Anda di halaman 1dari 4

RETINOBLASTOMA

Retinoblastoma atau biasa disebut Tumor pada Mata adalah keganasan pada mata yang
menyerang retina, yaitu jaringan saraf tipis yang berada pada dinding bola mata bagian belakang.
Retina berfungsi untuk menerima dan mengubah cahaya yang masuk ke mata, mengirimkan
sinyal melalui saraf optik ke otak, dan kemudian otak menerjemahkannya sebagai gambar yang
dilihat oleh mata. Intinya, retina merupakan salah satu bagian terpenting yang membuat manusia
bisa melihat berbagai objek.

Retinoblastoma menyebabkan tumor (gumpalan sel) tumbuh di retina. Ini terjadi ketika sel saraf
tumbuh di luar kendali. Artinya, mata tidak dapat berkomunikasi dengan otak sebagaimana
mestinya. Sel kanker pada retina tersebut biasanya berada di sekitar mata, tetapi dapat juga
menyebar ke bagian tubuh lain, termasuk otak dan tulang belakang.

Kasus ini paling sering dialami oleh neonatus (bayi baru lahir) dan anak-anak (biasanya < 2
tahun), tetapi dapat juga terjadi pada dewasa meskipun kasusnya jarang. Angka kejadiannya
yaitu 1 per 15.000-20.000 kelahiran dan sekitar 3% dari total keganasan yang terjadi pada anak.
Diperkirakan 7000-8000 anak mengalami retinoblastoma tiap tahunnya di seluruh dunia dengan
3000-4000 diantaranya meninggal.

Bagaimana bisa terjadi?

Retinoblastoma dapat terjadi dalam dua bentuk: kongenital (herediter) atau sporadis (non-
herediter). Istilah herediter di sini bukanlah dimaksudkan sebagai penyakit yang diturunkan dari
orang tua karena kebanyakan kasus retinoblastoma, baik herediter maupun sporadis, terjadi tanpa
adanya riwayat anggota keluarga dengan penyakit retinoblastoma. Maksud retinoblastoma tipe
herediter adalah ditemukannya mutasi gen RB1 sejak bayi dilahirkan.

Retinoblastoma herediter dapat terjadi ketika :

 Seorang anak mewarisi mutasi (perubahan gen) dari orang tua. Seringkali, bayi akan lahir
dengan retinoblastoma.
 Secara spontan pada janin selama kehamilan. Sebagian besar dari anak-anak ini akan
mengembangkan retinoblastoma sebelum mereka berusia 1 tahun.

Bentuk retinoblastoma ini biasanya menyerang kedua mata dan dapat menyebabkan lebih dari
satu tumor di setiap mata.

Retinoblastoma sporadis terjadi ketika mutasi gen terjadi pada anak usia dini, biasanya setelah
usia 1 tahun dan hanya menyerang satu mata. Masih belum diketahui penyebab dari
retinoblastoma bentuk ini.

Seperti Apakah Gejalanya?

Tanda awal retinoblastoma yang paling umum adalah “mata kucing” atau leukocoria (pupil
(daerah tengah mata) berwarna putih keruh). Dalam cahaya terang, pupil bisa terlihat keperakan
atau kuning keruh.

“Mata kucing” dapat diperiksa dengan cara menyinari mata anak dengan senter atau sumber
penyinaran lain di ruangan yang gelap, lalu perhatikan bagian hitam mata anak. Dikatakan “mata
kucing” apabila ditemukan bayangan putih di tengah bagian hitam mata anak (menyerupai mata
seekor kucing ketika disorot cahaya di malam hari yang gelap). Gambaran bayangan putih di
tengah mata ini sering kali juga dapat terlihat pada foto anak yang ditangkap dengan
menggunakan flash kamera.

Tanda-tanda lain termasuk:

 Mata juling dimana kedua mata tidak searah ketika melirik ke arah tertentu
 Ukuran pupil yang lebih besar dari biasanya
 Iris (bagian mata yang berwarna) keruh
 Penglihatan menurun

Bisakah diobati?

Retinoblastoma pada umumnya ditemukan sebelum menyebar keluar dari bagian mata yang
berwarna putih, sehingga masih dapat disembuhkan dengan beberapa pilihan penanganan.
Pengobatan retinoblastoma bergantung pada ukuran tumor, lokasi dari tumor, dan apakah
pertumbuhan dari tumor telah menyebar ke organ lain selain mata. Beberapa metode pengobatan
yang digunakan untuk menangani kasus retinoblastoma, antara lain:

 Kemoterapi
Metode ini digunakan untuk mengecilkan ukuran tumor. Selain itu, kemoterapi juga
sering menjadi pilihan pengobatan apabila tumor telah bertumbuh dan menyebar ke organ
lain selain mata.
 Terapi radiasi
Terapi ini menggunakan energi sinar radiasi untuk membunuh sel kanker.
 Terapi laser
Pada terapi ini, laser digunakan untuk menghancurkan pembuluh darah yang memasok
oksigen dan nutrisi untuk tumor. Tanpa sumber tersebut, sel kanker akan mati.
 Terapi dengan energi dingin (cryotherapy)
Terapi yang menggunakan suhu yang sangat dingin untuk membunuh sel kanker.
 Terapi dengan pembedahan
Terapi ini dilakukan apabila ukuran tumor sudah terlalu besar untuk diobati dengan
metode yang lain. Pada beberapa situasi, operasi pengangkatan bola mata akan dilakukan
sebagai upaya pencegahan penyebaran kanker ke organ tubuh lainnya.

Apakah Penyakit Ini Bisa Dicegah?

Pada kebanyakan kasus, dokter sendiri tidak mengetahui apa penyebab retinoblastoma secara
pasti. Oleh karena itu, pencegahan untuk retinoblastoma sulit untuk ditentukan. Sedangkan bagi
keluarga dengan riwayat retinoblastoma herediter, pencegahan tidak bisa dilakukan. Oleh karena
itu, tes genetik penting untuk dilakukan oleh keluarga untuk mengetahui ada atau tidaknya risiko
bagi keturunannya untuk mengidap penyakit ini. Dengan begitu, pengobatan pun bisa dilakukan
sejak dini.
Sumber :

1. https://kidshealth.org/en/parents/retinoblastoma.html
2. https://kankere.com/article/content/retinoblastoma-kanker-mata-25
3. https://www.halodoc.com/kesehatan/retinoblastoma
4. Bakry, MH., Dan Rahmadhany, R. 2019. Retinoblastoma: Masalah dan hambatan dalam
mendiagnosis. J Biomedika Kesehat ;2(4):162-168

Anda mungkin juga menyukai