Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memasuki dunia kerja yang sangat kompetitif sekarang ini, siswa/i dituntut tidak hanya
mendapatkan materi yang didapat dari materi di sekolah semata, akan tetapi siswa/i juga
harus mempunyai pengalaman kerja yang dapat menunjang berkembangnya ilmu
pengetahuan yang dimiliki. Salah satu cara yang dilakukan untuk mendapatkan pengalaman
kerja yang telah didasari dengan teori dari sekolah dan dipraktekkan langsung di lapangan
yaitu dengan mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang diselenggarakan oleh SMKS-
PP PUTRA JAYA STABAT.

Negara Indonesia merupakan negara yang sudah berkembang. Seiring dengan naiknya
pendapatan perkapita penduduk Indonesia, maka meningkat pula kebutuhan akan protein
hewani. Masyarakat semakin menyadari akan pentingnya protein hewani bagi pertumbuhan
jaringan tubuh. Salah satu protein hewani asal ternak, yaitu ternak unggas.

Ternak unggas merupakan ternak yang sangat popular di Indonesia sebagai sumber
daging. Selain cita rasanya yang disukai, ternak unggas harganya relatif lebih murah
dibandingkan dengan daging ternak lain seperti sapi dan domba. Keberhasilan suatu usaha
peternakan sangat ditentukan oleh sistem pemeliharaan yang baik .Faktor tersebut tidak dapat
diabaikan karena sangat penting. Apabila faktor tersebut diabaikan maka usaha peternakan
tidak akan berjalan dengan baik.

1.2 Tujuan PKL


1. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan sertifikat pkl
2. Melatih keterampilan dan kemampuan siswa/siswi untuk dunia usaha dibidang
peternakan
3. Serta melatih mental siswa/siswi dalam menghadapi masyarakat umum dan dunia
kerja

1
1.3 Manfaat PKL

1. Menambah wn peserta didik dalam dunia usaha terutama dalam bidang peternakan
2. Menumbuhkan dan mengembangkan sikap yang professional yang diperlukan untuk
mamasuki dunia kerja
3. Meningkatkan pengalaman siswa pada aspek profesional dalam bidang usaha

2
BAB II

TENTANG TERNAK

2.1 Broiler

Broiler merupakan ayam hasil budidaya teknologi yang memiliki karakteristik ekonomis,
dengan ciri khas pertumbuhan diutamakan sebagai penghasil daging, konversi pakan rendah,
siap dipotong pada umur muda, dan menghasilkan kualitas daging yang berserat lunak.
Broiler merupakan ayam jantan maupun betina yang secara genetik telah dimodifikasi untuk
tumbuh dan berkembang dengan cepat (Kartasudjana dan Suprijatna, 2006).

Hartono (1992), menyatakan bahwa ayam yang dipelihara dengan umur pendek, memiliki
pertumbuhan yang cepat, efisiensi pakan yang cukup tinggi, namun ketahanan terhadap
penyakit yang rendah, mudah stress dan dagingnya mudah rusak akibat terkontaminasi
disebut broiler. Broiler adalah ayam jantan atau ayam betina yang pada umumnya dipanen
pada umur 5 – 6 minggu dengan tujuan sebagai penghasil daging (Kartasudjana dan
Suprijatna, 2006).

Keunggulan lainnya broiler juga didukung oleh sifat genetik, makanan, dan keadaan
lingkungan yang meliputi, temperatur lingkungan dan pemeliharaan. Menurut Rasyaf (2003),
broiler terdiri dari dua masa pemeliharaan, yaitu masa pemeliharaan awal atau starter umur 1-
4 minggu dan masa akhir pemeliharaan atau finisher lebih dari 4 minggu. Kebutuhan protein
broiler fase starter 23-24%, dan finisher 21-22%, sedangkan kebutuhan energi metabolisme
fase starter adalah 2800-3000 kkal/kg, dan finisher 3000-3200 kkal/kg (Nilawati, Fati dan
Malvin, 2017). Broiler memiliki beberapa strain yaitu strain Abror Acres, Hubbard, India
River, Asa 313, Coob, Goto 607, Hanhyup 607, H & N Meatnick, Hypeco, Isa Vede, Kabir
While, Lohmann, Peterson, Pilch, Ross 1, Shaver Starbro, Hybro, Marshall (Nastiti, 2010).

3
BAB III

PERSIAPAN

3.1. Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN KETERANGAN
Sanifasi lingkungan dan kendang dilakukan
Sanifasi Lingkungan dan sebelum DOC masuk .Kegiatan ini meliputi
1
Peralatan Kandang mencuci kendang ,menyapu kotoran,mencuci
peralatan ,melakukan foogin .pengapuran dll.
Memasang lampu dan kertas / terpal untuk alas
2 Persiapan DOC Masuk kendang ,serta memasang heeter atau pemanas
buatan
Pemberian pakan dilakukan setiap hari dengan
3 Pemberian Pakan pakan Sb 10 untuk umur 0 - .7 hari ,Sb 11 untuk
umur 8 – 21 hari dan Sb 12 22 – 30 hari
Pemberian vitamin dan Obat - Diberikan sesuai kebutuhan
4
Obatan
Dilakukan penimbangan harian agar kita tahu
5 Penimbangan Harian
perkembangan berat badan ayam tersebut
Agar mempermudah penggunaan.karena ayam
6 Pemisahan Jantan dan Betina
dalam satu kelompok sudah seragam
Ayam yang perkembangan kurang maksimal akan
7 Penyusutan
dijual lebih awal
Ayam yang sudah mencapai target ,dijual pada
8 Penjualan Ayam
konsumen
Setelah ayam panen kotoran atal dimasukan kegoni
9 Menjual Atal
dan dijual

4
BAB IV

PELAKSANAAN

4.1 Waktu dan Lokasi

Pelaksanaan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) di laksanakan pada jum’at 27 mei
2022 sampai dengan 15 juli 2022. Berlokasikan di kandang SMK S – PP PUTRA JAYA
Stabat Jalan Wonosari, Kec. Stabat Kab.Langkat Prov.SUMUT.

4.2 Kegiatan-Kegiatan
1. Pemeliharaan Ayam Broiler
A. Sistem Pemiliharaan
1) Ayam Broiler
Broiler merupakan ayam hasil budidaya teknologi yang memiliki
karakteristik ekonomis, dengan ciri khas pertumbuhan diutamakan sebagai
penghasil daging, konversi pakan rendah, siap dipotong pada umur muda,
dan menghasilkan kualitas daging yang berserat lunak. Broiler merupakan
ayam jantan maupun betina yang secara genetik telah dimodifikasi untuk
tumbuh dan berkembang dengan cepat (Kartasudjana dan Suprijatna, 2006).
Hartono (1992), menyatakan bahwa ayam yang dipelihara dengan umur
pendek, memiliki pertumbuhan yang cepat, efisiensi pakan yang cukup
tinggi, namun ketahanan terhadap penyakit yang rendah, mudah stress dan
dagingnya mudah rusak akibat terkontaminasi disebut broiler. Broiler
adalah ayam jantan atau ayam betina yang pada umumnya dipanen pada
umur 5 – 6 minggu dengan tujuan sebagai penghasil daging (Kartasudjana
dan Suprijatna, 2006).
Keunggulan lainnya broiler juga didukung oleh sifat genetik, makanan, dan
keadaan lingkungan yang meliputi, temperatur lingkungan dan
pemeliharaan. Menurut Rasyaf (2003), broiler terdiri dari dua masa
pemeliharaan, yaitu masa pemeliharaan awal atau starter umur 1-4 minggu
dan masa akhir pemeliharaan atau finisher lebih dari 4 minggu. Kebutuhan
protein broiler fase starter 23-24%, dan finisher 21-22%, sedangkan
kebutuhan energi metabolisme fase starter adalah 2800-3000 kkal/kg, dan
finisher 3000-3200 kkal/kg (Nilawati, Fati dan Malvin, 2017). Broiler

5
memiliki beberapa strain yaitu strain Abror Acres, Hubbard, India River,
Asa 313, Coob, Goto 607, Hanhyup 607, H & N Meatnick, Hypeco, Isa
Vede, Kabir While, Lohmann, Peterson, Pilch, Ross 1, Shaver Starbro,
Hybro, Marshall (Nastiti, 2010).
a) Sanitasi Kandang dan Lingkungan
Sanitasi kandang adalah sesuatu kegiatan yang di lakukan oleh
peternak untuk kebersihan kandang dan lingkungannya. Sanitasi
kandang di perlukan untuk memenuhi standart menejemen yang di
tentukan,untuk memenuhi peraturan perundang undangan yang
berlaku dan standart produk perusahaan serta untuk mengurangi
resiko penyakit pada ternak
dan manusia akibat dari kontaminasi mikroorganisme. Sanitasi
lingkungan adalah status kesehatan suata lingkungan yang
mencakup perumahan,kotoran,penyediaan air bersih. Sanitasi
lingkungan di lakukan dengan cara membersihkan rumput-rumput
dan ampah di sekitar kandang.lalu melakukan desinfektan kandang
dengan Dosis 4 ml untuk 1 liter air.
b) Pembuatan Brooding
Pembuatan brooding adalah masa pemeliharaan broiler dari
DOC sampai lepas penghangatan, sedangkan tujuan dari brooding
untuk memberikan keadaan lingkungan yang sesuai dengan
kebutuhan anak ayam.
Saat pembuatan brooding dengan panjang 30 meter dengan
kapasitas 50 e/m dan menggunakan Heater atau pemanas untuk
menghangatkan DOC agar tidak kedinginan.
c) Persiapan DOC Masuk
Sebelum DOC masuk ada beberapa hal yang diperhatikan :
1. Cuci kandang termasuk
- cuci peralatan
- penyemprotan peralatan dengan disenfektan
2. Melakukan fumigasi atau fooging dilakukan 2 hari sebelum
DOC masuk agar bakteri yang menempel dikandang bisa mati.
3. Penyemprotan disenfektan

6
4. Mempersiapkan Heater atau pemanas supaya ayam tidak
kedinginan saat masuk kandang.
5. Mempersiapkan kertas koran yang berguna untuk mengerak
pakan untuk mengajarinya makan.
6. Mempersiapkan pakan.
d) Seleksi DOC
Seleksi DOC bertjuan untuk memilih DOC yang baik dan
bertujuan seleksi agar mendapatkan ternak yang sehat dan mampu
berproduksi tinggi dan juga agar menghitung sesuai dengan isi nya
1 box DOC terisi 102 ekor .Ada beberapa hal yang harus di
perhatikan atau di penuhi syarat DOC yang akan di pelihara :
- DOC harus sehat
- Tidak cacat
- Warna bulu seragam
- Berdasar dari induk yang baik
- Menetas tepat waktu
e) Pemberian air gula / Sarbitol
Pemberian air gula dengan cara dicampurkan dengan air minum
perbandingan 1 ml dalam 2 liter air minum.
f) Pemberian Pakan

Pakan merupakan 70 % biaya pemiliharaan. Pakan yang


diberikan nutrisi yang dibutuhkan ayam yaitu karbohidrat, protein ,
lemak dan mineral sehingga berat badan perhari
meningkat/bertambah.
Pakan yang digunakan adalah SB 10, SB 11, SB 12 merupakan
pakan komplit ayam petelur yang diproduksi. Oleh PT. JAPFIA
COMFEED INDONESIA.
Pemberian pakan 2 kali sehari
- Pagi pukul 07:00 wib
- Sore pukul 16:00 wib
g) Pemberian air munim
Pemberian air minum diberikan selama 1 periode yang di
campurkan beberapa obat yaitu :
7
- Sarbito 50 ml / 100 L air
- Agrimox 150 Gr / 400 L air
- Klorin 50 ml / 100 L air
- Agricarivit 150 gr / 400 L air
h) Pemberian Obat
- AGRIMOX 50
Berfungi untuk pengobatan pada infeksi yang disebabkan
CLOSTRIDIUM SPP. Cara pemakaianya larutkan 50 gr
agrimox kedalam 100 L air setelah itu berikan pada ayam.

- AGRICARIVIT
Sebagai suplemen reguler sistem kekebalan
menghilangkan racun dari tubuh, untuk produksi Phorphyrin
yang diperlukan untuk menghasilkan sel darah merah,
agricarivit dengan multivitamin akan merangsang nafsu makan
dan meningkatkan pertumbuhan.
Cara pemakaian larutkan 50 Gr /100 L air setelah itu
berikan pada ayam.
- SARBITOL
Sarbitol berguna untuk membantu pertumbuhan, menghilangkan
stres, memperbaiki FCR dan mengurangi mortalitas/kematian.
Cara pemakaian campurkan 50 ml sarbitol kedalam 100 L air.
- KLORIN
Kegunaanya membunuh bakteri yang ada pada selang atau pipa
untuk minum ayam.
Cara pemakaian campurkan 50 ml klorin kedalam 100 L air.

i) Bedah Bangkai
Bedah bangkai merupakan salah satu tindakan yang mirip
dengan autopsi manusia. Bedah bangkai bertujuan untuk mengetahui
proses terjadinya penyakit yang menyebabkan ayam tersebut mati.
Petunjuk bedah bangkai
- Ayat kulit pada sisi mulut kearah leher
8
- Iris atau belah tembolok
- Buka oesophagus
- Amati proventriculus dengan melihat adanya
pendarahan atau lapisan yang aneh
- Belah ampela dan amati kondisinya
- Amati usus dengan melihat adanya benjolan atau
pendarahan.
Pada saat melakukan pembedahan ayam ini kami mengamati dan
mendiaknosa ayam tersebut terkena penyakit NE dengan ciri-ciri
pembuluh darah pada jantung pecah, terdapat pendarahan pada usus,
usus mengembang berisi gas, yang mengakibatkan dinding usus
pecah.

j) Tabel Nutrisi Pakan


Kandungan Nutrisi Pakan SB 10
Kadar Air Max 12 %
Abu Max 7%
Protein Kasar Min 23 %
Kalsium (CA) 0,8 – 1,1 %
Fospor (P) Min 0,5 %
Lemak Kasar Min 5%
Serat Kasar Max 5%
Enzim Fitase ± 400
Urea ND Non Detection
Aflatoksin Ttal Max 50 Ng / Kg
Asam Amino
Lisin Min 1,2 %
Metionin Min 0,45 %
Metionin + Sistin Min 0,8 %
Triptofan Min 0,20 %
Treonin Min 0,85 %

9
Kandungan Nutrisi Pakan SB 11
Kadar Air Max 12 %
Abu Max 7%
Protein Kasar Min 21 %
Kalsium (CA) 0,8 – 1,1 %
Fospor (P) Min 0,5 %
Lemak Kasar Min 5%
Serat Kasar Max 5%
Enzim Fitase ± 400 Ftu / Kg
Urea ND Non Detection
Aflatoksin Ttal Max 50 Ng / Kg
Asam Amino
Lisin Min 1,2 %
Metionin Min 0,45 %
Metionin + Sistin Min 0,8 %
Triptofan Min 0,19 %
Treonin Min 0,75 %

Kandungan Nutrisi Pakan SB 12


Kadar Air Max 12 %
Abu Max 7%
Protein Kasar Min 19 %
Kalsium (CA) 0,8 – 1,1 %
Fospor (P) Min 0,45 %
Lemak Kasar Min 5%
Serat Kasar Max 5%
Enzim Fitase 50 ug / kg
Urea ND Non Detection
Aflatoksin Ttal Max
Asam Amino
Lisin Min 1,05 %
Metionin Min 0,4 %
10
Metionin + Sistin Min 0,75 %
Triptofan Min 0,18 %
Treonin Min 0,65 %

k) Penimbangan Harian
Penimbangan harian merupaka suatu kegiatan yang bertujuan
agar kita tahu perkembangan ayam tersebut menambah/tidak.
l) Penyusutan Ayam dan Pernyotiran Jantan dan Betina
Ayam yang perkembangan nya kurang baik akan terlebih
dahulu di jual agar tidak mengeluarkan pakan yang lebih banyak
dan tujuan penyusutan ayam juga agar kandangnya tidak semakin
sempit. Senyorteran antara jantan dan betina juga agar
mempermudah penanganan karena ayam dalam satu kelompok
sudah seragam.
m) Pembalikan Atal
Tujuan dari pembalikan atal adalah agar atal nya tidak padat
dan kotoranya bisa tercampur rata dengan atal.
n) Panen
Panen dilakukan pada ayam yang sudah mencapai bobot badan
pada hari ke 35 ayam dipanen habis dijual pada malam hari agar
ayam tidak stres.
Langkah Panen Ayam
- Pegang kaki ayam secara perlahan
- Kemudian angkat ayam dan masukan kekeranjang
- Hindari menangkap ayam dengan kasar

11
o) Menjual Atal
Setelah selesai panen ayam adalah melakukan penjualan atal dengan
cara menyekop atal setelah itu masukan kegoni penjualan atal ini
mendapatkan 1000/karung dengan harga 5000/karung.

2. Peralatan kandang dan Kegunaanya


A. Temptron
Temptron merupakan mikrokontroler pengendalian iklim yang di desain
khusus unggas. Temptron memiliki 4 sensor suhu dan sebuah sensor
kelembapan yang terhubung dengan sistem. Teknologi temptron ini
diaplikasikan pada kandang bertipe close house.
B. Ongger
Ongger memiliki fungsi sebagai mengantarkan pakan ayam secara
otomatis.
C. Nipple
Nipple merupakan tempat menim ayam modren yang bisa dipakai dari
DOC hingga dewasa. Selain itu fungsi dari Nipple adalah air minum
dalam kandang tetap tersedia sepanjang hari serta menjaga Nipple tetap
bersih dalam pemberian obat atau vitamin lebih mudah dan merata.
D. Cooling Pad
Cooling pad berfungsi untuk menjaga suhu udara didalam kandang tetap
optimal dan nyaman bagi ayam. Cara kerja alat ini pada dasarnya cukup
sederhana, alat ini akan terhubung langsung dengan pompa air.
E. Blower
Blower digunakan untuk mengeluarkan suhu panas dalam kandang juga
berfungsi untuk mengeluarkan amonia dalam kandang. Jadi dapat
menetralkan udara didalam kandang agar ayam tidak terkena penyakit
akibat bau anomia yang tinggi.
F. Lampu
Kegunaan lampu adalah untuk memudahkan anak ayam mengenali
ransum dan air minum. Sehingga meransang aktivitas makan dan
memacu pertumbuhan.

12
G. Heater
Heater berfungsi sebagai pengganti indukan yang memiliki fungsi
sebagai pemanas buatan heater digunakan pada saat doc masuk sampai
usia 21 hari.
H. Timbangan Digital
Berfungsi sebagai menimbang obat-obatan agar takaranya sesuai dan
juga berfungsi untuk menimbang BW aya.
I. Chick Guard
Berfungsi untuk membantu agar panas broarding tetap terfokus dan doc
tidak menyebar keseluruh ruangan.
J. Genset
Berfungsi sebagai salah satu cadangan listrik saat padam. Genset sangat
penting bagi ayam jika terjadi kendala listrik padam jika tidak ada genset
ayam bisa saja akan mati.
K. Housing Filter
Berguna untuk menyaring air agar tidak ada bakteri masuk dan
mencegah penyakit.

3. Menghitung IP Kandang Putra Jaya


a). Kandang Putra Jaya Populasi 12.000 ekor pada :

UMUR PANEN KG
21 Hari 324 313,5 kg
21 Hari 864 876 kg
22 Hari 496 461,4 kg
24 Hari 1156 1313,3 kg
24 Hari 300 364,7 kg
25 Hari 1152 1356,3 kg
25 Hari 1008 1217,4 kg
34 Hari 450 1023 kg
34 Hari 168 384,1 kg
34 Hari 630 1431,4 kg

13
34 Hari 480 1.069,9 kg
34 Hari 720 1688,1 kg
34 Hari 304 690,5 kg
34 Hari 490 1132,9 kg
36 Hari 2675 6256,2 kg

Total pakan masuk >10 total pakan sisa 51 total pakan terpakai 656

b). Daya Hidup = Ayam Terjual x 100


Populasi Awal

= 11,789 x 100
12.000

= 98.24

c). ABW = Kg Ayam Terjual


Jumlah Ayam Terjual

= 20.923.4 = 1.77
11.789

d). FCR = Total Pakan Habis x 50 x100


Kg Ayam Terjual

= 32.800 x100 = 1.56


20.923.4

e). Umur = Umur Panen x Jumlah


Total Ayam Terpanen

= 350.820 = 29.75
11.789

f). IP = Daya Hidup x ABW x100


FCR x Umur Panen

= 98.24 x 1.77 x100


1.56 x 29.75

= 386.2

14
BAB V
MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

5.1 MASALAH
Berkurangnya nafsu makan merupakan ciri perubahan fisiologis dari ayam akibat stress
karna itu makan merupakan faktor penunjang tumbuh kembang ayam. Selain berkurangnya
nafsu makan munculnya Heat Stress pada DOC menjadi pemicu perubahan fisiologis lainya
yakni terlalu banyak minum. Minum merupakan cara DOC menstabilkan suhu tubuh saat
udara lingkungan tinggi. DOC yang gelisah harus dipisahkan agar tidak mempengaruhi DOC
lainya. Sifat DOC menjadi lebih agresif saat gelisah. Sifat yang sering ditemui yakni
mematuk bulu dan mondar – mandir tanpa tujuan.

5.2 PEMECAHAN
Untuk DOC yang baru tiba dikeranjang memang dianjurkan diberi air minum yang
sudah ditambahkan air gula. Hal dimaksudkan agar DOC dapat memperoleh energi dengan
cepat perlu diketahui bahwa pasca penetasan dan selama perjalanan / tranportasi DOC
mengalami cekaman stres.

15
BAB VI
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pemeliharaan ayam broiler dalam sistem close house sangat baik tingkatkan bobot
badan cepat bertambah dan dengan sistem close house kita bisa mengatur suhu sendiri.

B. SARAN
Disarankan untuk mengurangi populasi ayamnya menjadi 10.000 agar ayam tidak
terlihat padat dan agar FCR stabil dan mendapatkan IP ( Indeks Pemformace ) yang baik.

16
Lampiran

Lampiran 1 : Sanitasi dan Peralatan

17
18
Lampiran 2 : Kegiatan pemiliharaan

19
20
Lampiran 3 : Bedah Bangkai

21
Lampiran 4 : Pemanenan Ayam

22
23

Anda mungkin juga menyukai