Anda di halaman 1dari 27

CASE REPORT

SEORANG LAKI-LAKI 47 TAHUN DENGAN SUPRAVENTRIKULAR TAKIKARDI

Farah Aziizah J510195058

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam


RS DR Harjono S Ponorogo
Universitas Muhammadiyah Surakarta - 2019
IDENTITAS PASIEN

◦ Nama : TN. S
◦ Umur : 47 Tahun
◦ Jenis Kelamin : Laki-laki
◦ Alamat : Dukuh Patran 03/01 Kupuk, Bungkal
◦ Status Menikah : Menikah
◦ Agama : Islam
◦ Suku : Jawa
◦ Tanggal Masuk RS : 3 AGUSTUS 2019 (15.50)
◦ Tanggal Pemeriksaan : 5 AGUSTUS 2019 (10.30)
ANAMNESIS
Keluhan Dredeg
Utama

Seorang laki-laki 47 tahun datang dengan keluhan dredeg sejak 2 jam


Riwayat SMRS. Awalnya pasien sedang tertidur lalu mendengar suara pintu yang
tertutup kencang dan pasien terbangun dengan kaget lalu merasa
Penyakit dredeg. Pasien juga mengeluhkan perut kembung serta mual dan
Sekarang terkadang batuk pada malam hari. Pasien mengatakan telah lama
menderita penyakit jantung dan berencana untuk ablasi tanggal 5
Agustus di RS Sardjito tetapi tertunda karena pasien kambuh. Pasien
tidak mengeluhkan sesak, nyeri dada, muntah ataupun pusing. BAK dan
BAB lancar.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu
•Riwayat Sakit Serupa : diakui (dalam 1 bulan terakhir sudah di opname 3x)
•Riwayat Hipertensi : diakui
•Riwayat Diabetes Melitus : diakui
•Riwayat Penyakit Jantung : diakui sejak 2002
•Riwayat Paru : disangkal
•Riwayat Ginjal : disangkal
•Riwayat Asam Urat : disangkal
•Riwayat Alergi, Trauma, Obat2an : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


•Riwayat Sakit Serupa : disangkal
•Riwayat Hipertensi : disangkal
•Riwayat Diabetes Melitus : disangkal
•Riwayat Penyakit Jantung : diakui (ibu pasien)
•Riwayat Paru : disangkal
•Riwayat Ginjal : disangkal
•Riwayat Asam Urat : disangkal
•Riwayat Alergi : disangkal

Riwayat Kebiasaan
•Minum jamu : disangkal
•Alkohol : disangkal
•Merokok dan Kopi : sudah berhenti sejak sakit 2002
•Makan pedas, asam, asin : disangkal
•Makanan berlemak dan jeroan : disangkal
ANAMNESIS SISTEMIK

Sistem serebrospinal : pusing (-), demam (-)

Sistem respiratori : batuk malam (+) terkadang, sesak (-)

Sistem kardiovaskuler : nyeri dada (-), berdebar (+)

Sistem gastrointestinal : mual (+), muntah (-), BAB lancar

Sistem muskuloskeletal : nyeri sendi (-), nyeri otot (-)


PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Lemah

Kesadaran : Compos Mentis (E4V5M6)

Vital Sign
TD : 120/80 mmHg - Spo2 : 99 %
Nadi : 171 x/menit (saat MRS)
RR : 22 x/menit
Suhu : 36,5 °C

Status Generalis
Kepala: simetris (+), deformitas (-), konjungtiva anemis (-/-),
sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidung (-), sianosis (-), reflek
cahaya (+/+), pupil isokor (+/+).
Leher : simetris(+), peningkatan JVP (-), pembesaran limfe (-).
PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis
Kepala : Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil isokor
(+/+), edem palpebral(-/-)
Telinga : Sekret yang keluar (-/-), nyeri tekan (-/-)
Hidung : Deformitas (-), septum simetris ditengah
Leher : Pembesaran KGB (-), JVP meningkat (-)
PEMERIKSAAN FISIK THORAKS
• Inspeksi : Gerakan pernafasan • Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
simetris kanan dan kiri, • Palpasi : Iktus kordis teraba kuat angkat
pada SIC V sinistra sisi medial linea
retraksi intercosta (-), midclavicula sinistra
jejas (-) • Perkusi : Batas jantung tidak membesar
• Palpasi : Ketinggalan gerak (-), • Batas kiri jantung
fremitus (N) • Atas : SIC II linea parasternalis sinistra.
• Perkusi : Sonor diseluruh • Bawah : SIC V linea midclavicula sinistra.
lapang paru • Batas kanan jantung
• Atas : SIC II linea parasternalis dextra.
• Auskultasi : Suara dasar vesikuler • Bawah : SIC IV linea parasternalis dextra.
(+/+), rhonki (-/-), • Auskultasi : Bunyi jantung I-II regular, Bising
wheezing (-/-) jantung tidak ditemukan.

Thoraks Jantung
• Inspeksi : Distended (-), benjolan (-)
• Auskultasi : Peristaltik (+) normal

Abdomen • Perkusi : Timpani (+) pada semua regio, pekak (+)


pada hepar, nyeri ketok kostovertebra (-)
• Palpasi : Supel, defans muscular (-), nyeri tekan
suprapubik (-), hepar dan lien tidak teraba.

• Atas : Edema : (-/-), CRT < 2 dtk : (+/+), Akral

Ekstremitas • Bawah
hangat : (+/+)
: Edema : (-/-), CRT < 2 dtk : (+/+), Akral
hangat : (+/+)
Parameter Hasil Nilai Rujukan

Hemoglobin (HGB) 17,1 13.2-17.3 gr/dL

Eritrosit (RBC) 5.46 4.40-5.90

Leukosit (WBC) 10.3 4.1 – 10,9

Hematokrit 49,3 36,0 – 56,0

Trombosit (PLT) 237 150 -450

MCV 90,3 80,0 – 100,0

MCH 31.3 28,0 – 36,0

MCHC 34.7 31,0 – 37,0

RDW-CV 13.4 10,0 – 16,5

PDW 17,8 12,0 – 18,0

MPV 6.0 5,0 – 10,0

PCT 0.14 0,10 – 1,00

Eosinofil 2,9 0,0 – 6,0

Basofil 0.7 0,0 – 2,0

Neutrofil 64,7 42,0 – 85,0


EKG
RESUME
Seorang laki-laki 47 tahun datang dengan keluhan dredeg sejak 2 jam SMRS.
Awalnya pasien sedang tertidur lalu mendengar suara pintu yang tertutup
kencang dan pasien terbangun dengan kaget lalu merasa dredeg. Pasien juga
mengeluhkan perut kembung serta mual dan terkadang batuk pada malam
hari. Pasien mengatakan telah lama menderita penyakit jantung dan
berencana untuk ablasi tanggal 5 Agustus di RS Sardjito tetapi tertunda karena
pasien kambuh. Pasien tidak mengeluhkan sesak, nyeri dada, muntah ataupun
pusing. BAK dan BAB lancar.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien lemah dengan
GCS E4V5M6, TD 120/80, HR 171 x/menit, RR 22 x/menit, Suhu 36 ᵒC, SpO2 99%.
Kepala, leher, thoraks, abdomen dan ekstremitas dalam batas normal.
Pada pemeriksaan penunjang laboratorium dalam batas normal dan pada
pemeriksaan EKG didapatkan irama sinus takikardi, dengan frekuensi 180 bpm,
aksis frontal lead I (+) dan aVF (+) dan aksis horizontalnya fase transisi berada
pada lead V3 dan V4. PR interval nya tidak memanjang, gelombang P dan T
tertumpuk, kompleks QRS normal tidak >0,12 . Pada lead II, III, aVF terdapat
gelombang T yang inversi.
ASSESMENT/DIAGNOSIS KERJA

Diagnosis Kerja : SVT (AVNRT)


Diagnosis Banding : AVRT, Atrial Takikardi
POMR (Problem Oriented Medical Record)
Abnormalitas Assesment Planning Diagnosa Planning Terapi Planning Monitoring
Anamnesis : SVT (AVNRT)  Oksigen 3 lpm • Observasi airway dan
Pasien mengeluhkan dredeg 2 jam Cardiac Marker  Amiodaron 150 mg selama 10 breathing
SMRS, perut kembung dan mual. Rontgen Thorax menit, diulang jika masih • Observasi tanda vital
Riwayat serupa dalam 1 bulan berulang (maintenance 1 • Observasi klinis
terakhir sudah kambuh 3x dan di mg/min untuk 6 jam pertama) • EKG serial
opname  Sotalol 100 mg selama 5 menit
Pemeriksaan Fisik : atau 1,5 mg/kg
Keadaan umum lemah dengan HR
171 x/menit
Pemeriksaan Penunjang :
Hasil EKG didapatkan irama sinus
takikardi, dengan frekuensi 180
bpm, aksis normal, gelombang P
dan T tertumpuk, kompleks QRS
normal. Pada lead II, III, aVF
serta V1, V2 terdapat gelombang T
yang inversi.
POMR (Problem Oriented Medical Record)
Abnormalitas Assesment Planning Diagnosa Planning Terapi Planning Monitoring

Anamnesis : DM Tipe II  HbA1c Inf PZ 8 tpm •Obs. TTV


Pasien mempunyai
 Funduskopi Medikamentosa: •Obs. GDA setiap hari
riwayat DM
 Fungsi ginjal  RCI : (3-1)x4 =
Laboratorium :
GDS 324 mg/dL 2x4 unit/24 j
 Maintanance :
Insulin 3x6
unit/24 j

Nonmedikamentosa:

 Diet DM
 Olahraga rutin
PEMBAHASAN

Dilihat dari gejala klinis pada pasien yang didapat dari anamnesis
seperti dada berdebar-debar, dispnue, lemas dan palpitasi serta
gambaran EKGnya dengan irama sinus takikardi serta frekuensinya 180
bpm, gelombang P dan T tertumpuk dan kompleks QRS nya tidak >0,12,
terdapat T inversi. Oleh karena itu, di diagnosis sebagai SVT.
Insert the title of your subtitle Here
Pembentukan Impuls
Tinjauan Pustaka

Definisi
◦ Aritmia merupakan irama jantung di luar irama sinus normal.

◦ Supraventrikular takikardi (SVT) adalah satu jenis takidisritmia


yang ditandai dengan perubahan laju jantung yang
mendadak bertambah cepat menjadi berkisar antara 150
kali/menit sampai 250 kali/menit.
Elektrofisiologi
Irama Ektopik

Gangguan Escape Beat


Pembentukan
Rangsang Active Ectopic Firing

Reentry

Gangguan Blokade
Konduksi

Gangguan
Pembentukan dan
Konduksi
Rangsangan
Etiologi

Sindrom
Idiopatik Bawaan
WPW
Klasifikasi

SVT Jaringan
SVT SA node SVT AV node
Atrial
• Sinus Takikardi • Atrial Takikardi • AVNRT
• Inappropriate Unifokal • AVRT
Sinus Takikardi • Multifokal • Junctional
• SANRT (SA Atrial Takikardi Ectopic
Node • Atrial Fibrilasi Tachycardi
Reentran • Atrial Flutter
Tachycardi)
Mekanisme SVT
Manifestasi Klinis
Tampak
Gelisah Nafas Cepat Muntah
Pucat

Nadi 200-300 Gagal Kegagalan Berdebar-


x/menit Jantung Sirkulasi debar

Lightheadnes
Palpitasi Mudah lelah Pusing
s

Nafas Penurunan Tidak enak di


Nyeri dada
Pendek Kesadaran Tenggorokan
Diagnosis
• gelombang P yang menghilang atau
timbul segera setelah kompleks QRS
AVNRT sebagai pseudo r’ dalam V1 atau
pseudo S dalam lead inferior.

• gelombang P yang mengikuti setiap


AVRT Orthodromik kompleks QRS yang sempit karena
adanya konduksi retrograde.

• Kompleks QRS melebar


AVRT Antidromik

• Rasio gelombang P : QRS berkisar 2:1


Atrial Takikardi sampai dengan 4:1
Penatalaksanaan

Segera Jangka Panjang


Direct Cardioversion
Manuver Vagal
Pemberian Adenosin Medikamentosa
Verapamil
Prokainamid
Digoksin
Phenylephrin
Flecainide dan sotalol
Ablasi Kateter
Beta Bloker
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai