Pembimbing :
Dr. dr. Jajang Sinardja, Sp.JP(K)-FIHA
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN KARDIOVASKULAR
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU
SKDI : 3B 2021
ICD X : I20.0
BAB 1
PENDAHULUAN
Pendahuluan
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit jantung akibat penyempitan atau penyumbatan
pembuluh darah koroner. Penyempitan atau penyumbatan ini dapat menghentikan aliran darah ke
otot jantung yang sering ditandai dengan rasa nyeri.
SKA terdiri dari IMA dengan ST Elevasi (STEMI), iskemia miokard tanpa ST Elevasi (NSTEMI),
dan angina pektoris tidak stabis (UAP).
Angina pektoris merupakan suatu sindrom klinis berupa serangan nyeri dada
yang khas, yaitu dada seperti ditekan benda berat, seperti ditusuk-tusuk dan nyeri
sering menjalar kelengan kiri atau ke kedua lengan.
Klasifikasi
Kelas I
Angina yang berat untuk pertama kali, atau makin bertambah beratnya nyeri dada.
Kelas II
Angina pada waktu istirahat dan terjadinya subakut dalam I bulan, tapi tidak ada serangan
angina dalam 48 jam terakhir.
Kelas III
Adanya serangan angina waktu istirahat dan terjadinya secara akut baik sekali atau lebih, dalam
waktu 48 jam terakhir.
Patogenesis
Patogenesis
Diagnosis
● Nyeri dada angina, tipikal/atipikal
Tanda-tanda vital dalam batas normal kecuali dari beberapa kondisi seperti tekanan darah
meningkat pada pasien riwayat hipertensi. Sebaiknya jika pasien memliki tekanan darah
rendah pada dua pengukuran dalam waktu berbeda bisa dicurigakan Angina Pectoralis Stabil.
Diagnosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. EKG
Pada UAP EKG yang ditemukan dapat berupa normal, depresi segment ST, dengan atau tanpa t inverted.
Perubahan EKG pada UAP bersifat sementara, perubahan tersebut timbul di saat serangan angina dan kembali
ke gambaran normal atau awal setelah keluhan angina hilang dalam waktu 24 jam. Bila perubahan tersebut
menetap setelah 24 jam atau terjadi elevasi gelombang Q, maka disebut sebagai IMA.
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
2. Uji Latih
Pada pasien yang telah stabil dengan terapi medikamentosa dan menunjukan tanda resiko tinggi perlu
pemeriksaan exercise test dengan alat treadmill. depresi segmen ST yang dalam, dianjurkan untuk
dilakukan pemeriksaan angiografi koroner, untuk menilai keadaan pembuluh koronernya apakah perlu
dilakukan tindakan revaskularisasi PCI karena resiko terjadinya komplikasi kardiovaskular dalam waktu
mendatang cukup besar.
Diagnosis : Cardiac Biomarker
11
Tatalaksana
Tatalaksana Awal:
● Tirah baring
● Oksigen 4L/ menit (saturasi dipertahankan > 90%). Nasal/sungkup
● Monitor EKG, vital sign, akses IV
● Aspirin 160mg (dikunyah).
● Nitrat diberikan 5mg SL (dapat diulang 3x) lalu drip bila masih nyeri.
● Morfin iv bila nyeri tidak teratasi dengan nitrat
Laporan Kasus
16
IDENTITAS PASIEN
● Nama : Ny.M
● No RM : 01056373
● Umur : 55 tahun
Siak
17
KELUHAN UTAMA
18
Riwayat Penyakit Sekarang
• Sejak 6 bulan yang lalu pasien 1 hari SMRS pasien mengeluhkan nyeri
mengeluhkan nyeri pada ulu hati dada semakin memberat menjalar
yang menjalar ke punggung, nyeri sampai ke punggung. Nyeri timbul saat
terasa seperti tertusuk-tusuk Nyeri • 1 minggu SMRS pasien mengeluhkan nyeri istirahat dan diperberat saat
awalnya timbul saat pasien dada sebelah kiri, nyeri dirasakan seperti beraktivitas, nyeri dada berlangsung
beraktivitas dan hilang dengan ditekan beban berat, menjalar sampai selama 50 – 60 menit, Keluhan disertai
istirahat. kepunggung, nyeri dada timbul saat sesak napas tidak disertai suara ngik,
• Selama 6 bulan yang lalu pasien beraktifitas dan tidak hialng saat beristirahat, tidak berkurang dengan istirahat, tidak
berobat ke puskesmas jika nyeri dada berlangsung selama 40 menit. dipengaruhi debu, suhu dingin dan
mengalami keluhan saja. • Keluhan disertai sesak napas, tidak disertai berkeringat dingin, mual (-) , muntah (-)
suara ngik, tidak dipengaruhi debu, suhu kemudian pasien dirujuk ke poli
dingin, muntah (+) 1 kali, berisi makanan. jantung RSUD Arifin Achmad.
demam (-) .Kemudian pasien dibawa berobat
ke RSUD Siak dan dirawat selama 6 hari.
Riwayat Penyakit Dahulu
● Riw. HT tidak terkontrol (+) sejak 15 tahun yang lalu
● Riw. Asma (-)
● Riw. Sakit jantung(-), DM (-)
Sosial Ekonomi
CREDITS: This presentation template was
created
• Pasienby Slidesgo,
seorang including
Ibu Rumah icons by
Tangga
Flaticon, and infographics & images by Freepik
•. Pasien suka mengkonsumsi makanan berlemak (gorengan dan santan)
• Pasien jarang berolahraga
Pemeriksaan
Fisik
Kesadaran : Composmentis cooperative
● BP : 141/92 mmHg
● HR : 65 bpm
● T : 36,5⁰C
Paru
I : stasis : normochest, simetris hemitoraks D&S
dinamis : pergerakan hemitoraks D&S simetris
Pa : vocal fremitus sama D&S
Pe : sonor pada kedua lapangan paru
Thorax Aus : vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Pemeriksaan Fisik
Jantung
I : Iktus kordis tak terlihat
Pa : Iktus kordis teraba pada SIK 5 line axilaris anterior, kuat
angkat,
Pe : batas kanan : SIK V linea parasternalis dextra
Thorax batas kiri : SIK VI 2 jari lateral linea midclavicularis
sinistra
Aus : S1 S2 reguler, gallop (-), murmur(-)
Ekstremitas atas : edema (-/-), akral hangat, capillary refilling time < 2 detik.
Ekstremitas bawah : edema (-/-), akral hangat, capillary refilling time < 2 detik.
Extremities
Pemeriksaan Penunjang
● Laboratorium
- Darah rutin
- Elektrolit
- Enzim Jantung
● EKG
● Radiologi
- Foto Polos Thorax AP
Darah rutin
(14/01/2021)
● Hb : 12,9 gr/dL Elektrolit
● Na : 137 mmol/L
● HT : 38,2%
● K : 4,3 mmol/L
● Leukosit : 10,40 x 106/uL ● Cl : 111 mmol/L(H)
● Eritrosit : 4,14 x 106/uL (L)
● Trombosit: 161 x 103/uL Enzim Jantung
● Troponin I kuantitatif: 13,4 ng/L (negatif)
INTERPRETASI
Kesan: Normal
EKG 14/01/2021
INTERPRETASI
● Identitas Sesuai.
● Marker R
● Foto PA
● Tulang klavikula,skapula dan
costa Intak
● Vertebrae Midline
● Jaringan Lunak <2cm
● Sinus Kostofrenikus lancip
● Diagfragma Licin
● CTR 76 %
● Pinggang jantung: tidak
menghilang
● Corakan bronkovaskular
dalam batas normal
Kesan: kardiomegali
Non Farmakologi
• Bedrest, membatasi aktifitas fisik sehari-hari
• Posisi semi fowler
• O2 4L/menit
• Modifikasi gaya hidup
• Rawat di CVCU
Farmakologi
• IVFD RL 12 tpm
• Clopidogrel 1 x 75 mg
• Aspilet 1 x 80 mg
• Inj Furosemid 1 x 1amp
• Inj Ranitidin 2 x 1 amp
• Spironelacton 1 x 25 mg
• Isosorbid dinitrate 3 x 5 mg
Pembahasan
• Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang didapatkan bahwa pasien
mengalami angina pektoris tidak stabil ditegakkan berdasarkan keluhan yang dialami pasien yaitu nyeri
dada sebelah kiri, nyeri dirasakan seperti ditekan beban berat, menjalar sampai ke punggung, nyeri dada
timbul saat pasien sedang istirahat , nyeri diperberat dengan aktivitas, nyeri dada berlangsung 50-60
menit
• Hal ini sesuai dengan kriteria angina tak stabil yaitu nyeri angina yang semakin bertambah berat dan
lebih dari 20 menit. Nyeri angina terbagi menjadi dua yaitu nyeri angina tipikal dan atipikal, pasien
mengalami nyeri tipikal yaitu nyeri yang dirasakan seperti tertekan, >20 menit disertai sesak napas.
Pembahasan
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/92 mmHg sehingga ini
merupakan hipertensi grade I disertai dengan angina pectoris tidak stabil. Tatalaksana
awal yang diberikan pada pasien ini adalah tirah baring semi fowler, oksigen, Aspilet,
ISDN dan Clopidogrel
Pembahasan