PEMBELAJARAN PKN di SD
(PDGK4201)
TUTOR : ZENITHA KURNIA PUTRI, S.I.Kom., M.I.Kom.
OLEH :
NAMA : SITI NURUL YUNIZAR RAHMAWATI
NIM : 858835658
Konsepsi Negara hukum yang dikemukakan oleh F.J. Stahl adalah Negara
Kesejahteraan atau Welvaarstaat (Belanda), Sosial service State (Inggris),
mengatakan sebagai elemen Negara hukum aantara lain :
1. adanya jaminan/ hak dasar manusia
2. adanya pembagian kekuasaan
3. pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan hukum
4. adanya peradilan administrasi Negara
Sementara A.V. Dicey yang menganut sistem Anglo Saxon, yaitu “the role of
low” konsep Negara hukum menuruntnya ada 3 unsur penting:
1. Supremacy of low
2. Equality before the low
3. Human rights.
KEGIATAN BELAJAR 2 : PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA
Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat berbagai macam kaidah/ norma yang mengatur
kehidupannya. Berkenaan dengan kaidah-kaidah/ norma kita mengenal berbagai
kaidah/ norma meliputi: norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, norma
adat, dan norma hukum.
1. Norma agama bertujuan untuk mencapai suatu kehidupan yang beriman.
2. Norma kesusilaan bertujuan agar manusia hidup berakhlak atau mempunyai hati
nurani.
3. Norma kesopanan bertujuan agar pergaulan hidup berlangsung dengan
menyenangkan.
4. Norma adat merupakan sekumpulan peraturan hidup yang tumbuh dan
berkembang pada suatu masyarakat.
5. Norma hukum bertujuan untuk mencapai kedamaian dalam pergaulan hidup.
Sumber hukum dapat kita golongkan kedalam klasifikasi berikut:
1. Hukum undang-undang
2. Hukum persetujuan
3. Hukum traktat(perjanjian antar negara)
4. Hukum kebiasaan dan hukum adat
5. Hukum yurisprudensi.
Pasal 10 KUHP menyebutkan Hukuman-hukuman itu adalah sebagi berikut
1. Hukuman-hukuman pokok
a. Hukuman mati
b. Hukuman penjara
c. Hukuman kurungan
d. Hukumandenda
2. Hukuman-hukuman tambahan
a. Pencabutan dari hak-hak tertentu
b. Pensitaan dari benda-benda tertentu
c. Pengumuman dari putusan hakim
Untuk menjalankan hukuman sebagaimana mestinya maka dibentuk lembaga penegak
hukum (law inforces), yaitu
1. Kepolisian
Kepolisian Negara ialah alat penegak hukum yang terutama berfungsi memelihara
keamanan di dalam negeri.
2. Kejaksaan
Kejaksaan adalah lembaga pemerintahan yang melaksakan kekuasaan Negara
dibidang penuntutan.
Berdasarkan pasal 3 UU No.5 Tahun 1991 tentang Kejaksaan Republik Indonesia
pelaksanaan kekuasaan Negara dibidang penuntutang diselenggrakan oleh:
a. Kejaksaan Negeri
b. Kejaksaan Tinggi
c. Kejaksaan Agung
Kejaksaan mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. melakukan penuntutan dalam perkara pidana
b. melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan
c. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan lepas syarat
melengkapi berkas perkara dan dapat melakukan pemeriksaan tambahan
sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dikoordinasikan dengan penyidik.
3. Kehakiman
Kehakiman merupakan suatu lembaga yang diberi kekusaan untuk mengadili.
Pokok-pokok kekuasaan kehakiman ditegaskan kekuasaan kehakiman
dilaksanakan oleh badan pengadilan dalam 4 lingkungan, yaittu:
a. Peradilan Agama : perkawinan, kewarisan, wasiat dan hibah, wakaf dan
sodaqoh.
b. Peradilan militer
Bertugas memeriksa dan memutuskan perkarta pidana terhadap kejahatan /
pelanggaran.
c. Peradilan tata usaha
Bertugas untuk mengadili perkara atas perbuatan melawan hukum yang
dilakukan oleh pegawai tata usaha Negara.
d. Peradilan umum
Adalah salah satu pelaksanaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan.
Berberapa tingkat atau badan pengadilan untuk menyelesaikan perkara-perkara
yang termasuk wewenang Peradilan umum, yaitu:
Pengadilan Negeri (satu daerah kota/ kabupaten)
Pengadilan Tinggi : pengadilan banding yang mengadili lagi pada tingkat
kedua(tingkat banding) suatu perkara perdata/ pidana yang telah diputuskan
pengadilan negeri
Pengadilan Tingkat Kasai (MA) : badan pengadilan tertinggi yang
berkedudukan di Ibu kota Negara RI.
Penasihat Hukum : pihak/ orang yang memberikan bantuan hukum.