Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL KARYA ILMIAH

PEMANFAATAN LIMBAH MAKANAN SEBAGAI


PAKAN KUCING
DI
S
U
S
U
N
OLEH : KLP 1
NAMA - M ASPAR BASRI
- M RAFLI KASIM
- NUR NAJWA
- NASWA NUR INDIRA
- NURFADILAH
- VANYA AULIA PUTRI
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara dengan penghasil limbah makanan
terbesar kedua di dunia . adapun limbah yang berada di kabupaten
bantaeng tidak bisa dibilang sedikit . salah satu jenis limbah yang
banyak dikabupaten bantaeng adalah limbah makanan. .banyak nya
limbah makanan dibantaeng disebabkan karena banyak nya orang
yang menyisakan makanan nya saat makan.untuk mengatasi
permasalahan limbah makanan, dilakukan lah pengelolahan serta
pemanfaatan limbah makanan dengan tujuan untuk mengurangi
penumpukan limbah makanan yang terbuang dan meningkatkan nilai
ekonomi dari limbah yang tidak memiliki nilai jual tersebut .
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian eksperimen dengan mengelolah limbah makanan menjadi
pakan kucing . kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah
limbah makanan seperti nasi dan ikan yang dikeringkan dengan cara
pengovenan dan dijadikan pakan kucing yang efektif untuk
menaikkan berat badan kucing larena ikan mengandung protein dan
nasi mengandung karbohidrat yang berguna bagi kucing.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa . atas
rahmat dan hidayahnya, penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah
yang berjudul “pemanfaatan limbah makanan sebagai pakan kucing”
Tidak lupa penulis mengucapkan trimakasih kepada ibu syamsiah
selaku guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang telah membantu
penulis dalam mengerjakan karya ilmiah ini, penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada teman teman yang telah
berkontribusi dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Penulis menyadari ada kekurangan pada karya ilmiah ini, oleh sebab
itu saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya
penulis. Penulis juga berharap semoga karya ilmiah mampu
memberikan pengetahuan tentang penting nya penggunaan bahasa
indoensia dalam pembelajaran .

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalahn
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat penelitian
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
A. kajian teori
B . kerangka pikir
C . hipotesis
BAB 3 METODE PENELITIAN
A. jenis penelitian
B. waktu dan tempat
C. alat dan bahan
D. langkah kerja
BAB 4 PEMBAHASAN

A. pembahasan
BAB 5 PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang.
Indonesia merupakan salah satu penghasil limbah terbsar kedua di dunia .
hal tersebut didukung oleh data dari the economist ( dalam yuriandala et
al 2019 ) yang mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara kedua
penghasil limbah makanan terbesar dunia setelah arab saudi dengan
estimasi pembungan limbah sebesar 300 kg perorang pertahun adapun
limbah yang berada di kabupaten bantaeng tidak dibisa dibilang sedikit
Salah satu jenis limbah yang banyak dibantaeng adalah limbah makanan.
Banyak limbah makanan di bantaeng karna banyaknya orang yang
menyisahkan makannanya saat makan. Fenomena menyishkan makanan
marak terjadi di kabupaten bantaeng, dimana hampir setiap rumah
menghasilkan limbah makanan setiap harinya. Hal tersebut mengakibtkan
limbah makanan di TPA (tempat pemprosesan ahkir) berada dibantaeg
menumpuk
Berdasarkan urain diatas kami mlekakukan penelitian tentang
pemanfaatan limbah makanan menjadi pakan kucing untuk mengurangi
limbah diindonesia

B. Rumusan masalah
1. Apakah pakan kucing limbah makanan efektif menambah berat badan
kucing?
2. Bagaimana cara mengolah limbah makanan menjadi pakan kucing?

C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui pakan kucing dari limbah makanan efektif
menamabh berat badan kucing
2. Untuk mengetahui cara mengelola limbah makanan menjad pakan
kucing

D. Manfaat penelitian
1.bagi penulis dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung
dalam kemanfaatan limbah makanan diolah menjadi pakan kucing
2. bagi masyarakat dapat dijadikan alternatif pakan kucing yang
terjangkau
3. bagi pemerintah sebagai produk tambahan inovatif dalam rangka
mengatasi limbah makanan yang berlebihan

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian teori
1. Kucing (felis katus)
Salah satu hewan kesayangan yang banyak diminati.
Kucing adalah binatang pintar menggemaskan dan menghibur.
Hewan ini dapat diajdikan teman ketika kesepian dan teman
bermain kucing membutuhkan pola makanyang baik tidak
efesien dan efektifnya pemberian pakan kucing mempenagruhi
pola makan tersebut
2. Limbah makanan (food waste)
Merupakan sisa makanan yang tidak dikomsumsi atau dibuang
manusia akan terus menghasilakn limbah makanan setiap hari
dapat menjadi tantangan di masyarakat

B. Kerangka pikir
Indonesia
|
Kabupaten bantaeng
|
Fenomena menyisahkan makanan
|
Limbah makanan
|
Nasi/ikan
|
Pakan kucing dari limbah makanan

C. Hipotesis
Yaitu limbah makanan dibuat menjadi pakan kucing yang
berpenagruh terhadap berat badan kucing dengan nutrisi dan gizi
yang cukup.

BAB 3
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian eksperimen dengan mengolah limbah makana menajdi
pakan kucing kering dengan nama produk fishrice
B. Waktu dan tempat
Waktu : 08 april 2023 – 10 april 2023
Tempat : jalan pahlawan cabodo
C . Variabel penelitian
Variabel bebas : pakan kucing dari limbah makanan
Variabel terikat : berat badan kucing
D. Alat dan bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu blender,
timbangan digital, gunting, sendok, wadah dan sarung tangan
lateks
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 25 gram
limbah nasi, 50 gram limbah ikan, dan 25 gram tepung terigu.
E.langkah kerja
1. menyiapkan alat dan bahan
2. mengukur berat badan yang akan digunakan.
3. mencampurkan dan menghaluskan semua bahan menggunakan
blender.
4. mencetak bahan yang telah dihaluskan
5. mengeringkan adonan yang telah dicetak
6. mengukur berat badan kucing yang telah jadi kepada kucing

8. mengulangi langkah 6 dan 7 sebanyak tiga kali sehari


selama 3 hari denagn waktu yang berbeda.

E. Metode pengambilan data


1. Data primer
Data primer yang terdapat pada penelitian kami adalah data yang
didapatkan melalui hasil eksperimen terhadap pengolahan limbah
makanan menjadi pakan kucing (fishrice)
2. Data sekunder
Data sekunder yang terdapat pada penelitian kami adalah data yang
didapatkan dari jumal-jumal terdahulu serta literatur maupun buku
yang berkaitan dengan pemafaatan limbah makanan sebagai pakan
kucing.
F. Teknik analisis data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kami adalah teknik
analisis data kuantitatif untuk mengetahui efektivitas pakan kucing dari
limbah
makanan (Fishrice) terhadap berat badan kucing dan teknik analisis data
kualitatif
untuk mengetahui kualitas pakan kucing dari limbah makanan (Fishrice)

BAB 4
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Berdasarkan tabel 4.1 sebagai percobaan pertama, didapatkan
hasil 20 ekor
kucing menghabiskan masing-masing 10 gram Fishrice yang
kami berikan. Hal ini
disebabkan karena Fishrice terbuat dari 50 gram limbah ikan,
25 gram limbah nasi,
dan 25 gram tepung terigu, di mana nasi dan tepung
mengandung karbohidrat, dan
ikan mengandung protein yang tinggi yang berguna bagi
kucing. Sehubung dengan
pernyataan tersebut diperkuat oleh Tim Penulis PS (2009),
yang mengatakan ikan
sangat bagus untuk dijadikan sebagai bahan makanan kucing
dan nasi yang
beraroma akan membuat kucing anda makan dengan lahap.
Berdasarkan tabel 4.2 sebagai percobaan kedua, kami
memberikan Fishrice
sebanyak 40 gram 2 kali sehari selama 3 hari kepada seekor
kucing untuk
mengetahui efektivitas Fishrice terhadap berat badan kucing.
Sampel kucing
tersebut mengalami pertumbuhan berat badan yang awalnya
2,0 kg menjadi 2,4 kg.
Hal ini disebabkan karena adanya protein yang terkandung
dalam 50 gram ikan dan
karbohidrat yang terkandung dalam 25 gram nasi serta 25
gram tepung terigu. Hal
tersebut didukung oleh data dari Kemenkes (2018) yang
mengatakan dalam 100
gram nasi mengandung energi 180 kal, protein 3,0 kg, lemak
0,3 gram, karbohidrat
39,8 gram, dan kalsium 25 mg. Sedangkan dalam 100 gram
tepung terigu
mengandung energi 333 kal, protein 9,0 gram, lemak 1,0
gram, karbohidrat 77,2
gram, dan kalsium 22 mg kemudian dalam 100 gram ikan
layang mengandung
energi 109 kal, protein 22 gram, lemak 1,7 gram, karbohidrat
0,0 gram, dan kalsium
50 mg.
Berdasarkan tabel 4.3 sebagai percobaan ketiga, didapatkan
hasil Fishrice yang
dikeringkan menggunakan cahaya matahari maupun yang
menggunakan oven dapat
bertahan dan masih bisa dimakan oleh kucing selama 14 hari.
Hal ini disebabkan
karena pengeringan merupakan salah satu teknik untuk
mengawetkan makanan.
Sejalan dengan hal tersebut Kusnadi (2018), mengatakan
pengeringan adalah teknik
pengawetan makanan yang telah lama digunakan. Produk
makanan dapat
dikeringkan dengan menggunakan berbagai teknik, seperti
pengeringan di bawah
cahaya matahari (pengeringan alami) atau dengan
menggunakan simulasi panas di
bawah suhu yang terkendali di dalam ruang khusus yang
disebut dehidrasi. Teknik
ini biasa digunakan untuk daging dan ikan, tetapi juga bisa
diaplikasikan pada buah dan sayuran. Dengan teknik
pengeringan ini kandungan air dari makanan dikurangi
menjadi 10-15%, sehingga mikroorganisme pada kondisi ini
dapat dihambat dan
menjadi tidak aktif.
Walaupun daya tahan Fishrice yang dikeringkan dengan
menggunakan cahaya
matahari maupun yang dikeringkan menggunakan oven itu
hampir sama, tetapi
pengeringan yang yang menggunakan oven lebih efisien
dikarenakan waktu yang
dibutuhkan sampai Fishrice kering lebih cepat daripada
menggunakan cahaya
matahari. Pengeringan dengan menggunakan oven dapat
dilakukan kapan saja,
berbeda dengan pengeringan menggunakan cahaya matahari
di mana kita tidak
dapat melakukan proses pengeringan pada saat terjadinya
hujan. Sehubung dengan
pernyataan tersebut diperkuat oleh Winangsih (2013), yang
mengatakan
pengeringan dengan cahaya matahari langsung merupakan
proses pengeringan
yang paling ekonomis dan paling mudah dilakukan, akan
tetapi dari segi kualitas,
alat pengering buatan (oven) akan memberikan produk yang
lebih baik. Sinar
ultraviolet dari matahari juga menimbulkan kerusakan pada
kandungan kimia bahan
yang dikeringkan
BAB 5
PENUTUP

A. Kesimpulan
Limbah makanan seperti nasi dan ikan dapat dijadikan pakan
kucing dan efektif
untuk menaikkan berat badan kucing karena ikan
mengandung protein yang tinggi
dan nasi mengandung karbohidrat yang berguna bagi tubuh
kucing. Limbah
makanan diolah menjadi pakan kucing dengan cara
mencampurkan nasi, ikan, dan
tepung terigu lalu dicetak kemudian dikeringkan dengan cara
pengovenan agar
pakan kucing dari limbah makanan menjadi lebih awet.
B. Saran
Disarankan untuk peneliti selanjutnya untuk melakukan uji
laboratorium agar
nilai gizi yang terdapat pada pakan kucing dari limbah
makanan dapat diketahui
dengan lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA
Chaerul, M., & Zatadini, S. U. (2020). Perilaku Membuang
Sampah Makanan dan
Pengelolaan Sampah Makanan di Berbagai Negara: Review.
Jurnal Ilmu
Lingkungan.
Kemenkes, R. I. (2018). Tabel komposisi pangan Indonesia
2017. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI.
Kusnadi, J. (2018). Pengawet Alami Untuk Makanan.
Malang, Indonesia: UB Press.
Lutviyani, A., Firdausi, F. F., & Hanim, H. (2022). Tinjauan
Tinjauan Limbah
Makanan Terhadap Lingkungan Dalam Perspektif Islam Dan
Sains. Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains.
Puger, I. G. N. (2018). Sampah organik, kompos, pemanasan
global, dan
penanaman aglaonema di pekarangan. Agro Bali: Agricultural
Journal, 1(2),
127-136.
Risnawati, K. (2021). Analisis Manajemen Persampahan Di
Kota Bantaeng
Kabupaten Bantaeng. Plano Madani: Jurnal Perencanaan
Wilayah dan
Kota, 10(2), 164-176.
Samsugi, S., Neneng, N., & Suprapto, G. N. F. (2021).
Otomatisasi Pakan Kucing
Berbasis Mikrokontroller Intel Galileo Dengan Interface
Android. J-SAKTI
(Jurnal Sains Komputer Dan Informatika).
Tim Penulis PS. (2009). 242 Tips Merawat Binatang
Kesayangan. Jakarta,
Indonesia: Penebar Swadaya.
United Nation Environment Programme. (2021). Food Waste
Index Report 2021.
ISBN No: 978-92-807-3851-3.
Wilson, D. E., & Reeder, D. M. (Eds.). (2005). Mammal
Species of the World: A
Taxonomic and Geographic Reference (3rd ed.). Baltimore,
Maryland,
United States: Johns Hopkins University Press.
Winangsih, W., & Parman, S. (2013). Pengaruh metode
pengeringan terhadap
kualitas simplisia lempuyang wangi (Zingiber aromaticum
L.). Anatomi
Fisiologi.

Anda mungkin juga menyukai