Oleh
PETERNAKAN-A
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya yang senantiasa selalu menyertai seluruh tugas dan tanggungjawab, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah untuk matakuliah Pengantar Ilmu Pertanian sesuai dengan
ketentuan dan waktu yang telah ditentukan meskipun banyak kekurangannya.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk melengkapi nilai
tugas matakuliah Pengantar Ilmu Pertanian. Meski banyak kendala-kendala yang sering kami
hadapi dalam penyusunan makalah ini namun berkat berbagai pihak, kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Berkaitan dengan hal tersebut, kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada berbagai pihak tersebut, yakni:
1. Bapak Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum., selaku Rektor Universitas Diponegoro
2. Bapak Dr. Ir. Bambang Waluyo Hadi Eko P., M.S., M.Agr., selaku Dekan Fakultas
Peternakan dan Pertanian
3. Bapak Prof. Dr. Ir. Edi Riyanto, M.Sc. selaku Dosen matakuliah Pengantar Ilmu Pertanian
4. Kedua orangtua yang memberi dukungan baik secara moril maupun materil serta doa
restu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun, sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini
dan sebagai acuan penyusun untuk bisa melangkah lebih maju lagi di masa depan.
Akhir kata, kami berharap dengan adanya makalah ini, dapat bermanfaat untuk
semuanya.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................3
1.2 Tujuan.....................................................................................................3
BAB II ISI.........................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................8
2
BAB I
PENDAHULUAN
Peternakan adalah kegiatan memelihara hewan ternak untuk dibudidayakan dan mendapat
keuntungan dari kegiatan tersebut. Pengertian peternakan tidak terbatas hanya pada
pemeliharan saja namun juga memiliki tujuan. Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan
dikombinasikan secara optimal. Kegiatan di bidang peternakan dapat dibagi menjadi dua
golongan, yaitu peternakan hewan besar seperti sapi, kerbau, dan kuda. Sedangkan golongan
kedua yaitu peternakan hewan kecil seperti ayam, bebek, kelinci, dll.
Sistem peternakan diperkirakan sudah ada sejak 9000 SM yang dimulai dari domestikasi
hewan seperti anjing, kambing, dan domba. Peternakan semakin berkembang pada masa
Neolitikum, yaitu masa ketika manusia mulai tinggal menetap pada sebuah perkampungan.
Pada masa ini pula domba dan kambing yang semula hanya diambil dagingnya saja, mulai
dimanfaatkan susu dan juga wol-nya. Setelah itu manusia mulai memelihara sapi dan kerbau
untuk diambil kulit, daging, dan susu-nya serta memanfaatkan tenaganya untuk membajak
sawah. Kemudian manusia juga mengembangkan peternakan kuda, unta, babi, dll.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui apa pengaruh domestikasi terhadap mutu genetik dan tingkah laku
hewan.
3
BAB II
ISI
Domestikasi merupakan pengadopsian tumbuhan dan hewan dari kehidupan liar kedalam
merupakan proses “penjinakan” yang dilakukan terhadap hewan liar. Perbedaannya, apabila
penjinakan lebih pada individu, domestikasi melibatkan populasi, seperti seleksi, pemuliaan
(perbaikan keturunan), serta perubahan prilaku/sifat dari organisme yang menjadi objeknya.
Domestikasi adalah keadaan dimana breeding, pemeliharan dan pemberian pakan berada
dengan kepastian penyediaan sumber pangan, sandang (kulit dan rambutnya dijadikan bahan
Perubahan mutu genetik dapat disebabkan karena mutasi, perkawinan terseleksi, dan
lebih kecil dibanding dengan tertua liar mereka (terkecuali ayam). Hewan-hewan yang lebih
kecil lebih mudah untuk diurus dan ditangani, mereka mencapai pubertas lebih awal dan
dalam kelompok besar yang dapat dipelihara lebih mudah. Sapi Afrika Barat yang kecil,
4
seperti domba dan kambing kerdil adalah contoh yang ekstrim dari penurunan ukuran, hal itu
terjadi mungkin merupakan hasil dari pemepatan genetik mengikuti adaptasi terhadap
lingkungan tropis basah dan tantangan penyakit parasit. Pada beberapa kasus, seleksi yang
dilakukan manusia secara perlahan menghasilkan perbedaan ukuran yang ekstrim seperti
pada ukuran kecil kuda pony Shetland dan ukuran besar pada kuda Shire. Sedangkan
perubahan yang terjadi pada ayam adalah ayam liar yang hanya memiliki berat sekitar 2
pounds saja dan hanya dapat bertelur dalam jumlah yang sedikit tiap tahunnya, setelah
mengalami domestikasi kini ayam mempunyai berat sampai 17 pounds dan mampu bertelur
Konformasi tubuh dari hewan domestikasi bisa juga berbeda dari tetua liarnya, adaptasi
sebagai contoh untuk memenuhi permintaan produk daging, seperti pada sapi potong Eropa
atau bisa juga untuk mengatasi tekanan lingkungan seperti pada kambing Sahelian. Seleksi
untuk perototan sering menghasilkan suatu perkembangan perototan lebih besar dari
seperempat bagian belakang dibanding pundak. Contoh seleksi ekstrim untuk perototan
adalah sifat berotot ganda yang diamati pada beberapa breed sapi potong Eropa dan pada
beberapa breed domba dan babi. Pada sapi sifat-sifat hasil dari mutasi gen tunggal myostain
Pola deposit lemak juga menunjukkan perubahan mengikuti proses domestikasi. Sebagai
contoh menurunnya sifat predator akan mendorong deposit lemak pada unggas domestik.
Pada mamalia yang didomestikasi punuk pada zebu dan ekor pada domba ekor gemuk
merupakan contoh yang mencolok dari seleksi pada deposit lemak. Variasi yang besar dapat
ditemukan pada wol dan penutup bulu hewan pada kebanyakan spesies hewan domestikasi.
Sebagai contoh yaitu, breed domba di daerah Alpine secara khusus mempunyai penutup bulu
yang tebal.
5
b. Perubahan Tingkah Laku Hewan
- Berkurangnya sifat liar, sifat bersarang, sifat berpasangan, sifat terbang, dan
agresivitas.
6
BAB III
KESIMPULAN
pengaruh pada hewan, yaitu pada mutu genetik berupa perubahan ukuran, perototan, dan juga
pola dari deposit lemak. Perubahan juga terjadi pada tingkah laku hewan, meliputi perubahan
pola reproduksi dan hilangnya kemampuan bertarung serta berkurangnya keagresifan hewan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Bamualim, Abdullah.2009. Status Terkini Dunia Sumber Daya Genetik Ternak untuk Pangan
Craig, J.V. 1981. Domestic Animal Behavior : Causes and Implication For Animal Care and
Slijper, E.J.1954. Manusia dan Hewan Piara. Pustaka dan Pembangunan. Djakarta.
8
9