Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua
arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2,
O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti
molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan
mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.
Membran Plasma
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas
membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif
untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor
aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.
Sel Prokariotik. Kata prokariota (prokaryote) berasal dari bahasa Yunani, pro yang berarti
“sebelum” dan karyon yang artinya “kernel” atau juga disebut nukleus. Sel prokariotik tidak
memiliki nukleus. Materi genetiknya (DNA) terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut
nukleoid, tetapi tidak ada membran yang memisahkan daerah nukleoid ini dengan bagian sel
lainnya.
Sel Prokaryotik
Sel Eukaryotik
Transpor aktif
Merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari
transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa
protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier
protein, serta ionophore
Transport aktif terbagi atas transport aktif primer dan sekunder. Transport aktif sekunder juga
terdiri atas co-transport dan counter transport (exchange).
Transport aktif primer memakai energi langsung dari ATP, misalnya pada Na-K pump dan Ca
pump. Pada Na-K pump, 3 Na akan dipompa keluar sel sedang 2 K akan dipompa kedalam sel.
Pada Ca pump, ca akan dipompa keluar sel agar konsentrasi Ca dalam sel rendah.
Carrier Ionophore
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai media transpor bagi sel. Trasnpor melewati
membran sel cukup penting dalam menjaga homeostasis dalam sel . Transpor membran sel itu
sendiri merupakan proses pengangkutan materi atau molekul dari daerah yang konsentrasinya
tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah tanpa menggunakan ATP (Adenosin Trifosfat), atau
proses pengangkutan molekul dari daerah yang konsentrasinya rendah ke daerah yang
konsentrasinya tinggi dengan menggunakan energi hasil metabolisme ATP, dan kedua proses
tersebut berlangsung secara terpadu untuk menjaga kesetimbangan molekul biologis di dalam sel
(Sumadi dan Marianti, 2007).
Transport Pasif, merupakan mekanisme perpindahan molekul atau zat yang tidak melewati
selaput membran semipermeable dan tidak membutuhkan energi, dan Transpor aktif merupakan
transpor partikel- partikel melalui membran semipermeabel yang bergerak melawan gradien
konsentrasi yang memerlukan energi dalam bentuk ATP. ATP adalah molekul pembawa energi di
dalam sel. Transpor aktif berjalan dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah ke larutan yang
memiliki konsentrasi tinggi, sehingga dapat tercapai keseimbangan di dalam sel. Adanya muatan
listrik di dalam dan luar sel dapat mempengaruhi proses ini (Darmadi 2012).
Transpor pasif dapat berlangsung karena adanya perbedaan konsentrasi antar membran
larutan, transpor pasif bersifat spontan dan tidak memerlukan energi metanolik dalam proses
kerjanya. Transpor pasif dibagi menjadi dua jenis yaitu difusi dan osmosis.(Alkatiri 1996) Difusi
adalah proses berpindahnya zat dalam pelarut yang berkonsentrasi tinggi ke bagian yang
berkonsentrasi rendah tanpa melewati membran
semipermeabel. Sedangkan osmosis adalah proses difusi air melalui membran semipermeabel
dari pelarut yang berkonsentrasi tinggi (memiliki banyak air) kepelarut yang berkonsentrasi rendah
(sedikit air ) proses osmosis akan berhenti jika konsentrasi didalam dan diluar sel telah seimbang
(Hamdi 2013).
Transpor aktif Merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah
perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan
dari beberapa protein. Transport aktif terbagi atas transport aktif primer dan sekunder. Transport
aktif sekunder juga terdiri atas co-transport dan counter transport (exchange). Transport aktif
primer memakai energi langsung dari ATP, misalnya pada Na-K pump dan Ca pump. Pada Na-K
pump, 3 Na akan dipompa keluar sel sedang 2 K akan dipompa kedalam sel. Pada Ca pump, ca akan
dipompa keluar sel agar konsentrasi Ca dalam sel rendah (Nadjib 2009).
Osmosis merupakan proses difusi khusus yang hanya melibatkan air sehingga biasanya disebut
sebagai difusi air, jadi osmosis adalah perpindahan molekul zat pelarut yang berkonsentrasi tinggi
mengandung banyak air ke larutan yang memiliki konsentrassi zat pelarut yang rendah melalui
membran semipermeabel.
Gambar 1
Mekanisme terjadinya osmosis pada sel hewan dapat dipengaruhi oleh konsentrasi zat pelarut
didalam sel. Jika dalam keadaan isotonis yaitu konsentrasi zat pelarut didalam sel dan diluar sel
seimbang tidak akan ada aktivitas osmosis didalamnya. Sedangkan jika dalam keadaan hipertonis
atau konsentrasi zat pelarut didalam sel lebih tinggi dari konsentrasi zat pelarut diluar sel akan
menyebabkan terjadinya osmosis. Aktivitas osmosis ini dapat dilihat dengan adanya krenasi ataau
penyusutan yang terjadi pada sel hewan.
Mekanisme osmosis yang terjadi pada sel hewan juga dapat dilihat Jika konsentrasi zat pelarut
didalam sel lebih rendah dari konsentrasi zat pelarut diluar sel atau sel dalam keadaan hipotonis.
Kegiatan osmosis ini dapat dilihat dengan adanya perpindahan molekul zat pelarut diluar sel yang
masuk kedalam sel sehingga menyebabkan terjadinya hemolisis atau pecahnya membran plasma
yang dimiliki sel hewan.
Gambar 2
Mekanisme terjadinya osmosis juga dapat dilihat dari sel tumbuhan .Jika sel tumbuhan dalam
keadaan hipotonis atau molekul zat pelarut didalam sel lebih rendah daripada di luar sel
,mekanisme osmosis yang terjadi adalah masuknya molekul zat pelarut dari luar sel tunmbuhan
memenuhi sel tumbuhan sehingga terlihat adanya kenaikan volume dari sel tumbuhan yang
dinamakan turgid.Sel tumbuhan tidak pecah karena adanya dinding sel selulosa untuk menjaga
bentuk sel.
Jika Sel tumbuhan dalam keadaan hipertonis atau konsentrasi zat pelarut didalam sel lebih tinggi
dari konsentrasi zat pelarut di luar sel akan terlihat terjadinya osmosis dengan keluarnya molekul
zat pelarut didalam sel dan membuat mengekerutnya sel tumbuhan dan terlepasnya protoplasma
dari dinding sel, keadaan ini disebut plasmolisis.
Difusi merupakan peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari
bagianberkonsentrasi tinggi ke bagian berkonsentrasi rendah. Sedangkan osmosis adalah
perpindahan airmelalui membran semipermeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian
yang lebih pekat. Difusi bergantung pada perbedaan konsentrasi dan tekanan hidrostatik. Energi
untuk proses difusiadalah energi kinetik yang normal ditimbulkan akibat pergerakan suatu bahan.
Difusi yang melewati membran sel dibagi menjadi dua subtipe yaitu difusi sederhana dan difusi
fasilitasi.
Gambar 3
Difusi sederhana artinya pergerakan kinetik molekul atau ion melewati membran sel tidak bereaksi
dengan protein carier yang ada di membran sel kecepatan difusi sederhana ditentukan dari jumlah
substansi yang ada , kecepatan gerakan kinetik bahan, jumlah dan ukuran dari pori
pada membran sel yang akan dilewati oleh bahan itu. Pada difusi sederhana, proses difusi terjadi
melalui dua jalan yaitu melalui lapisan lipid jika zat itu terlarut dalam lemak dan melalui saluran air
atau protein.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu ukuran partikel, ketebalan
membran, luas suatu area, jarak dan suhu. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu
akan bergerak sehingga kecepatan difusi semakin tinggi. Semakin tebal membran dan besar luas
area serta semakin besarnya jarak antara dua konsentrasi, menyebabkan semakin lambat
kecepatan difusinya. Begitu pula dengan besarnya luas dan tingginya suhu akan menyebabkan
bertambah cepatnya laju difusi.
Pompa Na-K adalah salah satu proses yang ada dalam tranpor transmembran yaitu transpor
aktif, pompa Na-Kmasuk kedalam jenis transpor aktif karena membutuhkan energi dalam
pekerjaannya.
Dalam sel hewan terdapat ion Natrium dan Kalium yang cukup penting dalam menjaga proses
fisiologis didalam sel dan membantu menyeimbangkan volume sel. Natrium juga berfungsi untuk
mengatur
keseimbangan cairan dalam sel dan tubuh.
Gambar 4
iv. Bentuk baru protein memiliki afinitas tinggi terhadap K+, yang
berikatan ke sisi ekstraselualer, dan memicu pelepasan gugus
pospat.
Eksositosis, adalah mekanisme untuk mentranspor materi keluar dari sel. Organel sel yang
memiliki peran dalam proses ini adalah aparatus golgi yang melakukan pengemasan mejadi
vesikula-vesikula untuk disekresikan. Vesikula yang terbentuk dari aparatus golgi akan dipindahkan
menuju membran sel. Vesikula tersebut nantinya akan mengalami penyatuan dengan membran dan
melepaskan materinya ke lingkungan di luar sel
dan menyelubungi seluruh bakteri. Pelekukan yang semakin dalam ini nantinya akan memisahkan
Gambar 5
Kedua, pinositosis. Proses ini hampir sama dengan fagositosis namun untuk molekul yang memiliki
ukuran lebih kecil. Biasanya berupa droplet atau tetesan cairan yang di dalamnya mengandung
bahan-bahan makanan. Bisa kita lihat perbedaan antara fagositosis dan Pinositosis adalah jika
fagositosis partikel padatan yang akan masuk kedalam sel, sedangkan pinositosis adalah larutan
yang masuk kedalam sel.