PEMBAHASAN
b. Perkawinan Buatan
Perkawinan buatan sering dikenal dengan Inseminasi Buatan (IB) atau Artificial
Insemination (AI) yaitu dengan cara memasukkan sperma kedalam saluran reproduksi betina
dengan menggunakan peralatan khusus (Blakely dan Bade, 1988). Melalui inseminasi buatan
(IB), sapi tersebut menunjukkan gejala-gejala berahi dan mencocokkan data yang ada dalam satu
siklus. Sapi dara dapat di kawinkan bila menunjukan tanda-tanda birahi. Siklus birahi rata-rata
pada sapi perah berkisar 21 hari, tetapi ada juga yang bervariasidari 17 - 36 hari. Untuk setiap
jenis sapi memiliki berat standar yang berbeda. Sapi dara rata-rata di kawinkan pertama kali di
bobot badan 300 kg. Hal tersebut disebabkan karena sapi telah mendapatkan pakan yang cukup
dan mencapai berat badan yang di kehendaki serta pada kisaran umur 28-30 bulan dapat
beranak. Perkawinan sapi perah dara di Indonesia tidak disarankan menggunakan IB, sebab dapat
dikhawatirkan pada waktu pertama kali beranak dan masih dalam fase pertumbuhan tersebut
akan mengalami kesulitan sewaktu melahirkan karena besar pedet hasil IB yang dilahirkan. IB
baru dianjurkan pada induk-induk sapi PFH yang beranak untuk kedua kalinya sampai
seterusnya.
3.1.4 Sanitasi
Sanitasi merupakan usaha menjaga kesehatan melalui kebersihan agar
ternak bebas dari suatu infeksi penyakit baik bakteri, virus dan parasit antara
lain :
a. Menjaga kebersihan dengan mensuci hamakan peralatan kandang
b. Kebersihan kulit ternak yang dipelihara
c. Menjaga kebersihan didalam dan diluar kandang
d. Mengubur dan menbakar bangkai
e. Kebersihan petugas dan Kebersihan pakan dari kandungan racun (Sugeng, 1998).
a. Sanitasi Kandang
Kebersihan harus selalu dijaga, kotoran sapi harus selalu dibuang pada
tempat yang telah disediakan, genangan air dalam kandang harus dikeringkan
untuk menghindari berkembang biaknya kuman, bakteri maupun jamur dan
diupayakan tidak ada lalat atau serangga lain yang dapat menggangu ternak
dikandang (Siregar, 2000).
b. Sanitasi Ternak
Diupayakan ternak dimandikan minimal satu kali sehari atau dua kali sehari apabila
tersedia air, sapi sangat perlu dimandikan pada pagi hari karena biasanya pada malam hari telah
penuh dengan kotoran yang menempel pada tubuhnya (Siregar, 2000). Kebersihan kandang dan
ternak harus selalu diperhatikan demikian juga dengan peralatan yang digunakan seperti sekop,
ember, serung tangan dan peralatan lainnya agar tidak terserang penyakit (Bandini, 1999).
Penanganan kesehatan
Penganan kesehatan yang dilakukan pada sapi dara hampir sama dengan sapi laktasi yaitu :
1. Memandikan sapi
Sapi sebaiknya dimandikan sekali sehari, untuk mengurangi resiko adanya bibit penyakit yang
timbul dan menyebabkan penularan penyakit.
2. Pemotongan kuku
Pemotongan kuku dilakukan 6 bulan sekali. Pemotongan kuku ini bertujuan agar keseimbangan
kaki dan kesehatan sapi tidak terganggu.
Pemberian obat cacing dapat dilakukan 6 bulan sekali. Hal ini untuk memastikan ternak sapi
tidak terjangkit penyakit cacingan( nematoda,cestoda ). Penyakit cacingan mengakibatkan nutrisi
yang seharusnya untuk sapi tidak terserap seluruhnya.