Anda di halaman 1dari 24

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk mengembangkan ilmu tentang pemeliharaan ayam ras


pembibit‘’parent stock’’ Broiler, maka semua siswa wajib mengikuti
praktek ini. Selain itu Praktek Kerja Lapangan ( PKL) juga digunakan
sebagai syarat ujian semester genap dan juga sebagai bekal setelah lulus
nanti.
Dengan diadakannya praktek kerja industri siswa diharapkan mampu
menganalisis hal-hal yang dikandang serta mampu bertukar pikiran agar
ilmu pengetahuan tentang ternak semakin bertambah. Selain itu juga
prakerin merupakan program yang langsung turun di lapangan kerja.
SMK Negeri 1 Waibakul merupakan salah satu SMK di Sumba
Tengah yang pendidikan berbasis Peternakan, Pertanian, Teknologi hasil
pertanian, Mekanisasi pertanian, dan Teknologi jaringan computer.
SMK Negeri 1 Waibakul mempunyai visi dan misi untuk
menciptakan lulusan yang siap terjun ke Dunia Usaha/Dunia Industri dan
segudang ilmu dan keahlian.Untuk mewujudkan itu,maka SMK Negeri 1
Waibakul mewajibkan siswa/siswi mengikuti praktek kerja lapangan atau
yang dikenal dengan nama PKL.
Pada kegiatan ini siswa/siswi secara langsung terlibat dalam
penerapan serta ada bila kerja di Dunia Usaha/Dunia Industri dan dengan
sendirinya dapat memudahkan teori yang terdapat di lapangan dengan
adanya praktek kerja lapangan dan sangat bermanfaat bagi siswa/siswi.

1
Sebab dengan sendirinya siswa/siswi memperoleh pengalaman
dalam bidang peternakan(Memelihara Ayam Broiler Parent Stock).
Praktek Kerja Lapangan adalah salah satu kegiatan yang dilakukan
di Dunia Usaha/Dunia Industri untuk pengetahuan dan keterampilan,maka
dengan itu siswa/siswa mewajibkan secara langsung terlihat adanya Praktik
Kerja Lapangan (PKL) di DU/DI untuk lebih memperluas pengetahuan serta
pengalaman dan keterampilan yang lebih mendalam.Dengan demikian
siswa/siswi diwajibkan mmengikuti PKL.Dengan adanya PKL siswa/siswi
dapat memahami cara pemeliharaan ayam broiler parent stock.

1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan Praktek Kerja Lapangan ( PKL)
 Mengimplemasikan materi yang didapat di sekolah
 Membentuk pola pikir yang membangun bagi siswa
 Melatih siswa untuk berkomunikasi / berinteraksi secara maksimal apa
yang telah dilakukan selama berada di DU/ DI
 Mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa
sesuai bidang masing-masing
 Menambah jenis ketrampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat
dikembangakan dan di implementasikan di kehidupan sehari-hari
 Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dan DU/ DI

2
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)
 Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional yaitu
tenaga kerja yang memiliki pengetahuan ketrampilan dan semangat kerja
yang sesuai tuntutan kerja
 Menperkokoh hubungan sekolah dengan Dunai usaha maupun Dunia
Industry
 Meningkatkan efisensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas
 Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan
1.3.2 Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Dapat menambah pengalaman ,meningkatkan keterampilan dan
mengetahui manajemen pemeliharaan ayam ras pembibit (parent stock)
broiler sehingga lebih mudah bila mengaplikasikan dalam dunia kerja.

3
BAB II

DASAR DAN TEORI

2.1 Pola Pemeliharaan


Persiapan kandang dilakukan dua minggu sebelum ayam datang atau
di pelihara, yaitu dengan cara membersihkan seluruh ruang kandang dan
peralatan yang digunakan sebelum pemeliharaan dengan detergen dan desin
fektan [Cahyono, 1997].
Persiapan kandang merupakan awal dari semua kegiatan usaha ayam
ras pembibit (parent stock) broiler.Persiapan kandang yang dilakukan secara
matang menjadi salah satu kunci sukses pemeliharaan ayam ras pembibit
(parent stock) broiler. Persiapan kandang di lakukan melalui tahapan secara
garis besar menurut Anonimous (2011) adalah sebagai berikut :
1. Sanitasi Kandang Dan Lingkungan
Sanitasi kandang dan peralatannya sangat penting
dilakukan ,langkah ini bertujuan untuk mencegah berkembangnya atau
memotong siklus hidup mikro organisma yang merugikan kesehatan ayam.
Cara sanitasi dengan menyapu, menyiram/ menyemprot dan menyikat.
Bagian-bagian yang dibersihkan :langit-langit, lantai dinding, lingkungan
kandang tempat makan dan minum serta tirai kandang. Kegiatan ini
diawali dengan mengangkut litter keluar kandang. Bahan-bahan yang
digunakan adalah air ditambah dengan bahan sanitasi yang disebut dengan
desin fektan, misal :lisol, karbol, formalin, detergen dan lainnya.
2. Mengkapur Kandang
Pengapuran bertujuan mencegah dan membunuh mikro organisma
termasuk jamur yang merugikan. Kapur merupakan desin fektan yang
murah, mudah didapat dan mudah dalam aplikasin. Cara pemakaian

4
dengan diencerkan dengan air kemudian dioleskan atau disemprotkan pada
permukaan kandang (lantai, dinding dan langi-langit kandang)
3. Memasang Litter
Litter berguna sebagai: bantalan, penghangat tubuh, tempat
mengais ayam, menyerap kotoran dan cairan serta menghindarkan dari
penyakit bulbul pada kaki ayam serta kerusakan dada. Bahan yang
digunakan: serutan kayu, sekam padi, serbuk gergaji dan lain- lain.
Syaratnya kering, tidak menggumpal dan murah serta mudah didapat.
Ketebalan litter adalah 7 – 10 cm.
4. Memasang Alat Pemanas
Alat pemanas berguna sebagai penyedia suhu yang diperlukan oleh
ayam.Alat pemanas diperlukan ketika ayam umur 1 – 15 hari. Alat yang
umum digunakan adalah pemanas bertenaga listrik (Hover) dan bertenaga
gas (Brooder Gas). Kandang harus dipanasi 24 jam sebelum DOC tiba.
Alat pemanas dipasang dengan ketinggian 5 cm di atas kepala ayam, di
pinggir alat pemanas didapatkan suhu 350C dan setelah seminggu
diturunkan 30C, demikan seterusnya setiap minggu hingga 4 minggu.
5. Menempatkan Tempat Minum Dan Pakan
Tempat pakan dan minum harus disediakan setiap hari, dimana
jumlah dan cara penempatan disesuaikan umur ayam. Ayam umur
kecil menggunakan box DOC sebagai tempat pakan sedang tempat
minum menggunakan tempat minum dari plastik. Semakin besar ayam
tempat pakan dari box DOC diganti dengan hanging feeder dengan
ketinggian 2,5 cm dari punggung ayam dan ditempatkan pada kedua
sisi tempat minum.

5
6. Memasang Tirai Kandang
Tujuan tirai kandang adalah sebagai penyedia suasananya aman
bagi ayam artinya merupakan alat untuk mengatur suhu dan kelembaban
kandang, mencegah terpaan angin, sinar matahari dan hujan secara
langsung.Pemasangan tirai tidak permanenya itu dapat dibuka dan ditutup
sesuai dengan kondisi lingkungan yang diperlukan oleh ayam. Bahan tirai
bias dari plastic atau karung bekas pembungkus pakan
7. Sanitasi Ulang
Sanitasi ini dilakukan setelah semua langkah-langkah persiapan
kandang selesai, yaitu dengan menyemprot seluruh kandang dan isinya
dengan menggunakan desin fektan. Bertujuan untuk membunuh dan
mengurangi mikro organisme yang merugikan pada kesehatan ayam.

2.2 Penentuan Jantan/Betina


Betina Penentuan jenis kelamin merupakan salah satu hal yang
penting untuk induknya DOC dijual untuk peruntukkan ayam petelur dan
DOC jantan digunakan untuk ayam pedaging.
Penentuan jenis kelamin dengan melihat ujung bulu sayap pada DOC
tersebut.
1. Apabila bulu-bulu pada ujung sayap memperlihatkan panjang bulu yang
sama, antara bulu primer dan sekunder, maka DOC tersebut adalah jantan.
2. Apabila bulu-bulu pada ujung sayap memperlihatkan bulu yang tidak sama
antara bulu primer dan sekunder, maka DOC tersebut adalah betina

6
2.3 Tata Laksana Pemeliharaan
2.3.1. Penanganan DOC
Dasar pemilihan calon bakalan atau bibit pada ayam ras pembibit
(parent stock) broiler pada prinsipnya hampir sama dengan pemilihan bibit
pada ayam cobb petelur, yaitu memperhatikan kemampuan produksi dari
induknya dan kondisi fisik dari individunya. Perbedaannya, dasar
pemilihan bibit untuk ayam pedaging juga perlu mempertimbangkan
kemampuan induk untuk berproduksi telur yang harus tinggi.Selain itu,
DOC ayam pedaging juga diharapkan bebas dari penyakit unggas
pullorum. Untuk menentukan bibit yang akan dipilih, harus betul-betul
memperhatikan segi genetis dan ekonomis. Menurut Susilorini, Sawitri,
dan Muharlien (2008) bahwa pemilihan bibit secara genetis harus baik
dan secara ekonomis menguntungkan.
Sifat-sifat genetik yang baik dari bibit sebagai berikut:
- Mempunyai angka kematian atau mortalitas yang rendah.
- Mempunyai sifat pertumbuhan yang cepat.
- Mempunyai angka konversi pakan yang rendah
- Mempunyai daya tahan terhadap penyait yang tinggi.
Sementara bibit yang mempunyai nilai ekonomis menguntungan
sebagai berikut :
- Harga terjangkau.
- Biaya mendapatkan tidak terlalu mahal.
- Hasil produksinya disukai atau dapat diterima oleh Konsumen
mempertimbangkan ciri-ciri dari individu.

7
Ciri-ciri bibit yang baik adalah sebagai berikut :
- Penampilannya sehat.
- Gerakannya lincah.
- Tidak cacat.
- Proporsi tubuh seimbang.
- Mata cerah dan bulu kering, mengembang
- Tidak cacat dan bebas infeksi pusar
- Ukuran badan dan bobotnya seragam
- Bobot badan awal tidak kurang dari 35 gram

2.3.2. Pemberian Pakan dan minum


Pakan adalah campuran berbagai macam bahan organic dan
anorganik yang diberikan pada ternak untuk memenuhi kebutuhan zat
makanan yang diperlukan bagi pertumbuhan, perkembangan, dan
reproduksi (Suprijatna, 2005). Pada masa kurun awal pemberian pakan
dilakukan secara penuh karena pada kurun pertumbuhan murni unggas
tumbuh secara cepat dan dapat menyesuaikan kebutuhannya akan zat
makanan. Lepas dari periode tersebut pembatasan pemberian pakan harus
dilakukan karena bukti bahwa : (1) perkembangan berbagai organ tubuh
tidak sama cepatnya (2) unggas cenderung mengkonsumsi pakan melebihi
kebutuhan (Amrullah, 2003)..
2.3.3. Grading Ayam
Grading merupakan kegiatan mengelompokkan ayam sesuai
dengan bobot badannya, hal ini dilakukan untuk mencapai keseragaman
(uniformity). Ayam yang bobot badannya akan dikelompokkan sendiri dan
akan mendapat pakan lebih atau disebut dengan ekstra feed.

8
2.3.4. Kebersihan Kandang
Standar Sanitasi dan pencegahan penyakit yang tinggi dalam usaha
pembibitan adalah faktor utama yang cukup mempengaruhi produktivitas
(Anonymous. 2006).
Sanitasi menurut Fadillah, Agustin, Sjamsirul, dan Eko (2007)
merupakan program yang dijalankan di suatu kawasan peternakan atau
farm yang bertujuan untuk menjaga terjadinya perpindahan penyakit
menular. Sedangkan menurut Smith (1997), sanitasi adalah usaha
pengurangan jumlah organisme patogen kepada level/tingkatan yang tidak
berbahaya atau menjadi penyakit pada inangnya.
Biester dan Schawarte (1967) menegaskan pentingnya pencegahan
penyakit dalam usaha menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman
bagi kehidupan unggas, karena ini adalah cara yang relatif lebih murah /
low cost dibandingkan pengobatan. Di sisi lain penyakit unggas yang
sifatnya menular jika sudah terlanjur menjangkiti akan dapat menurunkan
produksi bahkan akan menjadikan usaha peternakan tersebut bangkrut
MenurutSudarmono (2007), sanitasi secara sederhana merupakan
tindakan pengendalian penyakit melalui kebersihan lingkungan, petugas
dan ayam.
Sasaran utama bagi sanitasi lingkungan meliputi seluruh kandang
dan segala peralatannya, missal gudang pakan, parit yang ada di sekitar
kandang dan gudang.Setelah kandang dikosongkan karena ayam diafkir,
kandang tersebut harus segera dicuci dan didesinfeksi. Untuk melakukan
desinfeksi ini perlu mengenal macam-macam desin fektan, sifat dan cara
penggunaannya (Sudarmono, 2007).
Sanitasi petugas (karyawan) adalah prosedur agar petugas
senantiasa bebas kuman sebelum melakukan aktivitasnya di dalam
kandang. Misalnya petugas wajib sanitasi melewati sprai (ruang sanitasi),
9
petugas wajib mencelupkan kakinya dalam larutan desin fektan sebelum
masuk kandang, petugas tidak dibenarkan berpindah-pindah kandang
terutama pada kelompok-kelompok yang memiliki umur berbeda, dan
petugas harus mengenakan pakaian kerja harian (Sudarmono, 2007).
Sanitasi terhadap ayam misalnya adalah karantina terhadap ayam
sakit, pembakaran bangkai ayam yang mati dan sebagainya. Sebagai
catatan penguburan bangkai dan pemanfaatan bangkai ayam untuk pakan
hewan lain adalah tidak benar, karena hal itu akan membantu penyebaran
bibit penyakit (Sudarmono, 2007).

2.3.5. Potong Paruh


Potong paruh atau yang disebut dengan debeaking dilakukan untuk
ayam jantan pada umur 5 hari, hal ini dilakukan untuk menghindari adanya
kanibalisme terhadap ayam betina pada saat sudah mencapai umur laying.

10
BAB III
MATERI DAN METODE

3.1 Waktu Pelaksanaan


Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang dilakukan di PT. Charoen
Pokphand Jaya Farm Unit 7 Desa Penggaron Kecamatan Mojowarno
Kabupaten Jombang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2018 s.d
9 Mei 2018

3.2 Materi
Materi pada Praktek Kerja Lapang ini adalah peternakan ayam ras
pembibit (parent stock) Broiler di PT Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7
Desa Panggaron Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang yang merupakan
perusahaan bergerak dalam bidang pembibitan. Materi yang digunakan adalah
ayam ras pembibit (parent stock) Broiler sebanyak ± 8.728 ekor milik PT.
Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 Desa Penggaron Kecamatan Mojowarno
Kabupaten Jombang, dengan umur antara 25 minggu sampai afkir, sedangkan
untuk strainnya adalah Hyline. Faktor pendukung dari pemeliharaan meliputi
bibit, perkandangan, pakan dan minum, sanitasi dan pencegahan penyakit,
seleksi dan culling, program pencahayaan, penanganan limbah.

3.3 Alat dan Bahan


Adapun alat – alat yang digunakan sebagai berikut :
1. Fan feeder : berfungsi sebagai wadah tempat pakan jantan
2. Nipple: saluran tempat minum otomatis
3. Blower fan : kipas angin tempat keluarnya udara kotor (outlet)
4. Colling pad : berfungsi sebagai tempat masuknya udara

11
5. Gerobak dorong : berfungsi sebagai alat untuk mengangkut pakan dan
bangkai ayam
6. Palu : untuk memukul paku
7. Termometer : berfungsi untuk mengontrol suhu udara dalam kandang
8. Bak celup kaki : berfungsi sebagai tempat biosecurity sebelum masuk
kandang
9. Injeksi atau alat suntik : alat yag berfungsi untuk memasukan vaksin
kedalam tubuh ayam
10. Penyiraman pakan
11. Timbangan gantung: alat yang digunakan untuk menimbang DOC
12. Keranjang digunakan untuk mengangkat DOC saat vaksinasi
13. Debeaker : merupakan alat pemotonga paruh secara otomatis
14. Pakaiana kerja
15. Sepatu kerja
16. Topi dan masker

Bahan yang digunakan sebagai berikut :


Bahan – bahan yang diperlukan dalam kandang adalah :
1. Pakan
2. Air
3. Vitamin
4. Desinfektan
5. Vaksin ND dan AI
6. Alkohol
7. Formalin
8. Virosit
9. Sinof
10. Tekstrol
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan


PT. Charoen Pokphand Jaya Farm group ini pertama kali didirikan
pada tahun 1921, berkembang pesat di Bangkok dan Thailand, dan kemudian
dibuka cabang di Indonesia. Cabang-cabang di Indonesia sebanyak 152 unit
perusahaan yang bergerak diberbagai bidang usaha.

4.1.1 Identitas Perusahaan


No. IDENTITAS

1. Nama Perusahaan PT.Charoen Pokphand Jaya Farm Unit VII Jombang


Nomor Statistik
2.
Perusahaan
3. Provinsi Jawa Timur
4. Otonomi Daerah Jombang
5. Kecamatan Mojowarno
6. Desa Penggaron
7. Jalan dan Nomor
8. Kode Pos
9. Telepon
10. Faxcimile
11. Daerah  Pedesaan Perkotaan
12. Status Perusahaan Negeri  Swasta

13. Kelompok
Perusahaan
14. Surat Keputusan / Nomor : Tanggal :
SK Tahun :

13
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi :
1. Menjadi perusahaan tangguh dan terintergrasi dalam industry agribisnis
dan aquakultur.
2. Menjadi perusahaan tempat professional mengembangkan diri dan
berkarya bagi perusahaan dan Negara
Misi :
Meningkatkan intelektual masyarakat melalui nutrisi yang bagus dari
kualitas makanan yang tinggi serta peningkatan pendapatan perkapita.

4.1.3 Struktur Organisasi


Struktur organisasi PT.Charoen Pokphand Jaya Farm adalah sebagai
berikut:

General Manager
,S.Pt

Farm Manager
Irvan Sandi Saputra S.Pt

Statistik R. Chief Flok


Supervisor Unit 7
Firmansyah. SE Yul Malvian
Zainal Arifin, S.pt

PGA Unit :
M.Nurul Hidayat
Asisten SPV
Sodikin

Korlap Go down Driver


Irawan EkoWidodo Riyadi

14
4.2 Persiapan Kandang
Persiapan kandang merupakan awal dari semua kegiatan usaha ayam
broiler. Persiapan kandang dilakukan secara matang menjadi salah satu kunci
sukses. Pemeliharaan ayam broiler. Persiapan kandang melalui tahapan
sebagai berikut:
1. Menebar racun tikus. Tahap ini dilakukan agar ayam bebas dari tikus dan
racun yang disebarkan berwarna hijau ditempatkan pada setiap sudut
kandang. Dalam penebaran racun tikus ini bermanfaat bagi ayam, agar
ayam tidak dimakan tikus.
2. Bongkar dan karungi pupuk
3. Penyemprotan cynof pertama bertujuan untuk membasmi kuman atau
serangga, bibit penyakit yang masih ada dalam kandang. Dengan dosis
300 gram/kandang 16 bungkus
4. Pencucian kandang dan sterilisai.Melakukan sterilisasi menggunakan
tekstrol. Larutan obat yang digunakan dalam pencucian kandang adalah:
a. Penyemprotan cynoff kedua(300 gram/kandang 16 bungkus)
b. Penyemprotan tektrol dosis 800-/200 liter air/kandang
c. Penyemprotan formalin dosis 75 liter formalin,125 liter air/kandang
d. Penyemprotan bestaguan 800m/400 liter air /kandang
e. Penyemprotan virasit dosis 400m/200 liter air/kandang
5. Menebarkan atau menyemprot kapur tohor ke bagian kandang,lantai dan
sekeliling luar kandang.Dosis kapur tohor yang di pakai 0,2-0,5/m2.
proses pengapuran dilakukan 10-15 hari sebelum DOC masuk
6. Install karpet
7. Pemasangan tirai kandang bertujuan untuk sinar matahari tidak langsung
masuk didlam kandang
8. Install skeet/partisi plastic bertujuan untuk suhu agar tetap hangat
9. Penebaran sekam secara merata
15
10. Menyemprot cynof kedua tujuan untuk membunuh serangga yang lolos
pada penyemprotan pertama Cynof merupakan salah satu obat serangga
yang digunakan untuk mencegah lalat masuk ke kandang. Bahan aktif
cynof yaitu sipermetrin 40%
11. Instal brooder dan sekat brooder
Brooder merupakan induk buatan sebagai tempat pemeliharaan ayam
periode strarter . dalam pemeliharaan ayam jantan dan ayam betina
dipisahkan, kapasitas ayam disetiap brooder 910 ekor dengan 15 box tiap
box berisi 70 ekor bisa kurang dari 70 bisa lebih dari 70.
Brooder merupakan anak ayam membutuhkan kehangatan kandang
indukan atau buatan tujuan untuk menyediakan lingkungan yang nyaman
bagi anak ayam supaya dapat tumbuh dengan optimal
12. Pengaturan tata letak tempat pakan dan minum

4.3 Penentuan Jantan Betina (Mixing Bird)


Penentuan jantan betina didasarkan pada rasio populasi ayam dalam
satu kandang.
1. ayam jantan memiliki broader tersendiri begitu pula dengan ayam
betina. Ayam jantan dan betina tidak boleh digabungkan apabila
digabungkan maka ayan jantan akan mengganggu ayam betina.
2. Pada umur tertentu(grower)ayam jantan dan ayam betina memiliki
berat badan yang berbeda yaitu dengan cici-ciri sebagai berikut:
a. ayam jantan pertumbuhan cepat, tumbuh jengger berwarna
merah, kuku kaki dipotong pada masa starter (DOC) dan
mengonsumsi pakan lebih meningkat
b. ayam betina pertumbuhan jengger berwarna putih,pertumbuhan
lambat dan mengonsumsi pakan lebih rendah

16
4.4 Tata Laksana Pemeliharaan

4.4.1 Penanganan DOC


Setelah semua peralatan atau perlengkapan sudah siap maka tahap
selanjutnya yaitu persiapan kandang untuk DOC datang.
Hal yang harus dilakukan antara lain:
1. Persiapan pemanas,persiapan tempat pakan dan tempat minum
2. Pengecekan suhu dan ventilasi udara serta pemasangan alas Koran di
atas litter.
Hal-hal yang harus dilakukan saat penerimaan DOC
1. Menanyakan Waktu DOC datang
2. Pengisian air minum pada gallon putih dan tempat pakan serta
menyalakan pemanas atau spesiter(2 jam sebelum DOC datang)
3. Pada saat DOC datang periksa surat jalan dan hitung jumlah box
4. Menghitung jumlah DOC dan menimbang
5. Memasukkan DOC ke dalam brooder
6. Merapikan box bekas DOC atau tempat DOC
7. Cek jumlah DOC
Saat DOC dating, DOC dimasukan kedalam kandang indukan dengan
menghitung satu per satu,peternak harus mengecek apakah jumlah DOC
sesuai dengan keterangan yang tertera pada kemasan agen.
8. Melakukan diping pada ayam yang lemas pada saat peternak
menghitung DOC, harus melakukan diping terhadap DOC yang kecil
yang agak lemas

17
9. Setelah DOC beradaptasi dengan kandang indukannya, DOC diberikan
minum dengan larutan obat pulmoltil dengan dosis 0,6 setelah itu
diganti dengan noptres dengan dosi 0,3 kemudian diganti dengan
biogren dengan dosis 0,1
10. Melakukan calling pada ayam yang cacat
11. Pakan pertama diberikan setelah 2 jam dari pemberian air minum,pakan
disebarkan diatas Koran dan tempat pakan vibber tray,pakan diberikan
secara tidak terbatas dan dibuat khusus untuk kebutuhan pertumbuhan
dan perkembangan bobot badan DOC.
Kadang kala anak ayam atau DOC harus dirangsang untuk mengenali
pakannya dengan mengetuk tempat pakan seolah induknya memanggil
anaknya untuk makan.
4.4.2 Pemberian Pakan Dan Minum
Pakan yang digunakan oleh PT. Charoen Phokphand Jaya Farm
merupakan pakan jadi yang diproduksi oleh PT. Charoen Pokhpand
Indonesia (divisi pakan) bertempat di Krian. Dalam pemberian pakan untuk
ayam Ras pembibit adalah dilakukan setiap hari secara sedikit demi sedikit,
pemberian pakan secara fullfit adalah ayam tanpa pembatasan makan sari
pagi, siang maupun malam. Penambahan pakan setiap hari 400kg/kandang
untuk pertumbuhan dan perkembangan ayam. Secara everyday atau setiap
hari akan ada pula berpuasa setelah ayam berumur 5 minggu.tujuannya
ayam berpuasa agar mencegah kegemukan ayam, sehinga produksi telurnya
meningkat.
Jadwal ayam puasa yaitu :
a. 4 hari makan 3 hari puasa
b. 5 hari makan 2 hari puasa
c. 6 hari makan 1 hari puasa

18
Pemberian pakan secara manual padasaat DOC. alat yang
digunakan yaitu: Ember dan gayung dan perggantian tempat pakan sesuai
dengan pertumbuhan ayam atau umurnya.
Pemberian pakan secara otomatis pada saaat ayam berumur 5
minggu, tempat untuk penyiraman pakan menggunakan alat
teropong.caranya pakan disiram di teropong hingga pakan mengalir ke
seluruh tempat pakan atau helupen.
Jenis pakan yang digunakan pada masa starter jenis pakan 531T
dan masa grower 532T. Dalam pemberian air minum masa DOC diberikan
dengan larutan obat pulmoltil dengan dosis 0,6 diganti dengan noptres 0,3
kemudian diganti dengan miogren dengan dosis 0,1. Pemberian minumpun
secara manual dengan menggunakan peralatan galon putih (tempat minum
digantung) di dalam kandang indukan atau browder pada ayam yng berumur
2-5 minggu menggunakan tempat minum otomatis, mengatur ketinggian
nipple, mengontrol kelancaran regulator dan ketinggian regulator dari litter,
ketika ayam semakin besar ketinggian nipple dianaikan sesuai dengan umur
agar ayam tidak tunduk atau nipple terllau pendek saat DOC minum air.

4.4.3 Pemberian Vaksin


Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu: Vaksin aktif adalah vaksinin
inaktif, kekebalan yang ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksin
inaktif / pasif dan vaksin inaktif, adalah vaksin yang mengandung virus
yang telah dilemahkan atau dimatikan tanpa merubah struktur
antigeniknya.Pemberian vaksin dilakukan sesuai program yang telah
ditentukan waktunya. Pemberian vaksin dilakukan ketika ayam sehat.
Vaksin aktif adalah vaksi yang mengandung virus bakteri protozoa yang
masih hidup. Vaksin inaktif adalah mengandung bibit penyakit yang mati.

19
Adapun persyaratan vaksin yaitu:
1. ayam harus sehat atau tidak sakit
2. dosis dan kemasan vaksin harus tepat
3. sterilisasi alat-alat vaksin
4. metode vaksin, metode vaksin yang digunakan adalah tetes mata
(intrakula), tetes hidung (intranasal), suntik daging (intramuskuler),
suntik di bawah kulit, wingwheat diselaput (tusuk sayap), dan suntik
pada dada.
Umur ayam divaksin,dosis dan jenis vaksin yaitu: ayam umur 7
hari jenis vaksin reol F Dengan dosis 0,2/ekor dengan metode leher/injek,
ayam umur 21 hari jenis vaksin non live dan no cilled dengan dosis 0,2/ekor
dengan metode kepala injek,mata tetes, ayam umur 28 hari jenis vaksin A1
(Avian influenza, AE Fox) dengan dosis 0,3 dengan metode kepala injek,
sayap tusuk, sedangkan ayam yang berumur 6 minggu jenis vaksinya coriza
dan reol cilled dengan dosis 0,5 dengan metode dada injek dan paha injek.

4.4.4 Grading Ayam


Pemelihan bibit/DOC broiler yang baik serta bernilai adalah: salah
satu kunci supaya dalam beternak memperoleh hasil yang maksimal, bukan
hanya asal-asalan dalam beternak hal tersebut akan mengalami kekurangan
walaupun bukan hanya pemeliharaan DOC yang bagus saja yang menjadi
faktor keberhasilan dalam beternak broiler akan tetapi keberhasilan dalam
beternak ayam broiler tak lepas dari kontribusi pakan, nutrisi serta
perlengkapan lainnya yang menunjang peternakan broiler.
Dalam beternak broiler faktor yang paling mutlak adalah
perawatan, meskipun dalam pemelihan bibit telah maksimal akan tetapi
peralatan kurang maksimal maka hasilnya juga tidakakan maksimal,

20
khususnya dalam pemeliharaan pada suhu kehangatan pada saat kondisi
tetap kecil usia 0-7 hari.

4.4.5 Menghitung dan Menimbang Ayam


Berat badan harus di timbang setiap minggu. Namun tidak semua
ayam harus di timbang, cukup di ambil sampel. Penimbangan di lakukan
untuk mengetahui pertambahan berat badan mingguan pengambilan sampel
di lakukan secara acak dari setiap sudut kandang dan area tengah.
- Pencatatan recording
Pencatatan laporan kegiatan setiap hari harus dilakukan sejak DOC
datang. Laporan tersebut memuat tentang jumlah ayam yang mati, jumlah
pemberian pakan, obat, vaksin, dan berat badan mingguan.
- Pemanenan
Aktivitas panen biasanya dilakukan pada pagi hari jumlah dan ukuran
ayam yang akan di tangkap harus disesuaikan dengaaan surat permintaan
pembelian.
Beberapa kegiatan yang harus dilakukan ketika panen sebagai berikut.
a. Menggantung tempat makan dan minum
b. Menangkap ayam harus dilakukan secara hati-hati penangkapan yang
kasar bisa menyebabkan memar, tulang patah di bagian sayap dan
kaki, bahkan bisa menyebabkn ayam mati karena stress.
c. Menyekat kandang yang akan dipanen
d. Menangkap ayam sebaiknya tidak menggunakan cara memilih, tetapi
harus menghabiskan ayam dalam satu sekat.
e. Menangkap ayam dan memasang jaring secara perlahan agar ayam
tidak keluar dari jaring tersebut sebelum penimbangan di mulai.
f. Mencatat hasil penimbangan dan jumlah ayam yang ditimbang dengan
jumlah masing-masing, pen 1 betina 30 ekor, dan jantan 15 ekor.
21
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data di PT. Charoen
Pokpand Jaya Farm maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1) Jumlah ayam ras pembibit strain Hyline parent stock broiler yang
dipelihara di PT.Charoen Pokphand Jaya Farm unit 7 Jombang sebanyak :
Jantan :10.336 ekor
Betina : 9.218 ekor
2) Jumlah pakan yang diberikan pada ayam betina periode Layer umur
minggu (pada pelaksanaan PKL) yaitu 1025 kg, setelah itu pada umur
47minggu pemberiannya menjadi 1022 kg, untuk ayam pejantan 96 kg dan
97,1 kg. Untuk mendapatkan Hen Day Production 89,56% (tertinggi),anak
kandang melakukan pemeliharaan yang baik dan pemberian vitamin yang
terprogram,
3) Hen Day Production tertinggi yaitu : 86,10 % pada tanggal 17 September
2017
4) Hen Day Production terendah yaitu : 9,53 % pada tanggal 17 Agustus
2017
5) Pemberian minum dilakukan secara otomatis menggunakan nipple
6) Penimbangan ayam dilakukan untuk mengetahui Body weigth dan
Uniforminity ternak sebagai evaluasi dari kegiatan pemeliharaan,
penimbangan dilakukan 1 minggu sekali
7) Pemeliharaan parent stock strain hyline grower menggunakan kandang
closed house yang dapat terkontrol dan memenuhi standar dengan
pelaksanaannya
8) Tatalaksana pemeliharaan sudah baik ditinjau dari biosecurity
perkandagan pakan maupun manajemen pemeliharaannya.
22
5.2 Saran
Untuk dapat meninkatkan produksi telur yang tinggi dapat dilihat dari
cara :
1. pemberian pakan dan kualitas pakannya harus bagus,
2. pencahayaan suhu. Sehingga telurnya dapat meningkat dan harus menjaga
kebersihan dalam dan di luar sekitar kandang.
3. Sanitasi selalu diperhatikn kesehatan ataupun sanitasi kandang baok
internal maupn eksternal yang ditimbulkan oleh ternak itu sendiri,
sehingga lingkungan tidak tercemar
4. Fumigasi yaitu dilakukan untuk telur HE

23
DAFTAR PUSTAKA

Darmawi.,dan M.Hambal ,2001. Respon Antibody Serum Ayam Breakel Silver


Terhadap Vaksin Avian Influenza.J.Kedoktern Hewan. 5 (2) : 63-66.

David, M.2013. Analisis Resiko Produksi Pada Peternakan Ayam Broiler di


Kampung Kandang Desa Tegal,Kecamatan Kemang, Kabupten Bogor, Jawa
Barat.Institut Pertanian Bogor.(Skripsi)

Kartasudjana ,R dan E.Suprijatna,2006.Manajemen Ternak Unggas. Penebar


Swadaya. Jakarta

Murharlien.,achmanu dan R.Rachmawati.2001.Meningkatkan Produksi Ayam


Pedaging Melalui Pengaturan Proporsi Sekam, Pasir dan Kapur Sebagai
Litter.J.Ternak Tropika.12(1):38-45

Nugroho ,C.S.,O. Sjofjan dan E. Widodo.2012.pengaruh penambahan probiotik


dalam air minum terhadap kualitas telur ayam petelur.Universitas Brawijaya,
Malang

24

Anda mungkin juga menyukai