Anda di halaman 1dari 21

REFERAT

ATRIAL FLUTTER
Disusun oleh :
Rine Rahmatia Safitri
1061050118

Dokter Pembimbing :
DR. Dr. Chandramin, Sp.JP (K) FIHA
BAB I
PENDAHULUAN
• Jantung merupakan organ muskular berongga yang berfungsi
memompa darah keseluruh tubuh.
• Jantung terdiri atas dua pompa yang terpisah, yakni jantung kanan
yang memompakan darah ke paru-paru dan jantung kiri yang
memompakan ke organ-organ perifer.
• Atrium terutama berfungsi sebagai pompa primer yang lemah bagi
ventrikel, yang membantu mengalirkan darah masuk kedalam
ventrikel.
• Ventrikel selanjutnya menyediakan tenaga utama yang dapat dipakai
untuk mendorong darah ke sirkulasi pulmonal maupun sirkulasi
perifer.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
• Definisi
Atrial flutter merupakan bentuk aritmia berupa denyut atrium
yang terlalu cepat akibat aktivitas listrik atrium yang berlebihan
ditandai dengan denyut atrial rata-rata 250 hingga 350 kali per menit.
• Insidensi
Angka kejadian atrial flutter sekitar 2-5 kali lebih tinggi pada pria
dibandingkan wanita. Angka kejadian atrial flutter pada usia kurang <50
tahun adalah sekitar 5/100.000 dan mengalami peningkatan yang
signifikan hingga mencapai 587/100.000 pada usia >80 tahun
Etiologi
1. Cardiac : Penyakit Jantung Iskemik, Kardiomiopati, Penyakit Jantung
Katup, ASD, Post Operasi Jantung, Myoperikarditis
2. Non Cardiac : Thyrotoxicosis, Emboli Paru, PPOK, Infeksi Akut
Patogenesis
Sistem elektrik jantung merupakan sumber utama untuk membuat
jantung berdenyut.
Impuls listrik berjalan di jantung sesuai jalurnya sehingga
menciptakan denyutan yang beraturan pada atrium dan ventrikel
sehingga secara bersama-sama mampu memompa darah.
Pada atrial flutter, sinyal listrik seperti terperangkap di atrium kanan
sehingga menyebabkan impuls atau denyutan yang berulang-ulang di
atrium sehingga denyut atrium akan lebih banyak dibandingkan
denyut ventrikel.
Normal Atrial Flutter
Klasifikasi
Klasifikasi Atrial Flutter terbagi atas 2 yaitu :
1. Typical Atrial Flutter atau Type 1 Atrial Flutter
 90 % kasus merupakan Atrial Flutter dengan anticlockwise reentry
(berlawanan arah jarum jam / Typical Flutter), dimana gelombang
Flutter negatif pada lead inferior ( II,III,aVF ) dan positif pada lead V1
 10% adalah Atrial Flutter dengan clockwise reentry (searah jarum
jam / Reverse Typical Flutter), dimana gelombang Flutter positif pada
lead inferior ( II,III,aVF ) dan negatif pada lead V1
2. Atypical Atrial Fluter atau Type 2 Atrial Flutter
 Terjadi dari atrium kanan diakibatkan oleh luka pembedahan
(Incisional atrial re-entry)
 Terjadi dari atrium kiri diakibatkan oleh atrial ablasi yang tidak
sempurna (focal re-entry)
Typical Atrial Flutter Atypical Atrial Flutter
Manifestasi Klinis
oPalpitasi (dirasakan sebagai rasa berdebar-debar)
o Denyut jantung terasa cepat namun teratur
o Nafas pendek
o Adanya keterbatasan aktifitas harian
o Nyeri, tertekan, kelehahan atau rasa tidak nyaman pada dada
o Pusing bahkan dapat pingsan
Diagnosis
o Gambaran EKG menunjukkan laju atrium antara
220-350 kali per menit, dengan irama atrium
teratur.
o Irama ventrikel (QRS) biasanya teratur atau sedikit
tidak teratur bila rasio konduksi tetap (misalnya
2:1).
o Irama menjadi tidak teratur bila ada rasio konduksi
yang bervariasi.
o Gelombang P atrium menyerupai gambaran gigi
gergaji dan terlihat gelombang P negative di
sadapan II, III, aVF.
o Bila gambaran gelombang tersebut tidak jelas
(gelombang F), dengan melakukan masase karotis
masa konduksi AV meningkat sementara, sehingga
timbul blok AV dengan derajat lebih tinggi.
o Dapat dilihat gelombang F lebih jelas untuk
diidentifikasi. Interval PR biasanya teratur tetapi
dapat juga bervariasi.
Penatalaksanaan
Tujuan pemberian terapi antara lain :
• Mengembalikan denyut jantung ke irama normal jika memungkinkan
• Mengontrol denyut jantung
• Mencegah terbentuknya thrombus
• Mengobati penyebab irama abnormal dan komplikasi
• Mengurangi faktor risiko yang dapat mencetuskan atrial flutter
Berdasarkan keadaan klinisnya, ada empat pilihan terapi yang dapat
dilakukan pada kasus atrial flutter, yaitu:
1). Electrical cardioversion dengan DC shocks
2). Chemical cardioversion dengan obat anti aritmia
3). Rapid atrial pacing for overdrive termination
4). Pemakaian obat yang bekerja memperlambat conduksi nodus AV
dan respon ventrikel
Komplikasi
Atrial flutter mengakibatkan ketidakfektifan jantung memompa
darah darah dipompa secara lemah sehingga mengalir lambat
didalam pembuluh darah memicu terjadinya pembekuan bekuan
darah berjalan di pembuluh darah di berbagai organ penyumbatan.
Sumbatan pada pembuluh darah otak dapat mengakibatkan terjadinya
stroke dan sumbatan pada pembuluh darah koroner dapat
mengakibatkan serangan jantung.
Prognosis
• Atrial flutter yang tidak tertangani akan menyebabkan takikardi dalam
waktu lama menyebabkan keadaan kardiomiopati yaitu kelemahan
pada otot jantung akibat ventrikel berdenyut terlalu cepat dalam
jangka waktu yang lama. Keadaan ini dapat memicu terjadinya gagal
jantung.
Kesimpulan
Atrial flutter merupakan salah satu jenis aritmia berupa denyut
atrium yang terlalu cepat akibat aktivitas listrik atrium yang abnormal.
Pada atrial flutter, sinyal listrik seperti terperangkap di atrium kanan
sehingga menyebabkan impuls atau denyutan yang berulang-ulang di
atrium sehingga denyut atrium akan lebih banyak dibandingkan
denyut ventrikel.
Gambaran klinis yang paling sering terjadi pada atrial flutter adalah
palpitasi dan atau rasa tidak enak di dada.
Pemeriksaan elektrokardiografi dengan menggunakan 12 sadapan
dapat bermanfaat dalam menegakkan diagnosis atrial flutter.
 Terapi farmakologi menggunakan beta blockers atau calcium channel
blockers yang diberikan secara intravenous dapat memperlambat
denyut jantung dan pada beberapa pasien keadaan aritmia.
 Atrial flutter berulang atau atrial flutter yang dialami untuk pertama
kali pada individu dengan gangguan struktur jantung adalah
merupakan indikasi perlunya diberikan anti-koagulan oral jangka
panjang
 Pada dasarnya, atrial flutter bukan merupakan keadaan yang
mengancam nyawa. Tetapi jika tidak ditangani, atrial flutter akan
menyebabkan takikardi dalam waktu lama. Hal ini dapat
menyebabkan keadaan kardiomiopati.

Anda mungkin juga menyukai