2. Rizaldi Haris 3. Siti Maryatul 4. Supriyati PENGERTIAN SOL (Space Occupying Lesion) merupakan generalisasi masalah mengenai adanya lesi pada ruang intracranial khususnya yang mengenai otak. Terdapat beberapa penyebab yang dapat menimbulkan lesi pada otak seperti kontusio serebri, hematoma, infark, abses otak dan tumor pada intracranial (Smeltzer & Bare, 2013). ETIOLOGI 1. Tumor lobus frontal 2. Tumor cerebellum (atur sikap badan atau aktifitas otak dan keseimbangan) 3. Tumor korteks motorik 4. Tumor intra cranial 5. Tumor sudut cerebelopointin PATHWAY MANIFESTASI KLINIS TANDA GEJALA
a) Sakit kepala a) Tumor korteks
b) Muntah motorik c) Papiledema b) Tumor lobus oksipital c) Tumor serebelum d) Tumor lobus frontal e) Tumor sudut serebelopontin f) Tumor intrakranial PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. CT Scan 2. MRI 3. Biopsi stereotaktik 4. Angiografi 5. Elektroensefalografi (EEG) PENATALAKSAAN MEDIS
1. Pendekatan pembedahan (craniotomy)
2. Pendekatan kemoterapy 3. Pendekatan stereotaktik KOMPLIKASI Komplikasi khusus / spesifik pembedahan intrakranial tergantung pada area pembedahan dan prosedur yang diberikan, misalnya : 1. Kehilangan memory 2. Paralisis 3. Peningkatan ICP 4. Kehilangan / kerusakan verbal / berbicara 5. Kehilangan / kerusakan sensasi khusus 6. Mental confusion KOMPLIKASI Peningkatan TIK yang disebabkan edema cerebral atau perdarahan adalah komplikasi mayor pembedahan intrakranial, dengan manifestasi klinik : 1. Perubahan visual dan verbal 2. Perubahan kesadaran (level of conciousnes/LOC) berhubungan dengan sakit kepala 3. Perubahan pupil 4. Kelemahan otot / paralysis 5. Perubahan pernafasan KOMPLIKASI Disamping terjadi komplikasi diatas, ada beberapa juga temuan gangguan yang terjadi yaitu : 1. Gangguan fungsi neurologis 2. Gangguan kognitif 3. Gangguan tidur & mood 4. Disfungsi seksual PENGKAJIAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN PRIMER PENGKAJIAN SEKUNDER 1. Airway 1. Identitas klien 2. Keluhan utama 2. Breathing 3. Riwayat penyakit sekarang 3. Circulation 4. Riwayat penyakit dahulu 4. Disability 5. Aktivitas / istirahat 6. Pemeriksaan Fisik 5. Eksposure a) Sirkulasi b) Eliminasi c) Nutrisi d) Hygiene e) Neurosensori f) Nyeri / kenyamanan g) Pernapasan h) Keamanan DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN 1. Gangguan perfusi jaringan serebral b.d penghentian aliran darah oleh SOL 2. Resiko tinggi terhadap ketidakefektifan pola napas b.d kerusakan neurovaskuler, kerusakan kognitif. 3. Nyeri (akut/kronis) b.d agen pencedera fisik, kompresi saraf oleh SOL, peningkatan TIK 4. Perubahan persepsi sensori b.d perubahan resepsi sensoris, transmisi dan atau integrasi (trauma atau defisit neurologis) 5. Ketidakseimbangan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d peningkatan TIK, konsekuensi kemoterapi, radiasi, pembedahan, (anoreksia, iritasi, penyimpangan rasa mual)