Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KASUS

SUPRAVENTRIKULAR TAKIKARDIA

Pembimbing
dr. Fatimah Azzahra

Oleh :
Mohammad Dwitopo Pinoko
H2A014051P

RSI Muhammadiyah Kendal


Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang
2020
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
• Nama : Tn. S
• Umur : 49 thn
• Alamat : Pagersari Panaruban
• Pekerjaan : Petani
• Agama : Islam
• Status : Menikah
• No. Rekam Medis : 240XXX
• Masuk RS : 20 Januari 2020
• Tanggal Periksa : 20 Januari 2020
Keluhan Utama
Nyeri Ulu Hati
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien laki-laki usia 49 tahun ± 1 hari SMRS tiba-tiba mulai
mengeluh nyeri ulu hati. Keluhan disertai nyeri dada yang
dirasakan hilang timbul, dan semakin lama bertambah parah.
Keluhan dirasakan bertambah saat aktivitas dan berkurang saat
istirahat. Keluhan juga dirasakan menjalar sampai ke punggung
Pasien juga mengeluhkan berdebar-debar (+) dan lemas (+).
Keluhan seperti mual, muntah (-).demam (-), pingsan (-), pusing
(-). BAB dan BAK tidak ada keluhan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Hipertensi (+) , DM (-) , Riwayat Penyakit Jantung (+)
Riwayat Penyakit Keluarga
Hipertensi (-) , DM (-) Jantung (-)
Riwayat Sosial
Merokok (+) alkohol (-)
PEMERIKSAAN FISIK
KU : Tampak Sakit Sedang GCS : E4M6V5
Vital sign
TD : 140/90 N : 170 RR : 20 Suhu : 36.6
Kepala Leher
A/I/C/D : +/-/-/+ Jvp : meningkat (-) Kgb : -
Thorak
I : Simetris , retraksi dinding dada (-), Massa (-)
P : gerak dinding dada simetris, nyeri tekan (-) , kuat angkat (+)
P : Sonor , batas paru hepar normal
A : S1S2 tunggal, Vesikular +/+, Wheezing -/- , Rhonki -/- . Murmur (-)
, Gallop (-)
Abdomen
I : flat, gerak peristaltik (-) , massa (-) ,
Ekstremitas
HKM, CRT <2 detik, edema (-/-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hasil Laboratorium:( 20 Januari 2020)


Darah lengkap Indeks Eritrosit
• Hemoglobin : • MCV : 79.6 (L)
14.6 • MCH : 26.6
• Eritrosit : 5.48 • MCHC : 33.5
• Leukosit : 11.8 (H) • RDW : 13.3
• Hematokrit : • MPV : 9.8
43.6 Gula Darah
• Trombosit : 316.000 Sewaktu: 110
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kesan Hasil Pemeriksaan EKG:


• Supraventrikular Takikardi
• RBBB
RESUME
Pada tanggal 20 Januari 2020 pasien datang ke IGD RSI
Weleri Kendal Pasien laki-laki usia 49 tahun ± 1 hari SMRS
tiba-tiba mulai mengeluh nyeri ulu hati. Keluhan dirasakan
hilang timbul, dan semakin lama bertambah parah. Keluhan
dirasakan bertambah saat aktivitas dan berkurang saat
istirahat. Keluhan juga dirasakan menjalar sampai ke punggung
Pasien juga mengeluhkan berdebar-debar (+) dan lemas (+).
Keluhan seperti mual, muntah (-).demam (-), pingsan (-),
pusing (-). BAB dan BAK tidak ada keluhan.
Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak sakit
sedang, TD : 140/90 mmHg, N: 170 x/menit, RR : 20 x/menit,
Suhu : 36,6oC, IMT: 25.22 (Overweight). Pembesaran batas
jantung. Pada pemeriksaan penunjang hasil laboratorium
20/1/2020 leukosit 11.8 (H), MCV 17.6 (L)
Daftar Abnormalitas
Anamnesis
• Nyeri ulu hati
• Nyeri dada
• Berdebar-debar
• Lemas
• Riwayat hipertensi 7 tahun yang lalu
• Riwayat penyakit jantung 2 tahun yang lalu
• Riwayat merokok
Daftar Abnormalitas
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum tampak sakit sedang
• Tensi: 140/900
• Pembesaran batas jantung
Pemeriksaan Penunjang
• Leukosit 11.8 (H)
• MCV 17.6 (L)
• Supraventikular Takikardi
Problem
• Supraventrikular Takikardi: 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 13
• Dyspepsia: 1, 7, 11
• Hipertensi Grade I: 5, 7, 9
INITIAL DIAGNOSIS
1. Supraventrikular Takikardi
2. Dispepsia
3. Hipertensi Grade I
PLANING DIAGNOSIS
• Lab. Darah Rutin, Elektrolit
• Rontgen Thorax
• Analisis Gas Darah
PLANING Tx
• Bedrest
• Infus RL 6 tpm
• O2 Nasal Kanul 4 lpm
• Manuver Vagal
• Adenosin bolus IV 6 mg
• Inj. Ranitidin 2x50 mg
• PO: Sucralfat 3x1 C
• PO: Bisoprolol 1x2,5 mg
• PO: Diltiazem 2x 60 mg
PLANING MONITORING
• Keluhan pasien
• Vital sign
• SE
• EKG serial
PLANING EDUKASI
menjelaskan pasien tentang :
• Penyakit yang dialami
• Pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan
• Terapi yang akan di berikan
• Komplikasi yang mungkin terjadi
• Prognosis
TINJAUAN PUSTAKA
definisi
• Supraventrikular Takikardi (SVT) adalah satu
jenis takidisritmia yang ditandai
dengan perubahan laju jantung yang
mendadak bertambah cepat menjadi
berkisar antara 150-280 x/menit.
• Kelainan pada SVT mencakup komponen sistem
konduksi dan terjadi di bagian atas bundel HIS
 AV node.

• Pada kebanyakan SVT mempunyai kompleks


QRS normal.

• Kelainan ini sering terjadi pada demam, emosi,


aktivitas fisik (kompensasi), dan gagal jantung.
• Denyut jantung yang reguler (dapat dilihat dari
kompleks QRS yang teratur) dengan gelombang P yang
superimposed dengan komplek QRS (tidak terlihat
gelombang P).
Etiologi
1. idiopatik, ditemukan pada hampir setengah jumlah
pasien. Tipe idiopatik ini biasanya terjadi lebih sering
pada bayi daripada anak.
2. Sindrom Wolf Parkinson White (WPW) terdapat pada
10-20% kasus dan
terjadi hanya setelah konversi menjadi sinus aritmia. Si
ndrom WPW adalah suatu sindrom dengan interval PR
yang pendek dan interval QRS yang lebar; yang
disebabkan oleh hubungan langsung antara atrium dan
ventrikel melalui jaras tambahan.
3. Beberapa penyakit jantung bawaan (anomali
Ebstein’s)
Faktor resiko

• Riwayat infark miokard


• Prolaps katup mitral
• Penyakit jantung rematik
• Perikarditis
• Pneumonia
• Penyakit paru kronis
• Intoksikasi alkohol
• Intoksikasi digoksin
Gejala klinis
Gejala dan Tanda:
- Palpitasi
- Pusing
- Lemas
- Sinkop
- Sesk nafas
- Kecemasan
- Nyeri dada
Diagnosis
Diagnosis didasarkan atas gejala dan tanda sebagai
berikut :
1. Pada bentuk akut: pucat, gelisah, takipneu, sukar minum
2. Denyut jantung 150-280 kali per menit (mungkin sulit
dihitung)
3. Dapat terjadi gagal jantung (bila dalam 24 jam tidak
membaik)
4. Dapat terjadi Stroke/cerebrovascular accident (pada
bentuk takikardia atrial menetap)
5. EKG :
- Frekuensi jantung 150-280 kali/menit, konstan
- Bentuk kompleks QRS semuanya normal
- Gelombang P kadang-kadang sukar
dibedakan dengan gelombang T (karena tumpang tindih).
- Kadang-kadang terlihat depresi ST dan perubahan T
(rata/inversi).
Anamnesis
• Palpitasi
• Pusing, sakit kepala ringan
• Presinkop, sinkop
• Sesak nafas
• Cemas
• Nyeri dada atau sesak, meskipun tidak
berhubungan dengan penyakit arteri koroner,
namun nyeri dada pada penderita usia tua dapat
menyebabkan iskemik miokard
Pemeriksaan fisik

• pasien yang memiliki gangguan hemodinamik


dapat dijumpai takipneu dan hipotensi, crackles
dapat dijumpai pada auskultasi sekunder
terhadap gagal jantung, S3 dapat dijumpai dan
pulsasi vena jugularis dapat terlihat. Pada
pemeriksaan fisik pada saat episode dapat
menunjukkan frog sign (penonjolan vena
jugularis, gelombang yang timbul akibat kontraksi
atrium terhadap katup trikuspid yang tertutup)
Pemeriksaan penunjang
• Kadar elektrolit
• DL
• Konsumsi digoxin
• EKG
• Analisis Gas Darah
• Rontgen thorax
• echokardiografi
Tatalaksana
1. Manuver Vagal (massage sinus karotikus, kantong
es ditempelkan ke muka/stimulasi nasogastrik).
2. Adenosine iv bolus 50 ug/kg dinaikkan setiap 2
menit dosis sama sampai maksimal 250 ug/kg.
3. Bila Adenosine tidak tersedia dan pasien shock,
segera berikan Synchronized DC shock 0,5 joule/kg
sampai maksimal 2 joule/kg lalu dilanjutkan dengan
digitalisasi.
4. Digitalisasi cepat bila tanpa shock/gagal
jantung, iv 0,03-0,04 mg/kgBB, pemberian
pertama 1/2 dosis digitalisasi dilanjutkan 1/4 dosis
lalu 1/4 dosis lagi selang 8 jam. Bila sudah kembali
ke irama sinus maka dilanjutkan dosis oral untuk
rumatan.Kontra indikasi bila ada WPW.
Tatalaksana
5. Bila belum berhasil, berikan Phenylephrine 10 mg
dalam 200 cc cairan drip cepat, awasi systole jangan
lebih dari 150-170 mmHg.
6. Bila belum berhasil, Propanolol atau Verapamil bisa
dicoba (untuk > 1tahun). Verapamil : iv 0,05-0,1 mg/kg
BB dapat diulangi 2 X dalam 15 menit. Peroral 1-
10 mg/kg BB/hari dalam dosis terbagi 3 kali.
7. Amiodarone (bila akibat WPW atau postop), PO 10
mg/kg dibagi 2 dosis selama 5-10 hari lalu 5-7
mg/kg/hari sampai beberapa minggu diturunkan 2-5
mg/kg, IV 5 mg/kg dlm 15-20 menit dapat diulang maks
15 mg/kg dilanjutkan continous infusion 10-15
mg/kg/hari).
8. Digitalis maintenance untk cegah rekuren selama 3-6
bulan (bila umur > 8 tahun disertai WPW, berikan
Propanolol atau Atenolol).
Algoritma Takikardia
Kardioversi :
QRS sempit teratur : 50-100 J
QRS Sempit tidak teratur : 120-200 J
QRS lebar teratur : 100 J
QRS lebar tidak teratur : dosis defirbril

Adenosis IV :
Dosis I : 6 mg IV bolus cepat diikuti fls NS
Dosis II : 12 mg IV
Dosis III : 12 mg IV

Obat anti aritmia IV (amiodaron IV) untuk QRS lebar reguler:


Dosis inisial 150 mg IV dalam 10 menit, dilanjut dosis rumatan 1
mg/mnt untuk 6 jam, dilanjut 0.5mg/mnt dalam 18 jam
komplikasi
- Sinkop
- Iskemik miokard
- Gagal jantung
Prognosis
• Takikardi supraventrikular memiliki outcome
yang baik dan individu dapat melakukan
aktivitas seperti biasa secara normal.
• Pada kondisi dimana individu memiliki penyakit
jantung dasar atau sistemik maka prognosis
bergantung pada penyakit yang mendasarinya.
TERIMAKASIH
Daftar Pustaka
• Delacratez E. Supraventricular Tachycardia. N Engl J Med. 2006;354:1039-51.
• Orejarena LA, Vidaillet H Jr, DeStefano F, et al. Paroxysmal supraventricular tachycardia in the general
population. J Am Coll Cardiol 1998;31:150-7.
• Suryadipraja, R.M., 2004, Aritmia Jantung dan Penatalaksanaannya, dalam Moehadsjah., Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1, Edisi III. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 976,981-2.
• Pakpahan H. Elektrokardiografi Ilustratif. 1st ed. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia; 2010: p. 18-20.
• Suryadipraja, R.M., 2004, Gagal Jantung dan Penatalaksanaannya, dalam Moehadsjah., Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam, Jilid 1, Edisi III. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;
976,981-2.
• Danelich IM, Reed BN, Hollis IB, Cook AM, Rodgers JE. Clinical update on the management of atrial
fibrillation. Pharmacotherapy. 2013 Apr. 33(4):422-46
• Kireyev D, Fernandez SF, Gupta V, Arkhipov MV, Paris JA. Targeting tachycardia: diagnostic tips and
tools.J Fam Pract. 2012 May. 61(5):258-63.
• Wang, Paul J dan N.A. Mark Estes II. Supraventricular Tachycardia. Website
http://circ.ahajournals.org/content/106/25/206 Accessed January 26, 2020
• Delacretaz, Etienne. Supraventricular Tachycardia. Website
http://www/nejm.org/doi/full/10/1056/NEJMep051145 Accessed October 16, 2013
• Medi, Carolin. Jonathan M Kalman, dan Saul B Freedman. Supraventricular Tachycardia. Website
http://www.mia.com.au/public/issue/190_05_020309/med107_27_fm.html Accessed January 26,
2020
• Gugneja, Monika. Paroxysmal Supraventricular Tachycardia. Website
http://emedicine.medscape.com/article/156670-overview Accessed October 16, 2013

Anda mungkin juga menyukai