Anda di halaman 1dari 168

1.

8 Mei 2021

Tn. A; 58th; 168cm; 66kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak sekitar 8 jam SMRS, keluhan dirasakan
hilang timbul, memberat jika pasien terlambat makan. Keluhan disertai dengan perut terasa
kembung. Keluhan mual disangkal, muntah disangkal, nyeri dada disangkal, rasa panas di
dada disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien mengaku sering mengonsumsi
makanan pedas dan sering meminum kopi. Keluhan serupa di keluarga disangkal. Pasien
belum mengonsumsi obat apapun. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit darah tinggi, DM,
dan alergi. Keluhan seperti ini pernah dirasakan oleh pasien terutama apabila pasien tidak
teratur jadwal makannya.

KU : TSR

Kesadaran : CM

TD : 122/88 mmHg

Nadi : 94 x/mnt

RR : 22 x/mnt

T : 36,8 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-)nyeri tekan pada regio hipokondriaca dextra, dan
epigastric
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM: -

PENATALAKSANAAN

-Inj. Ondansetrone 4 mg

-Inj. Omeprazole 40 mg

- Terapi rawat jalan :

- Sucralfat syrup 3 x 2cth

- Ranitidine 2 x 150 mg

- Omeprazole 2 x 20 mg

- Hyoscine N-butylbromide 2 x 10mg

DIAGNOSIS: DYSPEPSIA

Tn. S; 52th; 165cm; 64kg

Pasien datang dengan keluhan demam sejak 8 hari SMRS, demam dirasakan terus menerus.
Pasien juga mengeluhkan batuk, batuk berdahak, dahak berwarna putih, pasien juga
mengeluhkan muntah, muntah sebnayak 2 kali, keluhan mual disangkal, keluhan pilek
disangkal, penurunan penciuman disangkal, mencret juga disangkal. BAK tidak ada keluhan.
KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 130/80 mmHg

Nadi : 80 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 37,2 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 9.800
Hb : 10,9 g/dL
Eritrosit : 3,87 x 106 /uL
Trombosit : 208.000
Hematokrit : 34,8 %

GDS: 133 mg/dL


Na+: 136 mmol/L
K+: 3,9 mmol/L
Cl-: 107 mmol/L
Rapid test antibody covid-19 : Non reaktif
Rapid test Antigen: Negatif
RADIOLOGI : Foto Thorax PA
Kesan :
COR: CTR sulit dinilai
Pulmo: Pneumonia bilateral

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Omeprazol 40 mg/12 jam
- Inj. Azitromisisn 500 mg/24 jam
- Inj. Vit.C 500 mg/12 jam
- Zinc 1x20 mg
- Vit. E 1x1
- Inf. Resfar 1500 mg dalam NaCl 0,9% 20 tpm/24 jam
- Tiamfenikol 4x500mg
- Inf. Paracetamol 1 gr/12 jam
- Rawat inap pinere

DIAGNOSIS: Susp. Covid 19 + Demam Thypoid

2. 9 Mei 2021

3. 10 Mei 2021

Ny. ND; 42th; 155cm; 56kg

Pasien datang dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak 1 minggu SMRS, darah
berwarna merah kehitaman dan bergumpal, 1 hari pasien mengganti pembalut sebanyak 4x,
nyeri diasangkal.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 140/100 mmHg

Nadi : 80 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) pada regio kiri bawah
Perkusi : thympani

STATUS LOKALIS GENIKOLOGI


Terlihat darah di genitalia eksterna

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 9.900
Hb : 12,3 g/dL
Eritrosit : 4,40 x 106 /uL
Trombosit : 247.000
Hematokrit : 38,6 %

Waktu pembekuan (CT): 7’


Waktu pendarahan (BT): 3’
Rapid test antibody covid-19 : Non reaktif

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ketorolac 30 mg
- Inj. Ranitidin 50 mg
- Inj. Asam tranexamat 500 mg
- Rawat inap

DIAGNOSIS: P3A0H3 + PUA

4. 11 Mei 2021

Ny. E; 57th; 157cm; 58kg

Pasien datang dengan keluhan sesak sejak sekitar 2 jam SMRS, sesak berkurang dengan
posisi duduk, sesak timbul saat pasien sedang keluar di malam hari, riwayat alergi makanan
disangkal, pasien pernah mengalami sesak seperti ini sebelumnya sekitar 2 minggu yang lalu.
Keluhan demam, batuk, pilek, mual dan muntah disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan
Pasien memiliki riwayat penyakit darah tinggi.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 148/90 mmHg

Nadi : 91 x/mnt

RR : 24 x/mnt

T : 36,8 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (+/+)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM: -

PENATALAKSANAAN

- Nebu ventolin

- Terapi rawat jalan :

- Salbutamol 3x1

- Candesartan 1x16 mg

DIAGNOSIS: Asma bronkial eksaserbasi akut

Ny. TK; 57th; 155cm; 58kg

Pasien datang dengan keluhan sesak sejak sekitar 2 jam SMRS, sesak berkurang dengan
posisi duduk, sesak timbul saat pasien sedang keluar di malam hari, riwayat alergi makanan
disangkal, pasien pernah mengalami sesak seperti ini sebelumnya sekitar 2 minggu yang lalu.
Keluhan demam, batuk, pilek, mual dan muntah disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan
Pasien memiliki riwayat penyakit darah tinggi.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 148/90 mmHg

Nadi : 91 x/mnt

RR : 24 x/mnt

T : 36,8 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (+/+)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM: -

PENATALAKSANAAN

- Nebu ventolin

- Terapi rawat jalan :

- Salbutamol 3x1

- Candesartan 1x16 mg

DIAGNOSIS: Asma bronkial eksaserbasi akut

5. 12 Mei 2021

Tn. R; 58th; 160cm; 61kg


Pasien datang dengan keluhan sesak sejak 6 hari SMRS, sesak tidak dipengaruhi aktivitas dan
cuaca, sesak disertai batuk, batuk berdahak, pasien juga mengeluhkan demam, demam sejak 1
minggu yang lalu, pasien juga merasakan penurunan berat badan. Keluhan pilek, mencret,
penurunan penciuman, mual dan muntah disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 109/70 mmHg

Nadi : 96 x/mnt

RR : 24 x/mnt

T : 37,9 C

SpO2 : 96%

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (+/+), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 12.400
Hb : 8,9 g/dL
Eritrosit : 3,60 x 106 /uL
Trombosit : 204.000
Hematokrit : 30,5 %

GDS: 109 mg/dL


Ureum: 20 mg/dL
Creatinin: 0,41 mg/dL
SGOT: 18 u/l
SGPT : 19 u/l
Na+: 125 mmol/L
K+: 2,2 mmol/L
Cl-: 95 mmol/L
Rapid test Antigen: Negatif

RADIOLOGI : Foto Thorax PA


Kesan :
COR: Tidak tampak kardiomegali
Pulmo: menyokong gambaran TBC paru aktif disertai gambaran abses paru kanan

PENATALAKSANAAN

- O2 4L
- IVFD RL + drip resfar 1500 mg/hr 20 tpm
- Inf. Paracetamol 1 gr/8 jam
- IVFD NaCl 0,9% + drip. KCL -> 20 tpm
- Inj. Azitromisisn 500 mg/24 jam
- Inj. Vit.C 500 mg/12 jam
- Tranfusi PRC 2 bg

DIAGNOSIS: Susp. Covid 19 + Pneumonia bilateral dd TB paru + Anemia Sedang +


Gangguan Elektrolit

6. 14 Mei 2021
7. 15 Mei 2021
8. 16 Mei 2021
9. 20 Mei 2021
10. 21 Mei 2021
Pasien datang dengan keluhan mata kiri merah sejak 5 hari SMRS, pandangan kabur (-), nyeri
(-), gatal (+), belekan (-), penglihatan ganda (-), riwayat trauma (-), demam (-).

KU : TSR

Kesadaran : CM

TD : 137/82 mmHg

Nadi : 80 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 35,7 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), injeksi konjungtiva (-/+)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik
PENATALAKSANAAN

Obat rawat jalan:

- Cendo lyters 3 dd gtt 1


- Cendo optiflox 3 dd ggt 1

DIAGNOSIS: Konjungtivitis (S)

11. 22 Mei 2021

Tn. MF; 39 th; 160cm; 63kg

Pasien datang dengan penurunan kesadaran sejak 8 jam SMRS. Sebelumnya pasien
mengeluhkan nyeri perut, nyeri dirasakan terus menerus. Pasien juga sudah mengalami
demam sejak 1 minggu yang lalu. Sesak (+), batuk (-), mual (-), muntah (-), BAB dan BAK
tidak ada keluhan.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 60/40 mmHg

Nadi : 90/mnt

RR : 16 x/mnt

T : 39 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral dingin (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 14.900
Hb : 12,8 g/dL
Eritrosit : 4,92 x 106 /uL
Trombosit : 79.000
Hematokrit : 40,6 %

GDS: 173 mg/dL


Ureum: 46 mg/dL
Creatinin: 2,5 mg/dL
PH: 7,43
pCO2: 30 mmHg
pO2: 105 mmHg
HCO3: 20,0 mmol/L
SaO2: 98%

Rapid Antibody IgG: Reaktif


Rapid Antibody IgM: Reaktif
PCR: Positif

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL guyur
- Inj. Omeprazol 40 mg
- Pasien Apneu → dilakukan RJP 5 siklus
- Inj. Epinephrin 1 amp
- Dilakukan RJP 5 siklus
- Inj. Epinephrin 1 amp
- Dinyatakan meninggal
DIAGNOSIS: Susp. Covid 19 + Hipotensi + AKI + Obs. Febris

12. 23 Mei 2021

Tn. W; 37th; 160cm; 64 kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak ± 1 jam SMRS, nyeri perut dirasakan terus
menerus, mual (+), muntah (-), demam (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien
memiliki riwayat gastritis.

KU : TSR

Kesadaran : CM

TD : 135/80 mmHg

Nadi : 84 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,7 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) regio epigastrium
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

PENATALAKSANAAN

 Inj. Omeprazol 40 mg
 Inj. Ondansentron 4 mg

Obat rawat jalan

 Omeprazol 20 mg 2x1
 Sucralfat syr 3x2 cth

DIAGNOSIS: Gastritis

13. 24 Mei 2021


14. 25 Mei 2021

Ny. M; 72th; 152cm; 53kg

Pasien datang dengan keluhan kaki kanan tidak dapat digerakkan sejak 1 mingu SMRS,
keluhan disertai dengan nyeri pinggang, riwayat bicara pelo disangkal, pasien mempunyai
riwayat jatuh dari motor 2 tahun yang lalu. Keluhan mual (-), muntah (-), batuk (-), sesak (-),
demam (-). BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien mempunyai riwayat maag dan
hipertensi. Pasien rutin mengonsumsi obat hipertensi yaitu amlodipin.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 148/97 mmHg

Nadi : 104 x/mnt

RR : 22 x/mnt

T : 36,8 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 8.600
Hb : 10,3 g/dL
Eritrosit : 4,27 x 106 /uL
Trombosit : 249.000
Hematokrit : 35,1 %

GDS: 95 mg/dL
Ureum: 30 mg/dL
Creatinin: 1,2 mg/dL
Na+: 137 mmol/L
K+: 4,3 mmol/L
Cl-: 113 mmol/L
Rapid test Antigen: Negatif
Rapid Antibody IgG: Reaktif
Rapid Antibody IgM: Reaktif

RADIOLOGI : Foto Thorax


Kesan :
COR: Kardiomegali
Pulmo: Gambaran edema paru dd pneumonia

PENATALAKSANAAN

- IVFD NaCl + drip resfar 1500 mg/hr 20 tpm


- Inj. Levofloxacin 1x750 mg
- Inj. Vit.C 500 mg/12 jam
- Zinc 1x20 mg
- Vit. E 1x1
- Inj. Citicolin 2x500 mg
- Aspilet 1x80 mg
- CPG 1x75 mg
- Inj. Omeprazol 40 mg/12 jam
- Mecobalamin 3x500 mg
- Amlodipin 1 x10 mg
- Tranfusi PRC 2 bg

DIAGNOSIS: Susp. Covid 19 + SNH + Pneumonia + Anemia

Ny. J; 55 th; 153cm; 58kg

Pasien datang dengan keluhan lemah pada seluruh tubuh sejak 1 hari SMRS, pasien juga
mengeluhkan demam, demam sudah sejak ± 4 hari yang lalu, demam dirasakan naik turun.
Pasien juga mengeluhkan batuk sejak ± 1 minggu yang lalu, batuk berdahak. Pasien juga
mengeluhkan nyeri ulu hati, keluhan sesak (-), mual (-), muntah (-), nyeri tenggorokan (-),
BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien mempunyai riwayat diabetes melitus.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 130/90 mmHg

Nadi : 88 x/mnt

RR : 18 x/mnt

T : 36,7 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) regio epigastrium
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 6.100
Hb : 11,5 g/dL
Eritrosit : 4,14 x 106 /uL
Trombosit : 252.000
Hematokrit : 36,3 %

GDS: 379 mg/dL


Ureum: 36 mg/dL
Creatinin: 0,8 mg/dL
Na+: 140 mmol/L
K+: 3,7 mmol/L
Cl-: 108 mmol/L
Rapid test Antigen: Negatif
Rapid Antibody IgG: Reaktif
Rapid Antibody IgM: Non Reaktif

RADIOLOGI : Foto Thorax


Kesan :
COR: Kardiomegali
Pulmo: Susp. pneumonia

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Omeprazol
- Inj. Ondansentron
- Insulin novorapid 3x10 unit SC
- Inj. Levofloxacin 1x750 mg
- IVFD NaCl + drip resfar 1500 mg/hr 20 tpm
- Inj. Vit.C 500 mg/12 jam
- Zinc 1x20 mg
- Vit. E 1x1

DIAGNOSIS: Susp. Covid 19 + DM tipe 2 + Hiperglikemia + Susp. Pneumonia

15. 26 Mei 2021

Tn. FA; 60 th; 55 cm; 58kg

Pasien mengeluhkan nyeri pada bibir setelah terjatuh di kamar sejak ± 1 jam SMRS, setelah
terjatuh pasien sadar. Keluhan pusing, mual, muntah, pandangan kabur disangkal.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 123/87 mmHg

Nadi : 82 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,9 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

STATUS LOKALIS: Terdapat vulnus ekskoriasi pada bibir bawah, dan patah pada gigi seri
atas.

PENATALAKSANAAN

Obat rawat jalan:

- Asam mefenamat 3x1


- Vit.C 1x1
- Candistatin drop 3x2
- Cefadroxil 3x1
- Sucralfat syr 3x2
- Omeprazol 2x1

DIAGNOSIS: Vulnus Ekskoriasi regio labial inferior

16. 31 Mei 2021


An. DP; 5th ; 16kg

Pasien post KLL (keserempet motor) sejak ± 15 menit SMRS, setelah kecelakaan pasien
sadar. Keluhan pusing, mual, muntah, pandangan kabur disangkal. Pasien tidak menggunakan
helm.

KU : TSS

Kesadaran : CM

Nadi : 100 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,5 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik
STATUS LOKALIS: Terdapat vulnus ekskoriasi pada kepala bagian frontal dan cruris
dextra.

PENATALAKSANAAN

Obat rawat jalan:

DIAGNOSIS: Vulnus Ekskoriasi

An. BI; 5th ;30 kg

Pasien post KLL (keserempet motor) sejak ± 15 menit SMRS, setelah kecelakaan pasien
sadar. Keluhan pusing, mual, muntah, pandangan kabur disangkal. Pasien tidak menggunakan
helm.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 120/80 mmHg

Nadi : 80 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,6 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

STATUS LOKALIS: Terdapat vulnus ekskoriasi pada regio olecranal (back of elbow)
dextra dan patella dextra.

PENATALAKSANAAN

Obat rawat jalan:

- Paracetamol 500 mg 3x1


- Gentamicin salp 3x1
- B-com 1x1

DIAGNOSIS: Vulnus Ekskoriasi

By. MR; 3 hr; 3,1kg

Pasien datang dengan keluhan demam sejak 2 hari SMRS, orang tua pasien mengatakan
anaknya demam terus menerus, dan anaknya tampak kuning sejak 1 hari SMRS. Keluhan
batuk, sesak, muntah, mencret disangkal orangtua pasien. Pasien menyusui kuat. BAB dan
BAK tidak ada keluhan.

KU : TSS

Kesadaran : CM

Nadi : 140 x/mnt

RR : 40 x/mnt

T : 38,7 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 10.500
Hb : 16,0 g/dL
Eritrosit : 4,76 x 106 /uL
Trombosit : 264.000
Hematokrit : 50,1 %

Bilirubin total: 16,0 mg/dL


Bilirubin direct: 0,45 mg/dL
Bilirubin indirect: 15,55 mg/dL

Rapid test antibody IgG: Non Reaktif


Rapid test antibody IgM: Non Reaktif

PENATALAKSANAAN

- IVFD D10% 12 tpm mikro


- Inj. Vicilin 2x150 mg
- Inj. Gentamicin 1x15 mg
- PCT drops 4x0,5 ml

DIAGNOSIS: Susp. Sespsis + ikterik gr II-III


By. Ny. RA ; 0 hari; BBL 2600 gram AS 6/7

Bayi baru lahir tidak langsung menangis, lahir dari ibu G2P1A0H1 gravid 36-37 minggu +
PEB. Lahir pada pukul 14.30 WIB. Jenis kelamin perempuan, APGAR score 6/7, meconium
(+), tali pusat segar.

- Kesadaran : Compos mentis


- Nadi : 150x/menit
- Nafas : 46x/menit
- Suhu : 36ºC
- Berat badan : 2,6 kg
- Panjang badan : 45 cm
Jenis kelamin : Perempuan

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Hidung : Nafas cuping hidung (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis, retraksi substernal (+)
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN :
Inspeksi: simetris, datar
Auskultasi: bising usus 3-4x/menit
Palpasi: supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-),nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), lien
tidak teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-).
Perkusi: thympani

GENITALIA : Anus (+), meconium (+)


Jenis kelamin perempuan

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 25.400
Hb : 14,8 g/dL
Eritrosit : 4,16 x 106 /uL
Trombosit : 137.000
Hematokrit : 46,4 %

Rapid test antibody IgG: Non Reaktif


Rapid test antibody IgM: Non Reaktif

DIAGNOSIS KERJA : NCB – SMK – BBLC – Asfiksia Ringan

PENATALAKSANAAN :
 Rawat perina
 Inj. Vicilin 2x130 mg
 Inj. Gentamicin 1x12 mg
 O2 nasal kanul 0,5 lpm
 IVFD D10% 8 tpm mikro

17. 1 Juni 2021


18. 2 Juni 2021
19. 3 Juni 2021
20. 4 Juni 2021

Tn. IS; 22th; 162cm; 64kg

Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1 hari SMRS, sesak tidak dipengaruhi cuaca,
pasien juga mengeluhkan batuk, batuk tidak berdahak. Pasien juga mengeluhkan demam,
mual, dan muntah, muntah sebanyak 3x, BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien juga
mengeluhkan jantung berdebar-debar. Keluhan pilek, penurunan penciuman disangkal.
Pasien memiliki riwayat penyakit jantung sejak pasien SD.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 130/90 mmHg

Nadi : 85 x/mnt

RR : 26 x/mnt

T : 37 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (+).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 8.200
Hb : 12,7 g/dL
Eritrosit : 6,20 x 106 /uL
Trombosit : 240.000
Hematokrit : 42,1 %

GDS: 99 mg/dL
Rapid test antibody covid-19 : Non reaktif
Rapid test Antigen: Negatif

RADIOLOGI : Foto Thorax PA


Kesan : Cor dan pulomo tak tampak kelainan
PENATALAKSANAAN

- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
- Digoxin tab 1x1
- Aspilet 1x1
- Inj. Neurobion/ 12 jam
- Spironolakton 2x25 ml
- Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam
- Meloxicam 2x15 mg

DIAGNOSIS: RHD

Ny. AH; 37th; 154cm; 53kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah yang semakin memberat sejak 1 hari
SMRS, nyeri dirasakan terus menerus, keluar darah dari kemaluan disangkal, keluar air-air
dari kemaluan juga disangkal. Keluhan mual, muntah, demam, batuk, pilek disangkal pasien.
BAB dan BAK tidak ada keluhan. HPHT: 25 April 2021.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 120/70 mmHg

Nadi : 88 x/mnt

RR : 19 x/mnt

T : 36 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (+), nyeri lepas (+), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) pada regio kanan bawah.
Perkusi : thympani

STATUS LOKALIS GENIKOLOGI


- Genitalia: Vulva/Uretra tampak tenang
- VT: Portio kenyal, nyeri goyang portio (+), OUE tertutup, Adnexa dan parametrium
sulit dinilai
- Inspekulo: Portio licin, OUE tertutup, Fluksus (-), flour albus (-), cavum douglas
menonjol (+)

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 11.700
Hb : 12,5 g/dL
Eritrosit : 4,09 x 106 /uL
Trombosit : 296.000
Hematokrit : 38,8 %

Rapid test antibody IgG : Reaktif


Rapid test antibody IgM: Non Reaktif
HBSAg: Non Reaktif
HIV: Non Reaktif

USG:
Kesimpulan: KET

PENATALAKSANAAN

DIAGNOSIS: G4P3A0H3 gravid 5-6 minggu + Susp. KET


Tn. T; 57th; 167cm; 69kg

Pasien datang dengan keadaan tidak sadar sejak 2 jam SMRS, pasien merupakan pasien
rujukan dari bidan, sebelumnya di bidan sudah dilakukan pemeriksaan GDS dengan hasil HI.
Sejak 1 hari SMRS keluarga pasien mengatakan pasien mengalami demam. Keluhan batuk,
mual, muntah, mencret, sesak dan kejang disangkal keluarga pasien. Pasien memiliki riwayat
kepala terbentur sejak 2 hari SMRS. Pasien memiliki riwayat diabetes melitus.

KU : TSB

Kesadaran : GCS= E1M2V2

TD : 130/80 mmHg

Nadi : 120 x/mnt

RR : 16 x/mnt

T : 39,1 C

SPO2 : 98%

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 23,4.700
Hb : 12,8 g/dL
Eritrosit : 4,27 x 106 /uL
Trombosit : 224.000
Hematokrit : 39,5 %

GDS: 588 mg/dL


Ureum: 79 mg/dL
Creatinin: 1,4 mg/dL
pH: 7,48
pCO2: 16 mmHg
pO2: 138 mmHg
HCO3: 11,8 mmol/L
BE: -9,5
SaO2: 99%

Na+: 120 mmol/L


K+: 2,8 mmo/L
Cl-: 97 mmol/L

Rapid Antibody IgG: Non Reaktif


Rapid Antibody IgM: Non Reaktif

RADIOLOGI : Foto Thorax AP


Kesan :
COR: CTR sulit dinilai
Pulmo: tak tampak kelainan

PENATALAKSANAAN

- Infus 2 jalur: I= IVFD NaCl 3% 8 tpm/menit, II= IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
- Inj. Insulin 20 IU IV
- Pasang NGT
- Inj. Ceftriaxon I gr/12 jam
- Inj. Metronidazol 1 gr/8 jam
- Inj. Neurobion 5000/12 jam
- Biknat tab 3x1
- Clopidogrel 1x1
- Atorplastatin 1x20 mg
- Metformin 3x500 mg
- Inf. Paracetamol

DIAGNOSIS: HONK (Hiperglikemia Hiperosmolar Non Ketotik)

Tn. TW; 33th; 164cm; 65kg

Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1 hari SMRS, sesak tidak dipengaruhi
aktivitas dan cuaca, pasien juga mengeluhkan batuk, batuk tidak berdahak, pasien juga
mengalami demam sejak 7 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan mual, muntah,
penurunan penciuman dan diare, diare dialami 5x sehari. BAK tidak ada keluhan. Keluarga
pasien yaitu ayah dan ibu pasien yang serumah dengan pasien juga mengalami demam.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 130/78 mmHg

Nadi : 113 x/mnt

RR : 35 x/mnt

T : 37,1 C

SpO2 : 95%

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 5 .800
Hb : 13,6 g/dL
Eritrosit : 5,41 x 106 /uL
Trombosit : 108.000
Hematokrit : 43,7 %

GDS: 131 mg/dL


Na+: 131 mmol/L
K+: 3,2 mmol/L
Cl-: 103 mmol/L
Rapid Antibody (IgG): Non Reaktif
Rapid Antibody (IgM): Non Reaktif
TCM: Positif

RADIOLOGI : Foto Thorax PA


Kesan : Pneumonia bilateral

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Levofloxacin 1x750 mg/hari
- Avigan 2x1.600 (hari I) → 2x600 (hari selanjutnya)
- PCT tab 3x500 mg
- Inf. Resfar 1500 mg dalam NaCL 0,9% 20 tpm/hari
- Inj. Vit.C 2x500 mg
- Inj. Dexametason 6 mg/hari
- Vit.E 1x400 mg
- Vit.D 1x1000 mg
- Zink 1x20 mg
- Loperamid 3x1 tab

DIAGNOSIS: Covid 19 terkonfirmasi + pneumonia bilateral

21. 5 Juni 2021

Ny. A; 68th; 155cm; 58kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak 1 hari SMRS, nyeri dirasakan terus menerus,
pasien juga mengeluhkan mual, badan lemah dan diare, diare dialami 6x sehari, diare berisi
air dan ampas. Pasien juga mengeluhkan batuk, batuk berdahak, pasien juga merasakan sesak,
sesak tidak dipengaruhi cuaca dan aktifitas, pasien mempunyai riwayat demam 2 hari yang
lalu. Keluhan muntah dan penurunan penciuman disangkal. BAK tidak ada keluhan. Pasien
mempunyai riwayat penyakit lambung.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 125/80 mmHg

Nadi : 100 x/mnt

RR : 28 x/mnt

T : 36,9 C

SpO2 : 70% → *6% dengan NRM

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (+/+), wheezing (+/+)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) regio epigastrium
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 12.400
Hb : 12,3 g/dL
Eritrosit : 3,95 x 106 /uL
Trombosit : 270.000
Hematokrit : 38,4 %

GDS: 169 mg/dL


PH: 7,43
pCO2: 31
pO2: 56
HCO3: 20,4
BE: -3,3
SaO2: 87
Rapid Antibody (IgG): Reaktif
Rapid Antibody (IgM): Reaktif

RADIOLOGI : Foto Thorax AP


Kesan :
COR: Kardiomegali dengan dilatasi aorta
Pulmo: Pneumonia bilateral

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL
- Avigan 2x1.600 (hari I) → 2x600 (hari selanjutnya)
- Inj. Levofloxacin 1x750 mg
- PCT tab 3x500 mg
- Inj. Vit. C 2x500
- Inj. Resfar 1x1500 dalam NaCl
- Vit. D 1x1000 mg
- Vit.E 1x400 mg
- Zinc 1x20 mg
- Loperamid 2x2 tab
- Inj. Ondasentron/8 jam
- Inj. Omeprazol/12 jam

DIAGNOSIS: Covid 19 terkonfirmasi + pneumonia + GEA

An. RA; 2th; 9kg

Ibu pasien mengatakan anaknya demam sejak 1 hari SMRS, demam terus menerus, ibu
pasien mengatakan anaknya juga mencret, mencret sebanyak 6xsehari, pasien juga rewel.
Keluhan mual, muntah disangkal, BAK tidak ada keluhan.

KU : TSS

Kesadaran : CM

Nadi : 100 x/mnt

RR : 28 x/mnt

T : 38,5 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL 40 tpm makro selama 1 jam → setelah 1 jam RL diturunkan 14 tpm


- Inj. Paracetamol 165 mg/6 jam/ IV
- Cepotaxim 500 mg/12 jam/IV
- L-bio 2x1 sachet
- Zink 1x20 mg

DIAGNOSIS: Obs. Febris + Dehidrasi Ringan-sedang

Ny. SU; 41 th; 153cm; 65kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak 8 jam SMRS. Keluar
darah yang banyak dari kemaluan (-). Keluar air-air yang banyak dari kemaluan (-). Pasien
juga mengeluhkan mual. Keluhan muntah (-). HPHT: pasien tidak ingat.

- Riwayat hamil muda: mual (+), muntah (+), perdarahan (-)


- Riwayat hamil tua: mual (-), muntah (-), perdarahan (-)
- Riwayat ANC rutin.
- Kehamilan anak keempat, riwayat keguguran tidak ada.

Riwayat Penyakit Dahulu :


- Tidak ada riwayat penyakit dahulu.
Riwayat Alergi:
- Tidak ada riwayat alergi.
Riwayat Penyakit Keluarga :
- Tidak ada riwayat penyakit keluarga

PEMERIKSAAN FISIK UMUM


- Keadaan umum : Sakit sedang
- Kesadaran : Compos mentis cooperatif
- Tekanan darah : 170/90mmHg
- Nadi : 100x/menit
- Nafas : 22x/menit
- Suhu : 36,9ºC
- Berat badan : 65kg
- Tinggi badan : 153cm
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN : (STATUS OBSTETRIKUS)


 Inspeksi : perut tampak membuncit sesuai usia kehamilan aterm .
 Palpasi : L1: teraba massa besar, lunak dan noduler dan tidak melenting
TFU : 2 jari diatas pusat.
L2: teraba tahanan terbesar janin di sisi kiri, dan bagian-
bagian kecil janin di sisi kanan.
L3: teraba massa keras bulat melenting.
L4: konvergen
TBJ : 2790 gram
His : sering
Perkusi : tympani
Auskultasi : BU (+) normal, DJJ 135 bpm
Genitalia :
Inspeksi : V/U : , PPV (-)
Palpasi : VT: 8 cm
EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 10 .800
Hb : 13,6 g/dL
Eritrosit : 5,41 x 106 /uL
Trombosit : 108.000
Hematokrit : 43,7 %

Albumin: 3,3 g/dl


Ureum: 10 mg/dl
Creatinin: 0,6 mg/dl
SGOT: 19 u/l
SGPT: 14 u/l
HBSAg: Non Reaktif
HIV: Non Reaktif
Protein urin: Negatif
Rapid Antibody (IgG): Reaktif
Rapid Antibody (IgM): Non Reaktif

DIAGNOSIS KERJA: G4P3A0H3 gravid 39-40 mgg + Inpartu kala I fase aktif + Janin
Hidup Tunggal Intrauteri presentasi kepala + PEB

PENATALAKSANAAN:
 IVFD RL 20 tpm
 Nifedipin 10 mg SL
 Metildopa 500 mg 3x1
 MgSO4 40%
 Percepat kala II dengan vacum ekstraksi
 Pasang DC

22. 9 Juni 2021

An. KH; 3th ; 15kg

Orang tua pasien mengatakan anaknya demam sejak 3 hari SMRS, demam dirasakan naik
turun. Keluhan batuk, mual, muntah disangkal oleh orangtua pasien. BAB dan BAK tidak ada
keluhan. Orang tua pasien mengatakan timbul bintik-bintik merah pada tubuh anaknya.

KU : TSS

Kesadaran : CM

Nadi : 100 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 38 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik
 Petekie (+) pada lengan dan tungkai.

LABORATORIUM:
Leukosit : 4.800
Hb : 13,3 g/dL
Eritrosit : 5,27 x 106 /uL
Trombosit : 202.000
Hematokrit : 43,0 %
NsI: Positif

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL 16 tpm
- Inf. Paracetamol 200 mg K/P → Jika T>38 C
- Inj. Ondansentron 2 mg/ml K/P

DIAGNOSIS: DHF grade I


Ny. VA; 28th; 157cm; 56kg

Pasien datang dengan keluhan kuku jempol kaki kanan terjepit pintu lemari sejak ± 1 jam
SMRS, pasien mengeluhkan kuku jempol kaki kanan pasien terasa nyeri, pasien sudah
minum asam mefenamat dirumah untuk mengurangi ngeri.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 120/80 mmHg

Nadi : 80 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,5 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

STATUS LOKALIS: Terdapat hematom pada pedis dextra digiti I

PENATALAKSANAAN

Obat rawat jalan:

- Asam mefenamat 500 mg 3x1


- Cefadroxil 500 mg 3x1
- Vit. C tab 2x1

DIAGNOSIS: Hematom pedis dextra digiti I

Tn. I; 57th; 150cm; 55kg

Pasien datang dengan keluhan jari jempol tangan kiri terkena gergaji sejak ± 30 menit SMRS,
pasien mengeluhkan jempol terasa nyeri dan banyak mengeluarkan darah.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 120/80 mmHg

Nadi : 90 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,5 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

STATUS LOKALIS: Terdapat vulnus laceratum manus sinistra digiti I

PENATALAKSANAAN

- Ekstraksi kuku dan jahit luka


- ATS

Obat rawat jalan:

- Asam mefenamat 500 mg 3x1


- Cefadroxil 500 mg 2x1
- Vit. C tab 500 mg 2x1

DIAGNOSIS: Vulnus laceratum manus sinistra digiti I

Ny. S; 44th; 150cm; 55kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 1 minggu SMRS, nyeri dirasakan terus
menerus, pasien juga mengeluhkan mual, muntah, badan lemah, batuk, batuk berdahak.
Pasien mempunyai riwayat demam 4 hari yang lalu. Keluhan penurunan penciuman dan
sesak disangkal. BAK dan BAB tidak ada keluhan.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 145/103 mmHg

Nadi : 103 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,7 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) regio epigastrium
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 5.500
Hb : 14,0 g/dL
Eritrosit : 5,15 x 106 /uL
Trombosit : 215.000
Hematokrit : 45,3 %

GDS: 114 mg/dL


SGOT: 23 u/l
SGPT: 16 u/l
Na+: 141 mmol/L
K+: 3,9 mmol/L
Cl-: 112 mmol/L
Rapid Antigen: Negatif
Rapid Antibody (IgG): Reaktif
Rapid Antibody (IgM): Non Reaktif
TCM Covid-19: Positif

RADIOLOGI : Foto Thorax AP


Kesan :
COR: Kardiomegali
Pulmo: Tidak tampak gambaran pneumonia

PENATALAKSANAAN

- Inj. Resfar 1x1500 dalam NaCl


- Avigan 2x1.600 (hari I) → 2x600 (hari selanjutnya)
- Inj. Omeprazole 40 mg/ 12 jam
- Inj. Ketorolac 30 mg/12 jam
- Inj. Ondansentron /12 jam
- Inj. Neurobion/hr
- Inj. Azitromicin 500 mg/hr
- Vit.D 1x1000 mg
- Vit. E 1x400 mg
- Zinc 1x20 mg

DIAGNOSIS: Covid 19 terkonfirmasi + Dyspepsia tipe ulcer

23. 10 Juni 2021

An. MR; 13 hari ; 3,4 kg

Orang tua pasien mengatakan anaknya demam sejak 2 hari SMRS, demam terus menerus,
demam turun jika diberikan obat penurun panas. Riwayat menyusu tidak kuat. Keluhan
kuning dan kejang disangkal. Bayi lahir dengan dokter secara normal dengan berat badan
lahir 3100 gr. Kakak pasien juga memiliki riwayat demam.

KU : TSS

Kesadaran : CM

Nadi : 138 x/mnt

RR : 40 x/mnt

T : 37,7 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 11.100
Hb : 11,3 g/dL
Eritrosit : 4,14 x 106 /uL
Trombosit : 355.000
Hematokrit : 37,1 %
Rapid Antibody IgG: Non reaktif
Rapid Antibody IgM: Non reaktif

PENATALAKSANAAN

- IVFD D10% 24 tpm mikro


- Vicilin 2x190 mg
- Gentamicin 1x18 mg
- Apetic drops 4x0,5 ml

DIAGNOSIS: Late onset sepsis


Ny. S; 58th; 153cm; 58kg

Pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran sejak ± 4 jam SMRS, sebelum terjadi
penurunan kesadaran pasien mengeluhkan nyeri kepala yang hebat, keluhan juga disertai
lemah anggota gerak kiri. Keluhan muntah (+), mual (-), gangguan BAB (-), gangguan BAK
(-), batuk (-), sesak (-), riwayat trauma (-), pasien memiliki riwayat hipertensi tidak
terkontrol.

KU : TSB

GCS : E1V4M5

Kesadaran : CM

TD : 193/96 mmHg

Nadi : 76 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,5 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik
 Refleks fisiologis (+/+)
 Refleks patologis: Chadock (-/+), Openheim (-/+)
 N.VII : Asimetris

LABORATORIUM:
Leukosit : 13.700
Hb : 10,2 g/dL
Eritrosit : 3,65 x 106 /uL
Trombosit : 210.000
Hematokrit : 32,6 %

GDS: 178 mg/dL


Ureum: 49 mg/dL
Creatinin: 1,8 mg/dL
Na+: 137 mmol/L
K+: 3,8 mmol/L
Cl-: 108 mmol/L

Rapid Antigen: Negatif

RADIOLOGI : Foto Thorax AP


Kesan : Kardiomegali dengan edema pulmonum

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Omeprazol 40 mg
- Citicolin 500 mg/12 jam
- Inj. Asam tranexamat 500 mg/8 jam
- Inj. Manitol 125 cc/6 jam
- Nicardipin 1 amp
- Amlodipin 1x5 mg
- Captopril 2x12,5 mg

DIAGNOSIS: Susp. SH + edema pulmo


Ny. RI; 38th; 150cm; 54kg

Pasien datang dengan keluhan sesak nafas yang memberat sejak 1 hari SMRS, sesak ketika
pasien berbaring, sesak tidak dipengaruhi cuaca, pasien juga mengeluhkan batuk, batuk
berdahak berwarna putih, keluhan juga disertai dada berdebar-debar, mual, muntah dan
tremor. Keluhan demam disangkal, BAB dan BAK tidak ada keluhan, pasien memiliki
riwayat penyakit hipertiroid.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 130/80 mmHg

Nadi : 170 x/mnt

RR : 30 x/mnt

T : 36,8 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), Exoftalmus (+/+)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (+/+), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (+), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik
 Tremor (+)

LABORATORIUM:
Leukosit : 12.400
Hb : 11,4 g/dL
Eritrosit : 4,90 x 106 /uL
Trombosit : 398.000
Hematokrit : 35,1 %

GDS: 137 mg/dL


Ureum: 16 mg/dL
Creatinin: 0,5 mg/dL
Rapid Antibody (IgG): Reaktif
Rapid Antibody (IgM): Non Reaktif
TCM: Negatif

RADIOLOGI : Foto Thorax PA


Kesan :
COR: Kardiomegali
Pulmo: Efusi pleura kanan

EKG: SVT

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL
- Digoxin 2x0,5 mg
- PTU 3x100 mg
- Propanolol 1x10 mg
- Luminal 2x30 mg
- Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam
- Rencana pungsi pleura

DIAGNOSIS: Susp. Hipertiroid struma difusa toxic + SVT + Efusi pleura

Tn. J; 36th; 158cm; 60kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri hebat pada pinggang kanan sejak ± 15 menit SMRS,
nyeri dirasakan tiba-tiba, sebelumnya pasien juga pernah merasakan nyeri beberapa hari yang
lalu, demam (-), mual (-), muntah (-), BAK berpasir (-), BAK berbusa (-), BAK keluar darah
(-), nyeri saat berkemih (-), BAB tidak ada keluhan.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 130/80 mmHg

Nadi : 85 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,7 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan CVA (+/-), nyeri ketok CVA (+/-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 9.000
Hb : 13,8 g/dL
Eritrosit : 4,23 x 106 /uL
Trombosit : 376.000
Hematokrit : 39,0 %

GDS: 98 mg/dL
Ureum: 28 mg/dL
Creatinin: 0,8 mg/dL

Rapid Antigen: Negatif

RADIOLOGI : Foto Thorax AP


Kesan : Tidak tampak kelainan

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL 20 tpm
- Ketoprofen supp
- Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
- Inj. Omeprazol 40 mg/12 jam
- Inj. PCT/12 jam
- Rawat

DIAGNOSIS: Colic Renal dd ureterolithiasis dextra

Ny. SS; 29th; 150cm; 49kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak ± 30 menit SMRS, nyeri perut dirasakan
terus menerus, nyeri pada bagian bawah perut menjalar ke ulu hati, mual (+), muntah (-),
demam (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien memiliki riwayat gastritis.

KU : TSR

Kesadaran : CM

TD : 100/70 mmHg

Nadi : 85 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,7 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) regio epigastrium
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

PENATALAKSANAAN

 Inj. Omeprazol 40 mg
 Inj. Ketorolac 30 mg

Obat rawat jalan

 Omeprazol 20 mg 2x1
 Sucralfat syr 3x2 cth

DIAGNOSIS: Gastritis
24. 11 Juni 2021

Tn. K; 59th; 150cm; 40kg

Pasien datang dengan keluhan sesak nafas yang semakin memberat sejak ± 4 jam SMRS,
sesak tidak dipengaruhi cuaca dan posisi, pasien juga mengeluhkan batuk, batuk berdahak,
keluhan batuk sudah dirasakan sejak ± 2 bulan SMRS, pasien juga mengeluhkan lemah,
sariawan yang tak sembuh pada mulut, keringat malam hari dan penurunan berat badan. BAB
dan BAK tidak ada keluhan.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 93/75 mmHg

Nadi : 106 x/mnt

RR : 24 x/mnt

T : 36,8 C

SpO2 : 99%

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (+), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik
 Tremor (+)

LABORATORIUM:
Leukosit : 9.000
Hb : 8,8 g/dL
Eritrosit : 4,23 x 106 /uL
Trombosit : 376.000
Hematokrit : 29,4 %

GDS: 98 mg/dL
Ureum: 28 mg/dL
HIV: Negatif
Rapid Antigen: Negatif

RADIOLOGI : Foto Thorax AP


Kesan : TB Milier dengan infeksi sekunder, Giant bulla di suprahiler kiri

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL
- Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam
- N-Asetyl cystein 3x200
- Neurobion/24 jam
- PCT 3x500
- Inj. Ondansentron/ 8 jam
- Inj. Omeprazole/12 jam

DIAGNOSIS: TB Milier

Tn. AJ; 30th; 157cm; 60kg

Pasien datang dengan keluhan jari jempol tangan kiri terkena parang sejak ± 4 jam SMRS,
pasien mengeluhkan jempol terasa nyeri dan banyak mengeluarkan darah. Pasien merupakan
rujukan dari puskesmas sungai apit, di puskemas pasien sudah mendapat jahitan situasi
sebanyak 4 jahitan.

KU : TSS
Kesadaran : CM

TD : 120/80 mmHg

Nadi : 90 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,5 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

STATUS LOKALIS: Terdapat vulnus laceratum manus sinistra digiti I dengan jahitan
situasi 4 jahitan, room terbatas.

RADIOLOGI : Foto manus kiri AP


Kesan : Fraktur inkomplit apeks phalangs proximal digiti 1 manus kiri
PENATALAKSANAAN

Obat rawat jalan:

- Asam mefenamat 500 mg 3x1


- Cefadroxil 500 mg 2x1
- Vit. C tab 500 mg 2x1

DIAGNOSIS: Fraktur terbuka inkomplit apeks phalangs proximal digiti 1 manus kiri

Ny. M; 42th; 150cm; 50kg

Pasien datang dengan keluhan jantung berdebar-debar sejak ± 30 menit SMRS, keluhan
muncul setelah pasien makan nasi bungkus, pasien juga mengeluhkan nyeri dada, nyeri tidak
menjalar, keluhan sesak, batuk, mual, muntah, demam disangkal. BAB dan BAK tidak ada
keluhan. Pasien memiliki riwayat gastritis.

KU : TSR

Kesadaran : CM

TD : 130/97 mmHg

Nadi : 102 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,7 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

EKG: dalam batas normal

PENATALAKSANAAN

Pasien diizinin pulang karena keluhan tidak ada setelah di EKG.

DIAGNOSIS: Psikosomatik + gastritis

By. Ny. Sauwiyah; 0 hari; 48cm; BBL 2900 gram AS 7/8

Bayi baru lahir langsung menangis, lahir dari ibu G4P3A0H3 gravid 39-40 minggu + PEB.
Lahir pada pukul 07.55 WIB. Jenis kelamin laki-laki, APGAR score 7/8, meconium (+), tali
pusat segar.

- Kesadaran : Compos mentis


- Nadi : 130x/menit
- Nafas : 40x/menit
- Suhu : 36ºC
- Berat badan : 2,8 kg
- Panjang badan : 48 cm
Jenis kelamin : Laki-laki

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Hidung : Nafas cuping hidung (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis, retraksi substernal (+)
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN :
Inspeksi: simetris, datar
Auskultasi: bising usus 3-4x/menit
Palpasi: supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-),nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), lien
tidak teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-).
Perkusi: thympani

GENITALIA : Anus (+), meconium (+)


Jenis kelamin laki-laki

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

DIAGNOSIS KERJA : NCB – SMK – BBLC

PENATALAKSANAAN :
 Rawat gabung
 ASI OD
 Inj. Vit K 0,5 cc

By. Ny. Sukmawati ; 0 hari; 44 cm; BBL 1900 gram AS 6/8

Bayi baru lahir tidak langsung menangis, lahir dari ibu G3P2A0H2 gravid 36-37 minggu +
PEB. Lahir pada pukul 08.10 WIB. Jenis kelamin laki-laki, APGAR score 6/8, meconium
(+), tali pusat segar.

- Kesadaran : Compos mentis


- Nadi : 132x/menit
- Nafas : 42x/menit
- Suhu : 36ºC
- Berat badan : 1,9 kg
- Panjang badan : 44 cm
Jenis kelamin : Laki-laki
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Hidung : Nafas cuping hidung (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis, retraksi substernal (+)
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN :
Inspeksi: simetris, datar
Auskultasi: bising usus 3-4x/menit
Palpasi: supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-),nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), lien
tidak teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-).
Perkusi: thympani

GENITALIA : Anus (+), meconium (+)


Jenis kelamin laki-laki

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

DIAGNOSIS KERJA : NCB – SMK – BBLR

PENATALAKSANAAN :
 Rawat perina
 Vicilin 45 mg/12 jam
 Gentamicin 9,5 mg/24 jam
 Inj. Vit K 0,5 cc

25. 12 Juni 2021


Tn. MI; 27th; 162cm; 60kg

Pasien datang dengan keluhan mata kiri merah pandangan kabur sejak ± 3 jam SMRS, pasien
sebelumnya sedang memaku tembok lalu mata pasien terkena percikan paku, mata terasa
nyeri (+), mata berair (+), pasien mengatakan bahwa penglihatan pasien seperti melihat 2 titik
hitam.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 120/80 mmHg

Nadi : 80 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,7 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

STATUS LOKALIS:
Mata kiri: Visus 6/6, hifema (-), injeksi silier (+), injeksi konjungtiva (+)

PENATALAKSANAAN

Obat rawat jalan:

- Pantocain
- Cendo lyters 4x1
- Kontrol poli mata

DIAGNOSIS: Trauma Oculi (S)

An. RF; 13th; 40kg

Pasien datang dengan keluhan bengkak dan nyeri pada kaki kanan, ± 2 bulan yang lalu
pasien terjatuh dan terluka pada bagian telapak kaki kanan, luka lama kelamaan bernanah,
nyeri (+), demam (-)

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 107/65 mmHg

Nadi : 103 x/mnt

RR : 18 x/mnt

T : 36,5 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

STATUS LOKALIS:
Pedis dextra: Abses (+)

LABORATORIUM:
Leukosit : 21.700
Hb : 12,9 g/dL
Eritrosit : 5,09 x 106 /uL
Trombosit : 315.000
Hematokrit : 41,2 %

GDS: 98 mg/dL
PT: 13,0 s
APTT: 38,2 s
Rapid Antigen: Negatif

RADIOLOGI : Foto Ankle joint kanan


Kesan : Soft tissue swelling di regio ankle joint kanan

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL
- Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam
- Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam
- Inj. Metronidazol/ 8 jam
- Rencana debridement

DIAGNOSIS: Abses pedis dextra

Ny. T; 65th; 150 cm; 48kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri pada bagian kepala dan pinggangg post KLL (rok pasien
tergiling roda honda) sejak ± 2 jam SMRS, saat terjatuh pasien sadar, pasien jatuh dengan
posisi terlungkup, pasien tidak menggunakan helm, mual (+), muntah (+) 1x, pandangan
kabur (-), pusing (+).

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 116/80 mmHg

Nadi : 74 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,4 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

STATUS LOKALIS:
Kepala regio temporal sinistra terdapat hematom dan vulnus laceratum

RADIOLOGI : Foto Skull dan pelvis


Kesan : tak tampak fraktur maupun dislokasi

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL
- Inj. Ketorolac 30 mg
- Inj. Ranitidin 50 mg
- Hecting

DIAGNOSIS: CKR GCS 15 + Hematome et temporal (S) + Vulnus laceratum et


temporal (S)

Tn. A; 62th; 160cm; 61kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri dada sejak 6 jam SMRS, nyeri semakin memberat sejak
30 menit SMRS, nyeri dirasakan terus menerus, nyeri menjalar ke punggung dan bahu kiri,
nyeri disertai sesak nafas, sesak dipengaruhi aktivitas, batuk (-), mual (+), muntah (+),
demam (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien memiliki riwayat penyakit jantung
koroner sejak 5 bulan yanglalu dan rutin kontrol serta minum obat.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 90/60 mmHg

Nadi : 60 x/mnt

RR : 24 x/mnt
T : 36 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (+/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 11.500
Hb : 13,8 g/dL
Eritrosit : 5,47 x 106 /uL
Trombosit : 176.000
Hematokrit : 43,4 %

GDS: 143 mg/dL


Kolesterol: 243 mg/dL
Ureum: 32 mg/dL
Creatinin: 1,3 mg/dL
Na+: 136 mmol/L
K+: 4,1 mmol/L
Cl-: 108 mmol/L

Rapid Antigen: Negatif


Rapid Antibody (IgG): Reaktif
Rapid Antibody (IgM): Non Reaktif
TCM Covid-19: Positif

EKG: STEMI Inferior anteroseptal

RADIOLOGI : Foto Thorax PA


Kesan : Cor dan pulmo tak tampak kelainan

PENATALAKSANAAN

- O2 nasal kanul 4l/m


- IVFD RL
- Inj. Lansoprazol 30 mg
- Inj. Ketorolac 30 mg
- Inj. Ondansentron 8 mg
- CPG 4x75 mg
- Aspilet 4x8 mg
- Simvastatin 20 mg 1x1
- ISDN 5 mg 3x1
- Inj. Resfar 1x1500 dalam NaCl
- Avigan 2x1.600 (hari I) → 2x600 (hari selanjutnya)
- Vit.D 1x1000 mg
- Vit. E 1x400 mg
- Zinc 1x20 mg
- Vit. C 2x500 mg

DIAGNOSIS: Covid 19 terkonfirmasi + STEMI Inferior anteroseptal.

By. Ny. RD; 2 hari ; 2,6 kg

Orang tua pasien mengatakan anaknya sesak nafas sejak lahir, pasien lahir normal tanggal 11
Juni 2021, bayi lahir tidak langsung menangis, merintih (+), riwayat apgar score tidak
diketahui, demam (-), bayi lahir dengan berat 2600 gram.

KU : TSS

Nadi : 142 x/mnt

RR : 100 x/mnt
T : 37,5 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (+), palor (-), napas cuping hidung (+)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
dinamis, retraksi (+)
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 14.200
Hb : 15,4 g/dL
Eritrosit : 4,26 x 106 /uL
Trombosit : 213.000
Hematokrit : 47,7 %

GDS: 66 mg/dL
Rapid Antibody IgG: Non reaktif
Rapid Antibody IgM: Non reaktif
Rapid Antigen: Negatif
RADIOLOGI : Foto Thorax AP
Kesan : Pneumonia

PENATALAKSANAAN

- IVFD D10% + Ca. Glukonas 10 cc → 80 cc/2 jam : 9 tpm


- Vicillin + sulbaktam → 130 mg/12 jam: 0,9 cc
- Gentamicin → 13 mg : 0,05 cc

DIAGNOSIS: Asfiksia Berat

Ny. W; 39 th; 153cm; 64kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak 2 jam SMRS. Keluar
darah yang banyak dari kemaluan (-). Keluar air-air yang banyak dari kemaluan (-). Pasien
juga mengeluhkan mual. Keluhan muntah (-). HPHT: pasien tidak ingat.

- Riwayat hamil muda: mual (+), muntah (+), perdarahan (-)


- Riwayat hamil tua: mual (-), muntah (-), perdarahan (-)
- Riwayat ANC rutin.
- Kehamilan anak keempat, riwayat keguguran tidak ada.

Riwayat Penyakit Dahulu :


- Tidak ada riwayat penyakit dahulu.
Riwayat Alergi:
- Tidak ada riwayat alergi.
Riwayat Penyakit Keluarga :
- Tidak ada riwayat penyakit keluarga

PEMERIKSAAN FISIK UMUM


- Keadaan umum : Sakit sedang
- Kesadaran : Compos mentis cooperatif
- Tekanan darah : 100/70mmHg
- Nadi : 80x/menit
- Nafas : 20x/menit
- Suhu : 36,5ºC
- Berat badan : 64kg
- Tinggi badan : 153cm

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU

Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN : (STATUS OBSTETRIKUS)


 Inspeksi : perut tampak membuncit sesuai usia kehamilan aterm .
 Palpasi : L1: teraba massa besar, lunak dan noduler dan tidak melenting
TFU : 2 jari diatas pusat.
L2: teraba tahanan terbesar janin di sisi kiri, dan bagian-
bagian kecil janin di sisi kanan.
L3: teraba massa keras bulat melenting.
L4: konvergen
His : sering
Perkusi : tympani
Auskultasi : BU (+) normal, DJJ 154 bpm
Genitalia :
Inspeksi : V/U : , PPV (-)
Palpasi : VT: 6 cm
EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 14 .200
Hb : 12,7 g/dL
Eritrosit :4,81 x 106 /uL
Trombosit : 189.000
Hematokrit : 39,9 %

GDS: 76 mg/dL
CT: 7’
BT: 4’
Rapid Antibody (IgG): Non Reaktif
Rapid Antibody (IgM): Non Reaktif

USG: Janin tunggal hidup intrauterine presentasi kepala gravid 33 minggu 2 hari sesuai
biometri, polihidramnion, janin hidransefali

PENATALAKSANAAN

- Ikuti kemajuan persalinan


- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Dexametasone 12 mg

DIAGNOSIS KERJA: G5P400H4 gravid 33-34 mgg + Inpartu kala I fase aktif +
Polihidramnion + Janin Hidup Tunggal Intrauteri presentasi kepala + Hidransefali

26. 13 Juni 2021


27. 14 Juni 2021

Ny. I; 48th; 150cm; 52kg

Pasien datang dengan penurunan kesadaran sejak 1 hari SMRS, pasien merupakan rujukan
dari Puskesmas Sabak Auh, sebelumnya di Puskesmas sudah dilakukan pemeriksaan GDS
dengan hasil 500 mg/dL. Sebelum penurunan kesadaran keluarga pasien mengatakan pasien
memakan buah durian, kemudian pasien muntah sebanyak >5x, kemudian pasien jatuh
pingsan. Pasien juga mempunyai riwayat demam 2 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat
Diabetes Melitus.

KU : TSB

Kesadaran : GCS= E1M2V1

TD : 120/80 mmHg

Nadi : 99 x/mnt

RR : 38 x/mnt

T : 37,5 C

SPO2 : 98% → dengan NRM 10 lpm

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral dingin (+/+)
 CRT < 2 detik
 Ulkus pedis sinistra

LABORATORIUM:
Leukosit : 13.200
Hb : 12,3 g/dL
Eritrosit : 4,54 x 106 /uL
Trombosit : 282.000
Hematokrit : 39,8 %

GDS: 562 mg/dL


Ureum: 29,3 mg/dL
Creatinin: 2,0 mg/dL
pH: 7,35
pCO2: 29 mmHg
pO2: 94 mmHg
HCO3: 15,5 mmol/L
BE: -8,6
SaO2: 94%

Na+: 144 mmol/L


K+: 2,8 mmo/L
Cl-: 116 mmol/L

Rapid Antibody IgG: Non Reaktif


Rapid Antibody IgM: Non Reaktif
Rapid Antigen: Negatif

RADIOLOGI : Foto Thorax AP


Kesan :
COR: Kardiomegali
Pulmo: tak tampak gambaran pneumonia

PENATALAKSANAAN

- IVFD NaCL
- Inj. Insulin 20 IU IV
- Inj. Insulin 20 IU SC
- Metformin 3x500 mg
- Inj. Meropenem 1 gr/12 jam
- Inj. Neurobion 5000/12 jam
- Inj. Citicolin 1 gr/8 jam
- Cek KGD perjam, diulang sampai KGD <200 mg/dL

DIAGNOSIS: Penurunan kesadaran ec Hiperglikemia + Ulkus pedis sinistra

Tn. S; 58th; 164 cm; 68kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri pada bagian dada post KLL (dada pasen terhentak stir
mobil) sejak ± 30 menit SMRS, nyeri tidak menjalar, pasien juga mengeluhkan sesak, sesak
bertambah saat bernafas, pingsan (-), benturan kepala (-), mual (-), muntah (-).

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 150/80 mmHg

Nadi : 92 x/mnt

RR : 26 x/mnt

T : 36,5 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis, hematom (-), Vulnus laceratum (-), vulnus ekskoriasi
(-)
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama, Nyeri tekan (-/+),
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 11.300
Hb : 13,2 g/dL
Eritrosit : 4,49 x 106 /uL
Trombosit : 148.000
Hematokrit : 42,3 %

GDS: 145 mg/dL


CT: 7’
BT: 3’
Rapid Antigen: Negatif

RADIOLOGI : Ro Thorax
Kesan : Fraktur os costae 3,4 aspek anterior sinistra dan fraktur os costae 5,6,8 aspek lateral
sinistra dengan kontusio paru sekitarnya.
Cor: kardiomegali

PENATALAKSANAAN

DIAGNOSIS: Blunt thoracal injury with flail chest + lung contusio on the left
hemithorax

Tn. E; 53th; 158 cm; 60kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri pada bagian dada kanan sejak ± 1 hari SMRS, nyeri
muncul ketika pasien tarik nafas dalam, nyeri hilang timbul, nyeri tidak menjalar, sesak nafas
(-), demam (-), batuk (-). Pasien mempunyai riwayat dipijit dengan cara dipijak oleh anaknya.
BAB dan BAK tidak ada keluhan.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 145/90 mmHg

Nadi : 88 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,7 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis, hematom (-), Vulnus laceratum (-), vulnus ekskoriasi
(-)
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama, krepitasi (-)
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

RADIOLOGI : Ro Thorax
Kesan : Fraktur os costae 7 aspek posterior dextra, tidak tampak kontusio paru.
Cor: tidak tampak kardiomegali

PENATALAKSANAAN

- Kontrol poli bedah

Obat rawat jalan:

- Omeprazol 2x1
- Nadic 2x1

DIAGNOSIS: Fraktuk costae

Ny. SM; 28 th; 153cm; 65kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak 1 minggu SMRS.
Keluar darah yang banyak dari kemaluan (-). Keluar air-air yang banyak dari kemaluan (+).
Pasien juga mengeluhkan mual. Keluhan muntah (-). HPHT: pasien tidak ingat.

- Riwayat hamil muda: mual (+), muntah (+), perdarahan (-)


- Riwayat hamil tua: mual (-), muntah (-), perdarahan (-)
- Riwayat ANC rutin.
- Kehamilan anak keempat, riwayat keguguran tidak ada.

Riwayat Penyakit Dahulu :


- Tidak ada riwayat penyakit dahulu.
Riwayat Alergi:
- Tidak ada riwayat alergi.
Riwayat Penyakit Keluarga :
- Tidak ada riwayat penyakit keluarga

PEMERIKSAAN FISIK UMUM


- Keadaan umum : Sakit sedang
- Kesadaran : Compos mentis cooperatif
- Tekanan darah : 130/80mmHg
- Nadi : 88x/menit
- Nafas : 20x/menit
- Suhu : 36,4ºC
- Berat badan : 65kg
- Tinggi badan : 153cm

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN : (STATUS OBSTETRIKUS)


 Inspeksi : perut tampak membuncit sesuai usia kehamilan aterm .
 Palpasi : L1: teraba massa besar, lunak dan noduler dan tidak melenting
TFU : 2 jari dibawah Px.
L2: teraba tahanan terbesar janin di sisi kiri, dan bagian-
bagian kecil janin di sisi kanan.
L3: teraba massa keras bulat melenting.
L4: konvergen
His :-
Perkusi : tympani
Auskultasi : BU (+) normal, DJJ 140 bpm
Genitalia :
Inspeksi : V/U : , PPV (-)
Palpasi : VT: -
EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 8 .800
Hb : 10,2 g/dL
Eritrosit :4,02 x 106 /uL
Trombosit : 261.000
Hematokrit : 33,2 %

CT: 6’
BT: 3’
HIV: Non reaktif
HBSAg: Non reaktif
Rapid Antigen: Negatif

PENATALAKSANAAN

- SC cito
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr

DIAGNOSIS KERJA: G1P0A0H0 gravid 37-38 mgg + KPD 1 minggu + Oligohidramnion


+ Janin Hidup Tunggal Intrauteri presentasi kepala

An. I; 18th; 158cm; 59kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak sekitar 5 jam SMRS, keluhan dirasakan
hilang timbul, memberat jika pasien terlambat makan. Keluhan disertai dengan perut terasa
kembung. Keluhan mual disangkal, muntah disangkal, nyeri dada disangkal, rasa panas di
dada disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien mengaku sering mengonsumsi
makanan pedas dan sering meminum kopi. Keluhan serupa di keluarga disangkal.

KU : TSR

Kesadaran : CM

TD : 130/70 mmHg

Nadi : 88 x/mnt

RR : 20 x/mnt
T : 36,7 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-)nyeri tekan pada regio hipokondriaca dextra, dan
epigastric
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM: -

PENATALAKSANAAN

-Inj. Ranitidin 25 mg

-Inj. Ketorolac30 mg

- Terapi rawat jalan :

- Sucralfat syrup 3 x 2cth

- Omeprazole 2 x 20 mg
DIAGNOSIS: DYSPEPSIA

28. 19 juni 2021

29. 20 Juni 2021

Tn. P; 41 th; 151cm; 55kg


Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 1 hari yang lalu. Lemas dirasakan terus-menerus.
Lemas tidak berkurang dengan istirahat. Pasien riwayat sakit ginjal sejak 3 tahun lalu dan
sudah cuci darah sebanyak lebih dari 18 kali. Awalnya pasien menderita hipertensi sejak 5
tahun lalu. Dan dikatakan tensinya diatas 160 namun pasien tidak mengkonsumsi obat tensi.
Mual muntah tidak ada. Demam, mencret, nyeri tenggorokan, gangguan penciuman tidak ada.
BAK dan BAB tidak ada keluhan.

PEMERIKSAAN FISIK
KU : TSB
kesadaran : CM
TD : 185/97 mmHg
Nadi : 88 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,9 C
BB : 55kg

KEPALA
-Mata : Konjungtiva anemis (+), Sklera ikterik (-/-)
-Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
-PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan tidak simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi :Vesikuler (-/-), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 2-3x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-), defense muscular (-), nyeri tekan (-), nyeri
lepas (-), lien tidak teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
Udema (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT <2 detik

LABORATORIUM:
Darah rutin
Leukosit : 9.300
Hb : 5,5 g/dL
Eritrosit : 1,81 x 106 /uL
Trombosit : 281.000
Hematokrit : 17,6 %
Kimia darah
GDS : 142 mg/dL
Ureum : 57 mg/dL
Kreatinin : 9,7 mg/dL
Rapid Antigen : Negatif
Ronsen thoraks AP
Kesan :
Kardiomegali dengan early lung oedem

Diagnosis kerja :
CKD on HD

Tatalaksana :
IVFD RL 20 tpm
Transfusi PRC 3 bag
Neurobion inj 1 ml/ 12 jam
Inj. Seftriakson 1 gr/12 jam
KSR tab 1 x 600 mg
Lasix 2 amp/ 8 jam
Inj. Transamin 500 mg/ 8 jam
Bicnac 3 x 1
Keto–G 3 x 2
Siapkan HD untuk besok pagi

Tn. Z; 63 th; 153cm; 54kg


Pasien datang dengan keluhan nyeri pada siku tangan sejak 15 menit lalu. Pasien post terjatuh
dihalaman rumah. Saat terjatuh tangankanan pasien menumpu badan. Pasien sadar,
pandangan kabur tidak ada, benturan kepala tidak ada. Mual muntah tidak ada. Demam,
mencret, nyeri tenggorokan, gangguan penciuman tidak ada. BAK dan BAB tidak ada
keluhan. Pasien tidak memiliki penyakit darah tinggi, DM, asma dan alergi.

PEMERIKSAAN FISIK
KU : TSS
kesadaran : CM
TD : 130/79 mmHg
Nadi : 89 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,5 C

KEPALA
-Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-/-)
-Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
-PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan tidak simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi :Vesikuler (-/-), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 2-3x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-), defense muscular (-), nyeri tekan (-), nyeri
lepas (-), lien tidak teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
Udema (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT <2 detik
Jejas (-)
Rom pada tangan kanan terbatas
Krepitasi (-)
Ronsen thoraks AP
Kesan :
Tak tampak jelas fraktur maupun dislokasi

Diagnosis kerja :
Dislokasi Posterior Elbow Dextra

Tatalaksana :
Reposisi posterior elbow Dextra
Inj. Ketorolac 30 mg
Inj. ranitidine 50 mg
Inj. Diazepam 10 mg IV
Inj. Phenobarbital 1 amp 50 mg IM

Ny. D; 22 th; 150cm; 56kg; G1P0A0H0 GRAVID 25-26 MGG + Preeklamsia berat + JTHIU +
Presentasi Kepala

Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 1 hari yang lalu. Nyeri dirasakan seperti
ditusuk-tusuk. Nyeri tidak berkurang dengan pemberian makan. Pandangan kabur, nyeri
kepala, kejang, mual, muntah tidak ada.

Riwayat Penyakit Sekarang :


- Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari (-)
- Keluar lendir bercampur darah dari kemaluan (-)
- Keluar darah yang banyak dari kemaluan (-)
- Keluar air-air yang banyak dari kemaluan (-)
- HPHT: 19-12-2020
- Riwayat hamil muda: mual (+), muntah (+), perdarahan (-)
- Riwayat hamil tua: mual (-), muntah (-), perdarahan (-)
- Riwayat ANC rutin.
- Riwayat hipertensi saat hamil (+)
- Riwayat DM (-)

Riwayat Alergi:
- Tidak ada riwayat alergi.
Riwayat Penyakit Keluarga :
- Tidak ada riwayat penyakit keluarga

PEMERIKSAAN FISIK UMUM


- Keadaan umum : Sakit sedang
- Kesadaran : Compos mentis cooperatif
- Tekanan darah : 140/90mmHg
- Nadi : 80x/menit
- Nafas : 20x/menit
- Suhu : 36,8ºC
- Berat badan : 56kg
- Tinggi badan : 150cm

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN : (STATUS OBSTETRIKUS)


 Inspeksi : perut tampak membuncit sesuai usia kehamilan preterm .
 Palpasi :
TFU : Pertengahan prosesus xipoideus-pudat
TBJ : 1550 gr
His :-
Perkusi : tympani
Auskultasi : BU (+) normal, DJJ 167 bpm

Genitalia :
Inspeksi : V/U : tenang , PPV (-)
EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik
LABORATORIUM: -

DIAGNOSIS KERJA : G1P0A0H0 GRAVID 25-26 MGG + Preeklamsia berat + JTHIU +


Presentasi Kepala

PENATALAKSANAAN :
 Obs KU, TTV, DJJ, HIS, tanda impending eklamsia
 IVFD RL + MGS04 40 % 20 tpm
 Metildopa tablet 3 x 500 mg

Ny. R; 29 th; 144cm; 71kg; G1P0A0H0 GRAVID 37-38 MGG + JTHIU + Presentasi Kepala
Prev. SC 1x + CPD

Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak 1 hari lalu. Nyeri
dirasakan semakin sering.
Riwayat Penyakit Sekarang :
- Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari (-)
- Keluar lendir bercampur darah dari kemaluan (-)
- Keluar darah yang banyak dari kemaluan (-)
- Keluar air-air yang banyak dari kemaluan (-)
- HPHT: ?-10-2020
- Riwayat hamil muda: mual (+), muntah (+), perdarahan (-)
- Riwayat hamil tua: mual (-), muntah (-), perdarahan (-)
- Riwayat ANC rutin.
- Riwayat hipertensi (-)
- Riwayat DM (-)

Riwayat Alergi:
- Tidak ada riwayat alergi.
Riwayat Penyakit Keluarga :
- Tidak ada riwayat penyakit keluarga

PEMERIKSAAN FISIK UMUM


- Keadaan umum : Sakit sedang
- Kesadaran : Compos mentis cooperatif
- Tekanan darah : 130/90mmHg
- Nadi : 80x/menit
- Nafas : 20x/menit
- Suhu : 36,7ºC
- Berat badan : 71kg
- Tinggi badan : 144cm

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN : (STATUS OBSTETRIKUS)


 Inspeksi : perut tampak membuncit sesuai usia kehamilan aterm .
 Palpasi : L1: teraba massa besar, lunak dan noduler dan tidak melenting
TFU : 33 cm
L2: teraba tahanan terbesar janin di sisi kanan dan bagian-
bagian kecil janin di sisi kiri.
L3: teraba massa keras bulat melenting.
L4: Divergen
TBJ : 3255 gr
His :-
Perkusi : tympani
Auskultasi : BU (+) normal, DJJ 148 bpm
Genitalia :
Inspeksi : V/U : tenang ,
VT : BDP
EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 10.000
Hb : 12,1 g/dL
Eritrosit : 4,57 x 106 /uL
Trombosit : 214.000
Hematokrit : 38,5 %
CT : 6 menit
BT : 3 menit
HBSAg : Non Reaktif
HIV : Non Reaktif
Rapid antigen : Negatif
Rapid antigen : Negatif
DIAGNOSIS KERJA : G1P0A0H0 GRAVID 37-38 MGG + JTHIU + Presentasi Kepala
Prev. SC 1x + CPD

PENATALAKSANAAN :

 Obs KU, TTV, DJJ, HIS


 IVFD RL 20 tpm
 Inj. Ceftriakson 1 gr/12 jam
 Metildopa tablet 3 x 500 mg
 Rencana SC

30. 21 Juni 2021

Ny. M; 62th; 150cm; 50kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 jam SMRS, nyeri dirasakan terus
menerus, mual (+), muntah (-), demam (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 130/90 mmHg

Nadi : 86 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,7 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

PENATALAKSANAAN

- Inj. Prosogan 1 amp


- Inj. Ondansentron 4 mg
- Obat erawat jalan: Ondansentron tab 2x1

DIAGNOSIS: Tension type headache

An. DJ; 13th; 145cm; 48kg

Pasien datang dengan keluhan luka pada punggung tangan kanan akibat terkena kaca sejak ±
15 menit SMRS, pasien mengeluhkan nyeri dan luka tersebut banyak mengeluarkan darah.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 120/80 mmHg

Nadi : 80 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,6 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

STATUS LOKALIS: Terdapat vulnus laceratum manus dextra

PENATALAKSANAAN

- Hecting
- ATS

Obat rawat jalan:

- Asam mefenamat 500 mg 3x1


- Cefadroxil 500 mg 2x1

DIAGNOSIS: Vulnus laceratum manus dextra

Tn. A; 85th; 158cm; 59kg

Pasien datang dengan keluhan luka pada kelopak mata bawah kiri setelah terjatuh, pasien
terjatuh dengan posisi wajah mengenai ujung anak tangga, tidak ada gangguan penglihatan,
mual (-), muntah (-), nyeri kepala (-).
KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 180/90 mmHg

Nadi : 80 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,7 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-), Mata kiri: Vulnus laserasi,
ruptur puctum lacrimal, perdarahan (+).
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

PENATALAKSANAAN
- Gentamisin Salp mata
- Rencana Hecting cito

DIAGNOSIS: Ruptur Punctum lacrimal OS + HT Stage II

Tn. J; 43th; 160cm; 59kg

Pasien datang dengan keluhan benjolan pada selangkangan kiri sejak 4 bulan setelah operasi
Ca testis di RS Pekanbaru. Demam (+), nyeri pinggang kiri (+), batuk (-), sesak napas (-),
flu(-), mual (-), muntah (-), sulit BAB, BAK tidak ada keluhan.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 123/82 mmHg

Nadi : 117 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 37,1 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, defense muscular (-), nyeri lepas (-), hepar tidak teraba, nyeri tekan (-),
splenomegali scufner 4.
Perkusi : thympani
Benjolan sebesar bola kasti di regio inguinal sisnistra, nyeri tekan (+).

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 12.100
Hb : 11,9 g/dL
Eritrosit : 4,16 x 106 /uL
Trombosit : 311.000
Hematokrit : 37,3 %

GDS: 114 mg/dL


Ureum: 16 mg/dL
Creatinin : 1,5 mg/dL
Na+: 133 mmol/L
K+: 3,4 mmol/L
Cl-: 108 mmol/L
Rapid test Antibody IgG: Non reaktif
Rapid test Antibody IgM: Non Reaktif

RADIOLOGI : Foto Thorax PA


Kesan :
COR: tidak tampak kardiomegali
Pulmo: tidak tampak gambaran metastasis intrapulmonal maupun pneumonia.

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL 20 tpm
- Inf. Paracetamol 1 gr/8 jam
- Inj. Cefotaxim 1 gr/12 jam
- Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam
- Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam

DIAGNOSIS: trauma

Tn. GS; 71th; 160cm; 63kg


Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 3 hari SMRS, keluhan dirasakan hilang
timbul, memberat jika pasien terlambat makan. Keluhan disertai dengan perut terasa
kembung. Keluhan mual disangkal, muntah disangkal, nyeri dada disangkal, rasa panas di
dada disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan.

KU : TSR

Kesadaran : CM

TD : 140/80 mmHg

Nadi : 82 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,7 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) pada regio epigastric
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM: -

PENATALAKSANAAN

-Inj. Prosogan 30 mg

-Inj. Ketorolac 30 mg

- Terapi rawat jalan :

- Sucralfat syrup 3 x 2cth

- Lansoprazol 2 x 1

DIAGNOSIS: DYSPEPSIA

Ny. WRK; 36 th; 155cm; 67kg

Pasien datang dengan keluhan keluar air-air dari jalan lahir sejak ± 3 jam SMRS, selumnya 7
jam sebelum masuk rumah sakit keluar lendir berwarna kemerahan dari kemaluan kemudian
keluar air-air disertai lendir darah. Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari (+), mual (-), muntah
(-). HPHT: 03-10-2020

- Riwayat hamil muda: mual (+), muntah (+), perdarahan (-)


- Riwayat hamil tua: mual (-), muntah (-), perdarahan (-)
- Riwayat ANC rutin.
- Kehamilan anak keempat, riwayat keguguran tidak ada.

Riwayat Penyakit Dahulu :


- Tidak ada riwayat penyakit dahulu.
Riwayat Alergi:
- Tidak ada riwayat alergi.
Riwayat Penyakit Keluarga :
- Tidak ada riwayat penyakit keluarga

PEMERIKSAAN FISIK UMUM


- Keadaan umum : Sakit sedang
- Kesadaran : Compos mentis cooperatif
- Tekanan darah : 130/80mmHg
- Nadi : 78x/menit
- Nafas : 20x/menit
- Suhu : 36ºC
- Berat badan : 67kg
- Tinggi badan : 155cm

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN : (STATUS OBSTETRIKUS)


 Inspeksi : perut tampak membuncit sesuai usia kehamilan aterm .
 Palpasi : L1: teraba massa besar, lunak dan noduler dan tidak melenting
TFU : 3 jari dibawah Px.
L2: teraba tahanan terbesar janin di sisi kiri, dan bagian-
bagian kecil janin di sisi kanan.
L3: teraba massa keras bulat melenting.
L4: konvergen
His : Jarang
Perkusi : tympani
Auskultasi : BU (+) normal, DJJ 148 bpm
Genitalia :
Inspeksi : V/U : , PPV (-)
Palpasi : VT: 1 cm, Portio lunak, arah posterior, OUE tertutup.
EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 12 .400
Hb : 10,9 g/dL
Eritrosit :3,84 x 106 /uL
Trombosit : 355.000
Hematokrit : 34,4 %
CT: 5’
BT: 2’
HIV: Non reaktif
HBSAg: Non reaktif
Rapid Antigen: Negatif

USG: JTHIU Preskep gravid 37 minggu sesuai biometri

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr
- Rencana persalinan pervaginam
- Cervical rippening dengan balon kateter
- Misoprostol 50 mcg/4 jam/ p.o
- Inj. Dexametason 12 mg (single shoot)
- Pasang CTG menetap di ruangan

DIAGNOSIS KERJA: G7P1A5H1 gravid 36-37 mgg+ belum inpartu + KPD + Janin
Hidup Tunggal Intrauteri presentasi kepala

Ny. DR; 34 th; 154cm; 66kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak 2 jam SMRS, keluar
air-air yang banyak dari jalan lahir (+), , keluar lendir darah dari jalan lahir (+), Mual (-),
muntah (-), HPHT: 24-8-2020.

- Riwayat hamil muda: mual (+), muntah (+), perdarahan (-)


- Riwayat hamil tua: mual (-), muntah (-), perdarahan (-)
- Riwayat ANC rutin.
- Kehamilan anak keempat, riwayat keguguran tidak ada.

Riwayat Penyakit Dahulu :


- Tidak ada riwayat penyakit dahulu.
Riwayat Alergi:
- Tidak ada riwayat alergi.
Riwayat Penyakit Keluarga :
- Tidak ada riwayat penyakit keluarga

PEMERIKSAAN FISIK UMUM


- Keadaan umum : Sakit sedang
- Kesadaran : Compos mentis cooperatif
- Tekanan darah : 127/89mmHg
- Nadi : 108x/menit
- Nafas : 20x/menit
- Suhu : 36,7ºC
- Berat badan : 66kg
- Tinggi badan : 154cm

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN : (STATUS OBSTETRIKUS)


 Inspeksi : perut tampak membuncit sesuai usia kehamilan aterm .
 Palpasi : L1: teraba massa besar, lunak dan noduler dan tidak melenting
TFU : 3 jari dibawah Px.
L2: teraba tahanan terbesar janin di sisi kiri, dan bagian-
bagian kecil janin di sisi kanan.
L3: teraba massa keras bulat melenting.
L4: konvergen
His : Jarang
Perkusi : tympani
Auskultasi : BU (+) normal, DJJ 147 bpm
Genitalia :
Inspeksi : V/U : , PPV (-)
Palpasi : VT: 1 cm, ketuban (+), terbahwah kepala, hodge i-II
EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 12 .300
Hb : 10,8 g/dL
Eritrosit :3,84 x 106 /uL
Trombosit : 330.000
Hematokrit : 34,3 %

CT: 6’
BT: 3’
HIV: Non reaktif
HBSAg: Non reaktif
Rapid Antigen: Negatif

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr
- Inj. Scopamin 1 amp/12 jam
- Misoprostol 50 mcg/4 jam/ p.o
- Pantau DJJ

DIAGNOSIS KERJA: G3P2A0H2 gravid 41-42 mgg+ Inpartu kala I fase laten + BSC
1x + Janin Hidup Tunggal Intrauteri presentasi kepala

Ny. DA; 22th; 153cm; 56 kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak ± 1 hari SMRS, nyeri perut dirasakan terus
menerus, mual (+), muntah (-), demam (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien
memiliki riwayat gastritis.

KU : TSR

Kesadaran : CM

TD : 110/70 mmHg

Nadi : 96 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,8 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) regio epigastrium
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

PENATALAKSANAAN

 Inj. prosogan 30 mg
 Inj. Ketorolac 30 mg
 Inj. Ranitidin 50 mg

Obat rawat jalan

 Omeprazol 20 mg 2x1
 Sucralfat syr 3x2 cth

DIAGNOSIS: Gastritis

22 Juni 2021

Tn. HM; 20th; 165cm; 70kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri pada bahu kanan post KLL (tertabrak motor) sejak 1 hari
SMRS, saat kecelakaan pasien tidak sadar, pasien menggunakan helm, pasien juga
mengeluhkan telinga kanan pasien pekak tidak bisa mendengar, keluar darah dari telinga (-),
keluar darah dari hidung (+), nyeri kepala (+), pandangan kabur (+), mual (-), muntah (-).

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 112/65 mmHg

Nadi : 84 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,6 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik
STATUS LOKALIS: Bahu kanan: deformitas (+), edema (+), nyeri tekan (+), ROM
terbatas. Terdapat vulnus ekskoriasi pada lumbal dextra dan frontal dextra.

RADIOLOGI : Foto thorax


Kesan : Fraktur komplit 1/3 medial clavicula dextra

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ketorolac 30 mg
- Inj. Ceftriaxone

Obat rawat jalan:

- Asam mefenamat 500 mg 3x1


- Cefadroxil 500 mg 2x1

DIAGNOSIS: Close frakture clavicula dextra 1/3 medial + multipel VE

Ny. N; 37th; 154cm; 52kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bawah yang semakin memberat sejak 1 hari
SMRS, nyeri dirasakan terus menerus, perut terasa penuh, keluar darah dari kemaluan
disangkal, keluar air-air dari kemaluan juga disangkal. Keluhan mual, muntah, demam, batuk,
pilek disangkal pasien. BAB dan BAK tidak ada keluhan. HPHT: 25 Mei 2021.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 127/70 mmHg

Nadi : 111 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,7 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (+), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) pada regio kanan bawah.
Perkusi : thympani

STATUS LOKALIS GENIKOLOGI


- Genitalia: Vulva/Uretra tampak tenang
- VT: Portio kenyal, nyeri goyang portio (+), OUE tertutup, Adnexa dan parametrium
sulit dinilai
- Inspekulo: Portio licin, OUE tertutup, Fluksus (-), flour albus (-), cavum douglas
menonjol (+)

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 18.400
Hb : 7,5 g/dL
Eritrosit : 2,71 x 106 /uL
Trombosit : 237.000
Hematokrit : 23,6 %
Plano test: Positif
Rapid test antibody IgG : Reaktif
Rapid test antibody IgM: Non Reaktif
Rapid test Antigen: Negatif
HBSAg: Non Reaktif
HIV: Non Reaktif

USG:
Kesimpulan: KET
PENATALAKSANAAN

- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxon 2x1 gr
- Tranfusi PRC 3 bag
- Rencana laparatomi cito

DIAGNOSIS: G5P3A1H3 gravid 4-5 minggu + KET

Ny. IP; 27 th; 152cm; 64kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak 5 jam SMRS. Keluar
darah yang banyak dari kemaluan (-). Keluar air-air yang banyak dari kemaluan (+). Pasien
juga mengeluhkan mual. Keluhan muntah (-). HPHT: pasien tidak ingat.

- Riwayat hamil muda: mual (+), muntah (+), perdarahan (-)


- Riwayat hamil tua: mual (-), muntah (-), perdarahan (-)
- Riwayat ANC rutin.
- Kehamilan anak keempat, riwayat keguguran tidak ada.

Riwayat Penyakit Dahulu :


- Tidak ada riwayat penyakit dahulu.
Riwayat Alergi:
- Tidak ada riwayat alergi.
Riwayat Penyakit Keluarga :
- Tidak ada riwayat penyakit keluarga

PEMERIKSAAN FISIK UMUM


- Keadaan umum : Sakit sedang
- Kesadaran : Compos mentis cooperatif
- Tekanan darah : 130/90mmHg
- Nadi : 80x/menit
- Nafas : 20x/menit
- Suhu : 36,3ºC
- Berat badan : 64kg
- Tinggi badan : 152cm

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN : (STATUS OBSTETRIKUS)


 Inspeksi : perut tampak membuncit sesuai usia kehamilan aterm .
 Palpasi : L1: teraba massa besar, lunak dan noduler dan tidak melenting
TFU : 3 jari dibawah Px.
L2: teraba tahanan terbesar janin di sisi kiri, dan bagian-
bagian kecil janin di sisi kanan.
L3: teraba massa keras bulat melenting.
L4: konvergen
His : Jarang
Perkusi : tympani
Auskultasi : BU (+) normal, DJJ 143 bpm
Genitalia :
Inspeksi : V/U : , PPV (-)
Palpasi : VT: Belum ada pembukaan
EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 10 .400
Hb : 9,6 g/dL
Eritrosit :3,73 x 106 /uL
Trombosit : 163.000
Hematokrit : 31,2 %

CT: 7’
BT: 4’
HIV: Non reaktif
HBSAg: Non reaktif
Rapid Antigen: Negatif

PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr
- Rencana SC

DIAGNOSIS KERJA: G3P1A1H1 gravid 37-38 mgg + KPD + Janin Hidup Tunggal
Intrauteri presentasi kepala + Prev. SC 1x.

Tn. ZF; 28th; 161cm; 62kg

Pasien datang dengan keluhan sesak napas yang semakin memberat sejak 2 jam SMRS,
sesak berulang setiap hari, sesak berkurang dengan posisi duduk, sesak timbul saat pasien
sedang keluar di malam hari, riwayat alergi makanan disangkal. Keluhan demam, batuk,
pilek, mual dan muntah disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 100/70 mmHg

Nadi : 89 x/mnt

RR : 25 x/mnt

T : 36,7 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (+/+), ekspirasi
memanjang (+)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM: -

PENATALAKSANAAN

- O2 nasal kanul 3 lpm

- Nebu Combivent

- Terapi rawat jalan :

- Salbutamol 3x2 mg

-Symbicort 2x2 (160)

-Metilprednisolon 2x16 mg

-Azitromisin 1x500 mg

DIAGNOSIS: Asma bronkial serangan berat persisten berat

Ny. K; 53th; 155cm; 48kg

Pasien datang dengan keluhan dada terasa menyesak sejak 7 hari SMRS, dada terasa
menyesak disertai rasa mual (+), muntah (-), batuk (+), dahak (-) semam sejak ± 1 minggu
SMRS, pilek (-), keringat malam hari (+), sesak napas (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan.

Pasien mempunyai riwayat TB paru dalam pengobatan.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 150/90 mmHg

Nadi : 96 x/mnt
RR : 18 x/mnt

T : 37,7 C

SpO2 : 99% dengan nasal canul

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 7.700
Hb : 12,8 g/dL
Eritrosit : 4,29 x 106 /uL
Trombosit : 2197.000
Hematokrit : 40,5 %

GDS: 91 mg/dL
Na+: 140 mmol/L
K+: 2,2 mmol/L
Cl-: 112 mmol/L
Rapid test Antibody IgG: non reaktif
Rapid test Antibody IgM: Non Reaktif
Rapid test Antigen: Negatif
TCM: Negatif

RADIOLOGI : Foto Thorax PA


Kesan :
COR: kardiomegali
Pulmo: menyokong gambaran TBC paru aktif

PENATALAKSANAAN

- O2 4lpm
- IVFD NaCl 0,9% + drip. KCL -> 20 tpm
- Inj. Prosogan 1 vial/12 jam
- Inj. Ondansentron 4 mg/12 jam
- Inj. Neurobion 1 amp/12 jam
- Sucralfat Syr 3x2 cth
- KSR 2x1
- OAT diteruskan

DIAGNOSIS: GERD + Hopokalemia + TB paru dalam pengobatan.

Tn. A; 43th; 155cm; 51kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri pada tubuh sejak 4 hari yang lalu. Nyeri dirasakan terus-
menerus. Nyeri terjadi akibat kecelakaan kerja yaitu terkena abu panas. Setelah itu pasien
langsung cebur kekolam selama 1 jam. Pasien mengatakan kulitnya terasa melepuh.
Kemudian pasien berobat ke puskesmas terdekat lalu diberikan obat anti nyeri dan antibiotik.
Namun keluhan tidak berkurang. Kemudian pasien dibawa keluarga berobat ke RSUD Siak.
Demm, mual,muntah tidak ada. BAB dan BAK tidak ada keluhan Pasien tidak memiliki
riwayat darah tinggi, DM maupun asma.
PEMERIKSAAN FISIK
KU : TSS,
kesadaran : CM
TD : 141/114 mmHg
Nadi : 66 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,5 C

KEPALA
-Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-/-)
-Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
-PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi :Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
-JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN :
Inspeksi: simetris, datar
Auskultasi: bising usus 3-4x/menit
Palpasi: supel, massa abnormal (-), defense muscular (-), nyeri tekan (-), nyeri lepas
(-), lien tidak teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-)
Perkusi: thympani

EKSTREMITAS
Udema (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
STATUS DERMATOLOGIS :
Tampak combustio grade 2A-2B dengan luas 10 % dilengan kanan, lengan kiri,
punggung dan bokong, nyeri (+), bula (+), bula pecah.
LABORATORIUM: -

Diagnosis kerja : Burn Injury derajat 2A- 2B dengan luas 10 %

PENATALAKSAAN :

IVFD RL 2800 cc :
1. 1400 cc dalam 8 jam pertama
2. 1400 cc dalam 16 jam selanjutnya
Inj. Ketorolac 30 mg
Inj. ATS 1500 iu
Kompres luka dengan NACL 0.9 %

31. 23 Juni 2021


Ny. K; 35th; 157cm; 61kg

Pasien datang dengan keluhan perut terasa menyesak sejak 5 jam SMRS, keluhan muncul
setelah pasien makan jengkol siang tadi. Pasien post partus 30 hari yang lalu. Mual (-),
muntah (-), demam (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 140/80 mmHg

Nadi : 80 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,6 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) regio epigastrium.
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 12.600
Hb : 13,3 g/dL
Eritrosit : 4,61 x 106 /uL
Trombosit : 229.000
Hematokrit : 41,4 %

GDS: 154 mg/dL


Rapid test Antibody IgG: Non reaktif
Rapid test Antibody IgM: Non Reaktif
Rapid test Antigen: Negatif

RADIOLOGI : Foto Thorax PA


Kesan :
COR: kardiomegali
Pulmo: Tidak tampak gambaran pneumonia

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Prosogan 1 vial/12 jam
- Inj. Ketorolac 30 mg K/P
- Inj. Ranitidin 2x1
- Bicnat tab 3x2
- Inj. Ceftriaxone 2x1 gr

DIAGNOSIS: Keracunan Asam Jengkolat

Tn. B; 47th; 160cm; 63kg

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 110/90 mmHg

Nadi : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt

T : 36,6 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) regio epigastrium.
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

PENATALAKSANAAN

- Inj. Lansoprazol 30 mg

Obat rawat jalan:

- Ranitidin 2x1
- Omeprazol 2x1
- Sucralfat syr 3x2 cth
DIAGNOSIS: GERD

Ny. S; 31th; 156m; 60kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak sekitar 4 jam SMRS, keluhan dirasakan
hilang timbul, memberat jika pasien terlambat makan. Keluhan disertai dengan perut terasa
kembung. Keluhan mual disangkal, muntah disangkal, nyeri dada disangkal, rasa panas di
dada disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien mengaku sering mengonsumsi
makanan pedas. Keluhan serupa di keluarga disangkal.

KU : TSR

Kesadaran : CM

TD : 130/80 mmHg

Nadi : 88 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,5 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-). nyeri tekan pada regio epigastric
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM: -

PENATALAKSANAAN

Terapi rawat jalan :

- Sucralfat syrup 3 x 2cth

- Omeprazole 2 x 20 mg

- Ranitidin 2x1

DIAGNOSIS: DYSPEPSIA

Ny. Z; 59th; 156cm; 62kg

Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak ± 2 hari SMRS, sesak tidak dipengaruhi
aktivitas dan cuaca, sesak disertai batuk, batuk berdahak, pasien juga mengeluhkan demam,
demam sejak 1 minggu yang lalu, nyeri ulu hati(+), pusing (+), BAB mencret sejak 1 hari
yang lalu, mencret sebnayak 1x, BAK tidak ada keluhan.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 130/80 mmHg

Nadi : 80 x/mnt

RR : 23 x/mnt

T : 36,6 C

SpO2 : 96%

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (+/+), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) regio epigastrium.
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

RADIOLOGI : Foto Thorax PA


Kesan :
COR: kardiomegali
Pulmo: menyokong gambaran pneumonia

PENATALAKSANAAN

- O2 4L
- IVFD NaCl 0,9%+ drip resfar 1500 mg 20 tpm
- Inj. Levofloxacin 1x750 mg
- Inj. Vit.C 2x500
- Inj. Vit.D 1x1000
- Inj. Vit.E 1x400
- Zink 1x20 mg

DIAGNOSIS: Susp. Covid 19 + Pneumonia

An. MYK; 1bln; 3kg


Pasien datang dengan keluhan demam sejak ± 3 hari SMRS, demam naik turun, orang tua
pasien juga mengatakan anaknya diare, diare sebanyak 3x, diare berisi air dan berampas,
lendir darah (-), bibir kering (+), mual (-), muntah (-),batuk (-), flu (-), masih bisa minum,
anak tidak ASI. BAK tidak ada keluhan.

KU : TSS

Kesadaran : CM

Nadi : 100 x/mnt

RR : 35 x/mnt

T : 37,1 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-), bibir kering (+)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 25.700
Hb : 9,7 g/dL
Eritrosit : 3,12 x 106 /uL
Trombosit : 692.000
Hematokrit : 30,8 %

Rapid test Antibody IgG: Non reaktif


Rapid test Antibody IgM: Non Reaktif

RADIOLOGI : BNO Abdomen


Kesan : Gambaran ileus paralitik

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL 22 tpm/mikro
- Inj. Ceftriaxone 2x150
- Lacto B 2x ½
- Paracetamol drop 4x1
- Inj. Metronidazol (bolus) 45 mg
- Maintenance: Inj. Metronidazole 22,5 mg/8 jam

DIAGNOSIS: Ileus paralitik

Tn. P; 42th; 163cm; 68kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri perut yang semakin memberat sejak 8 jam SMRS, nyeri
dirasakan pada seluruh perut, nyeri dirasakan terus menerus, mual (+), muntah (+). Pasien
memiliki riwayat hernia sejak ± 10 tahun yang lalu, hernia masih bisa dimasukkan , namun
sejak siang tadi tidak bisa dimasukkan lagi. Pasien tidak kentut sejak siang tadi. Pasien sudah
berulang kali masuk RS karna hernia dan dokter sudah menyarankan untuk operasi namun
pasien menolak.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 130/90 mmHg

Nadi : 98 x/mnt

RR : 18 x/mnt

T : 36,6 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) regio epigastrium.
Perkusi : thympani
Terdapat massa di kiri bawah medial, ukuran ± 1 telur ayam, nyeri tekan (+), tidak dapat
dimasukkan.

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 10.400
Hb : 15,8 g/dL
Eritrosit : 5,20 x 106 /uL
Trombosit : 179.000
Hematokrit : 48,3 %

GDS: 88 mg/dL
Na+: 139 mmol/L
K+: 3,9 mmol/L
Cl-: 112 mmol/L
Rapid test Antibody IgG: Non reaktif
Rapid test Antibody IgM: Non Reaktif

RADIOLOGI : Foto Thorax PA


Kesan :
COR: tidak tampak kardiomegali
Pulmo: suspek proses spesifik aktif

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Prosogan 1 amp
- Inj. Ondansetron 4 mg
- Inj. Ketorolac 30 mg
- Inj. Ceftriaxone 2x1 gr

DIAGNOSIS: Hernia Inguinalis Lateral Sinistra Strangulata

32. 24 Juni 2021


Ny. MS; 23 th; 154cm; 66kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak 10 jam SMRS. Keluar
lendir darah dari kemaluan (+). Keluar air-air yang banyak dari kemaluan (+). Pasien juga
mengeluhkan mual. Keluhan muntah (-). HPHT: 12-6-2021.

- Riwayat hamil muda: mual (+), muntah (+), perdarahan (-)


- Riwayat hamil tua: mual (-), muntah (-), perdarahan (-)
- Riwayat ANC rutin.
- Kehamilan anak keempat, riwayat keguguran tidak ada.

Riwayat Penyakit Dahulu :


- Tidak ada riwayat penyakit dahulu.
Riwayat Alergi:
- Tidak ada riwayat alergi.
Riwayat Penyakit Keluarga :
- Tidak ada riwayat penyakit keluarga

PEMERIKSAAN FISIK UMUM


- Keadaan umum : Sakit sedang
- Kesadaran : Compos mentis cooperatif
- Tekanan darah : 130/80mmHg
- Nadi : 78x/menit
- Nafas : 20x/menit
- Suhu : 36,9ºC
- Berat badan : 66kg
- Tinggi badan : 154cm

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN : (STATUS OBSTETRIKUS)


 Inspeksi : perut tampak membuncit sesuai usia kehamilan aterm .
 Palpasi : L1: teraba massa besar, lunak dan noduler dan tidak melenting
TFU : 2 jari diatas pusat.
L2: teraba tahanan terbesar janin di sisi kiri, dan bagian-
bagian kecil janin di sisi kanan.
L3: teraba massa keras bulat melenting.
L4: konvergen
TBJ : 2945 gram
His : sering
Perkusi : tympani
Auskultasi : BU (+) normal, DJJ 134 bpm
Genitalia :
Inspeksi : V/U : , PPV (-)
Palpasi : VT: buka lengkap
EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 16 .900
Hb : 12,7 g/dL
Eritrosit : 4,10 x 106 /uL
Trombosit : 197.000
Hematokrit : 39,7 %

HBSAg: Non Reaktif


HIV: Non Reaktif
Rapid Antibody (IgG): Reaktif
Rapid Antibody (IgM): Non Reaktif

DIAGNOSIS KERJA: G1P0A0H0 gravid 39-40 mgg + Inpartu kala II + Janin Hidup
Tunggal Intrauteri presentasi kepala

PENATALAKSANAAN:
 IVFD RL 20 tpm
 Drip Oksitosin
 Pimpin persalinan
 Vit.C 2x1
 PCT 3x500 mg
 Cefadroxil 2x1

By. Ny. MS; 0 hari; 48cm; BBL 2900 gram AS 7/8

Bayi baru lahir langsung menangis, lahir dari ibu G1P0A0H0 gravid 39-40 minggu, lahir
pada pukul 03.43 WIB. Jenis kelamin perempuan, APGAR score 7/8, meconium (+), tali
pusat segar, ketuban jernih.

- Kesadaran : Compos mentis


- Nadi : 148x/menit
- Nafas : 35x/menit
- Suhu : 36,6ºC
- Berat badan : 2,9 kg
- Panjang badan : 48 cm
Jenis kelamin : perempuan

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Hidung : Nafas cuping hidung (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis, retraksi substernal (-)
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN :
Inspeksi: simetris, datar
Auskultasi: bising usus 3-4x/menit
Palpasi: supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-),nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), lien
tidak teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-).
Perkusi: thympani

GENITALIA : Anus (+), meconium (+)


Jenis kelamin perempuan.

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

DIAGNOSIS KERJA : NCB – SMK – BBLC

PENATALAKSANAAN :
 Rawat gabung
 ASI OD
 Inj. Vit K 0,5 cc

Ny.D; 28th; 155cm; 60kg

Pasien datang dengan keluhan sesak napas yang semakin memberat sejak 8 jam SMRS,
sesak berulang setiap hari, sesak timbul saat pasien sedang keluar di malam hari, riwayat
alergi makanan disangkal. Batuk (+) sejak 1 minggu yang lalu, batuk berdahak. Demam (+),
demam dirasakan naik turun. Keluhan pilek, mual dan muntah disangkal. BAB dan BAK
tidak ada keluhan. Pasien mengatakan pasien mempunyai riwayat asma.

KU : TSS
Kesadaran : CM

TD : 120/80 mmHg

Nadi : 70 x/mnt

RR : 23 x/mnt

T : 36,6 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (+/+), wheezing (+/+), ekspirasi
memanjang (+)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 9.100
Hb : 10,7 g/dL
Eritrosit : 3,89 x 106 /uL
Trombosit : 191.000
Hematokrit : 33,8 %

GDS: 267 mg/dL


Ureum: 54 mg/dL
Creatinin: 1,99 mg/dL
Rapid test Antibody IgG: non reaktif
Rapid test Antibody IgM: Non Reaktif
Rapid test Antigen: Negatif
TCM: Negatif

PENATALAKSANAAN

- O2 nasal kanul 4 lpm

- Nebu Combivent

- Terapi rawat jalan :

- Salbutamol 3x2 mg

-Symbicort 2x2 (160)

-Metilprednisolon 2x16 mg

-Azitromisin 1x500 mg

DIAGNOSIS: Asma bronkial

33. 29 Juni 2021

By. Ny. TR; 0 hari ; 2,3 kg

Orang tua pasien mengatakan anaknya sesak nafas sejak lahir, pasien lahir normal tanggal 29
Juni 2021, bayi lahir tidak langsung menangis, merintih (+), riwayat apgar score tidak
diketahui, demam (-), bayi lahir dengan berat 2300 gram, air ketuban berwarna hijau.

KU : TSS

Nadi : 145 x/mnt

RR : 96 x/mnt

T : 36,7 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (+), palor (-), napas cuping hidung (+)
THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
dinamis, retraksi (+)
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 35.400
Hb : 19,1 g/dL
Eritrosit : 5,67 x 106 /uL
Trombosit : 267.000
Hematokrit : 59,9 %

GDS: 62 mg/dL
Rapid Antibody IgG: Non reaktif
Rapid Antibody IgM: Non reaktif

PENATALAKSANAAN

- IVFD D10% + Ca. Glukonas 10 cc → 60 cc kgbb/hari: 6 gtt, mikro.


- Vicillin 2x115 mg
- Gentamicin 12 mg/hari
- CPAP → FIO2 30%
DIAGNOSIS: BBLR + Asfiksia Berat

Tn. SE; 46th; 159cm; 62kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 1 hari SMRS, keluhan dirasakan hilang
timbul, memberat jika pasien terlambat makan. Keluhan disertai dengan perut terasa
kembung. Keluhan mual (+), muntah disangkal, nyeri dada disangkal, rasa panas di dada
disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan.

KU : TSR

Kesadaran : CM

TD : 170/105 mmHg

Nadi : 88 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,5 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan pada regio epigastric.
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM: -

PENATALAKSANAAN

-Inj. Ranitidin 50 mg

-Inj. Ketorolac 30 mg

- Terapi rawat jalan :

- Sucralfat syrup 3 x 2cth

- Omeprazole 2 x 20 mg

DIAGNOSIS: DYSPEPSIA

Ny. SR; 38th; 153cm; 60kg

Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 1 hari SMRS, sesak berkurang dengan posisi
duduk, sesak timbul saat pagi dan malam hari, riwayat alergi makanan disangkal, pasien
pernah mengalami sesak seperti ini sebelumnya hilang timnul sejak 3 tahun yang lalu. Pasien
juga mengeluhkan batuk, batuk berdahak, dahak berwarna putih. Keluhan demam, pilek,
mual dan muntah disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 132/98 mmHg

Nadi : 123 x/mnt

RR : 40 x/mnt

T : 36,7 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (+/+), wheezing (+/+)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) regio epigastrium.
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

RADIOLOGI : Foto Thorax PA


Kesan :
COR: tidak tampak kardiomegali
Pulmo: tidak tampak pneumonia

PENATALAKSANAAN

- Nebu pulmicort

- Terapi rawat jalan :

- Salbutamol 3x1

DIAGNOSIS: Asma bronkial eksaserbasi akut

34. 30 Juni 2021

Ny. S; 43th; 154cm; 60kg

Pasien datang dengan keluhan luka pada mulut post KLL (menabrak motor yang berhenti
mendadak) sejak ± 15 menit SMRS, saat terjatuh pasien sadar, pasien tidak menggunakan
helm, pusing (+), mual (-), muntah (-), pandangan ganda (-).

KU : TSS
Kesadaran : CM

TD : 120/80 mmHg

Nadi : 100 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,6 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

STATUS LOKALIS: Terdapat vulnus laceratum pada bibir atas.

PENATALAKSANAAN

- Hecting→ pasien menolak


Obat rawat jalan:

- Asam mefenamat 500 mg 3x1


- Cefadroxil 500 mg 2x1

DIAGNOSIS: Vulnus laceratum labial superior

An. ADA; 17th; 157cm; 62kg

Pasien datang dengan keluhan luka pada wajah dan jari tangan post KLL (menabrak motor
yang berhenti mendadak) sejak ± 15 menit SMRS, saat terjatuh pasien sadar, pasien tidak
menggunakan helm, pada saat terjatuh kepala pasien terkena aspal pusing (+), mual (-),
muntah (-), pandangan ganda (-).

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 110/80 mmHg

Nadi : 90 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,6 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

STATUS LOKALIS: Terdapat vulnus laceratum pada manus dextra digiti II, III, IV dan
vulnus ekskoriasi pada frontal, patella(s), elbow (s).

PENATALAKSANAAN

- Hecting→ pasien menolak

Obat rawat jalan:

- Asam mefenamat 500 mg 3x1


- Cefadroxil 500 mg 2x1

DIAGNOSIS: Vulnus laceratum manus dextra digiti II,III,IV + Vulnus ekskoriasi


multipel body.

Ny. SA; 24th; 152cm; 54kg

Pasien datang dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak 5 hari SMRS, awalnya darah
yang keluar hanya flek-flek coklat saja, namun sekarang darah yang keluar berwarna merah
dan bergumpal, nyeri perut (+), riwayat trauma (-), mual (+), muntah (+), HPHT: 27 Maret
2021.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 110/70 mmHg

Nadi : 82 x/mnt

RR : 18 x/mnt

T : 36,6 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (+), nyeri lepas (+), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) pada regio bawah
Perkusi : thympani

STATUS LOKALIS GENIKOLOGI


- Genitalia: Vulva/Uretra tampak perdarahan berwarna merah bergumpal,

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 12.000
Hb : 11,6 g/dL
Eritrosit : 3,94 x 106 /uL
Trombosit : 242.000
Hematokrit : 36,2 %

Rapid test Antigen: Negatif


HBSAg: Non Reaktif
HIV: Non Reaktif

USG:
Kesimpulan: Abortus Inkomplit
PENATALAKSANAAN

- IVFD RL 20 tpm
- Rencana Kuretase

DIAGNOSIS: G1P0A0H0 gravid 13-14 minggu + Abortus Inkomplit

Ny. JM; 22 th; 151cm; 60kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak ± 12 jam SMRS, nyeri
dirasakan semakin sakit dan semakin sering. Keluar air-air dari jalan lahir (+), keluar lendir
darah dari jalan lahir (+), mual (-), muntah (-). HPHT: 16-09-2020

- Riwayat hamil muda: mual (+), muntah (+), perdarahan (-)


- Riwayat hamil tua: mual (-), muntah (-), perdarahan (-)
- Riwayat ANC rutin.
- Kehamilan anak keempat, riwayat keguguran tidak ada.

Riwayat Penyakit Dahulu :


- Tidak ada riwayat penyakit dahulu.
Riwayat Alergi:
- Tidak ada riwayat alergi.
Riwayat Penyakit Keluarga :
- Tidak ada riwayat penyakit keluarga

PEMERIKSAAN FISIK UMUM


- Keadaan umum : Sakit sedang
- Kesadaran : Compos mentis cooperatif
- Tekanan darah : 120/80mmHg
- Nadi : 88x/menit
- Nafas : 20x/menit
- Suhu : 36,5ºC
- Berat badan : 60kg
- Tinggi badan : 151cm

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN : (STATUS OBSTETRIKUS)


 Inspeksi : perut tampak membuncit sesuai usia kehamilan aterm .
 Palpasi : L1: teraba massa besar, lunak dan noduler dan tidak melenting
TFU : 3 jari dibawah Px.
L2: teraba tahanan terbesar janin di sisi kiri, dan bagian-
bagian kecil janin di sisi kanan.
L3: teraba massa keras bulat melenting.
L4: konvergen
His : sering
Perkusi : tympani
Auskultasi : BU (+) normal, DJJ 138 bpm
Genitalia :
Inspeksi : V/U : , PPV (-)
Palpasi : VT: 6 cm
EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 11 .400
Hb : 11,9 g/dL
Eritrosit :3,83 x 106 /uL
Trombosit : 358.000
Hematokrit : 34,5 %

CT: 6’
BT: 2’
HIV: Non reaktif
HBSAg: Non reaktif
Rapid Antigen: Negatif

USG: JTHIU Preskep sesuai biometri

PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 20 tpm
- Pasang folley cateter
- Rencana SC

DIAGNOSIS KERJA: G1P0A0H0 gravid 40-41 mgg+ Inpartu kala I fase aktif + Janin
Hidup Tunggal Intrauteri presentasi kepala

35. 1 Juli 2021

36. 2 Juli 2021

By. Ny. M I ; 0 hari; BBL 600 gram AS 3/4

Bayi baru lahir tidak langsung menangis, lahir dari ibu G3P2A0H2 gravid 30-31 minggu +
KPD. Lahir pada pukul 10.31 WIB. Jenis kelamin perempuan, APGAR score 3/4, meconium
(+), tali pusat segar.

- Kesadaran : Compos mentis


- Nadi : 60x/menit
- Nafas : 26x/menit
- Suhu : 36ºC
- Berat badan : 0,6 kg
- Panjang badan : 37 cm
Jenis kelamin : Perempuan

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Hidung : Nafas cuping hidung (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis, retraksi substernal (+)
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN :
Inspeksi: simetris, datar
Auskultasi: bising usus 1-2x/menit
Palpasi: supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-),nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), lien
tidak teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-).
Perkusi: thympani

GENITALIA : Anus (+), meconium (+)


Jenis kelamin perempuan

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Rapid Antigen: Negatif

DIAGNOSIS KERJA : NKB – KMK – BBLR – Asfiksia berat

PENATALAKSANAAN :
 Rawat perina
 IVFD D10% 2 tpm
 Inj. Vit.K 1 mg
 Pasang CPAP di perina
 Inj. Vicilin 2x30 mg
 Inj. Gentamicin 1x3 mg
 O2 nasal kanul 0,5 lpm
 Inj. Metronidazol 2x9 mg

By. Ny. M II ; 0 hari; BBL 1500 gram AS 5/6

Bayi baru lahir tidak langsung menangis, lahir dari ibu G3P2A0H2 gravid 30-31 minggu +
KPD. Lahir pada pukul 10.35 WIB. Jenis kelamin perempuan, APGAR score 5/6, meconium
(+), tali pusat segar.

- Kesadaran : Compos mentis


- Nadi : 135x/menit
- Nafas : 45x/menit
- Suhu : 36ºC
- Berat badan : 1,5 kg
- Panjang badan : 40 cm
Jenis kelamin : Perempuan

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Hidung : Nafas cuping hidung (-)
THORAX
- PARU
 Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis, retraksi substernal (+)
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN :
Inspeksi: simetris, datar
Auskultasi: bising usus 1-2x/menit
Palpasi: supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-),nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), lien
tidak teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-).
Perkusi: thympani

GENITALIA : Anus (+), meconium (+)


Jenis kelamin perempuan

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Rapid Antigen: Negatif

DIAGNOSIS KERJA : NKB – KMK – BBLR – Asfiksia berat

PENATALAKSANAAN :
 Rawat perina
 IVFD D10% 5 tpm
 Inj. Vit.K 1 mg
 Pasang CPAP di perina
 Inj. Vicilin 2x75 mg
 Inj. Gentamicin 1x7,5 mg
 O2 nasal kanul 0,5 lpm
 Inj. Metronidazol 2x11 mg
Tn. AK; 66th; 157cm; 61kg

Pasien datang dengan keluhan luka pada tangan kanan post KLL sejak 10 menit SMRS.
Setelah kecelakaan pasien sadar, benturan di kepala (-), pusing (+), mual (-), muntah (-),
pandangan kabur (-).

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 132/69 mmHg

Nadi : 54 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,6 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

STATUS LOKALIS: Terdapat vulnus laceratum manus dextra, room terbatas.

RADIOLOGI : Foto manus kanan AP


Kesan : Fraktur komplit di apeks metacarpal 4 manus dextra

PENATALAKSANAAN

- Inj. Ketorolac 30 mg
- Inj. Ranitidin 50 mg
- Inj. Ceftriaxon 1 gr
- Inj. ATS 1500 IU

Obat rawat jalan:

- Asam mefenamat 500 mg 3x1


- Cefadroxil 500 mg 2x1
- Vit. C tab 500 mg 2x1

DIAGNOSIS: Fraktur terbuka komplit metacarpal 4 manus dextra.

Tn. M; 41 th; 57 cm; 59kg

Pasien mengeluhkan luka pada siku kiri post KLL sejak 10 menit SMRS, setelah kecelakaan
pasien sadar, benturan pada kepala (-), pandangan kabur (-), mual (-), muntah (-)

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 124/87 mmHg

Nadi : 80 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,6 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

STATUS LOKALIS: Terdapat vulnus ekskoriasi elbow sinistra

PENATALAKSANAAN

Wound toilet

Obat rawat jalan:

- Paracetamol 500 mg 3x1


- Gentamicin Salp 3x1
- B.Com tab 1x1

DIAGNOSIS: Vulnus Ekskoriasi Elbow Sinistra

Ny. AS; 36 th; 154cm; 66kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bawah sejak 3 jam SMRS. Keluar darah yang
banyak dari kemaluan (-). Keluar air-air yang banyak dari kemaluan (-). Pasien juga
mengeluhkan mual. Keluhan muntah (-). HPHT: 23-10-2020

- Riwayat hamil muda: mual (+), muntah (+), perdarahan (-)


- Riwayat hamil tua: mual (-), muntah (-), perdarahan (-)
- Riwayat ANC rutin.
- Kehamilan anak keempat, riwayat keguguran tidak ada.
Riwayat Penyakit Dahulu :
- Tidak ada riwayat penyakit dahulu.
Riwayat Alergi:
- Tidak ada riwayat alergi.
Riwayat Penyakit Keluarga :
- Tidak ada riwayat penyakit keluarga

PEMERIKSAAN FISIK UMUM


- Keadaan umum : Sakit sedang
- Kesadaran : Compos mentis cooperatif
- Tekanan darah : 110/70mmHg
- Nadi : 82x/menit
- Nafas : 20x/menit
- Suhu : 36,4ºC
- Berat badan : 66kg
- Tinggi badan : 154cm

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN : (STATUS OBSTETRIKUS)


 Inspeksi : perut tampak membuncit sesuai usia kehamilan aterm .
 Palpasi : L1: teraba massa besar, lunak dan noduler dan tidak melenting
TFU : Pertengahan px-pusat
L2: teraba tahanan terbesar janin di sisi kiri, dan bagian-
bagian kecil janin di sisi kanan.
L3: teraba massa keras bulat melenting.
L4: konvergen
His :-
Perkusi : tympani
Auskultasi : BU (+) normal, DJJ -
Genitalia :
Inspeksi : V/U : , PPV (-)
Palpasi : VT: -
EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 18 .000
Hb : 8,8 g/dL
Eritrosit :4,09 x 106 /uL
Trombosit :320.000
Hematokrit : 29,3 %

CT: 6’
BT: 3’
HIV: Non reaktif
HBSAg: Non reaktif
Rapid Antibody IgG: Reaktif
Rapid Antibody IgM: Non Reaktif
TCM: Positif

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr
- Tranfusi PRC 2 bag
- Rencana terminasi cito
- Rencana tubektomi

DIAGNOSIS KERJA: Terkonfirmasi covid 19 + G5P4A0H2 gravid 36 mgg + Ruptur


uteri imminens + Janin Tunggal Intrauteri presentasi kepala Susp IUFD

37. 3 Juli 2021

Ny. A; 67th; 155cm; 58kg

Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 3 hari SMRS, pasien juga mengeluhkan batuk,
batuk berdahak, sesak (+), demam (-), mual (+), muntah (-), pasien tidak mau makan. BAB
dan BAK tidak ada keluhan. Pasien mempunyai riwayat DM dan hipertensi.
KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 183/88 mmHg

Nadi : 89 x/mnt

RR : 24 x/mnt

T : 36,6 C

SpO2 : 98%

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 15.800
Hb : 6,4 g/dL
Eritrosit : 3,56 x 106 /uL
Trombosit : 475.000
Hematokrit : 22,8 %

GDS: 137 mg/dL


Na+: 133 mmol/L
K+: 3,3 mmol/L
Cl-: 108 mmol/L
Rapid test Antigen: Negatif

RADIOLOGI : Foto Thorax PA


Kesan :
COR: kardiomegali
Pulmo: Pneumonia bilateral

PENATALAKSANAAN

- O2 NRM 15 lpm
- Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
- Inj. Ondansentron 1 amp/ 8 jam
- Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
- Inj. Azitromisisn 500 mg/24 jam
- Dexametasone 6 mg/24 jam
- Inj. Vit.C 500 mg/12 jam
- Vit. D 1x1
- Vit. E 1x1
- Zink 1x1
- Konsul penyakit dalam

DIAGNOSIS: HT grade II + Pneumonia bilateral + Hiponatremia + Hipokalemia +


Anemia + low intake

Ny. R; 59th; 157cm; 55kg

Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 1 minggu SMRS, pasien juga mengeluhkan batuk,
batuk tidak berdahak, sesak (-), demam (+), mual (+), muntah (-), nyeri ulu hati (+), pasien
tidak nafsu makan, BAB dan BAK tidak ada keluhan.

KU : TSS

Kesadaran : CM
TD : 133/78 mmHg

Nadi : 77 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,6

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) regio epigastrium.
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 6.400
Hb : 11,6 g/dL
Eritrosit : 5,57 x 106 /uL
Trombosit : 174.000
Hematokrit : 37,3 %
GDS: 94 mg/dL
Na+: 137 mmol/L
K+: 4,1 mmol/L
Cl-: 112 mmol/L
Rapid test Antigen: Negatif

RADIOLOGI : Foto Thorax PA


Kesan : Cor dan pulmo tak tampak kelainan.

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
- Inj. Ondansentron 1 amp/ 8 jam

DIAGNOSIS: Dyspepsia + Low Intake

Ny.A ; 64th; 159cm; 61kg

Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak ± 10 hari SMRS dan semakin memberat
sejak 2 hari ini. Sesak tidak dipengaruhi aktivitas dan cuaca, pasien juga mengeluhkan batuk,
batuk tidak berdahak, pasien juga mengalami demam sejak 10 hari yang lalu, demam hilang
timbul. Pasien juga mengeluhkan mual, muntah dan diare, diare dialami 5x sehari. BAK tidak
ada keluhan. Pasien memiliki riwayat DM.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 129/83 mmHg

Nadi : 103 x/mnt

RR : 35 x/mnt

T : 36,9 C

SpO2 tanpa O2 : 83%

SpO2 dengan NRM` : 93-94%

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (+/+), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 8 .800
Hb : 12,1 g/dL
Eritrosit : 4,21 x 106 /uL
Trombosit : 224.000
Hematokrit : 37,5 %

GDS: 323 mg/dL


Na+: 132 mmol/L
K+: 3,5 mmol/L
Cl-: 106 mmol/L
Rapid Antibody (IgG): Non Reaktif
Rapid Antibody (IgM): Non Reaktif
Rapid Antigen: Positif
TCM: Positif

RADIOLOGI : Foto Thorax PA


Kesan : Pneumonia bilateral

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Levofloxacin 1x750 mg/hari
- Avigan 2x1.600 (hari I) → 2x600 (hari selanjutnya)
- Inf. Resfar 1500 mg dalam NaCL 0,9% 20 tpm/hari
- Inj. Vit.C 2x500 mge
- Inj. Dexametason 6 mg/hari
- Vit.E 1x400 mg
- Vit.D 1x1000 mg
- Zink 1x20 mg

DIAGNOSIS: Covid 19 terkonfirmasi + pneumonia bilateral + DM Type II

Tn. ZA; 27th; 164cm; 60kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri pada perut post KLL (menabrak mobil berhenti) sejak 15
menit SMRS, setelah kecelakaan pasien tidak sadar, mual (-), muntah (-), pandangan kabur
(-), benturan pada kepala (-).

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 128/87 mmHg

Nadi : 82 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,5

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) seluruh lapang abdomen, distensi
abdomen (+)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit :11.600
Hb : 16,3 g/dL
Eritrosit : 5,37 x 106 /uL
Trombosit : 258.000
Hematokrit : 50,4 %

GDS: 172 mg/dL


CT: 7’
BT 4’
PT: 21,8 s
APTT: 53,8 s
INR: 1,59
Rapid test Antigen: Negatif

RADIOLOGI : Foto Abdomen


Kesan : foto abdomen tak tampak kelainan.

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam
- Inj. Ketorolac 30 mg
- Pasang NGT dan kateter
- Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam
- Inf. PCT 1 gr (guyur)
-

DIAGNOSIS: trauma tumpul abdomen

Ibu pasien mengatakan anaknya demam sejak 1 hari SMRS, demam terus menerus, ibu
pasien mengatakan anaknya juga mencret, mencret sebanyak 6xsehari, pasien juga rewel.
Keluhan mual, muntah disangkal, BAK tidak ada keluhan.

KU : TSS

Kesadaran : CM

Nadi : 100 x/mnt

RR : 28 x/mnt

T : 38,5 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL 40 tpm makro selama 1 jam → setelah 1 jam RL diturunkan 14 tpm


- Inj. Paracetamol 165 mg/6 jam/ IV
- Cepotaxim 500 mg/12 jam/IV
- L-bio 2x1 sachet
- Zink 1x20 mg

DIAGNOSIS: Obs. Febris + Dehidrasi Ringan-sedang

38. 4 Juli

Ny. B; 55th; 151cm; 49kg

Pasien datang dengan penurunan kesadaran sejak tiga jam yang lalu. Pasien tidak ada
riwayat trauma sebelumnya. Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak nafsu makan
sejak seminggu yang lalu. Keluhan mual dan muntah tidak ada. Nyeri pinggang tidak ada.
Batuk, demam, nyeri tenggorokan, gangguan penciuman tidak ada. Pasien memiliki riwayat
penyakit DM. Pasien selalu minum obat teratur. Pasien juga memiliki penyakit hipertensi,
dan ginjal namun pasien tidak rutin minum obat.

PEMERIKSAAN FISIK
KU : TSB
kesadaran : Soporocoma
TD : 148/61 mmHg
Nadi : 92 x/mnt
RR : 28 x/mnt
T : 36,6 C
SPO2 : 100% dengan Nasal kanul 3 lpm

KEPALA
-Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-/-)
-Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
-PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi :Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-), defense muscular (-), nyeri tekan (-), nyeri
lepas (-), lien tidak teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udema (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT 2 detik

LABORATORIUM:
Darah rutin
Leukosit : 17.500
Hb : 8,1 g/dL
Eritrosit : 3,19 x 106 /uL
Trombosit : 291.000
Hematokrit : 26,7 %
Kimia darah
GDS : 43 mg/dL
Ureum : 156 mg/dL
Kreatinin : 11,5 mg/Dl
Analisa gas darah
Ph : 7,16
pCO2 : 40 mmHg
pO2 : 79 mmHg
HCO3 : 14,0 mmHg
BE : -13,6
SaO2 : 91 %
Elektrolit
Na+ : 137 mmol/L
K +
: 4,5 mmol/L
CL - : 110 mmol/L

Rapid Antigen : Negatif

RADIOLOGI
Foto thorax PA
Kesan : Cardiomegali dengan dilatasi aorta

Pulmo tak tampak kelainan

DIAGNOSIS KERJA : HIPOGLIKEMIA + CKD + ANEMIA + HIPERTENSI STAGE II

PENATALAKSAAN:

D 40% 3 Flacon
IVFD RL 20 tpm
IVFD NaCl 0,9% + Meylon 20 tpm
Inj. Lasix 1 amp/12 jam
Inj. meropenem 1 gr/ 12 jam
Inj. Neurobion 1 amp/ hari
Inj. Lansoprazol 30 mg
KSR tab 1 x1
Irbesartan tab 1 x 150 mg
Clopidogrel tab 1 x 75 mg
Keto-G 3 X 2
Bicnat tablet 3 x 500 mg
Tranfusi PRC 2 kantong

Tn. MR; 30 th; 160 cm; 58 kg; Obs. Febris

Pasien datang dengan keluhan demam sejak 2 hari SMRS. Demam dirasakan terus-menerus
demam hingga suhu 38 C. Demam turun bila diberikan obat penurun panas. Keluhan mual
dan muntah tidak ada. Keluhan menggigil, batuk, mencret, mimisan, gusi berdarah, BAB
hitam dan nyeri kepala disangkal. Penurunan kesadaran tidak ada. Pasien masih dapat makan
dan minum. Pasien tidak memiliki penyakit darah tinggi, DM, asma maupun alergi.

KU : TSS
kesadaran : CM
TD : 120/80 mmhg
Nadi : 80x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 38,2 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), mata cekung (-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-), bibir kering (-)
THORAX
- PARU
• Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis, jejas (-).
• Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
• Perkusi : Sonor di kedua apang paru
• Auskultasi :Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
• Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Ictus cordis teraba
• Perkusi : Batas jantung normal
• Auskultasi : Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN :
Inspeksi: simetris, datar
Auskultasi: bising usus 3-4x/menit
Palpasi: supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-),nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), lien
tidak teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-).
Perkusi: thympani
EKSTREMITAS
- Udem (-/-)
- Akral hangat (+/+)
- CRT < 2 detik

LABORATORIUM: -
RADIOLOGI : -

TATALAKSANA :
- Parcetamol tab 3 x 500 mg
- Vit C tab 2 x 500 mg

Ny. SR; 23 th; 149 cm; 49 kg; G3P1A1H1 gravid 33-34 minggu +PRESKEP + JTHIU+
KPD 6 jam

Pasien datang dengan keluhan keluar air-air sejak 6 jam SMRS. Keluhan mules sudah
dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Keluhan nyeri pinggang menjalar ke ari-ari tidak ada, keluar
lendir bercampur darah dari kemaluan tidak ada, keluar darah yang banyak dari kemaluan
tidak ada. Gerakan janin masih dirasakan. Pasien mengatakan HPHT 1-11-2020. Keluhan
mual, muntah dan perdarahan disangkal. Riwayat ANC rutin.

PEMERIKSAAN FISIK UMUM


KU : TSS,
kesadaran : CM
TD : 100/80 mmHg
Nadi : 82 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,2 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
• Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
• Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
• Perkusi : Sonor di kedua apang paru
• Auskultasi :Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
• Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Ictus cordis teraba
• Perkusi : Batas jantung normal
• Auskultasi : Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN : (STATUS OBSTETRIKUS)


• Inspeksi : perut tampak membuncit sesuai usia kehamilan aterm .
• Palpasi
L1 : teraba massa besar, lunak dan noduler dan tidak melenting
TFU : 4 jari dibawah px
L2 : teraba bagian memanjang di sisi kanan ibu, dan bagian- bagian kecil janin di
sisi kiri ibu.
L3 : teraba massa keras bulat melenting.
L4 : konvergen
TBJ : 2015 gr
DJJ : 134 bpm
His :-
Perkusi : tympani
Auskultasi : BU (+) normal,
Genitalia
Inspeksi : V/U : tenang , PPV (-)
Palpasi : VT: pembukaan 0 , portio tebal lunak, Ketuban (-)

EKSTREMITAS
• Udem (-/-)
• Akral hangat (+/+)
• CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 7.300
Hb : 8,5 g/dL
Eritrosit : 3,13 x 106 /uL
Trombosit : 282.000
Hematokrit : 27,9 %
GDS : 69 mg/dL
HBSAg : Non Reaktif
HIV : Non Reaktif
Rapid test antigen covid-19 : Negatif

DIAGNOSIS KERJA :
G3P1A1H1 gravid 33-34 minggu + JTHIU + PRESKEP + KPD 6 jam

PENATALAKSANAAN :
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Dexamethasone 2 amp
- Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam
- Inj. Dexametason 5 mg

Tn. M; 48th; 160cm; 63kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri dada sejak 5 jam SMRS, nyeri dirasakan terus menerus,
nyeri menjalar ke punggung dan lengan kiri, nyeri dirasakan >30 menit, sesak nafas (-), batuk
(-), mual (+), muntah (+) 1x, demam (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien aktiv
merokok selama 20 tahun.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 130/80 mmHg
Nadi : 63 x/mnt

RR : 24 x/mnt

T : 36,6 C

SpO2 : 97%
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (+/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 15.000
Hb : 13,2 g/dL
Eritrosit : 5,04 x 106 /uL
Trombosit : 307.000
Hematokrit : 41,0 %

GDS: 151 mg/dL


Ureum: 18 mg/dL
Creatinin: 1,1 mg/dL

Rapid Antigen: Negatif

EKG: STEMI anteroseptal lateral inferior

RADIOLOGI : Foto Thorax AP


Kesan : Cardiomegaly dengan dilatasi aorta
pulmo tak tampak kelainan

PENATALAKSANAAN

- O2 nasal kanul 4lpm


- IVFD RL 20 tpm
- ISDN 5 mg 3x1
- Aspilet 4x8 mg
- CPG 4x75 mg
- Morfin 0,5 cc
- Nitrokaf 2x2,5
- Bisoprolol 1x5
- Atorvastatin 1x1
- Inj. Lansoprazol 30 mg

DIAGNOSIS: STEMI Anteroseptal Lateral Inferior

Tn. RA; 18th; 162cm; 64kg

Pasien datang dengan keluhan nyeri luka tembak pada dada post tertembak senapang angin
sejak ±5 jam SMRS, awalnya pasien sedang menembak burung namun muncung senapang
mengarah ke dada pasien. Sesak (-), mual (-), muntah (-), demam (-), batuk (-).

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 120/80 mmHg

Nadi : 88 x/mnt

RR : 20 x/mnt

T : 36,6 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis, vulnus sclopetorum (+) ics 2.
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama, teraba masa peluru (-)
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

STATUS LOKALIS: Terdapat vulnus sclopetorum (+) ics 2.

LABORATORIUM:
Leukosit : 11.300
Hb : 14,3 g/dL
Eritrosit : 4,97 x 106 /uL
Trombosit : 186.000
Hematokrit : 45,0 %

GDS: 106 mg/dL


CT: 7’
BT: 4’

Rapid Antigen: Negatif

PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxon 1 gr
- Inj. Ketorolac 30 mg
- Inj. ATS
- Hecting situasi
- Rencana Operasi

DIAGNOSIS: Vulnus Sclopetorum et regio thorax

Ny. P; 70th; 155cm; 56kg

Pasien datang dengan keluhan sesak napas yang semakin memberat sejak 4 jam SMRS, sesak
dirasakan terus menerus, sesak tidak dipengaruhi aktivitas dan cuaca. Keluhan batuk, demam,
pilek, mencret, penurunan penciuman, mual dan muntah disangkal. BAB dan BAK tidak ada
keluhan. Pasien memiliki riwayat hipertensi tidak terkontrol.

KU : TSS

Kesadaran : CM

TD : 190/106 mmHg

Nadi : 100 x/mnt

RR : 26 x/mnt

T : 36,9 C

SpO2 : 97%→nasal kanul

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (+/+), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) regio epigastrium.
Perkusi : thympani

EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM:
Leukosit : 22.200
Hb : 11,9 g/dL
Eritrosit : 4,41 x 106 /uL
Trombosit : 297.000
Hematokrit : 38,1 %

GDS: 589 mg/dL


Ureum: 36 mg/dL
Creatinin: 1,4 mg/dL
SGOT: 89 u/l
SGPT : 66 u/l
Na+: 132 mmol/L
K+: 4,3 mmol/L
Cl-: 103 mmol/L
PH: 7,35
pCO2: 37 mmHg
pO2: 51 mmHg
HCO3: 20,2 mmol/L
SaO2: 83%

Rapid test Antigen: Negatif


TCM: Negatif

RADIOLOGI : Foto Thorax PA


Kesan : Pneumonia bilateral

PENATALAKSANAAN

- O2 4L → NRM 10 lpm
- IVFD RL
- Amlodipin tab 1x10 mg
- Inf. Levofloxacin 750 mg/24 jam
- Inj. Novorapid 3x20 iu IV
- Metformin tab 3x500 mg
- Acarbose tab 2x100 mg
- Irbersartan tab 3x200 mg
- Inj. Lasix 2x10 mg
- KSR tab 1x600 mg
- IVFD NaCl + drip resfar 1500 mg/hr 20 tpm
- Inj. Vit.C 500 mg/12 jam
- Zinc tab 1x20 mg

DIAGNOSIS: Susp. Covid 19 + Pneumonia bilateral + Hipertensi stage II + DM type II

39. Hhh

40. 10 Juli 2021

Ny. D; 70 th; 159 cm; 56 kg;

Pasien datang dengan keluhan nyeri pada punggung bawah post terjatuh dihalaman rumah
sejak 3 hari lalu. Pasien tiba-tiba terjatuh terduduk sehingga pasien tidak bisa berjalan. BAB
dan BAK tidak ada keluhan. Kemudian pasien pergi berurut tetapi keluhan tidak berkurang.
Demam, mual, muntah, nyeri tenggorokan, batuk, mencret, gangguan penciuman tidak ada.
Pasien memiliki riwayat hipertensi namun pasien tidak rutin minum obat. Pasien tidak
memiliki riwayat sakit DM ,asma dan alergi.

PEMERIKSAAN FISIK
KU : TSS
kesadaran : CM
TD : 139/81 mmHg
Nadi :100 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,7 C

KEPALA
-Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-/-)
-Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
-PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi :Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

-JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN :
Inspeksi: simetris, datar
Auskultasi: bising usus 3-4x/menit
Palpasi: supel, massa abnormal (-), defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien
tidak teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), Nyeri tekan (-)
Perkusi: thympani

EKSTREMITAS
Udema (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT 2 detik
Kekuatan otot esktremitas atas 555/555
Kekuatan otot esktremitas bawah 555/555

LABORATORIUM: -

Diagnosis kerja : Spinal injury

Penatalaksanaan:
- Natrium diclofenac tab 2 x 50 mg
- Eperison tab 2 x 1
- B comp tab 1 x 1 mg
- Mecobalamin tab 3 x 500 mg
Tn. AKP ; 61 th;153 cm; 51kg;

Pasien datang dengan keluhan nyeri dada sejak 1 jam SMRS. Nyeri dada seperti tertimpa
beban berat. Nyeri menjalar ke punggung hingga ke lengan kiri. Nyeri berlangsung lebih dari
30 menit. Nyeri bertambah dengan aktifitas dan berkurang dengan istirahat. Pasien juga
mengeluhkan nyeri pada sendi-sendi kaki dan tangan. Riwayat makan berlemak, jeroan
disangkal. Demam, batuk, pilek, sesak, gangguan penciuman, mencret tidak ada. Pasien
memiliki riwayat sakit jantung namun tidak rutin berobat. Penyakit tidak memiliki penyakit
hipertensi, DM, asma dan alergi.

 KU : TSS
 kesadaran : CM
 TD : 130/80 mmHg
 Nadi : 88 x/mnt
 RR : 20 x/mnt
 T : 36,7 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN :
Inspeksi: simetris, datar
Auskultasi: bising usus 3-4x/menit
Palpasi: supel, massa abnormal (-), defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak teraba,
hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi: thympani
EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik

LABORATORIUM: -

RADIOLOGI :

Foto Thorax AP
Kesan :
-Tidak tampak bronkopneumonia atau pneumonia
- Kardiomegali

EKG : STEMI inferior

Diagnosis kerja : CHF + CAD


PENATALAKSANAAN

- ISDN tab 1 x 5 mg (SL)

- Clopidogrel tab 1 x 75 mg

- Aspilet tab 1 x 80 mg

- Meloxicam tab 3 x 1

An. NAZ; 7 th;114 cm; 21 kg;

Pasien datang dengan nyeri pada pergelangan tangan post jatuh 1 hari SMRS. Pasien
terjatuh pada saat memanjat pohon kemudian tangannya tertimpa badannya. Muntah, demam,
penurunan kesadaran tidak ada. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Riwayat kejang saat kecil
tidak ada. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit darah tinggi, DM, dan alergi.

KU : TSS

kesadaran : CM

TD : - mmHg

Nadi : 80 x/mnt

RR : 20 x/mnt

BB

T : 36,7 C

KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), hematom (+/-)
- Hidung : Rinorea (+/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
- PARU
 Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
 Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
 Perkusi : Sonor di kedua apang paru
 Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN :
Inspeksi: simetris, datar
Auskultasi: bising usus 3-4x/menit
Palpasi: supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak teraba,
hepar tidak teraba, ballottement (-)nyeri tekan (-).
Perkusi: thympani
EKSTREMITAS
 Udem (-/-)
 Akral hangat (+/+)
 CRT < 2 detik
 Gangguan ROM terbatas karena nyeri

STATUS LOKALIS region antebrachii dextra


- Deformitas pada distal os radius, eritem (-), edema (+), nyeri tekan (+), krepitasi (-)

LABORATORIUM: -

RADIOLOGI :

Wrist joint kanan AP/lat :


Kesan :
Fraktur inkomplit di 1/3 distal os radius dan ulna kanan

DIAGNOSIS KERJA : Fraktur os radius dextra 1/3 distal inkomplit undiplaced

PENATALAKSANAAN

- IVFD RL 15 tpm

- Parasetamol tab 3 x 400 mg

- Konsul bedah

41. 11 Juli 2021


42. 12 Juli 2021

Ny. J; 45 th; 160 cm; 58 kg;

Pasien rujukan dari PKM Mandau dengan keluhan nyeri pinggang yang memberat sejak 1
minggu. Nyeri dirasakan hilang timbul. Nyeri bertambah saat pasien bergerak dan perubahan
posisi dari baring keduduk. Nyeri pinggang menjalar kepunggung hingga ketungkai kanan.
Pasien riwayat terjatuh 2 tahun lalu, namun dibawa berobat ke dukun. Pasien bekerja sebagai
petani. Pasien sering mengangkat berat. Demam, batuk, sesak, mual,muntah mencret,
gangguan penciuman tidak ada. Pasien tidak memiliki riwayat sakit DM, hipertensi,asma dan
alergi.

PEMERIKSAAN FISIK
KU : TSS
kesadaran : CM
TD : 140/83 mmHg
Nadi :108 x/mnt
RR : 21 x/mnt
T : 36,9 C

KEPALA
-Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-/-)
-Mulut : sianosis (-), palor (-)

THORAX
-PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi :Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

-JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).

ABDOMEN :
Inspeksi: simetris, datar
Auskultasi: bising usus 3-4x/menit
Palpasi: supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien
tidak teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), Nyeri tekan epigastrium, hipokondrium
dextra (+)
Perkusi: thympani

EKSTREMITAS
Udema (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT 2 detik
Kekuatan otot esktremitas atas 555/555
Kekuatan otot esktremitas bawah 555/555

Pemeriksaan khusus
- Tes lasek terbatas <90
- Tes Bragard (-)

LABORATORIUM:
Darah rutin :
Leukosit : 8.500
Hb : 11,6 g/dL
Eritrosit : 3,80 x 106 /uL
Trombosit : 340.000
Hematokrit : 36,1 %

Elektrolit :
Na+ : 142 mmol/L
K+ : 3,1 mmol/L
Cl- : 114 mmol/L
Rapid antigen : Negatif

RADIOLOGI :
1. Foto Thorax AP
Kesan :
-Tidak tampak TBC paru aktif maupun pneumonia
-Tidak tampak kardiomegali
2. Foto Lumbal AP/Lat
Kesan :
- Spondylosis vertebra lumbalis

Diagnosis kerja : Hernia Nucleus Pulposus

Penatalaksanaan:
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
- Inj. Ranitidin 50 mg/ 12 jam
- Gabapentin tab 2 x 300 mg
- Eperison tab 2 x 1
- Diazepam tab 2 x 2 mg
- Mecobalamin tab 3 x 500 mg

43. 13 Juli 2021


44. 14 Juli 2021

Anda mungkin juga menyukai