Anda di halaman 1dari 18

makalah peranan polisi dalam memelihara keamanan dan ketertiban

PENDAHULUAN

       I.            Latar Belakang

Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai salah satu lembaga penyelenggaran

tugas dan fungsi pemerintahan dalam melaksanakan tugas dan fungsiya juga harus

berdasarkan legitimasi hukum yang berlaku. Dimana fungsi dari polisi yang utama adalah

menegakan hukum dan melayani kepentingan masyarakat umum. Sehingga dapat dikatakan

bahwa tugas polisi adalah melakukan pencegahan terhadap kejahatan dan memeberikan

perlindungan kepada masyarakat.1[1]

Polisi pada hakekatnya kepada suatu situasi konflik dan polisi bertugas untuk

mengambil keputusan. Apabila pada akhirnya polisi bertindak, maka pada saat itu polisi telah

melakukan suatu yang menguntungkan atau melindungi salah satu pihak dalam konflik, tetap

dengan melawan, mengalahkan “merugikan pihak yang lain. Tetapi sulit juga untuk

mengharapkan, polisi selalu akan mempertimbangkan dengan masak-masak segala segi etis

dan moral. Untuk itu, maka polisi tidak hanya harus berbuat sebagai polisi, melainkan juga

seorang fiosofi. 2[2]

Berdasarkan kewenagan Aparat Kepolisian sebagai penyelidik dan Penyidik dalam

membantu memperlancar proses penyidikan maka seorang aparat kepolisian juga berwenang

untuk melakuakn penangkapan, yaitu wewenang yang diberikan kepada penyidik khusus nya

yang diberikan oleh Undang-undang No 8 Tahun 1981 tentang Kitab UNdang-undang

Hukum Acara Pidana sangatlah luas.

Bersumber dari wewenag tersebut, penyidik berhak mengurangi kebebasan dan hak asasi

seseorang, selama masih berpijak pada suatu landasan hukum yang sah. Salah satu wewenang

1[1] Mahmud Mulyadi, Kepolisian dalam sistem peradilan pidana, USU Press, Medan, 2009, hlm. 40.

2[2] Satjipto Rahardjo, Penegakan hukum suatu tinjauan sosiologis, Genta Publishing, Yogyakarta,
2009, hlm. 113-117
untuk melakukan [enagkapan terhadap tersangka pelaku tindak pidana. Aparat Kepolisian

juga berwenang melakukan penahanan, yang merupakan salah satu bentuk perampasan

kemerdekaan bergerak seseorang. Sehingga penahanan merupakan suatu mkewenagan

penyidik yang sangat bertentangan dengan hak asasi manusia.3[3]

Polisi Merupakan lembaga independen yang berkedudukan langsung dibawah

Presiden. Struktur Polri dibentuk berdasrkan kebutuhan untuk merealisasikan fungsi utama

kepolisian. Fungsi utama kepolisian mencakup dua hal mendasar yakni, fungsi menegakan

hukum dan fungsi menjaga atau memulihkan keamanan dan ketertiban. Fungsi menegakan

hukum mencakup tugas mendeteksi, menyelidiki, dan menyidiki. Tugas tersebut dalam

bahasa kepolisian, nberhubungan dengan intelijen dan reserse. Oleh karena itu, dibutuhkan

badan yang dapat mengemban tugas intelijen dan reserse tersebut. Maka dibentuklah badan

intelijen dan badan Reserse. Badan intelijen selanjutnya dinamakan Badan Intelijen

Keamanan (Baintelkam) dan Badan Reserse berkembang menjadi Badan Reserse dan

kriminal (Bareskrim).4[4]

Sementara itu fungsi menjaga atau memulihkan keamanan dan ketertiban mencakup

tugas pembinaan keamanan di darat, laut dan udara serta tugas khusus untuk meredam

gangguan keamanan dalam skala luas dan missal. Tugas pembunaan kemanan diwadahi oleh

Badan Pembinaan Keamanan (Babinkam).5[5] Dan, tugas khusus di sandang oleh

polisimyang khusus pula (special police). Polisi khusus ini dibentuk dengan system kerja

sebuah gerakan yang militan (semimiliter) dengan mobilitas kerja yang tinggi. Tugasnya

antara lain menanggulangi tindak kejahatan berintensitas tinggi, seperti huru-hara dan

kekacauan, kerusuhan missal dan sejenisnya untuk itulah dibentuk Korps Brigade Mobil

(Korpbrimob).

3[3] Mahmud Mulyadi, Op. Cit, hlm. 20.

4[4] Erma Yulihastin, bekerja sebagai Polisi, Jakarta, Esensi Erlangga, 2008,hlm. 23-24.

5[5] Ibid hlm. 24


Selain fungsi utama kepolisian, juga dibutuhkan fungsi pendukung atau penunjang

(auxiliary function). Fungsi itu meliputi : laboratorium forensik, identifikasi, dokumentasi

kepolisian, psikologi kepolisian, hukum, manajemen, medis, teknologi informasi,

administrasi, audit keuangan, sosial budaya, dan lain sebagainya. Untuk itulah dibentuk

bidang-bidang yang dapat merealisasikan fungsi pendukung tersebut agar organisasi

kepolisian dapat berjalan dengan baik.6[6]

Dalam rangka pembangunan hukum, upaya pembaharuan hukum dan pemantapan

kedudukan serta peranan badan-badan penegak hukum negara terarah dan terpadu dibutuhkan

untuk dapat mendukung pembangunan nasional serta kesadaran hukum dan dinamika yang

berkembang dalam masyarakat Indonesia.

Sehubungan dengan itu lembaga-lembaga hukum atau badan-badan penegak hukum

seperti kepolisian, kejaksaan, pengadilan, lembaga pemasyarakatan, lembaga bantuan hukum

dan sebagainya perlu untuk lebih memantapkan kedudukan, fungsi dan peranannya dalam

rangka melaksanakan tugas dan wewenangnya masing-masing di dalam negara kesatuan

Republik Indonesia.

Bahwa pembangunan nasional di bidang hukum adalah terbentuk dan berfungsi

sistem hukum nasional yang mantap, bersumber pada pancasila dan UUD 1945 dengan

memperhatikan kemajemukan tatanan hukum yang berlaku, yang mampu menjamin

kepastian, ketertiban, penegakan dan perlindungan hukum serta untuk memantapkan

penyelenggarakan pembinaan keamanan umum dan ketentraman masyarakat dalam sistem

keamanan dan ketertiban masyarakat swakarsa dengan berintikan Kepolisian Negara

Republik Indonesia sebagai alat negara penegak hukum yang profesional, maka dianggap

perlu untuk memberikan landasan hukum yang kukuh dalam tata susunan tugas dan

wewenang Kepolisian Negara Republik Indonesia.7[7]

6[6] Erma Yulihastin, Op cit, hlm. 24


Istilah “polisi” berasal dari bahasa latin, yaitu “politia”, artinya tata negara,

kehidupan politik, kemudian menjadi “police” (Inggris), “polite” (Belanda), “polizei”

(Jerman) dan menjadi “polisi” (Indonesia), yaitu suatu badan yang menjaga keamanan dan

ketertiban masyarakat dan menjadi penyidik perkara kriminal. Adapun Kepolisian

menurut Undang-undang Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1997 pasal

1 dan Undang-Undang Kepolisian Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 pasal 1 ialah

segala hal-ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) adalah Kepolisian Nasional di Indonesia,

yang bertanggung jawab langsung di bawah Presiden. Polri mengemban tugas-tugas

kepolisian di seluruh wilayah Indonesia. Polri dipimpin oleh seorang Kepala Kepolisian

Negara Republik Indonesia (Kapolri).8[8]

Pada awal mulanya, Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah bagian dari ABRI

(Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). Namun, sejak dikeluarkannya Undang-Undang

Kepolisian Nomor 2 Tahun 2002, status Kepolisian Republik Indonesia sudah tidak lagi

menjadi bagian dari ABRI. Hal ini dikarenakan adanya perubahan paradigma dalam sistem

ketatanegaraan yang menegaskan pemisahan kelembagaan Tentara Nasional Indonesia (TNI)

dan Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing.

Dalam menjalankan tugasnya telah diatur dalam UU No 2 Tahun 2002,tugas

kepolisian tidaklah mudah karena berhadapan dengan masyarakat,polisi kadangkala

merasakan hubungan yang kurang baik terhadap masyarakat yang dilayaninya,mendapatkan

kepercayaan dari masyarakat merupakan hal yang sulit di dapat,karena memerlukan proses

terutama adanya komunikasi dan kontak sosial waktu serta kemauan masing-masing anggota

7[7] sahrulparawie.wordpress.com/2016/05/15/makalah-tugas-pokok-dan-wewenang-kepolisian/
diakses tanggal 6 desember 2016

8[8] ibid
polisi,masyarakat masih mengharapkan pengangkatan peran dan tugas polisi,sebagai

pengayom,pelindung dan pelayan masyarakat serta sebagai penegak hukum yang bersih.

Sebagai pelindung dan pelayan masyarakat, polisi harus bersikap santun,

menhghargai hak asasi manusia, mengedepankan cara-cara yang manusiawi untuk

memecahkan persoalan kejahatan dan problem sosial.inilah polisi yang ideal. Polisi sipil dan

demokratis . polisi yang dekat dan dicintai masyarakat. Di Indonesia polisi sedang berproses

menuju sosk yang ideal. Perlahan tapi pasti, semua jajaran kepolisian Indonesia bertekad

merubah diri kearah paradigma baru polisi yang professional.

Seiring dengan perubahan paradigma ini, polisi menjadi profesi yang mencerahkan

masa depan. Karena dibutuhkan begitu banyak polisi yang pintar, cerdas, moralis untuk

mengubah kepolisian menjadi lebih baik. Apalagi, jumlah polisi dibandingkan penduduk di

Indonesia masih amat jauh dari angka perbandingan ideal yang ditetapkan Badan Dunia PBB.

Idealnya 1:500. Ini berarti peluang untuk menjadi poilisi masih terbuka lebar bagi siapa saja,

asalkan memenuhu persyaratan.

Profesi polisi adalah profesi yang cukup menjanjikan secara materi.selain itu profesi

ini juga sarat dengan tindakan kepahlawanan. Profesi polisi adalah profesi yang paling tepat

bagi kamu yang pemberani, tulus, jujur dan adil. Profesi ini juga sangat cocok dengan kamu

yang selalu bertekad untuk menjunjung tinggi kebenaran dan memerangi kejahatan.sungguh

pas dengan kamu yang ingin hidup mulia.9[9]

Polisi adalah anggota badan pemerintah yang bertugas memelihara keamanan dan

ketertiban umum. Namun, kata polisi dapat merujukkepada salah satu dari tiga hal, yaitu

orang, institusi (lembaga) atau fungsi. Polisi yang bermakna fungsi bisa kita sebut dengan

kepolisian. Contohnya, kepolisian Negara Republik Indonesia atau Polri, dan Kepolisian

Daerah atau Polda.

9[9] Erma Yulihastin, Op. Cit. hlm. 1.


Arti Polisi sebagai Fungsi atau sebagai “kata kerja” berasal dari bahasa inggris “to

police”, yaitu pekerjaan mengamati, memantau, mengawasi segala sesuatu untuk menangkap

gejala yang terjadi. Gejala yang ditangkap oleh mata seorang polisi lantas dimasukan

kedalam otaknya untuk diproses berdasarkan standar norma yang dimiliki oleh polisi tersebut

jika gejala tersebut tidak sesuai dengan standar norma yang dimiliknya, maka polisi aakan

melakukan segala tindakan yang diperlukan untuk mengupayakan agar situasi kembali

normal sebagaimana biasa hingga sesuai dengan standar norma.10[10]

Dalam menjalankan tugasnya telah diatur dalam UU No 2 Tahun 2002,tugas

kepolisian tidaklah mudahlah karena berhadapan dengan masyarakat,polisi kadangkala

merasakan hubungan yang kurang baik terhadap masyarakat yang dilayaninya,mendapatkan

kepercayaan dari masyarakat merupakan hal yang sulit di dapat,karena memerlukan proses

terutama adanya komunikasi dan kontak sosial waktu serta kemauan masing-masing anggota

polisi,masyarakat masih mengharapkan pengangkatan peran dan tugas polisi,sebagai

pengayom,pelindung dan pelayan masyarakat serta sebagai penegak hukum yang bersih.

Komunikasi merupakan sarana paling dasar dan penting.Saat kita berbicara tentang

pencitraan suatu institusi yaitu kepolisian,bagaimana dengan citra polisi terkait dengan

kemampuan komunikasi polisi itu sendiri.Apalagi dengan adanya paradigma baru,kepolisian

sekarang bahwa polisi sekarang sudah menjadi polisi sipil dimana tidak ada lagi sikap arogan.

Keamanan dan ketertiban di dalam suatu masyarakat merupakan masalah yang

penting,dikarenakan keamanan dan ketertiban merupakan cerminan keamanan didalam

masyarakat melaksanakan kehidupan sehari-hari dalam berinteraksi dalam

lingkunganya.Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di dominasi dengan

permasalahan.Seperti yang sedang ramai dibicarakan baik dimedia elektronik maupun media

cetak seperti halnya kasus yang sedang hangat saat ini yaitu kasus penistaan agama yang

dilakukan gubernur DKI Jakarta,dalam hal ini kepolisian di tuntuk dalam hal penegakan
10[10] Ibid, hlm .3.
hukum dan juga hal keamanan dan ketertiban masyarakat.Berdasarkan permaslahan yang ada

kepolsian selalu berusaha menciptakan situasi yang aman dan kondusif,walaupun dengan

fasilitas jumlah personil yang ada tidak sesuai dengan luas walaupun yang harus selalu di

pantau situasi keamanan dan ketertiban,upaya-upaya tersebut sesungguhnya sudah dapat kita

lihat bersama walaupun belum memuaskan seperti apa yang kita inginkan,upaya upaya

tersebut dilaksanakan dlam beberapa tindkan kepolsian yaitu tindakan pencegahan (

preventive ),pendekatan ( preemptive ) dan penegakan ( refressive ) yang bertujuan

terciptanya situasi yang aman dan tertib dengan aturan-aturan yang ada,didalam

masyarakat,bangsa dan negara.

Berdasarkan Uraian tersebut maka di perlukan peranan polisi degan memberikan

keamanan dan ketertiban dalam masyarakt tetapi tetap memberikan kepastian

hukum,keadilan,an kemanfaatan bagi masyarakat,bangsa dan negara dengan ini kami

bekelompok sebagai penulis membuat makalah ini dengan judul “PERANAN POLISI

DALAM MEMELIHARA KEAMANAN DAN KETERTIBAN “.

    II.            Permasalahan

“Apa Tugas dan Peranan Polisi dalam memelihara keamanan dan ketertiban”

III.            Tujuan Penulisan

a.       Mengertahui tentang tugas dan tanggung jawab polisi.

b.      Mengajak pembaca menelaah lebih dalam tentang peranan polisi dalam memelihara

keamanan dan ketertiban.


PEMBAHASAN

Peranan polisi dalam memelihara keamanan dan ketertiban.

Dalam UU no 2 tahun 2002 tentang kepolisian republik Indonesia, “polisi adalah

aparat penegak hukum yang bertugas sebagai pemelihara keamanan, ketertiban masyarakat”.

Polisi adalah ujung tombak dalam integrated criminal justice system,ditangan

polisilah terlebih mampu mengurangi gelapnya kasus kejahatan (diungkapkan Simons dalam

bukunya Learboek Nederlands Strafrecht ).

Kepolisian is maybe defined as the capacity the police officer to select from among a

number of legal and illegal courses of action while perfoming deir duties (buku Bailey tahun

1995 hlm 206).

Menurut pendapat kami polisi adalah aparat Negara yang menjaga keamanan,

ketertiban, dan melindungi masyarakat.11[11]

Berikut tugas dan kewajiban Polisi secara umum :

a.       Petugas Patroli Melindungi nyawa dan harta masyarakat merupakan salah satu tanggung

jawab krusial dari petugas polisi. Sistem hukum bertindak sebagai sistem pendukung bagi
11[11] Ayu lestari, makalah tugas dan peranan polisi, http://dokumen.tips/documents/makalah-
tugas-dan-peranan-polisi.html ,diakses pada tanggal 9 desember 2016,pukul 13:33.
polisi dan menawarkan mereka hak-hak dan kewenangan buat melakukan tugas mereka. Pada

hukum dan tata memungkinkan polisi buat mendekati masalah secara sistematis.

b.      Patroli ditugaskan melakukan patroli rutin, seorang polisi memeriksa pelanggaran (jika ada)

dari anggaran dan peraturan. Patroli bisa dilakukan dengan berjalan kaki, sepeda motor, atau

menggunakan sebuah mobil.

c.       Polisi harus memenuhi tugas rutin didelegasikan kepada mereka oleh para senior mereka.

Tanggung jawab nan ditugaskan kepada mereka bervariasi dan berkisar dari melakukan

interogasi buat melakukan operasi pencarian nan berkaitan dengan kasus pidana.

d.      Menjawab keluhan nan terkait dengan kegiatan kriminal dan kecelakaan merupakan salah

satu tanggung jawab primer polisi. Dalam rangka buat melakukan ini jenis pekerjaan tanpa

kerepotan, polisi harus memiliki pemahaman nan jelas dan pengetahuan tentang anggaran dan

hukum harus ditegakkan.

e.       Polisi harus mengangkut tahanan pada saat persidangan. Menyediakan keamanan buat

penjahat saat bepergian ke dan dari pengadilan merupakan salah satu risiko pekerjaan nan

ditangani oleh mereka.

f.       Kegiatan 'Polmas' dilakukan oleh polisi membantu dalam menjaga llingkungan dari

kejahatan, nan pada gilirannya menciptakan suasana nan kondusif bagi masyarakat.

g.      Polisi harus mempertahankan hak bukti, properti dan catatan nan diambil pada saat

penyidikan kasus pidana. Seorang petugas diharapkan memiliki keterampilan nan diperlukan

buat menguraikan dan menyiapkan laporan terkait dengan berbagai jenis kasus.

h.      Di beberapa negara, pihaknya memperkirakan bahwa polisi campur tangan buat mencegah

kejahatan, bahkan jika mereka tak bertugas pada saat itu.

i.        Petugas Kepolisian Memberikan Donasi Medis pasukan Polisi harus mengatasi situasi

darurat, misalnya, endemi penyakit, dan api.


j.        Petugas polisi harus terlihat memberi keamanan pada bandara, bank, dan loka generik

lainnya.

k.      menegur penjahat kecil nan melakukan kejahatan ringan merupakan salah satu tanggung

jawab polisi. Polisi bisa menghukum pelanggar dengan menerbitkan kutipan. Kutipan ialah

semacam summon dikeluarkan 'di tempat' yaitu di mana kejahatan telah terjadi. Dalam kasus

pelanggaran peraturan lalu lintas, polisi memiliki hak buat memaksakan denda.

l.        Polisi bisa membantu mereka nan menghadapi kerusakan mobil. Orang nan menghadapi

situasi darurat medis dapat memanfaatkan donasi dari petugas polisi dengan menghubungi

nomor Helpline.

m.    Cardiopulmonary resuscitation (CPR) ialah pengobatan medis darurat ditawarkan kepada

korban agresi jantung. Di banyak negara, polisi dilatih buat melakukan CPR.

n.      Polisi berfungsi sebagai penjaga keamanan buat demonstrasi, prosesi dan rendezvous

penting. Kadang-kadang, polisi harus menyediakan keamanan buat VIP. Keamanan mungkin

diperlukan oleh VIP di situasi nan membahayakan jiwa.

o.      Jagawana ialah polisi nan menjaga keamanan taman hutan nasional. Mereka memberikan

keamanan kepada orang-orang nan mengunjungi taman dan melindungi hewan dari

perburuan ilegal.

p.      Kadang-kadang, polisi harus mengambil alih tugas spesifik di mana mereka melakukan

mikroskopis dan kimia analisis. Petugas juga mungkin harus bekerja di bidang lain nan

mengharuskan mereka buat melakukan identifikasi sidik jari, identifikasi tulisan tangan, dll

q.      Kontrol Kerusuhan Pengendalian massa saat kerusuhan merupakan salah satu tugas krusial

nan diberikan kepada polisi. Pada saat, massa dapat berubah menjadi liar dan destruktif.

Menjaga hukum dan ketertiban dalam situasi seperti itu ialah salah satu pekerjaan krusial

bahwa polisi harus menangani.


r.        Menjaga situasi di TKP di bawah kontrol merupakan salah satu tanggung jawab krusial dari

seorang perwira polisi. Mengumpulkan bukti-bukti nan berkaitan dengan kejahatan,

melakukan investigasi, saksi mempertanyakan dan kegiatan nan terkait merupakan bagian

krusial dari tugas seorang perwira polisi. Aparat kepolisian juga memberikan donasi hayati

dasar buat mereka nan membutuhkan.

s.       Orang-orang nan terluka selama kecelakaan, mereka nan membutuhkan donasi medis

darurat, dll bisa memanfaatkan donasi polisi.

t.        Para petugas polisi diharuskan buat memperoleh pernyataan tertulis dari pengemudi

kendaraan nan terlibat dalam kecelakaan. Membersihkan reruntuhan dari loka kecelakaan dan

mengurai stagnasi lalu lintas ialah satu diantara tugas- tugas polisi lalu lintas.12[12]

Pekerjaan polisi itu luas sekali, dari menilang hingga bertempur, dari tugas pertama

polisi, yaitu menjaga keamanan dan memelihara ketertiban maka dibentuklah satuan yang

dapat menjalankan fungsi tersebut. Fungdi itu lantas di terjemah\kan kedalam bentuk satuan

tugas atau lazim disebut fungsi teknis. Bidang pekerjaan polisi yang berhubungan engan

fungsi teknis pemeliharaan keamanan dan ketertiban umum, antara lain pembinaan

Keamanan (Binkam), Samapta dan Lalu lintas.

Sementara untuk fungsi teknis yang berhubungan dengan penegakan hokum, terdapat

bidang intelijen dan keamanan (intelkam), Reserse dan Kriminal (Reskrim).13[13]

Dan dalam hal memberikan perlindungan dan pelayanan, kepolisian memebentuk

satuan tugas, seperti sentra pelayanan kepolisian, unit pelayanan dan penegakan disiplin, serta

pos polisi. Perlu dipahami, pelayanan polisi mencakup: pelayanan administratif, pelayanan

untuk para pencari keadilan, dan pelayanan umum atau public.

12[12]Tugas dan kewajiban polisi secara umum, http://www.binasyifa.com/189/73/26/tugas-dan-


kewajiban-polisi-secara-umum.html, diakses pada tanggal 9 desember 2016, pukul 13:48.

13[13] Erma Yulihastin, Op. Cit ,hlm 70-71.


Selain bidang-bidang kerja tersebut, ada juga sarana penunujang yang berperan sangT

penting untuk membantu fungsi teknik diatas. Sarana penunjang tersebut, antara lain

Laboratorium Forensik, pusat komando dan pengendalian Operasional. Laboratorium sangat

membantu kerja bidang Resesrse dan Kriminal dalam mengungkap suatu kasus criminal

dalam sementara, Pusat Komando dan Pengendalian Operasional sangat berperan dalam

memudahkan pimpinan untuk mengambil keputusan secara cepat dan tepat untuk

menanggulangi gangguan keamanan dan ketertiban.

Ada juga bidang khusus lainnya yang tak bisa terpisahkan dari Kepolisian, yaitu

Polisi Brigade Mobil (Brimob). Polisi Brimob disebut juga Polisi khusus (special police)

karena cara kerja dan tugasnya yang khusus. Berbeda dengan cara kerja polisi pada

umumnya, polisi Brimob tidak bekerja sendiri-sendiri. Mereka bekerja dengan model gerakan

yang terpadu dan militant (semimiliter).14[14]

         Tugas dan Wewenag Kepolisian

Tugas kepolisian dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu tugas represif dan tugas

preventif. Tugas represif ini adalah mirip dengan tugas kekuasaan executive, yaitu

menjalankan peraturan atau perintah dari yang berkuasa apabila telah terjadi peristiwa

pelanggaran hukum. Sedangkan tugas preventif dari kepolisian ialah menjaga dan mengawasi

agar peraturan hukum tidak dilanggar oleh siapapun.

Tugas utama dari kepolisian adalah memelihara keamanan di dalam negeri. Dengan

ini nampak perbedaan dari tugas tentara yang terutama menjaga pertahanan Negara yang

pada hakikatnya menunjuk pada kemungkinan ada serangan dari luar Negeri. Sementara itu,

dalam Undang-Undang Kepolisian Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 pasal 13

dijelaskan bahwasannya tugas pokok kepolisian adalah:15[15]

14[14] Erma Yulihastin, Op. Cit, hlm. 71.

15[15]Sahrul Parawie, Makalah tugas dan wewenang pokok kepolisian,


https://sahrulparawie.wordpress.com/2016/05/15/makalah-tugas-pokok-dan-wewenang-
1.      Memelihara Keamanan dan Ketertiban Masyarakat;

2.      Menegakan Hukum;

3.      Memberikann Perlindungan, Pengayoman, dan Pelayanan kepada masyarakat.

Selanjutnya pada pasal 14 dijelaskan bahwasannya dalam melaksanakan tugas pokok

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas :

1.      melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap kegiatan masyarakat

dan pemerintah sesuai kebutuhan;

2.      menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban, dan kelancaran

lalu lintas di jalan;

3.      membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum

masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang-

undangan;

4.      turut serta dalam pembinaan hukum nasional;

5.      memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum;

6.      melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap kepolisian khusus,

penyidik pegawai negeri sipil, dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa;

melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum

acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnya. Mengenai ketentuan-ketentuan

penyelidikan dan penyidikan ini, lebih jelasnya telah diatur dalam Kitab Undang-Undang

Hukum Acara Pidana (KUHP) yang diantaranya menguraikan pengertian penyidikan,

penyelidikan, penyidik dan penyelidik serta tugas dan wewenangnya.

7.      menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, laboratorium forensik dan

psikologi kepolisian untuk kepentingan tugas kepolisian;

kepolisian/, diakses pada tanggal 10 desember 2016 pukul 15:45.


8.      melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan lingkungan hidup dari

gangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan

dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia;

9.      melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh instansi

dan/atau pihak yang berwenang;

10.  memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingannya dalam lingkup

tugas kepolisian; serta melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

11.  melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Selanjutnya pada Pasal 15 Undang-Undang Kepolisian Republik Indonesia Nomor 2

Tahun 2002 menyatakan bahwasannya Dalam rangka menyelenggarakan tugas sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 13 dan 14 Kepolisian Negara Republik Indonesia secara umum

berwenang:

1.      menerima laporan dan/atau pengaduan;

2.      membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat mengganggu ketertiban

umum;

3.      mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat;

4.      mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam persatuan dan

kesatuan bangsa;

5.      mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan administratif kepolisian;

6.      melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian dalam rangka

pencegahan;

7.      melakukan tindakan pertama di tempat kejadian;


8.      mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang;

9.      mencari keterangan dan barang bukti;

10.  menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal Nasional;

11.  mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang diperlukan dalam rangka pelayanan

masyarakat;

12.  memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan pengadilan,

kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat;

13.  menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu.

Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan lainnya

berwenang :

14.  memberikan izin dan mengawasi kegiatan keramaian umum dan kegiatan masyarakat

lainnya;

15.  menyelenggarakan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor;

16.  memberikan surat izin mengemudi kendaraan bermotor;

17.  menerima pemberitahuan tentang kegiatan politik;

18.  memberikan izin dan melakukan pengawasan senjata api, bahan peledak, dan senjata tajam;

19.  memberikan izin operasional dan melakukan pengawasan terhadap badan usaha di bidang

jasa pengamanan;

20.  memberikan petunjuk, mendidik, dan melatih aparat kepolisian khusus dan petugas

pengamanan swakarsa dalam bidang teknis kepolisian;

21.  melakukan kerja sama dengan kepolisian negara lain dalam menyidik dan memberantas

kejahatan internasional;
22.  melakukan pengawasan fungsional kepolisian terhadap orang asing yang berada di wilayah

Indonesia dengan koordinasi instansi terkait;

23.  mewakili pemerintah Republik Indonesia dalam organisasi kepolisian internasional;

24.  melaksanakan kewenangan lain yang termasuk dalam lingkup tugas kepolisian.

Dalam rangka menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 dan 14

dibidang proses pidana, maka kepolisian mempunyai wewenang yang telah diatur secara rinci

pada pasal selanjutnya.

         Peran Polisi dalam Membina Keamanan Masyarakat

Pembinaan yang dimaksud adalah pembinaan segala usaha dan kegiatan

membimbing, mendorong mengarahkan dan menggerakan agar sesuatu dapat terlaksana

dengan baik, rapi menurut rencana atau program pelaksanaan untuk mencapai hasil yang

diharapkan secara maksimal. Sementara yang dimaksud masyarakat adalah segenap manusia

Indonesia, baik individu maupun kelompok di wilayah hukum Indonesia.

Pembinaan keamanan masyarakat melaksanakan tugas pokok diatas dengan cara

mengadakan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai hukum, mengadakan

pendidikan dan pelatihan agar masyarakat memiliki kemampuan dan ketereampilan untuk

menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Pembinaan masyarakat juga melakukan

pelayanan kepada masyarakat, seperti pelayanan laporan, dan pelayanan bantuan Polisi. Para

Pembina masyarakat dari polri berperan membina dan mengembangkan daya tangkal, daya

cegah, daya penanggulangan, dan daya penyesuaian masyarakat.16[16]

Seorang anggota polisi dituntut untuk menentukan sikap yang tegas dalam

menjalankan tugas dan wewenangnya. Apabila salah satu tidak tepat dalam menentukan atau

mengambil sikap, maka tidak mustahil aka mendapat cercaan, hujatan, dan celaan dari

16[16] Erma Yulihastin, Op. Cit, hlm. 80-81.


masyarakat.17[17]

Oleh karena itu dalam menjalankan tugas dan wewenangnya harus berlandaskan pada etika

moral dan hukum, bahkan menjadi komitmen dalam batin dan nurani bagi setiap insan polisi,

sehingga penyelenggaraan fungsi, tugas dan wewenang kepolisian bisa bersih dan baik.

Dengan demikian akan terwujud konsep good police sebagai prasyarat menuju good-

governance.

Hal yang patut disayangkan saat ini ialah banyaknya polisi yang masih belum bisa

menjalankan fungsi dan perannya secara baik dan benar. Polisi yang seharusnya berfungsi

sebagai pihak penegak hukum justeru memanfaatkan setatusnya tersebut untuk melanggar

hukum, membela pihak yang salah asalkan ada kompensasi dan menelantarkan pihak yang

benar yang mestinya mendapatkan pembelaan.

PENUTUP

         Kesimpulan

Peranan polisi bagi Masyarakat sangat penting sekali, berbagai macam jenis kejahatan

yang telah ditangani pihak kepolisian dalam memberantas kejahatan demi untuk menertibkan

17[17] Sahrul Parawie, Makalah tugas dan wewenang pokok kepolisian,


https://sahrulparawie.wordpress.com/2016/05/15/makalah-tugas-pokok-dan-wewenang-
kepolisian/, diakses pada tanggal 10 desember 2016 pukul 16:25.
suasana aman dan tertib sebagaimana yangb menjadi tanggung jawab kepolisian.

Keberhasilan penyelenggaran fungsi kepolisian dengan tanpa meninggalkan Etika Profesi

sangat dipengaruhi oleh kinerja polisi yang direflesikan dalam sikap dan prilaku pada saat

menjalankan tugas dan wewenagnya. Profesionalisme polisi amat diperlukan dalam

menjalankan tugas sebagai penegak hukum, mengingat kejahatan semakin canggih, seiring

perkembangan kemajuan dan zaman.

Anda mungkin juga menyukai