Supernumerary Kidney
Agenesis Ginjal (Renal Agenesis)
Unilateral Bilateral
Gejala Asimptomatik Oligohidramnion kehamilan minggu 14
Pemeriksaan USG: Fossa renalis kosong USG maternal: Oligohidramnion, Non-
visualization Bladder, dan tidak tampak
ginjal
Disertai 1 vas deferens Hipoplasia paru
kelainan Hipoplasia testis ipsilateral Sindrom Potter
Uterus bikornua / unikornua Tidak ada buli buli / ureter
Hipoplasia / tidak ada tuba / Pneumothoraks spontanea
ovarium Pneumomediastinum
Sindrom Rokitansky-Kuster Hauser
Prognosis Baik, jika ginjal lain berfungsi normal Buruk, janin tidak dapat hidup ekstrauterin
Supernumerary Kidney
Terbelahnya blastema metanefrik
menjadi berbagai bagian saat embrio
Ginjal Polikistik
Hipoplasia Ginjal (Renal Hypoplasia)
= Ginjal Immatur 6 jumlah lobus dan kaliks
Pemeriksaan:
USG Ukuran ginjal
Radionuklir (DMSA) Fungsi ginjal
Urografi, X-ray, Mikroskopik Proteinuria dan hematuria
Hipoplasia Ginjal (Renal Hypoplasia)
Ginjal Kista Soliter (Simple Cyst)
Terletak superficial
Akibat trauma ginjal Obstruksi tubulus atau iskemia
Diliputi dinding tipis dan berisi cairan jernih
Dapat kalsifikasi dan berisi cairan hemorrhagis Waspada proses keganasan pada
dindingnya
Diameter 1-10 cm (<2 cm) Diameter > 10 cm
Penatalaksanaan:
Besar Aspirasi dengan tuntunan USG + obat
skleroterapi (cegah kekambuhan)
Cairan aspirat Pemeriksaan sitologi adanya
keganasan
Keganasan Pengangkatan ginjal sebagian atau
seluruhnya
Ginjal Multikistik Displastik
Karena kegagalan pertemuan antara system collecting dengan nefron
Unilateral dan kista multiple pada ginjal
Palpasi bimanual: Massa irregular dan berlobi-lobi
Ureter mengalami atretic
USG: Massa kistik multiple
Dapat mengalami degenerasi maligna
Ginjal Polikistik
Multiple, Bilateral, menyerupai anggur, dan
berisi cairan jernih atau hemorargik.
Bentuk PKD1 Lokus gen pada 16p ADKP-1 (90%) Lengan pendek kromosom
PKD2 Kromosom 2 Klinis 16
lebih ringan ADKP-2 Lengan pendek kromosom 4
ADPKD-3 Gen yang bertanggung jawab
belum diketahui letaknya
Etiologi Mutasi gen kromosom 6p yang Kegagalan fusi antara glomerulus dan tubulus
belum teridentifikasi Pengumpulan cairan
ARPKD ADPKD
Tatalaksana:
Asimptomatik USG dan Sintigrafi Timbul hidronefrosis,
kerusakan ginjal, batu saluran kemih
Obstruksi uretro pelvis Pyeloplasti
Anomali Ureter dan Pelvis
Ureter Ektopik
Duplikasi Pelvis-Ureter
Ureterokel
Obstruksi Ureteropelvic junction (Subpelvin)
Ureter Ektopik
Ureter bermuara di leher VU atau lebih distal dari itu.
Kelainan tunas ureter yang tumbuh dari ductus mesonefros letak
muara ureter tidak normal
Laki-laki Perempuan
Muara dan Uretra Posterior (Sering) Asimptomatik Distal sfingter uretra eksternum
Gejala Vesikula Seminalis (Sering)
Vasa Deferens Keluhan epididimitis Vestibulum
yang sulit sembuh
Duktus Ejakulatorius Anak kecil: Celana dalam selalu
basah oleh urin (inkontinensia
kontinua), masih bisa miksi normal
Ureter Ektopik
Terjadi pada duplikasi sistem pelviureter Hidronefrosis ginjal sebelah kranial
Pemeriksaan:
IVU Dropping lily
Sistoskopi muara ureter ektopik pada uretra atau hemitrigonum
Muara ureter ektopik pada uretra kateter ureter pemeriksaan ureterografi
retrograd
Tatalaksana:
Ginjal sudah rusak > Nefroureterektomi
Ginjal bisa dipertahankan Implantasi ureter pada buli
Duplikasi Pelvis-Ureter
Duplikasi tak lengkap 2 pelvi ureter yang saling bertemu sebelum
bermuara pada buli-buli
Duplikasi lengkap 2 pelvi ureter bermuara pada tempat berlainan.
Kedua ureter duplikasi bermuara di atas buli-buli ureter Y (Y tipe
ureter)
Kedua ureter duplikasi bermuara menjadi satu pada ureter
intramural di dalam buli-buli ureter jenis V (V type ureter)
Refluk vesiko-ureter, refluk uretero-ureter (Fenomena yo-yo),
obstruksi atau stenosis muara ureter Hidronefrosis dan ISK
Duplikasi Pelvis-Ureter
Pemeriksaan:
IVU Duplikasi ureter yang lengkap atau tidak
Sintigrafi 99mTc-DMSA Menilai ketebalan parenkim ginjal
Pemeriksaan reflux study dengan radionuklir Menilai derajat VUR
Tatalaksana:
Hidronefrosis akibat fenomena yo-yo Pieloplasti
Duplikasi ureter lengkap, 1 kutub ginjal rusak Heminefrektomi
Fungsi ginjal baik Neoimplantasi ureter (muara ureter ke buli-buli)
Ureterokel
Sakulasi atau dilatasi kistik terminal ureter
Letaknya:
Intravesikel (Dalam buli-buli)
Ektopik diluar muara ureter (leher buli-buli atau uretra)
Gejala:
Ureterokel kecil Asimptomatik
Ureterokel cukup besar ISK, obstruksi leher buli, inkontinensia urin, prolaps
ureterokel pada uretra (bayi perempuan)
Ureterokel
Pemeriksaan:
IVU: Gambaran seperti kepala kobra (cobra head)
USG: Membuktikan filling defect adalah bentukan kistik
dari ureterokel
Tatalaksana:
Ginjal baik Insisi ureterokel, Neo-implantasi ureter,
Rekonstruksi buli-buli
Ginjal rusak Heminefrektomi dan ureterektomi
Obstruksi Ureteropelvic junction
Hidronefrosis yang disebabkan stenosis UPJ
Halangan aliran urin dari pelvis renalis ke dalam ureter
USG ibu hamil Drainase urin in utero cegah kerusakan parenkim ginjal
Gejala:
Bayi dan anak: Gangguan perkembangan, tidak mau makan, nyeri pinggang,
hematuria
Dewasa muda: Episode nyeri pinggang saat diuresis (sehabis minum banyak)
Obstruksi Ureteropelvic junction
Pemeriksaan
USG: Hidronefrosis, pelebaran system kalises, penipisan parenkim ginjal
IVU: Pelebaran pelvis renalis dan system kalises ginjal yang berhenti pada pieloureter
Renogram dengan diuretic: Adanya pola obstruksi
Tatalaksana:
Sebelum operasi terbuka Nefrostomi perkutan Beri kesempatan ginjal
memulihkan fungsinya
Ginjal jelek Nefrektomi
Ginjal baik Pielopati perkutan (Endopieloplasi) atau terbuka (Pieloplasti secara
Anderson Hynes)
Kelainan Kongenital pada Vesica
Urinaria
Ekstrofi Vesica Urinaria
Hipospadia
Ekstrofi Vesica Urinaria
Mukosa buli-buli terpapar langsung dengan dunia luar Urin yang
keluar dari muara ureter tidak tertampung
Tahap Operasi:
1. Meluruskan penis supaya posisi meatus letaknya lebih proksimal (mendekati
letak normal), memobilisasi kulit dan preputium untuk menutup bagian
ventral / bawah penis.
2. Tahap kedua dilakukan uretroplasti sesudah 6 bulan
Kelainan Kongenital pada Genitalia Pria
Testis Maldesensus
Fimosis Kongenital
Mikropenis
Genital Ambigu
Testis Maldesensus
Gejala:
Anak-anak: Orang tua tidak menjumpai testis di kantong skrotum
Dewasa: Infertil, merasa ada benjolan di perut bawah
Pemeriksaan Fisik:
Inspeksi r.skrotum: Hipoplasia kulit skrotum
Palpasi: Testis tidak teraba di kantung skrotum
Penunjang:
Flebografi selektif Mencari keberadaan pleksus Pampiniformis
Diagnostic laparoskopi Mencari mulai dari fossa renalis hingga annulus internus
Testis Maldesensus
2 jenis keadaan maldesensus:
Kriptorkismus Testis tidak mampu mencapai
skrotum tetapi masih berada di jalur normal
Testis ektopik Testis keluar dari jalur normal
Gejala:
Gangguan aliran urin: Sulit kencing, pancaran urin mengecil, ujung prepusium penis
menggelembung saat miksi, retensi urin
Higine lokal kurang bersih Postitis, Balanoitis, dan Balanopostitis
Adanya korpus smegma (Timbunan smegma di dalam sakus prepusium penis)
Fimosis Kongenital
Tidak dianjurkan melakukan dilatasi / retraksi yang dipaksakan Luka
dan sikatriks pada ujung prepusium Fimosis sekunder
Bedah
Operasi membesarkan penis memberikan hasil bervariasi
Kesulitan operasi: Terbatasnya kemampuan membentuk jaringan korpus penis
Genital Ambigu
Ditandai dengan: Organ genitalia yang tidak jelas laki-laki /
perempuan/ mempunyai gambaran kedua jenis kelamin
Pengobatan pembedahan
Genitalia perempuan: Mempunyai genitalia eksterna feminon dan mengkoreksi
agar fungsi seksualnya normal