PENDAHULUAN
1
Sebab dengan sendirinya siswa/siswi memperoleh pengalaman
dalam bidang peternakan(Memelihara Ayam Broiler Parent Stock).
Praktek Kerja Lapangan adalah salah satu kegiatan yang dilakukan
di Dunia Usaha/Dunia Industri untuk pengetahuan dan keterampilan,maka
dengan itu siswa/siswa mewajibkan secara langsung terlihat adanya Praktik
Kerja Lapangan (PKL) di DU/DI untuk lebih memperluas pengetahuan serta
pengalaman dan keterampilan yang lebih mendalam.Dengan demikian
siswa/siswi diwajibkan mmengikuti PKL.Dengan adanya PKL siswa/siswi
dapat memahami cara pemeliharaan ayam broiler parent stock.
1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan Praktek Kerja Lapangan ( PKL)
Mengimplemasikan materi yang didapat di sekolah
Membentuk pola pikir yang membangun bagi siswa
Melatih siswa untuk berkomunikasi / berinteraksi secara maksimal apa
yang telah dilakukan selama berada di DU/ DI
Mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa
sesuai bidang masing-masing
Menambah jenis ketrampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat
dikembangakan dan di implementasikan di kehidupan sehari-hari
Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dan DU/ DI
2
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional yaitu
tenaga kerja yang memiliki pengetahuan ketrampilan dan semangat kerja
yang sesuai tuntutan kerja
Menperkokoh hubungan sekolah dengan Dunai usaha maupun Dunia
Industry
Meningkatkan efisensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas
Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan
1.3.2 Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Dapat menambah pengalaman ,meningkatkan keterampilan dan
mengetahui manajemen pemeliharaan ayam ras pembibit (parent stock)
broiler sehingga lebih mudah bila mengaplikasikan dalam dunia kerja.
3
BAB II
4
dengan diencerkan dengan air kemudian dioleskan atau disemprotkan pada
permukaan kandang (lantai, dinding dan langi-langit kandang)
3. Memasang Litter
Litter berguna sebagai: bantalan, penghangat tubuh, tempat
mengais ayam, menyerap kotoran dan cairan serta menghindarkan dari
penyakit bulbul pada kaki ayam serta kerusakan dada. Bahan yang
digunakan: serutan kayu, sekam padi, serbuk gergaji dan lain- lain.
Syaratnya kering, tidak menggumpal dan murah serta mudah didapat.
Ketebalan litter adalah 7 – 10 cm.
4. Memasang Alat Pemanas
Alat pemanas berguna sebagai penyedia suhu yang diperlukan oleh
ayam.Alat pemanas diperlukan ketika ayam umur 1 – 15 hari. Alat yang
umum digunakan adalah pemanas bertenaga listrik (Hover) dan bertenaga
gas (Brooder Gas). Kandang harus dipanasi 24 jam sebelum DOC tiba.
Alat pemanas dipasang dengan ketinggian 5 cm di atas kepala ayam, di
pinggir alat pemanas didapatkan suhu 350C dan setelah seminggu
diturunkan 30C, demikan seterusnya setiap minggu hingga 4 minggu.
5. Menempatkan Tempat Minum Dan Pakan
Tempat pakan dan minum harus disediakan setiap hari, dimana
jumlah dan cara penempatan disesuaikan umur ayam. Ayam umur
kecil menggunakan box DOC sebagai tempat pakan sedang tempat
minum menggunakan tempat minum dari plastik. Semakin besar ayam
tempat pakan dari box DOC diganti dengan hanging feeder dengan
ketinggian 2,5 cm dari punggung ayam dan ditempatkan pada kedua
sisi tempat minum.
5
6. Memasang Tirai Kandang
Tujuan tirai kandang adalah sebagai penyedia suasananya aman
bagi ayam artinya merupakan alat untuk mengatur suhu dan kelembaban
kandang, mencegah terpaan angin, sinar matahari dan hujan secara
langsung.Pemasangan tirai tidak permanenya itu dapat dibuka dan ditutup
sesuai dengan kondisi lingkungan yang diperlukan oleh ayam. Bahan tirai
bias dari plastic atau karung bekas pembungkus pakan
7. Sanitasi Ulang
Sanitasi ini dilakukan setelah semua langkah-langkah persiapan
kandang selesai, yaitu dengan menyemprot seluruh kandang dan isinya
dengan menggunakan desin fektan. Bertujuan untuk membunuh dan
mengurangi mikro organisme yang merugikan pada kesehatan ayam.
6
2.3 Tata Laksana Pemeliharaan
2.3.1. Penanganan DOC
Dasar pemilihan calon bakalan atau bibit pada ayam ras pembibit
(parent stock) broiler pada prinsipnya hampir sama dengan pemilihan bibit
pada ayam cobb petelur, yaitu memperhatikan kemampuan produksi dari
induknya dan kondisi fisik dari individunya. Perbedaannya, dasar
pemilihan bibit untuk ayam pedaging juga perlu mempertimbangkan
kemampuan induk untuk berproduksi telur yang harus tinggi.Selain itu,
DOC ayam pedaging juga diharapkan bebas dari penyakit unggas
pullorum. Untuk menentukan bibit yang akan dipilih, harus betul-betul
memperhatikan segi genetis dan ekonomis. Menurut Susilorini, Sawitri,
dan Muharlien (2008) bahwa pemilihan bibit secara genetis harus baik
dan secara ekonomis menguntungkan.
Sifat-sifat genetik yang baik dari bibit sebagai berikut:
- Mempunyai angka kematian atau mortalitas yang rendah.
- Mempunyai sifat pertumbuhan yang cepat.
- Mempunyai angka konversi pakan yang rendah
- Mempunyai daya tahan terhadap penyait yang tinggi.
Sementara bibit yang mempunyai nilai ekonomis menguntungan
sebagai berikut :
- Harga terjangkau.
- Biaya mendapatkan tidak terlalu mahal.
- Hasil produksinya disukai atau dapat diterima oleh Konsumen
mempertimbangkan ciri-ciri dari individu.
7
Ciri-ciri bibit yang baik adalah sebagai berikut :
- Penampilannya sehat.
- Gerakannya lincah.
- Tidak cacat.
- Proporsi tubuh seimbang.
- Mata cerah dan bulu kering, mengembang
- Tidak cacat dan bebas infeksi pusar
- Ukuran badan dan bobotnya seragam
- Bobot badan awal tidak kurang dari 35 gram
8
2.3.4. Kebersihan Kandang
Standar Sanitasi dan pencegahan penyakit yang tinggi dalam usaha
pembibitan adalah faktor utama yang cukup mempengaruhi produktivitas
(Anonymous. 2006).
Sanitasi menurut Fadillah, Agustin, Sjamsirul, dan Eko (2007)
merupakan program yang dijalankan di suatu kawasan peternakan atau
farm yang bertujuan untuk menjaga terjadinya perpindahan penyakit
menular. Sedangkan menurut Smith (1997), sanitasi adalah usaha
pengurangan jumlah organisme patogen kepada level/tingkatan yang tidak
berbahaya atau menjadi penyakit pada inangnya.
Biester dan Schawarte (1967) menegaskan pentingnya pencegahan
penyakit dalam usaha menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman
bagi kehidupan unggas, karena ini adalah cara yang relatif lebih murah /
low cost dibandingkan pengobatan. Di sisi lain penyakit unggas yang
sifatnya menular jika sudah terlanjur menjangkiti akan dapat menurunkan
produksi bahkan akan menjadikan usaha peternakan tersebut bangkrut
MenurutSudarmono (2007), sanitasi secara sederhana merupakan
tindakan pengendalian penyakit melalui kebersihan lingkungan, petugas
dan ayam.
Sasaran utama bagi sanitasi lingkungan meliputi seluruh kandang
dan segala peralatannya, missal gudang pakan, parit yang ada di sekitar
kandang dan gudang.Setelah kandang dikosongkan karena ayam diafkir,
kandang tersebut harus segera dicuci dan didesinfeksi. Untuk melakukan
desinfeksi ini perlu mengenal macam-macam desin fektan, sifat dan cara
penggunaannya (Sudarmono, 2007).
Sanitasi petugas (karyawan) adalah prosedur agar petugas
senantiasa bebas kuman sebelum melakukan aktivitasnya di dalam
kandang. Misalnya petugas wajib sanitasi melewati sprai (ruang sanitasi),
9
petugas wajib mencelupkan kakinya dalam larutan desin fektan sebelum
masuk kandang, petugas tidak dibenarkan berpindah-pindah kandang
terutama pada kelompok-kelompok yang memiliki umur berbeda, dan
petugas harus mengenakan pakaian kerja harian (Sudarmono, 2007).
Sanitasi terhadap ayam misalnya adalah karantina terhadap ayam
sakit, pembakaran bangkai ayam yang mati dan sebagainya. Sebagai
catatan penguburan bangkai dan pemanfaatan bangkai ayam untuk pakan
hewan lain adalah tidak benar, karena hal itu akan membantu penyebaran
bibit penyakit (Sudarmono, 2007).
10
BAB III
MATERI DAN METODE
3.2 Materi
Materi pada Praktek Kerja Lapang ini adalah peternakan ayam ras
pembibit (parent stock) Broiler di PT Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7
Desa Panggaron Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang yang merupakan
perusahaan bergerak dalam bidang pembibitan. Materi yang digunakan adalah
ayam ras pembibit (parent stock) Broiler sebanyak ± 8.728 ekor milik PT.
Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 Desa Penggaron Kecamatan Mojowarno
Kabupaten Jombang, dengan umur antara 25 minggu sampai afkir, sedangkan
untuk strainnya adalah Hyline. Faktor pendukung dari pemeliharaan meliputi
bibit, perkandangan, pakan dan minum, sanitasi dan pencegahan penyakit,
seleksi dan culling, program pencahayaan, penanganan limbah.
11
5. Gerobak dorong : berfungsi sebagai alat untuk mengangkut pakan dan
bangkai ayam
6. Palu : untuk memukul paku
7. Termometer : berfungsi untuk mengontrol suhu udara dalam kandang
8. Bak celup kaki : berfungsi sebagai tempat biosecurity sebelum masuk
kandang
9. Injeksi atau alat suntik : alat yag berfungsi untuk memasukan vaksin
kedalam tubuh ayam
10. Penyiraman pakan
11. Timbangan gantung: alat yang digunakan untuk menimbang DOC
12. Keranjang digunakan untuk mengangkat DOC saat vaksinasi
13. Debeaker : merupakan alat pemotonga paruh secara otomatis
14. Pakaiana kerja
15. Sepatu kerja
16. Topi dan masker
13. Kelompok
Perusahaan
14. Surat Keputusan / Nomor : Tanggal :
SK Tahun :
13
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi :
1. Menjadi perusahaan tangguh dan terintergrasi dalam industry agribisnis
dan aquakultur.
2. Menjadi perusahaan tempat professional mengembangkan diri dan
berkarya bagi perusahaan dan Negara
Misi :
Meningkatkan intelektual masyarakat melalui nutrisi yang bagus dari
kualitas makanan yang tinggi serta peningkatan pendapatan perkapita.
General Manager
,S.Pt
Farm Manager
Irvan Sandi Saputra S.Pt
PGA Unit :
M.Nurul Hidayat
Asisten SPV
Sodikin
14
4.2 Persiapan Kandang
Persiapan kandang merupakan awal dari semua kegiatan usaha ayam
broiler. Persiapan kandang dilakukan secara matang menjadi salah satu kunci
sukses. Pemeliharaan ayam broiler. Persiapan kandang melalui tahapan
sebagai berikut:
1. Menebar racun tikus. Tahap ini dilakukan agar ayam bebas dari tikus dan
racun yang disebarkan berwarna hijau ditempatkan pada setiap sudut
kandang. Dalam penebaran racun tikus ini bermanfaat bagi ayam, agar
ayam tidak dimakan tikus.
2. Bongkar dan karungi pupuk
3. Penyemprotan cynof pertama bertujuan untuk membasmi kuman atau
serangga, bibit penyakit yang masih ada dalam kandang. Dengan dosis
300 gram/kandang 16 bungkus
4. Pencucian kandang dan sterilisai.Melakukan sterilisasi menggunakan
tekstrol. Larutan obat yang digunakan dalam pencucian kandang adalah:
a. Penyemprotan cynoff kedua(300 gram/kandang 16 bungkus)
b. Penyemprotan tektrol dosis 800-/200 liter air/kandang
c. Penyemprotan formalin dosis 75 liter formalin,125 liter air/kandang
d. Penyemprotan bestaguan 800m/400 liter air /kandang
e. Penyemprotan virasit dosis 400m/200 liter air/kandang
5. Menebarkan atau menyemprot kapur tohor ke bagian kandang,lantai dan
sekeliling luar kandang.Dosis kapur tohor yang di pakai 0,2-0,5/m2.
proses pengapuran dilakukan 10-15 hari sebelum DOC masuk
6. Install karpet
7. Pemasangan tirai kandang bertujuan untuk sinar matahari tidak langsung
masuk didlam kandang
8. Install skeet/partisi plastic bertujuan untuk suhu agar tetap hangat
9. Penebaran sekam secara merata
15
10. Menyemprot cynof kedua tujuan untuk membunuh serangga yang lolos
pada penyemprotan pertama Cynof merupakan salah satu obat serangga
yang digunakan untuk mencegah lalat masuk ke kandang. Bahan aktif
cynof yaitu sipermetrin 40%
11. Instal brooder dan sekat brooder
Brooder merupakan induk buatan sebagai tempat pemeliharaan ayam
periode strarter . dalam pemeliharaan ayam jantan dan ayam betina
dipisahkan, kapasitas ayam disetiap brooder 910 ekor dengan 15 box tiap
box berisi 70 ekor bisa kurang dari 70 bisa lebih dari 70.
Brooder merupakan anak ayam membutuhkan kehangatan kandang
indukan atau buatan tujuan untuk menyediakan lingkungan yang nyaman
bagi anak ayam supaya dapat tumbuh dengan optimal
12. Pengaturan tata letak tempat pakan dan minum
16
4.4 Tata Laksana Pemeliharaan
17
9. Setelah DOC beradaptasi dengan kandang indukannya, DOC diberikan
minum dengan larutan obat pulmoltil dengan dosis 0,6 setelah itu
diganti dengan noptres dengan dosi 0,3 kemudian diganti dengan
biogren dengan dosis 0,1
10. Melakukan calling pada ayam yang cacat
11. Pakan pertama diberikan setelah 2 jam dari pemberian air minum,pakan
disebarkan diatas Koran dan tempat pakan vibber tray,pakan diberikan
secara tidak terbatas dan dibuat khusus untuk kebutuhan pertumbuhan
dan perkembangan bobot badan DOC.
Kadang kala anak ayam atau DOC harus dirangsang untuk mengenali
pakannya dengan mengetuk tempat pakan seolah induknya memanggil
anaknya untuk makan.
4.4.2 Pemberian Pakan Dan Minum
Pakan yang digunakan oleh PT. Charoen Phokphand Jaya Farm
merupakan pakan jadi yang diproduksi oleh PT. Charoen Pokhpand
Indonesia (divisi pakan) bertempat di Krian. Dalam pemberian pakan untuk
ayam Ras pembibit adalah dilakukan setiap hari secara sedikit demi sedikit,
pemberian pakan secara fullfit adalah ayam tanpa pembatasan makan sari
pagi, siang maupun malam. Penambahan pakan setiap hari 400kg/kandang
untuk pertumbuhan dan perkembangan ayam. Secara everyday atau setiap
hari akan ada pula berpuasa setelah ayam berumur 5 minggu.tujuannya
ayam berpuasa agar mencegah kegemukan ayam, sehinga produksi telurnya
meningkat.
Jadwal ayam puasa yaitu :
a. 4 hari makan 3 hari puasa
b. 5 hari makan 2 hari puasa
c. 6 hari makan 1 hari puasa
18
Pemberian pakan secara manual padasaat DOC. alat yang
digunakan yaitu: Ember dan gayung dan perggantian tempat pakan sesuai
dengan pertumbuhan ayam atau umurnya.
Pemberian pakan secara otomatis pada saaat ayam berumur 5
minggu, tempat untuk penyiraman pakan menggunakan alat
teropong.caranya pakan disiram di teropong hingga pakan mengalir ke
seluruh tempat pakan atau helupen.
Jenis pakan yang digunakan pada masa starter jenis pakan 531T
dan masa grower 532T. Dalam pemberian air minum masa DOC diberikan
dengan larutan obat pulmoltil dengan dosis 0,6 diganti dengan noptres 0,3
kemudian diganti dengan miogren dengan dosis 0,1. Pemberian minumpun
secara manual dengan menggunakan peralatan galon putih (tempat minum
digantung) di dalam kandang indukan atau browder pada ayam yng berumur
2-5 minggu menggunakan tempat minum otomatis, mengatur ketinggian
nipple, mengontrol kelancaran regulator dan ketinggian regulator dari litter,
ketika ayam semakin besar ketinggian nipple dianaikan sesuai dengan umur
agar ayam tidak tunduk atau nipple terllau pendek saat DOC minum air.
19
Adapun persyaratan vaksin yaitu:
1. ayam harus sehat atau tidak sakit
2. dosis dan kemasan vaksin harus tepat
3. sterilisasi alat-alat vaksin
4. metode vaksin, metode vaksin yang digunakan adalah tetes mata
(intrakula), tetes hidung (intranasal), suntik daging (intramuskuler),
suntik di bawah kulit, wingwheat diselaput (tusuk sayap), dan suntik
pada dada.
Umur ayam divaksin,dosis dan jenis vaksin yaitu: ayam umur 7
hari jenis vaksin reol F Dengan dosis 0,2/ekor dengan metode leher/injek,
ayam umur 21 hari jenis vaksin non live dan no cilled dengan dosis 0,2/ekor
dengan metode kepala injek,mata tetes, ayam umur 28 hari jenis vaksin A1
(Avian influenza, AE Fox) dengan dosis 0,3 dengan metode kepala injek,
sayap tusuk, sedangkan ayam yang berumur 6 minggu jenis vaksinya coriza
dan reol cilled dengan dosis 0,5 dengan metode dada injek dan paha injek.
20
khususnya dalam pemeliharaan pada suhu kehangatan pada saat kondisi
tetap kecil usia 0-7 hari.
23
DAFTAR PUSTAKA
24