Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KASUS

Unstable Angina Pectoris


Ichmatul Hidayah Oktaveni
1908436837

Pembimbing :
Dr. dr. Jajang Sinardja, Sp.JP(K)-FIHA
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN KARDIOVASKULAR
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU
SKDI : 3B 2021
ICD X : I20.0
BAB 1
PENDAHULUAN
Pendahuluan

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit jantung akibat penyempitan atau penyumbatan
pembuluh darah koroner. Penyempitan atau penyumbatan ini dapat menghentikan aliran darah ke
otot jantung yang sering ditandai dengan rasa nyeri.

SKA terdiri dari IMA dengan ST Elevasi (STEMI), iskemia miokard tanpa ST Elevasi (NSTEMI),
dan angina pektoris tidak stabis (UAP).

• WHO (2012) memperkirakan 17,5 juta kematian akibat


penyakit kardiovaskuler dimana 7,4 juta disebabkan oleh
sindrom koroner akut

• Di Indonesia, 478.000 pasien didiagnosa sebagai penyakit


jantung koroner pada tahun 2013
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Angina pektoris merupakan suatu sindrom klinis berupa serangan nyeri dada
yang khas, yaitu dada seperti ditekan benda berat, seperti ditusuk-tusuk dan nyeri
sering menjalar kelengan kiri atau ke kedua lengan.
Klasifikasi

Berdasarkan beratnya angina :

Kelas I
Angina yang berat untuk pertama kali, atau makin bertambah beratnya nyeri dada.

Kelas II
Angina pada waktu istirahat dan terjadinya subakut dalam I bulan, tapi tidak ada serangan
angina dalam 48 jam terakhir.

Kelas III
Adanya serangan angina waktu istirahat dan terjadinya secara akut baik sekali atau lebih, dalam
waktu 48 jam terakhir.
Patogenesis
Patogenesis
Diagnosis
● Nyeri dada angina, tipikal/atipikal

○ Nyeri berat, persisten

○ Nyeri dada seperti terhimpit beban berat

○ Menjalar ke skapula, leher, lengan kiri

○ Durasi nyeri, diperberat aktivitas

● Keluhan lain: berkeringat, mual, muntah, sesak nafas


pingsan
● Memiliki faktor risiko
● Riwayat keluarga dengan keluhan serupa (+/-)
Diagnosis
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik sewaktu angina dapat tidak menunjukkan kelainan tetapi pasien tampak
cemas, tidak dapat istirahat (gelisah), sering kali ekstremitas pucat disertai keringat dingin.

Tanda-tanda vital dalam batas normal kecuali dari beberapa kondisi seperti tekanan darah
meningkat pada pasien riwayat hipertensi. Sebaiknya jika pasien memliki tekanan darah
rendah pada dua pengukuran dalam waktu berbeda bisa dicurigakan Angina Pectoralis Stabil.
Diagnosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. EKG
Pada UAP EKG yang ditemukan dapat berupa normal, depresi segment ST, dengan atau tanpa t inverted.

Perubahan EKG pada UAP bersifat sementara, perubahan tersebut timbul di saat serangan angina dan kembali
ke gambaran normal atau awal setelah keluhan angina hilang dalam waktu 24 jam. Bila perubahan tersebut
menetap setelah 24 jam atau terjadi elevasi gelombang Q, maka disebut sebagai IMA.
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang

2. Uji Latih

Pada pasien yang telah stabil dengan terapi medikamentosa dan menunjukan tanda resiko tinggi perlu
pemeriksaan exercise test dengan alat treadmill. depresi segmen ST yang dalam, dianjurkan untuk
dilakukan pemeriksaan angiografi koroner, untuk menilai keadaan pembuluh koronernya apakah perlu
dilakukan tindakan revaskularisasi PCI karena resiko terjadinya komplikasi kardiovaskular dalam waktu
mendatang cukup besar.
Diagnosis : Cardiac Biomarker

11
Tatalaksana

Tatalaksana Awal:
● Tirah baring
● Oksigen 4L/ menit (saturasi dipertahankan > 90%). Nasal/sungkup
● Monitor EKG, vital sign, akses IV
● Aspirin 160mg (dikunyah).
● Nitrat diberikan 5mg SL (dapat diulang 3x) lalu drip bila masih nyeri.
● Morfin iv bila nyeri tidak teratasi dengan nitrat
Laporan Kasus
16
IDENTITAS PASIEN

● Nama : Ny.M

● No RM : 01056373

● Umur : 55 tahun

● Alamat : Dusun Lingkar Naga,

Siak

● Masuk RS: 14 Januari 2021

17
KELUHAN UTAMA

Nyeri dada memberat sejak 1 hari sebelum masuk


rumah sakit.

18
Riwayat Penyakit Sekarang

• Sejak 6 bulan yang lalu pasien 1 hari SMRS pasien mengeluhkan nyeri
mengeluhkan nyeri pada ulu hati dada semakin memberat menjalar
yang menjalar ke punggung, nyeri sampai ke punggung. Nyeri timbul saat
terasa seperti tertusuk-tusuk Nyeri • 1 minggu SMRS pasien mengeluhkan nyeri istirahat dan diperberat saat
awalnya timbul saat pasien dada sebelah kiri, nyeri dirasakan seperti beraktivitas, nyeri dada berlangsung
beraktivitas dan hilang dengan ditekan beban berat, menjalar sampai selama 50 – 60 menit, Keluhan disertai
istirahat. kepunggung, nyeri dada timbul saat sesak napas tidak disertai suara ngik,
• Selama 6 bulan yang lalu pasien beraktifitas dan tidak hialng saat beristirahat, tidak berkurang dengan istirahat, tidak
berobat ke puskesmas jika nyeri dada berlangsung selama 40 menit. dipengaruhi debu, suhu dingin dan
mengalami keluhan saja. • Keluhan disertai sesak napas, tidak disertai berkeringat dingin, mual (-) , muntah (-)
suara ngik, tidak dipengaruhi debu, suhu kemudian pasien dirujuk ke poli
dingin, muntah (+) 1 kali, berisi makanan. jantung RSUD Arifin Achmad.
demam (-) .Kemudian pasien dibawa berobat
ke RSUD Siak dan dirawat selama 6 hari.
Riwayat Penyakit Dahulu
● Riw. HT tidak terkontrol (+) sejak 15 tahun yang lalu
● Riw. Asma (-)
● Riw. Sakit jantung(-), DM (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


● Riw HT (+) pada ayah dan ibu pasien
● Riw. Jantung (+) pada 2 orang saudara kandung pasien
● Riw. DM (-)

Sosial Ekonomi
CREDITS: This presentation template was
created
• Pasienby Slidesgo,
seorang including
Ibu Rumah icons by
Tangga
Flaticon, and infographics & images by Freepik
•. Pasien suka mengkonsumsi makanan berlemak (gorengan dan santan)
• Pasien jarang berolahraga
Pemeriksaan
Fisik
Kesadaran : Composmentis cooperative

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Vital Signs (IGD)

● BP : 141/92 mmHg

● RR : 24 breath per min

● HR : 65 bpm

● T : 36,5⁰C

● BMI : 22,22 (normoweight) BB 55 kg, TB 150 cm


Pemeriksaan Fisik

Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikteri (-/-), pupil isokor 2mm/2mm


Sekret hidung (-), nafas cuping (-)
Kandidiasis oral (-), mulut mencucu (-)
Head & Neck
Pembesaran KGB (-), JVP 5 + 2 cmH2O

Paru
I : stasis : normochest, simetris hemitoraks D&S
dinamis : pergerakan hemitoraks D&S simetris
Pa : vocal fremitus sama D&S
Pe : sonor pada kedua lapangan paru
Thorax Aus : vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Pemeriksaan Fisik
Jantung
I : Iktus kordis tak terlihat
Pa : Iktus kordis teraba pada SIK 5 line axilaris anterior, kuat
angkat,
Pe : batas kanan : SIK V linea parasternalis dextra
Thorax batas kiri : SIK VI 2 jari lateral linea midclavicularis
sinistra
Aus : S1 S2 reguler, gallop (-), murmur(-)

I : datar, jejas (-), masa (-), skar (-)


Aus: bising usus (+) 10 kali/mnt
Pa : supel, nyeri tekan (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)
Pe : timpani pada seluruh lapang abdomen
Abdomen
Pemeriksaan Fisik

Ekstremitas atas : edema (-/-), akral hangat, capillary refilling time < 2 detik.

Ekstremitas bawah : edema (-/-), akral hangat, capillary refilling time < 2 detik.
Extremities
Pemeriksaan Penunjang

● Laboratorium
- Darah rutin
- Elektrolit
- Enzim Jantung

● EKG
● Radiologi
- Foto Polos Thorax AP
Darah rutin
(14/01/2021)
● Hb : 12,9 gr/dL Elektrolit
● Na : 137 mmol/L
● HT : 38,2%
● K : 4,3 mmol/L
● Leukosit : 10,40 x 106/uL ● Cl : 111 mmol/L(H)
● Eritrosit : 4,14 x 106/uL (L)
● Trombosit: 161 x 103/uL Enzim Jantung
● Troponin I kuantitatif: 13,4 ng/L (negatif)
INTERPRETASI

● Irama: Sinus Rhythm


● Heart Rate: 300/4 = 75
x/menit reguler
● Axis: normoaxis
● Gelombang P: 0,08 s
● PR interval: 1,0 s
● QRS durasi: 0,6 s
● ST segmen : (-)
● T Wave : T inversi (-)
● LVH (-), RVH (-)
● RBBB (-), LBBB (-)

Kesan: Normal

EKG 14/01/2021
INTERPRETASI

● Identitas Sesuai.
● Marker R
● Foto PA
● Tulang klavikula,skapula dan
costa Intak
● Vertebrae Midline
● Jaringan Lunak <2cm
● Sinus Kostofrenikus lancip
● Diagfragma Licin
● CTR 76 %
● Pinggang jantung: tidak
menghilang
● Corakan bronkovaskular
dalam batas normal
Kesan: kardiomegali

Foto Polos Toraks PA


Daftar Masalah

• Angina pectoris tidak stabil


• Hipertensi grade I
Tatalaksana CVCU

Non Farmakologi
• Bedrest, membatasi aktifitas fisik sehari-hari
• Posisi semi fowler
• O2 4L/menit
• Modifikasi gaya hidup
• Rawat di CVCU

Farmakologi
• IVFD RL 12 tpm
• Clopidogrel 1 x 75 mg
• Aspilet 1 x 80 mg
• Inj Furosemid 1 x 1amp
• Inj Ranitidin 2 x 1 amp
• Spironelacton 1 x 25 mg
• Isosorbid dinitrate 3 x 5 mg
Pembahasan
• Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang didapatkan bahwa pasien
mengalami angina pektoris tidak stabil ditegakkan berdasarkan keluhan yang dialami pasien yaitu nyeri
dada sebelah kiri, nyeri dirasakan seperti ditekan beban berat, menjalar sampai ke punggung, nyeri dada
timbul saat pasien sedang istirahat , nyeri diperberat dengan aktivitas, nyeri dada berlangsung 50-60
menit

• Hal ini sesuai dengan kriteria angina tak stabil yaitu nyeri angina yang semakin bertambah berat dan
lebih dari 20 menit. Nyeri angina terbagi menjadi dua yaitu nyeri angina tipikal dan atipikal, pasien
mengalami nyeri tipikal yaitu nyeri yang dirasakan seperti tertekan, >20 menit disertai sesak napas.
Pembahasan

• Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/92 mmHg sehingga ini
merupakan hipertensi grade I disertai dengan angina pectoris tidak stabil. Tatalaksana
awal yang diberikan pada pasien ini adalah tirah baring semi fowler, oksigen, Aspilet,
ISDN dan Clopidogrel
Pembahasan

Pemeriksaan pertanda biokimia jantung diperlukan untuk UAP dan NSTEMI.


Pada UAP belum terjadi infark miokardium sehingga belum terjadi peningkatan enzim
jantung, sedangkan pada NSTEMI enzim jantung telah meningkat. Pada pasien ditemukan
kadar troponin 13,4 normal (N<19 ng/L) sehingga diagnosa NSTEMI dapat disingkirkan
dan pasien didiagnosis dengan UAP.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai