Anda di halaman 1dari 24

Syok Kardiogenik

Siti Saudah Adawiyah


FAB 117 008
Pembimbing :
dr. Tagor Sibarani
dr. Sutopo, Sp. RM

KEPANITERAAN KLINIK REHABILITASI MEDIK DAN EMERGENCY MEDICINE


FK UNPAR/RSUD dr. DORIS SYLVANUS
PALANGKARAYA
2017 1
PENDAHULUAN
• Syok kardiogenik adalah sindrom klinik akibat gagal
perfusi yang disebabkan oleh gangguan fungsi jantung;
ditandai dengan nadi lemah, penurunan tekanan rerata
arteri (MAP) dan penurunan curah jantung.

• Syok kardiogenik dapat disebabkan oleh sindrom


koroner akut dan komplikasi mekanik yang
ditimbulkannya (seperti ruptur chordae, rupture
septum interventrikular (IVS), dan ruptur dinding
ventrikel), kelainan katup jantung, dan gagal jantung
yang berat pada gangguan miokard lainnya.
• Manifestasi Klinis Syok kardiogenik terlihat
tanda-tanda hipoperfusi (curah jantung yang
rendah) yang terlihat dari adanya sinus
takikardia, volume urine yang sedikit, serta
ekstremitas dingin.
• Hipotensi sistemik ( TDS < 90mmHg atau
turunnnya TD < 30 mmHg dari TD rata-rata)
belakangan akan muncul dan meyebabkan
hipoperfusi jaringan.
LAPORAN KASUS
• Evaluasi Masalah
Berdasarkan survey primer sistem triase, kasus ini
merupakan kasus yang termasuk dalam priority
sign karena pasien datang dalam keadaan
penurunan kesadaran. Pasien diberi label merah.
• Tatalaksana Awal
Tatalaksana awal pada pasien ini adalah
ditempatkan diruangan resusitasi/merah,
pemberian oksigen simple mask 7 liter/menit,
dilakukan pemasangan akses infus intravena
menggunakan cairan NaCl 0,9% 15 tetes/menit.
Anamnesis
2.2 Survey Sekunder
2.2.1 Identitas
• Nama :Ny. SR
• RM : 00.29.87
• Usia : 59 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Jl. Tjilik Riwut
2.2.2 Anamnesis
Alloanamnesis dengan suami pasien
Keluhan Utama : Penurunan Kesadaran
• Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien rujukan dari RS Bhayangkara dengan penurunan kesadaran susp.DBD.
Keluarga pasien mengatakan pasien mulai mengantuk dan gelisah sejak ± 4 jam
SMRS Doris Sylvanus, sebelumnya 14 jam SMRS pasien berobat ke RS Doris
Sylvanus dengan keluhan batuk berdahak, demam dan nyeri ulu hati, kemudian
pasien diperbolehkan pulang dengan diberi resep obat. Selang 14 jam kemudian
pasien mulai terlihat gelisah dan mengantuk. Keluarga membawa pasien ke RS
Bhayangkara kemudian pasien di rujuk ke RS Doris Sylvanus. Suami pasien
mengatakan sekitar 2 hari yang lalu pasien sudah sering mengeluh nyeri ulu hati,
batuk berdahak dan demam, tidak ada nyeri dada. Sekarang pasien sudah tidak
bisa diajak berkomunikasi pasien selalu gelisah dan kedua tangan serta kaki dingin.
BAB terakhir kemarin sore dan BAK terakhir sekitar 8 jam SMRS.
• Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Hipertensi (+) pengobatan tidak rutin, Riwayat Sakit Jantung (+)
sejak ± 20 tahun yang lalu pengobatan tidak dilanjutkan sejak ±15 tahun yang lalu.

• Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat keluhan serupa pada keluarga disangkal. Riwayat hipertensi pada
keluarga dan riwayat diabetes mellitus disangkal.

• Riwayat Kebiasaan:
Merokok (-), Alkohol (-) pasien suka mengonsumsi sayuran dan tidak terlalu
sering memakan makanan berlemak dan manis.
PEMERIKSAAN FISIK
• 2.2.3. Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum :Tampak sakit sedang
• Kesadaran :Somnolen (E2M5V1)
• Vital sign :
• Tekanan Darah : 70/50 mmHg
Denyut Nadi : 82 kali/menit (ireguler, lemah)
Frekuensi Napas : 26 kali/menit, abdominal-torakal
Suhu : 36,40C

• Kepala
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), Pupil isokor 4mm/4mm,
RC menurun.
• Leher
Pembesaran kelenjar tiroid (-/-), Desakan Vena jugularis (+)
...Pemeriksaan fisik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG

Kesan : Standar kecepatan 25 mm/s dan amplitudo 10 mm/mV didapatkan heart rate 92x/menit, ritme irreguler, atrial fibrillation, LVH.
Ro Thorax

CTR 85% =
Kardiomegali (+)

Corakan
bronvaskuler tidak
meningkat: edem
pulmo (-)
CT Scan tanpa Kontras

Kesan : Perdarahan (-), Infark (-), Atrofi cerebri(+)


DIAGNOSIS
• Syok Kardiogenik
• CHF + AF + HHD
• Trombositopenia
• Hiponatremi
• Tatalaksana Awal di IGD
• - O2 Mask 7 liter/menit  NRM 10liter/menit
• - IVFD NaCl 0,9% loading 200ml
• - Observasi kesadaran dan tanda vital
• - Pasang kateter urin
• - Evaluasi setelah 15 menit:
• E2V1M5, TD: 80/60 mmHg, denyut nadi: 84x/menit (ireguler, lemah), frekuensi
napas: 26x/menit, spO2 : 89% suhu: 36,40C, urine 300mL/8 jam
• - Konsul bagian jantung dan neurologi

• Tatalaksana tambahan
dr. Sp,JP
• - SP Dopamin 40mg/50kg dalam NaCl 0,9%  start dari 5mcg/kgBB/menit
• Pro Rawat ICVCU

dr. SP.S
• - Inj. Citicolin 2x500mg
• - Inj. Piracetam 4x1gr
• - Inj. Sohobion 2x1 amp
• - Inj. Mecobalamin 2x1 amp
• - Inj. Lansoprazole 2x30mg
Pembahasan
Penutup
• Telah dilaporkan seorang perempuan, Ny. SR, usia 59
tahun, datang dengan penurunan kesadaran. Dari hasil
anamnesis dan pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan
penunjang tersebut didapatkan pasian terdiagnosis
syok kardiogenik.
• Tatalaksana yang diberikan sudah tepat yaitu
penatalaksanaan awal berupa oksigen support,
pemasangan IVFD dengan loading cairan, monitoring
cairan, dan pemberian dopamin. Selanjutnya perlu
dilakukan observasi ketat terhadap status kesadaran
pasien, tanda vital dan pemeriksaan lebih lanjut
tentang penyakit jantung yang di derita pasien
DAFTAR PUSTAKA
• Hochman JS, Menon Venu. Clinical manifestations and diagnosis of
cardiogenic shock in acute myocardial infarction. UpToDate. Wolters
Kluwer Health. Juni 2013 Available from www.uptodate.com

• Ren X, Lenneman A. Cardiogenic Shock. Medscape Reference. May


2013. Available from www.emedicine.medscape.com

• Alwi I, Nasution SA. Syok Kardiogenik. Dalam Sudoyo AW dkk. Buku


Ajar Ilmu Penyakit Dalam, ed kelima jilid I. Interna Publishing.
Jakarta ; November 2009.

• PERKI. Panduan Praktik Klinik dan Clinical Pathway Penyakit Jantung


dan Pembuluh Darah. 2016

Anda mungkin juga menyukai