Anda di halaman 1dari 26

REFERAT

KETUBAN PECAH DINI (KPD)

Oleh :
ZALZA CLAUDIA EVITA
216100802039
 
 
Pembimbing :
 
dr. Tumpal Simatupang, Sp. OG(K), MARS
 
 
 
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KESEHATAN WANITA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS/FK-UPR
PALANGKA RAYA
2022
Latar Belakang

Kejadian kematian dan kesakitan ibu di Indonesia sampai saat ini masih merupakan masalah
besar yang harus ditangani dengan serius. Salah satu penyebab masalah tersebut adalah
kejadian ketuban pecah dini atau premature rupture of membran (PROM). Masalah KPD
memerlukan perhatian yang lebih besar, karena prevalensinya yang cukup besar dan
cenderung meningkat. Kejadian KPD aterm terjadi pada sekitar 6,46-15,6% kehamilan
aterm dan PPROM terjadi pada terjadi pada sekitar 2-3% dari semua kehamilan tunggal dan
7,4% dari kehamilan kembar. Kejadian KPD preterm berhubungan dengan peningkatan
morbiditas dan mortalitas maternal maupun perinatal.
Ketuban (AMNION)

● Membran ketuban terdiri dari 2 struktur:


lapisan amnion dan lapisan chorion.

● Membran ketuban merupakan suatu struktur


membran yang lunak yang mengelilingi fetus
selama kehamilan.
● Membran amnion adalah struktur biologis yang
transparan yang tidak memiliki saraf, otot atau
pembuluh limfe.
● Membran amnion berfungsi untuk menjaga
perkembangan embrio dengan melindungi
terhadap pengeringan dan lingkungan suspensi, di
mana embrio dapat tumbuh bebas dari tekanan dari
struktur yang mengelilingi tubuhnya
Lapisan Membran Amnion

● Lapisan korion lebih tebal dan lebih


selular, lapisan amnion lebih kaku dan
kuat.
● Ketebalan membran amnion bervariasi dari
0,02 mm sampai 0,5 mm

Next
question
Volume Cairan Amnion Normal
Minggu Janin Plasent Cairan Amnion Persentase
Kehamilan a (mL) Cairan
16 100 100 200 50
28 1000 200 1000 45
36 2500 400 900 24
40 3300 500 800 17

Cairan ketuban diproduksi oleh janin maupun ibu, dan keduanya


memiliki peran tersendiri pada setiap usia kehamilan.
DEFINISI

Ketuban pecah dini (KPD) atau Premature Rupture


of the Membranes (PROM) adalah keadaan pecah
atau rupturnya selaput ketuban sebelum terjadinya
proses persalinan atau sebelum dimulainya tanda
inpartu.
Epidemiolgi

Kejadian ketuban pecah dini (KPD) terjadi pada 10-12% dari semua
kehamilan, pada kehamilan aterm terjadi pada sekitar 6,46-15,6% dan pada
kehamilan preterm PPROM terjadi pada terjadi pada sekitar 2-3% dari
semua kehamilan tunggal dan 7,4% dari kehamilan kembar.
Insiden KPD di seluruh dunia bervariasi antara 5-10% dan hampir 80%
terjadi pada usia kehamilan aterm, KPD prematur mempersulit sekitar 1%
persalinan secara keseluruhan, dan ini dua kali lipat lebih sering terjadi pada
orang Afrika-Amerika. Sementara itu, insiden KPD preterm diperkirakan
sebesar 3-8%. Di Indonesia berkisar antara 4,5% sampai 7,6%.
ETIOLOGI
Ketuban pecah dalam persalinan secara umum disebabkan oleh kontraksi
uterus dan peregangan berulang.

Faktor risiko untuk terjadinya ketuban pecah dini adalah :


1. Berkurangnya asam askorbik sebagai komponen kolagen;
2. Kekurangan tembaga dan asam askorbik yang berakibat pertumbuhan struktur abnormal karena
antara lain merokok

Sosial ekonomi Paritas


Usia

Merokok Riwayat KPD

Anemia Serviks yang Tekanan intra uterin yang


inkompetensik meninggi
Klasifikasi

KPD Preterm
KPD pada Kehamilan Aterm
Ketuban pecah dini preterm adalah pecah
ketuban yang terbukti dengan vaginal pooling, Ketuban pecah dini/ premature rupture of
tes nitrazin dan, tes fern atau IGFBP-1 (+) pada membranes (PROM) adalah
usia <37 minggu sebelum onset persalinan. pecahnya ketuban sebelum waktunya yang
KPD sangat preterm adalah pecah ketuban saat terbukti dengan vaginal
umur kehamilan ibu antara 24 sampai kurang pooling, tes nitrazin dan tes fern (+), IGFBP-1
dari 34 minggu, sedangkan KPD preterm saat (+) pada usia kehamilan ≥
umur kehamilan ibu antara 34 minggu sampai 37 minggu.
kurang 37 minggu
PATOFISIOLOGI
Infeksi dan inflamasi
Ketidakseimbangan
antara MMP & TIMP-1
IL-1 dan
prostaglandin
Degradasi proteolitik
KETUBAN PECAH DINI
matriks ekstraseluler
dan membran janin
Kolagenase jaringan
Selaput ketuban tipis,
lemah
Terjadi depolimerisasi
kolagen pada selaput
amnion
Pertumbuhan abnormal selaput ketuban

Merupakan komponen kolagen

Kekurangan tembaga dan asam askorbik


PATOGENESIS

Ketuban pecah dini terjadi setelah terdapat aktivasi dari


multifaktorial dan berbagai mekanisme.

Faktor Infeksi

Faktor Nutrisi

Faktor Hormon

Faktor Mekanik

Faktor Apoptosis
DIAGNOSIS KPD

Anamnesis

Rasa basah pada vagina, atau mengeluarkan cairan yang Pemeriksaan Penunjang
banyak secara tiba-tiba dari jalan lahir
• Tes lakmus (tes nitrazin) → Kertas lakmus
merah berubah menjadi biru
• Fern test → Pemeriksaan mikroskopis
Pemeriksaan Fisik gambaran daun pakis.
• USG

• Tampak keluar cairan dari Orifisium Uteri Eksternum (OUE)


• Jika tidak ada tampak, fundus uteri ditekan, pasien diminta batuk,
mengejan, atau bagian terendah digoyangkan
• Cairan terkumpul di forniks posterior
• Makroskopis : lanugo, rambut, verniks kaseosa
TATALAKSANA

Pastikan diagnosis

Tentukan umur kehamilan

Evaluasi ada tidaknya infeksi maternal

Apakah dalam keadaan inpartu?

Apakah terdapat kegawatan janin ?


KPD ATERM

• Antibiotika profilaksis

• “Admision test" bila hasilnya patologis dilakukan terminasi kehamilan

• Obs. Suhu rektal/3 jam, (Terminasi jika cenderung ↑ ≥37,6

• Suhu rektal tidak ↑ → Obs 12 jam. 12 jam belum ada tanda-tanda inpartu =
terminasi.

• Batasi pemeriksaan dalam, dilakukan hanya berdasarkan indikasi obstetric

KPD PRETERM
• Rawat di RS
• Antibiotika
• Kortikosteroid (UK kurang dari 35 minggu)
• Observasi di kamar bersalin 24 JAM
• Observasi di ruang Obstetri

• Perawatan konservatif
KPD PRETERM

Ruang Bersalin • Tirah baring selama 24 jam


• Observasi suhu rektal /3 jam, Terminasi jika cenderung ↑ ≥37,6

• Suhu rektal/6 jam


Ruang Obstetri • Pem. Lab: Leukosit & LED tiap 3hari.

• Dilakukan sampai janin viable


• Tidak dianjurkan melakukan Pem. dalam
• Dalam observasi selama 1 minggu dilakukan USG menilai air
Perawatan Konservatif ketuban
Bila air ketuban cukup, kehamilan diteruskan.
Bila air ketuban kurang (oligohidramnion), dipertimbangkan untuk
terminasi kehamilan.
SYARAT :
Pada perawatan • Tidak boleh koitus
konservatif, pasien
• Tidak boleh melakukan manipulasi vagina
dipulangkan pada hari
ke-7 • Segera kembali ke RS bila ada keluar air
ketuban lagi

Bila masih keluar air, perawatan konservatif dipertimbangkan dengan


melihat pemeriksaan laboratorium. Bila terdapat leukositosis atau
peningkatan LED,lakukan terminasi.
BISHOP SCORE
Skor 0 1 2 3
Pembukaan 0 1-2 3-4 5-6
Serviks (cm)
Pendataran Serviks 0-30% 40-50% 60-70% 80%
Penurunan kepala -3 -2 -1.0 +1,+2
diukur dari bidang Hodge III
(cm)
Konsistensi Serviks Keras Sedang Lunak  
Posisi Serviks Ke belakang Searah sumbu lahir Ke arah depan  

Bila dilakukan terminasi, lakukan evaluasi Pelvic Score (PS):


o Bila PS lebih atau sama dengan 5, dilakukan induksi dengan oksitosin drip.
o Bila PS kurang dari 5, dilakukan pematangan servik dengan Misoprostol 50 µ gr setiap 6 jam per oral
maksimal 4 kali pemberian.
Medikamentosa
● Antibiotik profilaksis disarankan pada kejadian KPD preterm. Pemberian antibiotik
dapat dipertimbangkan digunakan bila KPD memanjang (> 24 jam) :

Tabel Antibiotik yang digunakan pada KPD >24 jam.

Medikamentosa D R Frekuensi

Benzilpenisilin 1.2 gram IV Setiap 4 jam

Klindamisin (jika 600 mg IV Setiap 8 jam


sensitive penisilin)

Tokolisis pada kejadian KPD preterm tidak direkomendasikan


Magnesium MAGNESIUM SULFAT IV:
Untuk efek neuroproteksi pada PPROM Bolus 6 gram selama 40 menit dilanjutkan infus 2 gram/jam untuk
<31 minggu bila persalinan diperkirakan dosis pemeliharaan atau sampai 12 jam terapi
dalam waktu 24 jam
Kortikosteroid BETAMETHASONE :
Untuk menurunkan risiko sindrom distress 12 mg IM setiap 24 jam dikali 2 dosis
pernapasan
Jika Betamethasone tidak tersedia gunakan deksamethason 6 mg
IM setiap 12 jam

Antibiotik AMPICILIN
2 gram IV setiap 6 jam dan
Untuk memperlama masa laten
ERYTHROMYCIN
250 mg IV setiap 6 jam selama 48 jam, dikali 4 dosis diikuti
dengan
AMOXICILLIN
250 mg PO setiap 8 jam selama 5 hari dan
ERYTHROMYCIN
300 mg PO setiap 8 jam selama 5 hari
Antibiotik CEFAZOLIN
1 gram IV setiap 8 jam selama 48 jam dan
Untuk memperlama masa laten
ERYTHROMYCIN
250 mg IV setiap 6 jam selama 48 jam diikuti dengan :
CEPHALEXIN
500 mg PO setiap 6 jam selama 5 hari dan
ERYTHROMYCIN
333 mg PO setiap 8 jam selama hari
Jika alergi berat penisilin, dapat diberikan
VANCOMYCIN
1 gram IV setiap 12 jam selama 48 jam dan
ERYTHROMYCIN
250 mg IV setiap 6 jam selama 48 jam diikuti dengan
CLINDAMYCIN
300 mg PO setiap 8 jam selama 5 hari
Komplikasi

Komplikasi pada ibu yang terjadi biasanya berupa infeksi


intrauterin.
Kriteria klinis infeksi yang digunakan pada KPD yaitu;
adanya febris, uterine tenderness (di periksa setiap 4 jam),
takikardia (denyut nadi maternal lebih dari 100x/mnt), serta
denyut jantung janin yang lebih dari 160x/mnt.

Persalinan premature Infeksi Hipoksia dan asfiksia

Sindrom deformitas janin


Prognosis

Prognosis dari Ketuban pecah dini menunjukkan prognosis yang bervariasi


berdasarkan usia kehamilan, ambang batas untuk resusitasi adalah usia
kehamilan 24 minggu atau lebih. . Usia kehamilan saat pecah ketuban dan
periode latensi yang lebih lama dikaitkan dengan kelangsungan hidup tanpa
morbiditas yang parah. Oligohidramnion dapat menghambat pematangan paru
dan dengan demikian dapat mempengaruhi prognosis.
kesimpulan

• Ketuban pecah dini (KPD) atau Premature Rupture of the Membranes (PROM) adalah keadaan
pecah atau rupturnya selaput ketuban sebelum terjadinya proses persalinan pada kehamilan
aterm (sebelum 37 minggu kehamilan) atau sebelum dimulainya tanda inpartu.
• Pecahnya selaput ketuban yang terjadi pada saat intrapartum disebabkan oleh penurunan
kekuatan secara merata, pada seluruh bagian, akibat adanya kontraksi uterus dan peregangan
yang berulang atau pecahnya selaput ketuban dapat terjadi akibat melemahnya fisiologis
membran dikombinasikan dengan kekuatan yang disebabkan oleh kontraksi uterus.
• Klasifikasi KPD : KPD Preterm dan KPD pada Kehamilan Aterm.
• Penilaian awal dari ibu hamil yang datang dengan keluhan KPD aterm harus meliputi 3 hal,
yaitu konfirmasi diagnosis, konfirmasi usia gestasi dan presentasi janin, dan penilaian
kesejahteraan maternal dan fetal.
• Prinsip utama penatalaksanaan KPD adalah untuk mencegah mortalitas dan morbiditas
perinatal pada ibu dan bayi yang dapat meningkat karena infeksi atau akibat kelahiran preterm
pada kehamilan dibawah 37 minggu. Setelah mendapatkan diagnosis pasti, dokter kemudian
melakukan penatalaksanaan berdasarkan usia gestasi.
Daftar Pustaka
● Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran. KETUBAN PECAH DINI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran KETUBAN PECAH DINI
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Himpunan Kedokteran Feto Maternal 2016
● Negara K.S., Mulyana R.S., Pangkahila E.S. B u k u A j a r K e t u b a n P e c a h D i n i.
http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/17364/1/25d226f5149f6636f5ed8840f0ee34a9.pdf
● Premature Rupture Of Membranes. Shailja Dayal; Peter L. Hong. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532888/
● Renny Novi Puspitasari. Korelasi Karakteristik dengan Penyebab Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di RSUD Denisa Gresik.
ResearchGate. Published March 28, 2019. Accessed August 5, 2022.
https://www.researchgate.net/publication/340622964_Korelasi_Karakteristik_dengan_Penyebab_Ketuban_Pecah_Dini_pada_Ibu_Bersalin_di_
RSUD_Denisa_Gresik
● Mohd. Andalas, Cut Rika Maharani, Evans Rizqan Hendrawan, Muhammad Reva Florean, Zulfahmi Zulfahmi. Ketuban pecah dini dan
tatalaksananya. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. 2019;19(3). Accessed August 4, 2022.
http://jurnal.unsyiah.ac.id/JKS/article/view/18119/14038
● Sorano S, Fukuoka M, Kawakami K, Momohara Y. Prognosis of preterm premature rupture of membranes between 20 and 24 weeks of
gestation: A retrospective cohort study. European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology: X. 2020;5:100102.
doi:10.1016/j.eurox.2019.100102
● Kegawatdaruratan obstetri.pdf. Kegawatdaruratan obstetri.pdf. Google Docs. Published 2022. Accessed August 4, 2022.
https://drive.google.com/file/d/1qS3ybDXOLcAGI4tE1u4YHoQ0Bh_ln5TL/view
● Ghafoor S. Current and Emerging Strategies for Prediction and Diagnosis of Prelabour Rupture of the Membranes: A Narrative Review.
Malaysian doi:10.21315/mjms2021.28.3.2
● Raipati Fahlevi FAHLEVI. Ketuban Pecah Dini dan Tatalaksananya, sebuah tinjauan kasu. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. 2019;19(3).
Accessed August 4, 2022. http://jurnal.unsyiah.ac.id/JKS/article/view/10907/12918
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai