Anda di halaman 1dari 5

Nama : Syaden Trinaje

Notar : 2002354
Kelas : Mtj 1.8
Makul : Perundang-undangan dan sistem pemerintahan

Tugas Ringkasan 2

Peta Konsep

DESKRIPSI

RINGKASAN PENGERTIAN HUKUM, TUJUAN HUKUM, DAN PENGGOLONGAN HUKUM


A. Pengertian Hukum

Pengertian hukum (law) adalah sistem pengendalian kehidupan masyarakat yang terdiri
atas aturan adat, undang-undang, peraturan-peraturan, dan norma tingkah laku yang
dibuat, disahkan dan dilaksanakan oleh orang-orang yang berwenang dalam masyarakat
yang bersangkutan. Sedangkan hukum adat adalah hukum yang tidak tertulis yang
berlaku dalam masyarakat tertentu, yang dapat pula digunakan oleh para penguasa
pengadilan dalam mengambil keputusan.

B. Tujuan Hukum
1. Mencapai ketertiban, keamanan, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
2. Mengatur pergaulan hidup manusia secara damai dan adil.
3. Menjaga kepentingan tiap-tiap manusia agar tidak diganggu.
4. Menjaga supaya manusia diperlukan sebagai manusia.

Tujuan hukum secara umum adalah memberikan perlindungan kepada kepentingan


individu dan ataupun masyarakat secara seimbang agar terwujud kehidupan yang
tenteram dan damai serta adil dalam upaya memanusiakan manusia.

C. Penggolongan Hukum

a. Pengolongan Hukum Menurut Sumbernya


1) Undang-undang, yaitu hukum yang tercantum dalam peraturan perundang-
undangan.
2) Kebiasaan, yaitu hukum yang terletak di dalam peraturan-peraturan kebiasaan
(adat).
3) Traktat, yaitu hukum yang ditetapkan oleh negara-negara di dalam suatu
perjanjian antarnegara. Perjanjian ini biasanya meliputi bidang-bidang politik dan
ekonomi.
4) Yurisprudensi, yaitu hukum yang terbentuk karena putusan hakim. Keputusan
hakim kemudian dijadikan rujukan oleh hakim pada selanjutnya untuk
memutuskan sesuatu perkara.
5) Hukum ilmu, yaitu hukum yang pada dasarnya berupa ilmu hukum yang terdapat
dalam pandangan para ahli hukum yang terkenal dan sangat berpengaruh.

b. Penggolongan Hukum Menurut Bentuknya

Berdasarkan terbentuknya, hukum dapat dibedakan menjadi hukum tertulis dan tidak
tertulis. Berikut penjelasannya.

1. Hukum tertulis

Hukum tertulis adalah hukum yang dicantumkan dalam berbagai peraturan perundang-
undangan. Contoh: Hukum pidana dituliskan pada KUH Pidana, hukum perdata
dicantumkan pada KUH Perdata

2
2. Hukum tidak Tertulis

Hukum tidak tertulis adalah hukum yang masih hidup dalam keyakinan masyarakat
tertapi tidak tertulis (disebut hukum kebiasaan). Hukum tidak tertulis tidak termaktub
dalam suatu dokumen tetapi diyakini dan ditaati oleh suatu masyarakat tertentu. Dalam
praktik kenegaraan, hukum tidak tertulis disebut konvensi. Contoh: Pidato presiden
setiap tanggal 16 Agutus di depan DPR.

c. Pengolongan Hukum Menurut WAKTU

Hukum berdasarkan waKtu berlakunya disebut sebagai hukum duniawi. Berdasarkan


waktu berlakunya, hukum dapat dibedakan menjadi sebagai berikut.

1. Ius Constitutum (Hukum positif), yaitu hukum yang berlaku sekarang bagi suatu
masyarakat tertentu dalam suatu daerah tertentu. Contohnya hukum positif, yaitu UUD
1945.

2. Ius Constituendum, yaitu hukum yang diharapkan dapat berlaku di masa yang akan
datang (hukum yang dicita-citakan). Contohnya Aturan Peralihan Pasal 1 UUD 1945. 3.
Ius Naturalel Hukum Asasi (Hukum alami), yaitu hukum yang berlaku di masa-masa
dalam segala waktu dan untuk segala bangsa di dunia. Hukum ini tidak mengenal batas
waktu, tetapi berlaku untuk selama-lamanya (abadi) terhadap siapapun juga di seluruh
tempat. Contoh hukum asasi ini, yaitu keadilan.

d. Pengolongan Hukum Menurut TEMPAT BERLAKUNYA

Berdasarkan tempat berlakunya, hukum dapat dibedakan menjadi hukum nasional,


internasional, dan hukum asing. Berikut penjelasannya.

1. Hukum nasional, yaitu hukum yang berlaku dalam suatunegara.


2. Hukum internasional, yaitu hukum yang mengatur hubungan hukum dalam dunia
internasional.
3. Hukum asing, yaitu hukum yang berlaku di negara lain.
4. Penggolongan Hukum Berdasarkan Cara Mempertahankannya.

Hukum menurut cara mempertahankannya dibagi menjadi hukum material dan hukum
formal.

1. Hukum material

Hukum material adalah hukum yang memuat peraturan-peraturan yang mengatur


kepentingan-kepentingan dan hubungan-hubungan yang berwujud perintah-perintah dan
larangan-larangan.

3
2. Hukum formal

Hukum formal atau disebut dengan hukum proses atas hukum acara adalah hukum yang
memuat peraturan-peraturan yang mengatura bagaimana cara-cara melaksanakan dan
mempertahankan hukum material atau peraturan-peraturan yang mengatur bagaimana
cara-caranya mengajukan sesuatu perkara ke muka pengadilan dan bagaimana cara-
caranya hakim memberi putusan. Contoh hukum formal, yaitu sebagai berikut, Hukum
acara pidana, Hukum acara perdata, Hukum acara peradilan tata usaha negara.

e. Penggolongan Hukum Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan sifatnya hukum dapat dibedakan menjadi hukum yang memaksa dan
hukum yang mengatur sebagai berikut.

1. Hukum yang memaksa

Hukum yang memaksa adalah hukum yang dalam keadaan bagaimana pun juga harus
dan mempunyai paksaan mutlak. Misalnya dalam perkara pidana, seorang pencuri
tertangkap karena sedang membongkar jendela rumah orang tuanya pada malam hari.
Kemudian diproses untuk diajukan ke pengadilan, lalu diputus perkaranya. Walaupun
orang tuanya tidak mempermasalahkan anaknya mencuri bahkan tidak perlu diajukan ke
pengadilan, tetapi hukum mewajibkan perkara tersebut harus diproses sebagai bentuk
pertanggungjawaban pelaku terhadap perilaku yang diperbuatnya.

2. Hukum yang mengatur

Hukum yang mengatur disebut juga dengan hukum pelengkap. Hukum yang mengatur
adalah hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak-pihak yang bersangkutan telah
membuat peraturan sendiri dalam suatu perjanjian. Biasanya dilakukan dalam perkara-
perkara perdata.

f. Penggolongan Hukum Berdasarkan Wujudnya

Berdasarkan wujudnya, hukum dapat dibedakan menjadi hukum objektif dan subjektif
sebagai berikut.

1. Hukum objektif

Hukum objektif adalah hukum dalam suatu negara yang berlaku umum dan tidak
mengenal orang atau golongan tertentu. Hukum ini hanya menyebutkan peraturan
hukum saja yang mengatur hubungan hukum antara dua orang atau lebih.

2. Hukum subjektif

4
Hukum Subyektif adalah hukum yang timbul dari hukum objektif dan berlaku terhadap
seorang tertentu atau lebih. Hukum subjektif disebut juga hak.

g. Penggolongan Hukum Berdasarkan Isinya

1. Hukum privat

Hukum prifat adalah hukum yang mengatur hubungan antara orang yang satu dengan
orang yang lain, dengan menitikberatkan kepada kepentingan perorangan. Adapun yang
termasuk dalam hukum privat adalah hukum perdata, yaitu hukum yang mengatur
hubungan antarperorangan dengan menitikberatkan pada kepentingan perorangan
(antara mereka yang berperkara). Hukum privat antara lain sebagai berikut.

2. Hukum publik (hukum negara)

Hukum publik adalah hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan alat-alat
perlengkapan atau hubungan antara negara dengan perorangan (warga negara). Hukum
publik mencakup antara lain sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai