Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

SUPRAVENTIKULAR
TAKIKARDI
Laporan kasus ini dibuat untuk melengkapi persyaratan mengikuti kepaniteraan klinik senior
di bagian Ilmu Kardiologi Rumah Sakit Umum Haji Medan
DISUSUN OLEH:
Ika Dinda Suryani 71220891089

DOKTER PEMBIMBING:
dr. Desfrianda, Sp.JP

KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU KARDIOLOGI


RSU Haji Medan
Kota Medan
2023
01
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

• satu jenis takidisritmia yang ditandai dengan


perubahan frekuensi jantung yang mendadak
bertambah cepat menjadi berkisar antara 150
sampai 280 per menit.
SUPRAVENTIKULAR • Antrioventricular reentrant tachycardia (AVRT)
TAKIKARDI
adalah penyebab SVT paling umum

• Keterlambatan dalam menegakkan diagnosis dan


memberikan terapi akan memperburuk prognosis,
mengingat kemungkinan terjadinya gagal jantung
bila SVT berlangsung lebih dari 24-36 jam
02
TINJAUAN
PUSTAKA
SUPRAVENTIKULAR
TAKIKARDI

disritmia yang berasal dari atau di atas


atrioventricular (AV) node dan ditandai dengan
kompleks sempit (QRS < 120 milidetik) dengan laju
> 100 detik per menit (dpm).
EPIDEMIOLOGI
Dunia
Insidensi takikardi
supraventrikular sekitar 35 kasus
per 100.000 orang per
tahun dan prevalensinya sekitar
2,25 per 1000

Wanita> pria

Kelainan SVT merupakan jenis disritmia yang paling sering ditemukan


pada usia bayi dan anak dibandingkan dengan takidisritmia lainnya,
KLASIFIKASI
• Takikardia dengan QRS sempit, sangat reguler, dengan laju
jantung berkisar antara 150-240x/mnt. Sebagian besar
AVNRT gelombang Pada dalam kompleks QRS. QRS dapat lebar
bila dengan aberansi, walaupun sangat jarang, dapat
disertai blok ke ventrikel atau ke atrium.

• kelainan EKG yang disebabkan oleh adanya jalur aksesori;


AVRT ditandai dengan interval PR yang pendek dan gelombang
delta pada pasien asimtomatik.

Kelainan EKG pola WPW yang disertai takikardia (biasanya


Sindrom takikardia dengan
WPW • QRS sempit, reguler, dengan laju jantung berkisar antara
150-240x/mnt. Interval RP biasanya >70 mdet.
ETIOLOGI
Idiopatik
• ditemukan hampir setengah jumlah pasien.
• Tipe idiopatik ini biasanya terjadi lebih sering pada bayi dari pada anak

Sindrome Wolf Parkinson White (WPW)

• Terdapat pada 10-20% kasus dan terjadi hanya setelah koversi menjadi sinus
aritmia.
• Sindrome WPW adalah suatu syndrome dengan interval PR yang pendek dan
Interval QRS yang lebar; yang disebabkan oleh hubungan langsung antara
atrium dan ventrikel melalui jarak tambahan
PATOFISIOLOGI
• Gangguan automaticity
o (sel miokard di atrium mengeluarkan impuls sebelum impuls normal dari nodal SA).
o Penyebab tersering adalah iskemia miokard, keracunan obat dan ketidakseimbangan elektrolit.
• Triggered activity
o (kelainan impuls listrik yang kadang muncul saat repolarisasi, saat sel sedang tenang dan dengan
stimulus satu implus saja sel-sel miokard tersentak beberapa kali).
o Penyebab tersering adalah hipoksia, peningkatan katekolamin, hipo-magnesemia, iskemia, infark
miokard dan obat yang memperpanjang repolarisasi.
• Re-entry
o (keadaan dimana impuls kembali menstimulasi jaringan yang ssudah terdepolarisasi melalui
mekanisme sirkuit, blok unidirectional dalam konduksi serta perlambatan konduksi dalam sirkuit).
o Penyebab tersering adalah hiperkalemia dan iskemia miokard.
MANIFESTASI KLINIS
• Palpitasi • Nyeri dada
• Dizziness • Kelelahan
• Sesak napas • Diaforesis
• Sinkop • Mual

Palpitasi dan dizziness adalah gejala yang paling umum dilaporkan oleh pasien
dengan SVT. Sesak nafas mungkin menjadi sekunder untuk detak jantung yang cepat,
dan sering menghilang dengan penghentian takikardia. SVT Persistent dapat
menyebabkan tachycardia-induced cardiomyopathy.
KRITERIA DIAGNOSA
EKG

AVNRT AVRT/WPW

• QRS sempit, sangat reguler, • QRS sempit, reguler, laju QRS


laju QRS berkisar antara 150- berkisar antara 150-240x/mnt
240x/ menit • Interval RP biasanya > 70
• Sebagian besar gelombang P mdet.
ada didalam kompleks QRS.
EKG
KRITERIA DIAGNOSA
ELEKTROFISIOL
AVNRT OGI AVRT/WPW
• Takikardia dengan cycle length • Takikardia dengan cycle length
250-400 mdet Interval VA pendek 250-400 mdet
(<70mdet), kecuali pada AVNRT • Interval VA panjang (>70 mdet)
atipikal • Aktivasi retrograde Aeksentrik
• Tidak ada reset pada pemacuan • Reset pada pemacuan ventrikel
ventrikel saat refrakter His saat refrakter His
• Interval VA saat takikardia-interval • Retrograde A paling awal
saat takikardia: >80 mdet menentukan lokasi jalur aksesori
• Pola VAV saat terminasi ventrikel • Pola VAV saat terminasi ventrikel
kanan dengan takikardia masih kanan dengan takikardia masih
berlangsung.. berlangsung.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Elektokardiografi Echocardiography

Foto rontgen toraks Elektrofisiologi


TATALAKSANA
Terapi pada keadaan akut
Manuver vagal
Adenosin i.v. (obat pilihan utama): ATP 10mg - 20mg
Verapamil i.v.: 2,5-5 mg perlahan; q 3x (bila tidak ada gagal jantung)
Diltiazemiv: 0,25-0,35 mg/kg (bila tidak ada gagal jantung)
Digitalis i.v.: 0,5mg
Metoprolol iv: 5-15 mg; propranolol 1-2 mg iv,
• Kardioversi listrik bila hemo dinamik tidak stabil

Terapi definitif
AVNRT: ablasi radio frekuensi slow path way dari nodus AV
• AVRT: ablasi radio frekuensi jalur aksesori
EDUKASI
Beberapa edukasi yang dapat diberikan pada penderita Supraventikular takikardi
yaitu:

Edukasi mengenali tanda dan


Edukasi tindakan awal yang
gejala secara mandiri. harus dilakukan ketika timbul
Ajarkan cara menghitung nadi tanda dan gejala, seperti:
yang cepat, mengukur tekanan istirahat, bila keluhan tidak
darah, mengeluh berdebar, rasa hilang harus segera ke pelayanan
melayang seperti akan pingsan, kesehatan terdekat
keringat dingin, lemas

Edukasi eassurance: meyakinkan


Edukasi tindakan lanjut / terapi
definitif : Radio Frekuensi Ablasi pasien
kondisinya tidak berbahaya.
KOMPLIKASI
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat Supraventikular takikardi yaitu:

Pseudoneurisma arteri

Perdarahan

Infark miokard

Stroke

Blok jantung
PROGNOSIS
SUPRAVENTIKULAR TAKIKARDI

Ad vitam:Bonam
Ad sanationam : Bonam
Ad fungsional: Bonam

Prognosis SVT tergantung pada penyakit jantung struktural yang mendasari.


Pasien dengan struktural jantung yang normal memiliki prognosis yang sangat
baik.
04
STATUS PASIEN
ANAMNESA PRIBADI
 Nama : Sutina
 Umur : 54 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Suku : Jawa
 Alamat : Jl. Dusun XVI Sampali, Deli Serdang,
Percut Sei Tuan, Sumatera Utara
 Pekerjaan : IRT
 Status Perkawaninan : Kawin
 Tanggal Masuk : 29 Mei 2023
 No. RM : 00397626
ANAMNESA PENYAKIT
Keluhan Utama : Nyeri dada
Telaah :
Seorang pasien perempuan berusia 59 tahun dibawa suaminya ke IGD RS Haji
Medan dengan keluhan nyeri dada kiri yang dirasakan sejak 1 hari ini. Nyeri dirasakan
menembus ke punggung dan menjalar ke lengan. Os juga mengeluhkan jantung berdebar –
debar sangat kuat dan sesak nafas. Awalnya os merasa kecapekan dan tiba – tiba nyeri
dada tersebut muncul. Mual juga dikeluhkan os.

Riwayat penyakit terdahulu : Hipertensi


Riwayat keluarga : Hipertensi
Riwayat pemakaian obat : Tidak ingat
Alergi : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
 Kesadaran : CM
 TD : 127/108mmHg
 Nadi : 93 x/i
 RR : 26 x/i
 Spo2 : 98%
 Suhu : 36.6 °c
 JVP : R -2 cmH2o
 Sianosis : Tidak
 Orthopnea : Tidak
 Dyspnea : Ya
 Ikterus : Tidak
 Edema : tungkai atas (-/-) tungkai bawah (-/-)
 Pucat : Ya
PEMERIKSAAN FISIK
 Dinding toraks :
 Inspeksi : simetris, ictus kordis (-)
 Palpasi : nyeri tekan (-), vocal fremitus kanan=kiri
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi: SP = vesicular ; ST = Wheezing (-/-), Ronkhi (-/-)

 Jantung : S1 (+) S2 (+) S3 (-) S4 (-)


 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Heaves (-), Thrills (-)
 Perkusi : Batas kiri = ICS VII-VIII linea lateral axilla sinistra
 Batas kanan = ICS V-VI linea parasternalis dextra
 Auskultasi: BJ I > BJ II, Regular, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK

 Abdomen : Peristaltik usus normal


 Ekstremitas
 Atas : hangat, CRT <2detik, pulsasi arteri (+)
 Bawah : hangat, CRT <2detik, pulsasi arteri (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah Lengkap
Fungsi Ginjal
(29 Mei 2023)
(29 Mei 2023)
• Hematokrit : 35.7
• Ureum : 38.7
• PDW : 15.9
FOTO THORAKS (29/05/2023)

Kesan :
● Cardiomegaly disertai interstisial lung
edema
● Pneumonia
● Aortosclerosis
EKG

Kesan :
● Supraventicular Tachycardia
DIAGNOSA
Diagnosa kerja : Supraventikular Takikardi

Fungsional : Supraventikular Takikardi


●Anatomi : AV Junction
Etiologi : CHF

Differensial Diagnosa :
Supraventikular Takikardi
Atrial Flutter
Atrial Fibrilasi
Ventrikular Takikardi
PENATALAKSANAAN

Non Farmakologi: Farmakologi :


• Tirah baring • O2 4 liter/i
• IVFD RL 20 gtt/I
• Inj. Ranitidin 1amp/12 jam
• Inj. Ondasetron 1amp/8 jam
• Inj. Furosemide 20mg/12 jam
• Drop amiodaron 900mg dalam D5% menjadi 50 cc
● 2cc/jam via syringe pump
• ISDN 3 x 5 mg
• Paracetamol 3 x 500 mg
• Vit B. Complex 2 x 1 tab
TERIMAK
ASIH

Anda mungkin juga menyukai