Anda di halaman 1dari 2

2.8.

MANIFENTASI KLINIS
 Mual, Muntah, nyeri klonik abdomen, distensi abdomen, konstipasi absolute (baik fases
ataupun tidak ada flatus).
 Dehidrasi dan hilangnya turgor kulit.
 Hipotensi, takikardi.
 Distensi abdomen dan peningkatan bising usus.
 Rectum kosong pada pemeriksaan rectal toucher.
 Nyeri tekan atau nyeri lepas menandakan peritonitis.

Gejala Klinis
 Subyektif
Pasien dating dengan keluhan perut kembung, muntah, tidak bisa flatus dan
buang air besar. Adanya riwayat laparotomi sebelumnya dapat menjadi penyebab
sumbatan karena adhesi pasca laparotomi. Riwayat gangguan pola defekasi, buang air
besar daah/lendir, berat badan yang menurun atau anemia dipikirkan kemungkinan
sumbatan oleh neoplasma. Riwayat pemakaian obat-obatan atau penyakit ginjal kronis.
 Obyektif
Abdomen membuncit, adanya gambaran usus atau gerakan peristaltic pada
dinding usus. Bising usus yang meninggi sampai metallic sound atau bising usus yang
negative. Pada pemeriksaan rektal/colok dubur dijumpai ampula rekti kolaps pada
obstruksi rendah atau ampula rekti yang kembung karena paralisis. Pada wanita tua
jangan lupa untuk memeriksa daerah inguinal karena sering obstruksi usus akibat hernia
femoralis inkarserata.
2.9. KOMPLIKSAI
Pada obstruksi kolon dapat terjadi dilatasi progresif pada sekum yang berakhir
dengan perforasi sekum sehingga terjadi pencemaran rongga perut dengan akibat
peritonitis umum.

2..10. PEMERIKSAAN
2.10.1. Pemeriksaan fisik
Pada ileus obstruksi, pemeriksaan abdomen sangat memegang peranan
 Pada inspeksi dapat terlihat kontur usus/darm contour dan gerakan usus yang
terlihat dari luar/darm steifung.
 Pada auskultasi bising usus akan meningkat dan biasanya akan terdengar suara
tinggi (metallic sound) dan menyerupai suara tetes air yang jatuh ke dalam
penampungan yang besar.
 Pada palpasi dapat dijumpai tanda-tanda rangsag peritoneal seperti nyeri lepas
dan defans muskuler.
 Pemeriksaan colok dubur juga harus dilakukan untuk menilai total atau
tidaknya suatu obstruksi dengan meilai kollaps tidaknya ampulla rekti. Bila
pasien telah mengalami peritonitis maka akan ditemukan nyeri tekan pada
pemeriksaan ini.

Anda mungkin juga menyukai