Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH DOMESTIKASI TERHADAP

MUTU GENETIK DAN TINGKAH LAKU HEWAN

Oleh

INDAR MAYANINA JENI


NIM : 23010119120055

PETERNAKAN-A

PROGRAM STUDI S-1 PETERNAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya yang senantiasa selalu menyertai seluruh tugas dan tanggungjawab, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah untuk matakuliah Pengantar Ilmu Pertanian sesuai dengan
ketentuan dan waktu yang telah ditentukan meskipun banyak kekurangannya.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk melengkapi nilai
tugas matakuliah Pengantar Ilmu Pertanian. Meski banyak kendala-kendala yang sering kami
hadapi dalam penyusunan makalah ini namun berkat berbagai pihak, kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Berkaitan dengan hal tersebut, kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada berbagai pihak tersebut, yakni:
1. Bapak Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum., selaku Rektor Universitas Diponegoro
2. Bapak Dr. Ir. Bambang Waluyo Hadi Eko P., M.S., M.Agr., selaku Dekan Fakultas
Peternakan dan Pertanian
3. Bapak Prof. Dr. Ir. Edi Riyanto, M.Sc. selaku Dosen matakuliah Pengantar Ilmu Pertanian
4. Kedua orangtua yang memberi dukungan baik secara moril maupun materil serta doa
restu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun, sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini
dan sebagai acuan penyusun untuk bisa melangkah lebih maju lagi di masa depan.
Akhir kata, kami berharap dengan adanya makalah ini, dapat bermanfaat untuk
semuanya.

Semarang, 11 November 2019

Indar Mayanina Jeni

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................1

DAFTAR ISI.....................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................3

1.1 Latar Belakang.........................................................................................3

1.2 Tujuan.....................................................................................................3

BAB II ISI.........................................................................................................4

2.1 Pengertian Domestikasi......................................................................................4

2.2 Pengaruh Domestikasi ............................................................................4

BAB III KESIMPULAN....................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................8

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peternakan adalah kegiatan memelihara hewan ternak untuk dibudidayakan dan mendapat

keuntungan dari kegiatan tersebut. Pengertian peternakan tidak terbatas hanya pada

pemeliharan saja namun juga memiliki tujuan. Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan

dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah

dikombinasikan secara optimal. Kegiatan di bidang peternakan dapat dibagi menjadi dua

golongan, yaitu peternakan hewan besar seperti sapi, kerbau, dan kuda. Sedangkan golongan

kedua yaitu peternakan hewan kecil seperti ayam, bebek, kelinci, dll.

Sistem peternakan diperkirakan sudah ada sejak 9000 SM yang dimulai dari domestikasi

hewan seperti anjing, kambing, dan domba. Peternakan semakin berkembang pada masa

Neolitikum, yaitu masa ketika manusia mulai tinggal menetap pada sebuah perkampungan.

Pada masa ini pula domba dan kambing yang semula hanya diambil dagingnya saja, mulai

dimanfaatkan susu dan juga wol-nya. Setelah itu manusia mulai memelihara sapi dan kerbau

untuk diambil kulit, daging, dan susu-nya serta memanfaatkan tenaganya untuk membajak

sawah. Kemudian manusia juga mengembangkan peternakan kuda, unta, babi, dll.

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui apa pengaruh domestikasi terhadap mutu genetik dan tingkah laku

hewan.

3
BAB II

ISI

2.1 Pengertian Domestikasi

Domestikasi merupakan pengadopsian tumbuhan dan hewan dari kehidupan liar kedalam

lingkungan kehidupan sehari-hari mansia. Dalam arti yang sederhana, domestikasi

merupakan proses “penjinakan” yang dilakukan terhadap hewan liar. Perbedaannya, apabila

penjinakan lebih pada individu, domestikasi melibatkan populasi, seperti seleksi, pemuliaan

(perbaikan keturunan), serta perubahan prilaku/sifat dari organisme yang menjadi objeknya.

Domestikasi adalah keadaan dimana breeding, pemeliharan dan pemberian pakan berada

dibawah pengawasan manusia. Domestikasi ternak diperkirakan dilakukan dalam kaitan

dengan kepastian penyediaan sumber pangan, sandang (kulit dan rambutnya dijadikan bahan

pakaian), serta komoditi perdagangan.

2.2 Pengaruh Domestikasi

Hewan yang di domestikasikan harus menerima sejumlah perubahan dalam pola

kehidupannya, sebab manusia memelihara hewan tersebut untuk diambil hasilnya.

Perubahan-perubahan tersebut meliputi :

a. Perubahan Mutu Genetika

Perubahan mutu genetik dapat disebabkan karena mutasi, perkawinan terseleksi, dan

adaptasi sehingga membentuk keragaman populasi hewan. Hewan domestikasi umumnya

lebih kecil dibanding dengan tertua liar mereka (terkecuali ayam). Hewan-hewan yang lebih

kecil lebih mudah untuk diurus dan ditangani, mereka mencapai pubertas lebih awal dan

dalam kelompok besar yang dapat dipelihara lebih mudah. Sapi Afrika Barat yang kecil,

4
seperti domba dan kambing kerdil adalah contoh yang ekstrim dari penurunan ukuran, hal itu

terjadi mungkin merupakan hasil dari pemepatan genetik mengikuti adaptasi terhadap

lingkungan tropis basah dan tantangan penyakit parasit. Pada beberapa kasus, seleksi yang

dilakukan manusia secara perlahan menghasilkan perbedaan ukuran yang ekstrim seperti

pada ukuran kecil kuda pony Shetland dan ukuran besar pada kuda Shire. Sedangkan

perubahan yang terjadi pada ayam adalah ayam liar yang hanya memiliki berat sekitar 2

pounds saja dan hanya dapat bertelur dalam jumlah yang sedikit tiap tahunnya, setelah

mengalami domestikasi kini ayam mempunyai berat sampai 17 pounds dan mampu bertelur

hingga 200 butir atau lebih tiap tahunnya.

Konformasi tubuh dari hewan domestikasi bisa juga berbeda dari tetua liarnya, adaptasi

sebagai contoh untuk memenuhi permintaan produk daging, seperti pada sapi potong Eropa

atau bisa juga untuk mengatasi tekanan lingkungan seperti pada kambing Sahelian. Seleksi

untuk perototan sering menghasilkan suatu perkembangan perototan lebih besar dari

seperempat bagian belakang dibanding pundak. Contoh seleksi ekstrim untuk perototan

adalah sifat berotot ganda yang diamati pada beberapa breed sapi potong Eropa dan pada

beberapa breed domba dan babi. Pada sapi sifat-sifat hasil dari mutasi gen tunggal myostain

dan pada domba melibatkan gen callipyge.

Pola deposit lemak juga menunjukkan perubahan mengikuti proses domestikasi. Sebagai

contoh menurunnya sifat predator akan mendorong deposit lemak pada unggas domestik.

Pada mamalia yang didomestikasi punuk pada zebu dan ekor pada domba ekor gemuk

merupakan contoh yang mencolok dari seleksi pada deposit lemak. Variasi yang besar dapat

ditemukan pada wol dan penutup bulu hewan pada kebanyakan spesies hewan domestikasi.

Sebagai contoh yaitu, breed domba di daerah Alpine secara khusus mempunyai penutup bulu

yang tebal.

5
b. Perubahan Tingkah Laku Hewan

 Menurut Slijper 1954, meliputi :

- Kehilangan pasangan tetap, seperti pada bebek.

- Kehilangan kemampuan bertarung dan menjadi kurang agresif.

- Naluri hewan tidak berubah.

 Menurut Craig 1981, meliputi :

- Berkurangnya sifat liar, sifat bersarang, sifat berpasangan, sifat terbang, dan

agresivitas.

6
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa domestikasi membawa

pengaruh pada hewan, yaitu pada mutu genetik berupa perubahan ukuran, perototan, dan juga

pola dari deposit lemak. Perubahan juga terjadi pada tingkah laku hewan, meliputi perubahan

pola reproduksi dan hilangnya kemampuan bertarung serta berkurangnya keagresifan hewan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Bamualim, Abdullah.2009. Status Terkini Dunia Sumber Daya Genetik Ternak untuk Pangan

dan Pertanian. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan.

Craig, J.V. 1981. Domestic Animal Behavior : Causes and Implication For Animal Care and

Management. Prentige Hall, Inc. Englewood Cliffs. New Jersey.

Slijper, E.J.1954. Manusia dan Hewan Piara. Pustaka dan Pembangunan. Djakarta.

8
9

Anda mungkin juga menyukai