Anda di halaman 1dari 8

Transportasi Sel di dalam Tubuh Manusia

Siti Tiara Romadhini


Nim : 102015152
Kelompok D2
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta, Indonesia
Email: siti.2015fk152@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak

Tumbuhan, hewan, manusia dan makhluk hidup lainnya tersusun atas sel yang dibatasi oleh
membran plasma. Membran plasma memisahkan sel yang hidup dengan lingkungan
sekitarnya. Setiap sel hidup harus selalu memasukkan materi yang diperlukan dan membuang
sisa-sisa metabolismenya. Untuk mempertahankan konsentrasi ion-ion dalam sitoplasma, sel
harus memasukkan dan mengeluarkan ion-ion tertentu. Pengaturan keluar masuknya materi
dari dan menuju ke dalam sel sangat dipengaruhi oleh permeabilitas membran. Komponen
penyusun membran sel antara lain adalah fosfolipid, protein, oligosakarida, glikolipid, dan
kolesterol. Tranportasi lewat membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu transpor pasif
bagi molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor
aktif bagi molekul-molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.
Kata kunci : Membran plasma, transpor aktif, transpor pasif, permeabilitas membran.

Abstact

Plants, animals, humans and other living organisms are composed of cells bounded by the
plasma membrane. Separating the plasma membrane of living cells with the surrounding
environment. Every living cell must always include the necessary material and discard the
remnants of metabolism. To maintain the concentration of ions in the cytoplasm, the cell must
insert and remove certain ions. Setting out the entry of material to and from the cell is
strongly influenced by the permeability of the membrane. Components of the cell membrane
include phospholipids, proteins, oligosaccharides, glycolipids, and cholesterol. Transport
through the membrane is classified into two ways, namely for the passive transport of
molecules through the membrane capable of without specific and active transport mechanism
for molecules that require special mechanism.
Key words : Plasma membrane, active transport, passive transport, membrane permeability.

1
Pendahuluan

Setiap sel yang hidup harus selalu memasukkan materi yang diperlukan dan membuang sisa-
sisa metabolismenya.1 Untuk mempertahankan konsentrasi ion-ion di dalam sitoplasma, sel
juga selalu memasukkan dan mengeluarkan ion-ion tertentu.2 Pengaturan keluar masuknya
materi dari dan menuju ke dalam sel sangat dipengaruhi oleh permeabilitas membran.1

Membran plasma merupakan selaput sel di sebelah luar sitoplasma.2 Berbagai organel yang
terdapat di dalam sitoplasma memiliki membran yang strukturnya sama dengan membran
plasma. Membran yang membatasi organel mempunyai struktur molekul yang sama dengan
membran plasma yang terdiri atas molekul-molekul lemak dan protein.1 Walaupun tebal
membran plasma hanya ± 0,1 μm, membran plasma merupakan penghalang bagi gerakan
molekul dan ion zat-zat. Keleluasaan gerak ion dan molekul sangat penting untuk menjaga
kestabilan pH yang sesuai, mengendalikan konsentrasi ion di dalam sel untuk kegiatan enzim,
memperoleh zat makanan untuk bahan energi dan bahan mentah lainnya, serta membuang
sisa-sisa metabolisme yang dapat bersifat racun.1,2 Oleh karena itu landasan penyusunan
makalah ini dibuat untuk memperkenalkan mekanisme yang utuh dalam menjelaskan proses
transport yang terjadi dalam membran.2

Contoh Kasus B

Di depan kelas guru menerangkan bahwa salah satu contoh trabsportasi sel yang sederhana
yaitu difusi adalah suatu proses terjadinya pertukaran oksigen dan karbondioksida pada
proses pernafasan. Selain itu di dalam tubuh masih banyak jenis transportasi sel, baik yang
melibatkan energi ATP maupun tidak.

Rumusan Masalah

Terdapat banyak jenis transportasi sel didalam tubuh yang membutuhkan ATP maupun tidak.

Hipotesis

Di dalam tubuh manusia terdapat banyak jenis transportasi sel, baik yang membutuhkan ATP
maupun tidak.

2
Membran Plasma

Membran plasma tersusun atas lipid yang merupakan fosfolipid dan protein yang tersebar di
antara bilayer fosfolipid. Protein yang terdapat di antara bilayer fosfolipid disebut protein
ekstrinsik (perifer) bersifat hidrofilik atau suka air.1 Protein yang tenggelam di antara bilayer
fosfolipid di sebut protein (integral) yang bersifat hidrofobik atau menolak air. Karena
susunan membran sel yang demikian maka membran sel bersifat semipermeabel atau selektif
permeabel.1,2

Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas
membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif
untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor
aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.1-3

Transpor Pasif

Transpor pasif merupakan proses perpindahan zat yang tidak memerlukan energi.
Perpindahan zat ini terjadi karena perbedaan konsentrasi antara zat atau larutan. Transpor.
Macam-macam transpor pasif yaitu3 :

1. Difusi
Difusi adalah perpindahan zat (padat, cair, dan gas) dari larutan konsentrasi tinggi
(hipertonis) ke larutan dengan konsentrasi rendah (hipotonis) sehingga konsentrasi
larutannya menjadi sama (isotonis).3

Syarat suatu partikel atau molekul dapat melewati membran sel dengan cara difusi
adalah partikel atau molekul tersebut merupakan partikel atau molekul sederhana,
berukuran kecil dan dapat larut dalam air ataupun lemak.4

Difusi termasuk proses transportasi pasif karena tidak memerlukan energi. Energy
untuk proses difusi berasal dari gerak acak partikel atau molekul yang berdifusi.
Transportasi zat dengan proses difusi berjalan lambat.4 Diantara tiga bentuk zat yaitu
padat, cair, dan gas, molekul-molekul gaslah yang paling mudah berdifusi. Kecepatan
difusi dipengaruhi oleh3,4 :

 Konsentrasi zat = semakin tinggi konsentrasi zat, semakin cepat terlarut.


 Ukuran molekul zat = semakin kecil ukuran molekul zat, semakin cepat proses
difusi.

3
 Luas bidang permukaan = semakin luas bidang permukaan, semakin lama
larutnya.
 Suhu = semakin panas suhu, difusi semakin cepat.
2. Osmosis
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeable selektif dari bagian yang
lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat
ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien
tekanan sepanjang membran.4 Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat
dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan
konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah
mengalirnya pelarut melalui membran permeable selektif dan masuk ke larutan
dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan
osmotic merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada
konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut tersebut.5
3. Difusi terfasiltasi (facilitated diffusion)
Difusi terfasilitasi adalah pelaluan zat melalui rnembran plasrna yang melibatkan
protein pembawa atau protein transforter. Protein transporter tergolong protein
transmembran yang memliki tempat perlekatan terhadap ion atau molekul vang akan
ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki protein transforter yang
khusus, misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan protein transforter
yang khusus untuk mentransfer glukosa ke dalam sel.4-6

Protein transporter untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot jantung,
sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel – sel tersebut selalu membutuhkan glukosa
untuk diubah menjadi energy.6

Difusi terfasilitasi melibatkan difusi dari molekul polar dan ion melewati membran
dengan bantuan protein transpor. Protein transpor merentangkan membran sel
sehingga menyediakan suatu mekanisme untuk pergerakan molekul. Difusi
terfasilitasi juga merupakan transpor pasif karena hanya mempercepat proses difusi
dan tidak merubah arah gradien konsentrasi.3

4
Transpor Aktif

Transpor aktif atau pompa ATP adalah pergerakan/perpindahan molekul-molekul zat


melewati membran dengan menggunakan energi. Sumber energi untuk transpor aktif adalah
energi metabolik yang dihasilkan oleh sel dalam bentuk ATP(Adenosin Tri Phospat). Dengan
adanya energi tersebut, transpor aktif dapat menggerakkan molekul-molekul untuk bergerak
melawan gradien konsentrasi dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi dan melewati
perbedaan muatan (untuk pengangkutan ion).5

Selain memerlukan energy, untuk daapat memindahkan molekul-molekul dan ion-ion dari
tempat berkonsentrasi rendah ke tempat berkonsentrasi tinggi, transpor aktif memerlukan
molekul pembawa (carrier) yang berupa protein membran.6

Dibandingkan difusi dan osmosis, transpor aktif memiliki beberapa kelebihan antara lain4 :

1. Dapat mengangkut molekul-molekul zat yang berukuran besar


2. Dapat mengangkut molekul-molekul zat melawan perbedaan konsentrasi (dari
konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi) dan perbedaan muatan
3. Zat yang diangkut dapat ditimbun dalam sel.

Contoh transpor aktif adalah pengangkutan ion Na+ keluar sel-sel epitel usus halus dan
pemasukan ion K+ kedalam sel-sel epitel usus halus. Konsentrasi ion Na+ di luar sel lebih
tinggi dari pada didalam sel, sehingga pengangkutan ion Na+ ini melawan gradient
konsentrasi.5 Sementara itu, konsentrasi K+ di dalam sel lebih tinggi dari pada diluar sel
sehinnga pengangkutan ion K+ juga melawan gradient konsentrasi. Untuk mengangkut .kedua
ion tersebut diperlukan energy berupa ATP. Pengangkutan ion K+ dan Na+ ini terjadi secara
serentak dan dikenal dengan nama Pompa sodium (natrium)-potasium(kalium).6 Selain itu
lkarena menggunakan ATP pompanya di namakan Na+-K+ ATP-ase. Pada peristiwa tersebut
pemecahan 1 ATP digunakan untuk memompa 3 ion Na+ ke luar sel dan memasukkan 2 ion
K+ ke dalam sel.4-6

A. Endositosis
Jika bahan makanan dalam jumlah yang besar berupa larutan atau partikel ditransfer
ke dalam sel dengan pembentukan kantong membran sel disebut endositosis.6
Endositosis antara lain:
 Pinositosis

5
Pinositosis merupakan suatu gejala bahwa sejumlah kecil medium kultur masuk ke
dalam sitoplasma dalam lekukan lekukan membran sel, kemudian lekukan tadi
memisahkan diri membentuk kantong atau gelembung kecil dalam sitoplasma.Proses
tersebut seolah-olah sel itu minum, karena itu disebut pinositosis (Pinos = minum
dalam bahasa Yunani).Pinositosis merupakan gejala umum yang terjadi pada berbagai
macam sel seperti leukosit,sel-sel ginjal,epitelium usus,makrofag hati, dan akar
tumbuhan. Pinositosis dapat terjadi jika terdapat konsentrasi yang cocok dari
protein,asam amino atau ion-ion tertntu pada medium sekeliling sel.5

Pembentukan gelembung pinositosis diduga karena terjadinya kontraksi mikrofilamen


intrasel yang ujumgnya menempel pada membran. Di dalam gelembung sel dapat
pecah menjadi gelembung yang lebih besar . air, garam, dan zat lain masuk kedalam
sitoplasma dan gelembung pinositosis dengan jalan difusi, transpor aktif atau dengan
cara transpor lain.7
 Fagositosis
Fagositosis adalah suatu mekanisme pertahanan yang dilakukan oleh sel-sel fagosit,
dengan jalan mencerna mikroorganisme atau partikel asing hingga menghancurkannya
berkeping-keping. Proses fagositosis sama dengan pinositosis tetapi terjadi pada
benda padat yang ukurannya lebih besar. Misalnya Rotifera, Ciliata atau organism
mikroskopis lain yang ditelan oleh Amoeba.6-8

Amoeba memangsa Paramecium dengan cara menggunakan kaki semu kemudian


mengurungnya dalam vakuola. Proses ini sama halnya terjadi pada sel-sel darah putih
yang memangsa bibit penyakit yang berupa bakteri.5-8

B. Eksosotosis

Eksositosis adalah mekanisme transpor molekul besar seperti protein dan


polisakarida, melintasi membran plasma dari dalam ke luar sel (sekresi) dengan cara
menggabungkan vesikula berisi molekul tersebut dengan membran plasma.8,9
Vesikula transpor yang lepas dari aparatus Golgi dipindahkan oleh sitoskeleton ke
membran plasma.8 Ketika membran vesikula dan membran plasma bertemu, molekul
lipid membran menyusun ulang dirinya sendiri sehingga kedua membran bergabung.8
Kandungan vesikulanya kemudian tumpah ke luar sel.8 Banyak sel sekretoris
menggunakan eksositosis untuk mengirim keluar produk-produknya.9 Misalnya sel

6
tertentu dalam pankreas menghasilkan hormon insulin dan mensekresikannya ke
daam darah melalui eksositosis.6-8 Contoh lain adalah neuron atau sel saraf yang
menggunakan eksositosis untuk melepaskan sinyal kimiawi yang merangsang neuron
lain atau sel otot.8 Ketika sel tumbuhan sedang membuat dinding, eksositosis
mengeluarkan karbohidrat dari vesikula Golgi ke bagian luar selnya.9

Kesimpulan

Transpor materi yang terjadi dari dan keluar sel merupakan fungsi peranan yang dilakukan
membran sel yang bersifat selektif permeable yang dalam pembagiannya dapat terjadi secara
aktif maupun pasif tergantung dari tempat dan proses terjadinya.

7
Daftar Pustaka

1. Karmana O. Biologi. Jakarta: Grafindo Media Pratama; 2008.


2. Ferdinand F P, Moekti A. Praktis belajar biologi. Jakarta: Visindo Media Persada;
2009.
3. Sumardjo D. Pengantar kimia mahasiswa kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2009.
4. Suyono J, Sadikin Y, Mandera L. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2006.
5. Firmansyah R, Mawardi A, Riandi U. Mudah dan aktif belajar biologi. Jakarta: PT
Setia Purna Inves; 2010.
6. Lestari, Safitri, Lameda S. Biologi, edisi kelima. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama;
2002.
7. Sudjadi B, Laila S. Biologi sains dalam kehidupan. Jakarta: PT Yudhistira; 2007.
8. Triwibowo Y. Biologi molekular. Jakarta: Erlangga; 2009.
9. Zainal, Purnama S. Jago biologi. Jakarta: Medis Pusindo; 2009.

Anda mungkin juga menyukai