Anda di halaman 1dari 23

Pendidikan Pancasila Da

Kewarganegaraan
Kelas XII MIPA 1
KELOMPOK 3 :
1,. Rifqah Izzatul Atifah
(28)
2. Ristu Adetya Pratiwi
Perlindungan Dan Penegakkan Hukum di Indonesia
A. Hakikat Perlindungan Dan Penegakkan Hukum

1. Konsep Negara Hukum


a. Pengertian Negara Hukum
Dalam UUD 1945 pasal 1 ayat (3) telah dijelaskan bahwa negara
Indonesia adalah negara hukum. Dengan demikian, penyelenggaraan
pemerintahan negara Indonesia harus berdasarkan hukum yang berlaku.
Keberadaan hukum bertujuan mewujudkan ketertiban dan keadilan.
Hukum adalah kumpulan peraturan yang diterapkan dalam
kehidupan bermasyarakat dan bersifat memaksa orang agar menaati tata
tertib dalam masyarakat serta memberikan sanksi yang tegas atau
hukuman terhadap siapa saja yang melanggarnya. .
Berikut pengertian hukum menurut beberapa ahli.

1. Prof. E. M. Meyers
Hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan
pada tingkah laku manusia dalam masyarakat, menjaga dan menjadi pedoman bagi
penguasa negara dalam melakukan tugasnya.
2. Drs. E. Utrecht, S.H.
Hukum adalah himpunan peraturan (perintah dan larangan) yang mengurus tata tertib
masyarakat.
3. J. C. T. Simorangkir
Hukum adalah peraturan-peraturan bersifat memaksa yang menentukan tingkah laku
manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi yang
berwajib dan pelanggaran terhadap peraturan tadi berakibat diambilnya tindakan
dengan hukum tertentu.
b. Tujuan hukum
Tujuan hukum nasional Indonesia adalah ingin mengatur secara pasti hak
dan kewajib an lembaga tinggi negara, sebab negara, dan staf organ negara
agar semuanya dapat melaksanakan kebijaksanaan dan tindakan-tindakan
demi terwujudnya tujuan nasional bangsa bangsa yaitu terciptanya
masyarakat yang terlindungi oleh hukum, cerdas, terampil, serta cinta dan
bangga bertanah air Indonesia dalam suasana kehidupan makmur serta adil
berdasarkan falsafah Pancasila.
Adapun tujuan hukum secara umum menurut para ahli adalah sebagai
berikut.
1. Prof. Soebekti, S.H.
Tujuan hukum adalah menyelenggarakan keadilan dan ketertiban sebagai
syarat untuk mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan.
2. Prof. I. J. van Apeldorn
Hukum bertujuan mengatur pergaulan hidup secara damai.
c. Penggolongan Hukum
1. Berdasarkan bentuknya
2. Berdasarkan wilayah berlakunya
3. Berdasarkan fungsinya
4. Berdasarkan waktu berlakunya
5. Berdasarkan isi masalahnya
6. Berdasarkan sifatnya
Selain macam-macam hukum tersebut, ada pula:
1. Hukum perdata yaitu hukum yang mengatur hubungan hukum antara orang satu dan orang yang
lain dengan menitikberatkan kepada kepentingan perseorangan.
2. Hukum dagang (perniagaan) yaitu hukum yang mengatur hubungan hukum antara orang dan orang
opportunity
lain ataupun antara orang dan badan-badan hukum dalam bidang perdagangan.
3. Hukum pidana yaitu hukumYour yang mengatur perbuatan-perbuatan yang dilarang atau melanggar
text here
hukum dengan disertai sanksi-sanksi hukum yang tegas dan jelas terhadap pelanggarnya.
Your text here
4. Hukum administrasi negara/hukum tata usaha negara/hukum tata pemerintahan yaitu hukum yang
Your text here
mengatur segala tugas atau hak dan kewajiban pejabat pejabat pemerintah dari pusat sampai
daerah.
d. Sumber Hukum
Sumber hukum merupakan segala hal yang menimbulkan aturan dan mempunyai kekuatan memaksa.
Sumber hukum dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Sumber hukum materiel (welborn) yaitu keyakinan dan perasaan individu serta pendapat umum yang
menentukan isi atau materi hukum.
2. Hukum formal yaitu perwujudan isi atau materi hukum materiel yang menentukan berlakunya
hukum itu sendiri.

Adapun macam-macam hukum sumber hukum formal sebagai berikut.


3. Undang-Undang
Ada dua macam undang-undang, yaitu undang-undang dalam arti materiel dan undang-undang dalam arti
formal.
2. Kebiasaan (Hukum Tidak Tertulis)
Kebiasaan adalah perbuatan yang diulang-ulang terhadap hal yang sama kemudian diterima serta di akui
oleh masyarakat sebagai norma bersama.
3. Yurisprudensi
Yurisprudensi merupakan keputusan hakim terdahulu atas suatu perkara yang tidak atau belum diatur
dalam undang undang dan dijadikan sebagai pedoman oleh hakim lainnya dalam memutuskan perkara
serupa.
4. Traktat
Traktat merupakan perjanjian yang dibuat oleh dua negara atau lebih mengenai persoalan tertentu
yang menjadi kepentingan negara yang bersangkutan.
5. Doktrin
Doktrin merupakan pendapat para ahli hukum terkemuka yang dijadikan sebagai dasar ataupun
asas-asas penting dalam hukum dan penerapannya.

2. Perlidungan dan Penegakan Hukum


a. Pengertian Perlindungan dan Penegakan Hukum
Menurut Andi Hamzah, perlindungan hukum dimaknai sebagai daya upaya yang dilakukan
secara sadar oleh setiap orang ataupun lembaga pemerintah dan swasta yang bertujuan
mengusahakan pengamanan, penguasaan, dan pemenuhan kesejahteraan hidup sesuai dengan hak
asasi yang ada. Makna tersebut tidak terlepas dari fungsi hukum itu sendiri yaitu untuk melindungi
kepentingan manusia. Dengan kata lain hukum memberikan perlindungan kepada manusia dalam
memenuhi berbagai macam kepentingan nya dengan syarat manusia juga harus melindungi
kepentingan orang lain.
Dengan demikian, suatu perlindungan dapat dikatakan sebagai perlindungan hukum apabila mengandung unsur-unsur
sebagai beriku.
1. Adanya perlindungan dari pemerintah kepada warganya.
2. Jaminan kepastian hukum.
3. Kerkaitan dengan hak hak warga negara.
4. Adanya sanksi hukuman bagi pihak yang melanggarnya.

b. Faktor Penentu Keberhasilan Perlindungan dan Penegakan Hukum


Menurut Soerjono Soekanto, keberhasilan perlindungan dan penegakan hukum dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain.
1. Hukumnya
2. Penegak Hukum
3. Masyarakat
4. Sarana atau Fasilitas yang Mendukung Penegakan Hukum
5. Kebudayaan

c. Dasar Hukum Perlindungan dan Penegakan Hukum


Dasar hukum yang mengatur tentang perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia antara lain.
1. Pasal 24 ayat (1) UUD 1945
2. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
3. Pasal 28D ayat (1) UUD 1945
4. Pasal 28I ayat (5) UUD 1945
5. Pasal 30 ayat (4) UUD 1945
Contoh perlindungan hukum adalah perlindungan hukum terhadap konsumen. Bahkan
seseorang tersangka pun memiliki hak perlindungan hukum. Apabila negara kita terdapat
perlindungan dan penegakan hukum, akan terjadi terwujud hal hal sebagai berikut.
1. Tegaknya Supermasi Hukum
2. Tegaknya keadilan
3. Mewujudkan Perdamaian dalam Kehidupan di Masyarakat

B. Peran Lembaga Penegak Hukum dan Lembaga Peradilan dalam Menjamin Keadilan dan
Kedamaian
1. Peranan Lembaga Penegak Hukum
a. Kepolisian
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) merupakan lembaga negara yang berperan
dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta
memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
terpeliharanya keamanan dalam negeri. Pasal 16 Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia telah menetapkan
kewenangan, beberapa diantaranya yaitu.
1. Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan,
2. Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat,
3. Mengadakan penghentian penyidikan,
4. Menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum, dll.

b. Kejaksaan
Yang menjadi tugas dan wewenang kejaksaan dikelompokkan menjadi tiga bidang, yaitu:
1. Dalam Bidang Pidana
a. Melakukan penuntutan,
b. Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap,
c. Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan undang-undang, dll.
2. Dalam Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara
Kejaksaan dengan kuasa khusus dapat bertindak, baik di dalam maupun di luar pengadilan, untuk dan
atas nama negara atau pemerintah.
3. Dalam Bidang Ketertibkan dan Ketentraman Umum
Kejaksaan turut menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
a. Peningkatan kesadaran hukum masyarakat,
b. Pengamanan kebijakan penegakan hukum,
c. Pengawasan peredaran barang cetakan, dll.
c. Kehakiman
Menurut ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009, hakim
berdasarkan jenis lembaga peradilannya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu.
1. Hakim pada Mahkamah Agung yang disebut dengan hakim agung.
2. Hakim pada badan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung.
3. Hakim pada mahkamah konstitusi yang disebut dengan hakim konstitusi.

d. Advokat
Tugas dari advokat secara khusus adalah membuat dan mengajukan gugatan, jawaban,
tangkisan, sangkalan, memberi pembuktian, mendesak segera disidangkan atau diputuskan
perkaranya, dan sebagainya. Untuk menjadi seorang advokat harus memenuhi syarat-syarat yang
diatur dalam pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2003 tentang
Advokat.

e. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)


Tujuan dibentuknya adalah mengatasi, menanggulangi, dan memberantas korupsi. Dalam
menjalankan tugas dan wewenangnya, KPK berpedoman pada asas sebagai berikut.
1. Kepastian hukum yaitu asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan
perundang-undangan, kepatututan, dan keadilan dalam setiap kebijakan menjalankan tugas dan
wewenang KPK.
2. Keterbukaan yaitu asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang
benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang kinerja KPK yang menjalankan tugas dan fungsinya.
3. Akuntabilitas yaitu asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan KPK harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat.
4. Kepentingan umum yaitu asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif,
akomodatif, dan selektif.
5. Proporsionalitas yaitu asas yang mengutamakan keseimbangan antara tugas, wewenang, tanggung jawab,
dan kewajiban KPK.

2. Peranan Lembaga-Lembaga Peradilan


a. Lembaga Peradilan di Indonesia
Berikut lembaga-lembaga peradilan yang ada di Indonesia beserta peranannya.
1. Mahkamah Agung (MA)
Mahkamah Agung memiliki kewenangan yang meliputi:
a. Mengadili pada tingkat kasasi terhadap putusan yang diberikan pada tingkat terakhir oleh pengadilan di
semua lingkungan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung, kecuali undang-undang menentukan lain.
b. Menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang.
c. Kewenangan lainnya untuk diberikan undang-undang.
2. Peradilan Umum
Kekuasaan kehakiman di lingkungan peradilan umum dilaksanakan oleh lembaga lembaga berikut.
A. Pengadilan Negeri
Pengadilan negeri bertugas dan berwenang memeriksa, memutuskan, serta menyelesaikan
perkara pidana dan perkara perdata di tingkat pertama.
B. Peradilan Tinggi
Peradilan tinggi merupakan pengadilan tingkat banding yang berkedudukan di ibukota
provinsi, dan daerah hukumnya meliputi wilayah provinsi.
Beberapa tugas dan wewenang pengadilan tinggi adalah.
1. Mengadili perkara pidana dan perdata di tingkat banding.
2. Memberikan keterangan, pertimbangan, dan nasehat tentang hukum kepada instansi
pemerintah apabila diminta.
3. Tugas atau wewenang ialah berdasarkan undang-undang.

3. Peradilan Agama
Tugas dan wewenang pengadilan agama adalah memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara
perkara di tingkat pertama antara orang orang yang beragama Islam di bidang perkawinan, kewarisan,
wasiat, dan hibah yang dilakukan berdasarkan hukum Islam, serta wakaf dan sedekah.
Beberapa tugas dan wewenang pengadilan tinggi agama yaitu.
a. Mengadili perkara yang menjadi kewenangan peradilan agama dalam tingkat banding.
b. Mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antar pengadilan
agama di daerah hukumnya.
c. Tugas dan kewenangan lain yang ditetapkan berdasarkan undang-undang.

4. Peradilan Militer
Pengadilan dalam lingkungan peradilan militer berwenang sebagai berikut.
a. Mengadili tindak pidana yang dilakukan oleh seseorang yang pada waktu melakukan tindak
pidana memenuhi beberapa ketentuan.
b. Memeriksa, memutuskan, dan menyelesaikan sengketa tata usaha angkatan bersenjata.
c. Menggabungkan perkara gugatan ganti rugi dalam perkara pidana yang bersangkutan atas
permintaan dari pihak yang dirugikan sebagai akibat yang ditimbulkan oleh tindak pidana yang jadi
dasar dakwaan dan sekaligus mutuskan kedua perkara tersebut dengan suatu putusan.
Pengadilan dalam lingkungan militer terdiri dari:
a. Pengadilan militer.
b. Pengadilan militer tinggi.
c. Pengadilan militer utama.
d. Pengadilan militer pertempuran.
5. Peradilan Tata Usaha Negara
Beberapa bidang permasalahan menjadi jangkauan pengadilan tata usaha negara yaitu sebagai
berikut.
a. Bidang HAM
b. Bidang ekonomi
c. Bidang sosial
d. Bidang function publique

6. Pengadilan Khusus
Pengadilan khusus adalah pengadilan mempunyai kewenangan untuk memeriksa, mengadili,
dan memutus perkara tertentu yang hanya dapat dibentuk dalam salah satu lingkungan badan
peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung yang diatur dalam undang-undang. Setiap
lingkungan peradilan dapat membentuk pengadilan khusus, yang artinya bersifat kamar
(chamber).

7. Mahkamah Konstitusi (MK)


Hakim konstitusi berjumlah 9 orang. Beberapa wewenang Mahkamah Agung antara lain:
a. Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
b. Memutus pembubaran partai politik.
c. Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
8. Komisi Yudisial (KY)
Tujuan dari pembentukan Komisi Yudisial adalah dalam rangka mewujudkan lembaga peradilan
dan lembaga penegak hukum lainnya yang mandiri dan bebas dari pengaruh penguasa ataupun
pihak lain. Wewenang Komisi Yudisial antara lain:
a. Mengusulkan pengangkatan hakim agung kepada DPR.
b. Menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat serta menjaga perilaku hakim di seluruh
lingkungan peradilan.

b. Partisipasi Masyarakat dalam Upaya Perlindungan dan Penegakan Hukum


Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mewujudkan kesadaran hukum dalam
masyarakat.
1. Upaya-Upaya yang Dilakukan Pemerintah
a. Menerapkan hukum pada setiap lapisan masyarakat tanpa kecuali.
b. Menciptakan sistem hukum yang andal.
c. Meningkatkan upaya perlindungan hak asasi manusia.
2. Upaya-Upaya Warga Negara
a. Meningkatkan pentingnya kesadaran hukum pada masyarakat.
b. Mematuhi tata tertib di manapun dan kapanpun.
c. Melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara dengan baik.
C. Dinamika Pelanggaran Hukum

1. Kasus-Kasus Pelanggaran Hukum di Indonesia


Pelanggaran hukum merupakan bentuk ketidakpatuhan terhadap hukum. Ketidakpatuhan
terhadap hukum dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu:
a. Pelanggaran hukum oleh pelaku pelanggaran sudah dianggap sebagai kebiasaan bahkan
kebutuhan.
b. Hukum yang berlaku sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan kehidupan.
Contoh pelanggaran hukum di berbagai lingkungan kehidupan antar lain.
a. Dalam Lingkungan Keluarga
1. Mengabaikan perintah orang tua.
2. Ibadah tidak tepat waktu.
3. Bangun kesiangan.
b. Dalam Lingkungan Sekolah
1. Menyontek ketika ulangan.
2. Terlambat datang ke sekolah.
3. Bolos mengikuti pelajaran.
c. Dalam Lingkungan Masyarakat
1. Mangkir dari tugas ronda malam.
2. Main hakim sendiri.
3. Membuang sampah sembarangan.
d. Dalam Lingkungan Bangsa dan Negara
1. Tidak memiliki KTP.
2. Tidak memiliki SIM.
3. Tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas.
2. Sanksi terhadap Pelanggaran Hukum
Berbagai peraturan atau norma yang berlaku di masyarakat ada empat, yaitu:
a. Norma hukum yaitu pedoman hidup yang dibuat oleh badan yang berwenang yang bertujuan mengatur manusia
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
b. Norma agama adalah petunjuk hidup yang bersumber dari tuhan yang berisi perintah, larangan, atau anjuran-
anjuran.
c. Norma kesopanan adalah pedoman hidup yang timbul dari hasil pergaulan manusia di dalam masyarakat.
d. Norma kesusilaan adalah pedoman pergaulan hidup yang bersumber dari hati nurani manusia tentang baik
buruknya suatu perbuatan.
Dari keempat norma tersebut, norma hukum adalah satu-satunya norma yang memberlakukan sanksi tegas dan nyata.
a. Tegas berarti adanya aturan yang telah dibuat secara materiel telah diatur.
b. Nyata berarti adanya aturan yang secara materiel telah ditetapkan kadar hukuman berdasarkan perbuatan yang
dilanggarnya.

3. Partisipasi dalam Perlindungan dan Penegakan Hukum


Dalam mewujudkan penegakan dan perlindungan hukum bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan
tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia. Adapun wujud partisipasi tersebut adalah dengan menampilkan perilaku
yang mencerminkan kepatuhan atau ketaatan terhadap hukum.
Sumber :
1. Youtube : https://youtu.be/cTVfRtikF08
2. Buku LKS PPKN
Kata-Kata Bijak
“Keadilan tanpa kekuatan tidak berdaya; kekuatan tanpa keadilan adalah tirani." - Blaise Pascal
“Tidak ada perdamaian tanpa keadilan. Tidak ada keadilan tanpa kebenaran. Dan tidak ada
kebenaran kecuali seseorang bangkit untuk mengatakan yang sebenarnya." - Louis Farrakhan
"Hukum bernilai bukan karena itu adalah Hukum, melainkan karena ada kebaikan di dalamnya." -
Henry Ward Beecher
"Hukum untuk manusia, bukan Manusia untuk Hukum." - Satjipto Rahardjo
“Keadilan tidak ada hubungannya dengan negara pemenang dan negara yang kalah, tetapi harus
menjadi standar moral yang dapat disetujui oleh semua orang di dunia." - Hideki Tojo
“ Keadilan adalah jumlah dari semua kewajiban moral." - William Godwin
Thank You

Anda mungkin juga menyukai