Kelompok 2
JURUSAN PETERNAKAN
2020
1
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan..........................................................................................................6
II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 .......................................................................................................................5
V PENUTUP
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk
diambil telurnya. Ayam yang pertama masuk dan mulai diternakkan adalah ayam
ras petelur white leghorn yang kurus dan umumnya setelah habis masa
produktifnya. Antipati orang terhadap daging ayam ras cukup lama hingga
menjelang akhir periode 1990-an. Ketika itu mulai merebak peternakan ayam
broiler yang memang khusus untuk daging, sementara ayam petelur
dwiguna/ayam petelur cokelat mulai menjamur pula..
Pengembangan usaha ternak layer (ayam petelur) di Indonesia masih
memiliki prospek yang bagus, terlebih lagi konsumsi protein hewani masih kecil.
Sesuai standar nasional, konsumsi protein per hari per kapita ditetapkan 55 g
yang terdiri dari 80% protein nabati dan 20% protein hewani
(www.litbang.deptan.co.id). Hal itu berarti target konsumsi protein hewani
sekitar 11 g/hari/perkapita. Namun yang terjadi, konsumsi protein hewani
penduduk Indonesia baru memenuhi 4,7 g/hari/perkapita, jauh lebih rendah
dibanding Malaysia, Thailand dan Filipina.
1.2 Tujuan
1. Mampu mempersiapkan kandang dan peralatan untuk pemeliharaan
ayampetelur fase starter
2. Mengetahui persiapan periode Brooding/Indukan
3. Mampu melakukan persiapan menyambut kedatangan DOC (Chick Inn) dan
pembuatan Recording
4. Untuk mengetahui bagaimana pemeliharaan ayam petelur fase starter yang
baik dan benar
4
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
Hal – hal yang perlu dipersiapkan di kandang sebelum ayam tiba yaitu sebagai
berikut :
Anak ayam yang dipelihara sebaiknya berasal dari satu farm. Hal ini akan
memudahkan vaksinasi atau program-program lainnya. Jika anak ayam
5
berasal dari sumber yang berbeda maka vaksinasi dan program-program lain
akan lebih kompleks.
1. Kandang terisolasi
6
3. Kelembaban
Untuk mempertahankan pertumbuhan bulu yang baik, pada 6 minggu
pertama pemeliharaan, RH yang dibutuhkan sekitar 50%. Selain itu, konversi
makanan akan lebih baik dan dapat mencegah terjadinya kanibalisme. Kalau
kelembapan yang dibutuhkan tidak tercapai, dapat dilakukan penyemprotan air
pada lantai lorong dengan frekuensi 2-3 kali/hari.
Leghorn 14,3
Untuk anak ayam yang akan dijadikan bibit, sebaiknya dalam satu pen
hanya dipelihara sekitar 400-500 ekor. Jika populasi dalam kandang terlalu
padat, kematian akan bertambah dan pertumbuhan akan tehambat. Angka
kematian sekitar 1% dalam minggu pertama dan angka kematian 5% sampai
ayam mulai bertelur masih dianggap berhasil.
5. Litter
Sediakan litter di atas lantai minimal setebal 5cm. litter tidak boleh
terlalu kering sebab ada kecenderungan menambah dehidrasi anak ayam.
Kelembapan litter yang baik 25%. Bahan litter ynag digunakan sekam, jerami,
serbuk gergaji, dan sebagainya. Jika litter terlalu basah maka ventilasi perlu
ditambah dengan menambah jumlah udara yang mengalir ke dalam kandang.
7
Pergunakan lingkaran pembatas yang tingginya 45 cm untuk menjaga
agar anak ayam terkonsentrasi pada daerah tempat minum/makan. Jarak
lingkaran pembatas dari tepi tudung induk buatan kira-kira 1m. setelah anak
ayam mengenai posisi sumber pemanas, sebaiknya brooder guards diperluas.
Menurut North (1990), brooder guards mulai diperluas arealnya setelah hari
ke-3. Brooder guards digunakan untuk hari ke-6 sampai ke-9, setelah itu
dipindahkan.
Untuk mencegah kemungkinan anak ayam memakan bahan dasar dari
litter yang dapat menyebabkan kematian maka di sekitar daerah yang dibatasi
oleh brooder guards pada minggu pertama perlu ditutup dengan kertas.
Ransum dan air minum sangat penting untuk kehidupan anak ayam. Ayam
yang baru menetas memiliki kandungan air 85% dan pada saat dewasa turun
mencapai 55%. Tempat air minum di letakkan di luar brooder dan
ditempatkan diatas litter. Setelah 2 hari, tempat minum ditempatkan 2,5 cm di
atas litter. Tempat ransum diletakkan setinggi punggung anak ayamdan tempat
minum setinggi leher dari anak ayam. Tempat ransum hanya diisi 1/2-2/3
penuh untuk menjaga agar ransum tidak banyak yang terbuang.
D. Pemotongan Paruh
1) Mencegah kanibalisme
2) Mencegah pematukan bulu
3) Mencegah pematukan kloaka
4) Mengurangi ransum yang terbuang
BAB III
8
METODOLOGI
9
E. Pemeliharaan ayam petelur fase starter
Ayam petelur
Brooder
3.3 Metode Pelaksanaan
a) Membersihkan semua kotoran dan barang yang tidak terpakai yang ada di
dalam kandang dan sekitar kandang, lantai kandang disapu,sekam lama
dibuang
b) Mencuci kandang dengan sprayer tekanan tinggi menggunkan larutan
deterjen, dimulai dari kandang bagian atas,dinding dan layar, sehingga
lantai,kemudian membilasnya dengan air
c) Melalukan sterilisasi dengan bahan desinfektan, keseluruh kandang dan
lingkungan sekitar
d) Melakukan pengapuran menggunakan kapur tohor ke bagian
dalam,lantai,dan area luar kandang, dibbiarkan selama 2-3 hari hingga
kering
e) Menaburkan sekam dengan ketebalan 10 cm
f) Melakukan desinfeksi kembali 1-2 hari menjelang kedatangan doc
g) Meletakan tempat pakan dan minum yang sudah dibersihkan, memasang
lampu pemanas,menempelkan kode perlakuan pada setiap petak
kandang ,dan menutup layar/tirai penutup kandang
10
Pemasukan DOC (chick in) kegiatan yang dilakukan
HASIL PRAKTKUM
11
N Um Tgl/Bln/ Penyusutan Sis Makanan Obat- Vaksin Catatan
o ur Thn Ayam a Obatan
Ay Ma Afk Tot Jenis Tot Je To Jen To
am Aya
ti ir al al nis tal is tal
m
(M (Ek (Ek (Ek
g) or) or) or) (Ek (Kg
)
or)
1. Har 21/03/ - 1 55 55 Crum 1.0 - - mar 1 Pemberi
i-1 2020 ble 45 ek an
minum
dengan
vitachik,
menamb
ah alas
koran,
2. Har 22/03/ - - 55 55 Crum 0.5 - - - - Pemberi
i-2 2020 ble an
minum
dengan
vitachik
dan
penamb
ahan
pakan
3. Har 23/03/ 1 - 54 54 Crum 0.5 - - - - Pemberi
i-3 2020 ble an
minum
dengan
vitachik
dan
penamb
ahan
pakan
4 Har 24/03/ - - 54 54 Crum 0.5 - - - - Pemberi
i-4 2020 ble an
minum
dengan
vitachik
dan
penamb
ahan
pakan
RECORDING PEMELIHARAAN DOC FASE STARTER
12
Kandang : Semi Close House Strain
: Cp-909
13
PEMBAHASAAN
KESIMPULAN
14
SARAN
15
DAFTAR PUSTAKA
1. https://duatitikenam.blogspot.com/2014/11/manajemen-anak-ayam-tipe-
petelur.html
2. https://duniapendidikan4.blogspot.com/2016/08/makalah-budidaya-unggas-
petelur.html
3. https://makalah-peternakan.blogspot.com/2018/04/makalah-kesehatan-
ternak.html
16