Anda di halaman 1dari 38

Case Report Session

KEJANG DEMAM

Roni Linson Girsang S,ked

Pembimbing
dr. Dian Angraeni Sp.A,M.Kes

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Identitas Pasien
E2D
SLI

• Nama : An. N
• Umur : 1 tahun 10 bulan
• Jenis kelamin : perempuan
• Agama : Islam
• MRS : 11 maret 2019
Keluhan Utama
Kejang

Keluhan tambahan :
Demam, batuk, pilek
Riwayat Penyakit Sekarang

Alloanamnesis dengan ayah pasien


 ± 2 hari SMRS pasien mengeluh demam tinggi, demam dirasakan naik turun, demam turun pada pagi
hari dan naik pada malam hari. orang tua pasien memberikan obat penurun panas , setelah minum
obat demam turun dan naik lagi 4 jam kemudian. Pasien juga mengeluh batuk kering dan pilek.
 ± 1 hari SMRS pasien mengeluh kejang, Orang tua pasien mengatakan kejang pada seluruh badan
dengan mata menoleh ke atas, kejang sebanyak 4 kali, lama kejang ±5 menit, dengan jarak antara
kejang 30menit -1 jam, pasien masih sadar setelah kejang. Saat di IGD Raden Mattaher pasien
mengalami kejang ± 1 menit. mual dan muntah (-), nyeri kepala (-), BAK normal dan BAB normal.
Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga
 Riwayat kejang sebelumnya disangkal  Anggota keluarga dengan riwayat asma
 (-)
Riwayat trauma/cedera kepala disangkal
 Anggota keluarga dengan riwayat TB (-)
 Riwayat penyakit TB, atau saluran
pernapasan berulang (-)
 Riwayat kehamilan ibu dan kelahiran pasien
Masa kehamilan : Aterm
Partus : Spontan
Tempat : Rumah
Ditolong oleh : Bidan
Tanggal : 25-04-2017
Berat badan lahir : 3000 gram
Panjang badan : Tidak tahu
 Riwayat pemeliharaan prenatal
Prenatal : ibu pasien memeriksakan kehamillannya ke dokter
 Riwayat makanan dan kebiasaan
Sejak lahir pasien mendapatkan ASI selama 6 bulan dan di berikan makanan pendamping setelah usia 6
bulan
 Riwayat imunisasi
BCG : 1 kali, usia 1 bulan
DPT : 3 kali, usia 2 bulan 4 bulan dan 6 bulan
Polio : 4 kali, usia 0 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan.
Campak : 1 kali, usia 9 bulan.
Hepatitis : 3 kali, usia 0 bulan, 1 bulan, dan 6 bulan
Kesan : imunisasi dasar lengkap.
 Riwayat pertumbuhan
Berat badan lahir : 3000 gram
Panjang badan lahir : Tidak diketahui
Lingkar kepala lahir : Tidak diketahui
Lingkar perut lahir : Tidak diketahui
Berat badan : 9 Kg
Tinggi badan : 80 cm
 Riwayat perkembangan
Gigi pertama : lupa
Tengkurap : lupa
Merangkak : lupa
Duduk : lupa
Berdiri : 1 tahun
Berjalan : 1 tahun
Berbicara : -
Sering mimpi : Tidak diketahui
Aktifitas : Aktif
Membangkang : -
Ketakutan : Tidak tahu
 Status gizi
Usia 1 tahun 10 bulan dengan berat badan 9 Kg dan tinggi badan 80 cm
BB/TB : -1 s/d -2 SD  Gizi Baik
 Riwayat penyakit yang pernah diderita
Parotitis : - Muntah berak : -
Pertusis : - Asma :-
Difteri :- Cacingan : -
Tetanus : - Patah tulang :-
Campak : - Jantung : -
Varicella : - Sendi bengkak : -
Thypoid : - Kecelakaan :-
Malaria : - Operasi : -
DBD :- Keracunan :-
Demam menahun : - Sakit kencing : -
Radang paru :- Sakit ginjal :-
TBC :- Alergi :-
Kejang :- Perut kembung :-
Lumpuh : - Otitis Media :-
Batuk/pilek :+ Ikterik :-
12 Pemeriksaan Fisik

 Tanda Vital  Status Gizi


 BB : 9 kg PB : 80 cm
 Nadi : 110 kali/menit
 TB/U : -2 s/d 0 SD : BB normal
 Suhu : 38,4 C
 BB/U : -2 s/d 0 SD : TB normal
 Respirasi : 32 kali/menit
 BB/TB : -1 s/d -2 SD : gizi baik
 Spo2 : 98%
 Kulit
Warna : sawo matang
Sianosis : (-)
Hemangioma : (-)
Turgor : Baik
Kelembaban : kering
Pucat : (-)
Lain-lain : (-)
 Kepala
Bentuk : Normochepali, tanda-tanda trauma (-)
Lingkar kepala : 46 cm (-2 SD)
Rambut
Warna : Hitam, merata, tidak mudah dicabut
Tebal / tipis : Tipis
Jarang / tidak (distribusi) : Terdistribusi baik
Alopesia : (-)
Lain-lain : (-)
 Mata
Palpebra : Edema (-/-), cekung (-/-)
Alis dan bulu mata: hitam, merata, tidak mudah dicabut
Konjungtiva : Anemis (-/-)
Sklera : Ikterik (-/-)
Pupil : Isokor, refleks cahaya (+/+), papil edema (-/-)
Kornea : Keruh (-)
Lain-lain : Air mata (-)
 Telinga
Bentuk : Simetris
Sekret : Tidak ada
Serumen : (+/+)
Nyeri : (-)
 Hidung
Bentuk : Simetris
Pernapasan
cuping hidung : (-/-)
Sekret : (-/-)
Epistaksis : (-/-)
 Mulut
Bentuk : Simetris, bibir kering (-)
Bibir : Mukosa kering (-), Sianosis (-)
Gusi : Hiperemis (-)
 Lidah
Bentuk : dalam batas normal
Pucat: (-)
Tremor : (-)
Kotor : (-)
Warna : merah muda
 Faring
Hiperemis :(-)
Edema :(-)
Membran / pseudomembran : (-)
 Tonsil
Warna : merah muda
Pembesaran : (-)
Abses / tidak : (-)
Membran / pseudomembran : (-)
 Leher
Pembesaran kelenjar leher :(-)
Kaku kuduk :(-)
Massa :(-)
Tortikolis :(-)
Parotitis :(-)
 Thoraks
Inspeksi : simetris, retraksi (-)
 Pulmo

inspeksi : bentuk simetris, retraksi (-), sikatrik (-)


Palpasi : nyeri tekan (-), krepitasi (-)
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Aukultasi : Suara nafas vesikuler, ronki (-/-), wheezing (-/-)
 Jantung

Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat


Palpasi : Iktus Cordis teraba pada ICS V LMS
Perkusi (Batas jantung):
Atas : ICS II
Kanan : ICS IV linea parasternalis dekstra
Kiri: ICS V linea midklavikula sinistra
Bawah : ICS V
Auskultasi : BJ I-II regular, Mur-mur(-), Gallop(-)
 Abdomen
 Inspeksi : cembung, benjolan (-), striae (-), dilatasi vena (-)
 Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), defans muskular (-), massa (-)
hepar : tidak teraba
lien : tidak teraba
ginjal : tidak teraba
 Perkusi : timpani, asites (-)
 Auskultasi : bising usus (+) normal.
 Tangan
 Warna : sawo matang
 Edema :(-/-)
 Sianosi :(-/-)
 CRT : <2 detik
 Eritma :(-/-)

 Tungkai dan Kaki


 arna: sawo matang
 Edema :(-/-)
 Sianosi :(-/-)
 CRT : <2 detik
 Eritma :(-/-)
23 11/03/2019 Hasil Nilai Normal Unit

Darah rutin
WBC 2 3.80 – 10.60 103/mm3
RBC 4,36 4.40 – 5.90 106/mm3
Haemoglobin 11,3 13.20-17.30 g/dL
Ht 33,5 40 - 52 %
PLT 133 150 – 440x 103 /µL
Daftar Masalah
 Kejang Dianosa kerja
 Demam
 Batuk
Kejang Demam
 Pilek Komplek + ISPA
Diagnosis banding

 Meningitis
 Ensefalitis
 Meningensefalitis
Pemeriksaan Anjuran

 Pemeriksaan darah lengkap


 Elektrolit
 Lumbal pungsi
 EEG
 MRI
Tatalaksana

 Airway
Pasien bernafas spontan, suara nafas tamabahan (-), jejas di leher(-)
→ airway clear
 Breathing
Kesulitan bernafas (-), pernafasan thorakoabdominal, retraksi (-), RR 32 x/menit suara nafas vesikuler (+/+),
saturasi 98 %
→ breathing clear
 Circulation
Tekanan daran : - , nadi 110 x/menit , teraba normal, reguler, akral hangat CRT < 2 detik. IV line terpasang
→ circulation clear
 Disability
Kesadaran compos mentis, GCS E4V5M6
 Stesolid supp. 5 mg. (kejang berhenti)
 RL D% ¼ NS 900 cc/24 jam
 Po. Parasetamol syrup 120mg 3x 1 cth
 Cetirizin syrup 1 x1 cth
 Ambrozol syrup 3 x1 cth
 Diet lunak

 Edukasi orang tua mengenai penyakit pasien


Tanggal S O A P
Selasa demam (+), Kesadaran : cm Kejang • IVFD D% ¼ NS
12-03- kejang (-) T : 37,5oC demam • Po. Parasetamol
2019 batuk (+) HR : 118 x/i kompleks + syrup 120mg 3x 1
pilek (+) RR : 36 x/i ISPA cth
Kepala:   • Ambrozol syrup 3
normocephali, x1 cth
Mata: CA-/-, • Cetirizin syrup 1
SI-/-, RC+/+ x1 cth
THT:DBN • Pasien konsul ke
Leher: THT
pembesaran KGB  
(-)  
Thorax : simetris,  
retraksi dada (-)
Paru : Ves.+/+,
Wh +/+, Rh-/-
Cor: BJ I,II
regular, M(-), G
(-)
Analisa Kasus

1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
Daftar masalah
3. Pemeriksaan
 Kejang
penunjang
 Demam
 Batuk
 Pilek
Kejang demam

• an.N 1 tahun 10 bulan


• kejang ± 5 menit, 4 kali 1. Kejang terjadi karena kenaikan suhu tubuh, bukan
dirumah karena gangguan elektrolit atau metabolik
lainnya.
• jarak antara bangkitan kejang
± 30 menit – 1 jam . 2. Bila ada riwayat kejang tanpa demam sebelumnya
penuruanan kesadaran maka tidak disebut sebagai kejang demam
diantara bangkitan kejang 3. Anak berumur antara 1-6 bulan masih dapat
disangkal mengalami kejang demam, namun jarang sekali.
• penuruan kesadaran Bila anak berumur kurang dari 6 bulan mengalami
disangkal kejang didahului demam, pikirkan kemungkinan
lain, terutama infeksi susunan saraf pusat.
• kejang didahului demam
• riwayat kejang sebelumnya (-) 4. Bayi berusia kurang dari 1 bulan tidak termasuk
dalam rekomendasi ini melainkan termasuk dalam
• riwayat cedera kepala (-) kejang neonates
Kejang demam kompleks (complex febrile
 kejang 4 kali seizure)

dirumah sejak 1  Kejang lama (>15 menit)


 Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau
hari SMRS, lama kejang umum didahului kejang parsial
kejang ± 5 menit, 4  Berulang atau lebih dari 1 kali dalam kurun
kali dirumah 24 jam
 Pasien juga mengeluh batuk dan
pilek
 T 38,4 oC tubuh akan respon terhadap pirogen eksogen,
 Tonsil hiperemis (-) pirogen eksogen masuk kedalam tubuh melalui saluran pernafasan.
T1/T1 tubuh akan berespon dengan mengkatifkan pirogen endogen seperti
sitokin dan IL ysng menstimulus pusat termoregulasi di hipotalamus.
 sesak (-) retraksi (-) pernapasan IL juga meningkatkan ekstabilitas neuronal dan inhibisi GABA-
cuping hidung (-) vesikuler ergic, keseimbangan antara eksitasi dan ihibisi ini yang
(+/+), rhonki (-/-), wheezing menimbulkan kejang.
(-/-)
kejang
berhenti
 RL D% ¼ NS 900 cc/24 jam
 Po. Parasetamol syrup 120mg 3x 1 cth
 Parasetamol infus 100mg per 4 jam bila T >38,5
 Cetirizin syrup 1 x1 cth
 Ambrozol syrup 3 x1 cth
 Diet lunak
 edukasi orang tua
kesimpulan

 Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan


suhu tubuh (suhu rektal di atas 38°C) yang disebabkan oleh suatu
proses ekstrakranium
 Kejang demam berbeda dengan epilepsi, yaitu yang ditandai dengan
kejang berulang tanpa demam. Anak yang pernah mengalami kejang
tanpa demam kemudian kejang demam kembali tidak termasuk
dalam kejang demam.
 Kejang demam sederhana berlangsung singkat, <15 menit dan umumnya akan
berhenti sendiri. Kejang umum tonik dan atau klonik, tanpa gerakan fokal.
Kejang tidak berulang dalam waktu 24 jam
 Kejang demam kompleks merupakan kejang lama >15 menit, kejang fokal atau
parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial, berulang atau lebih
dari 1 kali dalam 24 jam
 Kejang demam akan berulang kembali pada sebagian kasus. Faktor resiko
berulangnya kejang demam adalah riwayat kejang demam dalam keluarga, usia
kurang dari 12 bulan, temperatur yang rendah saat kejang, cepatnya kejang
setelah demam.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai