Anda di halaman 1dari 6

BAB 2

HAKIKAT PERLINDUNGAN dan PENEGAKAN HUKUM


Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan Hakekat perlindungan dan Penegakan Hukum
2. Menganalisis peran dan Fungsi penegak Hukum dalam perlindungan dan
penegakan hukum
3. Menganalisis Dinamika kasus pelanggaran hukum

Hakikat Perlindungan Hukum


adalah :
Segala Upaya pemenuhan hak dan pemberian bantuan untuk memberikan rasa
aman kepada saksi atau korban
Tujuan Hukum
memberi perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat, yang diwujudkan
dalam bentuk kepastian Hukum

Bentuk-bentuk Perlindungan Hukum


1. Perlindungan Hukum preventif
Subyek Hukum diberi kesempatan untuk mengajukan keberatan atau pendapatnya
sebelum suatu keputusan pemerintah dalam bentuk difinitif

Tujuannya adalah mencegah terjadinya sengketa

2. Perlindungan hukum represif


Perlindungan Hukum yang represif bertujuan untuk menyelesaikan sengketa.
Penanganan Perlindungan Hukum oleh :
Pengadilan Umum dan Pengadilan Administrasi.
( di Indonesia termasuk perlindungan hukum ini )

Makna Penegakan Hukum


Adalah : usaha untuk mewujudkan ide-ide keadilan, kepastian Hukum dan
kemanfaat sosial menjadi kenyataan.

Penegakan Hukum
Adalah : Proses dilakukannya upaya tegaknya atau berfungsinya norma-norma
hukum secara nyata sebagai pedomanan hubungan hukum dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.

Makna Penegakan Hukum secara konkrit adalah :


berlakunya hukum Positif dalam praktik sebagaimana seharusnya dipatuhi.

Jenis Penegak Hukum dibedakan :


1. Di tinjuan dari sudut Subyeknya
Dalam arti luas proses penegak hukum melibatkan semua subyek hukum
dalam setiap hubungan hukum. Siapa saja yang menjalankan aturan normatif
atau melakukan berdasarkan norma aturan hukum yang berlaku.
2. Ditinjau dari sudut Obyeknya
Penagakan Hukum yang mencakup pada nilai-nilai keadilan yang didalamnya
terkandung bunyi aturan formal atau nilai-nilai keadilan yang ada di
masyarakat

Faktor-faktor yang mempengaruhi Penegakan Hukum :


1. Undang-undang
a. Secara Yuridis
Setiap peraturan hukum harus bersumber pada peraturan yang lebih tinggi
tingkatannya
b. Secara Sosiologis.
Bilamana peraturan hukum tersebut diakui atau diterima oleh masyarakat,
kepada siapa peraturan hukum itu ditujukan atau diberlakukan.
c. Secara filosofis.
Apabila peraturan hukum tersebut sesuai dengan cita-cita hukum sebagai
nilai positif yang tertinggi dalm negara Indonesia

2. Penagak Hukum
dalam mengambil keputusan diperlukan penilaian pribadi yang memegang
peranan.

3. Sarana dan fasilitas


 Antara lain mencakup tenaga manusia yang berpendidkan terampil,
organisasi yang baik, peralatan yang memadai, keuangan yang cukup
dst.
 Tanpa sarana dan fasilitas yang memadai, penegak hukum tidak akan
dapat berjalan lancar dan sempurna.
4. Masyarakat.
Diperlukan upaya kesadaran hukum antara lain :
- Pengetahuan Hukum
- Pemahaman Hukum
- Sikap terhadap norma-norma
- Perilaku hukum

5. Kebudayaan.
Kebudayan di indonesia mendasari hukum adat yang berlaku. Hukum
perundang-undangan harus mencerminkan nilai-nilai hukum adat tersebut.

Fungsi Penegakan Hukum


 Sebagai alat pengatur tata tertib hubungan masyarakat
 Sebagai sarana mewujudkan keadilan sosial lahir batin
 Sebagai penggerak pembangunan

Pentingnya Penegakan Hukum


 Supremasi / Tegaknya hukum
 Tegaknya keadilan
 Mewujudkan perdamaian dalam kehidupan masyarakat
PENGGOLONGAN HUKUM DI INDONESIA

1. Hukum Menurut Sumbernya :


a. Undang – undang
b. Kebiasaan
c. Traktat
d. Yurisprodensi
e. Doktrin

2. Hukum Menurut Bentuknya


a. Hukum Tertulis
Yaitu Hukum yang dicantumkan dalam berbagai peraturan perundang-
undangan dalam bentuk tertulis
b. Hukum Tidak Tertulis :
Hukum yang masih hidup dan berkembang dimasyarakat diyakini dan
ditaati oleh masyarakat.

Hukum menurut tempat berlakunya :


 Hukum Nasional : Hukum yang berlaku dalam suatu Negara
 Hukum Internasional : Hukum yang berlaku bagi negara-negara dalam
masyarakat
Internasional
 Hukum Gereja : Hukum yang berlaku bagi jemaat gerja.
 Hukum Asing : Hukum yang berlaku di negara lain.

Ius Constitutum / Hukum Positif :


Hukum yang berlaku sekarang atau saat ini pada masyarakat tertentu dalam suatu
daerah tertentu
Contoh : KUHP, KUHAP, UUD 1945, Undang-undang dsb

Ius Constituendum / Hukum Negatif :


Hukum yang diharapkan berlaku dimasa yang akan datang
Contoh : RUU ( Rancangan Undang-Undang )

Hukum Alam / Hukum antar waktu :


Hukum yang berlaku dimana-mana dalam segala waktu dan untuk segala bangsa
didunia
Contoh : Bencana Alam Banjir, Gempa Bumi, Tanah longsor, Sunami dsb

Menurut cara mempertahankan Hukum :


Hukum Materiil
Contoh : KUH Pidana, KUH Perdata dan KUH Dagang )

Hukum Formal
Pidana Formal dan Perdata Formal

Hukum Menurut Sifatnya :


a. Memaksa ( Imperative )
Hukum dalam keadaan bagaimanapun harus mempunyai paksaan Mutlak
b. Hukum Mengatur
Hukum dapat dikesampingkan apabila pihak-pihak yang bersangkutan telah
membuat peraturan dalam suatu perjanjian

Hukum Menurut Isinya :


Hukum Privat /Perdata
Contoh : Hukum Pribadi, Hukum Kekayaan, Hukum Waris )

Hukum Publik
Contoh : HTN, HAN, Hukum Pidana, Hukum Acara, Hukum Internasional
Hukum Menurut Wujudnya :
 Hukum Obyektif :
Yaitu Hukum suatu Negara yang berlaku umum dan tidak mengenai orang
atau golongan tertentu

 Hukum Subyektif :
Yaitu Hukum yang timbul dari hukum obyektif dan berlaku terhadap seorang
tertentu atau lebih. Hukum subyektif disebut juga hak

Dasar Hukum Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia menurut UUD


NRI Tahun 1945
 Pasal 24 Ayat 1 ( kekuasaan kehakiman merupakan.............)
 Pasal 27 Ayat 1 ( segala warga negara bersama keduduk......)
 Pasal 28 D Ayat 1 ( setiap orang berhak atas pengakuan........)
 Pasal 30 Ayat 4 ( Kepolisian negara RI sebagai alat negara.....)

Tujuan Pembelajaran :
4. Menganalisis Peran dan Fungsi Penegakan Hukum dalam Perlindungan dan
Penagakan Hukum
5. Menganalisis dinamika pelanggaran Hukum

PERAN PENEGAK HUKUM DALAM MENJAMIN KEADILAN DAN KEDAMAIAN

APARAT PENEGAK HUKUM


1. PENYIDIK ( Kepolisian )
Yaitu : Pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Pegawai Negeri
Sipil tertentu yang diberikan wewenang khusus oleh UU.
( Pasal 6 KUHAP ) dan Pasal 7 Ayat ( 1 ) KUHAP

2. Penuntut Umum
Yaitu Jaksa yang diberi wewenang oleh UU untuk bertindak sebagai Penuntut
Umum serta melaksanakan putusan pengadilan yang telah memeroleh
keputusan tatap
3. Hakim
Adalah Pejabat peradilan negara yang diberi kewenangan oleh untuk
mengadili.

Tugas Hakim
1. Dalam Bidang manajemen peradilan
2. Dalam Bidang Perdata
3. Dalam Bidang Pidana

4. Penasehat Hukum / Advokat


Adalah seorang yang memenuhi syarat yang ditentukan oleh UU untuk
memberikan bantuan hukum.

LEMBAGA YANG BERPERAN DALAM PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN


HUKUM

1.Peradilan Umum
Adalah lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung yang menjalankan
kekuasaan kehakiman bagi rakyat Pencari keadilan

2. Peradilan agama
Adalah lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung yang menjalankan
kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang beragama islam
mengenai perkara perdata tertentu yang diatur dalam UU

3. Peradilan Militer
Adalah lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung yang
menlaksanakan kekuasaan kehakiman mengenai kejahatan-kejahatan yang
berkaitan tindak pidana Militer terdiri dari :
Pengadilan Militer Utama, Pengadilan Militer Tinggi, Pengadilan Militer , dan
Pengadilan Militer Pertempuran.

4. Peradilan Tata Usaha Negara


Adalah lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung yang menjalankan
kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan terhadap sengketa Tata
Usaha Negara.

Lembaga Kehakiman Terdiri dari :


1. Mahkamah Agung ( MA )
2. Mahkamah Konstitusi ( MK )
3. Komisi Yudisial ( KY )
4. Komnasham

DINAMIKA PELANGGARAN HUKUM


Pelanggaran Hukum disebabkan oleh :
a. Pelanggaran Hukum oleh pelaku pelanggaran sudah dianggap hal biasa
b. Hukum yang berlaku sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan kehidupan
Macam – Macam Sanksi atas Pelanggaran Hukum
a. Tegas
Yaitu adanya ketentuan yang telah dibuat secara matrial. Misal dalam Hukum
Pidana mengenai sanksi diatur dalam pasal 10 KUHP, dalam pasal tersebut
ditegaskan :
1. Humumam Pokok, yang terdiri atas :
a. Hukuman Mati
b. Hukuman Penjara yang terdiri atas Hukuman seumur hidup dan
Hukuman sementara waktu ( setinggi tingginya 20 tahun dan sekurang-
kurangnya 1 tahun )

2. Hukuman Tambahan terdiri atas


a. Pencabutan hak-hak tertentu
b. Perampasan ( Penyitaan )
c. Pengumuman Keputusan Hakim

b. Nyata
Yaitu adanya aturan yang secara material telah ditetapkan kadar hukum
berdasarkan perbuatan yang dilanggarnya.

Contoh :
Pasal 338 KUHP, menyebutkan “ Barangsiapa sengaja
merampas nyawa orang lain karena pembunuhan,
diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas
tahun”

Partisipasi Masyarakat dalam Perlindungan dan Penegakan Hukum


Ciri-ciri seseorang yang berperilaku sesuai dengan hukum :
 Disenangi oleh masyarakat pada umumnya.
 Tidak menimbulkan kerugian pada diri sendiri dan orang lain
 Tidak menyinggung perasaan orang lain
 Menciptakan keselarasan
 Mencerminkan sikap sadar hukum

PRAKTIK PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM DALAM KEHIDUPAN


MASYARAKAT
 Hukum bertujuan menjamin adanya kepastian hukum di masyarakat
Dalam hukum harus bersendi pada keadilan, Yaitu asas-asas keadilan
masyarakat

 Perlindungan dan Penegakan hukum untuk menjami keadilan dan kedamian

 Akibat tidak adanya Perlindungan dan Penegakan hukum akan berakibat :


a. Ketidak percayaan masyarakat pada hukum
b. Penyelesaian konflik dengan kekerasan
c. Pemanfaatan inkonsistensi Penegakan hukum untuk kepentingan
pribadi
d. Penggunaan tekanan asing dalam proses peradilan

Anda mungkin juga menyukai