Anda di halaman 1dari 27

KEPANITERAAN KLINIK ILMU

BEDAH
Hipospadia

Disusun Oleh : Restu Marlia Rizky (H3A019015)

Pembimbing : dr. Noer Tommy, Sp.B


IDENTITAS
Nama : An. L
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 10 tahun
Alamat : Jl. Fatmawati Semarang
Agama : Islam
Masuk RS : 1 Desember 2020
No RM : 3348xxxxx
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Kencing keluar tidak dari ujung penis
Riwayat Penyakit Sekarang :
Sejak lahir pasien buang air kecil tidak dari ujung penis tetapi dari lubang di bagian bawah penis
dan tidak memiliki lubang kencing di ujung penis seperti laki-laki pada umumnya. Bila penis pasien
ereksi, penis membengkok ke arah bawah. Buang air kencing selalu lancar. Tidak pernah anyang-
anyangan, tidak pernah kencing berwarna kemerahan atau keruh, tidak pernah keluar batu, tidak
pernah terasa panas saat kencing. Kedua buah zakar ada di kantongnya. Orang tua pasien tidak
memeriksakan anaknya sejak kecil karena keluarga pasien kekurangan biaya untuk berobat.
Pasien berencana disunat, pasien dibawa ke mantri desa, dikatakan bahwa pasien tidak bisa
disunat karena ada kelainan pada alat kelaminnya. Pasien kemudian dibawa keluarga ke RS.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

• Riwayat penyakit serupa : pasien mempunyai keluhan • Riwayat penyakit yang sama dengan pasien : disangkal

sejak lahir • Riwayat gangguan BAK : disangkal

• Riwayat gangguan BAK : tidak ada • Riwayat alergi : disangkal

• Riwayat alergi : tidak ada


RIWAYAT SOSIAL EKONOMI

Pasien adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Ayah dan ibu pasien bekerja sebagai buruh.
•Riwayat ANC:

Riwayat ANC satu kali selama kehamilan, merokok (-), konsumsi alkohol (-)

•Riwayat Persalinan:

Pasien lahir cukup bulan dan ditolong oleh bidan

•Riwayat Imunisasi:

Riwayat imunisasi dasar pasien lengkap sesuai usia dilakukan di puskesmas

•Riwayat Nutrisi:

Pasien diberi asi eksklusif hingga 6 bulan dan diberi makanan pendamping ASI pada usia 6 bulan
PEMERIKSAAN FISIK
TANDA VITAL ANTROPOMETRI

•Keadaan Umum: baik, kesadaran


compos mentis
•Berat Badan : 32 kg
•Tanda Vital:
•Tinggi Badan : 130 cm
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
•IMT/U : 18.9 (1 SD/ normal)
Nadi: 80x/ menit
Kesan Gizi baik
RR : 18x/ menit
Suhu : 36,5 0C
PEMERIKSAAN STATUS GENERALISATA

Pemeriksaan Status Generalisata


- Kepala : Mesochephal
- Mata : Mata cekung (-/-), konjungtiva anemis (-/-), pupil isokor, reflek cahaya (+/+), sclera
ikterik (-/-)
- Telinga : Bentuk telinga normotia(+/+), Serumen(+/+) minimal
- Hidung : Deviasi (-), nafas cuping hidung (-), epistaksis (-)
- Mulut : Bibir sianosis (-), bibir kering (-), tonsil T1–T1 dan hiperemis (-)
- Leher : Otot bantu pernafasan (-), pembesaran KGB (-/-)
PEMERIKSAAN STATUS GENERALISATA

Thorax Jantung:
 Inspeksi : Ictus cordis tidak nampak
 Palpasi : Ictus cordis teraba, kuat angkat
 Perkusi : Batas jantung kesan tidak melebar
 Auskultasi : Terdengar suara Bunyi Jantung I-II, intensitas normal, regular, bising (-)
PEMERIKSAAN STATUS GENERALISATA
Dextra Sinistra
Inspeksi :
- Bentuk dada Normal Normal
- Hemithorax
Simetris simetris
- Warna
Sama seperti kulit sekitar Sama seperti kulit sekitar
Palpasi :
Nyeri tekan (-) (-)
Perkusi Sonor sonor
Auskultasi :
- Suara dasar Vesikuler Vesikuler
- Suara tambahan Ronkhi (-) Ronkhi (-)
Wheezing (-) Wheezing (-)
PEMERIKSAAN STATUS GENERALISATA

Abdomen:
● Inspeksi : Warna kulit normal,Tampak datar, ikterik(-), sikatriks (-), ascites (-)
● Auskultasi : Bising usus seluruh lapang dan jumlah normal.
● Perkusi : Tymphani seluruh lapang abdomen,
● Palpasi : Nyeri tekan (-), massa (-), defence muskular (-)
PEMERIKSAAN STATUS GENERALISATA

EKSTREMITAS Superior Inferior

Akral dingin -/- -/-

Oedem -/- -/-

Sianosis -/- -/-

Capirally refill time < 2 detik <2 detik


PEMERIKSAAN STATUS LOKALIS
Regio Genitalia Eksterna :
Inspeksi
Skrotum : menggantung, simetris kanan dan kiri, ukuran dalam batas normal, hiperemis
(-), edema (-), warna kulit sama dengan sekitar
Testis: terlihat 2 buah testis menggantung
Penis : glans penis (+), sulcus coronaria (+), lesi (-), eritema (-), chordae (+), orificium
urethra eksterna terletak pada ventral penis dekat skrotum, discharge (-), sirkumsisi (-),
dorsal hood (+)
Palpasi
Skrotum : teraba 2 testis, terpisah, nyeri (-), massa (-).
Penis : nyeri (-), indurasi (-)
DIAGNOSIS KLINIS

Diagnosis Klinis : Hipospadia proksimal penil


Diagnosis pertumbuhan dan perkembangan : sesuai usia
Diagnosis gizi : Gizi baik
Diagnosis Imunisasi : imunisasi dasar lengkap sesuai usia
Diagnosis banding : epispadia
Pemeriksaan Penunjang
  Usg genitalia

Penatalaksanaan
Rencana Urethroplasty
HIPOSPADIA
Definisi

• Hipospadia berasal dari dua kata yaitu “hypo” yang berarti “di
bawah” dan “spadon“ yang berarti keratan yang panjang.

• Hipospadia adalah kelainan pengembangan yang dicirikan dengan


posisi abnormal dari meatus uretra yang terbuka ke permukaan
ventral- proksimal gland penis. Meatus mungkin berlokasi di mana
saja di glandular hingga perineal.
Etiologi dan Faktor Risiko

Penyebab sebenarnya sangat multifaktor dan sampai sekarangbelum


diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor yang oleh para ahli
dianggap paling berpengaruh antara lain:
Gangguan Endokrin.
1. Ketidaknormalan produksi androgen oleh testis janin.
2. Keterbatasan sensitivitas androgen pada organ
target, atau
3. Penghentian dini dari stimulasi androgen oleh sel
Leydig pada testis janin.
Etiologi dan Faktor Risiko
• Kelainan genetik, dimana terjadi kegagalan dalam sintesis
androgen.

• Ibu yang hamil muda atau tua memiliki resiko untuk memiliki bayi
dengan hipospadia. Bayi berat lahir rendah, bayi kembar, dan tidak
cukup bulan juga memiliki faktor resiko tersebut. Hal ini disebabkan
karena insufisiensi plasenta.

• Terjadi peningkatan jumlah kasus hipospadia 20 tahun terakhir


dimungkinkan karena faktor lingkungan seperti polutan dan zat yang
bersifat teratogenik yang mengakibatkan terjadinya mutasi gen.
PATOFISIOLOGI
Klasifikasi
Manifestasi Klinis
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK
• Lubang penis tidak terdapat di • Lubang penis tidak terdapat di ujung
ujung penis penis, tetapi berada di bawah dari
• Mengeluhkan kesulitan untuk gland penis.
mengarahkan pancaran urine. • Penis tampak seperti berkerudung
• Ketidakmampuan berkemih karena kelainan pada kulit depan penis
secara adekuat dengan posisi • Chordee dapat langsung terlihat atau
berdiri dilihat hanya pada saat ereksi, yaitu
• Ketidaknyamanan anak saat BAK dengan membengkoknya penis saat
karena adanya tahanan pada ujung ereksi.
uretra eksterna.  
Pemeriksaan Penunjang

Urethtroscopy dan cystoscopy untuk


memastikan organ-organ seks internal
terbentuk secara normal. Excretory
urography dilakukan untuk mendeteksi
ada tidaknya abnormalitas kongenital
pada ginjal dan ureter.
Penatalaksanaan

● Pembedahan
● Tujuan prosedur pembedahan pada hipospadia adalah:

• Membuat penis yang lurus dengan memperbaiki


chordee
• Membentuk uretra dan meatusnya yang bermuara pada
ujung penis (Uretroplasti)
• Untuk mengembalikan aspek normal dari genitalia
eksterna (kosmetik)
Tahap operasi

● Tahap I : Chordectomy, meluruskan penis yaitu orifisium dan


canalis uretra senormal mungkin
● Tahap II: Urethroplasty, Penutupan kulit bagian, ventral
dilakukan dengan memindahkan preputium dorsal dan kulit penis
mengelilingi bagian ventral dalam tahap uretroplasti. Tahap
kedua ini dilaksanakan apabila tidak terbentuk fossa naficularis
pada glans penis.
Komplikasi

• Awal komplikasi: infeksi (1-2%), perdarahan, memar, nekrosis flap,


infeksi saluran kemih, obstruksi saluran kemih
• Komplikasi Akhir: fistula uretra (5 - 10%), stenosis meatus (7 -
15%), striktur uretra berulang atau chordee sisa (hingga 20%),
balanitis xerotica obliterans (BXO), diverticula uretra (4 - 7%).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai