Pembimbing :
dr. H. Agus Permadi, Sp.S
Oleh :
Asepky Zakia
61112102
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan rahmat dan hidayahNya
sehingga kami telah dapat menyelesaikan tugas laporan kasus dengan judul Low Back
Pain.
Tugas laporan kasus ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kepaniteraan
klinik di bagian Ilmu Penyakit Syaraf RSUD Embung Fatimah Batam. Sebagai Dokter
Muda yang sedang menjalankan kepaniteraan klinik, penyusun melihat tugas laporan
kasus ini.sebagai pelatihan agar kelak menjadi dokter umum yang selalu menambah
ilmu pengetahuan di bidang Ilmu Penyakit Syaraf.
Selama penyusunan tugas laporan kasus ini, penyusun telah banyak
mendapatkan bantuan yang tidak sedikit dari beberapa pihak, sehingga dalam
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr. H.
Agus Permadi, Sp.S sebagai dokter Pembimbing penyusunan tugas laporan kasus ini.
Penyusun menyadari bahwa selama dalam penyusunan tugas laporan kasus ini jauh dari
sempurna dan banyak kekurangan dalam penyusunannya. Oleh karena itu penyusun
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna kesempurnaan tugas
laporan kasus ini. Penyusun berharap tugas laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi
penyusun khususnya dan teman-teman semua di masa yang akan datang.
Asepky Zakia
STATUS PASIEN
1. IDENTITAS
Nama
: Ny. R
Umur
: 26 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Kristen Protestan
Alamat
Pekerjaan
: IRT
Pendidikan
: SLTA
No.RM : 0154269
Tanggal masuk : 02 - 06 - 2016
1. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Nyeri tulang belakang (+) 1 minngu yang lalu.
RPS (Riwayat Penyakit Sekarang)
Pasien mengatakan mengatakan nyeri tulang belakang (+)
dari 1 minggu yang lalu, os juga mengeluh pusing (+), batuk (-),
demam (-), lemes (+).
Riwayat Penyakit : Hipertensi (-), penyakit jantung (-), dm (-), asma (-), tb (-).
Riwayat Penyakit Keluarga: Riwayat Penyakit Terdahulu:2. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Composmentis
BB
: 87 kg
TB
: 158 cm
Vital Sign
Status Generalis:
kombinasi
(thorako
abdominal),
irama
Status Neurologis :
Motorik
5 5
<5 <5
Sensorik N N
N N
Refleks Fisiologis + +
+ +
Refleks Patologis - -
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Tgl 06 06 - 2016
Hematologi
HB : 13,8 g/dl
Leukosit : 6,800 /ul
Hematokrit : 41%
Eritrosit : 4,9 juta/ul
Trombosit : 228 ribu/ul
MCV : 84 fl
MCH : 28 pg
MCHC : 34g/dl
Hitung jenis leukosit
Netrofil segment 86%
Limfosit : 20%
Monosit : 5%
Kimia darah
Mot : K
RP
O
KU : lemah
Kesadaran : CM
TD : 120/70mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 20 x/m
Temp : 36,40C
GCS : E4M6V5
FKL : dbn
RM : KK -/-, KS -/Ncr : normal
RF
Sensorik : N/N
Otonom : normal
R/ ivfd Rl 20tpm
Metilprednisolon 120mg/12jam/iv, Ketorolac 30mg/gka
Paracetamol 500mg/12jam, Mecobalamin 1amp/48jam/iv
Esperisone hcl /12jam, Amlodipin 10mg 1-0-0
Mot : K
RF
Sensorik : N/N
Otonom : normal
R/ ivfd Rl 20tpm
Metilprednisolon 120mg/12jam/iv, Ketorolac 30mg/gka
Paracetamol 500mg/12jam, Mecobalamin 1amp/48jam/iv
Esperisone hcl /12jam, Amlodipin 10mg 1-0-0
Panas + Nyeri punggung bawah (+), tidur bisa (+), BAB sulit
Mot : K
RP
O
KU : lemah
Kesadaran : CM
TD : 120/70mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 20 x/m
Temp : 36,40C
GCS : E4M6V5
FKL : dbn
RM : KK -/-, KS -/Ncr : normal
RF
Sensorik : N/N
Otonom : normal
R/ ivfd Rl 20tpm
Metilprednisolon 120mg/12jam/iv
Ketorolac 30mg/8jam/iv
Paracetamol 500mg/12jam
Mecobalamin 1amp/48jam/iv
Esperisone hcl /12jam
Nyeri banyak berkurang, tetapi belum bisa duduk lama dan jalan , nyeri
tekan tulang ekor
KU : lemah, Kes: CM
TD : 120/80mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 20 x/m
Temp : 36,40C
GCS : E4M6V5 FKL : dbn
RM : KK -/-, KS -/Ncr : normal
R/ ivfd Rl 20tpm
Tramadol 50mg
Paracetamol 500mg/12jam
Metilcobalt /12jam
Omeprazole 20mg/12jam
Nyeri pada tulang ekor (+), nyeri perut bawah tengah, BAK lancar,
demam (-)
Mot
Mot :: K
K
RP
RP
O
Kesadaran : Composmentis,
TD : 130/90mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 20 x/m
Temp : 36,40C
GCS : E4M6V5
FKL : dbn
RM : KK -/-, KS -/Ncr : normal
R/ ivfd Rl 20tpm
Tramadol 50mg
Amitripilin 20mg -0-
Mecobalamin 1amp/48jam/iv
Sukralvat /8jam c
RF
RF
Sensorik
Sensorik :: N/N
N/N
Otonom
Otonom :: normal
normal
Amlodipin 10mg 1-0-0
Metilcobalt /12jam
Omeprazole 20mg/12jam
Nyeri pada bokong kiri, nyeri perut bawah, BAK sedikit-sedikit dan
panas, demam (+)
Kesadaran : Composmentis,
TD : 120/80mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 20 x/m
Temp : 36,40C
GCS : E4M6V5FKL : dbn
RM : KK -/-, KS -/Ncr : normal
R/ ivfd Rl 20tpm
Tramadol 50mg
Amitripilin 20mg -0-
Metilcobalt /12jam
Mecobalamin 1amp/48jam/iv
Cotrimoxazole 960mg/12jam
Nyeri pada tulang ekor (+), nyeri perut bawah tengah masih dirasakan,
sulit tidur (+)
Mot : K
Mot
RP : K
RP
O
Kesadaran : Composmentis,
TD : 120/80mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 20 x/m
Temp : 36,40C
GCS : E4M6V5FKL : dbn
RM : KK -/-, KS -/Ncr : normal
R/ ivfd Rl 20tpm
Tramadol 50mg
Amitripilin 20mg -0-
Metilcobalt /12jam
Mecobalamin 1amp/48jam/iv
Cotrimoxazole 960mg/12jam
RF
RF
Sensorik : N/N
Sensorik
N/N
Otonom :: normal
Otonom : normal
Amlodipin 10mg 1-0-0
esperisone/12jam
gabapentin 300mg 0-0-1
Omeprazole 20mg/12jam
Nyeri pada tulang ekor (+), nyeri perut bawah (-), nyeri pinggang (-)
Kesadaran : Composmentis,
TD : 120/80mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 20 x/m
Temp : 36,40C
GCS : E4M6V5
FKL : dbn
RM : KK -/-, KS -/Ncr : normal
R/ ivfd Rl 20tpm
Tramadol 50mg
Amitripilin 20mg -0-
Metilcobalt /12jam
Mecobalamin 1amp/48jam/iv
Cotrimoxazole 960mg/12jam
Nyeri dan panas tulang duduk (+), nyeri perut bawah (-), tidur (+)
10
Mot : K
RP
O
Kesadaran : Composmentis,
TD : 120/80mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 20 x/m
Temp : 36,40C
GCS : E4M6V5
FKL : dbn
RM : KK -/-, KS -/Ncr : normal
R/ ivfd Rl 20tpm
Tramadol 50mg
Amitripilin 20mg -0-
Metilcobalt /12jam
Ketorolac 30mg/8jam
Ranitidine 50mg/12jam
Cotrimoxazole 960mg/12jam
RF
Sensorik : N/N
Otonom : normal
Amlodipin 10mg 1-0-0
esperisone/12jam
gabapentin 300mg 0-0-1
metilprednisolon 125mg/12jam
duragesic patch/72jam
Nyeri dan panas tulang duduk (+), nyeri perut bawah (+), tidur (+)
Kesadaran : Composmentis,
TD : 120/80mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 20 x/m
Temp : 36,40C
GCS : E4M6V5
FKL : dbn
RM : KK -/-, KS -/Ncr : normal
R/ ivfd Rl 20tpm
Metilcobalt /12jam
Ketorolac 30mg/8jam
Ranitidine 50mg/12jam
Cotrimoxazole 960mg/12jam
Nyeri tulang ekor (+), sulit tidur (+), nyeri di kedua bokong, tidak bisa
duduk (+).
11
Mot : K
RP
O
Kesadaran : Composmentis,
TD : 120/80mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 20 x/m
Temp : 36,40C
GCS : E4M6V5
FKL : dbn
RM : KK -/-, KS -/Ncr : normal
R/ ivfd Rl 20tpm
Metilcobalt /12jam
Ketorolac 30mg/8jam
duragesic patch/72jam
Cotrimoxazole 960mg/12jam
MST 10mg/12jam
RF
Sensorik : N/N
Otonom : normal
gabapentin 300mg 1-0-1
metilprednisolon 125mg/24jam
Kesadaran : Composmentis,
TD : 120/80mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 20 x/m
Temp : 36,40C
GCS : E4M6V5
FKL : dbn
RM : KK -/-, KS -/Ncr : normal
R/ ivfd Rl 20tpm
Metilcobalt /12jam
Ketorolac 30mg/8jam
Ranitidine 50mg/12jam
Cotrimoxazole 960mg/12jam
12
Mot : K
RP
O
Kesadaran : Composmentis,
TD : 120/80mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 20 x/m
Temp : 36,40C
GCS : E4M6V5
FKL : dbn
RM : KK -/-, KS -/Ncr : normal
R/ ivfd Rl 20tpm
Metilcobalt /12jam
gabapentin 300mg 1-0-1
duragesic patch/72jam
MST 10mg/12jam
Acc rawat jalan
RF
Sensorik : N/N
Otonom : normal
13
spinalis, dan saraf otot punggung bawah, organ internal pada pelvis dan abdomen
atau kulit yang menutupi area lumbar (Medicine dictionary, 2012).
Nyeri punggung bawah (Low Back Pain) adalah salah satu masalah
kesehatan yang umum dijumpai dalam masyarakat industri. Kondisi yang tidak
mengenakan atau nyeri kronik minimal keluhan 3 bulan disertai adanya
keterbatasan aktivitas yang diakibatkan nyeri apabila melakukan pergerakan atau
mobilisasi (Helmi, 2014).
2. Klasifikasi Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain)
Menurut Bimariotejo (2009), berdasarkan perjalanan kliniknya nyeri
punggung bawah (Low Back Pain) terbagi menjadi 2 jenis yaitu :
a.
14
15
16
17
1) Berat Badan
Pada orang yang memiliki berat badan yang berlebih risiko timbulnya nyeri
punggung bawah (Low Back Pain) lebih besar, karena beban pada sendi penumpu
berat badan akan meningkat, sehingga dapat memungkinkan terjadinya nyeri
punggung bawah (Low Back Pain).
2) Tinggi Badan
Tinggi badan berkaitan dengan panjangnya sumbu tubuh sebagai
lengan beban
18
Sumber
Indeks MassaTubuh
Klasifikasi
< 18.5
18.5-24.9
Normal
> 24.9
Over Weight
Degeneratif,
seperti
Spondilosis,
Stenosis
Spinalis,
dan
19
20
respon
terhadap
nyeri
melalui
serotonorgic
pathway
(Haldeman,2002).
21
a. Terapi Medikamentosa
Penatalaksanaan Medikamentosa mencakup berbagai golongan obat:
1) Antirheumatik non-steroid (NSAID)
a) Ibuprofen: 3 x 600 mg
b) Diklofenak: 2 x 100 mg
NSAID tetap merupakan golongan obat yang paling sering diberikan
dengan jumlah 100 juta kali peresepan per tahunnya di seluruh dunia
meskipun obat ini menimbulkan penyakit yang bermakna, yang di
timbulkan obat tersebut pada terapi jangka panjang: 10% pasien mengalami
ulkus.
Coxibe (Coc-2-inhibitor):
(1) Celecoxib: 2 x 400 mg/hari
(2) Etoricoxib: 1 x 60-90 mg/hari
Inhibitor siklooksigenase 2 selektif tampaknya menjadi jalan keluar
dari dilema tersebut. Berbeda dengan nsaid yang konvensional, inhibitor
Cox-2 menunjukan keunggulan karena kurang menimbulkan toksisitas
saluran cerna. Meskipun begitu, relevansi terapeutik efek tersebut relatif
kecil pada beberapa kelompok pasien, yang berlawanan dengan harapan
(contohnya, penggunaan tambahan asam asetil salisilat untuk profilaksis
infark jantung). Efek samping kardiovaskular yang dapat timbul membatasi
penggunaan inhibitor Cox-2.
22
2) Kortikoid
Rute pemberian yang dipilih adalah periradikular atau peridural pada
gejala radikular, yang kebanyakan dikombinasi dengan anestesi lokal.
Teknik terapi nyeri secara invasif harus dilaksanakan oleh dokter spesialis
yang berpengalaman.
3) Relaksans/pelemas otot
Ketegangan otot yang timbul akibat refleks merupakan gejala yang
sering timbul pada nyeri punggung bawah (Low Back Pain). Obat lain
adalah dengan sifat pelumas otot yang perlu dipertimbangkan adalah
benzodiazepin (potensi yang tinggi dalam menimbulkan ketergantungan,
risiko untuk terjatuh, waktu paruh yang lama):
a) Flupirtin: mengendalikan tonus otot
Flupirtin (contohnya, katalodon) merupakan pembuka kanal kalium
selektif dan bekerja seperti antagonis reseptor, yang menunjukan efek
analgetik, pelemas otot dan neuroprotektif. Mekanisme kerja obat
tersebut di tingkat saraf pusat menjelaskan pentingnya peran obat ini
dalam mencegah timbulnya keadaan nyeri kronik. Flupirtin juga cocok
digunakan dalam jangkau panjang.
b) Metokarbamol (Ortoton)
c) Tolperison
23
24
a) Osteoporosis
b) Nyeri radikular kronik tanpa indikasi operasi
c) Stenosis canalis spinalis
d) Nyeri punggung yang tidak spesifik
6) Anastesi lokal
Anestesi lokal dengan atau tanpa steroid pada struktur yang terasa nyeri
akan memutus nyeri memungkinkan rehabilitas fisik dengan lebih cepat.
Penatalaksanaannya harus dilakukan dengan pertimbangan yang sangat
cermat dan mengikuti implementasi pada konsep penatalaksanaan secara
keseluruhan. Monoterapi dengan serangkaian injeksi sudah ditingalkan
(Madl et al. 2007; Karppinen 2001).
7) Fitofarmaka
Tersedia fitoformika untuk nyeri punggung bawah (Low Back Pain)
yang ringan sampai yang cukup bersifat tidak spesifik, yang memberi hasil
yang memuaskan karena ditoleransi dengan baik dan menimbulkan
efektivitas yang relavan secara klinis:
a) Ekstrak Harpagophytum (devil`s claw, Rivoltan) mempengaruhi
kemampuan reaksi sensorik dan vaskular otot serta
resistensi otot
25
dengan
sangat
hati-hati
karena
dapat
menimbulkan
ketergantungan
Dengan lama keluhan yang mencapai 3 bulan:
1) Flupirtin
2) NSAID
3) Opioid ( opioid lemah dianjurkan, opioid kuat diberikan pada indikasi
yang kritis)
4) Anestesi lokal
26
5) Pelemas otot
Pada lama keluhan yang melampaui 3 bulan:
1) Antidepresan (golongan antidepresan trisiklik,dengan dosis rendah,
contohnya amitriptilin 5-10 mg atau doksepin 5mg)
2) Opioid
3) Flupiritin
4) NSAID
Hal yang dapat dilihat dari rencana terapi bertahap diatas adalah bahwa nilai
terapeutik NSAID makin berkurang pada terapi nyeri punggung dengan
bertambahnya keadaan kronik, dan opioid serta flupirtin semakin mendapatkan
prioritas utama.kenyataan ini berasal dari kebutuhan untuk menentukan suatu obat
yang digunakan sebagai terapi jangka panjang.analgetik yang baik dapat ditoleransi
dengan baik dalam jangka panjang,menimbulkan sedikit toksisitas pada
organ,bentuk
penggunaan
yang
bervariasi,tidak
memiliki
potensi
untuk
27
28
29