Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KEGIATAN PRATIKUM

PRODUKSI DAN NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA

OLEH
VIVIN MONICA
E10020009
B.4

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ternak babi adalah salah satu sumber daging dan merupakan sumber
pemenuhan gizi yang sangat efisien sehingga arti ekonomi sebagai ternak
potongcukup tinggi. Secara ekonomis ternak babi sangat menguntungkan bila
dilihat darisistem reproduksinya karena babi merupakan hewan prolific (mampu
beranakbanyak) dan dalam setahun dapat beranak dua kali.
Ternak babi merupakan salah satu ternak monogastrik, yang memiliki potensi
sebagai sumber protein hewani dengan sifat-sifat yang di miliki seperti prolifik
(beranak banyak anak setiap kelahiran) dan efisien dalam mengkonversi bahan
pakan menjadi daging.
System pemeliharaan babi yang dipelihara umumnya dari jenis local dan
dipelihara secara dilepas atau semi-dikurung dan diberikan pakannya berupa
limbah dapur dan limbah pertanian, sehingga produktivitasnya belum sesuai
dengan yang diharapkan. Tapi diseluruh Indonesia juga banyak dipelihara jenis
ternak babi yang lain seperti Sadelback, Landris.
Ternak babi yang dipelihara secara intensip akan dapat menghasilkan produksi
daging yang baik harus dijalankan dengan menjalankan manajement yang baik.
Kandang merupakan salah satu sarana produksi yang secara langsung akan
menentukkan keberhasilan usaha, karena didalamnya berlangsung proses
produksi. Disamping itu kandang sangat berperanan pada kesehatan, kesegaran,
kenyamanan, dan sebagai pelindung dari pengaruh lingkungan yang ekstrim.
Pemeliharaan ternak babi lokal yang dilakukan oleh peternak umumnya
ditempatkan dalam kandang.
Pakan merupakan faktor penentu keberhasilan usaha ternak babi. Dikatakan
demikian karena pemeliharaan ternak yang memperhatikan kuantitas dan kualitas
pemberian pakan akan menghasilkan ternak dengan performans yang baik. Jenis
pakan yang diberikan berupa limbah dapur, limbah pertanian serta pakan yang
tersedia didekat perkandangan seperti hijaun.
Jumlah pemberian pakan pada umumnya sebanyak 2 kali pemberian yakni
pada pagi dan sore hari. Situasi dan kondisi peternak ini sangat bagus jauh dari
permukiman warna jadi tidak mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar dan
ternak bebas dari gangguan sekitar dan beradaptasi dengan bagus.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pratikum ini adalah agar mahasiswa mengtahui berbagai
jenis ternak babi, serta manajemen pemeliharan, pemberian pakan serta pakan
yang diberikan dan system pemasaranya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Babi merupakan salah satu komoditi ternak yang memiliki potensi besar untuk
dikembangkan karena memiliki keunggulan tersendiri, antara lain laju
pertumbuhannya yang cepat dan permintaan terhadap daging babi yang diperoleh
cukup tinggi, yaitu sekitar satu juta kilo per tahun (Direktorat Jendral, Peternakan.
2013).
Usaha beternak babi mempunyai dua tujuan yaitu untuk menghasilkan daging
dan untuk memperoleh keuntungan maksimum. Usaha ternak babi diusahakan
petani sebagai sumber pendapatan mereka (Kojo at al, 2014).
Peran ternak babi sebagai penyedia bahan protein tinggi dalam bentuk daging
tidak diragukan lagi dan kenyataan ini telah berlangsung sejak lama. Permintaan
terhadap daging terus meningkat, sehingga apabila tidak diimbangi dengan
peningkatan produksi maka impor daging babi dapat terjadi (Aritonang dan
Lerbin, 2005).
Usaha ternak babi sudah lama dikenal dan dikembangkan oleh masyarakat
pedesaan.Jenis bangsa babi yang sering dikembangkan oleh petani peternak
adalah jenis babi Landrace dan babi Duroc (Nuryasa, 2015).
Ternak babi dan atau produk olahannya cukup potensial sebagai komoditas
ekspor nasional (Kementerian Pertanian, 2012),
BAB III
MATERI DAN METODA

3.1 Waktu dan Tempat


Pratikum Produksi Dan Nutrisi Ternak Non Ruminansia ini dilaksanakan pada
hari Minggu, 18 september 2022 pukul 09.00 s/d selesai. Lokasi di Talang Gulo,
Kenali Asam Bawah Kecamatan Kota Baru Kota Jambi Milik Pak Bonar
Simanjuntak.

3.2 Materi
Materi yang dugunakan pada pratikum Produksi Dan Nutrisi Ternak Non
Ruminansia ini seperti alat tulis buku dan pulpen serta handpone.

3.3 Metoda
Metoda yang digunakan pada pratikum ini berupa wawancara dan kunjungan
langsung kelapangan peternak babi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perkandangan

Faktor penunjang keberhasilan pemeliharaan babi salah satunya adalah dengan


manajemen kandang yang meliputi tipe kandang, bentuk kandang, jenis kandang
dan ukuran kandang yang sangat menunjang untuk menghasilkan produksi yang
maksimal. Kandang babi harus dibuat berdasarkan rancangan yang sesuai dengan
fungsi dan segi biologi ternak babi. Kandang selain harus nyaman bagi ternak
babi, juga mudah dibersihkan, mudah kering dan mungkin terhindar dari suhu
yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, humiditas, hembusan angin, terik matahari
dan memungkinkan sirkulasi udara yang baik sehingga terhindar dari kepengapan
maupun bau yang tidak disukai babi.
Sesuai dengan hasil lapangan yang kami kunjungi perkandangan yang
digunakan yaitu kandang ganda. Kandang ganda yaitu yang terdiri dari dua baris
yang letaknya bisa saling berhadapan. Dibuat dengan dinding dari semen, dan
lantai semen. Tipe kandangnya adalah kandang basah. Dalam 1 atap kandang
terdapat 10 petak kandang babi dengan ukuran 2 × 2 m ,Alat alat dan
perlengkapan kandang antara lain tempat makan, minum dan peralatan bersih
bersih.

4.2 Pakan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mempersembahkan pakan, yaitu:
Teknik Pemberian Pakan:
Pemberian pakan umumnya ada 2 (dua) cara, yaitu:
1) Sistem basah, yaitu, teknik mempersembahkan pakan semacam ini dilakukan
dengan memberikan pakan yang dihaluskan terlebih dahulu, kemudian
ditambahkan air. Pakan ini bisa diberikan kepada babi dengan menggunakan
tempat pakan. Hal ini juga sangat tergantung pada jumlah babi dan tempat.
Keuntungan dalam pemberian secara basah, adalah pakan basah lebih mudah
dimakan dan dicerna; Menambah napsu makan, karena babi lebih suka makanan
basah. Kelemahan dalam mempersembahkan secara basah, adalah sebagai berikut:
Lebih banyak tenaga, karena harus menyiapkan atau membasahi makanan terlebih
dahulu; Sisa makanan dengan sangat mudah menjadi basi dan bau; Kandang lebih
cepat menjadi kotor,
2) Sistem Kering, tujuan pemberian pakan ini adalah untuk memberikan
rangsangan agar bisa diperoleh berat hidup yang maksimal. Maka sistem ini
sangat baik untuk babi-babi potong, yang umurnya sekitar 3 ½ - 4 bulan dengan
berat 45 - 55 kg. Pemberian pakan ini dapat disebar dilantai atau tempat khusus
seperti tempat pakan otomatis. Keuntungan dalam memberikan secara kering,
adalah sebagai berikut: Pengisian makanan cukup dilakukan sekali sehari;
Makanan yang tersisa tidak mudah menjadi basi; Tempat atau kandang tidak
mudah kotor; Lebih tenaga tenaga, karena tidak setiap kali peternak harus
membersihkan tempat makan dan tidak selalu mengisikan makanan. Kelemahan
dalam mempersembahkan secara kering, adalah sebagai berikut: Makanan mudah
terhambur; Makanan dapat dimakan oleh binatang lain.
Pada kandang yang kami kunjungi system pemberian pakannya adalah system
kandang basah. Pakan yang telah diolah atau dimasak diletakkan di dalam
kandang yang di buat seperti sekat kecil agar makanan tidak menyebar luas ke
kandang dan pakan tersebut dalam kondisi basah (pakan rima-rima) dan dapat
langsung di makan oleh ternak.
4.3 Pemeliharaan
Sistem Pemeliharaan Lama periode
Perkawinan 6-7 Bulan
Kelahiran 3 Bulan 3 Minggu 3 Hari
Penyapihan 2 Bulan

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sistem pemeliharaan terdiri dari
perkawinan dengan periode 6-7 bulan, penyapihan 2 bulan, dan kelahiran dengan
periode 3 bulan 3 minggu 3 hari. Babi melahirkan paling sedikit 2 dan paling
banyak 12 ekor. Ternak babi terdiri dari 50 ekor,dan perkawinannya secara alami.
Ternak babi terdiri dari campuran jantan kebiri dan ternak babi durox dan ternak
yang di gemukkan ada 8 ekor dengan berat badan 80-90 kg.

4.4 Pemasaran
Untuk pemasaran ternak babi yang kami kunjungi ini biasanya di jual saat usia
7 bulan dengan berat 80-90 kg dan biasanya pembeli datang langsung ke
kandang,dan langsung tawarkan kepada konsumen yang sudah berlangganan.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada pratikum Produksi Dan Nutrisi Ternak Non
Ruminansia ini adalah peternak menggunakan system perkandangan ganda dan
cara pemberian pakannya system basah, untuk perkawinannya yaitu kawin alami
dan pemasarnnya langsung ke pelanggan atau konsumen yang datang kekandang.
KETERAMPILAN DAN KEAHLIAN YANG DIPEROLEH

Keterampilan dan keahlian yang saya peroleh saat servey langsung ke


kandang ternak babi yang ada di talang gulo tersebut saya bisa mengetahui jenis
ternak babi yang dipelihara, system perkandangnnya, cara pemberian pakannya,
komposisi pakan yang dibuat cara pembuatan pakan tersebut, cara
pemeliharaannya bagaimana bunyi ternak saat menyusui dan cara peternak
memasarkan ternaknya.
DAFTAR PUSTAKA

Aritonang, R.dan R. Lerbin.2005, Kepuasan Pelanggan, Pengukuran dan


Penganalisaan Dengan SPSS, Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.

Direktorat Jendral Peternakan. 2013. Statistik Peternakan dan Kesehatanhewan.


Livestock And Animal Health Statistic 2013. Jakarta. Direktorat Jendral
Peternakan dan Kesehatan Hewan. Kementrian Pertanian Indonesia

Kementerian Pertanian. 2012. Pedoman Pelaksanaan Penataan Usaha Budidaya


Babi Ramah Lingkungan. Departemen Pertanian, Jakarta.

Nuryasa. 2015. Ayo beternak babi. Jurnal Bakti Saraswati. 4 : 118-126.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai