Anda di halaman 1dari 68

SIMULASI SOCA

KASUS A
ANAMNESIS
Tn. Nawanto, 45 tahun, datang dengan keluhan demam sejak 4 minggu
yang lalu. Pasien mengeluhkan lemas dan nyeri ulu hati sejak 2 minggu
SMRS. Pasien mengeluh mual dan muntah, muntah 2x dalam 1 minggu.
Pasien mengeluhkan pada awalnya terdapat demam, suhu tidak diukur.
Pasien sudah minum obat mual dan demam, sehingga dalam 1 minggu
terakhir gelaja sudah mulai hilang. Pasien suka makan pinggiran di
dekat tempat kerjanya dengan alasan supaya praktis. Riwayat BAK gelap
seperti teh namun tidak sakit saat BAK, BAB lancar, warna pucat seperti
dempul, konsistensi keras.
RPD
- Riwayat DM (-)
- Riwayat HT (-)
- Riwayat alergi (-)
RPK
- Riwayat penyakit serupa di keluarga disangkal
- Riwayat HT (-)
- Riwayat DM (-)
PF

- Keadaan Umum : Sakit sedang


- Kesadaran : Compos mentis
- Tanda-tanda vital:
- Tekanan darah : 110/80 mmHg
- Nadi : 84x/menit
- Pernapasan : 19x/menit
- Suhu : 37.2 celcius
PF

- Kepala : Normocephali, deformitas (-)


- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (+/+), pupil bulat,
isokor, diameter pupil 3mm/3mm, RCL (+/+), RTCL (+/+)
- Hidung : Deviasi septum (-), deformitas (-), discharge (-), massa
(-)
- Telinga : Deformitas (-), discharge (-), massa (-)
- Mulut : Mukosa oral basah, faring hiperemis (-), T1/T1
- Leher: Trakea ditengah, pembesaran KGB (-), struma (-), frenulum
lingua ichteric
PF
❏ Thorax
❏ Paru-paru:
❏ Inspeksi : Gerak pernapasan terlihat simetris, tidak ada bagian
paru yang tertinggal, jejas (-)
❏ Palpasi : Gerakan pernapasan teraba simetris
❏ Perkusi : Sonor
❏ Auskultasi: Vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

❏Jantung:
❏ Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
❏ Palpasi : Iktus cordis teraba di linea midclavicularis ICS 5
❏ Perkusi : Batas kanan: linea parasternalis dekstra ICS 4, batas kiri:
linea midclavicularis sin. ICS 5, batas atas linea parasternalis sin. ICS 2
PF

❏ Abdomen
❏ Inspeksi : Tampak datar
❏ Auskultasi : Bising usus (+) 6x/menit
❏ Perkusi : Timpani, shifting dullness (-)
❏ Palpasi : Nyeri tekan (-), nyeri tekan supra pubis (-), massa (-),
teraba tepi hepar 2 cm dari arcus costae (tajam), nyeri tekan hepar
(-), splenomegaly (-)

❏ Ekstremitas (Superior)
❏ Akral hangat, CRT<2 detik, edema (-/-/-/-)
PP

• Hematologi:
• Hb: 12 mg/dL
• Ht: 37%
• Leukosit: 8.000/dL Serologis:
• Trombosit: 250.000 IgM anti-HAV: (+)
HBsAg: (-)
• Eritrosit : Anti-HCV (-)

• SGPT: 900
• SGOT: 700
• GGT: 345
• Bilirubin total: 5 mg/dL
• Bilirubin direct: 4,… mg/dL
KASUS B
ANAMNESIS
Tn. Robi, 50 thn, datang dengan keluhan sesak sejak 5 hari SMRS.
Sesak dirasakan sejak pagi secara mendadak. Sesak dirasakan pasien
bersifat hilang timbul dan pasien merasa sesak dirasakan semakin
berat pada malam hari dan membaik apabila pasien berbaring dengan
kepala diganjal 3 buah bantal. Pasien merasa lemas sejak 5 hari
SMRS. Selain itu, sejak 1 hari SMRS pasien merasa perutnya mual dan
muntah sebanyak 5 kali berwarna putih kekuning-kuningan. Pasien
juga mengalami nyeri kepala sejak 3 hari SMRS, nyeri kepala
dirasakan seperti ditusuk-tusuk.
RPD
- Riwayat DM (-)
- Riwayat HT (+)  terdiagnosa 5 tahun yang lalu, terkontrol
- Riwayat alergi (-)
RPK
- Riwayat penyakit serupa di keluarga disangkal
- Riwayat HT (+)  Ibu pasien mengalami hal serupa
- Riwayat DM (-)
PF

- Keadaan Umum : Sakit berat


- Kesadaran : Compos mentis
- Tanda-tanda vital:
- Tekanan darah : 160/100 mmHg
- Nadi : 105x/menit
- Pernapasan : 30x/menit
- Suhu : 36.7 celcius
PF

- Kepala : Normocephali, deformitas (-)


- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/0), pupil bulat,
isokor, diameter pupil 3mm/3mm, RCL (+/+), RTCL (+/+)
- Hidung : Deviasi septum (-), deformitas (-), discharge (-), massa
(-)
- Telinga : Deformitas (-), discharge (-), massa (-)
- Mulut : Mukosa oral basah, faring hiperemis (-), T1/T1
- Leher: Trakea ditengah, pembesaran KGB (-), struma (-)
PF
❏ Thorax
❏ Paru-paru:
❏ Inspeksi : Gerak pernapasan terlihat simetris, tidak ada bagian
paru yang tertinggal, jejas (-)
❏ Palpasi : Gerakan pernapasan teraba simetris
❏ Perkusi : Sonor, pekak di lapang bawah kedua hemithorax
❏ Auskultasi: Vesikuler +/+, ronkhi +/+ (basah halus), wheezing -/-

❏Jantung:
❏ Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
❏ Palpasi : Iktus cordis teraba di linea midclavicularis ICS 5
❏ Perkusi : Batas kanan: linea parasternalis dekstra ICS 4, batas kiri:
linea midclavicularis sin. ICS 5, batas atas linea anterior axillaris
PF

❏ Abdomen
❏ Inspeksi : Tampak datar
❏ Auskultasi : Bising usus (+) 6x/menit
❏ Perkusi : Timpani, shifting dullness (+)
❏ Palpasi : Nyeri tekan (-), nyeri tekan supra pubis (-), massa (-),
teraba tepi hepar 2 cm dari arcus costae (tajam), nyeri tekan hepar
(-), splenomegaly (-)

❏ Ekstremitas (Superior)
❏ Akral hangat, CRT<2 detik, edema pitting (-/-/+/+)
PP

• Hematologi:
• Hb: 8.1 mg/dL
• Ht: 24% MCV 85
• Leukosit: 13,400/dL MCH 29
• Trombosit: 250.000 MCHC 36
• Eritrosit : 2,8

• GDS 97
• Ureum 182
• Creatinine 9.4

• Rontgent thorax : ditemukan gambaran kardiomegali dengan efusi


KASUS C
ANAMNESIS
Ny. Briyani, 60 thn, datang ke poli dengan keluhan penglihatan kabur
yang sejak 1 bulan yang lalu. Penglihatan yang kabur ini dirasakan
pasien secara tiba-tiba. Pasien juga merasa sering tiba2 sakit kepala.
Sakit kepala dirasakan dibagian kepala depan dan simetris kiri-kanan.
Keluhan belum pernah dirasakan pasien sebelumnya. Pasien merasakan
pusing sering membuat pasien mual dan muntah. Pasien berobat
karena sudah minum obat pereda nyeri kepala namun tidak membaik
sampai sekarang ini. Pasien mengatakan sering kali bekerja tanpa
menggunakan kacamata.
RPD
- Riwayat DM (-)
- Riwayat HT (-)
- Riwayat alergi (-)
RPK
- Riwayat HT (-)
- Riwayat DM (-)
PF

- Keadaan Umum : Sakit sedang


- Kesadaran : Compos mentis
- Tanda-tanda vital:
- Tekanan darah : 130/85 mmHg
- Nadi : 105x/menit
- Pernapasan : 19x/menit
- Suhu : 37 celcius
PF

- Kepala : Normocephali, deformitas (-)


- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat,
isokor, diameter pupil 3mm/3mm, RCL (+/+), RTCL (+/+)
- Hidung : Deviasi septum (-), deformitas (-), discharge (-), massa
(-)
- Telinga : Deformitas (-), discharge (-), massa (-)
- Mulut : Mukosa oral basah, faring hiperemis (-), T1/T1
- Leher: Trakea ditengah, pembesaran KGB (-), struma (-)
PF
❏ Thorax
❏ Paru-paru:
❏ Inspeksi : Gerak pernapasan terlihat simetris, tidak ada bagian
paru yang tertinggal, jejas (-)
❏ Palpasi : Gerakan pernapasan teraba simetris
❏ Perkusi : Sonor
❏ Auskultasi: Vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

❏Jantung:
❏ Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
❏ Palpasi : Iktus cordis teraba di linea midclavicularis ICS 5
❏ Perkusi : Batas kanan: linea parasternalis dekstra ICS 4, batas kiri:
linea midclavicularis sin. ICS 5, batas atas linea parasternalis sin. ICS 2
PF

❏ Abdomen
❏ Inspeksi : Tampak datar
❏ Auskultasi : Bising usus (+) 6x/menit
❏ Perkusi : Timpani
❏ Palpasi : Nyeri tekan (-), nyeri tekan supra pubis (-), massa (-)

❏ Ekstremitas
❏ Akral hangat, CRT<2 detik, edema (-/-/-/-)
PF

• Mata : Visus 6/30 OSD pinhole (-), ortoforia


• Lensa : DBN
• COA : DBN
• Kornea : Normal, CDR 0,7
• Pupil : Bulat
PP

• Hematologi:
• Hb: 14 mg/dL
• Ht: 40%
• Leukosit: 6600/dL
• Trombosit: 350.000
• Eritrosit : 3.62
KASUS D
ANAMNESIS
Tn. Sugoi, 35 thn, datang ke IGD dengan keluhan badan terasa
lemas dan pusing sejak 1 hari SMRS, keluhan seperti ini sudah
pernah dirasakan pasien sebelumnya. Pasien mengatakan bahwa
keluhan dialami secara progresif. Pasien juga mengeluhkan adanya
darah yang keluar saat pasien BAB, keluhan ini sudah dirasakan
sejak 6 bulan SMRS namun tidak terus menerus. Menurut pasien,
darah keluar menetes setelah BAB tuntas dan berwarna merah segar.
Pasien menyatakan bahwa sudah mencoba mengganti pola makan
dengan makan lebih banyak makanan berserat agar kotoran lebih
lunak namun darah tetap keluar. Sejak tahun 2012 pasien
mengatakan memiliki benjolan yang keluar dari lubang anus namun
terkadang dapat kembali sendiri tanpa harus dibantu dimasukkan
dengan tangan. Riwayat BAB hitam, mual, dan muntah disangkal oleh
pasien.
RPD
- Riwayat DM (-)
- Riwayat HT (-)
- Riwayat alergi (-)
- Pasien rutin mengkonsumsi obat-obatan penambah darah
(Sangobion)
RPK
- Ayah pasien pernah mengalami keluhan yang serupa
- Riwayat HT (-)
- Riwayat DM (-)
PF

- Keadaan Umum : Sakit sedang


- Kesadaran : Compos mentis
- Tanda-tanda vital:
- Tekanan darah : 100/85 mmHg
- Nadi : 76x/menit
- Pernapasan : 19x/menit
- Suhu : 37 celcius
PF

- Kepala : Normocephali, deformitas (-)


- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat,
isokor, diameter pupil 3mm/3mm, RCL (+/+), RTCL (+/+)
- Hidung : Deviasi septum (-), deformitas (-), discharge (-), massa
(-)
- Telinga : Deformitas (-), discharge (-), massa (-)
- Mulut : Mukosa oral basah, faring hiperemis (-), T1/T1
- Leher: Trakea ditengah, pembesaran KGB (-), struma (-)
PF
❏ Thorax
❏ Paru-paru:
❏ Inspeksi : Gerak pernapasan terlihat simetris, tidak ada bagian
paru yang tertinggal, jejas (-)
❏ Palpasi : Gerakan pernapasan teraba simetris
❏ Perkusi : Sonor
❏ Auskultasi: Vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

❏Jantung:
❏ Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
❏ Palpasi : Iktus cordis teraba di linea midclavicularis ICS 5
❏ Perkusi : Batas kanan: linea parasternalis dekstra ICS 4, batas kiri:
linea midclavicularis sin. ICS 5, batas atas linea parasternalis sin. ICS 2
PF

❏ Abdomen
❏ Inspeksi : Tampak datar
❏ Auskultasi : Bising usus (+) 6x/menit
❏ Perkusi : Timpani
❏ Palpasi : Nyeri tekan (-), nyeri tekan supra pubis (-), massa (-)

❏ Ekstremitas
❏ Akral hangat, CRT<2 detik, edema (-/-/-/-)
PF

• Regio anus
• Inspeksi
• Ketika pasien mengejan pada posisi jam 2, terdapat benjolan berbentuk bulat berukuran kecul
berwarna kemerahan keluar dari dalam lubang anus. Benjolan dapat masuk kembali tanpa
bantuan tangan.
• Pada sekitar kulit sekitar lubang anus terdapat beberapa benjolan berukuran 2x2x2 cm
• Pada posisi jam 7 terdapat skin tag
• RT  Tidak teraba benjolan, ampula rekti tidak kolaps
PP

• Hematologi:
• Hb: 8 mg/dL
• Ht: 20%
• Leukosit: 8.000/dL
• Trombosit: 350.000
• Eritrosit : 3.62

• Endoskopi : Mukosa rectum hiperemis dan erosi ringan, terlihat


benjolan pada arah jam 3, 6, 12
KASUS E
ANAMNESIS
An. Babay, usia 1 thn, datang ke poliklinik dengan keluhan sesak disertai
batuk pilek sejak 4 hari SMRS. Pasien sempat diberikan obat yang dibeli
di warung lalu sempat membaik, tapi timbul lagi. Sejak 3 hari SMRS,
pasien mengalami demam dengan suhu 38 derajat celcius.Orang tua
pasien khawatir dan memberikan obat paracetamil kepada pasien dan
keluhan sempat membaik. Sejak 2 hari SMRS, pasien terlihat sesak dan
terdengar bunyi nafas kasar seperti bunyi ‘grok-grok’ yang semakin
lama semakin memberat.
RPD
- Riwayat DM (-)
- Riwayat HT (-)
- Riwayat alergi (-)
- Riwayat tumbuh kembang pasien sesuai usia, ASI selama 3 bulan
dilanjutkan MP ASI selama 6 bulan
RPK
- Kakak pasien mengalami hal yang serupa 1 minggu yang lalu, namun
sudah sembuh
- Riwayat HT (-)
- Riwayat DM (-)
RIWAYAT SOSIAL
- Lingkungan tempat tinggal kumuh, jarang dibersihkan
- Rumah pasien hanya ada 1 jendela dan tidak ada aliran keluar
masuk udara yang baik
- Tetangga pasien juga mengalami keluhan yang serupa 2 minggu
yang lalu.
PF

- Keadaan Umum : Sakit sedang


- Kesadaran : Compos mentis
- Tanda-tanda vital:
- Tekanan darah : 110/80 mmHg
- Nadi : 141x/menit
- Pernapasan : 54x/menit  cepat & dangkal
- Suhu : 38.2 celcius
PF

- Kepala : Normocephali, deformitas (-)


- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat,
isokor, diameter pupil 3mm/3mm, RCL (+/+), RTCL (+/+)
- Hidung : Deviasi septum (-), deformitas (-), discharge (-), massa
(-)
- Telinga : Deformitas (-), discharge (-), massa (-)
- Mulut : Mukosa oral basah, faring hiperemis (+), T1/T1, terdapat
perselubungan putih di dasar faring sebelah kanan (mudah
berdarah)
- Leher: Trakea ditengah, pembesaran KGB (+)  lunak, struma (-)
PF
❏ Thorax
❏ Paru-paru:
❏ Inspeksi : Gerak pernapasan terlihat simetris, tidak ada bagian
paru yang tertinggal, jejas (-), retraksi subcostal-intercostal-
supracostal (+)
❏ Palpasi : Gerakan pernapasan teraba simetris
❏ Perkusi : Sonor
❏ Auskultasi: Stridor +/+
❏Jantung:
❏ Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
❏ Palpasi : Iktus cordis teraba di linea midclavicularis ICS 5
❏ Perkusi : Batas kanan: linea parasternalis dekstra ICS 4, batas kiri:
linea midclavicularis sin. ICS 5, batas atas linea parasternalis sin. ICS 2
PF

❏ Abdomen
❏ Inspeksi : Tampak datar
❏ Auskultasi : Bising usus (+) 6x/menit
❏ Perkusi : Timpani, shifting dullness (-)
❏ Palpasi : Nyeri tekan (-), nyeri tekan supra pubis (-), massa (-),
teraba tepi hepar 2 cm dari arcus costae (tajam), nyeri tekan hepar
(-), splenomegaly (-)

❏ Ekstremitas (Superior)
❏ Akral hangat, CRT<2 detik, edema (-/-/-/-)
PP

• Hematologi:
• Hb: 12 mg/dL
• Ht: 37%
• Leukosit: 8.000/dL Serologis:
• Trombosit: 250.000 IgM anti-HAV: (+)
HBsAg: (-)
• Eritrosit : Anti-HCV (-)

• SGPT: 900
• SGOT: 700
• GGT: 345
• Bilirubin total: 5 mg/dL
• Bilirubin direct: 4,… mg/dL
KASUS F
ANAMNESIS
Ny. Komang, 20 thn, datang diantar orang tua untuk melakukan
penjahitan atas luka cutting pada daerah pergelangan tangan kiri, betis
kanan dan pergelangan kaki kiri yang diperbuatnya di teras rumah.
Pasien mengatakan pasien tidak diperhatikan oleh orang tua dan
melakukan cutting untuk mendapat perhatian dari orang tua pasien.
Saat melakukan cutting, pasien mendengar ada suara perempuan yang
terus memerintahkan pasien untuk tetap melakukan cutting.
ANAMNESIS
Pasien sudah memiliki niat untuk melakukan percobaan bunuh diri
sejak 6 bulan yang lalu namun tidak pernah benar-benar
melakukannya. Pasien mengatakan ia juga sering kali tidak bersemangat
dan malas beraktivitas. Pasien juga sempat merasa susah untuk
berkonsentrasi dalam pekerjaan. Pasien sering mendengar suara, yaitu
suara laki-laki yang menyapanya dan terkadang mengajak pasien untuk
bermain bersama.
RPD
- Sejak 5 tahun SMRS, pasien sering sulit tidur karena banyak hal yang
ingin dilakukannya. Pasien mengatakan tidak pernah lelah walaupun
setelah beraktivitas seharian.
- Riwayat DM (-)
- Riwayat HT (-)
- Riwayat alergi (-)
RPK
- Riwayat penyakit serupa di keluarga disangkal
- Riwayat HT (-)
- Riwayat DM (-)
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
- Pasien juga mengkonsumsi tramadol dan hexymer sejak 2 tahun
SMRS, tidak bisa berhenti.
- Riwayat konsumsi minuman beralkohol saat kumpul bersama
teman-teman sejak usia 20 tahun.
STATUS MENTAL
Penampilan : Rapi, sesuai usia, tidak sesuai dengan jenis kelamin
Aktivitas psikomotor : Tenang
Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif
Mood : Hipotim
Afek : Tumpul
Keserasian : Serasi
Pembicaraan : Tidak spontan, menjawab pertanyaan dengan 1 atau 2
patah kata, intonasi dan volume suara kurang.
STATUS MENTAL
• Arus pikir :
• Produktivitas : Cukup
• Kontinuitas : Baik
• Hendaya berbahasa : Tidak ada
• Isi pikir :
• Preokupasi : Tidak ada
• Obsesi / kompulsi : Tidak ada
• Waham : Tidak ada
• Fobia : Tidak ada
• Ide / usaha (bunuh diri, membunuh, melukai diri sendiri) : Ada (cutting)
STATUS MENTAL
• Orientasi
• Orientasi waktu : Tidak terganggu
• Orientasi tempat : Tidak terganggu
• Orientasi orang : Tidak terganggu
• Ingatan
• Jangka panjang : Baik
• Jangka menengah : Baik
• Jangka pendek : Baik
• Segera : Baik
• Konsentrasi dan perhatian : Baik
• Kemampuan membaca dan menulis : Baik
• Kemampuan visuospatial : Baik
• Pikiran abstrak : Tidak ada
• Intelegensi dan daya informasi : Baik
STATUS MENTAL
• Daya Nilai Realita (RTA) : Terganggu
• Tilikan : Derajat IV
• Daya nilai sosial : Tidak terganggu
• Pengendalian impuls : Tidak terganggu
• 
• Taraf Dapat Dipercaya : Dapat dipercaya
PF

- Keadaan Umum : Baik


- Kesadaran : Compos mentis
- Tanda-tanda vital:
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 84x/menit
- Pernapasan : 19x/menit
- Suhu : 37.2 celcius
PF

- Kepala : Normocephali, deformitas (-)


- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat,
isokor, diameter pupil 3mm/3mm, RCL (+/+), RTCL (+/+)
- Hidung : Deviasi septum (-), deformitas (-), discharge (-), massa
(-)
- Telinga : Deformitas (-), discharge (-), massa (-)
- Mulut : Mukosa oral basah, faring hiperemis (-), T1/T1
- Leher: Trakea ditengah, pembesaran KGB (-), struma (-)
PF
❏ Thorax
❏ Paru-paru:
❏ Inspeksi : Gerak pernapasan terlihat simetris, tidak ada bagian
paru yang tertinggal, jejas (-)
❏ Palpasi : Gerakan pernapasan teraba simetris
❏ Perkusi : Sonor
❏ Auskultasi: Vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

❏Jantung:
❏ Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
❏ Palpasi : Iktus cordis teraba di linea midclavicularis ICS 5
❏ Perkusi : Batas kanan: linea parasternalis dekstra ICS 4, batas kiri:
linea midclavicularis sin. ICS 5, batas atas linea parasternalis sin. ICS 2
PF

❏ Abdomen
❏ Inspeksi : Tampak datar
❏ Auskultasi : Bising usus (+) 6x/menit
❏ Perkusi : Timpani, shifting dullness (-)
❏ Palpasi : Nyeri tekan (-), nyeri tekan supra pubis (-), massa (-),
teraba tepi hepar 2 cm dari arcus costae (tajam), nyeri tekan hepar
(-), splenomegaly (-)

❏ Ekstremitas (Superior)
❏ Akral hangat, CRT<2 detik, edema (-/-/-/-)
PP

• Hematologi:
• Leukosit : 6,31 ribu/uL
• Eritrosit : 3,62 juta/uL
• Hemoglobin : 11,6 g/dL
• Hematokrit : 34 %
• Trombosit : 293 ribu/uL

• Kadar Gula
• Glukosa sewaktu : 85 mg/dL
• 
SOAL TAMBAHAN

Anda mungkin juga menyukai