Anda di halaman 1dari 18

Kerbau Perah

Nama Kelompok :
1. Yeni Ratna Sari
(1809511042)
2. I Gede Galyes P.
(1809511043)
3. Varhan Dwiyan Indra
(1809511044)
A. ASAL - USUL
Menurut sejarah perkembangan domestikasi, ternak
kerbau yang berkembang di seluruh dunia berasal dari daerah
sekitar India, dimulai 5000 tahun yang lalu di lembah sungai
Indus dan di Cina kira-kira 1000 tahun setelah di India. Pada
dasarnya ternak kerbau digunakan sebagai ternak kerja,
selanjutnya untuk penghasil daging dan juga penghasil susu.
Ternak kerbau diklasifikasi sebagai kerbau sungai dan kerbau
Lumpur. Di Indonesia lebih banyak terdapat kerbau Lumpur
dan hanya sedikit terdapat kerbau sungai di Sumatera Utara
yaitu kerbau Murrah yang dipelihara oleh masyarakat
keturuan India dan digunakan sebagai penghasil susu.
BEBERAPA BANGSA KERBAU PERAH YANG TERKENAL
ADALAH :

1. Kerbau Murrah
Kerbau Murrah adalah salah satu bangsa kerbau yang
banyak diternakkan di Indonesia, khusunya di Medan
Sumatera Utara. Daerah asli Kerbau Murrah di Ultra
Pradesh Barat, delhi, Haryana di India serta di Karachi di
Pakistan. Selain sebagai penghasil susu kerbau Murrah juga
tercatat penghasil ternak yang paling efisien. Kerbau Murrah
merupakan kerbau perah yang utama di dunia. Produksi
susunya rata-rata 3 500 - 4.000 Ibs (libs- 0,453 kg) setiap
laktasi, bahkan kerbau Murrah yang terseleksi dapat
menghasilkan susu 5.000 - 7.000 Ibs per laktasi.
CIRI CIRI KERBAU MURRAH
 Tanduk melingkar dalam bentuk spiral.
 Warna tubuh pada umumnya hitam.
 Pinggul luas serta berhubungan dengan
kuarter kelenjar susu. Anggota badan
pendek, kuat, dan padat.
 Bentuk tubuh padat massive, bangun
tubuh kuat dengan pungung pendek
dan luas. Leher ringan dengan kepala
seimbang ter-hadap bangun tubuh
yang padat.
 Ambing berkembang baik dengan vena
susu tampak menonjol serta 4 puting
susu terpisah satu dengan yang lain
cukup jauh.
 Kerbau jantan mempunyai berat badan
566,9 kg dengan lingkar dada 220,7
cm, sedangkan yang betina berat
badannya 430,9 kg dengan lingkar
dada 218,4cm.
2. KERBAU NILI DAN RAVI

Kerbau Nili dan Ravi adalah kerbau keturunan Murrah


yang hidup di daerah lembah sungai Sutley dan Ravi di
Pakistan. Perbedaan pokok kerbau bangsa ini dengan Murrah
adalah menyangkut keadaan muka, dahi dan ukuran. Nili
berarti biru yang mencerminkan warna sungai Sutley,
sementara Ravi sering disebut sebagai bangsa Sundal bar.
Tidak terdapat perbedaan pokok diantara kedua bangsa kerbau
ini sehingga mulai tahun 1960 digabungkan sebagai satu
bangsa tersendiri khususnya di Pakistan, tetapi tidak di India.
CIRI CIRI KERBAU NILI DAN RAVI
o Ukuran umum kerbau Nili: o Ukuran umum kerbau Ravi:
 Jantan  Jantan
- Tinggi 137,2 - Tinggi 132,1
- Panjang badan 157,4 - Panjang badan 154,9
- Berat badan 589,7 - Berat badan 680,4
 Betina  Betina
- Tinggi 127
- Tinggi 127
- Panjang badan 147,3
- Panjang badan 149,8
- Berat badan 453,6
- Berat badan 635
o Produksi susu dapat mencapai 20 -
24 Ibs per hari.
o Produksi susu dapat mencapai 16-22
Ibs perhari
3. KERBAU KUNDI

Kerbau Kundi pada mulanya ditemukan di daerah Sindhi sehingga


dikenal sebagai Sindhi Murrah. Nama Kundi bermula dari 6 istilah
yang ditimbulkan oleh adanya bentuk tanduk kerbau ini yang mirip
dengan bentuk pancing . Ciri-cirinya sebagai berikut :
 Warna kulitnya hitam tetapi ada juga yang coklat terang

 Dasar tanduk tebal

 Bentuk badan kecil, lebih kecil daripada Nili atau Ravi

 Tubuh bagian belakang massive

 berat badan rata-rata 320-450 kg

 Produksi susu dapat mencapai 2000 kg dalam masa laktasi


4. KERBAU SURTI ATAU SURATI

Kerbau Surti atau Surati adalah bangsa kerbau perah yang sangat
dikenal di daerah ujarat, Negara bagian Bombay di antara sungai
Mahi dan SGabarmati. Ciri-cirinya sebagai berikut :
 Bentuk tanduk seperti bulan sabit

 Bentuk kaki agak pendek

 Bulu kipas ekor berwarna putih

 Lubang hidung relatif bersih

 Ambing berwarna merah jambu

 Susunya menonjol
MANAGEMEN PEMELIHARAAN
KERBAU PERAH
 Managemen pemeliharaan kerbau perah
hampir sama dengan managemen
pemeliharaan hewan ternak lainnya. Dimana
kelayakan dan sanistrasi kandang menjadi
hal utama dalam pemeliharaan.
1. Pemeliharaan Anak 2. Pemelihataan Kerbau
Kerbau Dara

 Anak kerbau jantan harus  Kerbau dara perlu


dilakukan untuk kelak mendapat perhatian karena
menjadi pejantan sangat mempengaruhi
 Pemeliharaan anak kerbau penampilan produksi.
betina dibesarkan untuk  Kerbau dara yang
kelak menjadi pengganti mendapat pemeliharaan
induk. yang baik dapat
 Mortalitas kerbau pada dikawinkan pada umur
umur muda tinggi dan sekitar 30 – 36 bulan
untuk mengurangi dengan bobot badan 300 –
kematian anak, perlu 350 kg.
dilakukan pemeliharaan
anak yang baik.
3. Kerbau Bunting dan 4. Pemeliharaan
Beranak (Laktasi) Kerbau Kering

 Perhatian khusus dalam  Kerbau kering harus dipelihara


pemeliharaan kerbau bunting dengan baik selama 2 – 8
sangat penting, begitu juga bulan atau rata-rata 5 bulan
pada waktu beranak supaya sebelum melahirkan.
kerbau dalam keadaan  Kerbau yang mengalami masa
menyenangkan. kering tidak perlu diberikan
 Pada Peternakan kerbau perah makanan konsentrat.
yang mendapat pemeliharaan  Lama kerbau merumput setiap
yang baik, berahi pertama hari cukup 6 – 8 jam dimana
dicapai pada umur 30 – 36 kerbau bunting (masa kering)
bulan dan lama bunting 310 + tersebut telah terpenuhi
5 hari kebutuhannya, tetapi pada
keadaan pemberian rumput
yang berkualitas rendah, maka
perlu diberi pakan tambahan
5. Pemeliharaan Kerbau 6. Pemeliharaan Anak
Pejantan Kerbau Jantan

 Pejantan harus dipelihara dalam  Dalam kedaan normal anak kerbau


kondisi tatalaksana yang jantan dibiarkan bebas menyusu
optimum sejak dari lahir agar pada induknya selama 3 – 5 hari
pejantan tersebut jinak dan baik setelah lahir,
 Selanjutnya anak kerbau diberi
pertumbuhannya.
kesempatan menyususi pada
 Setelah berumur 9 – 10 bulan induknya hanya 2 – 3 menit pada
pejantan yang terpilih saat sebelum diperah untuk
dikandangkan secara individual merangsang keluarnya air susu.
pada kandang pejantan.  Bobot lahir pada anak kerbau jantan
rata-rata 30 kg.
 Tetapi pada anak kerbau jantan yang
akan dipakai sebagai bibit dipelihara
dan diberi makanan yang baik
 Pada umumnya pengambilan semen
kerbau jantan dimulai pada umur 30
bulan.
PRODUKSI KERBAU PERAH

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa


produksi susu dari setiap ternak kerbau yang
diperah berkisar antara 1,50-2,50
liter/ekor/hari . Produksi susu kerbau
dipengaruhi oleh berbagai hal, diantaranya
sebagai berikut :
BREED ATAU BANGSA KERBAU

B an gsa K erb au Produksi Susu (kg) Panjang Laktasi


( h a r i)
Murrah Bulgaria 2 .0 2 3 300
M u rra h M a la y s ia 1 .0 3 0 300
Nili/Ravi India 2 .4 4 0 326
M u rra h In d ia 1 .6 3 5 - 1 .8 1 3 2 8 3 -2 9 6
S u rti In d ia 1 .4 6 0 - 1 .9 3 4 3 1 3 -3 1 5
B h a d a w a ri In d ia 1 .1 6 5 276
N a g p u ri In d ia 926 295
Italia 1 .0 3 0 - 2 .9 8 1 1 0 0 -5 5 8
R u sia 6 6 9 -1 .5 0 0 300
China/Taiwan Rawa 778 293
UMUR BERANAK PERTAMA KALI

U m u r K erbau B eran ak P r o d u k s i S u su (k g )
< 4 2 b u la n 9 .3 3 0
- 48 bulan 8 .7 1 9
> 4 8 b u la n 9 .1 9 6
PADA MASA LAKTASI
Laktasi ke- Produksi Susu Produksi 300 Lama Laktasi

(kg) hari (kg) (hari)

1 1.618,5 1.573,4 217,8

2 1.880 1.790,4 300

3 1.964 1.878 298,3

4 2.039,5 1.963,8 291

5 2.024,3 1.959,4 290

6 1.823,7 1.767,5 270


KOMPOSISI SUSU KERBAU
Zat Gizi Per 100 g Kerbau Sapi Kambing Domba

Protein g 4,5 3,2 3,1 5,4

Lemak g 8,0 3,9 5,5 6,0

Karbohidrat g 4,9 4,8 4,4 5,1

k cal 110 66 60 95
Energi
kJ 463 274 253 396

Gula g 4,9 4,8 4,4 5,1

Asam lemak g 4,2 2,4 2,3 4,2


Jenuh

Asam lemak g 1,9 1,2 0,9 1,9


Tidak jenuh

Kolestrol mg 8 14 10 8

Kalsium lu 195 120 100 195


PRODUKSI KERBAU PERAH DI
INDONESIA
Produksi susu kerbau di Indonesia masih
sangat rendah. Di negara India and Yunani
produksi susu kerbau pada umumnya lebih
tinggi (680-800 kg) dibandingkan kerbau
lokal (360-500 kg).

Anda mungkin juga menyukai