8 Mei 2021
Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak sekitar 8 jam SMRS, keluhan dirasakan
hilang timbul, memberat jika pasien terlambat makan. Keluhan disertai dengan perut terasa
kembung. Keluhan mual disangkal, muntah disangkal, nyeri dada disangkal, rasa panas di
dada disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien mengaku sering mengonsumsi
makanan pedas dan sering meminum kopi. Keluhan serupa di keluarga disangkal. Pasien
belum mengonsumsi obat apapun. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit darah tinggi, DM,
dan alergi. Keluhan seperti ini pernah dirasakan oleh pasien terutama apabila pasien tidak
teratur jadwal makannya.
KU : TSR
Kesadaran : CM
TD : 122/88 mmHg
Nadi : 94 x/mnt
RR : 22 x/mnt
T : 36,8 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-)nyeri tekan pada regio hipokondriaca dextra, dan
epigastric
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM: -
PENATALAKSANAAN
-Inj. Ondansetrone 4 mg
-Inj. Omeprazole 40 mg
- Ranitidine 2 x 150 mg
- Omeprazole 2 x 20 mg
DIAGNOSIS: DYSPEPSIA
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 8 hari SMRS, demam dirasakan terus menerus.
Pasien juga mengeluhkan batuk, batuk berdahak, dahak berwarna putih, pasien juga
mengeluhkan muntah, muntah sebnayak 2 kali, keluhan mual disangkal, keluhan pilek
disangkal, penurunan penciuman disangkal, mencret juga disangkal. BAK tidak ada keluhan.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 37,2 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 9.800
Hb : 10,9 g/dL
Eritrosit : 3,87 x 106 /uL
Trombosit : 208.000
Hematokrit : 34,8 %
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Omeprazol 40 mg/12 jam
- Inj. Azitromisisn 500 mg/24 jam
- Inj. Vit.C 500 mg/12 jam
- Zinc 1x20 mg
- Vit. E 1x1
- Inf. Resfar 1500 mg dalam NaCl 0,9% 20 tpm/24 jam
- Tiamfenikol 4x500mg
- Inf. Paracetamol 1 gr/12 jam
- Rawat inap pinere
2. 9 Mei 2021
3. 10 Mei 2021
Pasien datang dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak 1 minggu SMRS, darah
berwarna merah kehitaman dan bergumpal, 1 hari pasien mengganti pembalut sebanyak 4x,
nyeri diasangkal.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 140/100 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) pada regio kiri bawah
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 9.900
Hb : 12,3 g/dL
Eritrosit : 4,40 x 106 /uL
Trombosit : 247.000
Hematokrit : 38,6 %
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ketorolac 30 mg
- Inj. Ranitidin 50 mg
- Inj. Asam tranexamat 500 mg
- Rawat inap
4. 11 Mei 2021
Pasien datang dengan keluhan sesak sejak sekitar 2 jam SMRS, sesak berkurang dengan
posisi duduk, sesak timbul saat pasien sedang keluar di malam hari, riwayat alergi makanan
disangkal, pasien pernah mengalami sesak seperti ini sebelumnya sekitar 2 minggu yang lalu.
Keluhan demam, batuk, pilek, mual dan muntah disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan
Pasien memiliki riwayat penyakit darah tinggi.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 148/90 mmHg
Nadi : 91 x/mnt
RR : 24 x/mnt
T : 36,8 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (+/+)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM: -
PENATALAKSANAAN
- Nebu ventolin
- Salbutamol 3x1
- Candesartan 1x16 mg
Pasien datang dengan keluhan sesak sejak sekitar 2 jam SMRS, sesak berkurang dengan
posisi duduk, sesak timbul saat pasien sedang keluar di malam hari, riwayat alergi makanan
disangkal, pasien pernah mengalami sesak seperti ini sebelumnya sekitar 2 minggu yang lalu.
Keluhan demam, batuk, pilek, mual dan muntah disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan
Pasien memiliki riwayat penyakit darah tinggi.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 148/90 mmHg
Nadi : 91 x/mnt
RR : 24 x/mnt
T : 36,8 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (+/+)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM: -
PENATALAKSANAAN
- Nebu ventolin
- Salbutamol 3x1
- Candesartan 1x16 mg
5. 12 Mei 2021
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 109/70 mmHg
Nadi : 96 x/mnt
RR : 24 x/mnt
T : 37,9 C
SpO2 : 96%
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (+/+), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 12.400
Hb : 8,9 g/dL
Eritrosit : 3,60 x 106 /uL
Trombosit : 204.000
Hematokrit : 30,5 %
PENATALAKSANAAN
- O2 4L
- IVFD RL + drip resfar 1500 mg/hr 20 tpm
- Inf. Paracetamol 1 gr/8 jam
- IVFD NaCl 0,9% + drip. KCL -> 20 tpm
- Inj. Azitromisisn 500 mg/24 jam
- Inj. Vit.C 500 mg/12 jam
- Tranfusi PRC 2 bg
6. 14 Mei 2021
7. 15 Mei 2021
8. 16 Mei 2021
9. 20 Mei 2021
10. 21 Mei 2021
Pasien datang dengan keluhan mata kiri merah sejak 5 hari SMRS, pandangan kabur (-), nyeri
(-), gatal (+), belekan (-), penglihatan ganda (-), riwayat trauma (-), demam (-).
KU : TSR
Kesadaran : CM
TD : 137/82 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 35,7 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), injeksi konjungtiva (-/+)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
PENATALAKSANAAN
Pasien datang dengan penurunan kesadaran sejak 8 jam SMRS. Sebelumnya pasien
mengeluhkan nyeri perut, nyeri dirasakan terus menerus. Pasien juga sudah mengalami
demam sejak 1 minggu yang lalu. Sesak (+), batuk (-), mual (-), muntah (-), BAB dan BAK
tidak ada keluhan.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 60/40 mmHg
Nadi : 90/mnt
RR : 16 x/mnt
T : 39 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral dingin (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 14.900
Hb : 12,8 g/dL
Eritrosit : 4,92 x 106 /uL
Trombosit : 79.000
Hematokrit : 40,6 %
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL guyur
- Inj. Omeprazol 40 mg
- Pasien Apneu → dilakukan RJP 5 siklus
- Inj. Epinephrin 1 amp
- Dilakukan RJP 5 siklus
- Inj. Epinephrin 1 amp
- Dinyatakan meninggal
DIAGNOSIS: Susp. Covid 19 + Hipotensi + AKI + Obs. Febris
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak ± 1 jam SMRS, nyeri perut dirasakan terus
menerus, mual (+), muntah (-), demam (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien
memiliki riwayat gastritis.
KU : TSR
Kesadaran : CM
TD : 135/80 mmHg
Nadi : 84 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,7 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) regio epigastrium
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
PENATALAKSANAAN
Inj. Omeprazol 40 mg
Inj. Ondansentron 4 mg
Omeprazol 20 mg 2x1
Sucralfat syr 3x2 cth
DIAGNOSIS: Gastritis
Pasien datang dengan keluhan kaki kanan tidak dapat digerakkan sejak 1 mingu SMRS,
keluhan disertai dengan nyeri pinggang, riwayat bicara pelo disangkal, pasien mempunyai
riwayat jatuh dari motor 2 tahun yang lalu. Keluhan mual (-), muntah (-), batuk (-), sesak (-),
demam (-). BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien mempunyai riwayat maag dan
hipertensi. Pasien rutin mengonsumsi obat hipertensi yaitu amlodipin.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 148/97 mmHg
RR : 22 x/mnt
T : 36,8 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 8.600
Hb : 10,3 g/dL
Eritrosit : 4,27 x 106 /uL
Trombosit : 249.000
Hematokrit : 35,1 %
GDS: 95 mg/dL
Ureum: 30 mg/dL
Creatinin: 1,2 mg/dL
Na+: 137 mmol/L
K+: 4,3 mmol/L
Cl-: 113 mmol/L
Rapid test Antigen: Negatif
Rapid Antibody IgG: Reaktif
Rapid Antibody IgM: Reaktif
PENATALAKSANAAN
Pasien datang dengan keluhan lemah pada seluruh tubuh sejak 1 hari SMRS, pasien juga
mengeluhkan demam, demam sudah sejak ± 4 hari yang lalu, demam dirasakan naik turun.
Pasien juga mengeluhkan batuk sejak ± 1 minggu yang lalu, batuk berdahak. Pasien juga
mengeluhkan nyeri ulu hati, keluhan sesak (-), mual (-), muntah (-), nyeri tenggorokan (-),
BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien mempunyai riwayat diabetes melitus.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 88 x/mnt
RR : 18 x/mnt
T : 36,7 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) regio epigastrium
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 6.100
Hb : 11,5 g/dL
Eritrosit : 4,14 x 106 /uL
Trombosit : 252.000
Hematokrit : 36,3 %
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Omeprazol
- Inj. Ondansentron
- Insulin novorapid 3x10 unit SC
- Inj. Levofloxacin 1x750 mg
- IVFD NaCl + drip resfar 1500 mg/hr 20 tpm
- Inj. Vit.C 500 mg/12 jam
- Zinc 1x20 mg
- Vit. E 1x1
Pasien mengeluhkan nyeri pada bibir setelah terjatuh di kamar sejak ± 1 jam SMRS, setelah
terjatuh pasien sadar. Keluhan pusing, mual, muntah, pandangan kabur disangkal.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 123/87 mmHg
Nadi : 82 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,9 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
STATUS LOKALIS: Terdapat vulnus ekskoriasi pada bibir bawah, dan patah pada gigi seri
atas.
PENATALAKSANAAN
Pasien post KLL (keserempet motor) sejak ± 15 menit SMRS, setelah kecelakaan pasien
sadar. Keluhan pusing, mual, muntah, pandangan kabur disangkal. Pasien tidak menggunakan
helm.
KU : TSS
Kesadaran : CM
RR : 20 x/mnt
T : 36,5 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
STATUS LOKALIS: Terdapat vulnus ekskoriasi pada kepala bagian frontal dan cruris
dextra.
PENATALAKSANAAN
Pasien post KLL (keserempet motor) sejak ± 15 menit SMRS, setelah kecelakaan pasien
sadar. Keluhan pusing, mual, muntah, pandangan kabur disangkal. Pasien tidak menggunakan
helm.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,6 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
STATUS LOKALIS: Terdapat vulnus ekskoriasi pada regio olecranal (back of elbow)
dextra dan patella dextra.
PENATALAKSANAAN
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 2 hari SMRS, orang tua pasien mengatakan
anaknya demam terus menerus, dan anaknya tampak kuning sejak 1 hari SMRS. Keluhan
batuk, sesak, muntah, mencret disangkal orangtua pasien. Pasien menyusui kuat. BAB dan
BAK tidak ada keluhan.
KU : TSS
Kesadaran : CM
RR : 40 x/mnt
T : 38,7 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 10.500
Hb : 16,0 g/dL
Eritrosit : 4,76 x 106 /uL
Trombosit : 264.000
Hematokrit : 50,1 %
PENATALAKSANAAN
Bayi baru lahir tidak langsung menangis, lahir dari ibu G2P1A0H1 gravid 36-37 minggu +
PEB. Lahir pada pukul 14.30 WIB. Jenis kelamin perempuan, APGAR score 6/7, meconium
(+), tali pusat segar.
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Hidung : Nafas cuping hidung (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis, retraksi substernal (+)
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN :
Inspeksi: simetris, datar
Auskultasi: bising usus 3-4x/menit
Palpasi: supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-),nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), lien
tidak teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-).
Perkusi: thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 25.400
Hb : 14,8 g/dL
Eritrosit : 4,16 x 106 /uL
Trombosit : 137.000
Hematokrit : 46,4 %
PENATALAKSANAAN :
Rawat perina
Inj. Vicilin 2x130 mg
Inj. Gentamicin 1x12 mg
O2 nasal kanul 0,5 lpm
IVFD D10% 8 tpm mikro
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1 hari SMRS, sesak tidak dipengaruhi cuaca,
pasien juga mengeluhkan batuk, batuk tidak berdahak. Pasien juga mengeluhkan demam,
mual, dan muntah, muntah sebanyak 3x, BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien juga
mengeluhkan jantung berdebar-debar. Keluhan pilek, penurunan penciuman disangkal.
Pasien memiliki riwayat penyakit jantung sejak pasien SD.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 85 x/mnt
RR : 26 x/mnt
T : 37 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (+).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 8.200
Hb : 12,7 g/dL
Eritrosit : 6,20 x 106 /uL
Trombosit : 240.000
Hematokrit : 42,1 %
GDS: 99 mg/dL
Rapid test antibody covid-19 : Non reaktif
Rapid test Antigen: Negatif
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
- Digoxin tab 1x1
- Aspilet 1x1
- Inj. Neurobion/ 12 jam
- Spironolakton 2x25 ml
- Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam
- Meloxicam 2x15 mg
DIAGNOSIS: RHD
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah yang semakin memberat sejak 1 hari
SMRS, nyeri dirasakan terus menerus, keluar darah dari kemaluan disangkal, keluar air-air
dari kemaluan juga disangkal. Keluhan mual, muntah, demam, batuk, pilek disangkal pasien.
BAB dan BAK tidak ada keluhan. HPHT: 25 April 2021.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 88 x/mnt
RR : 19 x/mnt
T : 36 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (+), nyeri lepas (+), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) pada regio kanan bawah.
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 11.700
Hb : 12,5 g/dL
Eritrosit : 4,09 x 106 /uL
Trombosit : 296.000
Hematokrit : 38,8 %
USG:
Kesimpulan: KET
PENATALAKSANAAN
Pasien datang dengan keadaan tidak sadar sejak 2 jam SMRS, pasien merupakan pasien
rujukan dari bidan, sebelumnya di bidan sudah dilakukan pemeriksaan GDS dengan hasil HI.
Sejak 1 hari SMRS keluarga pasien mengatakan pasien mengalami demam. Keluhan batuk,
mual, muntah, mencret, sesak dan kejang disangkal keluarga pasien. Pasien memiliki riwayat
kepala terbentur sejak 2 hari SMRS. Pasien memiliki riwayat diabetes melitus.
KU : TSB
TD : 130/80 mmHg
RR : 16 x/mnt
T : 39,1 C
SPO2 : 98%
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 23,4.700
Hb : 12,8 g/dL
Eritrosit : 4,27 x 106 /uL
Trombosit : 224.000
Hematokrit : 39,5 %
PENATALAKSANAAN
- Infus 2 jalur: I= IVFD NaCl 3% 8 tpm/menit, II= IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
- Inj. Insulin 20 IU IV
- Pasang NGT
- Inj. Ceftriaxon I gr/12 jam
- Inj. Metronidazol 1 gr/8 jam
- Inj. Neurobion 5000/12 jam
- Biknat tab 3x1
- Clopidogrel 1x1
- Atorplastatin 1x20 mg
- Metformin 3x500 mg
- Inf. Paracetamol
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1 hari SMRS, sesak tidak dipengaruhi
aktivitas dan cuaca, pasien juga mengeluhkan batuk, batuk tidak berdahak, pasien juga
mengalami demam sejak 7 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan mual, muntah,
penurunan penciuman dan diare, diare dialami 5x sehari. BAK tidak ada keluhan. Keluarga
pasien yaitu ayah dan ibu pasien yang serumah dengan pasien juga mengalami demam.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 130/78 mmHg
RR : 35 x/mnt
T : 37,1 C
SpO2 : 95%
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 5 .800
Hb : 13,6 g/dL
Eritrosit : 5,41 x 106 /uL
Trombosit : 108.000
Hematokrit : 43,7 %
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Levofloxacin 1x750 mg/hari
- Avigan 2x1.600 (hari I) → 2x600 (hari selanjutnya)
- PCT tab 3x500 mg
- Inf. Resfar 1500 mg dalam NaCL 0,9% 20 tpm/hari
- Inj. Vit.C 2x500 mg
- Inj. Dexametason 6 mg/hari
- Vit.E 1x400 mg
- Vit.D 1x1000 mg
- Zink 1x20 mg
- Loperamid 3x1 tab
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak 1 hari SMRS, nyeri dirasakan terus menerus,
pasien juga mengeluhkan mual, badan lemah dan diare, diare dialami 6x sehari, diare berisi
air dan ampas. Pasien juga mengeluhkan batuk, batuk berdahak, pasien juga merasakan sesak,
sesak tidak dipengaruhi cuaca dan aktifitas, pasien mempunyai riwayat demam 2 hari yang
lalu. Keluhan muntah dan penurunan penciuman disangkal. BAK tidak ada keluhan. Pasien
mempunyai riwayat penyakit lambung.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 125/80 mmHg
RR : 28 x/mnt
T : 36,9 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (+/+), wheezing (+/+)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) regio epigastrium
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 12.400
Hb : 12,3 g/dL
Eritrosit : 3,95 x 106 /uL
Trombosit : 270.000
Hematokrit : 38,4 %
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL
- Avigan 2x1.600 (hari I) → 2x600 (hari selanjutnya)
- Inj. Levofloxacin 1x750 mg
- PCT tab 3x500 mg
- Inj. Vit. C 2x500
- Inj. Resfar 1x1500 dalam NaCl
- Vit. D 1x1000 mg
- Vit.E 1x400 mg
- Zinc 1x20 mg
- Loperamid 2x2 tab
- Inj. Ondasentron/8 jam
- Inj. Omeprazol/12 jam
Ibu pasien mengatakan anaknya demam sejak 1 hari SMRS, demam terus menerus, ibu
pasien mengatakan anaknya juga mencret, mencret sebanyak 6xsehari, pasien juga rewel.
Keluhan mual, muntah disangkal, BAK tidak ada keluhan.
KU : TSS
Kesadaran : CM
RR : 28 x/mnt
T : 38,5 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
PENATALAKSANAAN
Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak 8 jam SMRS. Keluar
darah yang banyak dari kemaluan (-). Keluar air-air yang banyak dari kemaluan (-). Pasien
juga mengeluhkan mual. Keluhan muntah (-). HPHT: pasien tidak ingat.
THORAX
- PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
LABORATORIUM:
Leukosit : 10 .800
Hb : 13,6 g/dL
Eritrosit : 5,41 x 106 /uL
Trombosit : 108.000
Hematokrit : 43,7 %
DIAGNOSIS KERJA: G4P3A0H3 gravid 39-40 mgg + Inpartu kala I fase aktif + Janin
Hidup Tunggal Intrauteri presentasi kepala + PEB
PENATALAKSANAAN:
IVFD RL 20 tpm
Nifedipin 10 mg SL
Metildopa 500 mg 3x1
MgSO4 40%
Percepat kala II dengan vacum ekstraksi
Pasang DC
Orang tua pasien mengatakan anaknya demam sejak 3 hari SMRS, demam dirasakan naik
turun. Keluhan batuk, mual, muntah disangkal oleh orangtua pasien. BAB dan BAK tidak ada
keluhan. Orang tua pasien mengatakan timbul bintik-bintik merah pada tubuh anaknya.
KU : TSS
Kesadaran : CM
RR : 20 x/mnt
T : 38 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
Petekie (+) pada lengan dan tungkai.
LABORATORIUM:
Leukosit : 4.800
Hb : 13,3 g/dL
Eritrosit : 5,27 x 106 /uL
Trombosit : 202.000
Hematokrit : 43,0 %
NsI: Positif
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 16 tpm
- Inf. Paracetamol 200 mg K/P → Jika T>38 C
- Inj. Ondansentron 2 mg/ml K/P
Pasien datang dengan keluhan kuku jempol kaki kanan terjepit pintu lemari sejak ± 1 jam
SMRS, pasien mengeluhkan kuku jempol kaki kanan pasien terasa nyeri, pasien sudah
minum asam mefenamat dirumah untuk mengurangi ngeri.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,5 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
PENATALAKSANAAN
Pasien datang dengan keluhan jari jempol tangan kiri terkena gergaji sejak ± 30 menit SMRS,
pasien mengeluhkan jempol terasa nyeri dan banyak mengeluarkan darah.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 90 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,5 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
PENATALAKSANAAN
Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 1 minggu SMRS, nyeri dirasakan terus
menerus, pasien juga mengeluhkan mual, muntah, badan lemah, batuk, batuk berdahak.
Pasien mempunyai riwayat demam 4 hari yang lalu. Keluhan penurunan penciuman dan
sesak disangkal. BAK dan BAB tidak ada keluhan.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 145/103 mmHg
RR : 20 x/mnt
T : 36,7 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) regio epigastrium
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 5.500
Hb : 14,0 g/dL
Eritrosit : 5,15 x 106 /uL
Trombosit : 215.000
Hematokrit : 45,3 %
PENATALAKSANAAN
Orang tua pasien mengatakan anaknya demam sejak 2 hari SMRS, demam terus menerus,
demam turun jika diberikan obat penurun panas. Riwayat menyusu tidak kuat. Keluhan
kuning dan kejang disangkal. Bayi lahir dengan dokter secara normal dengan berat badan
lahir 3100 gr. Kakak pasien juga memiliki riwayat demam.
KU : TSS
Kesadaran : CM
RR : 40 x/mnt
T : 37,7 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 11.100
Hb : 11,3 g/dL
Eritrosit : 4,14 x 106 /uL
Trombosit : 355.000
Hematokrit : 37,1 %
Rapid Antibody IgG: Non reaktif
Rapid Antibody IgM: Non reaktif
PENATALAKSANAAN
Pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran sejak ± 4 jam SMRS, sebelum terjadi
penurunan kesadaran pasien mengeluhkan nyeri kepala yang hebat, keluhan juga disertai
lemah anggota gerak kiri. Keluhan muntah (+), mual (-), gangguan BAB (-), gangguan BAK
(-), batuk (-), sesak (-), riwayat trauma (-), pasien memiliki riwayat hipertensi tidak
terkontrol.
KU : TSB
GCS : E1V4M5
Kesadaran : CM
TD : 193/96 mmHg
Nadi : 76 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,5 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
Refleks fisiologis (+/+)
Refleks patologis: Chadock (-/+), Openheim (-/+)
N.VII : Asimetris
LABORATORIUM:
Leukosit : 13.700
Hb : 10,2 g/dL
Eritrosit : 3,65 x 106 /uL
Trombosit : 210.000
Hematokrit : 32,6 %
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Omeprazol 40 mg
- Citicolin 500 mg/12 jam
- Inj. Asam tranexamat 500 mg/8 jam
- Inj. Manitol 125 cc/6 jam
- Nicardipin 1 amp
- Amlodipin 1x5 mg
- Captopril 2x12,5 mg
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas yang memberat sejak 1 hari SMRS, sesak ketika
pasien berbaring, sesak tidak dipengaruhi cuaca, pasien juga mengeluhkan batuk, batuk
berdahak berwarna putih, keluhan juga disertai dada berdebar-debar, mual, muntah dan
tremor. Keluhan demam disangkal, BAB dan BAK tidak ada keluhan, pasien memiliki
riwayat penyakit hipertiroid.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 130/80 mmHg
RR : 30 x/mnt
T : 36,8 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), Exoftalmus (+/+)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (+/+), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (+), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
Tremor (+)
LABORATORIUM:
Leukosit : 12.400
Hb : 11,4 g/dL
Eritrosit : 4,90 x 106 /uL
Trombosit : 398.000
Hematokrit : 35,1 %
EKG: SVT
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL
- Digoxin 2x0,5 mg
- PTU 3x100 mg
- Propanolol 1x10 mg
- Luminal 2x30 mg
- Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam
- Rencana pungsi pleura
Pasien datang dengan keluhan nyeri hebat pada pinggang kanan sejak ± 15 menit SMRS,
nyeri dirasakan tiba-tiba, sebelumnya pasien juga pernah merasakan nyeri beberapa hari yang
lalu, demam (-), mual (-), muntah (-), BAK berpasir (-), BAK berbusa (-), BAK keluar darah
(-), nyeri saat berkemih (-), BAB tidak ada keluhan.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 85 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,7 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan CVA (+/-), nyeri ketok CVA (+/-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 9.000
Hb : 13,8 g/dL
Eritrosit : 4,23 x 106 /uL
Trombosit : 376.000
Hematokrit : 39,0 %
GDS: 98 mg/dL
Ureum: 28 mg/dL
Creatinin: 0,8 mg/dL
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 20 tpm
- Ketoprofen supp
- Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
- Inj. Omeprazol 40 mg/12 jam
- Inj. PCT/12 jam
- Rawat
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak ± 30 menit SMRS, nyeri perut dirasakan
terus menerus, nyeri pada bagian bawah perut menjalar ke ulu hati, mual (+), muntah (-),
demam (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien memiliki riwayat gastritis.
KU : TSR
Kesadaran : CM
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 85 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,7 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) regio epigastrium
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
PENATALAKSANAAN
Inj. Omeprazol 40 mg
Inj. Ketorolac 30 mg
Omeprazol 20 mg 2x1
Sucralfat syr 3x2 cth
DIAGNOSIS: Gastritis
24. 11 Juni 2021
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas yang semakin memberat sejak ± 4 jam SMRS,
sesak tidak dipengaruhi cuaca dan posisi, pasien juga mengeluhkan batuk, batuk berdahak,
keluhan batuk sudah dirasakan sejak ± 2 bulan SMRS, pasien juga mengeluhkan lemah,
sariawan yang tak sembuh pada mulut, keringat malam hari dan penurunan berat badan. BAB
dan BAK tidak ada keluhan.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 93/75 mmHg
RR : 24 x/mnt
T : 36,8 C
SpO2 : 99%
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (+), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
Tremor (+)
LABORATORIUM:
Leukosit : 9.000
Hb : 8,8 g/dL
Eritrosit : 4,23 x 106 /uL
Trombosit : 376.000
Hematokrit : 29,4 %
GDS: 98 mg/dL
Ureum: 28 mg/dL
HIV: Negatif
Rapid Antigen: Negatif
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL
- Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam
- N-Asetyl cystein 3x200
- Neurobion/24 jam
- PCT 3x500
- Inj. Ondansentron/ 8 jam
- Inj. Omeprazole/12 jam
DIAGNOSIS: TB Milier
Pasien datang dengan keluhan jari jempol tangan kiri terkena parang sejak ± 4 jam SMRS,
pasien mengeluhkan jempol terasa nyeri dan banyak mengeluarkan darah. Pasien merupakan
rujukan dari puskesmas sungai apit, di puskemas pasien sudah mendapat jahitan situasi
sebanyak 4 jahitan.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 90 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,5 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
STATUS LOKALIS: Terdapat vulnus laceratum manus sinistra digiti I dengan jahitan
situasi 4 jahitan, room terbatas.
DIAGNOSIS: Fraktur terbuka inkomplit apeks phalangs proximal digiti 1 manus kiri
Pasien datang dengan keluhan jantung berdebar-debar sejak ± 30 menit SMRS, keluhan
muncul setelah pasien makan nasi bungkus, pasien juga mengeluhkan nyeri dada, nyeri tidak
menjalar, keluhan sesak, batuk, mual, muntah, demam disangkal. BAB dan BAK tidak ada
keluhan. Pasien memiliki riwayat gastritis.
KU : TSR
Kesadaran : CM
TD : 130/97 mmHg
RR : 20 x/mnt
T : 36,7 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
PENATALAKSANAAN
Bayi baru lahir langsung menangis, lahir dari ibu G4P3A0H3 gravid 39-40 minggu + PEB.
Lahir pada pukul 07.55 WIB. Jenis kelamin laki-laki, APGAR score 7/8, meconium (+), tali
pusat segar.
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Hidung : Nafas cuping hidung (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis, retraksi substernal (+)
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN :
Inspeksi: simetris, datar
Auskultasi: bising usus 3-4x/menit
Palpasi: supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-),nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), lien
tidak teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-).
Perkusi: thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
PENATALAKSANAAN :
Rawat gabung
ASI OD
Inj. Vit K 0,5 cc
Bayi baru lahir tidak langsung menangis, lahir dari ibu G3P2A0H2 gravid 36-37 minggu +
PEB. Lahir pada pukul 08.10 WIB. Jenis kelamin laki-laki, APGAR score 6/8, meconium
(+), tali pusat segar.
THORAX
- PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis, retraksi substernal (+)
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN :
Inspeksi: simetris, datar
Auskultasi: bising usus 3-4x/menit
Palpasi: supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-),nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), lien
tidak teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-).
Perkusi: thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
PENATALAKSANAAN :
Rawat perina
Vicilin 45 mg/12 jam
Gentamicin 9,5 mg/24 jam
Inj. Vit K 0,5 cc
Pasien datang dengan keluhan mata kiri merah pandangan kabur sejak ± 3 jam SMRS, pasien
sebelumnya sedang memaku tembok lalu mata pasien terkena percikan paku, mata terasa
nyeri (+), mata berair (+), pasien mengatakan bahwa penglihatan pasien seperti melihat 2 titik
hitam.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,7 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
STATUS LOKALIS:
Mata kiri: Visus 6/6, hifema (-), injeksi silier (+), injeksi konjungtiva (+)
PENATALAKSANAAN
- Pantocain
- Cendo lyters 4x1
- Kontrol poli mata
Pasien datang dengan keluhan bengkak dan nyeri pada kaki kanan, ± 2 bulan yang lalu
pasien terjatuh dan terluka pada bagian telapak kaki kanan, luka lama kelamaan bernanah,
nyeri (+), demam (-)
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 107/65 mmHg
RR : 18 x/mnt
T : 36,5 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
STATUS LOKALIS:
Pedis dextra: Abses (+)
LABORATORIUM:
Leukosit : 21.700
Hb : 12,9 g/dL
Eritrosit : 5,09 x 106 /uL
Trombosit : 315.000
Hematokrit : 41,2 %
GDS: 98 mg/dL
PT: 13,0 s
APTT: 38,2 s
Rapid Antigen: Negatif
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL
- Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam
- Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam
- Inj. Metronidazol/ 8 jam
- Rencana debridement
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada bagian kepala dan pinggangg post KLL (rok pasien
tergiling roda honda) sejak ± 2 jam SMRS, saat terjatuh pasien sadar, pasien jatuh dengan
posisi terlungkup, pasien tidak menggunakan helm, mual (+), muntah (+) 1x, pandangan
kabur (-), pusing (+).
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 116/80 mmHg
Nadi : 74 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,4 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
STATUS LOKALIS:
Kepala regio temporal sinistra terdapat hematom dan vulnus laceratum
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL
- Inj. Ketorolac 30 mg
- Inj. Ranitidin 50 mg
- Hecting
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada sejak 6 jam SMRS, nyeri semakin memberat sejak
30 menit SMRS, nyeri dirasakan terus menerus, nyeri menjalar ke punggung dan bahu kiri,
nyeri disertai sesak nafas, sesak dipengaruhi aktivitas, batuk (-), mual (+), muntah (+),
demam (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien memiliki riwayat penyakit jantung
koroner sejak 5 bulan yanglalu dan rutin kontrol serta minum obat.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 60 x/mnt
RR : 24 x/mnt
T : 36 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (+/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 11.500
Hb : 13,8 g/dL
Eritrosit : 5,47 x 106 /uL
Trombosit : 176.000
Hematokrit : 43,4 %
PENATALAKSANAAN
Orang tua pasien mengatakan anaknya sesak nafas sejak lahir, pasien lahir normal tanggal 11
Juni 2021, bayi lahir tidak langsung menangis, merintih (+), riwayat apgar score tidak
diketahui, demam (-), bayi lahir dengan berat 2600 gram.
KU : TSS
RR : 100 x/mnt
T : 37,5 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (+), palor (-), napas cuping hidung (+)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
dinamis, retraksi (+)
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 14.200
Hb : 15,4 g/dL
Eritrosit : 4,26 x 106 /uL
Trombosit : 213.000
Hematokrit : 47,7 %
GDS: 66 mg/dL
Rapid Antibody IgG: Non reaktif
Rapid Antibody IgM: Non reaktif
Rapid Antigen: Negatif
RADIOLOGI : Foto Thorax AP
Kesan : Pneumonia
PENATALAKSANAAN
Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak 2 jam SMRS. Keluar
darah yang banyak dari kemaluan (-). Keluar air-air yang banyak dari kemaluan (-). Pasien
juga mengeluhkan mual. Keluhan muntah (-). HPHT: pasien tidak ingat.
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
LABORATORIUM:
Leukosit : 14 .200
Hb : 12,7 g/dL
Eritrosit :4,81 x 106 /uL
Trombosit : 189.000
Hematokrit : 39,9 %
GDS: 76 mg/dL
CT: 7’
BT: 4’
Rapid Antibody (IgG): Non Reaktif
Rapid Antibody (IgM): Non Reaktif
USG: Janin tunggal hidup intrauterine presentasi kepala gravid 33 minggu 2 hari sesuai
biometri, polihidramnion, janin hidransefali
PENATALAKSANAAN
DIAGNOSIS KERJA: G5P400H4 gravid 33-34 mgg + Inpartu kala I fase aktif +
Polihidramnion + Janin Hidup Tunggal Intrauteri presentasi kepala + Hidransefali
Pasien datang dengan penurunan kesadaran sejak 1 hari SMRS, pasien merupakan rujukan
dari Puskesmas Sabak Auh, sebelumnya di Puskesmas sudah dilakukan pemeriksaan GDS
dengan hasil 500 mg/dL. Sebelum penurunan kesadaran keluarga pasien mengatakan pasien
memakan buah durian, kemudian pasien muntah sebanyak >5x, kemudian pasien jatuh
pingsan. Pasien juga mempunyai riwayat demam 2 hari yang lalu. Pasien memiliki riwayat
Diabetes Melitus.
KU : TSB
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 99 x/mnt
RR : 38 x/mnt
T : 37,5 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral dingin (+/+)
CRT < 2 detik
Ulkus pedis sinistra
LABORATORIUM:
Leukosit : 13.200
Hb : 12,3 g/dL
Eritrosit : 4,54 x 106 /uL
Trombosit : 282.000
Hematokrit : 39,8 %
PENATALAKSANAAN
- IVFD NaCL
- Inj. Insulin 20 IU IV
- Inj. Insulin 20 IU SC
- Metformin 3x500 mg
- Inj. Meropenem 1 gr/12 jam
- Inj. Neurobion 5000/12 jam
- Inj. Citicolin 1 gr/8 jam
- Cek KGD perjam, diulang sampai KGD <200 mg/dL
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada bagian dada post KLL (dada pasen terhentak stir
mobil) sejak ± 30 menit SMRS, nyeri tidak menjalar, pasien juga mengeluhkan sesak, sesak
bertambah saat bernafas, pingsan (-), benturan kepala (-), mual (-), muntah (-).
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 150/80 mmHg
Nadi : 92 x/mnt
RR : 26 x/mnt
T : 36,5 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis, hematom (-), Vulnus laceratum (-), vulnus ekskoriasi
(-)
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama, Nyeri tekan (-/+),
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 11.300
Hb : 13,2 g/dL
Eritrosit : 4,49 x 106 /uL
Trombosit : 148.000
Hematokrit : 42,3 %
RADIOLOGI : Ro Thorax
Kesan : Fraktur os costae 3,4 aspek anterior sinistra dan fraktur os costae 5,6,8 aspek lateral
sinistra dengan kontusio paru sekitarnya.
Cor: kardiomegali
PENATALAKSANAAN
DIAGNOSIS: Blunt thoracal injury with flail chest + lung contusio on the left
hemithorax
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada bagian dada kanan sejak ± 1 hari SMRS, nyeri
muncul ketika pasien tarik nafas dalam, nyeri hilang timbul, nyeri tidak menjalar, sesak nafas
(-), demam (-), batuk (-). Pasien mempunyai riwayat dipijit dengan cara dipijak oleh anaknya.
BAB dan BAK tidak ada keluhan.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 145/90 mmHg
Nadi : 88 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,7 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis, hematom (-), Vulnus laceratum (-), vulnus ekskoriasi
(-)
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama, krepitasi (-)
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
RADIOLOGI : Ro Thorax
Kesan : Fraktur os costae 7 aspek posterior dextra, tidak tampak kontusio paru.
Cor: tidak tampak kardiomegali
PENATALAKSANAAN
- Omeprazol 2x1
- Nadic 2x1
Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak 1 minggu SMRS.
Keluar darah yang banyak dari kemaluan (-). Keluar air-air yang banyak dari kemaluan (+).
Pasien juga mengeluhkan mual. Keluhan muntah (-). HPHT: pasien tidak ingat.
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
LABORATORIUM:
Leukosit : 8 .800
Hb : 10,2 g/dL
Eritrosit :4,02 x 106 /uL
Trombosit : 261.000
Hematokrit : 33,2 %
CT: 6’
BT: 3’
HIV: Non reaktif
HBSAg: Non reaktif
Rapid Antigen: Negatif
PENATALAKSANAAN
- SC cito
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr
Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak sekitar 5 jam SMRS, keluhan dirasakan
hilang timbul, memberat jika pasien terlambat makan. Keluhan disertai dengan perut terasa
kembung. Keluhan mual disangkal, muntah disangkal, nyeri dada disangkal, rasa panas di
dada disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien mengaku sering mengonsumsi
makanan pedas dan sering meminum kopi. Keluhan serupa di keluarga disangkal.
KU : TSR
Kesadaran : CM
TD : 130/70 mmHg
Nadi : 88 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,7 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-)nyeri tekan pada regio hipokondriaca dextra, dan
epigastric
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM: -
PENATALAKSANAAN
-Inj. Ranitidin 25 mg
-Inj. Ketorolac30 mg
- Omeprazole 2 x 20 mg
DIAGNOSIS: DYSPEPSIA
PEMERIKSAAN FISIK
KU : TSB
kesadaran : CM
TD : 185/97 mmHg
Nadi : 88 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,9 C
BB : 55kg
KEPALA
-Mata : Konjungtiva anemis (+), Sklera ikterik (-/-)
-Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
-PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan tidak simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi :Vesikuler (-/-), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 2-3x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-), defense muscular (-), nyeri tekan (-), nyeri
lepas (-), lien tidak teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udema (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT <2 detik
LABORATORIUM:
Darah rutin
Leukosit : 9.300
Hb : 5,5 g/dL
Eritrosit : 1,81 x 106 /uL
Trombosit : 281.000
Hematokrit : 17,6 %
Kimia darah
GDS : 142 mg/dL
Ureum : 57 mg/dL
Kreatinin : 9,7 mg/dL
Rapid Antigen : Negatif
Ronsen thoraks AP
Kesan :
Kardiomegali dengan early lung oedem
Diagnosis kerja :
CKD on HD
Tatalaksana :
IVFD RL 20 tpm
Transfusi PRC 3 bag
Neurobion inj 1 ml/ 12 jam
Inj. Seftriakson 1 gr/12 jam
KSR tab 1 x 600 mg
Lasix 2 amp/ 8 jam
Inj. Transamin 500 mg/ 8 jam
Bicnac 3 x 1
Keto–G 3 x 2
Siapkan HD untuk besok pagi
PEMERIKSAAN FISIK
KU : TSS
kesadaran : CM
TD : 130/79 mmHg
Nadi : 89 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,5 C
KEPALA
-Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-/-)
-Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
-PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan tidak simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi :Vesikuler (-/-), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 2-3x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-), defense muscular (-), nyeri tekan (-), nyeri
lepas (-), lien tidak teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udema (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT <2 detik
Jejas (-)
Rom pada tangan kanan terbatas
Krepitasi (-)
Ronsen thoraks AP
Kesan :
Tak tampak jelas fraktur maupun dislokasi
Diagnosis kerja :
Dislokasi Posterior Elbow Dextra
Tatalaksana :
Reposisi posterior elbow Dextra
Inj. Ketorolac 30 mg
Inj. ranitidine 50 mg
Inj. Diazepam 10 mg IV
Inj. Phenobarbital 1 amp 50 mg IM
Ny. D; 22 th; 150cm; 56kg; G1P0A0H0 GRAVID 25-26 MGG + Preeklamsia berat + JTHIU +
Presentasi Kepala
Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 1 hari yang lalu. Nyeri dirasakan seperti
ditusuk-tusuk. Nyeri tidak berkurang dengan pemberian makan. Pandangan kabur, nyeri
kepala, kejang, mual, muntah tidak ada.
Riwayat Alergi:
- Tidak ada riwayat alergi.
Riwayat Penyakit Keluarga :
- Tidak ada riwayat penyakit keluarga
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
Genitalia :
Inspeksi : V/U : tenang , PPV (-)
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM: -
PENATALAKSANAAN :
Obs KU, TTV, DJJ, HIS, tanda impending eklamsia
IVFD RL + MGS04 40 % 20 tpm
Metildopa tablet 3 x 500 mg
Ny. R; 29 th; 144cm; 71kg; G1P0A0H0 GRAVID 37-38 MGG + JTHIU + Presentasi Kepala
Prev. SC 1x + CPD
Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak 1 hari lalu. Nyeri
dirasakan semakin sering.
Riwayat Penyakit Sekarang :
- Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari (-)
- Keluar lendir bercampur darah dari kemaluan (-)
- Keluar darah yang banyak dari kemaluan (-)
- Keluar air-air yang banyak dari kemaluan (-)
- HPHT: ?-10-2020
- Riwayat hamil muda: mual (+), muntah (+), perdarahan (-)
- Riwayat hamil tua: mual (-), muntah (-), perdarahan (-)
- Riwayat ANC rutin.
- Riwayat hipertensi (-)
- Riwayat DM (-)
Riwayat Alergi:
- Tidak ada riwayat alergi.
Riwayat Penyakit Keluarga :
- Tidak ada riwayat penyakit keluarga
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
PENATALAKSANAAN :
Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 jam SMRS, nyeri dirasakan terus
menerus, mual (+), muntah (-), demam (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 86 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,7 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
PENATALAKSANAAN
Pasien datang dengan keluhan luka pada punggung tangan kanan akibat terkena kaca sejak ±
15 menit SMRS, pasien mengeluhkan nyeri dan luka tersebut banyak mengeluarkan darah.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,6 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
PENATALAKSANAAN
- Hecting
- ATS
Pasien datang dengan keluhan luka pada kelopak mata bawah kiri setelah terjatuh, pasien
terjatuh dengan posisi wajah mengenai ujung anak tangga, tidak ada gangguan penglihatan,
mual (-), muntah (-), nyeri kepala (-).
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 180/90 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,7 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-), Mata kiri: Vulnus laserasi,
ruptur puctum lacrimal, perdarahan (+).
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
PENATALAKSANAAN
- Gentamisin Salp mata
- Rencana Hecting cito
Pasien datang dengan keluhan benjolan pada selangkangan kiri sejak 4 bulan setelah operasi
Ca testis di RS Pekanbaru. Demam (+), nyeri pinggang kiri (+), batuk (-), sesak napas (-),
flu(-), mual (-), muntah (-), sulit BAB, BAK tidak ada keluhan.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 123/82 mmHg
RR : 20 x/mnt
T : 37,1 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, defense muscular (-), nyeri lepas (-), hepar tidak teraba, nyeri tekan (-),
splenomegali scufner 4.
Perkusi : thympani
Benjolan sebesar bola kasti di regio inguinal sisnistra, nyeri tekan (+).
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 12.100
Hb : 11,9 g/dL
Eritrosit : 4,16 x 106 /uL
Trombosit : 311.000
Hematokrit : 37,3 %
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 20 tpm
- Inf. Paracetamol 1 gr/8 jam
- Inj. Cefotaxim 1 gr/12 jam
- Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam
- Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
DIAGNOSIS: trauma
KU : TSR
Kesadaran : CM
TD : 140/80 mmHg
Nadi : 82 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,7 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) pada regio epigastric
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM: -
PENATALAKSANAAN
-Inj. Prosogan 30 mg
-Inj. Ketorolac 30 mg
- Lansoprazol 2 x 1
DIAGNOSIS: DYSPEPSIA
Pasien datang dengan keluhan keluar air-air dari jalan lahir sejak ± 3 jam SMRS, selumnya 7
jam sebelum masuk rumah sakit keluar lendir berwarna kemerahan dari kemaluan kemudian
keluar air-air disertai lendir darah. Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari (+), mual (-), muntah
(-). HPHT: 03-10-2020
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
LABORATORIUM:
Leukosit : 12 .400
Hb : 10,9 g/dL
Eritrosit :3,84 x 106 /uL
Trombosit : 355.000
Hematokrit : 34,4 %
CT: 5’
BT: 2’
HIV: Non reaktif
HBSAg: Non reaktif
Rapid Antigen: Negatif
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr
- Rencana persalinan pervaginam
- Cervical rippening dengan balon kateter
- Misoprostol 50 mcg/4 jam/ p.o
- Inj. Dexametason 12 mg (single shoot)
- Pasang CTG menetap di ruangan
DIAGNOSIS KERJA: G7P1A5H1 gravid 36-37 mgg+ belum inpartu + KPD + Janin
Hidup Tunggal Intrauteri presentasi kepala
Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak 2 jam SMRS, keluar
air-air yang banyak dari jalan lahir (+), , keluar lendir darah dari jalan lahir (+), Mual (-),
muntah (-), HPHT: 24-8-2020.
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
LABORATORIUM:
Leukosit : 12 .300
Hb : 10,8 g/dL
Eritrosit :3,84 x 106 /uL
Trombosit : 330.000
Hematokrit : 34,3 %
CT: 6’
BT: 3’
HIV: Non reaktif
HBSAg: Non reaktif
Rapid Antigen: Negatif
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr
- Inj. Scopamin 1 amp/12 jam
- Misoprostol 50 mcg/4 jam/ p.o
- Pantau DJJ
DIAGNOSIS KERJA: G3P2A0H2 gravid 41-42 mgg+ Inpartu kala I fase laten + BSC
1x + Janin Hidup Tunggal Intrauteri presentasi kepala
Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak ± 1 hari SMRS, nyeri perut dirasakan terus
menerus, mual (+), muntah (-), demam (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien
memiliki riwayat gastritis.
KU : TSR
Kesadaran : CM
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 96 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,8 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) regio epigastrium
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
PENATALAKSANAAN
Inj. prosogan 30 mg
Inj. Ketorolac 30 mg
Inj. Ranitidin 50 mg
Omeprazol 20 mg 2x1
Sucralfat syr 3x2 cth
DIAGNOSIS: Gastritis
22 Juni 2021
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada bahu kanan post KLL (tertabrak motor) sejak 1 hari
SMRS, saat kecelakaan pasien tidak sadar, pasien menggunakan helm, pasien juga
mengeluhkan telinga kanan pasien pekak tidak bisa mendengar, keluar darah dari telinga (-),
keluar darah dari hidung (+), nyeri kepala (+), pandangan kabur (+), mual (-), muntah (-).
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 112/65 mmHg
Nadi : 84 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,6 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
STATUS LOKALIS: Bahu kanan: deformitas (+), edema (+), nyeri tekan (+), ROM
terbatas. Terdapat vulnus ekskoriasi pada lumbal dextra dan frontal dextra.
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ketorolac 30 mg
- Inj. Ceftriaxone
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bawah yang semakin memberat sejak 1 hari
SMRS, nyeri dirasakan terus menerus, perut terasa penuh, keluar darah dari kemaluan
disangkal, keluar air-air dari kemaluan juga disangkal. Keluhan mual, muntah, demam, batuk,
pilek disangkal pasien. BAB dan BAK tidak ada keluhan. HPHT: 25 Mei 2021.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 127/70 mmHg
RR : 20 x/mnt
T : 36,7 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (+), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) pada regio kanan bawah.
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 18.400
Hb : 7,5 g/dL
Eritrosit : 2,71 x 106 /uL
Trombosit : 237.000
Hematokrit : 23,6 %
Plano test: Positif
Rapid test antibody IgG : Reaktif
Rapid test antibody IgM: Non Reaktif
Rapid test Antigen: Negatif
HBSAg: Non Reaktif
HIV: Non Reaktif
USG:
Kesimpulan: KET
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxon 2x1 gr
- Tranfusi PRC 3 bag
- Rencana laparatomi cito
Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak 5 jam SMRS. Keluar
darah yang banyak dari kemaluan (-). Keluar air-air yang banyak dari kemaluan (+). Pasien
juga mengeluhkan mual. Keluhan muntah (-). HPHT: pasien tidak ingat.
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
LABORATORIUM:
Leukosit : 10 .400
Hb : 9,6 g/dL
Eritrosit :3,73 x 106 /uL
Trombosit : 163.000
Hematokrit : 31,2 %
CT: 7’
BT: 4’
HIV: Non reaktif
HBSAg: Non reaktif
Rapid Antigen: Negatif
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr
- Rencana SC
DIAGNOSIS KERJA: G3P1A1H1 gravid 37-38 mgg + KPD + Janin Hidup Tunggal
Intrauteri presentasi kepala + Prev. SC 1x.
Pasien datang dengan keluhan sesak napas yang semakin memberat sejak 2 jam SMRS,
sesak berulang setiap hari, sesak berkurang dengan posisi duduk, sesak timbul saat pasien
sedang keluar di malam hari, riwayat alergi makanan disangkal. Keluhan demam, batuk,
pilek, mual dan muntah disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 89 x/mnt
RR : 25 x/mnt
T : 36,7 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (+/+), ekspirasi
memanjang (+)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM: -
PENATALAKSANAAN
- Nebu Combivent
- Salbutamol 3x2 mg
-Metilprednisolon 2x16 mg
-Azitromisin 1x500 mg
Pasien datang dengan keluhan dada terasa menyesak sejak 7 hari SMRS, dada terasa
menyesak disertai rasa mual (+), muntah (-), batuk (+), dahak (-) semam sejak ± 1 minggu
SMRS, pilek (-), keringat malam hari (+), sesak napas (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 150/90 mmHg
Nadi : 96 x/mnt
RR : 18 x/mnt
T : 37,7 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 7.700
Hb : 12,8 g/dL
Eritrosit : 4,29 x 106 /uL
Trombosit : 2197.000
Hematokrit : 40,5 %
GDS: 91 mg/dL
Na+: 140 mmol/L
K+: 2,2 mmol/L
Cl-: 112 mmol/L
Rapid test Antibody IgG: non reaktif
Rapid test Antibody IgM: Non Reaktif
Rapid test Antigen: Negatif
TCM: Negatif
PENATALAKSANAAN
- O2 4lpm
- IVFD NaCl 0,9% + drip. KCL -> 20 tpm
- Inj. Prosogan 1 vial/12 jam
- Inj. Ondansentron 4 mg/12 jam
- Inj. Neurobion 1 amp/12 jam
- Sucralfat Syr 3x2 cth
- KSR 2x1
- OAT diteruskan
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada tubuh sejak 4 hari yang lalu. Nyeri dirasakan terus-
menerus. Nyeri terjadi akibat kecelakaan kerja yaitu terkena abu panas. Setelah itu pasien
langsung cebur kekolam selama 1 jam. Pasien mengatakan kulitnya terasa melepuh.
Kemudian pasien berobat ke puskesmas terdekat lalu diberikan obat anti nyeri dan antibiotik.
Namun keluhan tidak berkurang. Kemudian pasien dibawa keluarga berobat ke RSUD Siak.
Demm, mual,muntah tidak ada. BAB dan BAK tidak ada keluhan Pasien tidak memiliki
riwayat darah tinggi, DM maupun asma.
PEMERIKSAAN FISIK
KU : TSS,
kesadaran : CM
TD : 141/114 mmHg
Nadi : 66 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,5 C
KEPALA
-Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-/-)
-Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
-PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi :Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
-JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN :
Inspeksi: simetris, datar
Auskultasi: bising usus 3-4x/menit
Palpasi: supel, massa abnormal (-), defense muscular (-), nyeri tekan (-), nyeri lepas
(-), lien tidak teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-)
Perkusi: thympani
EKSTREMITAS
Udema (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
STATUS DERMATOLOGIS :
Tampak combustio grade 2A-2B dengan luas 10 % dilengan kanan, lengan kiri,
punggung dan bokong, nyeri (+), bula (+), bula pecah.
LABORATORIUM: -
PENATALAKSAAN :
IVFD RL 2800 cc :
1. 1400 cc dalam 8 jam pertama
2. 1400 cc dalam 16 jam selanjutnya
Inj. Ketorolac 30 mg
Inj. ATS 1500 iu
Kompres luka dengan NACL 0.9 %
Pasien datang dengan keluhan perut terasa menyesak sejak 5 jam SMRS, keluhan muncul
setelah pasien makan jengkol siang tadi. Pasien post partus 30 hari yang lalu. Mual (-),
muntah (-), demam (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 140/80 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,6 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) regio epigastrium.
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 12.600
Hb : 13,3 g/dL
Eritrosit : 4,61 x 106 /uL
Trombosit : 229.000
Hematokrit : 41,4 %
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Prosogan 1 vial/12 jam
- Inj. Ketorolac 30 mg K/P
- Inj. Ranitidin 2x1
- Bicnat tab 3x2
- Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 110/90 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,6 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) regio epigastrium.
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
PENATALAKSANAAN
- Inj. Lansoprazol 30 mg
- Ranitidin 2x1
- Omeprazol 2x1
- Sucralfat syr 3x2 cth
DIAGNOSIS: GERD
Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak sekitar 4 jam SMRS, keluhan dirasakan
hilang timbul, memberat jika pasien terlambat makan. Keluhan disertai dengan perut terasa
kembung. Keluhan mual disangkal, muntah disangkal, nyeri dada disangkal, rasa panas di
dada disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien mengaku sering mengonsumsi
makanan pedas. Keluhan serupa di keluarga disangkal.
KU : TSR
Kesadaran : CM
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 88 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,5 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-). nyeri tekan pada regio epigastric
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM: -
PENATALAKSANAAN
- Omeprazole 2 x 20 mg
- Ranitidin 2x1
DIAGNOSIS: DYSPEPSIA
Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak ± 2 hari SMRS, sesak tidak dipengaruhi
aktivitas dan cuaca, sesak disertai batuk, batuk berdahak, pasien juga mengeluhkan demam,
demam sejak 1 minggu yang lalu, nyeri ulu hati(+), pusing (+), BAB mencret sejak 1 hari
yang lalu, mencret sebnayak 1x, BAK tidak ada keluhan.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
RR : 23 x/mnt
T : 36,6 C
SpO2 : 96%
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (+/+), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) regio epigastrium.
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
PENATALAKSANAAN
- O2 4L
- IVFD NaCl 0,9%+ drip resfar 1500 mg 20 tpm
- Inj. Levofloxacin 1x750 mg
- Inj. Vit.C 2x500
- Inj. Vit.D 1x1000
- Inj. Vit.E 1x400
- Zink 1x20 mg
KU : TSS
Kesadaran : CM
RR : 35 x/mnt
T : 37,1 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-), bibir kering (+)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 25.700
Hb : 9,7 g/dL
Eritrosit : 3,12 x 106 /uL
Trombosit : 692.000
Hematokrit : 30,8 %
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 22 tpm/mikro
- Inj. Ceftriaxone 2x150
- Lacto B 2x ½
- Paracetamol drop 4x1
- Inj. Metronidazol (bolus) 45 mg
- Maintenance: Inj. Metronidazole 22,5 mg/8 jam
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut yang semakin memberat sejak 8 jam SMRS, nyeri
dirasakan pada seluruh perut, nyeri dirasakan terus menerus, mual (+), muntah (+). Pasien
memiliki riwayat hernia sejak ± 10 tahun yang lalu, hernia masih bisa dimasukkan , namun
sejak siang tadi tidak bisa dimasukkan lagi. Pasien tidak kentut sejak siang tadi. Pasien sudah
berulang kali masuk RS karna hernia dan dokter sudah menyarankan untuk operasi namun
pasien menolak.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 98 x/mnt
RR : 18 x/mnt
T : 36,6 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) regio epigastrium.
Perkusi : thympani
Terdapat massa di kiri bawah medial, ukuran ± 1 telur ayam, nyeri tekan (+), tidak dapat
dimasukkan.
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 10.400
Hb : 15,8 g/dL
Eritrosit : 5,20 x 106 /uL
Trombosit : 179.000
Hematokrit : 48,3 %
GDS: 88 mg/dL
Na+: 139 mmol/L
K+: 3,9 mmol/L
Cl-: 112 mmol/L
Rapid test Antibody IgG: Non reaktif
Rapid test Antibody IgM: Non Reaktif
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Prosogan 1 amp
- Inj. Ondansetron 4 mg
- Inj. Ketorolac 30 mg
- Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak 10 jam SMRS. Keluar
lendir darah dari kemaluan (+). Keluar air-air yang banyak dari kemaluan (+). Pasien juga
mengeluhkan mual. Keluhan muntah (-). HPHT: 12-6-2021.
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
LABORATORIUM:
Leukosit : 16 .900
Hb : 12,7 g/dL
Eritrosit : 4,10 x 106 /uL
Trombosit : 197.000
Hematokrit : 39,7 %
DIAGNOSIS KERJA: G1P0A0H0 gravid 39-40 mgg + Inpartu kala II + Janin Hidup
Tunggal Intrauteri presentasi kepala
PENATALAKSANAAN:
IVFD RL 20 tpm
Drip Oksitosin
Pimpin persalinan
Vit.C 2x1
PCT 3x500 mg
Cefadroxil 2x1
Bayi baru lahir langsung menangis, lahir dari ibu G1P0A0H0 gravid 39-40 minggu, lahir
pada pukul 03.43 WIB. Jenis kelamin perempuan, APGAR score 7/8, meconium (+), tali
pusat segar, ketuban jernih.
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Hidung : Nafas cuping hidung (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis, retraksi substernal (-)
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN :
Inspeksi: simetris, datar
Auskultasi: bising usus 3-4x/menit
Palpasi: supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-),nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), lien
tidak teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-).
Perkusi: thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
PENATALAKSANAAN :
Rawat gabung
ASI OD
Inj. Vit K 0,5 cc
Pasien datang dengan keluhan sesak napas yang semakin memberat sejak 8 jam SMRS,
sesak berulang setiap hari, sesak timbul saat pasien sedang keluar di malam hari, riwayat
alergi makanan disangkal. Batuk (+) sejak 1 minggu yang lalu, batuk berdahak. Demam (+),
demam dirasakan naik turun. Keluhan pilek, mual dan muntah disangkal. BAB dan BAK
tidak ada keluhan. Pasien mengatakan pasien mempunyai riwayat asma.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 70 x/mnt
RR : 23 x/mnt
T : 36,6 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (+/+), wheezing (+/+), ekspirasi
memanjang (+)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 9.100
Hb : 10,7 g/dL
Eritrosit : 3,89 x 106 /uL
Trombosit : 191.000
Hematokrit : 33,8 %
PENATALAKSANAAN
- Nebu Combivent
- Salbutamol 3x2 mg
-Metilprednisolon 2x16 mg
-Azitromisin 1x500 mg
Orang tua pasien mengatakan anaknya sesak nafas sejak lahir, pasien lahir normal tanggal 29
Juni 2021, bayi lahir tidak langsung menangis, merintih (+), riwayat apgar score tidak
diketahui, demam (-), bayi lahir dengan berat 2300 gram, air ketuban berwarna hijau.
KU : TSS
RR : 96 x/mnt
T : 36,7 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (+), palor (-), napas cuping hidung (+)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
dinamis, retraksi (+)
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 35.400
Hb : 19,1 g/dL
Eritrosit : 5,67 x 106 /uL
Trombosit : 267.000
Hematokrit : 59,9 %
GDS: 62 mg/dL
Rapid Antibody IgG: Non reaktif
Rapid Antibody IgM: Non reaktif
PENATALAKSANAAN
Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 1 hari SMRS, keluhan dirasakan hilang
timbul, memberat jika pasien terlambat makan. Keluhan disertai dengan perut terasa
kembung. Keluhan mual (+), muntah disangkal, nyeri dada disangkal, rasa panas di dada
disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan.
KU : TSR
Kesadaran : CM
TD : 170/105 mmHg
Nadi : 88 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,5 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan pada regio epigastric.
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM: -
PENATALAKSANAAN
-Inj. Ranitidin 50 mg
-Inj. Ketorolac 30 mg
- Omeprazole 2 x 20 mg
DIAGNOSIS: DYSPEPSIA
Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 1 hari SMRS, sesak berkurang dengan posisi
duduk, sesak timbul saat pagi dan malam hari, riwayat alergi makanan disangkal, pasien
pernah mengalami sesak seperti ini sebelumnya hilang timnul sejak 3 tahun yang lalu. Pasien
juga mengeluhkan batuk, batuk berdahak, dahak berwarna putih. Keluhan demam, pilek,
mual dan muntah disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 132/98 mmHg
RR : 40 x/mnt
T : 36,7 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (+/+), wheezing (+/+)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) regio epigastrium.
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
PENATALAKSANAAN
- Nebu pulmicort
- Salbutamol 3x1
Pasien datang dengan keluhan luka pada mulut post KLL (menabrak motor yang berhenti
mendadak) sejak ± 15 menit SMRS, saat terjatuh pasien sadar, pasien tidak menggunakan
helm, pusing (+), mual (-), muntah (-), pandangan ganda (-).
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 120/80 mmHg
RR : 20 x/mnt
T : 36,6 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
PENATALAKSANAAN
Pasien datang dengan keluhan luka pada wajah dan jari tangan post KLL (menabrak motor
yang berhenti mendadak) sejak ± 15 menit SMRS, saat terjatuh pasien sadar, pasien tidak
menggunakan helm, pada saat terjatuh kepala pasien terkena aspal pusing (+), mual (-),
muntah (-), pandangan ganda (-).
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 90 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,6 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
STATUS LOKALIS: Terdapat vulnus laceratum pada manus dextra digiti II, III, IV dan
vulnus ekskoriasi pada frontal, patella(s), elbow (s).
PENATALAKSANAAN
Pasien datang dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak 5 hari SMRS, awalnya darah
yang keluar hanya flek-flek coklat saja, namun sekarang darah yang keluar berwarna merah
dan bergumpal, nyeri perut (+), riwayat trauma (-), mual (+), muntah (+), HPHT: 27 Maret
2021.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 82 x/mnt
RR : 18 x/mnt
T : 36,6 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (+), nyeri lepas (+), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) pada regio bawah
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 12.000
Hb : 11,6 g/dL
Eritrosit : 3,94 x 106 /uL
Trombosit : 242.000
Hematokrit : 36,2 %
USG:
Kesimpulan: Abortus Inkomplit
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 20 tpm
- Rencana Kuretase
Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak ± 12 jam SMRS, nyeri
dirasakan semakin sakit dan semakin sering. Keluar air-air dari jalan lahir (+), keluar lendir
darah dari jalan lahir (+), mual (-), muntah (-). HPHT: 16-09-2020
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
LABORATORIUM:
Leukosit : 11 .400
Hb : 11,9 g/dL
Eritrosit :3,83 x 106 /uL
Trombosit : 358.000
Hematokrit : 34,5 %
CT: 6’
BT: 2’
HIV: Non reaktif
HBSAg: Non reaktif
Rapid Antigen: Negatif
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 20 tpm
- Pasang folley cateter
- Rencana SC
DIAGNOSIS KERJA: G1P0A0H0 gravid 40-41 mgg+ Inpartu kala I fase aktif + Janin
Hidup Tunggal Intrauteri presentasi kepala
Bayi baru lahir tidak langsung menangis, lahir dari ibu G3P2A0H2 gravid 30-31 minggu +
KPD. Lahir pada pukul 10.31 WIB. Jenis kelamin perempuan, APGAR score 3/4, meconium
(+), tali pusat segar.
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Hidung : Nafas cuping hidung (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis, retraksi substernal (+)
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN :
Inspeksi: simetris, datar
Auskultasi: bising usus 1-2x/menit
Palpasi: supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-),nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), lien
tidak teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-).
Perkusi: thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Rapid Antigen: Negatif
PENATALAKSANAAN :
Rawat perina
IVFD D10% 2 tpm
Inj. Vit.K 1 mg
Pasang CPAP di perina
Inj. Vicilin 2x30 mg
Inj. Gentamicin 1x3 mg
O2 nasal kanul 0,5 lpm
Inj. Metronidazol 2x9 mg
Bayi baru lahir tidak langsung menangis, lahir dari ibu G3P2A0H2 gravid 30-31 minggu +
KPD. Lahir pada pukul 10.35 WIB. Jenis kelamin perempuan, APGAR score 5/6, meconium
(+), tali pusat segar.
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Hidung : Nafas cuping hidung (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis, retraksi substernal (+)
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN :
Inspeksi: simetris, datar
Auskultasi: bising usus 1-2x/menit
Palpasi: supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-),nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), lien
tidak teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-).
Perkusi: thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Rapid Antigen: Negatif
PENATALAKSANAAN :
Rawat perina
IVFD D10% 5 tpm
Inj. Vit.K 1 mg
Pasang CPAP di perina
Inj. Vicilin 2x75 mg
Inj. Gentamicin 1x7,5 mg
O2 nasal kanul 0,5 lpm
Inj. Metronidazol 2x11 mg
Tn. AK; 66th; 157cm; 61kg
Pasien datang dengan keluhan luka pada tangan kanan post KLL sejak 10 menit SMRS.
Setelah kecelakaan pasien sadar, benturan di kepala (-), pusing (+), mual (-), muntah (-),
pandangan kabur (-).
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 132/69 mmHg
Nadi : 54 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,6 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
PENATALAKSANAAN
- Inj. Ketorolac 30 mg
- Inj. Ranitidin 50 mg
- Inj. Ceftriaxon 1 gr
- Inj. ATS 1500 IU
Pasien mengeluhkan luka pada siku kiri post KLL sejak 10 menit SMRS, setelah kecelakaan
pasien sadar, benturan pada kepala (-), pandangan kabur (-), mual (-), muntah (-)
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 124/87 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,6 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
PENATALAKSANAAN
Wound toilet
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bawah sejak 3 jam SMRS. Keluar darah yang
banyak dari kemaluan (-). Keluar air-air yang banyak dari kemaluan (-). Pasien juga
mengeluhkan mual. Keluhan muntah (-). HPHT: 23-10-2020
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
LABORATORIUM:
Leukosit : 18 .000
Hb : 8,8 g/dL
Eritrosit :4,09 x 106 /uL
Trombosit :320.000
Hematokrit : 29,3 %
CT: 6’
BT: 3’
HIV: Non reaktif
HBSAg: Non reaktif
Rapid Antibody IgG: Reaktif
Rapid Antibody IgM: Non Reaktif
TCM: Positif
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr
- Tranfusi PRC 2 bag
- Rencana terminasi cito
- Rencana tubektomi
Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 3 hari SMRS, pasien juga mengeluhkan batuk,
batuk berdahak, sesak (+), demam (-), mual (+), muntah (-), pasien tidak mau makan. BAB
dan BAK tidak ada keluhan. Pasien mempunyai riwayat DM dan hipertensi.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 183/88 mmHg
Nadi : 89 x/mnt
RR : 24 x/mnt
T : 36,6 C
SpO2 : 98%
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 15.800
Hb : 6,4 g/dL
Eritrosit : 3,56 x 106 /uL
Trombosit : 475.000
Hematokrit : 22,8 %
PENATALAKSANAAN
- O2 NRM 15 lpm
- Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
- Inj. Ondansentron 1 amp/ 8 jam
- Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
- Inj. Azitromisisn 500 mg/24 jam
- Dexametasone 6 mg/24 jam
- Inj. Vit.C 500 mg/12 jam
- Vit. D 1x1
- Vit. E 1x1
- Zink 1x1
- Konsul penyakit dalam
Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 1 minggu SMRS, pasien juga mengeluhkan batuk,
batuk tidak berdahak, sesak (-), demam (+), mual (+), muntah (-), nyeri ulu hati (+), pasien
tidak nafsu makan, BAB dan BAK tidak ada keluhan.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 133/78 mmHg
Nadi : 77 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,6
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) regio epigastrium.
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 6.400
Hb : 11,6 g/dL
Eritrosit : 5,57 x 106 /uL
Trombosit : 174.000
Hematokrit : 37,3 %
GDS: 94 mg/dL
Na+: 137 mmol/L
K+: 4,1 mmol/L
Cl-: 112 mmol/L
Rapid test Antigen: Negatif
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
- Inj. Ondansentron 1 amp/ 8 jam
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak ± 10 hari SMRS dan semakin memberat
sejak 2 hari ini. Sesak tidak dipengaruhi aktivitas dan cuaca, pasien juga mengeluhkan batuk,
batuk tidak berdahak, pasien juga mengalami demam sejak 10 hari yang lalu, demam hilang
timbul. Pasien juga mengeluhkan mual, muntah dan diare, diare dialami 5x sehari. BAK tidak
ada keluhan. Pasien memiliki riwayat DM.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 129/83 mmHg
RR : 35 x/mnt
T : 36,9 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (+/+), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 8 .800
Hb : 12,1 g/dL
Eritrosit : 4,21 x 106 /uL
Trombosit : 224.000
Hematokrit : 37,5 %
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Levofloxacin 1x750 mg/hari
- Avigan 2x1.600 (hari I) → 2x600 (hari selanjutnya)
- Inf. Resfar 1500 mg dalam NaCL 0,9% 20 tpm/hari
- Inj. Vit.C 2x500 mge
- Inj. Dexametason 6 mg/hari
- Vit.E 1x400 mg
- Vit.D 1x1000 mg
- Zink 1x20 mg
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada perut post KLL (menabrak mobil berhenti) sejak 15
menit SMRS, setelah kecelakaan pasien tidak sadar, mual (-), muntah (-), pandangan kabur
(-), benturan pada kepala (-).
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 128/87 mmHg
Nadi : 82 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,5
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) seluruh lapang abdomen, distensi
abdomen (+)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit :11.600
Hb : 16,3 g/dL
Eritrosit : 5,37 x 106 /uL
Trombosit : 258.000
Hematokrit : 50,4 %
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam
- Inj. Ketorolac 30 mg
- Pasang NGT dan kateter
- Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam
- Inf. PCT 1 gr (guyur)
-
Ibu pasien mengatakan anaknya demam sejak 1 hari SMRS, demam terus menerus, ibu
pasien mengatakan anaknya juga mencret, mencret sebanyak 6xsehari, pasien juga rewel.
Keluhan mual, muntah disangkal, BAK tidak ada keluhan.
KU : TSS
Kesadaran : CM
RR : 28 x/mnt
T : 38,5 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
PENATALAKSANAAN
38. 4 Juli
Pasien datang dengan penurunan kesadaran sejak tiga jam yang lalu. Pasien tidak ada
riwayat trauma sebelumnya. Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak nafsu makan
sejak seminggu yang lalu. Keluhan mual dan muntah tidak ada. Nyeri pinggang tidak ada.
Batuk, demam, nyeri tenggorokan, gangguan penciuman tidak ada. Pasien memiliki riwayat
penyakit DM. Pasien selalu minum obat teratur. Pasien juga memiliki penyakit hipertensi,
dan ginjal namun pasien tidak rutin minum obat.
PEMERIKSAAN FISIK
KU : TSB
kesadaran : Soporocoma
TD : 148/61 mmHg
Nadi : 92 x/mnt
RR : 28 x/mnt
T : 36,6 C
SPO2 : 100% dengan Nasal kanul 3 lpm
KEPALA
-Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-/-)
-Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
-PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi :Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-), defense muscular (-), nyeri tekan (-), nyeri
lepas (-), lien tidak teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udema (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT 2 detik
LABORATORIUM:
Darah rutin
Leukosit : 17.500
Hb : 8,1 g/dL
Eritrosit : 3,19 x 106 /uL
Trombosit : 291.000
Hematokrit : 26,7 %
Kimia darah
GDS : 43 mg/dL
Ureum : 156 mg/dL
Kreatinin : 11,5 mg/Dl
Analisa gas darah
Ph : 7,16
pCO2 : 40 mmHg
pO2 : 79 mmHg
HCO3 : 14,0 mmHg
BE : -13,6
SaO2 : 91 %
Elektrolit
Na+ : 137 mmol/L
K +
: 4,5 mmol/L
CL - : 110 mmol/L
RADIOLOGI
Foto thorax PA
Kesan : Cardiomegali dengan dilatasi aorta
PENATALAKSAAN:
D 40% 3 Flacon
IVFD RL 20 tpm
IVFD NaCl 0,9% + Meylon 20 tpm
Inj. Lasix 1 amp/12 jam
Inj. meropenem 1 gr/ 12 jam
Inj. Neurobion 1 amp/ hari
Inj. Lansoprazol 30 mg
KSR tab 1 x1
Irbesartan tab 1 x 150 mg
Clopidogrel tab 1 x 75 mg
Keto-G 3 X 2
Bicnat tablet 3 x 500 mg
Tranfusi PRC 2 kantong
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 2 hari SMRS. Demam dirasakan terus-menerus
demam hingga suhu 38 C. Demam turun bila diberikan obat penurun panas. Keluhan mual
dan muntah tidak ada. Keluhan menggigil, batuk, mencret, mimisan, gusi berdarah, BAB
hitam dan nyeri kepala disangkal. Penurunan kesadaran tidak ada. Pasien masih dapat makan
dan minum. Pasien tidak memiliki penyakit darah tinggi, DM, asma maupun alergi.
KU : TSS
kesadaran : CM
TD : 120/80 mmhg
Nadi : 80x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 38,2 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), mata cekung (-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-), bibir kering (-)
THORAX
- PARU
• Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis, jejas (-).
• Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
• Perkusi : Sonor di kedua apang paru
• Auskultasi :Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
• Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Ictus cordis teraba
• Perkusi : Batas jantung normal
• Auskultasi : Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN :
Inspeksi: simetris, datar
Auskultasi: bising usus 3-4x/menit
Palpasi: supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-),nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), lien
tidak teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-).
Perkusi: thympani
EKSTREMITAS
- Udem (-/-)
- Akral hangat (+/+)
- CRT < 2 detik
LABORATORIUM: -
RADIOLOGI : -
TATALAKSANA :
- Parcetamol tab 3 x 500 mg
- Vit C tab 2 x 500 mg
Ny. SR; 23 th; 149 cm; 49 kg; G3P1A1H1 gravid 33-34 minggu +PRESKEP + JTHIU+
KPD 6 jam
Pasien datang dengan keluhan keluar air-air sejak 6 jam SMRS. Keluhan mules sudah
dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Keluhan nyeri pinggang menjalar ke ari-ari tidak ada, keluar
lendir bercampur darah dari kemaluan tidak ada, keluar darah yang banyak dari kemaluan
tidak ada. Gerakan janin masih dirasakan. Pasien mengatakan HPHT 1-11-2020. Keluhan
mual, muntah dan perdarahan disangkal. Riwayat ANC rutin.
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
• Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
• Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
• Perkusi : Sonor di kedua apang paru
• Auskultasi :Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
• Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Ictus cordis teraba
• Perkusi : Batas jantung normal
• Auskultasi : Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
EKSTREMITAS
• Udem (-/-)
• Akral hangat (+/+)
• CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 7.300
Hb : 8,5 g/dL
Eritrosit : 3,13 x 106 /uL
Trombosit : 282.000
Hematokrit : 27,9 %
GDS : 69 mg/dL
HBSAg : Non Reaktif
HIV : Non Reaktif
Rapid test antigen covid-19 : Negatif
DIAGNOSIS KERJA :
G3P1A1H1 gravid 33-34 minggu + JTHIU + PRESKEP + KPD 6 jam
PENATALAKSANAAN :
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Dexamethasone 2 amp
- Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam
- Inj. Dexametason 5 mg
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada sejak 5 jam SMRS, nyeri dirasakan terus menerus,
nyeri menjalar ke punggung dan lengan kiri, nyeri dirasakan >30 menit, sesak nafas (-), batuk
(-), mual (+), muntah (+) 1x, demam (-), BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien aktiv
merokok selama 20 tahun.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 63 x/mnt
RR : 24 x/mnt
T : 36,6 C
SpO2 : 97%
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (+/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 15.000
Hb : 13,2 g/dL
Eritrosit : 5,04 x 106 /uL
Trombosit : 307.000
Hematokrit : 41,0 %
PENATALAKSANAAN
Pasien datang dengan keluhan nyeri luka tembak pada dada post tertembak senapang angin
sejak ±5 jam SMRS, awalnya pasien sedang menembak burung namun muncung senapang
mengarah ke dada pasien. Sesak (-), mual (-), muntah (-), demam (-), batuk (-).
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 88 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,6 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis, vulnus sclopetorum (+) ics 2.
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama, teraba masa peluru (-)
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 11.300
Hb : 14,3 g/dL
Eritrosit : 4,97 x 106 /uL
Trombosit : 186.000
Hematokrit : 45,0 %
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxon 1 gr
- Inj. Ketorolac 30 mg
- Inj. ATS
- Hecting situasi
- Rencana Operasi
Pasien datang dengan keluhan sesak napas yang semakin memberat sejak 4 jam SMRS, sesak
dirasakan terus menerus, sesak tidak dipengaruhi aktivitas dan cuaca. Keluhan batuk, demam,
pilek, mencret, penurunan penciuman, mual dan muntah disangkal. BAB dan BAK tidak ada
keluhan. Pasien memiliki riwayat hipertensi tidak terkontrol.
KU : TSS
Kesadaran : CM
TD : 190/106 mmHg
RR : 26 x/mnt
T : 36,9 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi : Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), rhonki (+/+), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN
Inspeksi : simetris, datar
Auskultasi : bising usus 3-4x/menit
Palpasi : supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak
teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (+) regio epigastrium.
Perkusi : thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM:
Leukosit : 22.200
Hb : 11,9 g/dL
Eritrosit : 4,41 x 106 /uL
Trombosit : 297.000
Hematokrit : 38,1 %
PENATALAKSANAAN
- O2 4L → NRM 10 lpm
- IVFD RL
- Amlodipin tab 1x10 mg
- Inf. Levofloxacin 750 mg/24 jam
- Inj. Novorapid 3x20 iu IV
- Metformin tab 3x500 mg
- Acarbose tab 2x100 mg
- Irbersartan tab 3x200 mg
- Inj. Lasix 2x10 mg
- KSR tab 1x600 mg
- IVFD NaCl + drip resfar 1500 mg/hr 20 tpm
- Inj. Vit.C 500 mg/12 jam
- Zinc tab 1x20 mg
39. Hhh
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada punggung bawah post terjatuh dihalaman rumah
sejak 3 hari lalu. Pasien tiba-tiba terjatuh terduduk sehingga pasien tidak bisa berjalan. BAB
dan BAK tidak ada keluhan. Kemudian pasien pergi berurut tetapi keluhan tidak berkurang.
Demam, mual, muntah, nyeri tenggorokan, batuk, mencret, gangguan penciuman tidak ada.
Pasien memiliki riwayat hipertensi namun pasien tidak rutin minum obat. Pasien tidak
memiliki riwayat sakit DM ,asma dan alergi.
PEMERIKSAAN FISIK
KU : TSS
kesadaran : CM
TD : 139/81 mmHg
Nadi :100 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,7 C
KEPALA
-Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-/-)
-Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
-PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi :Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
-JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN :
Inspeksi: simetris, datar
Auskultasi: bising usus 3-4x/menit
Palpasi: supel, massa abnormal (-), defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien
tidak teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), Nyeri tekan (-)
Perkusi: thympani
EKSTREMITAS
Udema (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT 2 detik
Kekuatan otot esktremitas atas 555/555
Kekuatan otot esktremitas bawah 555/555
LABORATORIUM: -
Penatalaksanaan:
- Natrium diclofenac tab 2 x 50 mg
- Eperison tab 2 x 1
- B comp tab 1 x 1 mg
- Mecobalamin tab 3 x 500 mg
Tn. AKP ; 61 th;153 cm; 51kg;
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada sejak 1 jam SMRS. Nyeri dada seperti tertimpa
beban berat. Nyeri menjalar ke punggung hingga ke lengan kiri. Nyeri berlangsung lebih dari
30 menit. Nyeri bertambah dengan aktifitas dan berkurang dengan istirahat. Pasien juga
mengeluhkan nyeri pada sendi-sendi kaki dan tangan. Riwayat makan berlemak, jeroan
disangkal. Demam, batuk, pilek, sesak, gangguan penciuman, mencret tidak ada. Pasien
memiliki riwayat sakit jantung namun tidak rutin berobat. Penyakit tidak memiliki penyakit
hipertensi, DM, asma dan alergi.
KU : TSS
kesadaran : CM
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 88 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,7 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN :
Inspeksi: simetris, datar
Auskultasi: bising usus 3-4x/menit
Palpasi: supel, massa abnormal (-), defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak teraba,
hepar tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan (-)
Perkusi: thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
LABORATORIUM: -
RADIOLOGI :
Foto Thorax AP
Kesan :
-Tidak tampak bronkopneumonia atau pneumonia
- Kardiomegali
- Clopidogrel tab 1 x 75 mg
- Aspilet tab 1 x 80 mg
- Meloxicam tab 3 x 1
Pasien datang dengan nyeri pada pergelangan tangan post jatuh 1 hari SMRS. Pasien
terjatuh pada saat memanjat pohon kemudian tangannya tertimpa badannya. Muntah, demam,
penurunan kesadaran tidak ada. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Riwayat kejang saat kecil
tidak ada. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit darah tinggi, DM, dan alergi.
KU : TSS
kesadaran : CM
TD : - mmHg
Nadi : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
BB
T : 36,7 C
KEPALA
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), hematom (+/-)
- Hidung : Rinorea (+/-)
- Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
- PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan
Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi:Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
- JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN :
Inspeksi: simetris, datar
Auskultasi: bising usus 3-4x/menit
Palpasi: supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien tidak teraba,
hepar tidak teraba, ballottement (-)nyeri tekan (-).
Perkusi: thympani
EKSTREMITAS
Udem (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT < 2 detik
Gangguan ROM terbatas karena nyeri
LABORATORIUM: -
RADIOLOGI :
PENATALAKSANAAN
- IVFD RL 15 tpm
- Konsul bedah
Pasien rujukan dari PKM Mandau dengan keluhan nyeri pinggang yang memberat sejak 1
minggu. Nyeri dirasakan hilang timbul. Nyeri bertambah saat pasien bergerak dan perubahan
posisi dari baring keduduk. Nyeri pinggang menjalar kepunggung hingga ketungkai kanan.
Pasien riwayat terjatuh 2 tahun lalu, namun dibawa berobat ke dukun. Pasien bekerja sebagai
petani. Pasien sering mengangkat berat. Demam, batuk, sesak, mual,muntah mencret,
gangguan penciuman tidak ada. Pasien tidak memiliki riwayat sakit DM, hipertensi,asma dan
alergi.
PEMERIKSAAN FISIK
KU : TSS
kesadaran : CM
TD : 140/83 mmHg
Nadi :108 x/mnt
RR : 21 x/mnt
T : 36,9 C
KEPALA
-Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-/-)
-Mulut : sianosis (-), palor (-)
THORAX
-PARU
Inspeksi :Hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam keadaan statis dan Dinamis,
Palpasi : Fremitus taktil kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor di kedua apang paru
Auskultasi :Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
-JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Reguler, murmur (-), S3 gallop (-).
ABDOMEN :
Inspeksi: simetris, datar
Auskultasi: bising usus 3-4x/menit
Palpasi: supel, massa abnormal (-) , defense muscular (-), nyeri lepas (-), lien
tidak teraba, hepar tidak teraba, ballottement (-), Nyeri tekan epigastrium, hipokondrium
dextra (+)
Perkusi: thympani
EKSTREMITAS
Udema (-/-)
Akral hangat (+/+)
CRT 2 detik
Kekuatan otot esktremitas atas 555/555
Kekuatan otot esktremitas bawah 555/555
Pemeriksaan khusus
- Tes lasek terbatas <90
- Tes Bragard (-)
LABORATORIUM:
Darah rutin :
Leukosit : 8.500
Hb : 11,6 g/dL
Eritrosit : 3,80 x 106 /uL
Trombosit : 340.000
Hematokrit : 36,1 %
Elektrolit :
Na+ : 142 mmol/L
K+ : 3,1 mmol/L
Cl- : 114 mmol/L
Rapid antigen : Negatif
RADIOLOGI :
1. Foto Thorax AP
Kesan :
-Tidak tampak TBC paru aktif maupun pneumonia
-Tidak tampak kardiomegali
2. Foto Lumbal AP/Lat
Kesan :
- Spondylosis vertebra lumbalis
Penatalaksanaan:
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
- Inj. Ranitidin 50 mg/ 12 jam
- Gabapentin tab 2 x 300 mg
- Eperison tab 2 x 1
- Diazepam tab 2 x 2 mg
- Mecobalamin tab 3 x 500 mg