Anda di halaman 1dari 4

TUGAS FISIOLOGI VETERINER I

“ Transportasi Membran Sel“

OLEH :

Elsi Enjels Sinamohina (1709010044)

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2020
Seperti membran pada umumnya, membrane sel memiliki sifat yang memungkinkan
beberapa zat untuk menembus membran lebih mudah dari pada zat lainnya. Dengan sifat
tersebut, membrane berfungsi sebagai pengatur lalu-lintas molekul kecil dan ion secara
kontinu melalui membrandalam dua arah. Meski begitu, zat-zat tidak melintasi penghalang
secara bebas. Keleluasan gerak ion dan molekul sangat penting untuk menjaga kestabilan pH
yang sesuai dan mengendalikan konsentrasi ion dalam larutan. Proses lalu lintas molekul dan
ion melalui membrane disebut transpor membran. Transpor membran terbagi menjadi dua,
yaitu transpor aktif,transpor pasif, dan transpor massal. Transpor aktif adalah pergerakan
molekul dan ion melewati selaput membran semi permeable yang membutuhkan energi
berupa ATP dan melawan gradien konsentrasi elektrokimiawi, sedangkan Transpor Pasif
adalah pergerakan molekul dan ion tanpa melewati selaput membran semi permeabel dan
tidak membutuhkan energi.
Transpor pasif adalah pergerakan zat melintasi membran sel tanpa memerlukan
energi.Transpor pasif dapat terjadi dikarenakanadanya perbedaan konsentrasi dari luar dan
dalam sel sehingga molekul bergerak melewati membran plasma atau membran sel.
Jenis Transpor Pasif
1. Difusi Difusi merupakan pergerakan zat menuruni gradien konsentrasinya, dari daerah
yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang lebih rendah. Difusi termasuk ke dalam
hasil gerak termal (panas atau kalor). Proses difusi terjadi secara spontan karena difusi
menurunkan energi bebas.Difusi zat terlarut meningkatkan entropi dengan
menghasilkan campuran yang lebih acak daripada ketika terdapat konsentrasi zat
terlarut yang terlokalisir.
Difusi termasuk transpor pasif, karena sel tidak memerlukan energi saat
peristiwa berlangsung. Setiap zat yang berdifusimenuruni gradien konsentrasinya
sendiri. Gradien konsentrasi tersebut merepresentasikan energi potensial dan dapat
berdifusi.Difusi memiliki dua subtipe yaitu sebagai berikut.
a. Difusi yang telah dijabarkan di atas disebut difusi sederhana. Difusi sederhana
adalah pergerakan molekul dan ion melewati membran dengan menembus lipid
bilayer secara langsung. Kecepatan difusi ditentukan oleh jumlah substansi,
kecepatan gerak kinetik bahan, jumlah, dan pori-pori pada membran. Contoh
difusi sederhana yaitu pada saat penyerapan oksigen (O2)dan pengeluaran
karbondioksida(CO2)pada peristiwa respirasi selular. Difusi terfasilitasi atau
difusi dipermudah adalah pergerakan molekul dan ion melewati membran melalui
protein transpor transmembran. Sebagian besar protein transpor sangat spesifik
karenaprotein mentranspor beberapa zat tetapi tidak meloloskan zat yang lain.
Terdapat dua tipe protein transpor yaitu protein saluran, dan protein pembawa.
b. Protein SaluranProtein saluran hanya menyediakan tempat yang dapat dilalui oleh
molekul atau ion spesifik untuk menyeberangi membran.Saluran protein dapat
membuka dan menutup karena adanyarangsangan kimiawi, contohnya saat
molekul neutransmiterdapat membuka saluran protein pada membrane sel saraf
sehingga ionNa+ dapat masuk ke sel.
c. Protein Pembawa Protein pembawa atau protein transporter adalah protein
transmembran yang membantu perlekatan terhadap ion atau molekul vang akan
ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki protein transforter yang
khusus,misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan protein
transforter yang khususuntuk mentransfer glukosa ke dalam sel.Protein transporter
untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot jantung,sel-sel lemak
dan sel-sel hati, karena sel tersebut selalu membutuhkan glukosa untukdiubah
menjadi energi.
Osmosis
Difusi air melewati membran permeabel selektif mengakibatkan terjadinya perbedaan
konsentrasi. Peristiwa ini disebut Osmosis. Osmosis adalah pergerakan molekul zat pelarut
dari wilayah yang berkonsentrasi rendah ke daerah yang berkonsentrasi lebih tinggi.
Pergerakan air melewati membran sel dan keseimbangan air antara sel dengan lingkungannya
bersifat krusial. Dalam osmosis, dikenal larutan hipertonik (larutan dengan zat terlarut yang
berkonsentrasi tinggi), larutan hipotonik (larutan dengan zat terlarut yang berkonsentrasi
rendah), dan larutan isotonik (dua larutan yang memiliki konsentrasi sama). Osmosis tidak
akan terjadi jika dua larutan sudah setara konsentrasinya.
Osmosis pada larutan hipertonik, hanya sedikit air yang dapat melewati membran
dikarenakan molekul air terikat oleh molekul gula atau zat terlarut, sedangkan osmosis pada
larutan hipotonik, akan lebih banyakair yang melewati membran dikarenakan molekul air
lebih bebas dan sedikit yang terikat. Tonisitas adalah kemampuan larutan untuk
menyebabkan sel memperoleh atau kehilangan air. Tonisitas larutan bergantung pada
konsentrasi zat terlarut yang tidak dapat menembus membran, relatif terhadap terhadap isi
sel. Jika terdapat konsentrasi zat pelarut yang tidak dapat menembus membran lebih tinggi
dari lingkungannya, maka air akan meninggalkan sel, dan sebaliknya. Normalnya sel terletak
pada larutan isotonik.Cara sel hidup bereaksi terhadap perubahan konsentrasi zat terlarut
dalam lingkungannya bergantung pada apakah sel berdinding atau tidak.
MekanismeKerja K-N
Pompa Na-K adalah salah satu proses yang ada dalam tranportransi membrane
yaitu transport aktif, pompa Na-K masuk kedalam jenis transport aktif karena membutuhkan
energy dalam pekerjaannya. Dalam selhewan terdapat ion Natrium dan Kalium yang cukup
penting dalam menjaga proses fisiologis didalam sel dan membantu menyeimbangkan
volume sel. Natrium juga berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh.
Mekanisme kerja Pompa Na-K
1. Na+ pada sitoplasma berikatan dengan pompa Natrium-Kalium. Afinitas terhadap
Na+ tinggi saat protein berbentuk seperti ini.
2. Pengikatan Na+ merangsang fosforilasi (penambahan gugus fosfat) protein oleh ATP.
3. Fosforilasi menyebabkan protein berubah bentuk, sehinggaa finitasnya terhadap Na+
menurun, dan dilepaskan kesebelah luar.
4. Bentuk baru protein memiliki afinitas tinggi terhadap K+, yang berikatan kesisi ekstra
selualer, dan memicu pelepasan gugus pospat.
5. Hilangnya fosfat mengembalikan bentuk awal protein, yang memiliki afinitas lebih
rendah terhadap K+
6. K+ dilepaskan; afinitas terhadap Na+ tinggi lagi, dan siklus ini berulang.
Mekanisme Kerja Eksisitosis Dan endositosis
Eksositosis, adalah mekanisme untuk mentranspo rmateri keluar dari sel. Organel sel
yang memiliki peran dalam proses ini adalah apparatus golgi yang melakukan pengemasan
mejadi vesikula-vesikula untuk disekresikan. Vesikula yang terbentuk dari apparatus golgi
akan dipindahkan menuju membran sel. Vesikula tersebut nantinya akan mengalami
penyatuan dengan membrane dan melepaskan materinya kelingkungan di luar sel
Endositosis adalah mekanisme untuk memasukkan makromolekul kedalam sel
melalui membran sel. Terdapat dua jenis proses endositosis. Pertama, fagositosis. Pada
dasarnya fagositosis adalah kebalikan dari eksositosis, dimana materi ekstra selular melekat
di membrane dan terjadi pelekukan kedalam atau cleavage. Zat yang dimasukkan kedalam
sel dengan fagositosis adalah materi yang berukuran besar.

Anda mungkin juga menyukai