Disusun untuk Mata Kuliah Pemerintahan Desa yang di ampu oleh Irma
Fitriana,S.IP,M.Si
Disusun Oleh :
ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016
1
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 12
4.2 Saran ............................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
2
BAB I
PENDAHULUAN
Desa adalah pelopor sistem demokrasi yang otonom dan berdaulat penuh.
Sejak lama, desa telah memiliki sistem dan mekanisme pemerintahan serta norma
social, nilai dan adat masing-masing yang beragam. Dengan adanya hal itu Negara
Kesatuan Republik Indonesia tetap memberikan pengakuan dan jaminan terhadap
keberadaan kesatuan masyarakat hukum dan kesatuan masyarakat hukum adat beserta
hak tradisionalnya, melalui adanya peraturan mengenai otonomi desa. Otonomi yang
dimiliki berbeda dengan otonomi yang dimiliki oleh daerah propinsi maupun daerah
kabupaten dan daerah kota. Otonomi yang dimiliki oleh desa adalah berdasarkan asal-
usul dan adat istiadatnya, bukan berdasarkan penyerahan wewenang dari
pemerintah.Namun sayang sampai saat ini pembangunan ditingkat desa cenderung
kurang mendapat perhatian, tanggapan dan respon khusus oleh pemerintah.
Desa Sumberejo Kota Batu yang menjadi Daerah Otonom sejak tanggal 17
Oktober 2001 merupakan kajian yang menarik dalam hal ini terkait dengan
pengelolaan penyediaan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang layak dan
memadai. Dengan memperhitungkan status Daerah otonom baru tersebut menarik
3
untuk dikaji lebih dalam terkait sarana dan sumber daya manusia yang sedikit banyak
mempengaruhi pelaksanaan penyediaan pendidikan dan kesehatan di Desa Sumberejo
Kota Batu tersebut. Sebab Sumber daya manusia (dalam hal ini dalah perangkat desa
dan tenaga pendidikan dan kesehatan) merupakan elemen vital yang harus
diberdayakan. untuk itu penyusun mengambil judul laporan yang berjudul “Pengaruh
Kualitas Sumber Daya Manusia terhadap Pengembangan Pendidikan dan Kesehatan
di Desa Sumberjo Kota Batu”
4
BAB II
PENDEKATAN KONSEPTUAL
“Yang dimaksud dengan kesehatan dalam undang-undag ini ialah yang meliputi
kesehatan, badan, rohani (mental) dan social, dan bukan hanya keadaan yang bebas
dari penyakit, cacat dan kelemahan.”2 (Entjang, 2000)
1
Soekidjo Notoatmodjo, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta, Rineka Cipta, 2007. Hal: 3
2
Indan Entjang, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Bandung, IKAPI, 2000, Hal: 3
5
No UU Aspek
1 UU No 9 Tahun Aspek Kesehatan meliputi: 1) badan, 2)
rohani (mental) 3) social, dan bukan hanya
keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan
kelemahan
UU No 23 Tahun 1992 Aspek Kesehatan meliputi: 1) sejahtera badan
2) jiwa 3) social yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara social dan
ekonomi.
1. Kesehatan Fisik, terwujud apabila seseorang tidak merasa sakit dan secara klinis
tidak sakit. semua organ tubuh normal dan berfungsi normal atau tidak ada
gangguan fungsi tubuh.
2. Kesehatan Mental (jiwa) mencakup tiga komponen, yakni; pikiran, emosional
dan spiritual.
a. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir seseorang yakni mampu berpikir
logis (masuk akal) atau berpikir secara runtut.
b. Emosional yang sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk
mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, khawatir, sedih dan
sebagainya.
c. Spiritual yang sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan
rasa syukur, pujian atau penyembahan terhadap sang pencipta alam dan
seisinya (Allah Yang Maha Kuasa). secara mudah spiritual yang sehat itu
dapat dilihat dari praktik keagamaan atau kepercayaan serta perbuatan baik
yang sesuai dengan norma-norma masyarakat.
3. Kesehatan Sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang
lain secara baik, atau mampu berinteraksi dengan orang atau kelompok lain tanpa
membeda-bedakan ras, suku, agama atau kepercayaan, status social, ekonomi
politik, dan sebagainya, saling menghargai dan toleransi.
4. Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat dari produktivitas seseorang (dewasa)
dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat
menyokong hidupnya atau keluarganya secara finansial. bagi anak, remaja, dan
usila dengan sendirinya batasan ini tidak berlaku. bagi mereka, produktif disini
diartikan mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti,
6
misalnya sekolah atau kuliah bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan pelayanan
atau keagamaan bagi para usila. (Notoatmodjo, 2007)3
3
Op.cit. Hal 87
4
I. B. Tjitarsa, Pendidikan Kesehata.. Bandung: ITB dan Universitas Udayana. Trans. 1992
5
Op. Cit Hal. 207
7
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan
Dikutip dari Entjang 2000 ada tiga factor yang mempengaruhi kesehatan
seseorang yaitu:
Sebagaimana disebutkan oleh Ida Bagus 1992 bahwa Kesehatan adalah satu
bagian penting dari pembangunan secara menyeluruh. Maka diperlukan
pengkondisian faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan seperti halnya factor
social, budaya, ekonomi, biologi dan lingkungan hal itu diupayakan untuk menunjang
pelaksanaan proses pembangunan kesehatan. Pengembangan sumber daya manusia
dalam hal ini adalah petugas Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa, dan sebagainya
perlu untuk segera diberdayakan untuk mendukung proses pengembangan kesehatan
yang lebih dinamis dan luas dan layak.
6
Op.Cit . Hal 20-25
7
Notoamidjojo, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilku. Jakarta: Rineka Cipta. 2007 halaman 107
8
“Hak-Hak kesehatan setiap anggota masyarakat ialah hak untuk dilindungi dan
dipeliharanya kesehatan mereka sendiri oleh mereka sendiri, tanpa tergantung kepada
pihak lain baik pemerintah maupun organisasi masyarakat yang lain.”8
“kualitas sumber daya manusia selain ditentukan oleh kesehatan juga ditentukan oleh
pendidikan. Meskipun kesehatan telah mendapat perhatian dalam decade belakangan
ini, dibanyak Negara sedang berekembang, seperti indodnesia salah satu strateegi
yang lama diterapkan dalam peningkatan sumber daya manusia adalah peningkatan
pendidikan. karena pendidikan tidak hanya dipandang dapat menambah
penegetahuan tetapi dapat juga meningkatkan ketrampilan ( keahlian) tenaga kerja
yang apada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas.”9
8
Ibid. Halaman 108
9
Arista,Agustiana"Pengembangan kualitas sumber daya manusia pada rumah sakit umum daerah DR.
Moewardi,(Online) https://core.ac.uk/download/files/478/12351163.pdf Tugas akhir Program Diploma
III Manejemen Administrasi, FISIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarat,2009, diakses pada tanggal 3
Mei 2016
9
Dari pernyataan Effendi tersebut dapat dikatakan semakin tinggi pendidikan ,
semakin tinggi tingkat pendidikannya maka akan semakin berkualitas sumber daya
manusia. disini dapat diketahui bahwa sumber daya amnusi yang berkualitas adalah
sumber daya manusia yang berpendidikan dan cerdas, semakin tinggi tingkat
pendidikannya maka semakin berkualitas.
2.5 Pendidikan
Sesuai Pembukaan UUD 1945 Alinea ke-4 salah satu tujuan bangsa Indonesia
adalah Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. Dalam hal ini mencerdaskan kehidupan
bangsa harus diartikan secara mendalam dan menyeluruh. Artinya bahwa pendidikan
seharusnya tidak hanya dijadikan sebuah alat untuk menaikkan derajat sosial ekonomi
saja, namun harus dapat menjadikan manusia sebagai manusia. Menjadikan manusia
sebagai manusia seutuhnya. Adapun pengertian pendidikan menurut UU No 20
Tahun 2003 adalah sebagai beikut:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara. “ (UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional )
10
Soelaman Joesoef, Konsep Dasar Pendidikan non formal. (Jakarta: Bumi Aksara. 1992) hal 50.
10
Sedangkan definisi pendidikan non formal menurut pendapat para pakar
pendidikan cukup bervariasi diantaranya adalah sebagai berikut:
“kualitas sumber daya manusia selain ditentukan oleh kesehatan juga ditentukan oleh
pendidikan. Meskipun kesehatan telah mendapat perhatian dalam decade belakangan
ini, dibanyak Negara sedang berekembang, seperti indodnesia salah satu strateegi
yang lama diterapkan dalam peningkatan sumber daya manusia adalah peningkatan
pendidikan. karena pendidikan tidak hanya dipandang dapat menambah
penegetahuan tetapi dapat juga meningkatkan ketrampilan ( keahlian) tenaga kerja
yang apada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas.”12
11
Soelaman Joesoef, Konsep Dasar Pendidikan non formal. (Jakarta: Bumi Aksara. 1992) hal 50.
12
Arista,Agustiana"Pengembangan kualitas sumber daya manusia pada rumah sakit umum daerah
DR. Moewardi,(Online) https://core.ac.uk/download/files/478/12351163.pdf Tugas akhir Program
Diploma III Manejemen Administrasi, FISIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarat,2009, diakses pada
tanggal 3 Mei 2016
11
Dari pernyataan Effendi tersebut dapat dikatakan semakin tinggi pendidikan ,
semakin tinggi tingkat pendidikannya maka akan semakin berkualitas sumber daya
manusia. disini dapat diketahui bahwa sumber daya amnusi yang berkualitas adalah
sumber daya manusia yang berpendidikan dan cerdas, semakin tinggi tingkat
pendidikannya maka semakin berkualitas.
Adapun dari pakar lain mengutip dari Wtkins 1991;253 dalam Roesje Kalangi
mendefinisikan pengembangan sumber daya manusia sebagai berikut:
“The field of study capacity at the individual, group, and organizational level
organization, The organization needs to enhance individuals capacity to learn, to help
groups overcome barriers, and to help in creationa culture which promotes continuous
learning” 13
13
Penyusun mengakses dari
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=378694&val=7763&title=PENGEMBANGAN%2
0SUMBER%20DAYA%20MANUSIA%20DAN%20KINERJA%20APARAT%20SIPIL%20NEGARA%20DI%20K
ABUPATEN%20KEPULAUAN%20SANGIHE%20PROVINSI%20SULAWESI%20UTARA. Rabu 12 Mei 2016.
11:53
14
Ibid.
12
BAB III
PEMBAHASAN
Pendidikan dan kesehatan adalah dua unsur penting bagi manusia untuk
menjadi sejahtera dan mandiri. Sehat menopang tubuh untuk dapat aktif dan berkarya.
Dengan modal pendidikan manusia memiliki kemampuan untuk menciptakan masa
depan yang lebih baik. Tingkat pendidikan yang rendah dan kesehatan yang tak
memadai merupakan pokok permasalahan yang banyak ditemukan di keluarga-
keluarga miskim. oleh karenanya pengembangan pendidikan dan kesehatan sangat
penting untuk memotong rantai kemiskinan. Berbagai gagasan untuk mendorong
pengembangan pendidikan dan kesehatan terus dilakukan oleh pemerintah pusat,
daerah bahkan sampai ranah Desa. Salah satunya yakni Desa Sumberejo, kota
Batu.Kondisi pendidikan di desa Sumberejo dapat dikatakan sudah mencapai standart
pemenuhan pendidikan yang cukup baik. Jumlah Lembaga pendidikan di Desa
Sumberejo dapat dilihat dalam table sebagai berikut :
13
8 SDN SUMBEREJO 1 SRI MULYANA SUMBEREJO
9 SMA AL IZZAH NOOR HARIYANTO SUMBEREJO
10 SMP AL-IZZAH ALI IMRON SUMBEREJO
TABEL 2: Sarana pendidikan di Desa Sumberejo
Desa Sumberejo memiliki jumlah penduduk sebesar 7.627, hal ini dapat
dikatakan memiliki penduduk yang cukup padat. Namun padatnya penduduk akan
menimbulkan berbagai kesenjangan apabila tidak diimbangi dengan SDM yang
berkualitas, yakni salah satunya dalam aspek pendidikan. Rekapitulasi jumlah
penduduk menurut pendidikan akhir dapat dapat dilihat dari table sebgaai berikut :15
15
diambil dari data Rekapitulasi jumlah penduduk menurut pendidikan akhir desa
Sumberejo,Kecamatan Batu,Kota Batu tahun 2016
14
2 BELUM TAMAT SD 431 394 825
3 TAMAT SD 1508 1341 2849
4 SLTP/SEDERAJAT 619 682 1301
5 SLTA/SEDERAJAT 555 511 1.066
6 DIPLOMA 1/II 20 29 49
7 AKADEMI/DILOMA III/SARJANA MUDA 15 16 31
8 DIPLOMA IV/STRATA I 70 74 144
9 STRATA-II 5 4 9
Tabel 3: Persebaran Penduduk Menurut Pendidikan Terakhir
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa masih diperlukan upaya-upaya untuk
memperluas pendidikan dan menyamaratakan kesempatan penduduk utuk
memperoleh pendidikan. Tingkat penduduk yang belum atau tidak sekolah masih
cukup besar serta tingkat penduduk yang melanjutkan perguruan tinggi juga masih
relative sedikit, hal ini menjadi gambaran sempitnya pola pikir penduduk terhadap
pentingnya pemenuhan kualitas sumber daya manusia untuk menciptakan masa depan
yang lebih maju.
15
1. Posyandu Anak
2. Posyandu Lansia
3. Taman posyandu
4. Desa Siaga
5. Senam sehat
16
3.3 Kendala pengembangan pendidikan dan kesehatan di Desa
Sumberejo
“ Di tahun 2015 mengalami kendala dimana Desa Sumberejo diberi dana BAK (
dana pengganti dana desa) dari pemerintahan kota Batu nilainya sebesar 350 juta dan
masuk rekening 30 desember akhirnya sampaii akhir tahun sehingga program
APBdes 40% belum terlaksana waktu efektif oktober-desember baru bisa menyerap
dana.”16
Sumber daya manusia merupakan kekuatan daya pikir atau berkarya yang
masih tersimpan dalam dirinya yang perlu dibina dan digali serta dikembangkan
untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan kehidupan manusia.
16
Hasil wawancara dengan Pak Riyanto kepala desa Sumberejo pada tanggal 9 Mei 2016
17
pendidikan dan kesehatan merupakan indicator kualitas penduduk. semakin tinggi
tingkat pendidikan dan semakin tinggi taraf kesehatan peduduk, maka semakin tinggi
kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Kondisi pendidikan di desa sumberejo
masih memiliki kendala dengan dbuktinya angka tidak sekolah masih berjumlah
cukup besar yakni 1.353 dan masih banyak pula yang rata-rata tamat SD yakni
sebesar 2.849. Hal-hal yang mempengaruhi rendahnya pendidikan di desa Sumberejo
yakni sebagai berikut :
NO KETERANGAN LK PR LK+PR
1 Belum/tidak kerja 1.099 976 2.075
2 Mengurus rumah tangga 3 1.504 1.507
3 Pelajar/ mahasiswa 3 393 893
4 Pensiunan 12 13 25
5 PNS 35 25 60
6 Tentara nasional 3 0 3
18
7 Kepolisian RI 3 0 3
8 Perdagangan 138 69 207
9 Petani/ pekebun 1.065 388 1.453
10 Peternak 4 0 4
11 Industry 12 5 17
12 Konstruksi 2 0 2
13 Transportasi 43 0 43
14 Karyawan swasta 453 163 616
15 Buruh tani 53 36 85
16 Guru 17 46 63
17 Bidan 0 2 2
18 wiraswasta 247 69 316
19 Dokter 0 2 2
TABEL 4: Jenis pekerjaan penduduk Desa Sumberejo tahun 2015
Dari table jenis pekerjaan tersebut dapat disumpulkan bahwa kualitas sumber
daya manusia penduduk masih sangat perlu untuk di tingkatkan atau dapat dikatakan
cukup rendah. mayoritas penduduk desa sumberejo yakni petani atau pekebun dan
mengurus rumah tangga. selain itu tingkat penduduk yang tidak kerja juga cukup
tinggi hal ini dirasa kondisi pengembangan pendidikan dan kesehatan diDesa
Sumberejo masih perlu upaya-upaya perbaikan untuk mewujudkan kmbangualitas
sumber daya manusia yang bermutu.
saat kita menyadari bahwa seluruh potensi alam bisa habis dan tingkat
kesejahteraan menurun karena ketidakmampuan mengelolah sumber daya alam. oleh
karenanya orientasi pembangunan diarahkan pada pembangunan manusia. dalam
rangka mencapai tingkat kualitas sumber daa manusia yang baik, maka orientasi
pembangunan manusia harus di prioritaskan pada tiga bidang utama yakni
pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Kesehatan bersignifikasi dengan masalaha
ekonomi. krisis ekonomi atau pendapatan perkapita yang rendah akan menyebabkan
19
menurunnya tingkat kesehatan. sedangkan dalam masalah pendidikan dihapkan pada
masalah tingkat partisipasi masyarakat dan produktivitas SDM.
Dalam kegiatan praktikum ini, tim penulis berkontribusi dalam mencari data
mengenai pendidikan dan kesehatan di Desa Sumberejo, kecamatan Batu,Kota Batu.
Pencarian data dimulai dengan mendatangi kantor Desa dan kemudian dilanjutkan
dengan wawancara kepada pihak- pihak terkait untuk mencari info mengenai
pendidikan dan kesehatan di Desa Sumberejo. Tim penulis juga turun langsung ke
lapangan untuk melihat dan menggali informasi dari staff pengajar bagaimana kondisi
sekolah dan pendidikan.
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kondisi pengembangan pendidikan dan kesehatan di desa Sumberejo perlu
ada upaya-upaya perbaikan mewujudkan kualitas sumber daya manusia, hal ini
melihat data rekapitulasi pendidikan akhir penduduk masih mayoritas lulusan SD
bahkan tidak sekolah. tentunya hal ini perlu mencari pokok permasalahan yang
menyebabkan rendahnya pendidikan pendidikan sehingga permasalahn kualitas
sumber daya manusia yang berkualitas dapat segera terimplementasi. sedangkan
dalam bidang kesehatan di desa sumberejo program-program yang dijalankan untuk
meningkatkan kesehatan penduduk berjalan dengan baik namun karena kendala
dari pendanaan dan tingkat SDM dari pengurus program serta jumlah Bidan yang
hanya satu menjadikan tidak terwujud secara optimal.
4.2 Saran
Dari segi perangkat desa perlu adanya pelatian ketrampilan dan SDM yang
memadai guna mendorong terciptanya program-program pengembangan pendidikan
dan kesehatan sehingga produktivitas SDM berkualitas. tidak hanya itu pengurus
dan tenaga medis dalam program kesehatan seharusnya memiliki SDM yang
berkualitas agar terwujud kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh dan
berkualitas. sedangkan dalam hal pendidikan perlu adanya sosialisasi ke masyarakat
untuk meningkat kesadaran akan pentingnya pendidikan serta pemberian solusi
beasiswa untuk sesorang yang berprestasi atau tidak mampu sehingga dapat
mencitakan SDM yang berkualitas.
21
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilku. Jakarta: Rineka Cipta.
Pendidikan Kesehatan. (1992). (I. B. Tjitarsa, Trans.) Bandung: ITB dan Universitas
Udayana.
Anonim, " Pendidikan dan Kesehatan Menuju SDM Berkualitas", di ambil dari
http://www.damandiri.or.id/file/buku/bukumenyemaiharapanbab3.pdf, diakses pada
tanggal 3 Mei 2016
22
LAMPIRAN
Gambar 2: Kunjungan dan Wawancara bersama tenaga pengajar dan kepala sekolah
TK Nusa Indah
23
Gambar 3; Kunjungan Ke SDN Sumberejo Gambar 4: Kunjungan Ke Polindes Desa Sumberejo
1
24
Gambar 5: Peta Persebaran Lembaga Pendidukan dan Kesehatan Desa Sumberejo
PPPPPP
25