Anda di halaman 1dari 52

Oleh:

Naomi Constantia Allen


112017085

Dosen pembimbing:
dr. Dewi Iriani, Sp.A
IDENTITAS PASIEN
 Nama : An. DA
 Tgl lahir (umur) : 12/12/2007 (10 tahun)
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Pendidikan : SD
 Suku bangsa : Jawa
 Agama : Islam
 Alamat : Kp. Rawa Indah RT05/03
Pegangsaan Dua
IDENTITAS ORANG TUA
 Nama ayah : Tn. Y Agama : Islam
 Umur : 45 tahun Pendidikan : SMA
 Suku bangsa : Jawa Pekerjaan : Karyawan
 Alamat : Kp Rawa Indah Penghasilan : Rp3.000.000/bulan
Pegangsaan Dua

 Nama ibu : Ny. S Agama : Islam


 Umur : 43 tahun Pendidikan : SMP
 Suku bangsa : Jawa Pekerjaan : IRT
 Alamat : Kp. Rawa Indah Penghasilan : -
Pegangsaan Dua
ANAMNESIS
 Tanggal masuk RS : 30 April 2018

 Alloanamnesis dengan ibu pasien


 Tanggal: 04 Mei 2018, pukul 09.00
Keluhan utama :
Demam sejak 3 hari SMRS
Keluhan tambahan :
Mual, muntah dan pusing.
Riwayat Penyakit Sekarang

3 hari smrs
Demam muncul
mendadak,
sepanjang hari, Ps dibawa ke IGD
tertinggi 39○C RSUD Koja

2 hari smrs
Ps muntah 3x warna
kuning
Mual, nafsu makan
turun, pusing
Riwayat penyakit dahulu :
 Alergi (-)
 Asma (-)
 Kejang (-)
 Flek paru (-)
 Tifoid (-)
 DBD (-)

Riwayat penyakit keluarga :


 Alergi (-)
 Asma (-)
 Kejang (-)
 Flek paru (-)
 Hipertensi (-)
 DM (-)
Riwayat Kehamilan
 Perawatan antenatal : Rutin kontrol di puskesmas
 Penyakit kehamilan :-
Riwayat Kelahiran
 Tempat kelahiran : Rumah bersalin
 Penolong persalinan : Bidan
 Cara persalinan : Normal
 Penyulit :-
 Masa gestasi : 38 minggu
 Keadaan bayi
Berat badan lahir : 3500 gram
Panjang badan lahir : 49 cm
Lingkar kepala : Tidak diketahui
Langsung menangis : Langsung menangis kuat
Pucat/biru/kuning/kejang :-
Nilai APGAR : Tidak diketahui
Kelainan bawaan :-
RIWAYAT PERKEMBANGAN
 Pertumbuhan gigi pertama : belum tumbuh
 Psikomotor
- Tengkurap : 6 bulan
- Duduk : 7 bulan
- Berdiri : 10 bulan
 Berbicara (mengoceh) : 2 bulan
 Berbicara (5-10 kata) : 12 bulan
 Membaca dan menulis : 4 tahun
 Gangguan perkembangan mental/emosi : -

Kesan : perkembangan sesuai dengan usia


RIWAYAT IMUNISASI
Imunisasi Umur (bulan)
Lahir 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 24 3th 5th
Hepatitis B 1 2 3
Polio 1 2 3 4 5
BCG 1
DTP 1 2 3 4 5
Hib 1 2 3
Campak 1
MMR 1
Influenza
PCV
Tifoid
Hepatitis A
Varisela

Kesan : imunisasi dasar lengkap


Pemeriksaan Fisik
Tanggal: 4 Mei 2018 Jam : 09.00

Pemeriksaan Umum
 Keadaan umum : Tampak sakit sedang

 Kesadaran : Compos mentis


 Tanda vital

Frekuensi nadi : 100 x/menit


Frekuensi napas : 26x/menit

Suhu tubuh : 36,0 0C


Tekanan darah : 100/75 mmHg
Data antropometri
 Berat badan : 39 kg
 Tinggi badan : 135 cm
 Lingkar kepala : 52 cm
 Lingkar dada : 104 cm
 Lingkar lengan atas : 28 cm

 Interpretasi menurut CDC 2000


 BB/U = 35/33 x 100% = 106% (normal)
 TB/U = 135/140 x 100% = 96,4% (normal)
 BB/TB = 35/29 x 100% = 120,6% (overweight)
 IMT/U= P5-P85 (gizi baik)
 LK/U = -2 SD sampai +2 SD (normal)
Pemeriksaan Sistematis
Kepala
 Bentuk dan ukuran : normocephal
 Rambut dan kulit kepala : rambut hitam merata, tidak mudah dicabut, lesi (-)
 Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor
 Telinga : normotia, penyumbatan -/-, perdarahan -/-, cairan -/-
 Hidung : simetris, deviasi septum (-), perdarahan -/-, cairan -/-
 Bibir : normal, sianosis (-)
 Gigi-geligi : tidak ada karies dentis
 Mulut : selaput lendir normal, mukosa lembab, lesi (-), abses (-)
 Lidah : normal, tremor (-), coated tongue (-)
 Tonsil : T1-T1 tenang
 Faring : tidak hiperemis

Leher : tidak terdapat benjolan dan nyeri menelan


Pemeriksaan Sistematis
Toraks :
 Dinding toraks : bentuk simetris, vena kolateral (-), retraksi (-)

Paru
 Inspeksi : tidak ada dada yang tertinggal saat pernafasan statis dan dinamis
 Palpasi : tidak ada dada yang tertinggal, nyeri tekan (-), benjolan (-)
 Perkusi : sonor di seluruh lapang paru
 Auskultasi : suara napas vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-

Jantung
 Inspeksi : pulsasi iktus kordis tidak terlihat
 Palpasi : pulsasi iktus kordis tidak teraba kuat di ICS V linea midclavicula sinistra
 Perkusi : sonor
 Auskultasi : bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Sistematis
Abdomen
 Inspeksi : datar, simetris kiri dan kanan
 Palpasi : dinding perut supel, tidak terdapat nyeri tekan dan massa, hepatomegaly (-)
 Perkusi : timpani
 Auskultasi : supel, BU normoperistaltik
Anus dan rektum : tidak ditemukan kelainan
Genitalia : tidak ditemukan kelainan
Anggota gerak : ekstremitas atas kiri dan kanan normotonus, massa (-), kekuatan motorik (5/5), edema
(-), ekstremitas bawah kiri dan kanan normotonus, massa (-), kekuatan motorik (5/5),
edema (-)
Tulang belakang : tidak ada kelainan
Kulit : lesi kulit (-), petekie (+) di lengan kanan dan kiri
Rambut : rambut hitam dan distribusi rata
Kelenjar getah bening : tidak terdapat perbesaran
Pemeriksaan neurologis : reflex bisep (+), reflex triseps (+), reflex patella (+), reflex tendon Achilles (+), kaku
kuduk (-), bruzinski I (-), bruzinski II (-), kernig (-), laseque (-), reflex babinski (-)
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 30/04/18
 Darah tepi
 Hemoglobin : 13,2g/dL (normal : 10,5-14,0)
 Leukosit : 4.420/mikroliter (normal : 6.000-14.000)
 Hematokrit : 38.6% (normal : 32-42%)
 Trombosit : 122.000/mikroliter (normal : 182.000-369.000)
 Elektrolit
 Na : 130 mEq/L (normal : 135-147)
 K : 3.82 mEq/L (normal : 3,5-5,0)
 Cl : 97 mEq/L (normal : 96-108)
 Glukosa sewaktu : 107 mg/dL (normal : 60-100)
 Widal
 S.Typhi O :-
 S.Parathyphi AO :-
 S.Paratyphi BO :-
 S.Paratyphi CO :-
Ringkasan
Pasien demam 3 hari SMRS. Demam mendadak,
dan suhunya naik turun. Pasien muntah sebanyak 3x
berwarna kuning sejak 2 hari smrs. Pasien mual, lemas
dan kepalanya pusing. Pada pemeriksaan fisik, pasien
tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, tanda
vital dalam batas normal, dan tidak terdapat kelainan
pada pemeriksaan kepala sampai kaki. Hasil
pemeriksaan darah rutin didapatkan penurunan jumlah
leukosit (4.420/uL) dan penurunan jumlah trombosit
(122.000/uL). pada pemeriksaan elektrolit didapatkan
hiponatremia (130 mEq/L).
DIAGNOSIS KERJA
Demam berdarah dengue derajat II
DIAGNOSIS BANDING
 Demam tifoid
 Demam Chikungunya
Anjuran Pemeriksaan Penunjang
 H2TL/hari
 IgM dan IgG Dengue
Prognosis
 ad vitam : Bonam
 ad functionam : Bonam
 ad sanationam : Bonam
Penatalaksanaan
 Ringer Asering 24 tpm
 Paracetamol 3x1 tab
 Domperidon 2x10 mg tab
Follow up
1/5/18 2/5/18 3/5/18

Keluhan Panas naik turun, mual -


muntah
HR 100 110 100
RR 28 26 26
TD 110/80 105/78
Suhu 38 37,5 36,6
Hb 13,8 12,5 13,9
Ht 39,8 49,2 47,4
Leukosit 3050 2640 2930
Trombosit 108000 79000 42000
Serologi IgM dengue +
IgG Dengue +
Follow up

4/5/18 5/5/18 6/5/18

Keluhan (-) (-) (-)


HR 120 100 100
RR 32 24 26
TD 110/75
Suhu 36,7 36,5 4970
Hb 14,8 13,5 13,3
Ht 45,8 38,9 35,7
Leukosit 5100 5050 4970

Trombosit 38000 63000 91000


TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Demam berdarah dengue

penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan


manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang
disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan
diatesis hemoragik. Pada DBD terjadi perembesan plasma yang
ditandai oleh hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau
penumpukan cairan di rongga tubuh.
ETIOLOGI
Etiologi
Epidemiologi
PATOFISIOLOGI
Spektrum Klinis Infeksi Dengue
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Differential Diagnosis
Tanda kegawatan
 Perburukan ketika penurunan suhu
 Muntah yg menetap, tidak mau minum
 Nyeri perut hebat
 Letargi dan/atau gelisah
 Perdarahan
 Tanda2 syok
 Diuresis kurang/tidak ada dalam 4-6 jam
Penatalaksanaan
1. Fase demam
- Parasetamol : 10-15mg/kg/dosis selang 4 jam

- aspirin dan ibuprofen KI

- Mencegah dehidrasi
Penatalaksanaan

2. Fase kritis
 Volume yang dibutuhkan: jumlah cairan dehidrasi
sedang (rumatan + 5-8%= 6-7ml/kgBB/jam)
Monitor TTV&diuresis/jam, Ht & trombosit/6 jam

Selanjutnya tiap 12-24 jam

bila selama observasi KU membaik:

tetesan dikurangi bertahap jadi 5ml/kgBB/jam,


lalu 3 ml/kgBB/jam dan distop setelah 48 jam.
Penatalaksanaan
3. Fase penyembuhan
Tatalaksana SSD
Tatalaksana SSD
Tatalaksana SSD
 Koreksi gangguan metabolik dan elektrolit
 Pemberian oksigen
 Transfusi darah
Komplikasi
 Ensefalopati dengue
 GGA
 Edema paru dan/atau gagal jantung
 asidosis metabolik & perdarahan hebat
 Imbalans Elektrolit
Indikasi pulang

• Bebas demam minimal 24 jam tanpa antipiretik


• Perbaikan klinis, nafsu makan kembali
Klinis • Diuresis baik
• Minimum 2-3 hari setelah sembuh dari syok
• Tidak ada distres napas

• Trombosit >50.000
Laboratorium • Hematokrit stabil tanpa cairan IV
Pencegahan
Prognosis
 Bonam
 Bila diterapi, mortalitas 2-5%.
 Bila tidak diterapi, mortalitas dapat mencapai
50%.
Analisa Kasus
 An. DA didiagnosa DBD sesuai dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang (darah rutin, serologi dengue).
 Menurut WHO 1997, kriteria diagnosis DBD:
minimal 2 gejala klinis pertama (demam + manifestasi perdarahan (minimal
uji bendung positif) dan 1 penemuan hasil laboratorium (trombositopenia <
100.000 atau hemokonsentrasi).
 Anamnesis: demam 3 hari diikuti rasa mual, muntah 3x, lemas dan pusing.
 PF: petekie di lengan kanan dan kiri.
 PP: adanya leukopenia, trombositopenia, peningkatan hematokrit serta IgM dan
IgG dengue positif
 menyingkirkan D/ demam tifoid dan demam chikungunya.
 Tatalaksana yang harus diberikan:
 antipiretik dan cairan rehidrasi oral pada fase demam
 cairan intravena pada fase kritis
 cairan intravena dapat dikurangi atau distop secara bertahap dengan
mempertimbangkan tanda vital, gejala klinis serta hasil laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai