Anda di halaman 1dari 38

‫م‬ ِ ‫ن ال َّر‬

ِ ‫ح ْي‬ ْ ‫ّللا ال َّر‬


ِ ‫حمَا‬ ِ‫م ه‬ ْ ِ‫ب‬
ِ ‫س‬

LAPORAN KASUS
Prolapsus Uteri
Dokter Pembimbing : dr. Yoseph Aman Budi, Sp. OG
Oleh :
Maya Qadriani
2013730065
Anamnesis - Identitas Pasien
• Nama : Ny N
• Usia : 51 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Langkob, RT 01/RW 08,
Cibunarjaya, Ciambar,
Sukabumi, Jawa Barat
• Status : Menikah
• Agama : Islam
• Ras : Sunda
• Pekerjaan : IRT
• Tanggal Masuk RS : 23 Oktober 2017
Anamnesis – Keluhan Utama
• Pasien mengeluhkan timbul benjolan pada pada
lubang kemaluan sejak 1 tahun SMRS
Anamnesis – Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien datang dengan keluhan timbul benjolan
pada lubang kemaluan sejak 1 tahun SMRS.
Pertama-tama ia tidak merasa terganggu karena
tonjolan tersebut kecil tetapi lama-kelamaan
sebesar kurang lebih seperti bola kasti. Selama
sebulan ini, pasien merasa terganggu oleh
benjolan tersebut, maka pasien memeriksakan diri
ke poli kebidanan RSU Sekarwangi.
Anamnesis – Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien mengaku benjolan tersebut tidak sakit, dapat
bertambah besar terutama sesudah mengejan, tetapi
dapat mengecil lagi apabila ia tiduran, benjolan
tersebut juga dapat dimasukan lagi ke lubang
kemaluan, benjolan dirasakan lembek dan terlihat
berwarna kemerahan. Pasien juga mengeluhkan
seperti ada yang mengganjal di daerah
kemaluannya. Keluar cairan, lendir ataupun darah
dari kemaluan disangkal oleh pasien. Pasien juga
mengeluh sering batuk berdahak. Pasien mengaku
pernah melahirkan 4 orang anak secara normal
tetapi ia mengatakan tidak pernah ada kesulitan
pada saat melahirkan.
Anamnesis – RPD & RPK
• Keluhan Penyakit Dahulu • Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien memiliki riwayat darah Pasien tidak memiliki penyakit
tinggi, sedangkan riwayat keturunan. Menurut pasien di
diabetes mellitus dan asma keluarga pasien tidak ada yang
disangkal mengidap hipertensi, diabetes
mellitus, dan asma.
Anamnesis - Riwayat Alergi
• Pasien mengaku tidak ada alergi terhadap obat
maupun makanan.
Anamnesis – Riwayat Obstetri
Riwayat Menstruasi Riwayat Pernikahan
• Menarche : 13 Tahun • Pernikahan ke- :1
• Siklus Haid : 28 hari • Usia saat Menikah : 19 tahun
• Lama Haid : 7 hari • Usia Suami : 55 tahun
• Dismenorhea : disangkal • Lama Menikah : 32 tahun
Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan
Nifas
No. Th. Tempa Umur Jenis Penolon Penyulit BB/ Kel Anak
partu t kehamila persalina g
s partus n n
1 1980 Rumah 9 bln Normal Paraji - 3400 gram Hidup

2 1984 Rumah 9 bln Normal Paraji - 3400 gram Hidup

3 1988 PKM 9 bln Normal Bidan - 3500 gram Hidup

4 1992 PKM 9 bln Normal Bidan - 3800 gram Hidup


Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Composmentis
Tanda vital
• Tekanan Darah : 140/90 mmHg
• Nadi : 80 x/menit
• Pernapasan : 22 x/menit
• Suhu : 36,5℃
Status Generalis
• Kepala dan leher
• Kepala : normocephali, deformitas (-)
• Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
• Hidung : mukosa kering, deviasi septum -, sekret
-/-, darah -/-
• Thorax
• Paru Inspeksi : Simetris ka=ki
Palpasi : Fremitus taktil sulit dinilai
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi: Bunyi nafas vesikular +/+,
wheez -/-, rhonki -/+
Status Generalis
• Jantung Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba pada linea
midclavicularis kiri ICS VI
Perkusi : Batas-batas jantung melebar
Auskultasi : Bunyi jantung reguler,
murmur(-) gallop(-)
• Abdomen : Inspeksi : Tampak cembung, lesi (-),
sikatriks (-), pelebaran vena (-)
Auskultasi : BU normal 8 x/menit
Palpasi : Supel, nyeri tekan(-), massa(-)
Perkusi : timpani
• Extremitas: Akral hangat, Capillary refill time <2
detik
Status Ginekologi
• Pemeriksaan Luar Genitalia
Inspeksi → Vulva/Vagina : Tampak tonjolan
portio merah muda dari vagina
Palpasi → Lunak, nyeri tekan (-)
Inspekulo → Tidak dilakukan
• Pemeriksaan Dalam Genitalia → Tidak
dilakukan
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium
• Hemoglobin : 13,0 g/dl
• Leukosit : 11000/ ul
• Hematokrit : 42%
• Trombosit : 249/ul
• Natrium : 142 mmol/L
• Kalium : 4,4 mmol/L
• Ureum : 29 mg/dl
• Kreatinin : 0,6 mg/dl
• SGPT : 23 U/l
• SGOT : 22 U/l
Pemeriksaan Penunjang
• Rontgen : Cardiomegali, bronkopneumonia,
edema pulmonum
• EKG : LVH
Resume
Ny. N datang ke poli kebidanan RSU Sekarwangi dengan
keluhan timbul benjolan pada pada lubang kemaluan sejak
1 tahun SMRS. Benjolan tersebut tidak sakit, dapat
bertambah besar dan dirasakan lembek dan terlihat
berwarna kemerahan. Pasien juga mengeluh sering batuk
berdahak. Pasien ada riwayat hipertensi. Tidak ada alergi
makanan maupun obat.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik,
kesadaran composmentis dan tanda vital dalam batas
normal. Pada pemeriksaan ginekologi didapatkan vulva
atau vagiananya tampak tonjolan portio merah muda dari
vagina. Pada pemeriksaan laboratorium semuanya dalam
batas normal.
Diagnosa Kerja dan Penatalaksanaan
• Diagnosa Kerja • Penatalaksanaan
Prolapsus Uteri grade III + HHD Histerektomi total
+ Bronchitis
Definisi
Prolapsus uteri adalah turunnya uterus dari
tempat yang biasa oleh karena kelemahan otot
atau fascia yang dalam keadaan normal
menyokongnya. Atau turunnya uterus melalui
dasar panggul atau hiatus genitalis.
Epidemiologi
• Prevalensi POP meningkat sekitar 40% tiap
penambahan 1 dekade usia seorang wanita
• Derajat POP yang berat ditemukan pada wanita
dengan usia yang lebih tua, yaitu, 28%-32,3%
derajat 1, 35%-65,5% derajat 2, dan 2-6% derajat
3.1
Etiologi dan Faktro Risiko
• Kehamilan
• Persalinan per vaginam
• Menopause
• Defisiensi estrogen
• Peningkatan tekanan intra abdomen jangka waktu panjang
(konstipasi, mengangkat barang-barang berat, penyakit
paru obstruktif kronik, mengedan)
• Ras
• Indeks massa tubuh (IMT)
• Faktor genetic
• Faktor anatomi, biokimiawi dan metabolisme jaringan
penunjang
• Riwayat pembedahan (histerektomi dan kolposuspensi
Burch)
Diagnosis - Anamnesis
Gejala sesuai kompartemen Gejala
Gejala Vagina (semua kompartemen) Terasa benjolan
Rasa tertarik di perineum
Tekanan pada panggul
Rasa tidak nyaman
Duh tubuh atau keluar darah dari ulkus
dekubitus
Gejala Berkemih (kompartemen Sulit memulai berkemih
anterior) Berkemih tidak lampias
Inkontinensia urin
Urgensi
ISK berulang
Gejala BAB (kompartemen posterior) Benjolan pada liang vagina saat
mengedan
BAB tidak lampias
Inkontinensia alvi
Perlunya penekanan pada perineum atau
vagina posterior untuk membantu BAB
Gejala seksual (semua kompartemen Menurunnya sensasi vagina
Dispareunia
Menghindari hubungan seksual
Diagnosis – Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Ginekologi
• Manuver Valsava
• Pemeriksaan Vagina
• Pemeriksaan Rektovagina
Diagnosa – Pemeriksaan Penunjang
• Urin residu pasca berkemih
• Skrining infeksi saluran kemih
• Pemeriksaan urodinamik
• Pemeriksaan USG
Diagnosis - Klasifikasi
Sistem Baden-Walker
 Stadium 0: Posisi normal untuk tiap
lokasi
 Stadium 1 : Penurunan sampai
dengan setengah jarak (halfway)
menuju himen
 Stadium 2: Turun sampai dengan
himen
 Stadium 3: Turun setengah jarak
(halfway) melewati himen
 Stadium 4: Penurunan maksimum
untuk tiap lokasi
Penatalaksanaan - Konservatif
• Penderita asimptomatik dengan prolapsus alat genitalia
derajat I dan II
 Latihan Kegel
 Mengobati penyakit batuk kronik
 Pengurangan berat badan
 Mengurangi keadaan-keadaan yang menimbulkan
peningkatan tekanan intra abdominal
• Penggunaan Pessarium
 Penderita menolak pembedahan
 Terdapat kontra indikasi untuk tindakan pembedahan
 Pada kasus-kasus yang ingin ditunda tindakan operasi
(seperti pertimbangan biaya, kehadiran keluarga, dan
lain-lain)
• Pemberian estrogen topical pada penderita pascamenopause
Penatalaksanaan Operatif
• Masa reproduksi :
Bila uterus ingin dipertahankan
Ventro suspensi
Amputasi serviks (pada elongasio serviks)
• Pasca menopause
Seksual aktif
Vaginal histerektomi dengan menggantung puncak
vagina
Ventro fiksasi menggunakan Mesh (SSLF,
Kolposakropeksi)
Seksual tidak aktif
Vaginal histerektomi dengan kolpokleisis
Penatalaksanaan Operatif
• Bila terdapat sistokel
Kolporafi anterior dan dipergunakan mesh bila ada
sistokel derajat III
• Bila terdapat rektokel
Kolporafi posterior, bila terdapat rektokel derajat III
dilakukan kolpoperineorafi
• Prolapsus uteri derajat III yang lama TVH (total vaginal
histerektomi) + KA (kolporafi anterior) + KPR
(kolpoperineorafi posterior)
Anamnesis
Gejala sesuai kompartemen Gejala
Gejala Vagina (semua kompartemen) Terasa benjolan
Rasa tertarik di perineum
Tekanan pada panggul
Rasa tidak nyaman
Duh tubuh atau keluar darah dari ulkus
dekubitus
Gejala Berkemih (kompartemen Sulit memulai berkemih
anterior) Berkemih tidak lampias
Inkontinensia urin
Urgensi
ISK berulang
Gejala BAB (kompartemen posterior) Benjolan pada liang vagina saat
mengedan
BAB tidak lampias
Inkontinensia alvi
Perlunya penekanan pada perineum atau
vagina posterior untuk membantu BAB
Gejala seksual (semua kompartemen Menurunnya sensasi vagina
Dispareunia
Menghindari hubungan seksual
Pemeriksaan Fisik
Kasus Teori
• Pemeriksaan ginekologi Sistem Baden-Walker
(Inspeksi) → Vulva/Vagina :  Stadium 0: Posisi normal untuk
Tampak tonjolan portio merah tiap lokasi
muda dari vagina
 Stadium 1 : Penurunan sampai
dengan setengah jarak (halfway)
menuju himen
 Stadium 2: Turun sampai
dengan himen
 Stadium 3: Turun setengah
jarak (halfway) melewati
himen
 Stadium 4: Penurunan
maksimum untuk tiap lokasi
Etiologi dan faktor risiko pada kasus?
• Kehamilan
• Persalinan per vaginam
• Menopause
• Defisiensi estrogen
• Peningkatan tekanan intra abdomen jangka waktu
panjang (konstipasi, mengangkat barang-barang
berat, penyakit paru obstruktif kronik, mengedan)
• Ras
• Indeks massa tubuh (IMT)
• Faktor genetic
• Faktor anatomi, biokimiawi dan metabolisme jaringan
penunjang
• Riwayat pembedahan (histerektomi dan kolposuspensi
Burch)
Penatalaksanaan
Kasus Teori
• Hiterektomi Total • Prolapsus uteri derajat III
yang lama TVH (total vaginal
histerektomi) + KA (kolporafi
anterior) + KPR
(kolpoperineorafi posterior)
Daftar Pustaka
1. Junizaf , Santoso BI, editors. Panduan penatalaksanaan prolaps organ panggul
Jakarta: Himpunan Uroginekologi - POGI; 2013.
2. Anwar M, Baziad A, Prabowo RP, editors. Ilmu kandungan. 3rd ed. Jakarta: PT
Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo; 2011.
3. Hoffman BL, Schorge JO, Bradshaw KD, Halvorson LM, Schaffer JI, Corton
MM. Williams Gynecology. 3rd ed. New York: McGraw-Hill Education; 2016.
4. Lowder JL, Ghetti C, Nikolajski C, Oliphant SS, Zyczynski HM. Body image
perceptions in women with pelvic organ prolapse: a qualitative study. YMOB.
Jun 01 2011;204(5):441.e441-441.e445.
5. Hagen S, Thakar R. Conservative management of pelvic organ prolapse.
Obstetrics, Gynaecology &amp; Reproductive Medicine. Jun 01
2012;22(5):118-122.
Daftar Pustaka
6. Glazener C, Elders A, MacArthur C, et al. Childbirth and prolapse: long-term
associations with the symptoms and objective measurement of pelvic organ
prolapse. BJOG : an international journal of obstetrics and gynaecology. Nov
27 2012;120(2):161-168.
7. Dietz HP. The aetiology of prolapse. International Urogynecology Journal. Aug
02 2008;19(10):1323-1329.
8. Reid F. Assessment of pelvic organ prolapse. Obstetrics, Gynaecology &amp;
Reproductive Medicine. Jul 01 2011;21(7):190-197.
9. Bugge C AEGDRF. Pessaries \(mechanical devices\) for pelvic organ prolapse
in women. Feb 01 2013:1-28.
10. Tsikouras P, Dafopoulos A, Vrachnis N, et al. Uterine prolapse in pregnancy:
risk factors, complications and management. Journal of Maternal-Fetal and
Neonatal Medicine. Jul 09 2013:1-6.
‫‪Terima Kasih ‬‬

‫ن‬ ‫ْ‬
‫ي‬ ‫م‬
‫ِ‬ ‫َ‬ ‫ال‬‫ع‬‫َ‬ ‫ْ‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ب‬
‫ِ‬ ‫ه‬ ‫ر‬
‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ه‬
‫لِل‬ ‫ِ‬ ‫ُ‬
‫د‬ ‫ْ‬
‫م‬ ‫َ‬
‫ح‬ ‫ْ‬
‫ل‬ ‫َ‬ ‫ا‬
‫ِ‬

Anda mungkin juga menyukai