Pembimbing :
Prof. Dr. dr. I Gede Raka Widiana, Sp.PD-KGH
Oleh:
Ayu Elistya Ning Purwani (1202006035)
Kadek Devi Ari Frasiska (1202006036)
2
Overview
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
4
BAB III
LAPORAN KASUS
5
IDENTITAS PASIEN
Nama : NNR
Umur : 65 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Bali
Agama : Hindu
Pendidikan : SMP
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Alamat : Br. Sibetan Bebandem Karangasem
Tanggal MRS : 01 Desember 2016 pukul 15:30 WITA
Tanggal Pemeriksaan : 15 Desember 2016 pukul 10.00 WITA
No. Rekam Medis : 16052236
ANAMNESIS
KELUHAN
Riwayat Penyakit Dahulu
-Memiliki riwayat hipertensi → sejak 5 tahun yang lalu →
berobat tidak teratur
-Tekanan darah terakhir yaitu 200/100 mmHg
-Riwayat penyakit asam urat → sejak 2 tahun yang lalu
-riwayat penyakit sistemik seperti diabetes mellitus,
penyakit jantung, penyakit ginjal, asma disangkal.
-Riwayat alergi makanan dan obat-obatan disangkal.
Riwayat pengobatan :
-Captopril 2 x 25 mg
ANAMNESIS
Riwayat Keluarga
RIWAYAT Riwayat asma, penyakit pada jantung, hati,
ginjal, hipertensi serta diabetes pada
keluarga disangkal.
Status Present
Kondisi Umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis (E4V5M6)
Gizi : Cukup
Tekanan darah : 200/90 mmHg
Nadi : 96 kali/menit
Respirasi : 24 kali/menit
Suhu aksila : 36,8 ºC
Suhu rectal : 37,7ºC
Tinggi badan : 160 cm
Berat badan : 50 kg
BMI : 19,53 kg/m2
PEMERIKSAAN FISIK
Status General
PEMERIKSAAN FISIK
Cor
Pulmo
Inspeksi : gerak pernapasan simetris statis dan dinamis, retraksi (-)
suprasternal, barrel chest (-)
Palpasi : Tactile fremitus : Normal / Normal
Normal / Normal
Menurun / Menurun
Perkusi : Sonor / sonor
Sonor / sonor
Dullness / Dulness
Auskultasi : Vesikuler +/+, Ronki -/-, Wheezing -/-
+/+ +/+ -/-
+/+ +/+ -/-
PEMERIKSAAN FISIK
N PENUNJANG WBC 10,64 103/μL 5,2-12,4
Foto X-Ray
Foto Thorax PA (01/12/2016) pukul 19.50
Hasil:
-Cor : Kesan membesar ke kiri
-Pulmo: tampak perivaskular hazziness pada kedua lapang paru
-Sinus kanan dan kiri tajam
-Tulang : dalam batas normal
-Diafragma : dalam batas normal
Kesan:
Kardiomegali dengan edema pulmonum
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Foto Polos Abdomen (BOF) post URS dj stent kanan + PNL kiri
(14/12/2016) pukul 11.22
-Kontur ginjal kanan dan kiri tak tampak jelas
-Psoas line kanan dan kiri simetris
-Distribusi gas dan usus meningkat
-Bayangan hepar dan lien tak tampak membesar
-Tampak osteophyte pada vertebra thorakolumbal
-Tampak terpasang DJ stent dengan tip proksimal terproyeksi setinggi VL 2 sisi
kanan dan VL 3 sisi kiri
Kesan:
Spondilosis thorakolumbalis
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
•Acute on Chronic Kidney Disease (ACKD) ec postrenal on
CKD ec susp NO
Hipertensi Stage I
Anemia ringan normokromik normositer on CKD
Batu multiple renal D et S
HN berat renal D et S
Edema Paru
Gastropati uremikum
Hiperurisemia
•Hematuria ec susp batu buli – buli
•ISK Komplikata
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
Rencana terapi :
• Bed rest
• IVFD NaCl 0,9% ~ 8 tpm
• Diet CKD 2000 kkal + protein 40 gram + rendah garam
• Asam Folat 2 x 2 mg (IO)
• Amlodipin 1 x 10 mg (IO)
• Alopurinol 1x100 mg (IO)
• Captopril 3 x 25 mg (IO)
• Levofluoxacin 1 x 500 mg (IO)
• HD Cito
Planning Diagnosis
UL/Kultur/ST (Colony count)
Rencana Monitoring
Vital sign, keluhan, Cairan Keluar dan Cairan Masuk
KIE
Anamnesis
• Pasien pada kasus ini Pemeriksaan Fisisk Pemeriksaan
memiliki riwayat kencing Abdomen Penunjang
tersendat disertai dengan Inspeksi : Distensi (-) Pemeriksaan BOF
nyeri perut bawah sejak 3 Auskultasi: Bising Usus (+) dan USG urologi
hari sebelum MRS dan normal dimana
riwayat nyeri pinggang Palpasi : Hepar dan Lien tidak didapatkan
hilang timbul yang teraba, Nyeri tekan gambaran
dirasakan seperti pinggang epigastric (+), Ballotement adanya batu
diperas sejak 1 bulan lalu. (+) serta
• Pasien juga memiliki faktor Perkusi : Timpani (+), Nyeri hidronefrosis
resiko yaitu kesehariannya ketok CVA (+) pada ginjal.
pasien kurang minum air.
PEMBAHASAN
TEORI
• Batu saluran kemih → peningkatan aliran darah ginjal dan peningkatan tekanan pelvis
ginjal → penurunan aliran darah ginjal → pengeluaran mediator inflamasi →
kerusakan ginjal (renal demage) → fungsi dari ginjal juga terganggu.
• Cairan yang seharusnya dikeluarkan melalui ginjal menjadi terhambat → overload
cairan → oedem pulmonum dan oedem tungkai
Anamnesis Pemeriksaan Fisisk Pemeriksaan
• Pasien datang dengan Pulmo Penunjang
keluhan sesak napas yang
Palpasi : Tactile fremitus : Pemeriksaan Thorax
tidak membaik membaik
Normal / Normal PA dengan hasil
dengan posisi apapun.
Normal / Normal pada pulmo
• Pasien mengatakan tidur
Menurun / Menurun tampak
menggunakan 1 bantal.
Perkusi : Sonor / sonor perivaskular
• Riwayat terbangun di
Sonor / sonor hazziness pada
malam hari karena sesak
Dullness / Dulness kedua lapang
disangkal oleh pasien.
Auskultasi : paru, kesan
• Pasien juga mengeluhkan
Ronki -/-, Wheezing -/- edema
terdapat bengkak pada
+/+ -/- pulmonum
kedua tungkai.
+/+ -/-
PEMBAHASAN
TEORI
• Batu saluran kemih → peningkatan aliran darah ginjal dan peningkatan tekanan pelvis
ginjal → penurunan aliran darah ginjal → pengeluaran mediator inflamasi →
kerusakan ginjal (renal demage) → fungsi dari ginjal juga terganggu.
• Cairan yang seharusnya dikeluarkan melalui ginjal menjadi terhambat → overload
cairan → oedem pulmonum dan oedem tungkai
Anamnesis Pemeriksaan Fisisk Pemeriksaan
• Pasien datang dengan Pulmo Penunjang
keluhan sesak napas yang
Palpasi : Tactile fremitus : Pemeriksaan Thorax
tidak membaik membaik
Normal / Normal PA dengan hasil
dengan posisi apapun.
Normal / Normal pada pulmo
• Pasien mengatakan tidur
Menurun / Menurun tampak
menggunakan 1 bantal.
Perkusi : Sonor / sonor perivaskular
• Riwayat terbangun di
Sonor / sonor hazziness pada
malam hari karena sesak
Dullness / Dulness kedua lapang
disangkal oleh pasien.
Auskultasi : paru, kesan
• Pasien juga mengeluhkan
Ronki -/-, Wheezing -/- edema
terdapat bengkak pada
+/+ -/- pulmonum
kedua tungkai.
+/+ -/-
PENEGAKAN CKD
TEORI
Kriteria CKD menurut K-DOQI 2003 :2
1.Kerusakan ginjal (renal damage) yang terjadi lebih dari 3 bulan, berupa kelainan
struktural atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG),
dengan manifestasi:
1. kelainan patologis
2. terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi darah dan
urin atau kelainan dalam tes pencitraan (imaging tests)
2.Laju filtrasi glomerulus (LFG) kurang dari 60 ml/menit/1,73m² selama 3 bulan dengan
atau tanpa kerusakan ginjal.
3.Pada keadaan tidak terdapat kerusakan ginjal lebih dari 3 bulan dan LFG sama atau
lebih dari 60 ml/menit/1,73m², tidak termasuk kriteria penyakit ginjal kronik.
PASIEN
• Pasien pada kasus ini memenuhi kriteria CKD. Kerusakan ginjal pada pasien pasti
terjadi lebih dari 3 bulan karena pasien menderita hipertensi yang tidak terkontrol
selama 5 tahun, dengan manifestasi tanda kelainan ginjal berupa kelainan dalam
komposisi darah dan urin dan kelainan dalam tes pencitraan. Pada pasien ini LFG
kurang tepat dipakai sebagai penanda adanya CKD karena LFG menurun dengan
cepat akibat serangan akut.
PENEGAKAN ACKD
TEORI
• Penyebab ACKD dibedakan menjadi faktor prerenal, intrinsik renal, dan pasca renal.
• Cedera pasca renal disebabkan oleh penyumbatan aliran urin, sehingga tekanan
kembali ke ginjal, menyebabkan kerusakan nefron.
• Penyebab utama adalah obstruksi. Seperti adanya batu saluran kemih, keganasan,
darah, Obstruksi uretra Striktur, katup kongenital, fimosis
PEMERIKSAAN FUNGSI
Penunjang GINJAL
Anamnesis Pemeriksaan BOF
• Pada pasien didapatkan
dan USG urologi (140 – umur)
keluhan utama kencing
dimana
tersendat dan riwayat LFG x berat badan
didapatkan
nyeri perut bawah sejak 3 (ml/menit/1,73 72 x kreatinin
gambaran
hari sebelum MRS dimana
adanya batu m2) = plasma(mg/d
ini merupakan keluhan
serta
karena serangan akut L)
hidronefrosis
(dalam jam hingga minggu)
pada ginjal.
LFG (ml/menit/1,73m2) = 4,13
PENATALAKSANAAN
PASIEN
• Pada pasien diberikan diet kalori 30-
TEORI 35 kkal/kgBB/hari dan diet protein
• Terapi ACKD meliputi terapi farmakologis 0,6-0,8 g/kgBB/hari dengan
dan terapi non farmakologis. pertimbangan kondisi CKD yang
• Terapi non farmakologis berupa : mendasari
1. Terapi nutrisi
• Amlodipin 1 x 10 mg (IO) sebagai
2. Cairan dan elektrolit,
3. Restriksi protein penurun tensi
• Terapi farmakologis berupa : • Alopurinol 1x100 mg (IO) untuk
1. Terapi spesifik penyebab hiperurisemia
2. Pencegahan kondisi komorbid • Captopril 3 x 25 mg (IO) sebagai
3. Memperlambat perburukan penurun tensi
fungsi ginjal • Levofluoxacin 1 x 500 mg (IO) untuk
4. Pencegahan terhadap penyakit tatalaksana ISK Komplikata
cardiovaskular • HD Cito didasarkan atas indikasi LFG
5. Pencegahan komplikasi 4,13 ml/menit/1,73m² dan untuk
6. Terapi pengganti ginjal : hemodialisis perbaikan kondisi akut.
PENATALAKSANAAN
PASIEN
• Pada pasien ini dilakukan tindakan
URS dan pemasangan DJ stent untuk
eliminasi batu renal kiri serta batu
buli. Pasien menjalani terapi bedah
urologi dengan serum creatinine 6,96
TEORI mg/dL dan serum creatinine setelah
• Tatalaksana ACKD postrenal dengan terapi bedah menjadi 7,47 mg/dL.
sumbatan/kolik adalah penatalaksanaan • Setelah eliminasi penyebab yang
urologi dan bila perlu dilakukan mendasari serangan akut, dapat
pengeleminasian penyebab obstruksi. dilihat kreatinin tetap tinggi dan tidak
kembali normal.
• Nilai serum kreatinin yang tetap
tinggi menjadi bukti adanya penyakit
ginjal yang mendasari pada pasien ini
sebelum terdapat serangan akut.
BAB V
SIMPULAN
37
TERIMA KASIH