Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nyoman Ayu Mikayanti

Kelas : B

NIM : 1809511045

Materi: Biotransfer

1. Apa yang saudara ketahui tentang osmosis dan jelaskan proses proses osmosis pada
sel darah pada larutan yang berbeda.
Jawab:
a. Pengertian osmosis
Osmosis adalah perpindahan pelarut (air) dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
yang lebih rendah melalui membran semipermeabel. Tekanan osmotik bersifat
koligatif, dimana perpindahan zat pelarut (air) bergantung pada konsentrasi zat
terlarut bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
b. Proses osmosis pada sel darah
1. Hemolisis

Hemolisis adalah rusak atau hancurnya sel darah merah karena gangguan
integritas membran sel darah merah yang menyebabkan pelepasan
hemoglobin. Hemolisis dapat terjadi apabila sel darah merah dimasukan
kedalam suatu larutan hipotonik. Zat pelarut (air) pada larutan hipotonik akan
masuk ke dalam sel darah sehingga sel darah menjadi mengembang dan
kemudian pecah.
2. Krenasi

Krenasi adalah rusak sel darah merah karena sel darah kekurangan air
sehingga menyebabkan sel darah merah mengkerut. Krenasi dapat terjadi
apabila sel darah merah dimasukan kedalam suatu larutan hipertonik. Zat
pelarut (air) yang terdapat di dalam sel darah keluar menuju larutan hipertonik
yang lebih pekat, peristiwa ini menyebabkan darah mengkerut dal lama
kelamaan mati.

Konsentrasi larutan sangat berpengaruh terhadap kondisi sel darah merah, jika suatu
larutan bersifat hipotonik maka sel darah merah akan mengalami hemolisis sedangkan
jika suatu larutan bersifat hipertonik maka sel darah merah akan mengalami krenasi.
Agar sel darah merah tidak mengalami hemolisis dan krenasi maka sel darah merah
harus berada dalam larutan yang bersifat isotonik, dimana konsentrasi larutan sama
dengan konsentrasi sel darah merah.

2. Apakah perbedaan transfor aktif dengan transfor pasif.


Jawab:
Perbedaan transfor aktif dan transfor pasif
No Aspek Transfor Aktif Transfor Pasif
1. Energi Memerlukan energi (ATP) Tidak memerlukan energi
dalam proses pergeraka atau (ATP) dalam proses
perpindahan suatu zat. pergerakan atau perpindahan
suatu zat.
2. jenis Endositosis dan eksositosis. Difusi, osmosis, dan difusi
terfasilitasi.

a. Transfor aktif
Transfor aktif adalah pererakan atau perpindahan yang memerlukan energi untuk
mengeluarkan dan memasukan ion - ion dan molekul melalui membran sel yang
bersifat parmeabel dengan tujuan memelihara keseimbangan molekul kecil di
dalam sel. Transpor aktif dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam dan di luar sel,
dimana muatan listrik ini ditentukan oleh ion natrium (Na+), ion kalium (K+), dan
ion klorin (Cl-). Keluar masuknya ion Na+ dan K+ diatur oleh pompa natrium -
kalium.
Transpor aktif memerlukan molekul pengangkut berupa protein integral pada
membran, dimana di dalam molekul ini, terdapat situs pengikatan. Proses
transport aktif dimulai dengan pengambilan tiga ion Na+ dari dalam sel dan
menempati situs pengikatan pada protein integral.
Energi diperlukan untuk mengubah bentuk protein integral pada membran yang
sebelumnya membuka kearah dalam sel menjadi membuka kebagian luar sel.
Selanjutnya, ion Na+ terlepas dari situs pengikatan dan keluar dari protein integral
menuju keluar sel. Kemudian dari luar sel, dua ion K+ menempati situs pengikatan
di protein integral. Bentuk protein integral berubah, dari sebelumnya membuka
kearah luar menjadi membuka kearah dalam sel dan ion kalium dilepaskan
kedalam sel.
Jenis transfor aktif yaitu, endositosis dan eksositosis.
b. Tranfor pasif
Transport pasif adalah jenis transport ion, molekul, dan senyawa yang tidak memerlukan
energi untuk melewati membran plasma. Transpor pasif dapat terjadi jika terdapat
petbedaan konsentrasi antara 2 zat atau larutan.
Jenis transfor pasif yaitu, difusi, osmosis dan difusi terfasilitasi.

3. Glukosa memiliki banyak transporter. Sebutkan jenis jenis tranporter glukosa pada organ
hati, ginjal, otot dan otak.
Jawab:
a. GLUT 1(Glucose transporter 1), merupakan pengangkut utama di dalam otak. GLUT
1(Glucose transporter 1) terdapat di seluruh tubuh. Transportasi ini membentuk
mekanisme yang berperan penting dalam metabolisme komponen dari sawar darah otak
dan sawar darah retina dan terdiri dari GLUT1 (untuk transportasi glukosa) dan system
transportasi protein asam amino spesifik. Ini merupakan penanda metabolik sawar
endotel yang merupakan specific carriermediated transport proteins beberapa nutrisi
seperti glukosa dan asam amino melintasi tight junctions, serta degradasi enzimatik
molekul-molekul saat melintasi sawar darah otak dan sawar darah retina. Terdapat
postulat bahwa distribusi asimetris membrane plasma protein pada endotel (luminal vs
abluminal) menyebabkan endotelium terpolarisasi, yang menciptakan resistensi listrik
untuk permeabilitas. Aktivitas metabolik normal jaringan neural dipengaruhi
transportasi glukosa secara konstan. Akibat tuntutan metabolik yang tinggi, transport
glukosa dari darah melintasi sawar darah otak ke dalam sel otak dimediasi oleh transport
terfasilitasi cepat. Protein transporter glukosa (GLUT), terutama GLUT1 memastikan
pasokan glukosa. Protein GLUT1 banyak terekspresi pada sawar darah otak. Ekspresi
GLUT1 dikendalikan oleh level glukosa darah, untuk mempertahankan distribusi yang
memadai untuk fungsi neuronal yang optimal.
b. GLUT 2(Glucose transporter 2)
GLUT2 terdapat pada sel hati, pankreas, usus halus dan ginjal. terdapat
transporter glukosa yang tidak bergantung-natrium, GLUT 2, yang memfasilitasi
transpor gula keluar sel menuju darah kapiler (kontralumen/tunika serosa). GLUT
2 digunakan untuk glukosa, galakatosa, dan fruktosa yang selanjutnya diteruskan
ke vena porta menuju hati dan sirkulasi sistemik. Ada beberapa tahapan dalam
proses sekresi insulin, setelah adanya rangsangan oleh molekul glukosa. Tahap
pertama adalah proses glukosa melewati membran sel. Glucose transporter
2 (GLUT 2) yang terdapat dalam sel beta merupakan “kendaraan” pengangkut
glukosa dari dalam darah melewati membrane ke dalam sel. Molekul glukosa akan
mengalami proses glikolisis dan fosforilasi di dalam sel kemudian membebaskan
molekul ATP. Molekul ATP yang terbentuk dibutuhkan untuk proses
pengaktifkan penutupan kanal K+ pada membran sel. Penutupan ini berakibat
pada terhambatnya pengeluaran ion K+ dari dalam sel yang menyebabkan
terjadinya tahap depolarisasi membran sel, yang diikuti oleh tahap pembukaan
kanal Ca2+. Keadaan inilah yang memungkinkan masuknya ion Ca2+ sehingga
menyebabkan peningkatan kadar ion Ca2+ intrasel. Suasana ini dibutuhkan dalam
proses sekresi insulin (Manaf, 2006).
c. GLUT 3 (Glucose transporter 3)
GLUT3 berfungsi pada sel otak, ginjal dan plasenta. GLUT3 terutama ditemukan
di neuron. GLUT3 (untuk transportasi glukosa) dan system transportasi protein
asam amino spesifik
d. GLUT 4( Glucose transpirter 4)
GLUT4 terletak di jaringan adiposa, otot jantung dan otot skeletal. Insulin
meningkatkan transpor glukosa dari darah ke dalam sel target di jaringan perifer
(otot,otak, jaringan lemak, hati, dan lain-lain) melalui transporter glukosa
(GLUT4).
e. GLUT 5(Glucose transporter 5)
GLUT5 bertanggung jawab terhadap absorpsi glukosa dari usus halus. Absorpsi
monosokarida dilakukan di dalam jejunum ke dalam darah sistem vena porta,
terutama untuk heksosa (glukosa, galaktosa, manosa, dan fruktosa) dan sebagai
gula pentosa (ribosa). Mekanisme absorpsi monosakarida yaitu transpor aktif
untuk glukosa dan galaktosa serta difusi fasilitasi untuk fruktosa yang absorpsinya
lebih lambat dari glukosa dan galaktosa. Difusi fasilitasi ini menggunakan bantuan
dari transporter fasilitatif bergantung natrium (GLUT 5). Transporter ini juga
dapat digunakan oleh glukosa dan galaktosa jika gradien konsentrasi mendukung.
4. Apakah yang dimaksud dengan permeabilitas membran
Jawab:
a. Pengertian permeabilitas membran
 Permeabilitas membran adalah tingkat pasif difusi molekul melalui membran.
Molekul molekul yang dikenal sebagai perment molekul. Permeabiitas
bergantung pada muatan listrik dan polaritas molekul dan pada tingkat yang
lebih rendah massa molar molekul.
 Permeabilitas membran menentukan materi apasaja yang masuk dan keluar sel.
b. Faktor yang mempengaruhi permeabilitas
 Ukuran solut
 Kelarutan lemak
 Derajat ionisasi
 pH
 temperatur

ukuran solut yang cenderung semakin besar dan derajat ionisasi yang semakin tinggi
menyebabkan emampuan permeabilitas menurun. Sedangkan pengaruh temperatur
dan pH yang tinggi membuat membran sel menjadi lebih mudah mengalami
denaturasi.

5. Sistim pengangkutan senyawa/ion/biomolekul melewati membran dapat dibedakan


menurut jumlah molekul yang bergerak, arah gerakan dan waktu. Ada 3 jenis jelaskan.
Jawab:

Anda mungkin juga menyukai