Anda di halaman 1dari 3

o Pengertian hukum :

1. Hugo de Groot : Peraturan tentang perbuatan moral yang menjamin keadilan


2. Van Vollenhoven : Suatu gejala dalam pergaulan hidup yang bergolak terus-menerus dalam
keadaan bentur
3. Aristoteles : Rangkaian peraturan yang mengikat baik rakyat maupun penguasa
4. Leon Duguit : Aturan tingkah laku para anggota masyarakat
5. Samidjo : Peraturan memaksa
6. S.M. Amin : Kumpulan peraturan terdiri dari norma dan sanksi
7. J.C.T. Simorangkir & Woerjono Sastropranoto : Peraturan memaksa yang menentukan
tingkah laku manusia dibuat oleh badan resmi

o Ciri hukum : 1. Adanya perintah/larangan, 2. Memaksa & mengikat

o Unsur hukum :
1. Peraturan tentang tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup
2. Peraturan dibentuk oleh badan resmi
3. Peraturan bersifat memaksa
4. Sanksi tegas dan nyata

o Penggolongan hukum :
1. Sumbernya
1. Hukum UU : Hukum yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan. Co : KUHP
2. Hukum adat & kebiasaan : Hukum yang diambil dari peraturan adat & kebiasaa. Co :
Hukum adat minangkabau
3. Hukum Yurisprudensi : Hukum yang terbentuk dari putusan pengadilan
4. Hukum traktat : Hukum yang ditetapkan oleh negara peserta perjanjian internasional. Co :
Hukum batas negara
5. Hukum doktrin : Hukum yang berasal dari pendapat para ahli hukum
2. Bentuknya
1. Hukum tertulis : Hukum yang dapat ditemui dalam bentuk tertulis. Co : KUHP, KUHD
2. Hukum tidak tertulis : Hukum yang masih dalam keyakinan & kenyataan di dalam
masyarakat. Co : Hukum adat
3. Isinya
1. Hukum publik : Hukum yang mengatur hubungan antara warga negara dan menyangkut
kepentingan umum/publik. Co : Hukum pidana
2. Hukum privat : Hukum yang mengatur hubungan antar individu dan bersifat pribadi. Co :
Hukum perdata
4. Tempat berlakunya
1. Hukum nasional : Hukum yang berlaku dalam suatu negara. Co : Hukum Indonesia
2. Hukum internasional : Hukum yang mengatur hubungan antara 2 negara/lebih. Co : Hukum
perang
3. Hukum asing : Hukum yang berlaku dalam negara lain. Co : Hukum Australia
4. Hukum gereja : Kaidah yang ditetapkan gereja untuk para anggotanya. Co : Hukum gereja
vatikan Roma
5. Masa berlakunya
1. Hukum positif (Ius Constitutum) : Hukum yang berlaku saat ini
2. Hukum yang akan datang (Ius Constituendum) : Hukum yang dicita-citakan, direncanakan
akan berlaku pada masa yang akan datang. Co : RUU
3. Hukum universal : Hukum yang berlaku tanpa mengenal batas ruang dan waktu. Berlaku
sepanjang masa, di manapun, dan terhadap siapapun. Co : Piagam PBB tentang DUHAM
6. Cara mempertahankannya
1. Hukum material : Hukum yang mengatur tentang isi hubungan antarsesama anggota
masyarakat, antaranggota masyarakat dengan penguasa negara, antar masyarakat dengan
penguasa negara.
2. Hukum formal : Hukum yang mengatur bagaimana cara penguasa mempertahankan dan
menegakan serta melaksanakan kaidah-kaidah hukum material dan bagaimana cara
menuntutnya apabila hak seseorang telah dilanggar oleh orang lain. Co : Hukum acara
peradilan tata usaha negara
7. Sifatnya
1. Kaidah hukum yang memaksa
2. Kaidah hukum yang mengatur/melengkapi

o Perbedaan hukum privat dan hukum publik


Hukum Privat Hukum Publik
7. Mengutamakan pengaturan
1. Mengutamakan kepentingan individu kepentingan umum
2. Mengatur hal ihwal (mendasar) yang 8. Mengatur hal ihwal yang bersifat
bersifat khusu umum
3. Dipertahankan oleh individu 9. Dipertahankan oleh negara melalui
4. Asas perdamaian diutamakan dan jaksa
diupayaka oleh hakim 10. Tidak mengenal asas perdamaian
5. Gugatan dari pihak penggugat dapat 11. Gugatan tidak dapat dicabut kembali
ditarik kembali setiap saat 12. Sanksinya umum : macam
6. Sanksinya berbentuk perdata : macam hukumannya adalah hukuman mati,
hukumannya berupa denda/hukuman penjara, kurungan, denda, dan
kurungan sebagai pengganti denda hukuman tambahan
o Dalam hukum positif di Indonesia, berlaku tata hukum sebagai berikut :
1. Hukum tata negara (HTN) : Ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang organisasi untuk
mencapai tujuannya dalam kemasyarakatan
2. Hukum administrasi negara : Ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang pengelolaan
administrasi yang bertujuan untuk mengetahui cara tingkah lau negara dan alat-alat perlengkapan
negara
3. Hukum perdata : Mengatur kepentingan perseorangan
4. Hukum pidana : Mengatur kepentingan umum
5. Hukum acara atau hukum formal : Mengatur cara menjalankan peraturan hukum material.
Terbagi atas :
o Hukum acara pidana : Pelaksanaan hukum pidana material
o Hukum acara perdata : Menjalankan peraturan hukum perdata material

o Lembaga peradilan di Indonesia :


1. Pengadilan umum : Memeriksa dan memutus perkata tingkat pertama dari segala perkara
perdata dan pidana sipil untuk semua golongan penduduk
2. Pengadilan agama : Memeriksa dan memutus perkara-perkara yang timbul diantara umat islam.
Co : Nikah, rujuk, talak
3. Pengadilan militer : Khusu mengadili bidang pidana bagi anggota TNI dan POLRI, dan yang
dapat dipersamakan dengan TNI dan POLRI
4. Pengadilan tata usaha negara : Memeriksa dan memutus semua sengketa tata usaha negara

o Alat kelengkapan peradilan :


1. Hakim : Bertugas menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila dengan jalan
menafsirkan hukum
2. Jaksa : Lembaga pemerintahan yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan serta
kewenangan lain berdasarkan undang-undang
3. Polisi : Lembaga negara yang berperan sebagai pemelihara kamtibnas, penegak hukum,
pelindung serta pengayom dan pelayan masyarakat

o Tingkatan, peranan, dan fungsi lembaga peradilan


1. Pengadilan tingkat pertama (Pengadilan negeri) : Dibentuk oleh menteri kehakiman dengan
persetujuan MA yang mempunyai kekuasaan hukum pengadilan meliputi 1 kabupaten/kota.
Wewenangnya memeriksa dan memutus :
o Sah/tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian, penyidikan, atau penghentian tuntutan
o Ganti kerugian dan/atau rehabilitasi bagi seseorang yang perkaranya dihentikan pada tingkat
penyidikan/penuntutan
2. Pengadilan tingkat kedua (Pengadilan tinggi) : Dibentuk dengan UU, daerahnya meliputi 1
provinsi. Fungsinya :
o Pimpinan pengadilan negeri dalam daerahnya
o Pengawas jalannya peradilan dalam daerahnya
o Mengawasi dan meneliti perbuatan hakim pengadilan negeri dalam daerahnya
3. Mahkamah Agung : Pemegang pengadilan negara tertinggi, berkedudukan di ibu kota RI.
Fungsi :
o Puncak semua peradilan dan sebagai pengadilan tertinggi
o Melakukan pengawasan tertinggi
o Mengawasi perbuatan hakim

o Ciri-ciri korupsi :
1. Pengkhianatan terhadapa kepercayaan
2. Penipuan terhadap badan pemerintah, lembaga swasta atau masyarakat umum
3. Melalaikan kepentingan umum
4. Dilakukan dengan rahasia
5. Lebih dari 1 orang/pihak

o Bentuk-bentuk korupsi :
1. Korupsi jalan pintas : Korupsi dalam hal penggelapan uang negara, perantara ekonomi/politik,
sektor ekonomi membayar keuntungan untuk kepentingan politik
2. Korupsi upeti : Bentuk korupsi yang dimungkinkan karena jabatan strategis, mendapatkan
persentasi, upaya untuk mark up
3. Korupsi kontrak : Korupsi yang tidak bisa dilepaskan dari upaya untuk mendapatkan
proyek/pasar, usaha untuk mendapatkan fasilitas pemerintah
4. Korupsi pemerasan : Korupsi yang sangat terkait dengan jaminan keamanan dan urusan-urusan
gejolak internal dan eksternal, pencantuman nama perwira tinggi militer dalam dewan komisaris
perusahaan, penggunaan jasa keamanan pada perusahaan multinasional, bahkan pemeraan
langsung terhadap perusahaan dengan alasan keamanan

o Macam-macam gerakan & organisasi anti korupsi :


1. GEMPITA (Gerakan Masyarakat Peduli Harta Negara)
2. OAK (Organisasi Anti Korupsi)
3. ICW (Indonesian Corruption Watch)
4. SoRAK (Solidaritas Gerakan Anti Korupsi)
5. SAMAK (Solidaritas Masyarakat Anti Korupsi)
6. DLL

o Ketidakberdayaan lembaga anti korupsi melaksanakan fungsi dan perannya dipengaruhi :


1. Tidak mempunyai wewenang memeriksa instansi pemerintah
2. Memiliki keterbatasan dalam kualitas SDM
3. Keterbatsan dalam mencari sumber dana
4. Kurang mendapat dukungan dari masyarakat

Anda mungkin juga menyukai