Anda di halaman 1dari 11

Ahmad Abror

Devy Atika Farah


Etis Prasila Utami
Fahrunnisa

TRANSPROT MEMBRAN
Sel merupakan bagian terkecil dan merupakan bagian terpenting dari setiap mahluk
hidup. Contohnya adalah mekanisme transpor melalui membran.membran plasma bersifat
selektif permeable (semipermeable) yang artinya membran plasma dapat dilalui oleh molekul
atau ion tertentu.
Dalam hal ini kami membahas tentang transport aktif dan tronspor pasif. Transpor aktif
adalah transport yang memerlukan energi, sedangkan transport pasif adalah perpindahan molekul
atau ion tanpa menggunaka energi sel.Materi ini kami pilih karena rasa keingintahuan kami yang
mendalam terkait dengan materi ini dan memberi tahu anda bagaimana proses transpor melalui
membran.
Mekanisme Transprot Membran
Ada banyak macam dari mekanisme transpor pada sel, yang terbagi dalam dua kelompok
besar yaitu :
1. Transpor Pasif
Merupakan mekanisme transpor yang tidak memerlukan energi dan terjadi secara spontan. terjadi
akibat perbedaan konsentrasi antara zat dengan pelarutnya. Bergerak dari konsentrasi zat yang
lebih tinggi (Hipertonis) ke konsentrasi zat yang lebih rendah (Hipotonis). Transpor pasif
meliputi Difusi dan Osmosis.

A. Difusi
Merupakan pergerakan acak molekul dari konsentrasi tinggi (Hipertonis) ke konsentrasi yang
lebih rendah (Hipotonis). Mekanisme transpor ini meliputi berbagai zat (padat, cair, gas). Difusi
bertujuan untuk mencapai keseimbangan konsentrasi antara zat dengan pelarutnya. Selain itu,
difusi juga berperan dalam peristiwa pertukaran materi dari suatu sel dengan lingkungannya.
Kecepatan difusi bergantung pada beberapa aspek, diantaranya adalah:
1. Wujud Materi : Semakin besar ikatan antar molekul, makin lama difusi terjadi (padat lebih
sulit melakukan difusi)
2. Suhu : Semakin tinggi suhu, maka ikatan antar molekul akan cepat terputus. Hal itu
menyebabkan difusi menjadi cepat.
3. Ukuran Molekul : Molekul yang berukuran kecil akan lebih mudah untuk melintasi suatu
membran dari pada molekul yang besar pada suhu yang sama.
4. Konsentrasi : Semakin besar perbedaan konsentrasi antara zat dan pelarutnya, atau perbedaan
konsentrasi zat pada dua tempat yang berbeda, menyebabkan semakin besar rata-rata difusinya.
B. Difusi terfasilitasi
Merupakan mekanisme transpor yang dibantu oleh protein-protein tertentu dalam membran
plasma. Protein-protein tersebut membentuk struktur menyerupai saluran-saluran, sehingga
molekul bisa melintasi membran plasma. Beberapa protein ada yang berikatan dengan suatu
molekul dan melintasi membran plasma. Bentuk protein yang demikian disebut sebagai protein
pembawa (Carrier Protein). Protein pembawa/ transpor juga merentangkan membran sel
sehingga menyediakan suatu mekanisme untuk pergerakan molekul. Difusi terfasilitasi

melibatkan difusi dari molekul polar dan ion melewati membran dengan bantuan protein
transpor. Difusi terfasilitasi juga merupakan transpor pasif karena hanya mempercepat proses
difusi dan tidak merubah arah g

radien konsentrasi.

C. Osmosis
Osmosis merupakan difusi air melalui selaput semipermeabel. Air akan bergerak dari daerah
yang mempunyai konsentrasi larutan rendah ke daerah yang mempunyai konsentrasi larutan
tinggi. Tekanan osmosis dapat diukur dengan suatu alat yang disebut osmometer. Air akan
bergerak dari daerah dengan tekanan osmosis rendah ke daerah dengan tekanan osmosis tinggi.
Sel akan mengerut jika berada pada lingkungan yang mempunyai konsentrasi larutan lebih
tinggi. Hal ini terjadi karena air akan keluar meninggalkan sel secara osmosis.

Sebaliknya jika sel berada pada lingkungan yang hipotonis (konsentrasi rendah) sel akan banyak
menyerap air, karena air berosmosis dari lingkungan ke dalam sel. Jika sel-sel tersebut adalah sel
tumbuhan, maka akan terjadi tekanan turgor apabila dalam lingkungan hipotonis. Sebaliknya jika
sel tumbuhan beradapada lingkungan hipertonis, dapat mengalami plasmolisis yaitu terlepasnya
sel dari dinding sel.
2. Transpor Aktif
Pada transpor aktif diperlukan energi dari dalam sel untuk melawan gradien konsentrasi
(Hipotonis->Hipertonis). Transpor aktif sangat diperlukan untuk memelihara keseimbangan
molekul-molekul di dalam sel. Sumber energi untuk transpor aktif adalah ATP (adenosin
trifosfat). Transpor aktif hampir sama dengan difusi terfasilitasi. Namun berbeda pada protein
pembawa (carrier protein) saat transpor aktif, yang harus menggunakan energi agar bisa
melakukan transportasi melawan konsentrasi.
Dalam mekanisme transpor aktif, terdapat 4 macam mekanisme, yaitu :
A. Transpor Aktif Primer
Jenis mekanisme transpor aktif ini memerlukan energi dalam bentuk ATP secara langsung untuk
membawa molekul melawan gradien konsentrasi. Akibat adanya transpor aktif primer ini
membuat terjadinya potensi membran.

Contoh dari Transpor aktif primer ini adalah transpor ion K yang masuk ke dalam sel, dan
menjaga gradien konsentrasi ion K dalam sel lebih besar dari pada di luar sel. Sebaliknya terjadi
pada ion Na yang dijaga konsentrasi didalam sel lebih rendah dari pada diluar sel. Mekanisme
transpor ini juga sering disebut sebagai Sodium-Potassium pump
B. Transpor Aktif Sekunder
Memiliki energi yang bebas dipakai karena mekanisme ini menggunakan energi secara berkala.
Energi yang tersimpan dalam mekanisme ini dalam bentuk gradien konsentrasi ion. Pada
transpor aktif sekunder, terjadinya bergantung kepada potensi membran yang ada dan bergantung
pada adanya transpor aktif sekunder.

Contoh dari transpor aktif adalh transpor asam amino dan glukosa melewati membran plasma
dengan suatu protein khusus. Pada glukosa, disebut sebagai GLUT-4 (Glucose Transporter
4). Pengangkutan tersebut berbarengan dengan difusinya molekul ion Na+ yang menggunakan
transpor aktif primer yang memungkinkan adanya potensi membran untuk mendukung adanya
transpor aktif sekunder. Ada beberapa sub mekanisme transpor aktif sekunder, diantaranya
adalah :

I. Transpor aktif sekunder co-Transport.


yang disebut sebagai co-transpor pada proses transpor aktif sekunder adalah ketika
pendistribusian masuk sel molekul asam amino dan glukos menggunakan protein khusus
dan berbarengan dengan masuknya ion nartium kedalam sel. Hal tersebut menyediakan
potensial membran, mengingat transppor natrium merupakan transpor aktif primer. Hal tersebut
terus terjadi meskipun konsentrasi glukosa dan asam amino dalam sel lebih tinggi. Karena
molekul glukosa dan asam amino tersebut masuk karena menggunakan sebagian energi datri
transpor natrium.
II. Transpor aktif sekunder counter Transport. (Exchange)
Dalam counter transpor berlangsung pertukaran partikel, yaitu ketika molekul ion natrium masuk
kedalam sel, ada molekul yang akan seketika itu juga keluar dari sel. Semisal adalah NaCa exchange yang terjadi ketika 1 ion Ca ditranspor keluar sel, maka akan ada 3 molekul Na
yang akan masuk ke dalam sel. Selain Na-Ca, ada pula NA-H, yang akan mentranspor 1 ion
Natrium ketika beberapa jumlah hidrogen keluar dalam sel. Dalam kasus ini, transpor aktif
sekunder counter transpor telah berjasa mengatur kadar PH dalam sel.
sistem Transpor Makromolekul
Tidak seperti air dan zat terlarut kecil yang dapat memasuki dan melintasi bilayer lipid membran
plasma atau dengan dipompakan melintasi membran oleh protein transpor, molekul besar
seperti protein dan polisakarida umumnya melintasi membran dengan mekanisme yang
berbeda dan melibatkan vesikula. Pemasukan makromolekul melibatkan pembentukan vakuola
dengan caraendositosis. Sebagian kecil luas membran plasma terbenam kedalam membentuk
kantong. Begitu kantong ini semakin dalam, kantong initerjepit membentuk vesikula
yang berisi materi. Ukuran vakuola tergantung padamateri yang masuk. Berdasarkan pada
ukuran vakuola, endositosis dibedakan menjadi pinositosis dan fagositosis. Pada pinositosis
materi yang masuk berupa larutan, vesikel yang terbentuk kecil, berukuran <150nm disebut
pinosom. Pada fagositosis, materi berbentuk partikel, vakuola yang terbentuk berukuran >250nm
disebut fagosom. Semua sel hewan dapat melakukan pinositosis, tetapi hanya sel tertentu yang
dapat melakukan fagositosis. Misalnya pada makrofag dan neutrofil. Untuk melakukan
endositosis, dibutuhkan energy
1. Endositosis

Merupakan proses masuknya partikel atau sel kecil ke dalam suatu sel. Membran pada
awalnya membentuk lekukan karena desakan dari pertikel yang akan masuk tersebut.

Setelah lekukan terlepas, maka akan membentuk vesikel yang kalau it berbentuk nutrisi akan
langsung masuk ke sistem didalam sel, namun jika benda asing akan langsung dicerna lisosom
dengan menggunakan enzim pencernaan lain. Ada beberapa macam endositosis, diantaranya
adalah:
a.

Phagocytosis

Disebut sebagai proses penelanan yang kerap kali dijumpai pada amoeba dan
leukosit. Membran memiliki peran untuk sangat peka terhadap benda, nutrisi atau benda asing
yang akan masuk sel. Sehingga seketika itu juga akan membentuk lekukan yang akan menelan
partikel tersebut.

Partikel yang terselubung oleh membran itu kemudian membentuk vesikel yang akan
melepaskan diri dan menuju kedalam sel.
b. Pinocytosis
Reseptor membran plasma akan menempel sehingga terjadi lekukan. Lekukan lama-kelamaan
semakin dalam dan membentuk kantung. Kantung yang terlepas akan berada dalam sitoplasma.
Kantung ini disebut gelembung pinositosis. Gelembung pinositosis akan mengerut dan pecah
menjadi gelembung kecil-kecil kemudian bergabung menjadi gelembung yang lebih besar.
Pinositosis biasanya disebut sebagai peminuman zat yang bentuknya cair.

3. Pinocytosis Terfasilitasi
Proses yang hampir sama dengan pinositosis, hanya saja pada saat gelembung pinositosis kecil
meninggalkan permukaan membran, vesikel akan langsung bergabung dan berikatan dengan
protein pembawa yang terbentuk bersama vesikel.
D. Eksositosis

Merupakan proses keluarnya partikel atau zat dari suatu sel


Contoh :
Pengeluaran bahan-bahan untuk membentuk kitin, yang digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan dinding sel jamur.

Transport Lintas Membran


Proses transport melalui membran terjadi melalui 2 mekanisme, yaitu transport aktif dan
transport pasif. Transport pasif terjadi tanpa memerlukan energi sedangkan transport aktif
memerlukan
e
Yang
termasuk
transport
pasif
adalah
:
a.
difusi
sederhana,
b.
transport
dengan
fasilitas,
c. transport lewat ion channel.
Difusi_Terfasilitas
Transport dengan cara difusi fasilitas mempunyai perbedaan dengan difusi sederhana yaitu difusi
fasilitas terjadi melalui carrier spesifik dan difusi ini mempunyai kecepatan transport maksimum
(Vmax). Suatu bahan yang akan ditransport lewat cara ini akan terikat lebih dahulu dengan
carrier protein yang spesifik, dan ikatan ini akan membuka channel tertentu untuk membawa
ikatan ini ke dalam sel. Jika konsentrasi bahan ini terus ditingkatkan, maka jumlah carrier akan
habis berikatan dengan bahan tersebut sehingga pada saat itu kecepatan difusi menjadi maksimal
(Vmax). Pada difusi sederhana hal ini tidak terjadi, makin banyak bahan kecepatan transport
bahan maakin meningkat tanpa batas.
Transport_Ion_Channel
Transport lewat ion channel khusus bagi ion-ion yang sulit ditransport secara difusi akibat
muatan listriknya. Ion channel ini mempunyai sifat yang sangat selektif dan terbukanya channel
tersebut akibat potensial listrik sepanjang membran sel dan melalui ikatan channel dengan
hormon atau neurotransmitter.

Transport Passif dan Aktif

Anda mungkin juga menyukai