisi yaitu bahwa polisi termasuk organ

pemerintah yang di beri wewenang dan kewajiban menjalankan pengawasan,

dengan demikian istilah polisi dapat di maknai sebagai bagian dari organisasi

pemerintah dan sebagai alat pemerintah.3

Hukum kepolisian adalah hukum yang mengatur masalah kepolisian. Masalah

ini dapat berupa hal-hal atau soal-soal yang mengenai polisi, baik sebagai fungsi

maupun sebagai organ. Hukum yang mengatur polisi sebagai fungsi adalah hukum

kepolisian dalam arti materi, sedangkan hukum yang mengatur polisi sebgai organ

adalah hukum kepolisian dalam arti formal, di sebut juga hukum administrasi

kepolisian4

Hukum kepolisian juga di artikan hukum yang mengatur tentang kekuasaan

polisi, kekuasaan di sini mengandung arti tugas dan wewenang yang di berikan

kepada polisi, menurut Momo Kelana, hukum kepolisian adalah hukum yang

mengatur tentang tugas, status, organisasi dan wewenang badan-badan kepolisian

serta bagaimana badan-badan kepolisian tersebut melaksanakan tugas dan

wewenang dalam lingkungan kuasa waktu, tempat dan soal-soal.

2
Sadjijono, Mengenal Hukum Kepolisian, Surabaya, 2005, h. 5.
3
Ibid. h. 4.
4
Soebroto Brotodiredjo dalam D.P.M sitompul dan Edward syahperenong,Hukum Kepolisian di Indonesia,
cetakan pertama, Tarsito, Bandung, 1985, h. 1.
Di sisi lain mengatakan bahwa hukum kepolisian adalah hukum positif yaitu

kaidah-kaidah atau garis-garis hukum yang dapat di terapkan secara langsung

kepada suatu perbuatan konkrit yang terdapat dalam masyarakat.

Tugas pokok kepolisian yang di maksud dalam Pasal 14 Undang-Undang No. 2

Tahun 2002 tentang polri :

a) melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap


kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan.
b) menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban,
dan kelancaran lalu lintas di jalan.
c) membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat,
kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap
hukum dan peraturan perundang-undangan.
d) turut serta dalam pembinaan hukum nasional.
e) memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum.
f) melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap
kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil, dan bentuk-bentuk
pengamanan swakarsa.
g) melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana
sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan
lainnya.
h) menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian,
laboratorium forensik dan psikologi kepolisian untuk kepentingan tugas
kepolisian.
i) melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan
lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk
memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi
manusia.
j) melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum
ditangani oleh instansi dan/atau pihak yang berwenang.
k) memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingannya
dalam lingkup tugas kepolisian.
l) melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Dimaksud dalam ayat (1) huruf f diatur lebih lanjut dengan Peraturan

Pemerintah. Pasal 15 (1) Dalam rangka menyelenggarakan tugas sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 13 dan 14 Kepolisian Negara Republik Indonesia secara umum

berwenang:

a. menerima laporan dan/atau pengaduan.


b. membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat
mengganggu ketertiban umum.
c. mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat
d. mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam
persatuan dan kesatuan bangsa.
e. mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan
administratif kepolisian.
f. melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian
dalam rangka pencegahan.
g. melakukan tindakan pertama di tempat kejadian.
h. mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang.
i. mencari keterangan dan barang bukti.
j. menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal Nasional.
k. mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang diperlukan dalam
rangka pelayanan masyarakat.
l. memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan
pengadilan, kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat.
m. menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu.

Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-

undangan lainnya berwenang :

a. memberikan izin dan mengawasi kegiatan keramaian umum dan kegiatan


masyarakat lainnya.
b. menyelenggarakan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor.
c. memberikan surat izin mengemudi kendaraan bermotor.
d. menerima pemberitahuan tentang kegiatan politik.
e. memberikan izin dan melakukan pengawasan senjata api, bahan peledak,
dan senjata tajam.
f. memberikan izin operasional dan melakukan pengawasan terhadap badan
usaha di bidang jasa pengamanan.
g. memberikan petunjuk, mendidik, dan melatih aparat kepolisian khusus
dan petugas pengamanan swakarsa dalam bidang teknis kepolisian.
h. melakukan kerja sama dengan kepolisian negara lain dalam menyidik dan
memberantas kejahatan internasional.
i. melakukan pengawasan fungsional kepolisian terhadap orang asing yang
berada di wilayah Indonesia dengan koordinasi instansi terkait.
j. mewakili pemerintah Republik Indonesia dalam organisasi kepolisian
internasional.
k. melaksanakan kewenangan lain yang termasuk dalam lingkup tugas
kepolisian.

2. Pengertian dan larangan balap liar

a. Pengertian balap liar

Balapan liar terdiri dari dua kata yaitu kata “balapan” dan kata “liar”. Kata

balapan berasal dari kata “balap” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa mengandung arti (lomba) adu kecepatan, pacuan. “membalap” artinya


berlari kencang hendak mendahului orang yang berlari di depannya, memacu lebih

cepat. ”membalapkan” artinya membawa kendaraan berlari kencang. “pembalap”

artinya orang yang turut dalam lomba adu cepat . “balapan” artinya yang sama

dengan “berbalapan” yaitu lomba adu kecepatan.

Kata yang kedua dari balapan liar adalah kata “liar” berdasarkan Kamus Besar

Bahasa Indonesia Pusat Bahasa kata “liar” memiliki arti yang berbeda-beda

berdasarkan objek yang ditunjukan. Dalam kamus besar bahas Indonesia, yang

menjadi objek dari kata “liar” yaitu hewan,orang, dan peraturan atau hukum.

a. Yang menjadi objek adalah hewan, kata “liar” memiliki arti tidak ada yang

memeliara, tidak dipiara orang, tidak(belum) jinak, tidak tenag, buas atau

gan.

b. Yang menjadi objek adalah orang, kata “liar” memiliki arti belum beradab.

c. Yang menjadi objek adalah peraturan atau hukum, kata “liar” memiliki arti

tidak teratur, tidak menurut aturan, tidak resmi ditunjuk atau diakui oleh

yang berwenang, tanpa izin resmi dari yang berwenang, tidak memiliki

izin usaha.

Dari tiga objek diatas, yang dapat diserap adalah pengertian yang ketiga yaitu

pengertian kata “liar” memiliki arti tidak teratur, tidak menurut aturan,tidak resmi

ditunjuk atau diakui oleh yang berwenang, tanpa izin resmi dari yang berwenang,

tidak memeliki izin usaha. Setelah mengartikan satu persatu unsur kata dari balapan

liar, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ”balapan liar” adalah lomba adu

kecepatan yang dilakukan secara tidak teratur dan tanpa izin resmi dari yang

berwenang.

Balapan liar adalah kegiatan beradu cepat kendaraan, baik sepeda motor

maupun mobil, yang dilakukan diatas lintasan umum. Artinya kegiatan ini sama sekali
tidak digelar dilintasan balap resmi, melainkan di jalan raya. Biasanya kegiatan ini

dilakukan pada tengah malam sampai menjelang pagi saat suasana jalan raya sudah

mulai lenggang.

Aksi balap liar motor merupakan aksi balap motor secara ilegal yang

dilakukan mayoritas dari para remaja. Banyak remaja yang lebih menuruti egonya

daripada keselamatan dirinya.Sekarang ini banyak anak dari kalangan SMP sampai

SMA melakukan kegiatan aksi balap liar motor. Banyak remaja menggunakan motor

dari orang kemudian mereka modifikasi hanya sekedar mendapat tepuk tangan dari

teman-temannya dan penonton yang melihat aksinya.Polisi dan aparat keamanan

seakan membiarkan melakukan aksinya dengan leluasa. Meskipun para remaja pelaku

aksi balap liar motor juga pernah tertangkap mereka tidak merasa jera.

Aksi balap liar ternyata mendapat dukungan dari pemilik bengkel agar mereka

mau dibujuk untuk memodifikasi motornya meskipun baru membeli. Dan biayanya

untuk memodifikasi tidak sedikit. Jika mereka melakukan aksi balap liar otomatis

mereka melakukan pada malam hari hingga menjelang pagi hari dan keesokan harinya

mereka harus sekolah sehingga mengakibatkan para remaja mengatuk, malas, dan

kemudian mereka memutuskan untuk bolos sekolah.

Sebelum mereka melakukan praktek balap liar tersebut biasanya mereka

melakukan perjanjian dengan pengguna motor lain untuk mengetes kemampuan dan

kecepatan kendaraan mereka yang sudah di modifikasi sedemikian sedemikian rupa

agar mengetahui kendaraan siapa yang lebih cepat di antara mereka. Aksi balap liar

tersebut juga sangat membahayakan bagi dirinya maupun pengguna jalan lain karena

mereka mengetes kendaraan mereka di jalanan umum dan biasanya di lakukan di

malam hari. Hal ini sangat berkaitan dengan Pasal 311 Undang-Undang No 22 tahun

2009 yang berisi seperti berikut


“Setiap orang yang dengan sengaja mengemudikan kendaraan bermotor

dengan cara dan keadaan yang membahayakan bagi nyawa atau barang dipidana

dengan pidanapenjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak

Rp.3.000.000,- (tiga juta rupiah).”

dalam hal perbuatan tersebut mengakibatkan kecelakaan lain dengan :

1. kerusakan kendaraan dan/atau barang, pelaku dipidana dengan pidana penjara


paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp.4.000.000,00- (empat
juta rupiah).
2. korban luka ringan dan kerusakan kendaraan dan/atau barang, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun atau denda paling banyak
Rp.8.000.000,00- (delapan juta rupiah).
3. korban luka berat, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh)
tahun atau denda paling banyak Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah),
dalam hal kecelakaan tersebut mengakibatkan orang lain meninggal dunia
dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun atau denda
paling banyak Rp.24.000.000,- (dua puluh empat juta rupiah).

Banyak remaja hanya mengedepankan ego mereka daripada keselamatan

mereka.

Tak jarang pula ditemukan bengkel yang bisa mengubah sepeda motor

standart menjadi sepeda motor balapliar . Motor korekan untuk sebutan motor-motor

modifikasi ini. Beberapa komponen diganti dengan komponen lain. Dan bukan

sembarang suku cadang yang dipasang . Misalnya spare part yang digunakan yang

harganya melangit digunakan untuk mengubah motor menjadi yang disegani.5

b. Larangan Bakap Liar

Bengkel motor tidak hanya menjadi tempat untuk memodifikasi saja. Diarena

balap motor pertarungan tidak hanya menjadi pertarungan antar joki melainkan

pertarungan gengsi antarbengkel.

5
Riki Bokrip, Balap Liar, 12 februari 2016,http://kumpulan-kumpulan-
makalah.blogspot.co.id/2016/02/makalah-balap-liar.html, di kunjungi pada tanggal 18 november 2017 pukul
12:48.
Mereka hanya ingin mendapatkan sanjungan dan sanjungan dari teman-teman

mereka. Mereka berkumpul dan melakukan praktek balap liar tersebut yang sekiranya

aman dari kejaran polisi. Bahkan jika mereka terjadi aksi kejar-kejaran dengan polisi

mereka semakin tertantang untuk melakukan aksi tersebut, biasanya mereka sebisa

mungkin melarikan diri agar tidak tertangkap oleh polisi dan sekiranya polisi sudah

tidak ada lagi di lokasi, mereka melanjutkan aksinya tersebut.

Hal tersebut sudah di jelaskan juga di dalam Undang-Undang Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan bahwa balap liar ini sangat di larang oleh pemerintah, berikut

ini adalah peraturan yang mengatur tentang balap liar.

Menurut Pasal 21 UU LLAJ No 22 Tahun 2009 yang berbunyi :

1. Setiap Jalan memiliki batas kecepatan paling tinggi yang ditetapkan secara
nasional.
2. Batas kecepatan paling tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
berdasarkan kawasan permukiman, kawasan perkotaan, jalan antarkota, dan
jalan bebas hambatan.
3. Atas pertimbangan keselamatan atau pertimbangan khusus lainnya,
Pemerintah Daerah dapat menetapkan batas kecepatan paling tinggi setempat
yang harus dinyatakan dengan Rambu Lalu Lintas.
4. Batas kecepatan paling rendah pada jalan bebas hambatan ditetapkan dengan
batas absolut 60 (enam puluh) kilometer per jam dalam kondisi arus bebas.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai batas kecepatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan peraturan pemerintah.
Pasal 115 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan (“UU LLAJ”) mengatur sebagai berikut:

Pengemudi Kendaraan Bermotor di Jalan dilarang:

1. mengemudikan Kendaraan melebihi batas kecepatan paling tinggi yang

diperbolehkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21; dan/atau

2. berbalapan dengan Kendaraan Bermotor lain.


Pengendara kendaraan bermotor yang berbalapan di jalan dipidana dengan

pidana kurungan paling lama satu tahun atau denda paling banyak Rp3 juta.

Pelaku adalah Pelaku adalah orang yang melakukan tindak pidana yang

bersangkutan, dalam arti orang yang dengan suatu kesengajaan atau suatu tidak

sengajaan seperti yang diisyaratkan oleh Undang-Undang telah menimbulkan suatu

akibat yang tidak dikehendaki oleh Undang-Undang, baik itu merupakan unsur-unsur

subjektif maupun unsur-unsur obyektif, tanpa memandang apakah keputusan untuk

melakukan tindak pidana tersebut timbul dari dirinya sendiri atau tidak karena

gerakkan oleh pihak ketiga6

Sedangkan balap liar itu sendiri adalah Balap liar adalah adu kecepatan

dengan sepeda motor yang dilakukan di tempat-tempat umum. Balap liar dilakukan di

jalan raya, serta tempat-tempat lain yang memungkinkan sebagai tempat mengadu

kecepatan. Balap liar pada umumnya menganut peraturan seperti drag bike dimana

dua motor dipacu di lintasan sepanjang 201 meter.7

Jadi pelaku balap liar itu sendiri adalah orang yang melanggar tindak pidana

yaitu adu kecepatan yang di lakukan di tempat umum. Hal itu sangat melanggar

karena sudah di atur di dalam Pasal 115 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009

tentang Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Tindakan kenakalan remaja yang di luar batas itu biasanya di sebabkan oleh

kurangnya rasa kasih sayang atau didikan dari orang tua maupun lingkungan sekitar,

kenakalan remaja tersebut adalah perilaku jahat atau kenakalan anak-anak muda,

merupakan gejala sakit secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh

satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan bentuk perilaku

6
Barda Nawawi Arif , Sari Kuliah Hukum Pidana II. Fakultas Hukum Undip.1984, hlm: 37
7
Dhanang Sigit Tri P, Persepsi masyarakat terhadap balap liardi kalangan remaja, 2010,
file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/Documents/SKRIPSI.pdf, di kunjungi pada tanggal 18 november 2017 pada
pukul 13:14.
yang menyimpang. Istilah kenakalan remaja mengacu pada suatu rentang yang luas,

dari tingkah laku yang tidak dapat diterima sosial sampai pelanggaran status hingga

tindak kriminal.8

Wujud Perilaku Kenakalan Remaja Dalam bukunya Katono menyebutkan

wujud dari perilaku kenakalan remaja sebagai berikut9:

a. Kebut-kebutan di jalanan yang menggangu keamanan lakulintas, dan


membahayakan diri sendiri serta orang lain.
b. Perilaku ugal-ugalan, brandalan, urakan yang mengacaukan lingkungan
sekitar.
c. Perkelahian antar gang, antar kelompok, antar sekolah, atau tawuran.
d. Membolos sekolah.
e. Kriminalitas anak atau remaja berupa mengancam teman atau
mengompas/memeras uang saku teman sendiri.
f. Berpesta-pora seperti mabuk-mabukan
g. Melakukan seks bebas antar para remaja
h. Perjudian dan bentuk-bentuk permainan lain dengan taruhan sehingga
mengakibatkan kriminalitas.

3. Kajian Kriminologi Terhadap praktek Balap Liar

1. Kriminologi dalam arti luas

Kriminologi adalah “sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari sebab

akibat, perbaikan dan pencegahan kejahatan sebagai gejala manusia dengan

menghimpun sumbangan-sumbangan dari berbagai ilmu pengetahuan”10.

Kriminologi sebagai ilmu sosial terus mengalami perkembangan dan

peningkatan. Perkembangan dan peningkatan ini disebabkan pola kehidupan sosial

masyarakat yang terus mengalami perubahan-perubahan dan berbeda antara tempat

yang satu dengan yang lainnya serta berbeda pula dari suatu waktu atau zaman

tertentu dengan waktu atau jaman yang lain sehingga studi terhadap masalah

kejahatan dan penyimpangan juga mengalami perkembangan dan peningkatan dalam

8
Kartini Kartono. Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali Pers. (2007). h. 21.
9
Ibid. h. 23
10
Soedjono Dirdjosisworo, 1984, Sosio Kriminologi Amalan Ilmu-Ilmu Sosial dalam Studi Kejahatan, Sinar Baru,
Bandung. h. 24
melihat, memahami, dan mengkaji permasalahan-permasalahan sosial yang ada di

masyarakat dan substansi di dalamnya.

“Kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan menyelidiki gejala

kejahatan seluas-luasnya (kriminologis teoritis atau kriminologis murni).

Kriminologis teoritis adalah ilmu pengetahuan yang berdasarkan pengalaman, yang

seperti ilmu pengetahuan lainnya yang sejenis, memperhatikan gejala-gejala yang

mencoba menyelidiki sebab-sebab dari gejala tersebut dengan cara-cara yang ada

padanya”.11

Menurut Sakerland: “Criminology is the body of knowledge regarding

delinquency and crime as social phenomena (Kriminologi adalah kumpulan

pengetahuan yang membahas kenakalan remaja dan kejahatan sebagai gejala

sosial)”.12

Maka obyek kajian kriminologi ditekankan pada gejala kejahatan seluas-

luasnya dalam artian mempelajari kejahatan dan penjahat, usaha-usaha pencegahan

penanggulangan kajahatan serta perlakuan terhadap penjahat. Sedang subjek

kriminologi adalah anggota dan kelompok masyarakat secara keseluruhan sebagai

suatu kelompok sosial yang memiliki gejala-gejala sosial sebagai suatu sistem yang

termasuk di dalamnya gejala kejahatan yang tidak terpisahkan. Terdapat kajian-kajian

teori kriminologis secara garis besar seperti :

1) Teori Kriminologi Dari Perspektif Biologis dan Psikologis

Terori kriminologi dari perspektif biologis dan psikologis ini pada dasarnya

kejahatan atau penyelewengan perilaku yang timbul dari dalam dirinya sendiri

atau turun temurun dari nenek moyangnya bias juga di sebut turun dari darah

nenek moyangnya tersebut. Contoh teori dari psikologi kriminal yaitu teori

11
Topo Santoso dan Eva Achyani Zulfa, 2004, Kriminologi, PT Grafindo Raja Persada, h. 5.
12
J.E, Sahetapy, 2005, Pisau Analisis Kriminologi, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm. 5
personality characteristics (sifat-sifat kepribadian). Empat alur penelitian

psikologi yang berbeda telah menguji hubungan antara kepribadian dengan

kejahatan yaitu

a) melihat pada perbedaan-perbedaan antara struktur kepribadian dari

penjahat dan bukan penjahat

b) memprediksi tingkah laku

c) menguji tingkatan di mana dinamika-dinamika kepribadian normal

beroprasi dalam diri penjahat

d) mencoba menghitung perbedaan-perbedaan individual antara tipe-tipe

dan kelompok-kelompok pelaku kejahatan.13

2) Teori Kriminologi Dari Perspektif Sosiologis

Berbeda dengan teori di atas bahwa teori ini menjelaskan seperti kejahatan

yang timbul dengan tiba-tiba, teori yang menjelaskan kejahatan dari faktor

sosiologis, yaitu seperti berikut.

Anomie Theory : Emile Durkheim Durkheim meyakini bahwa jika sebuah

masyarakat sederhana berkembang menuju satu masyarakat yang modern dan

kota maka kedekatan (intimacy) yang dibutuhkan untuk melanjutkan satu set

normanorma umum akan merosot. Kelompok-kelompok menjadi terpisahpisah,

dan dalam ketiadaan satu set aturan-aturan umum, tindakantindakan dan harapan-

harapan orang di satu sektor mungkin bertentangan dengan tindakan dan harapan

orang lain. Dengan tidak dapat diprediksinya perilaku, sistem tersebut secara

bertahap akan runtuh, dan masyarakat itu berada dalam kondisi anomalie.14

2. Penyimpangan geng motor

13
Topo Santoso dan Eva Achjani, 2012, Kriminologi, Rajawali Pers, Jakarta. h, 49.
14
Ibid, h, 58.
Geng motor itu sendiri adalah sekumpulan orang yang suka naik motor namun

dia juga sering melakukan pelanggaran di jalan raya baik mengganggu ketertiban

umum sampai melakukan kriminalitas, biasanya geng motor ini tidak di sukai di

kalangan masyarakat karena mereka lebih sering melakukan hal negatif dari pada

hal yang positif. Biasanya geng motor ini terbentuk karena ada bengkel di

belakangnya, sehingga mereka bias merubah motornya sedemikian rupa agar dapat

melakukan aksi kebut-kebutan di jalan atau melakukan balapan antar geng motor

yang lain, tindakan mereka tidak hanya membahayakan dirinya tetapi juga

membahayakan pengguna motor yang lain, akibatnya tak sering juga anggota geng

motor terjadi laka lantas di jalan raya hingga mengakibatkan kematian.

Sedangkan mengenai Mediasi pidana merupakan alternatif penyelesaian

konflik antara pelaku dan korban tindak pidana yang diharapkan dapat

mengembalikan keseimbangan kepentingan terutama korban yang telah dirugikan

akibat perbuatan pelaku tindak pidana.15

Kebanyakan geng motor tersebut tidak safety atau tidak mengenakan

perlengkapan pelindung tubuh seperti helm,jaket dan sepatu. Tidak sedikit pula

remaja atau orang di bawah umur yang ikut serta dalam geng motor tersebut hal ini

biasanya di picu oleh lingkungan sekitar yang negative atau dia mendapatkan

teman yang tidak tepat dan para remaja yang sedang mencari jati diri tersebut

mengikuti geng motor tak luput juga dengan pengawasan atau rasa sayang orang

tua kepada anak yang terhitung kurang sehingga anak-anak mereka dapat

terjerumus dalam lingkaran criminal tersebut. Sangat jelas juga tidak ada visi misi

15
Barda Nawawi Arief, Aspek Kebijakan Mediasi Penal dalam Penyelesaian Sengketa di LuarPengadilan,
Makalah, Seminar Nasional Pertanggungjawaban Hukum Korporasi dalamKonteks Good Corporate
Governance, Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Diponegoro, Inter Continental Hotel, Jakarta, 27 Maret
2007, hlm. 1-2.
di dalam geng motor tersebut kecuali mencari jati diri sehingga masyarakat sekitar

atau pengguna jalan lain yang terkena imbasnya.

Kenakalan yang terjadi pada masyarakat sangat berkaitan atau identik dengan

para remaja, oleh karena itu perlu kita ketahui jenjang dimana para remaja banyak

melakukan aksi kenakalan yang dapat meresahkan lingkungan dimana remaja

berada dan tinggal. Dalam kehidupan para remaja sering kali diselingi hal-hal yang

negatif dalam rangka penyesuaian dengan lingkungan sekitar baik lingkungan

dengan teman- temannya di sekolah maupun lingkungan pada saat dia di rumah.

Hal-hal tersebut dapat berbentuk positif hingga negatif yang sering kita sebut

dengan kenakalan remaja. Kenakalan remaja itu sendiri merupakan perbuatan

pelanggaran norma-norma baik norma hukum maupun norma sosial16

Timbulnya hal negative baru pada geng motor ini sudah pasti terjadi karena

mereka para remaja yang mengikuti trend mode masakini, ajang balap liar di

jalanan juga menjadi kegemaran mereka memaksimalkan motornya dengan beradu

dengan geng motor yang lain, apalagi mereka juga tidak mngenakan perlengkapan

yang lengkap baik si pengemudi maupun kendaraanya.

3. Mengganggu ketertiban umum

Aksi balap liar pada remaja tersebut terbilang nekat dan membahayakan

keselamatan mereka maupun pengguna jalan yang lain selain nekat dan

membahayakan pengguna jalan lain, mereka juga sangat mengganggu ketertiban

umum pasalnya mereka saling mengadu motornya hingga kecepatan maksimal

tanpa kelengkapan yang sesuai dalam aturan polisi, apalagi jalanan yang harusnya

lancar menjadi macet karena terdapat aksi balap liar yang sedang berlangsung,

karena para remaja yang melakukan aksi balap liar selalu memblokade jalan

16
Agoes dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), h. 13-14.
tersebut atau menyetop pengguna jalan lain sehingga dapat berlangsungnya praktek

balap liar tersebut. Balap liar itu sendiri sudah identik dengan hal2 yang berbau

negatif dimata masyarakat karena balap liar sering mengganggu ketertiban umum

bahkan kadang sampai merampas hak pengguna jalan lain karena sampai

memberhentikan kendaraan yang akan lewat, tidak di pungkiri jika masyarakat

memandang balap liar sebagai sesuatu yang merugikan.

Dalam kepentingannya, seluruh masyarakat yang ada di wilayah hukum

Negara Kesatuan Republik Indonesia harus mendapatkan perlindungan baik berupa

haknya, ketentraman, dan kesejahteraan serta keadilan. Dimana tujuanhukum

adalah keselamatan, kebahagiaan dan tata tertib dalam masyarakat.Hal ini,

tentunya tentang balapan liar yang termasuk kategori yang menentang tujuan

hukum di Indonesiakarena dapat mengganggu ketentraman dan kesejahteraan

kehidupan manusia baik perorangan maupun perkelompok17.

B. HASIL PENELITIAN

1. Profil Polsek Kecamatan Ambarawa

a. Gambaran umum

Polisi sektor (polsek) kecamatan ambarawa berada di provinsi jawa

tengah dengan alamat Jl. Pemuda No.1, Panjang, Ambarawa, Semarang, Jawa

Tengah 50612, Indonesia,No Tlp +62 298 591110.

Polsek kecamatan Ambarawa mempunyai unsur pelaksanaan yang

bertugas menyelenggarakan tugas kepolisian mencangkup penjagaan, pengaturan,

pengawalan, patrol, menertibkan, mengamankan dan penegakan hukum. Selain

itu polsek ambarawa juga menyelenggarakan beberapa fungsi sebagai berikut :

17
R.Soeroso, Pengantar Ilmu Hukum, Sinar Grafika, Jakarta 1992, h. 56
1. Melayani masyarakat

2. Pengamanan dan menyelamatkan masyarakat

3. Pelaksanaan patroli jalan raya dan penindakan pelanggaran serta dalam

rangka penegakan hukum.

4. penyelidikan dan penyidikan tindak pidana sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

5. pemberian bantuan hukum bagi masyarakat setempat.

b. Unit Lantas Polisi sektor Ambarawa

Unit Lantas sebagaimana dimaksud merupakan unsur pelaksana tugas

pokok yang berada dibawah Kapolsek. Yang bertugas melaksanakan

Turjawali (unit pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patrol) bidang lalu-

lintas, penyidikan kecelakaan lalu-lintas dan penegakkan hukum dibidang

lalu-lintas.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Unit Lantas

menyelenggarakan fungsi pembinaan partisipasi masyarakat dibidang lalu-

lintas. Pelaksanaan penindakan pelanggaran serta penanganan kecelakaan lalu-

lintas dalam rangka penegakkan hukum lalu-lintas. Unit Lantas dipimpin oleh

Kanit Lantas yang bertanggung jawab kepada Kapolsek dan dalam

pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah kendali Wakapolsek.

2. Struktur dan tujuan kepolisian sektor Ambarawa

a. Struktur
(KAPOLSEK)
AKP Slamet
Mustanto SH

(WAKAPOLSEK)
Iptu Harsono

KANIT PROV

KASPKT KANIT INTEL KANIT BINMAS

KANIT SABHARA KANIT LANTAS KANIT RESKRIM

b. Tujuan

Menjadikan kecamatan ambarawa menjadi salah satu kecamatan yang

aman, tentram, sejahtera, dan makmur merupakan tujuan utama yang ingin di

capai kepolisian sektor ambarawa. Dalam hal ketertiban lalu lintas polsek

ambarawa memiliki tujuan khusus antara lain sebagai berikut18 :

1) Meningkatkan keamanan dan ketertiban berlalu lintas di lingkungan

hukum kecamatan ambarawa.

2) Mengumpulkan segala keluhan perihal gangguan yang di alami

masyarakat sekitar.

3) Mengurangi angka kecelakaan

4) Mengurangi kenakalan remaja

5) Menciptakan ikatan yang lebih erat antara masyarakat dan kepolisian.


18
Hasil wawancara dengan iptu Harsono selaku wakapolsek ambarawa, 8 januari 2018
6) Memberikan solusi terhadap segala masalah sosial khususnya dalam

hal ketertiban lalu lintas.

3. Penanganan tindak pidana praktek balap liar oleh kepolisian ambarawa

a. Gambaran tindak pidana praktek balap liar di kecamatan ambarawa

Tindak pidana balap liar yang sering di lakukan di ambarawa adalah

seperti sering terselenggaranya aksi balap liar yang dimana balap liar ini sering

di lakukan pada malam hari dan bertempatan di sekitar jalan lingkar ambarawa.

Memacu motor yang sudah di modifikasi sedemikian rupa ini sangat

membahayakan dirinya dan pengguna jalan lain, tidak ada piala dan hadiah

hanya saja gengsi antar bengkel yang memicu terjadinya ajang balap liar

tersebut.

Memblokade jalan dan suara yg di timbulkan sangat mengganggu

pengguna jalan lain dan masyarakat sekitar. Melihat aksi balap liar ini bukanlah

suatu aksi positif atau karya yang bisa dicontoh, karena aksi balap liar ini sangat

merugikan pelaku sendiri dan bahkan bisa merugikan orang lain, faktor-faktor

penyebab terjadinya tindak pidana balap liar yaitu bisa disebabkan oleh

buruknya kontrol diri dari remaja yang tidak dapat mengkontrol keinginan untuk

mencari jati diri dengan cara melakukan hal-hal baru dan juga melemahnya

kontrol sosial diakibatkan kegagalan keluarga, lingkungan dan sekolah.19

Menurut hasil wawancara di lapangan dengan rizal selaku pelaku atau

joki balap liar dia mengaku bahwa dia sering melukakan balap liar di jalan

lingkar ambarawa, tepatnya di depan rawa apung jalan lingkar ambarawa karena

di situ tracknya yang Panjang dan lurus. Rizal mengaku sangat hobi dengan

balapan dia merasa balapan adalah jati diri yang dia cari selama ini, rizal selalu

19
Hasil observasi penelitian dengan Iptu Harsono (wakapolsek) Kecamatan Ambarawa, Ambarawa 8 januari
2018
melaksanakan balap liar tersebut pada malam hari sekitar jam 00:00 wib sampai

selesai, jika balapan sedang berlangsung jalan harus di blockade terlebih dahulu

karena jika tidak, balapan tidak akan bisa di laksanakan karena balapan ini

hanya membutuhkan 201 meter saja dan motor harus di pacu semaksimal

mungkin pada jarak 201 meter tersebut maka dari itu jalan harus benar-benar

sepi dari lalu Lalang kendaraan yang melintas.20

Rizal mengaku ketika ia menjadi joki balap liar tersebut ia selalu di beri

imbalan dari 100 ribu hingga 1 juta rupiah tergantung jumlah taruhan yang di

tetapkan oleh antar pemilik kendaraan biasanya rizal mendapatkan 10% dari

hasil kemenangan tersebut. Selalu ada perjudian di setiap balapan yang di

selenggarakan karena itu adalah tujuan utama untuk memodifikasi motor

sedemikian rupa untuk mengetahui motor siapa yang lebih cepat. Biasanya

balapan ini terjadi antar bengkel dengan bengkel dan uang taruhan tersebut

dapat terkumpul karena iuran dari teman-teman bengkel.21

b. Cara penanganan tindak pidana praktek balap liar di kecamatan Ambarawa

Penanganan polisi polsek ambarawa dalam menangani kasus balap liar

yang kerap terjadi di sekitar jalan lingkar ambarawa ini biasanya polisi

mendapatkan laporan dari masyarakat atau kadang juga melakukan pengintaian

atau sweeping mengitari jalanan di sekitar wilayah kecamatan ambarawa, akan

tetapi polisi sering mendapatkan laporan dari masyarakat terlebih dahulu bahwa

sedang di adakanya balap liar tersebut, biasanya polisi polsek ambarawa

melakukan apel sebelum melakukan penyergapan para pelaku balap liar tersebut

penyergapan tersebut biasanya gabungan dari kasat lantas, kasat sabara, intel

dan reserse. Intel dan reserse bertugas untuk membaur di dalam lingkungan
20
Hasil observasi penelitian dengan rizal selaku joki balap liar, Ambarawa 5 desember 2017.
21
Hasil wawancara dengan rizal selaku joki balap liar. Ambarawa 5 desember 2017
balap liar tersebut, lalu dari kasatlantas dan kasat sabara menyergap dari semua

jalan dan gang-gang. Kadang juga polisi melakukan penyergapan aksi balap liar

tersebut di bantu oleh masyarakat sekitar yg geram atas hal tersebut dan dari

comunitas bikers ambarawa (cobra) yang ikut serta dalam penyergapan aksi

balap liar di jalan lingkar kecamatan ambarawa tersebut.22

Masyarakat sekitar yang geram oleh perilaku remaja yang melakukan

balap liar juga kerap membantu polisi dalam menjalankan penangkapan balap

liar dengan memblokade jalan-jalan yang di picu dapat membuat para pelaku

balap liar melarikan diri, bapak Tono selaku masyarakat sekitar yang merasa

terganggu oleh suara yang di timbulkan para pelaku balap liar tersebut juga ikut

serta polisi dalam menangkap para pelaku balap liar pasalnya suara yang di

timbulkan mengganggu pak Tono ketika istirahat pada malam hari, terkdang

pak Tono juga melapor aktifitas balap liar tersebut kepada polisi polsek

ambarawa untuk segera di tindak lanjuti.23

c. Kendala yang di hadapi kepolisian sektor ambarawa dalam penanganan tindak

pidana praktek balap liar

Kendala yang biasanya di hadapi oleh polisi polsek ambarawa biasanya

di akibatkan karena aksi yang bocor atau pelaku balap liar yang sudah

mengetahui bahwasanya polisi akan mengadakan penyergapan di lingkungan

balap liar tersebut, di akibatkan karena para pelaku balap liar terkadang ada

yang bertugas untuk mengawasi pergerakan dari polisi tersebut, jadi jika akan di

22
Hasil Observasi Penelitian Dengan wakapolsek Iptu Harsono, 8 januari 2018
23
Hasil Observasi Penelitian Dengan bapak Tono selaku Masyarakat Sekitar, 5 desember 2017
adakan penyergapan yang di lakukan oleh polisi polsek ambarawa para pelaku

sudah mengetahui terlebih dahulu.

Hasil wawancara penulis dengan bapak Joni selaku pemilik warung kopi

yang berdekatan dengan lokasi balap liar tersebut mengatakan bahwa bapak Joni

tidak merasa terganggu dengan adanya balap liar yang berada di depan

warungnya tersebut, bapak Joni merasa beruntung karena warung bapak Joni

menjadi laris dikarenakan para penonton dan pembalap liar membeli makanan

dan minuman di warungnya.24

d. Efek penanganan praktek balap liar yang di lakukan kepolisian Ambarawa

Ketika terjadi penangkapan dalam aksi balap liar, para pelaku yang

tertangkap oleh kepolisian Ambarawa langsung di bina di tempat dan di bawa

ke polres Semarang untuk pendataan dan penilangan kepada para pelaku aksi

balap liar tersebut hal itu menimbulkan kurangnya efek jera bagi remaja pelaku

aksi balap liar di kecamatan ambarawa karena tindakan polisi yang kurang

begitu tegas dan membuat efek jera bagi si pelaku balap liar sehingga

mengakibatkan balap liar itu sendiri masih terselenggara sampai sekarang.

C. ANALISIS

1. Tindakan polsek Ambarawa dalam penanganan balap liar di kecamatan Ambarawa

a. Implementasi tindakan polsek Ambarawa

Dari beberapa peraturan yang mengatur tugas kepolisisan yaitu Undang-

Undang No 2 tahun 2002 Tentang Kepolisian Pasal 13 Tugas pokok Kepolisian

Negara Republik Indonesia adalah memelihara keamanan dan ketertiban

24
Hasil penelitian dengan bapak Joni selaku pemilik warung, Ambarawa 5 desember 2017
masyarakat, menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman, dan

pelayanan kepada masyarakat. Menurut hasil penelitian penulis, polisi sudah

melindungi mengayomi dan melayani masyarakat dengan baik, karenannya polisi

sektor Ambarawa sering mengadakan sweeping pada akhir pekan atau hari-hari

tertentu mengelilingi wilayah kecamatan ambarawa untuk memastikan bahwa

wilayah tersebut aman dan tentram, jika ada masyarakat yang menggrombol atau

hal yang dapat memicu datangnya kejahatan makan polisi sektor Ambarawa tak

jarang memberikan pembinaan kepada mereka.

Tak jarang juga polisi menemui sekelompok pemuda yang sedang

melakukan adu kecepatan atau berbalapan di jalan raya tepatnya di jalan lingkar

ambarawa pada saat itu polisi langsung menangkap sebagian dari remaja tersebut

dan juga masih banyak yang dapat meloloskan diri hal itu di karenakan jumlah

polisi dan remaja yang melakukan balap liar tidak sebanding, polisi terkadang

mengalami kewalahan dalam hal penangkapan para pelaku balap liar tersebut tetapi

polisi mengaku sulit untuk menangkap semua pelaku balap liar. Terkadang dalam

melakukan penyergapan polisi di bantu oleh masyarakat salah satunya yaitu pak

koko dari komunitas bikers ambarawa sering membantu kepolisian dalam

mengamankan lalulintas kawasan ambarawa. Menurut hasil wawancara penulis

dengan pak koko selaku anggota komunitas bikers Ambarawa mengaku sering

membantu polisi sektor Ambarawa jika akan melakukan penangkapan para pelaku

balap liar di jalan lingkar Ambarawa, pak koko merasa aksi balap liar itu hanya

akan membahayakan pengguna jalan lain yang melintas di jalan lingkar tersebut25

Beberapa pelaku balap liar yang tertangkap di bina dan di beri penilangan

yang di lakukan oleh kepolisian Ambarawa dan satlantas polres kabupaten

25
Hasil wawancara dengan pak koko selaku anggota komunitas bikers Ambarawa, 5 desember 2017
Semarang, polisi juga menasehati kepada para pelaku balap liar tersebut

bahwasanya hal seperti ini sangat membahayakan dan merugikan diri si pelaku

maupun pengguna jalan lain, polisi juga sering mengadakan sweeping setiap akhir

pekan atau hari-hari tertentu yang biasanya sering terselenggaranya aksi balap liar

yang di lakukan untuk memberantas aksi balap liar di jalan lingkar kecamatan

Ambarawa tersebut agar si pelaku balap liar berfikir dua kali apabila ingin

melakukan aksi balap liar tersebut. Namun polisi masih memiliki kekurangan, salah

satu kekurangan yang di hadapi polisi adalah kekurangan personil sehingga

menyebabkan tidak maksimalnya penangkapan dalam aksi balap liar di kecamatan

Ambarawa.26

Menurut Pasal 21 UU LLAJ No 22 Tahun 2009 yang berbunyi :

1. Setiap Jalan memiliki batas kecepatan paling tinggi yang ditetapkan


secara nasional.
2. Batas kecepatan paling tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditentukan berdasarkan kawasan permukiman, kawasan perkotaan, jalan
antarkota, dan jalan bebas hambatan.
3. Atas pertimbangan keselamatan atau pertimbangan khusus lainnya,
Pemerintah Daerah dapat menetapkan batas kecepatan paling tinggi
setempat yang harus dinyatakan dengan Rambu Lalu Lintas.
4. Batas kecepatan paling rendah pada jalan bebas hambatan ditetapkan
dengan batas absolut 60 (enam puluh) kilometer per jam dalam kondisi
arus bebas.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai batas kecepatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan peraturan pemerintah.

balap liar yang terjadi sangat melebihi batas kecepatan yang sudah di atur

dalam pasal di atas walaupun hanya track lurus dan hanya berjarak 201 meter

kecepatan yang di buat oleh kendaraan yang sudah di modifikasi sedemikian rupa

ini bisa mencapai kurang lebih 120 km/jam dalam jarak 201 meter tersebut. Para

pelaku balap liar ini biasanya mengadu kendaraan pada malam hari menunggu

26
Hasil wawancara penulis dengan Iptu Harsono selaku Wakapolsek Ambarawa, 8 januari 2018
jalanan sepi dan aktifitas masyarakat yang sudah terhenti sehingga mereka dapat

leluasa menggunakan jalan tersebut tak jarang juga ketika balapan di mulai para

pelaku aksi balap liar memblokade jalan raya sehingga menyebabkan sedikit

kemacetan. Para pelaku juga sudah bersiap-siap untuk melarikan diri apabila ada

polisi yang ingin menghentikan atau menangkap para pelaku aksi balap liar

tersebut terkadang juga ada yang tertangkap oleh polisi dan mendapatkan

pembinaan lebih lanjut.

Menurut Rizal salah satu joki motor balap liar dia tidak merasa takut akan

kedatangan polisi karena dia merasa menggunakan motor yang sangat cepat

sehingga dia merasa polisi tidak akan bias mengejarnya, walaupun rizal sudah

pernah tertangkap dan mendapatkan pembinaan Rizal tidak memiliki efek jera,

mungkin hal ini di sebabkan karena penanganan polisi yang kurang tegas. Rizal

merasa bahwa menjadi joki motor balap adalah suatu kebanggaan tersendiri

sehingga dia dapat di kenal oleh orang-orang di sekitar pelaku balap liar tersebut,

walaupun motor yang di pakainya tidak aman seperti tidak ada lampu penerangan,

ban yang kecil-kecil, tidak menggunakan helm, mesin yang sudah di upgrade Rizal

tidak merasa takut karena satu-satunya alasan Rizal adalah hobi. Selain hobi Rizal

juga mendapat keuntungan jika memenangkan balapan tersebut karena di setiap

balapan terdapat unsur perjudian dari kemenangan tersebut Rizal mendapatkan

imbalan sebesar 10% dari hasil kemenangan tersebut. Kemenangan tersebut akan

membuat nama joki dan nama bengkel menjadi terkenal sehingga para remaja yang

ingin memodifikasi motornya pasti datang ke bengkel yang selalu memenangkan


balap liar dan begitu juga yang ingin memakai jasa joki motor balap pasti akan

mencari rizal. 27

Dalam pemberantasan balap liar masyarakat ikut serta karena terkadang

polisi mendapatkan laporan dari masyarakat yang terganggu adanya aksi balap liar

tersebut apabila polisi mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa adanya balap

liar maka polisi sektor Ambarawa akan segera mendatangi titik terjadinya balap

liar tersebut di selenggarakan, walaupun hanya sebagian yang tertangkap, polisi

langsung menindak lebih lanjut atau mengadili secara hukum dengan memberi

pembinaan di tempat kemudian di bawa di polres kabupaten semarang untuk

dilakukan penilangan dan menyita kendaraan yang tidak lengkap surat-surat

ataupun perlengkapan yg menempel di sepeda motor tersebut, apabila motor yang

di sita tidak setandar atau yang sudah di modifikasi sedemikian rupa maka sepeda

motor tersebut tidak dapat di ambil sebelum ada surat-suratnya dan sepeda motor

tersebut di kembalikan kondisinya seperti semula.

Pasal 115 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan (“UU LLAJ”) mengatur sebagai berikut:

Pengemudi Kendaraan Bermotor di Jalan dilarang:

1. mengemudikan Kendaraan melebihi batas kecepatan paling

tinggi yang diperbolehkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

21; dan/atau

2. berbalapan dengan Kendaraan Bermotor lain.

Menurut hasil penelitian di lapangan sampai sekarang masih sering

terselenggaranya balap liar yang terjadi di kecamatan ambarawa, walaupun

27
Hasil penelitian dengan rizal selaku joki balap liar, 5 desember 2017
terkadang di adakan sweeping oleh para polisi, para grombolan pelaku balap liar

ini tetap melakukan aksi balap liar tersebut menurut rizal selaku joki balap liar jika

akan di adakannya balap liar maka ada beberapa remaja yang lain mengawasi

keadaan sekitar jika ada tanda-tanda kedatangan polisi maka mereka akan saling

menghubungi dan membubarkan diri terlebih dahulu. Sehingga jika ada laporan

dari masyarakat tentang adanya balap liar dan kemudian polisi polsek ambarawa

mendatangi titik kejadian balap liar sudah sepi seperti tidak ada apa-apa dan

lalulintas berjalan normal, lalu jika polisi mengira sudah aman dan kembali lagi ke

markas atau polsek, para pelaku balap liar tersebut akan kembali lagi di titik balap

liar dan melanjutkan aksinya lagi. 28

Menurut keterangan yang di sampaikan oleh iptu Harsono selaku

wakapolsek kecamatan Ambarawa beliau menjelaskan bahwa apabila melakukan

patroli dan oprasi guna penagkapan balap liar berkerja sama dengan satuan

sabhara, kasat reskrim, intel serta anggota kasatlantas yang lain yang ada di polisi

sektor Ambarawa biasanya melakukan patroli atau penangkapan itu sendiri di

laksanakan apabila sudah mendapatkan surat perintah dari polres kabupaten

Semarang. Para polisi melakukan patroli pada malam hari biasanya di jalanan yang

sepi dan lurus itu menjadi salah satu arena pelaku balap liar untuk melakukan

aksinya, tempat-tempat seperti itu yang biasanya di datangi anggota kepolisian

polsek ambarawa. Walaupun sudah di bantu oleh banyak anggota polisi akan tetapi

para pelaku masih dapat meloloskan diri dari sergapan polisi.29

Kebanyakan remaja yang ikut bergabung di lokasi balap liar tersebut

kendaraan yang mereka pakai juga tidak safety. Tidak sedikit pula remaja atau

orang di bawah umur yang ikut serta dalam grombolan balap liar tersebut hal ini

28
Hasil penelitian dengan Rizal selaku joki balap liar. Ambarawa 5 desember 2017
29
Hasil Observasi Penelitian Dengan iptu Harsono selaku wakapolsek Ambarawa. 8 januari 2018
biasanya dipicu oleh lingkungan sekitar yang negative atau dia mendapatkan teman

yang tidak tepat dan para remaja yang sedang mencari jati diri tersebut mengikuti

geng motor tak luput juga dengan pengawasan atau rasa sayang orang tua kepada

anak yang terhitung kurang sehingga anak-anak mereka dapat terjerumus dalam

lingkungan tersebut. Sangat jelas juga tidak ada visi misi di dalam grombolan

tersebut kecuali mencari jati diri sehingga masyarakat sekitar atau pengguna jalan

lain yang terkena imbasnya. Menurut hasil penelitian di lapangan tidak semua joki

balap liar atau pelaku balap liar bergabung dengan geng motor, biasanya geng

motor bergerombol dan sering membuat gaduh biasanya memang anggota geng

motor ini mayoritas masih pelajar dan ingin mencari jati diri dan memiliki

ambisius agar namanya terkenal di kalanganya.

Aksi balap liar pada remaja tersebut sangat nekat dan membahayakan

keselamatan mereka maupun pengguna jalan yang lain selain nekat dan

membahayakan pengguna jalan lain, mereka juga sangat mengganggu ketertiban

umum pasalnya mereka saling mengadu motornya hingga kecepatan maksimal

tanpa kelengkapan yang sesuai dalam aturan polisi, apalagi jalanan yang harusnya

lancar menjadi macet karena terdapat aksi balap liar yang sedang berlangsung,

karena para remaja yang melakukan aksi balap liar selalu memblokade jalan

tersebut atau menyetop pengguna jalan lain sehingga dapat berlangsungnya praktek

balap liar tersebut. Balap liar itu sendiri sudah identik dengan hal-hal yang berbau

negatif dimata masyarakat karena balap liar sering mengganggu ketertiban umum

bahkan kadang sampai merampas hak pengguna jalan lain karena sampai

memberhentikan kendaraan yang akan lewat, tidak di pungkiri jika masyarakat

memandang balap liar sebagai sesuatu yang merugikan.


Menurut hasil penelitian di lapangan bapak Joni selaku pemilik warung

yang berdekatan dengan lokasi balap liar mengaku bahwa para pelaku balap liar

tersebut dapat mengganggu dan membahayakan pengguna jalan lain, itu

dikarenakan jalan yang seharusnya dipakai untuk umum digunakan oleh pelaku

balap liar yang mamacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi.30

Melihat aksi balap liar ini bukanlah suatu aksi positif atau karya yang bisa

dicontoh, karena aksi balap liar ini sangat merugikan pelaku sendiri dan bahkan

bisa merugikan orang lain, Pelaku aksi balap liar tidak memperdulikan jika di jalan

umum ada pengendara lain, tujuan utama mereka adalah memenangkan balap liar

yang digelar saat itu. Bahkan mereka mengabaikan keselamatan orang lain dan

keselamatan diri sendiri. Tujuan utama tetap pada mencapai garis finis di depan.

Begitu juga karena motor yang di pakai untuk balapan sudah di modifikasi atau di

upgrade mesinya sehingga mengeluarkan suara yang sangat bising yang dapat

mengganggu aktifitas masyrakat sekitar maupun pengguna jalan lain. Para pelaku

balap liar tidak pernah memikirkan sampai situ merea seperti tidak memperdulikan

sama sekali masyrakat sekitar.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tindakan polisi sektor Ambarawa dalam

menciptakan situasi keamanan masyarakat yang kondusif.

Walaupun kinerja polsek ambarawa dalam hal penanganan tentang masalah

balap liar sudah ada, akan tetapi masih ada berbagai faktor yang mempengaruhi belum

maksimalnya kinerja polisi polsek ambarawa antara lain :

a. Faktor masyarakat

30
Hasil penelitian denganbapak Joni pemilik warung, Ambarawa 5 desember 2017
Masyarakat belum berani bertindak secara langsung untuk mengatasi hal-hal

seperti balap liar bahkan kesadaran untuk melapor ke polisi saja masih sangat kurang.

Malah terkadang sebagian masyarakat sekitar malah menonton aksi balap liar tersebut

khususnya para kaula muda. Bahkan pedagang warung kopi seperti bapak joni yang

berada di sekitar jalan yang di kawasan balap liar tersebut malah merasa senang karena

kedatangan para pelaku balap liar tersebut menjadi keuntungan tersendiri bagi

pedagang warung kopi tersebut.

Jumlah pemuda di ambarawa sangat banyak menimbulkan adanya berbagai

komunitas di ambarwa salah satunya adalah komunitas motor yang mengarah ke hal

negative yaitu balap liar walaupun tidak semua motor melakukan hal tersebut tetapi

kebanyakan mereka ikut serta dalam balap liar itu sendiri. Lingkungan yang negatif

memiliki pengaruh dalam pembentukan diri remaja. Keberadaan remaja terhadap

lingkungan sosial yang sering terjadi balapan liar membuat remaja sering melihat

kegiatan balap liar, sehingga memicu remaja untuk tertarik terlibat melakukan balapan

liar. Kondisi lingkungan yang seperti ini dapat membuat remaja meniru dengan tanpa

pemikiran lanjut, faktor lingkungan keluarga juga sangat mempengaruhi sifat dari

remaja-remaja sekarang, munculnya perilaku menyimpang pada remaja, Lingkungan

keluarga yang efektif dapat menciptakan hubungan harmonis serta kesejahteraan dalam

keluarga, akan tetapi berbeda halnya dengan kondisi keluarga yang penerapannya

kurang efektif dapat memicu kenakalan pada remaja seperti balap liar. Kondisi

keluarga yang dikatakan efektif dalam artian ini adalah kondisi keluarga yang bisa

melakukan pemenuhan terhadap kebutuhan remaja, baik kebutuhan jasmani maupun

kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani itu meliputi kebutuhan sandang, pangan, dan

papan, sedangkan yang dimaksud kebutuhan rohani meliputi perhatian orang tua, kasih
sayang orang tua, kebutuhan keagamaan, penanaman nilai-nilai moral yang baik, dan

akhlak yang baik pada remaja.

Menurut penelitian penulis kepada rizal salah satu joki balap liar mengaku

bahwa selain hobi faktor lingkungan atau teman-temanya yang membawa ia masuk

lingkungan balap liar awalnya rizal bermain di salah satu bengkel di daerah jalan

jendral sudirman kemudian ia mulai suka dan memiliki ambisi untuk menjadi joki

balap liar, Rizal mengaku sudah pernah tertangkap polisi pada tanggal 12 november

2016 ketika sedang melakukan balap liar di jalan lingkar Ambarawa, kurang lebih ada

15 sepeda motor dan 20 remaja yang tertangkap polisi, kemudian rizal dan remaja

yang tertangkap di bawa ke polres kabupaten Semarang untuk melaksanakan

penilangan dan pendataan oleh satlantas polres semarang, walaupun Rizal pernah

tertangkap rizal tidak merasa jera atau takut setelah motor yang di sita selama 3 bulan

di polres kab Semarang kemudian motor kembali di modifikasi lagi untuk

melanjutkan hobi Rizal yaitu balapan.31

b. Faktor polsek itu sendiri

Kurangnya personil dari polsek ambarawa mengakibatkan kurang

maksimalnya penangkapan para pelaku balap liar yang berada di kecamatan

ambarawa, seharusnya penangkapan para pelaku balap liar ini di lakukan oleh

satlantas polres kabupaten semarang. Berhubung jarak yang lumayan jauh, maka

polres mengirim surat perintah kepada polsek ambarawa untuk melakukan

penangkapan para pelaku balap liar itu sendiri. Tetapi dari satlantas polres kabupaten

semarang juga mengirim beberapa personil untuk mengikuti penangkapan aksi balap

liar di kecamatan ambarawa. Dan kurangnya penyuluhan dari polsek ambarawa akan

31
Hasil penelitian dengan Rizal selaku joki balap liar, Ambarawa 5 desember 2017
bahayanya dan hukum pidana balap liar kepada para remaja kecamatan ambarawa

sehingga mengakibatkan kurangnya rasa takut akan melakukan balap liar itu sendiri.

Faktor yang lain juga tidak adanya tempat atau sirkuit untuk melakukan balap liar

tersebut sehingga tidak mengganggu masyarakat sekitar dan pengguna jalan yang lain

lalu jalan rayalah tempat pelampiasan para remaja tersebut.

Anda mungkin juga menyukai