Anda di halaman 1dari 3

7.

Kelainan fungsi organ pada pasien ini dapat dicegah terjadi apabila kelainan yang
mendahuluinya (sebagaimana tertulis di skenario 1) dapat diatasi dengan baik.
Terangkan secara detail bagaimana melakukan penatalaksanaan kondisi tersebut
dengan baik!
Tatalaksana diare akut dengan dehidrasi berat
a. Rehidrasi cairan

Pemberian jenis cairan untuk rehidrasi adalah ringer laktat atau ringer asetat. Bila
kedua jenis cairan tersebut tidak ada, dapat juga diberikan larutan NaCl 0,9%,
Ringer solution atau larutan elektrolit lainnya. Hindari pemberian dextrose karena
tidak dapat memperbaiki kehilangan elektrolit yang terjadi.

Perhitungan kebutuhan cairan yang diberikan dhitung menggunakan metode


daldiyono

Skor daldiyano pada pasien:


Manifestasi Skor
Muntah 1
Suara serak (Vox cholerica) 2
Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1
Frekuensi nadi > 120x/mnt 1
Turgor kulit menurun 1
Facies cholerica (mata cekung) 2
Ekstremitas dingin 1
Washer hand (jari dan telapak tangan 1
keriput)
Kesadaran apati 1
Total Skor: 11
Kebutuhan Cairan = (Skor/15) x 10% x KgBB x 1 liter
= (11/15) x 10% x 60 x 1 liter
= (2/5) x 10 % x 60 x 1000 ml
= 4,4 liter (9 labu)
Rumus tetesan per menit (TPM)
TPM = kebutuhan cairan x faktor tetes
____________________________
Lama pemberian x 60 menit
= 4400 cc x 20
__________
2 x 60
= 733 tetes/mnt
Pada pasien didapatkan skoring daldiyono 11 dengan kebutuhan cairan 4,4 L
membutuhkan kurang lebih 9 labu (1 labu = 500 cc) dengan 733 tetes/menit.
Pemberian tersebut diberikan pada 2 jam pertama (Tahap rehidrasi inisial))
Catatan:
i. Bila skor kurang dari 3 dan tidak ada syok, maka hanya diberikan cairan
peroral (sebanyak mungkin sedikit demi sedikit
ii. Bila skor lebih atau sama dengan 3 disertai syok diberikan cairan per
intravena

Pemberian cairan dehidrasi terbagi atas:


i. 2 jam pertama (tahap rehidrasi inisial)
Jumlah total kebutuhan cairan menurut skor daldiyono diberikan langsung
dalam 2 jam agar tercapai rehidrasi optimal
ii. 1 jam berikutnya/ jam ke-3 (tahap kedua)
Diberikan berdasarkan kehilangan cairan selama 2 jam pemberian cairan
rehidrasi inisal sebelumnya.
iii. Jam berikutnya pemberian cairan diberikan berdasarkan kehilangan cairan
melalui tinja dan insensible water loss
b. Pengaturan asupan makanan
Pemberian makanan diberikan secara normal, sebaiknya dalam porsi kecil namun
dengan frekuensi yang lebih sering. Pilih makanan yang mengandung
mikronutrien dan energi. Menghindari makanan yang mengandung susu karena
dapat terjadi intoleransi laktosa, demikan juga makanan yang pedas ataupun
mengandung lemak tinggi.
c. Pemberian terapi simtomatik
 Antimotilitas → Loperamid dengan dosis 4-6 mg/ hari
 Antisekretori → bismuth subsalisilat dosis 2 tablet (pemberian tidak boleh
lebih dari 8 tablet/hari)
d. Pemberian terapi definitive
Pemberian antibiotik jarang diberikan, antibiotic diindikasikan pada pasien
dengan gejala dan tanda diare infeksi, seperti demam, feses berdarah dan
leuskositosis.

Resep
R/ Ringer laktat 500 ml No.IX
Abocath no. 18 No. I
Infus Set No. I
∫ i.m.m

Pro : Tn. X
Usia : 25 tahun

Anda mungkin juga menyukai