KPD
INKONTINENSIA URIN
keluarnya urin yang tidak dapat dikendalikan atau dikontrol
Etio: melemahnya otot dasar panggul, kontraksi abnormal berkemih, stress
Jenis:
Akut : mendadak, < 6 bulan, disebabkan DIAPPERS
Persisten : tidak berkaitan kondisi akut dan > 6 bulan
Stress, urge, overflow, mixed
KORIOAMNIONITIS
Peradangan kulit ketuban (korion dan amnion)
Diagnosis 3 kategori
1. Histopatologi
2. Klinik
3. Subklinik
. Faktor risiko: nullipara, persalinan lama, durasi ruptur membran, jumlah pemeriksaan
dalam
. Etiologi:
Ureoplasma urealyticum
Mycoplasma hominis
. Terapi: antibiotik (ampisilin, gentamisin), simptomatik
PERBEDAAN
Diagnosis
Gejala
Inkontinensia urin
Fistula urogenital
Korioamnionitis
Ketuban biru
Urin merah
POLIHIDRAMNION
Air ketuban melebihi 2000 ml
Akut: penambahan air ketuban secara cepat dan mendadak dalam beberapa
hari
Kronis: perlahan-lahan, terjadi pada kehamilan lanjut
1 % diantara 36.000 kehamilan (Biggio dkk, 1999, Alabama)
Etiologi : kontroversi
produksi air ketuban bertambah
Pengaliran air ketuban terganggu
Diagnostik pasti : USG
Anamnesis
Perut terasa lebih besar dan berat
Sesak nafas sedang-berat (ekstrim: hanya bisa bernafas jika berdiri)
Nyeri ulu hati dan sianosis
Nyeri perut
Oliguria
Edema kedua tungkai
PP
Rontgen (bila uk >34 mg)
USG Indeks cairan amnion >24-25 cm
AMNIONITIS
Gejala yagn selalu ada
Cairan vagina berbau
Demam menggigil
Nyeri perut
Gejala yang tidak selalu ada
Riwayat keluar cairan
Nyeri pada uterus
DJJ cepat
Perdarahan pervaginan sedikit-sedikit