Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

STABILITAS POLITIK DAN REHABILITAS


EKONOMI

Kelompok 2
Sinar
St.nuranisa
Irwan
Jupriadi

SMA NEGERI 2 BANTAENG


TAHUN 2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Terbentuknya pemerintahan Orde Baru yang diawali dengan keputusan
Sidang Istimewa MPRS tanggal 12 Maret 1967 yang menetapkan Jenderal
Soeharto sebagai pejabat presiden. Kedudukannya itu semakin kuat setelah pada
27 Maret 1968, MPRS mengukuhkannya sebagai presiden penuh. Pengukuhan
tersebut dapat dijadikan indikator dimulainya kekuasaan Orde Baru.
Setelah memperoleh kekuasaan sepenuhnya, pemerintah Orde Baru mulai
menjalankan kebijakan-kebijakan politik dan Ekonomi yang telah ditetapkan oleh
Sidang MPRS tahun-tahun sebelumnya, seperti Stabilitas Politik Keamanan (Tap
MPRS No.IX/1966), Stabilitas ekonomi (Tap MPRS No.XXIII/19 66), dan
Pemilihan Umum (Tap MPRS No.XI/1966)
Pemerintahan Orde Baru memandang bahwa selama Orde Lama telah terjadi
penyimpangan terhadap pelaksanaan UUD 1945 dan Pancasila. Diantara
penyimpangan tersebut adalah pelaksanaan Demokrasi Terpimpin dan
pelaksanaan politik luar negeri yang cenderung memihak blok komunis (Blok
Timur). Sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan oleh MPRS, maka
pemerintahan Orde Baru segera berupaya menjalankan UUD 1945 dan Pancasila
secara konsekuen dengan melakukan rehabilitasi dan stabilisasi politik dan
keamanan (polkam). Tujuan dari rehabilitasi dan stabilisasi tersebut adalah agar
dilakukan pembangunan ekonomi bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.
Depolitisasi parpol dan ormas juga dilakukan oleh pemerintahan Orde Baru
melalui cara penyeragaman ideologis melalui ideologi Pancasila atau stabilisasi
penyeragaman. Dengan alasan Pancasila telah menjadi konsensus nasional,
keseragaman dalam pemahaman Pancasila perlu disosialisasikan. Gagasan ini
disampaikan oleh Presiden Soeharto pada acara Hari Ulang Tahun ke-25
Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, 19 Desember 1974.

2
1.2 Rumusan Masalah
 Bagaimana langkah pemerintah Orde Baru dalam pembangunan nasional
pada stabilisasi politik dan keamanan?
 Apa tujuan stabilisasi penyeragaman?
 Bagaimana rehabilitasi ekonomi pada masa Orde Baru?
 Apa kebijakan pembangunan pada masa Orde Baru?
 Ada peristiwa konflik apa pada awal masa Orde Baru?

1.3 Tujuan
 Mengetahui langkah yang diambil pemerintah dalam pembangunan nasional.
 Mengetahui tujuan stabilisasi penyeragaman.
 Memahami rehabilitasi ekonomi pada masa Orde Baru.
 Memahami kebijakan pembangunan pada masa Orde Baru.
 Mengetahui peristiwa konflik yang terjadi pada awal masa Orde Baru.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Stabilisasi Politik dan Keamanan sebagai Dasar Pembangunan

Langkah pertama pemerintah Orde Baru dalam melaksanakan pembangunan


nasional adalah dengan membentuk Kabinet Pembangunan I pada tanggal 6 Juni
1968. Program Kabinet Pembangunan I disebut Pancakrida yang isinya sebagai
berikut :

1. Menciptakan stabilitas politik dan ekonomi sebagai syarat mutlak


berhasilnya pelaksanakan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita)
dan Pemilihan Umum (Pemilu);
2. Menyusun dan merencanakan Repelita;
3. Melaksanakan Pemilu selambat-lambatnya pada Juli 1971;
4. Mengembalikan ketertiban dan keamanan masyarakat dengan
mengikis habis sisa-sisa G 30/S/PKI dan setiap bentuk rongrongan
penyelewengan, serta pengkhianatan terhadap Pancasila dan UUD
1945;
5. Melanjutkan penyempurnaan dan pembersihan secara menyeluruh
aparatur negara, baik di pusat maupun di daerah dari unsur-unsur
komunisme.

Pada tahun 1972, pemerintah Orde Baru melemparkan gagasan


penyederhanaan partai politik dengan alasan-alasan tertentu, seperti kasus
pada masa “demokrasi parlementer”. Realisasi penyederhanaan partai
tersebuut dilaksanakan melalui Sidang Umum MPR tahun 1973.
Sembilan partai yang ada berfusi ke dalam dua partai baru, yaitu Partai
Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
Empat partai Islam yaitu, Nahdatul Ulama/NU, Parmusi, Partai Sarekat

4
Islam Indonesia/PSSI, dan Perti bergabung dalam PPP. Sementara itu
partai non islam, yaitu PNI, Partai Kristen Indonesia (Parkindo), Partai
Khatolik, Partai Murba, dan IPKI bergabung dalam PDI.
Pemerintah orde baru berhasil melaksanakan pemilihan umum
sebanyak enam kali yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali. Yaitu
tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992 dan 1997. Pemilu 1971 diikuti oleh
58.558.776 pemilih untuk memilih 460 orang anggota DPR dimana 360
orang anggota dipilih dan 100 orang diangkat.
Pemilu pada masa Orde Baru dimenangkan oleh Golkar hal ini
disebabkan oleh pengerahan kekuatan penyongkong Orde Baru untuk
mendukung Golkar. Kekuatan itu adalah aparat pemerintah (Pegawai
Negri Sipil) dan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
Pada masa order baru, selain mengembalikan setiap dinamika
kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan dalam kerangka ketaatan
terhadap Pancasila sebagai roadmap ideologis, pemerintahan Order Baru
menghimpun energi semua komponen bangsa ke dalam agenda bersama
yang diformulasikan dalam bentuk trilogi pembangunan. Berikut isi
trilogi pembangunan.
a. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis
b. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
c. Pemeratan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepada terciptanya
Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia .

Makna pesan yang terangkum dalam trilogi pembangunan, yaitu terwujudnya


stabilitas politik dan keamanan, pembangunan disegala aspek kehidupan dan
pemerataan pembangunan beserta hasil-hasilnya.

2.2 Stabilisasi Penyeragaman

Pada masa Orde Baru diselenggarakan penataran P4. Adapun tujuan penataran
P4 adalah membentuk pemahaman yang sama mengenai demokrasi Pancasila,
sehingga dengan pemahaman yang sama diharapkan persatuan dan kesatuan nasional

5
akan terbentuk dan terpelihara. Dengan melalui penegasan tersebut, maka opini
rakyat akan mengarah pada dukungan yang kuat terhadap pemerintah Orde Baru.

2.3 Rehabilitasi Ekonomi Orde Baru

Kondisi ekonomi yang diwarisi Orde Lama adalah sangat buruk. Sektor
produksi barang-barang konsumsi misalnya hanya berjalan 20% dari kapasitasnya.
Demikian pula sektor pertanian dan perkebunan yang menjadi salah satu tumpuan
ekspor juga tidak mengalami perkembangan yang berarti. Hutang yang jatuh tempo
pada akhir Desember 1965, seluruhnya berjumlah 2,358 Juta dollar AS. Dengan
Perincian negara-negara yang memberikan hutang pada masa Orde Lama adalah blok
negara komunis (US $ 1.404 juta), negara Barat (US $ 587 juta), sisanya pada negara-
negara Asia dan badan-badan internasional.
Untuk menanggulangi masalah hutang-piutang luar negeri itu, pemerintah
Orde Baru berupaya melakukan diplomasi yang intensif dengan mengirimkan tim
negosiasinya ke Paris, Perancis (Paris Club), untuk merundingkan hutang piutang
negara, dan ke London , Inggris (London Club) untuk merundingkan hutang-piutang
swasta. Sebagai bukti keseriusan dan itikad baik untuk bersahabat dengan negara para
donor, pemerintah Orde Baru sebelum pertemuan Paris Club telah mencapai
kesepakatan terlebih dahulu dengan pemerintah Belanda mengenai pembayaran ganti
rugi sebesar 165 juta dollar AS terhadap beberapa perusahaan mereka yang
dinasionalisasi oleh Orde Lama pada tahun 1958. Begitu pula dengan Inggris telah
dicapai suatu kesepakatan untuk membayar ganti rugi kepada perusahaan Inggris
yang kekayaannya disita oleh pemerintah RI semasa era konfrontasi pada tahun 1965.

Pada tanggal 10 January 1967 pemerintahan Order Baru memberlakukan UU


No 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) . Dengan UU PMA,
pemerintah Order Baru ingin menunjukkan kepada dunia internasional bahwa arah
kebijakan ang akan ditempuh oleh pemerintah order baru berbeda dengan order lama

Kebijakan yang dilakukan pemerintah pada awal Order Baru Baru mulai
menunjukkan haasilnya.hiperinflasi mulai dapat dikendalikan dari 600% menjadi
120% (1967) dan 80% (1968)

6
2.4 Kebijakan Pembangunan Orde Baru

Pembangunan Nasional pada Masa Orde Baru. Pembangunan


Nasional adalah suatu rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang
meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara. Pembangunan nasional
dilakukan untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang tercantum
dalam pembukaan UUD 1945.

Adapun landasan untuk mencapai tujuan pembangunan nasional adlah


landasan idiil (Pancasila), landasan konstitusional (UUD 1945), dan landasan
operasional (GBHN). Untuk mewujudkan tujuan nasional, MPR menetapkan Garis-
Garis Besar Haluan Negara (GBHN). GBHN merupaka ppola umum pembangunan
nasional dengan rangkaian program-program yang kemudian dijabarkan dalam
rencana pembangunan lima tahun (Repelita).

kosenkuensi dari pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi akibat pelaksanaan


pembangunan tidak akan bermakna apabila tidak diimbangi dengan pemerataan
pembangunan. Oleh karena hal itu, sejak pembangunan lima tahun tahan III (1 April
1979-31 maret 1984) pemerintah Order Baru menetapkan delpan jalur pemerataan.

2.5 Peristiwa Konflik Pada Awal Masa Orde Baru


Peristiwa konflik pada awal masa Orde Baru adalah Integrasi Timor
Timur. Adanya Perang Dingin dan konstelasi geopolitik kawasan Asia
Tenggara saat itu terjadi perebutan pengaruh antara Blok Barat dan Blok
Timur. Pada tahun 1975 Amerika Serikat mengalami kekalahan di Vietnam.
Dengan berdirinya pemerintahan Republik Demokratik Vietnam yang
komunis dianggap ssebagai ancaman yang dapat menyebabkan jatuhnya
negara-negara di sekitarnya ke tangan pemerintah komunis. Secara tidak
lagsung dengan wilayah Indonesia yang sama di wilayah koloni Portugis
(Timor Timur) yang berbatasan secara langsung dengan wilayah Indonesia
terjadi krisis plitik. Krisis tersebut terjadi sebagai dampak kebebasan yang
diberikan oleh pemerintah baru Prtugal.

7
Adanya perubahan tersebut membua kesempatan Timor Timur untuk
menentukan masa depannya. Timor Timur diperboehkan mendirikan partai
politik. Partai Politik tersebut adalah UDT, Fretilin dan Apodeti.
1. Uniao Democratica Timorense (UDT/Persatun Demokratik Rakyat
Timur)
UDT didirikan oleh Mario Viegas Carracalao. UdDT terdiri dari
pimpinan senior administrasi, pemilik perkebunanm dan pemimpin
suku asli. UdT ingin merdeka secara bertahap. Untuk tahap awal UDT
menginginkan Timor Timur menjadi negara bagian Portugal. Adapun
keinginan untuk tetap di bawah Portuga tersebut karena Timor Timur
belum daat berdiri sendiri ats dasar ekonomi yang masih lemah dan
rakyatnya secara pendidikan masih tertinggal.
2. Frente Revolucionaria de Timor Leste Independente (Fretilin/Front
Revolusioner Kemerdeaan Timor Timur.
Salah satu tokohnya adlah Fransisco Xavier de Amaral. Partai ini
ingin Timor Tomur menjadi negara yang merdeka dan beridri sendiri.
3. Associacau Popular Democratica Timurense ( (Apodeti/Ikatan
Deokratik Popular Timor)
Salah satu tokohnya dalah Arnaldo dos reis Araujo. Partai ini ingin
bergabung dengan Indonesia. Apa yang disampaikan tokoh apodeti
mendapat respons yang cukup positif dari para elite politik Indonesia,
terutama dari kalangan militer yag pada dasanya memang khawatir
jika Timor Timur jatuh ketangan komunis.

Adanya perbedaan kepentingan ketiga partai mengakibatkan adanya


perang saudara. Dalam perang tersebut dimenangkan oleh Fretilin. Fretilin
memproklamasikan berdirinya sebuah Republik Dmeokrasi Timor Timur
pada tanggal 28 November 1975.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Pembangunan menjadi prioritas kebijakan pemerintah Orde Baru. Program
berupa Rencana Pembangunan Lima Tahun menunjukkan adanya pelaksanaan
tahap demi tahap pembangunan yang dilakukan dengan prioritas
pembangunan tertentu.
2. Agenda pembangunan ini diformulasikan oleh pemerintaah Orde Baru
dalam bentuk Trilogi Pembangunan.
3. Sistem kepartaian disederhanakan oleh pemerintah Orde Baru sejak awal
tahun 1970-an ke dalam tiga partai.
4. Krisis ekonomi dan tuntutan demokratisasi menjadi alasan gerakan
mahasiswa yang akhirnya menjadikan orde ini diganti dengan Orde Reformasi

3.2 Saran
Maju mundurnya suatu negara tergantung bagaimana pemimpinnya.
Jadi saran kami yaitu kepada setiap pemimpin janganlah cuman
mementingkan kebutuhan pribadi saja, tapi cobalah berfikir untuk mengambil
gagasan yang sifatnya bisa merubah dan menguat orang yang dipimpin
menjadi lebih maju dan sejahtera.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Stabilisasi Politik dan Rehabilitasi Ekonomi Masa Orde Baru.
[Internet].

https://readyygo.blogspot.com/2016/10/stabilisasi-politik-dan-rehabilitasi_8.html

(diakses pada tanggal 8 Oktober 2019)

Anis, Rahma. 2010. Stabilitas Politik Orde Baru.


http://ajangpintar.blogspot.com/2010/03/03-stabilitas-politik-orde-baru.html.

(diakses pada tanggal 8 Oktober 2019).

Rusla, Rio. 2017. Integrasi Timor Timur Pada Masa Orde Baru.


http://culture.blogspot.com/2017/04/04-integrasi-timor-timur.html

(diakses pada tanggal 8 Oktober 2019).

Riko, Budi. 2016. Dampak Kebijakan Politik dan Ekonomi Masa Orde Baru.
http://ordebaru.blogspot.com/2016/01/01-dampak-kebijakan-politik-dan-ekonomi-
masa-orde-baru.html.

(diakses pada tanggal 8 Oktober 2019)

10

Anda mungkin juga menyukai